Wakil Ketua Asosiasi Agama Islam Tiongkok Abdussiker Hothemudura: 
Kebebasan Beragama Dijamin Sepenuhnya di Xinjiang
2020-11-06 15:48:18  
http://indonesian.cri.cn/20201106/e44b8dd8-d0bb-2d8c-336f-5620352ab8e7.html

Abdussiker Hothemudura, lulus dari Madrasah Islam Tiongkok, dia menjabat 
sebagai wakil ketua Asosiasi Agama Islam Tiongkok. Ia bertugas sebagai Imam di 
Masjid Baida, Kota Urumqi selama 18 tahun.

Menghormati dan memelihara kebebasan beragama adalah kebijakan fundamental 
pemerintah Tiongkok dalam jangka waktu panjang. Abdussiker Hothemudura lahir di 
sebuah keluarga Muslim. Dirinya telah menikmati kebijakan kebebasan beragama 
yang dilaksanakan pemerintah. Kata Abudussiker: “Kebebasan beragama adalah 
pilihan bebas personal, adalah hal pribadi, beragama atau tidak, memilih agama 
mana tergantung pada keputusan diri sendiri. Diketahui saya, tidak ada orang 
diperlakukan secara tidak adil atau didiskriminasi karena berkeyakinan agama.”

Abdussiker Hothemudura memperkenalkan, di Xinjiang, harta Masjid dilindung 
berdasarkan hukum. Masjid memiliki sertifikat penggunaan tanah, sertifikat hak 
kepemilikan rumah dan sertifikat pendaftaran tempat beragama yang diberikan 
oleh badan urusan agama pemerintah. Masjid Baida memiliki 3 sertifikat 
tersebut, tanah yang digunakan seluas 2000 meter persegi, luas bangunan sebesar 
3200 meter persegi. Selama beberapa tahun ini, dengan dukungan pemerintah, 
berbagai fasilitas umum di Masjid Baida seperti penyuplaian air, listrik, gas 
alam dan fasilitas pemanas telah diperbaiki secara nyata, sangat memudahkan 
kegiatan salat kaum Muslim. Sama seperti Masjid Baida, taraf pelayanan umum di 
masjid-masjid seluruh Xinjiang pun mengalami perbaikan besar.

Di Xinjiang ,kegiatan agama normal terjamin. Kegiatan agama yang normal, 
seperti ibadah shalat, makan sahur, pemberian ajaran maupun perayaan hari raya 
dapat dilakukan secara rutin di masjid, atau di rumah menurut adat istiadat 
setiap individu, dengan kata lain, semua kegiatan dilakukan secara sukarela. 
Perilisan kitab agama Islam pun terjamin. Di Xinjiang terdapat Komite Bimbingan 
Urusan Agama Islam, Abdussiker Hothemudura adalah salah seorang anggota komite 
tersebut. Selama tahun-tahun ini, pihak komite merilis berbagai buku agama 
Islam seperti Al Quran dalam empat macam bahasa antara lain, bahasa Mandarin, 
bahasa Uighur, bahasa Kazak dan bahasa Kirgiz, buku-buku tersebut diedarkan 
kepada para petugas agama dan Masjid secara gratis.

Kata Abdussiker Hothemudura, di Xinjiang, kelompok tenaga kerja agama Islam pun 
terjamin. Di Xinjiang terdapat 10 madrasah agama Islam, pemerintah membantu 
madrasah setempat memperbaiki syarat pendidikan, tiap tahun menamatkan tenaga 
pendidikan sebanyak 1000 orang. Sementara itu, Xinjiang aktif meningkatkan 
pertukaran dengan negara-negara Islam dan organisasi agama Islam, terus 
memperdalam hubungan persahabatan dan mendorong saling  bercermin antar aneka 
peradaban. Sejak tahun 2016, pihaknya mengundang tokoh-tokoh agama Islam 
mancanegara serta pakar dan sarjana Think Tank dunia Arab datang berkunjung ke 
Xinjiang, setelah mereka menyaksikan keadaan riil kehidupan kaum Muslim di 
Xinjiang, mereka berturut-turut menghargai upaya yang dilakukan pemerintah 
Tiongkok demi kepentingan kaum Muslim.

Fakta membuktikan, kebijakan kebebasan beragama di Xinjiang telah dilaksanakan 
dengan sepenuhnya, hak beragama kaum Muslim dilindungi berdasarkan hukum.


Kirim email ke