-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://news.detik.com/kolom/d-5014738/fase-pertama-turki-melawan-corona?tag_from=wp_cb_kolom_list


Kolom

Fase Pertama Turki Melawan Corona

Ahmad Munji - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 16:00 WIB
0 komentar
SHARE URL telah disalin
Warga beraktivitas dengan mengenakan masker di Jalan Istiklal, Taksim Istanbul
Jakarta -
Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di dunia telah melampaui 4 juta, 
sementara jumlah mereka yang meninggal karena Covid-19 telah mendekati angka 
280.000.

Sementara itu, angka-angka terbaru yang diumumkan di Turki pada hari Sabtu(9/5) 
adalah sebagai berikut: jumlah tes yang dilakukan adalah 1334.411, jumlah total 
kasus 137.115, jumlah total kematian 3.739, dan jumlah total pemulihan 84.485.

Jumlah kematian akibat virus corona di negara ini telah memasuki tren menurun 
sejak pekan lalu. Kesenjangan antara jumlah pemulihan dan jumlah kasus baru 
terus meningkat. Meskipun ada peningkatan dalam jumlah tes, jumlah diagnosis 
baru cenderung terus menurun. Turki menempati urutan kedelapan di dunia dalam 
jumlah kasus, tetapi jumlah kematiannya sama dengan negara-negara seperti 
Jerman dan Korea Selatan.

Menurut angka terbaru yang diberikan oleh Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, 
tingkat pasien yang dirawat di rumah sakit di bawah 50%, dan unit perawatan 
intensif juga beroperasi di bawah kapasitas yang mereka miliki.

Apa alasan perkembangan positif ini di Turki dibandingkan dengan negara-negara 
lain di dunia?

Pertama, perlu dicatat bahwa Turki tidak panik menghadapi pandemi berkat 
reformasi kesehatan yang telah berlangsung dalam satu dekade terakhir. 
Pemerintah telah membuka rumah sakit baru bahkan selama proses wabah, 
meningkatkan kapasitas tempat tidur, dan kapasitas perawatan intensif. Langkah 
ini juga didukung dengan mengubah sekolah menjadi pusat-pusat pembuatan masker 
dan mulai memproduksi peralatan pernapasan. Bahkan telah mengirim peralatan 
medis ke negara-negara yang membutuhkan, seperti AS, Italia, Inggris dan 
Spanyol.

Kedua, Turki adalah salah satu negara pertama yang cepat dan tanggap dalam 
menghadapi pandemi ini. Bahkan ketika belum ada kasus yang dikonfirmasi, 
langkah-langkah isolasi langsung diambil berkaca dari perkembangan yang terjadi 
di China, AS, dan Eropa. Pada 11 Maret, ketika kasus pertama terlihat, larangan 
keluar rumah langsung diberlakukan, pertama untuk mereka yang berusia 65 tahun 
ke atas dan kemudian untuk mereka yang berusia kurang dari 20 tahun.

Sekolah, tempat ibadah, restoran, dan kafe ditutup. Banyak pusat bisnis 
menerapkan sistem pekerjaan paruh waktu. Lockdown juga diterapkan oleh 
pemerintah pada akhir pekan secara teratur. Sementara itu, untuk membatasi 
pergerakan masyarakat dari wilayah episentrum ke wilayah lain, pemerintah 
memberlakukan kebijakan pembatasan perjalanan antarkota. Total ada 51 kota 
besar yang ditutup untuk akses keluar-masuk masyarakat. Hanya orang-orang yang 
mengantongi izin dari pemda yang diperbolehkan melewati perbatasan kota.

Pakar kesehatan mencatat beberapa unsur lain yang telah membantu keberhasilan 
Turki dalam perang melawan virus korona. Di antaranya populasi lansia yang 
merupakan kelompok risiko tertinggi. Populasi lansia di Turki jauh lebih kecil 
daripada di Eropa dan di bawah rata-rata dunia. Di sisi lain obat-obatan 
digunakan sedini mungkin dalam perawatan semua pasien, bahkan jika orang dites 
dengan hasil negatif coronavirus, mereka didiagnosis dengan tomografi dan tetap 
mendapat pengobatan.

Sementara itu, Turki telah mengambil langkah tracing dengan baik, yaitu melacak 
dengan siapa pasien telah melakukan kontak. Selain itu, meskipun tidak 
sepenuhnya terbukti, faktor lain yang disorot oleh para ahli adalah klaim bahwa 
vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG), vaksin wajib di Turki untuk mencegah TB, 
dianggap efektif dalam melindungi masyarakat dari virus corona.

Setelah menerapkan kebijakan social distancing dan physical distancing selama 
hampir dua bulan, Turki memasuki babak baru dalam penanganan Covid-19. Pusat 
perbelanjaan, tempat pangkas rambut, pabrik-pabrik industri berskala besar yang 
menghentikan produksinya, semuanya diizinkan beoperasi kembali pada Senin 
(11/5). Turki mengumumkan telah menyelesaikan fase pertama perjuangannya 
melawan virus corona dan sedang melangkah ke fase berikutnya.

Praktik-praktik Turki patut menjadi model bagi seluruh dunia, termasuk 
Indonesia, dalam dalam perang melawan virus corona, juga dalam menghadapi 
kemungkinan pandemi yang mungkin kita temui pada masa mendatang.

Ahmad Munji Ketua Tanfidziyah NU Turki, mahasiswa doktor Marmara University 
Istanbul

(mmu/mmu)
turki
corona di turki
covid-19





Kirim email ke