Re: [GELORA45] RIButuh Investasi Besar Untuk Bangun 60 Bendungan

2020-02-25 Terurut Topik 'B.H. Jo' b...@yahoo.com [GELORA45]
 Koq, banyak sekali, sampai 60 bendungan dalam waktu 4 tahun. Barangli 
bendungan kecil2, hehehe.
On Tuesday, February 25, 2020, 05:24:35 PM CST, Sunny ambon 
ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]  wrote:  
 
     

 
Butuhfulus untuk membangun 60 bendungan, bukan problem, bisa pinjam.hehehehehehe




https://rmco.id/baca-berita/government-action/28943/ri-butuh-investasi-besar-untuk-bangun-60-bendungan




RIButuh Investasi Besar Untuk Bangun 60 Bendungan
   
   -
 
 
   -
 Selasa, 25 Februari 2020, 14:50 WIB





RMco.id  RakyatMerdeka - Pembangunan60 proyek bendungan di Tanah Air akan 
rampung dikerjakan hingga tahun2024. 

KepalaBiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S 
Atmawidjajamengungkapkan, dari rencana strategis PUPR terdapat 61 
ProyekStrategis Nasional (PSN)yang bisa dieksekusi untuk bendungan. 

Sementaraitu, dari 61 proyek itu, pada 2019 sudah ada 16 bendungan yangselesai. 
"Untuk Kabinet Indonesia Maju ini tambahannya hanya 15.Jadi totalnya 60,  dan 
dari 60 yang akan selesai tahun ini adadelapan. Nanti secara bertahap sampai 
2024 semua selesai," kataEndra usai rapat bersama dengan tiga menteri Jokowi 
tentang OverDimension Over Loading (ODOL), di Jakarta Senin (24/02).

Endramengatakan, proyek bendungan membutuhkan investasi besar. Apalagi,semakin 
lama memulai pembangunannya, nilai investasi juga semakinnaik.

"Bendunganinfrastruktur mahal. Jadi makin ke sini kalau kita tidak bangun 
makinmahal. Bayangkan dulu yang awal masih di bawah Rp1 triliun, 
bendungansekarang kalau di atas 10 juta meter kubik di atas Rp1 triliun. 
Semuatergantung kondisi tanah, geologi, materialnya ada atau tidak,"ujarnya.

Endramenekankan, pengadaan lahan menjadi hal penting. Saat ini, jugadigunakan 
skema melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untukpendanaan pengadaan 
lahan."Kontraktor butuh jaminan area kerjatersedia, mulai jalam akses," 
jelasnya.

BeritaTerkait : BalitbangtanTentukan Flagship Penelitian Pangan

Diamengungkapkan, proyek sumber daya air (SDA) dan jalan tol menjadimayoritas 
dalam PSN dari Kementerian PUPR hingga 2019. "Kalausekarang, masih di dua itu 
juga, SDA dan jalan tol," ungkapnya.

MelaluiDitjen SDA, rencananya akan dilakukan penyelesaian pembangunanbendungan 
baru di sejumlah provinsi lumbung pangan nasional untukmendukung ketahanan air 
dan pangan nasional.

Sebelumnya,Kementerian PUPR menargetkan, delapan bendungan yang menjadi 
PSNpemerintah akan rampung pada tahun 2020.

Adapundelapan bendungan tersebut yaitu Bendungan Paselloreng di 
ProvinsiSulawesi Selatan (Sulsel), Bendungan Ladongi Provinsi SulawesiTenggara 
(Sultra), Bendungan Tapin Provinsi Kalimantan Selatan(Kalsel).

Kemudian,Bendungan Way Sekampung Provinsi Lampung, Bendungan Kuningan 
ProvinsiJawa Barat, dan tiga bendungan di Provinsi Jawa Timur yakni 
BendunganBendo di Ponorogo, Bendungan Tukul di Pacitan dan Bendungan Gongsengdi 
Bojonegoro.

Jikatelah rampung, delapan bendungan tersebut akan menambah jumlahtampungan air 
sebesar 408,89 juta meter kubik.

BacaJuga : DalamSeminggu, Stafsus Jokowi Ini Sudah 2 Kali Kebanjiran

Adapunbendungan pertama yang telah rampung 100 persen konstruksinya, 
yakniBendungan Paselloreng. Bendungan ini memiliki luas genangan 1.892hektare 
dengan kapasitas tampung 138 juta meter kubik untuk mengairi8.510 hektare 
sawah. Pembangunannya dikerjakan oleh PT. WijayaKarya-PT. Bumi Karsa, KSO 
(Kerjasama Operasi) dengan biaya Rp753,4miliar.

Tigabendungan lainnya yang juga akan rampung pada 2020 berada di ProvinsiJawa 
Timur yakni, Bendungan Tukul, Bendungan Bendo dan dan BendunganGongseng.

Progresfisik Bendungan Tukul dengan daya tampung 8.68 juta meter kubik 
untukuntuk menyuplai irigasi seluas 600 hektare dan air baku 300 liter perdetik 
sudah 76,2 persen. 

Pembangunanbendungan Tukuldimulai pada 2013 hingga 2020 dengan kontraktor PT 
Brantas Abiprayasebesar Rp904 miliar.

Selainitu, Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 hingga 2020 
memilikikapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik. Saat ini, 
progreskonstruksinya 76,03 persen.

Selanjutnya,bendungan Bendo dengan kapasitas 43,11 juta meter kubik air saat 
iniprogres fisiknya sudah sebesar 70,97 persen. Pembangunan BendunganBendo 
dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT.Nindya Karya (KSO) 
dengan biaya total sebesar Rp1,080 triliun.

BacaJuga : RealMadrid Vs Man City, Diramal Imbang

Bendunganlainnya yang ditargetkan akan selesai pada 2020 yakni BendunganLadongi 
yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Bendunganyang dimulai 
pembangunannya pada tahun 2016 memiliki kapasitastampung 45,94 juta meter kubik 
untuk mengairi areal sawah denganlayanan irigasi seluas 3.604 hektar. Saat ini, 
progres fisiknya sudah71,22 persen.

Kemudian,Bendungan Tapin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang 
memilikikapasitas tampung 56,77 meter kubik juga akan rampung pada 2020.Progres 
pembangunannya sudah mencapai 95 persen.  Apabila telahselesai maka bendungan 
ini berpotensi memberikan layanan irigasi di

[GELORA45] RIButuh Investasi Besar Untuk Bangun 60 Bendungan

2020-02-25 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Butuh fulus untuk membangun 60 bendungan, bukan problem, bisa pinjam*. h
*ehehehehehe*


https://rmco.id/baca-berita/government-action/28943/ri-butuh-investasi-besar-untuk-bangun-60-bendungan


*RI Butuh Investasi Besar Untuk Bangun 60 Bendungan*

   -

   -

   *Selasa, 25 Februari 2020, 14:50 WIB*


*RM**co.id *  Rakyat Merdeka - Pembangunan 60 proyek
bendungan di Tanah Air akan rampung dikerjakan hingga tahun 2024.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja
mengungkapkan, dari rencana strategis PUPR terdapat 61 *Proyek Strategis
Nasional*  (PSN) yang
bisa dieksekusi untuk bendungan.

Sementara itu, dari 61 proyek itu, pada 2019 sudah ada 16 bendungan yang
selesai. "Untuk Kabinet Indonesia Maju ini tambahannya hanya 15. Jadi
totalnya 60,  dan dari 60 yang akan selesai tahun ini ada delapan. Nanti
secara bertahap sampai 2024 semua selesai," kata Endra usai rapat bersama
dengan tiga menteri Jokowi tentang Over Dimension Over Loading (ODOL), di
Jakarta Senin (24/02).

Endra mengatakan, proyek bendungan membutuhkan investasi besar. Apalagi,
semakin lama memulai pembangunannya, nilai investasi juga semakin naik.

"Bendungan infrastruktur mahal. Jadi makin ke sini kalau kita tidak bangun
makin mahal. Bayangkan dulu yang awal masih di bawah Rp1 triliun, bendungan
sekarang kalau di atas 10 juta meter kubik di atas Rp1 triliun. Semua
tergantung kondisi tanah, geologi, materialnya ada atau tidak," ujarnya.

Endra menekankan, pengadaan lahan menjadi hal penting. Saat ini, juga
digunakan skema melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk
pendanaan pengadaan lahan."Kontraktor butuh jaminan area kerja tersedia,
mulai jalam akses," jelasnya.

*Berita Terkait : **Balitbangtan Tentukan Flagship Penelitian Pangan*


Dia mengungkapkan, proyek sumber daya air (SDA) dan jalan tol menjadi
mayoritas dalam PSN dari Kementerian PUPR hingga 2019. "Kalau sekarang,
masih di dua itu juga, SDA dan jalan tol," ungkapnya.

Melalui Ditjen SDA, rencananya akan dilakukan penyelesaian pembangunan
bendungan baru di sejumlah provinsi lumbung pangan nasional untuk mendukung
ketahanan air dan pangan nasional.

Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan, delapan bendungan yang menjadi
PSN pemerintah akan rampung pada tahun 2020.

Adapun delapan bendungan tersebut yaitu Bendungan Paselloreng di Provinsi
Sulawesi Selatan (Sulsel), Bendungan Ladongi Provinsi Sulawesi Tenggara
(Sultra), Bendungan Tapin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kemudian, Bendungan Way Sekampung Provinsi Lampung, Bendungan Kuningan
Provinsi Jawa Barat, dan tiga bendungan di Provinsi Jawa Timur yakni
Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Tukul di Pacitan dan Bendungan
Gongseng di Bojonegoro.

Jika telah rampung, delapan bendungan tersebut akan menambah jumlah
tampungan air sebesar 408,89 juta meter kubik.

*Baca Juga : **Dalam Seminggu, Stafsus Jokowi Ini Sudah 2 Kali Kebanjiran*


Adapun bendungan pertama yang telah rampung 100 persen konstruksinya, yakni
Bendungan Paselloreng. Bendungan ini memiliki luas genangan 1.892 hektare
dengan kapasitas tampung 138 juta meter kubik untuk mengairi 8.510 hektare
sawah. Pembangunannya dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya-PT. Bumi Karsa, KSO
(Kerjasama Operasi) dengan biaya Rp753,4 miliar.

Tiga bendungan lainnya yang juga akan rampung pada 2020 berada di Provinsi
Jawa Timur yakni, Bendungan Tukul, Bendungan Bendo dan dan Bendungan
Gongseng.

Progres fisik Bendungan Tukul dengan daya tampung 8.68 juta meter kubik
untuk untuk menyuplai irigasi seluas 600 hektare dan air baku 300 liter per
detik sudah 76,2 persen.

*Pembangunan bendungan*
 Tukul
dimulai pada 2013 hingga 2020 dengan kontraktor PT Brantas Abipraya sebesar
Rp904 miliar.

Selain itu, Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 hingga 2020
memiliki kapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik. Saat ini, progres
konstruksinya 76,03 persen.

Selanjutnya, bendungan Bendo dengan kapasitas 43,11 juta meter kubik air
saat ini progres fisiknya sudah sebesar 70,97 persen. Pembangunan Bendungan
Bendo dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT. Nindya
Karya (KSO) dengan biaya total sebesar Rp1,080 triliun.

*Baca Juga : **Real Madrid Vs Man City, Diramal Imbang*


Bendungan lainnya yang ditargetkan akan selesai pada 2020 yakni Bendungan
Ladongi yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Bendungan yang
dimulai pembangunannya pada tahun 2016 memiliki kapasitas tampung 45,94
juta meter kubik untuk mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas
3.604 hektar. Saat ini, progres fisiknya sudah 71,22 persen.

Kemudian, Bendungan Tapin Provinsi Ka