-------- Forwarded Message --------
Subject: Perusahaan Tiongkok di Indonesia Aktif Cegah Penularan Wabah Sekaligus Jamin Keamanan Produksi ; Dirjen WHO: Pengalaman Tiongkok Pantas Dipelajari
Date:   Thu, 12 Mar 2020 10:41:04 +0800
From:   ChanCT <sa...@netvigator.com>
To:     GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>



 Perusahaan Tiongkok di Indonesia


 Aktif Cegah Penularan Wabah Sekaligus Jamin Keamanan Produksi

http://indonesian.cri.cn/20200311/f43ca27b-d19a-3dee-f9cc-205269c264b4.html
2020-03-11 13:15:40

Sejak ditemukannya kasus pertama virus Covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia pada 2 Maret lalu, terhitung hingga tanggal 10 Maret kemarin, jumlah kasus terkonfirmasi tercatat 27 orang, Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia mulai waspada terhadap wabah Covid-19. Berbagai perusahaan modal Tiongkok di Indonesia mementingkan pencegahan wabah sebagai tugas paling utama dewasa ini, dengan sekuat tenaga melakukan pencegahan sambil menjamin keamanan produksi.

Sejak merebaknya wabah Covid-19, Perusahaan Listrik China Huadian Corporation (CHD) di Pulau Bali, berdasarkan permintaan markas besar Tiongkok, menyusun rencana antisipasi wabah, untuk menjamin kemanan produksi sekaligus melakukan pencegahan “wabah”.

Mengingat sebagian tenaga teknis berwarga negara Tiongkok tidak dapat kembali bekerja tepat pada waktunya karena kembali ke Tiongkok pada saat Tahun Baru Imlek, maka 6 orang tenaga kerja Tiongkok yang masih berada di Indonesia harus melakukan berbagai macam pekerjaan sehari-hari, dengan dikoordinasi oleh 20 lebih tenaga kerja setempat, kini pabrik listrik telah beroperasi secara aman dan stabil. Kapasitas listrik yang dibangkitkan tahun ini terhitung mencapai 500 juta KW/H, sehingga dapat menjamin penggunaan listrik di seluruh pulau Bali dengan aman.

Pihak perusahaan juga menyusun Buku Pedoman Pencegahan Covid-19 dalam bahasa Indoensia dan bahasa mandarin untuk tenaga kerja setempat agar dapat memahami pengetahuan virus corona dan melakukan perlindungan diri.  Buku itu memperkenalkan perbedaan antara virus corona jenis baru, virus influenza dan flu biasa, serta jalur penularannya dan cara pencegahannya sehari-hari.

Menurut penjelasan Sekretariat Kamar Dagang Tiongkok di Indonesia, sejak merebaknya virus corona, berbagai usaha di bawah kamar dagang telah membentuk tim pencegah wabah dan menyusun rancangan darurat terkait. Tiap hari mereka mendeteksi suhu tubuh karyawan masing-masing dan tenaga kerja Tiongkok yang kembali ke Indonesia harus melakukan karantina selama 14 hari, setelah dilaporkan sehat baru dapat kembali bekerja di perusahaan. Sementara itu, pihaknya meningkatkan pengelolaan tentang ventilasi udara, pensterilan dan kesehatan di tempat kerja, memilih waktu yang berbeda untuk makan, melakukan konferensi online, menurunkan tingkat pemadatan orang, meningkatkan pengetahuan pencegahan wabah serta mengadakan bimbingan untuk meningkatkan kesadaran pencegahan wabah para tenaga kerja.



 Dirjen WHO: Pengalaman Tiongkok Pantas Dipelajari

http://indonesian.cri.cn/20200311/939ad1bb-b2cb-cd3b-6c01-595c6ab2da7e.html
2020-03-11 13:19:29

图片默认标题_fororder_who

图片默认标题_fororder_who-2

Hari Selasa kemarin (10/3) waktu setempat, Tiongkok telah menandatangani persetujuan bantuan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana pemerintah Tiongkok telah menyalurkan bantuan tunai sebesar 20 juta dolar AS kepada WHO, dalam rangka membantu penanggulangan wabah Covid-19 di negara-negara dengan sistem kesehatan dan pengobatannya relatif lemah.

Seusai penandatanganan persetujuan tersebut, Sekretaris Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus menghargai bantuan tepat waktu pemerintah Tiongkok kepada negara-negara berkembang pada saat penting penanggulangan wabah di seluruh dunia meskipun Tiongkok sendiri sempat mengatasi kesulitan yang luar biasa.

Ketika menjawab pertanyaan dari wartawan China Media Group, Tedros mengatakan bahwa dalam menghadapi virus tipe baru yang belum diketahui asal usulnya tersebut, pengalaman Tiongkok layak dipelajari. Wabah di Tiongkok telah cenderung menurun secara nyata dan menentukan, virus telah terkendalikan, penelitian vaksin pun sedang berlangsung. Tercapainya prestasi-prestasi tersebut bergantung pada kepemimpinan pemerintah Tiongkok serta kolaborasi seluruh rakyat Tiongkok. Tekad kuat pemerintah, kedisiplinan dan kolaborasi kuat masyarakat, merupakan dua unsur yang sama-sama penting, jika negara lain dapat berbuat serupa, kemungkinan dapat mengendalikan epidemi. Tiongkok telah mengambil langkah berskala besar, dan negara-negara lain diharapkan  dapat memanfaatkan periode jendela ini, agar dapat secepatnya mengendalikan epidemi.

Kirim email ke