https://khazanah.republika.co.id/berita/pyuyf2320/mui-papua-yang-ingin-jihad-ke-papua-tahan-diri


*MUI Papua: Yang Ingin Jihad ke Papua Tahan Diri*

*Jumat 04 Oct 2019 23:13 WIB*

*Red: Nashih Nashrullah*


*REPUBLIKA.CO.ID <http://REPUBLIKA.CO.ID>, JAYAPURA— Ketua Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Provinsi Papua, KH Syaiful Islam Al Payage, mendorong dan
mendukung penegakan hukum oleh aparat kepolisian dalam kasus kerusuhan di
Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua yang menimbulkan korban jiwa dan
kerugian materi.*

*"Kepada pihak berwenang, kepolisian dalam hal ini Kapolda Papua untuk
menegakkan hukum yang setinggi-tingginya. Kita sadari bahwa Indonesia
adalah negara hukum oleh karena itu saya sangat mengharapkan agar bersikap
secara profesional," kata Syaiful Islam, di Kota Jayapura, Papua, Jumat
(4/10).*


*Sebagai tokoh agama, Syaiful Islam mengharapkan proses hukum bisa
terlaksana dengan adil dan baik, sehingga nantinya tidak ada yang dirugikan
dalam peristiwa yang terjadi pada Senin pekan lalu.*

*"Baik di Kota Jayapura dan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, banyak toko
yang dijarah dan terbakar, tapi saya meyakini aparat akan bekerja sesuai
tupoksinya. Karena persoalan yang terjadi itu murni kerusuhan bukan masalah
agama, ini yang harus dipahami bersama," katanya.*

*Untuk itu, Syaiful Islam juga mengajak dan mengimbau kepada semua pihak
dan kalangan, baik di Papua atau di luar Papua, baik Muslim atau pun
Nasrani agar lebih mengedepankan akal sehat, pikiran yang jernih dan
berpedoman pada ajaran agama untuk saling menyayangi dan mengasihi.*

*"Saya mau tegaskan pada kesempatan ini, saudara-saudaraku yang ingin
berjuang berjihad, ada rencana ke Papua, saya mengharapkan untuk menahan
diri. Jihad yang sebenarnya adalah doakan kami, anak-anak putra putri
bangsa Indonesia yang ada di Papua ini mudah-mudahan kita bangkit dari
kejadian ini, kita lebih tingkatkan persaudaraan dan persatuan bagi anak
Papua, ini harapan dan doa," katanya.*

*Dia mengimbau kepada seluruh umat manusia, untuk tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan, tapi jika itu ada kerugian kita serahkan kepada berwajib.
Karena jika itu dilakukan maka akan menimbulkan persoalan baru. “Kita
sebagai umat beragama punya komitmen untuk menjunjung tinggi hukum negara
kita," katanya.*

*Indonesia, kata dia, adalah bangsa yang besar dan memiliki keberagaman
suku bangsa dan bahasa, termasuk adat dan budaya, bahkan agama, sehingga
ada semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang seharusnya menjadi pegangan hidup
dalam berbangsa dan bertanah air satu.*

*"Jangan sampai kejadian-kejadian ini memecah belah antaranak bangsa. Saya
imbau sebagai Ketua MUI dari timur Indonesia ini, mari kita menjaga
Indonesia ini, jaga toleransi, mari kita menjaga negara ini sehingga menuju
bangsa yang besar akan datang," katanya.*

*Dia juga mendorong agar mahasiswa yang eksodus bisa kembali ke tempat
kuliah masing-masing, sehingga kelak bisa menjadi penerus bangsa, sebagai
generasi emas Papua yang akan menjadi tulang punggung negeri dalam
membangun.*

*"Saya juga mengharapkan kepada pemerintah dalam hal ini Gubernur Papua,
MRP, DPRP agar melakukan langkah-langkah konkret agar bagaimana
menyelamatkan para mahasiswa ini, karena mereka ini adalah generasi emas
yang mesti kita jaga untuk bangun tanah Papua ke depan," katanya pula.*

*Dalam kasus kerusuhan di Kota Jayapura pada 29 Agustus 2019 dan di Wamena,
Kabupaten Jayawijaya pada 23 September 2019, Polda Papua telah menetapkan
sejumlah tersangka atas kasus yang menjadi perhatian publik nasional itu.*

Kirim email ke