-- j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>
https://mediaindonesia.com/read/detail/357379-kemendikbud-jawab-pembelajaran-jarak-jauh-memakan-korban-jiwa Minggu 01 November 2020, 19:28 WIB Kemendikbud Jawab Pembelajaran Jarak Jauh Memakan Korban Jiwa Syarief Oebaidillah | Humaniora Kemendikbud Jawab Pembelajaran Jarak Jauh Memakan Korban Jiwa ANTARA/Aprillio Akbar . PEMBELAJARAN jarak jauh (PJJ) digunakan sebagai media pada masa pandemi covid-19. Ini karena kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan dan masyarakat luas menjadi prioritas. Di saat yang sama, kita harus memastikan bahwa pembelajaran tetap berjalan sebagai hak anak-anak atas pendidikan. "Semua pihak, termasuk seluruh kepala daerah, kepala satuan pendidikan, orangtua, guru, dan masyarakat, tentu harus bergotong-royong mempersiapkan pembelajaran di masa pandemi ini. Dengan semangat gotong-royong di semua lini, kita pasti mampu melewati semua tantangan ini," kata Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Evy Mulyani kepada Media Indonesia, Minggu (1/11). Dia mengatakan itu untuk menjawab pertanyaan terkait permintaan sejumlah pihak untuk mengevaluasi PJJ akibat adanya jatuh korban jiwa. PJJ hadir, imbuhnya, memberi pengalaman belajar yang bermakna, tanpa membebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. "Aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antarsiswa dengan memperhatikan kondisi psikologis siswa sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah," tegasnya. Dia mengutarakan berbagai alternatif PJJ telah diterapkan. Tidak hanya melalui daring yang memerlukan gawai dan akses internet, tetapi siswa dapat juga belajar dari rumah (BDR) melalui TVRI dan radio edukasi Kemendikbud. "Kemendikbud juga telah menyediakan berbagai modul sederhana bagi guru, orangtua, dan siswa. Ini dapat dipergunakan atau dipelajari mandiri dengan kolaborasi guru dan orangtua, " ujarnya. Terkait meninggalnya kasus tiga siswa madrasah tsanawiyah (MTs) di kota Tarakan, Kalimantan Timur, yang bunuh diri karena tugas PJJ yang menumpuk, Evy menyarankan agar hal itu ditanyakan ke pihak Kemenag sebagai lembaga berwenang pada lingkungan tersebut. (OL-14) Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/357379-kemendikbud-jawab-pembelajaran-jarak-jauh-memakan-korban-jiwa