Apakah ini artinya tiongkok akan kembali kejaman kuda
From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Monday, May 07, 2018 11:43 AM
To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Saatnya Kolojengkingan
Saatnya Kolojengkingan
SENIN, 07 MAY 2018 10:25 | EDITOR : ALI MUSTOFA
[dahlan iskan, catatan
kaki]<https://www.jawapos.com/radar/uploads/radarbali/news/2018/05/07/saatnya-kolojengkingan_m_71235.jpeg>
Ilustrasi (dok.jawapos.com)
Berita Terkait
* Melorot Karena
Sewot<https://www.jawapos.com/radarbali/read/2018/05/05/70823/melorot-karena-sewot>
* Adu Kuat Kereta
Cepat<https://www.jawapos.com/radarbali/read/2018/05/04/70529/adu-kuat-kereta-cepat>
Oleh: Dahlan Iskan
Tidak ada kesepakatan apa pun. Kecuali sepakat perlu dialog lagi. Itulah hasil
pertemuan delegasi Amerika Serikat dengan Tiongkok. Yang berakhir Jumat lalu.
Menyisakan pertanyaan besar: jadi perang dagangkah?
Kalau jadi, itu berarti mulai akhir bulan ini. Sesuai dengan jadwal.
Beberapa pelabuhan di Tiongkok bahkan sudah melangkah. Di Shenzhen pemeriksaan
barang masuk dari Amerika sudah lebih teliti. Maksudnya: lebih lambat. Kapal
antre. Terlalu lama. Itu tidak baik untuk sayur dan buah.
"Sudah ada kapal yang terpaksa balik," kata pengurus koperasi tani di pedalaman
Kansas.
Saya bicara langsung dengan dia Jumat lalu. Di depan kantornya. Dia prihatin
kalau perang dagang ini benar-benar terjadi.
Bisa jadi perubahan di pelabuhan itu untuk menunjukkan keseriusan Tiongkok.
Dalam melakukan perlawanan. Di tengah negosiasi yang sedang berlangsung.
Bisa dibayangkan kerasnya negosiasi dua hari itu. Amerika mengajukan dua
agenda: 1). Tiongkok harus mengurangi surplus dagangnya. 2). Jangan memberi
subsidi pada program 'made in Tiongkok 2025'.
Sebetulnya ada satu lagi yang diminta Amerika: jangan membalas dendam tindakan
Washington.
Tiongkok juga cuma mengajukan dua agenda: 1). Cabut pengenaan tambahan tarif
impor itu. 2). Cabut larangan kirim teknologi tinggi ke Tiongkok.
Sebenarnya ada juga tambahan permintaan: jangan menuntut terus.
Delegasi Amerika pulang. Haiiyyaa... tangan hampa.
Yang mengejutkan: direksi ZTE hari itu bikin edaran. Untuk 80 ribu karyawannya.
Yang lagi resah. Isinya: memberikan semangat. Memberi optimisme. "Semoga kita
bisa segera mengucapkan selamat datang fajar!". Begitu kira-kira isinya.
ZTE adalah BUMN raksasa Tiongkok. Di bidang telekomunikasi. Bersaing keras
dengan Huawei yang swasta. Sama-sama dari Shenzhen.
ZTE sudah terlanjur sesumbar: tahun depan meluncurkan 5G. Yang akan terbesar di
dunia.
Tiba-tiba Presiden Trump melarang perusahaan-perusahaan Amerika mengekspor
semiconductor ke Tiongkok. Selama tujuh tahun. Alasannya: ZTE masukkan barang
ke Iran.
Sanksi Trump itu benar-benar pukulan telak bagi ZTE. Bahkan bagi Tiongkok
secara keseluruhan. Ada yang mengibaratkan Tiongkok kena Achilles Heel-nya.
Titik pengapesannya. ZTE tidak akan berkutik tanpa chips dari Amerika. Bahkan
stock barangnya tinggal dua bulan. Semua karyawan tahu itu. Resah. Gelisah.
Lalu ada apa dengan surat edaran itu? Yang menggambarkan menyingsingnya fajar?
Adakah direksi ZTE mendapat bocoran rahasia hasil negosiasi? Atau sudah
menemukan cara baru? Tanpa chips dari Amerika?
Tiongkok memang all out soal semiconductor itu. Ini Achilles Heel. Seluruh
program Tiongkok bisa tiba-tiba kehilangan tenaga. Terutama program utama Xi
Jinping: berdikari tahun 2025.
Semua barang sudah harus bisa dibuat di dalam negeri di tahun itu: pesawat
terbang, artificial intelegence, pesawat ruang angkasa dan kebanggaan teknologi
lainnya.
Tapi semua itu akan lumpuh tanpa chips dari Amerika.
Seperti tiba-tiba lumpuhnya Achilles dalam perang Troja. Padahal sebelum itu,
Achilles begitu hebatnya. Semua musuh dikalahkannya. Hanya karena tumitnya
tidak terbungkus pelindung terkena panahlah bagian itu. Njungkel.
Kisah tumit Achilles memang hanya mitos. Waktu dilahirkan dia diramal mati
muda. Kecuali seluruh badannya dicelupkan ke air sungai tersakti di Athena.
Ibunya segera membawa bayi Achilles ke sungai. Dia pegang tumitnya. Dia
masukkan badan bayi itu ke dalam air sungai. Tapi tidak bisa sampai bagian
tumitnya.
Amerika tahu pengapesan Achilles Heelnya Tiongkok itu.
Dasarnya ilmiah: ahli-ahli semiconductor adanya di Amerika. Dari 70 pemegang
Nobel bidang komputer 40 dari Amerika. Tidak satu pun dari Tiongkok. Itulah
tumit Achillesnya Tiongkok.
Rupanya kelanjutan perang ini masih harus ditunggu dulu. Adakah episode
lanjutan yang lebih seru.
Sambil menunggu biasanya ada adegan selingan. Agedan lucu. Bisa Togogan. Atau
Bagongan. Atau Kolojengkingan.(dis)
(rb/mus/mus/JPR)