-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://www.antaranews.com/berita/1318566/erick-akan-merger-atau-tutup-bumn-tak-sehat-ini-kata-tanri-abeng


Erick akan merger atau tutup BUMN tak sehat, ini kata Tanri Abeng

Selasa, 25 Februari 2020 19:04 WIB

Mantan menteri BUMN Tanri Abeng saat menyampaikan keterangan di Jakarta, Selasa 
(25/2/2020). ANTARA/Aji Cakti
Ketimbang masih dikelola secara masif oleh Kementerian BUMN, sudah benar 
pendekatan merger atau likuidasi terhadap BUMN tidak sehat yang akan diambil 
(Erick Thohir) tersebut
Jakarta (ANTARA) - Mantan menteri BUMN Tanri Abeng menilai rencana Menteri BUMN 
Erick Thohir untuk memerger atau melikuidasi BUMN yang tidak sehat atau tidak 
jelas perannya dianggap sudah tepat.

"Saya kira itu sudah benar, jadi begini.. Kementerian BUMN itu harus mengurusi 
apa yang bisa dikembangkan dan berskala. Kalau BUMN yang tidak sehat atau tidak 
jelas fungsinya, kasih saja peran BUMN tersebut ke swasta," ujar Tanri Abeng di 
Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan bahwa pihak swasta dinilai akan lebih bisa mengelola dan 
menjalankan peran tersebut jauh lebih baik dibandingkan oleh BUMN yang dalam 
kondisi tidak sehat.

"Ketimbang masih dikelola secara masif oleh Kementerian BUMN, sudah benar 
pendekatan merger atau likuidasi terhadap BUMN tidak sehat yang akan diambil 
(Erick Thohir) tersebut," katanya di sela-sela acara bedah buku "BUMN Hadir 
Untuk Negeri".

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menunggu peraturan yang memberikan hak 
untuk melakukan merger atau menutup sebuah perusahaan BUMN yang tidak jelas 
atau tidak optimal.

Erick menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang menunggu peraturan yang akan 
diputuskan Menteri Keuangan bersama Presiden Joko Widodo, bahwa Kementerian 
BUMN sebagai pihak yang mengelola aset boleh diberi hak untuk melakukan merger 
atau menutup sebuah perusahaan BUMN.

Kalau hak ini sudah didapatkan, Menteri BUMN dapat melakukan pemetaan ulang 
terhadap perusahaan-perusahaan BUMN. Upaya tersebut saat ini belum bisa 
dilakukan karena menunggu peraturan terkait hak merger atau likuidasi itu.

Menurut Erick, banyaknya perusahaan BUMN yang tidak jelas arahnya tersebut 
membuat Kementerian BUMN harus mengelola ratusan perusahaan di ranah BUMN.

Selain itu, perusahaan-perusahaan BUMN yang tidak jelas arahnya itu menimbulkan 
ekosistem yang tidak sehat bagi UKM ataupun persaingan dengan swasta.

Baca juga: Erick Thohir berharap dividen BUMN terus meningkat

Baca juga: Erick: Penunjukan figur komisaris dan direksi BUMN sesuai bidang
 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2020




Kirim email ke