Dunia Kritik Proteksionisme AS, AS Jadikan Tiongkok Sebagai “Kambing
Hitam”
2018-12-20 13:27:02
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kemarin (19/12) mengakhiri
pemeriksaan politik perdagangan ke-14 terhadap AS. Pada rapat kemarin
dan Hari Senin ini, berbagai anggota WTO termasuk Tiongkok, Uni Eropa,
Jepang, India melontarkan kritik terhadap AS karena unilateralisme dan
proteksionisme yang dijalankan AS. Semenara bersilat lidah atas tindakan
sendiri, AS juga menjadikan Tiongkok sebagai “Kambing Hitam”.
Duta Besar Tiongkok untuk WTO di depan rapat itu mengatakan, sebagai
perekonomian terbesar di dunia, selama 1 tahun ini, AS bukan saja tidak
memikul kewajibannya, tapi juga mengupayakan kepentingan egois, dan
secara semau-maunya merusak kepentingan orang.
Duta Besar Eropa untuk WTO Marc Vanheukelen menyebut, sistem perdagangan
multilateral sedang terjebak dalam krisis, dengan AS sebagai penyebab
utamanya. Nilai-nilai AS sedang berubah dan politik perdagangannya telah
mengganggu keyakinan sistem perdagangan dunia.
Wakil Jepang juga menyatakan penyesalan besar atas “Tindakan 232” AS.
Jepang berpendapat tindakan itu mengacaukan pasar global dan juga
menimbulkan pengaruh negatif kepada sistem perdagangan multilateral.
Wakil India menyatakan, dulu AS menganjurkan perdagangan
non-diskriminasi, namun saat ini sepertinya AS sedang melepaskan
pendirian ini.
50an anggota WTO, termasuk Kanada, Swis dan Maroko beramai-ramai
menyampaikan pembicaraan, mayoritasnya menyatakan keprihatinan serius
atas perbuatan AS yang menjalankan unilateral atau mengancam sistem
perdagangan multilateral.
Di depan kritik tersebut, Duta Besar AS untuk WTO Dennis Shea dalam
pembicaraannya bersilat dalih untuk diri sendiri dan mencoba menjadikan
Tiongkok sebagai “Kambing Hitam”.
Wakil Tiongkok mengatakan, sebagai perekonomian terbesar di dunia,
diharapkannya AS harus melepaskan politik unilateral dan tidak
semau-maunya menuding orang lain.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com