Fw: [GELORA45] Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar memboikot produk Amerika?

2017-12-18 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' 
ineng...@chevron.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: 
'GELORA45@yahoogroups.com' <GELORA45@yahoogroups.com>; 'marthaja...@yahoo.com' 
<marthaja...@yahoo.com>Terkirim: Selasa, 19 Desember 2017 01.23.31 GMT+1Judul: 
[GELORA45] Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar memboikot produk Amerika?
     


Maaf menurut saya, hal ini seperti pepatah  lebih besar pasak dari pada tiang, 
negara kita yang diibaratkan bangunannya dari gedek sedangkan amerika 
bangunanya dari beton bertingkat.
 
Kena angin sedikit saja, negara kita sudah peot sedangkan amerika bangunannya 
masih kokoh.
 
Sudah urungkan membuat ide-ide untuk menyusahkan amerika, apalagi negara kita 
masih berutang sana sini
 
  
 
From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Tuesday, December 19, 2017 1:44 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Re: Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar 
memboikot produk Amerika?
 
  
 
  
 
ketua mui manusia dungu!


---In GELORA45@yahoogroups.com, <jonathangoeij@...> wrote :
 
Gimana kalau justru Amerika mengenakan sangsi ekonomi pada Indonesia?
 
Atau mencabut support di PBB terkait Papua misalnya sehingga membuka peluang 
untuk referendum?
 
  
 
---
 
Sementara itu, kata Nur Iman Subono, "pernyataan sikap dan sebagainya juga 
ditulis dengan menggunakan piranti lunak pemroses kata produk Amerika, dengan 
komputer yang menggunakan sistem operasi produk Amerika, dan mungki diposting 
di situs yang menggunakan sistem produk Amerika. Serta disebar-luaskan dengan 
aplikasi produk Amerika juga."
 

 
Bhima menuturkan, AS secara rutin mengekspor sejumlah produk ke Indonesia, 
antara lain kedelai, biji gandum, susu, lada, kopi, dan tembakau.
 

 
Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar memboikot produk Amerika?
 
Abraham UtamaBBC Indonesia

   - 4 jam lalu

   - Bagikan artikel ini dengan Facebook
 
 

   - Bagikan artikel ini dengan Twitter
 
 

   - Bagikan artikel ini dengan Messenger
 
 

   - Bagikan artikel ini dengan Email
 
 

   - Kirim
 
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionSeruan boikot produk AS muncul pada 'Aksi 
Bela Palestina' di Jakarta, Minggu (17/12).
 
Bisakah masyarakat Indonesia sekarang hidup tanpa produk AS seperti peranti 
lunak komputer, mesin pencari internet, dan media sosial -yang pada umumnya 
turut diciptakan para keturunan Yahudi?
 
Apakah seruan boikot produk Amerika Serikat sekadar retorika atau bisa 
dijalankan?
 
Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengeluarkan fatwa yang melegalisasi 
pemboikotan produk asal Amerika Serikat jika negara itu tidak segara 
membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
 
Sejumlah kalangan sebelumnya juga menyerukan gerakan boikot serupa. Namun 
pengamat menyebut aksi boikot itu tidak realistis.
 
"Mereka mendesak boikot lewat media sosial seperti Facebook, itu kan juga 
produk Amerika," kata Nur Iman Subono, dosen ilmu politik dari Universitas 
Indonesia, Senin (18/12).
 
·Massa Aksi Bela Palestina padati kawasan Monas, Ketua MUI serukan 
'boikot Amerika'
 
·Aksi bela Palestina, antara solidaritas kemanusiaan dan politik 
identitas
 
·Seruan 'Boikot Starbucks' diperbincangkan dari Indonesia sampai 
Malaysia
 
Sementara itu, kata Nur Iman Subono, "pernyataan sikap dan sebagainya juga 
ditulis dengan menggunakan piranti lunak pemroses kata produk Amerika, dengan 
komputer yang menggunakan sistem operasi produk Amerika, dan mungki diposting 
di situs yang menggunakan sistem produk Amerika. Serta disebar-luaskan dengan 
aplikasi produk Amerika juga."
 
Belum lagi minuman ringan, makanan cepat saji, hiburan dan lain-lain, yang 
didominasi produk Amerika, dan sedikit banyak melibatkan kalangan Yahudi.
 
Jadi, "Kalau mau realistis, praktik boikot tidak bisa dilakukan. Ini hanya 
ujaran kekesalan, politis, dan emosional," tambah Nur Iman Subono.
 
Nur Iman menuturkan, dalam era globalisasi, pembuatan produk melibatkan tidak 
hanya satu negara. Pemboikotan menurutnya bisa jadi salah sasaran.
 
"Seluruh produk tidak dibikin di satu tempat tapi disubkontrakkan ke berbagai 
negara, jadi semuanya terlibat," kata dia.
 
Lebih dari itu, Nur Iman menyebut Indonesia juga memiliki hubungan ekonomi 
dengan negara lain yang tidak dapat diputuskan begitu saja, terutama dalam 
konteks utang dan investasi.
 
"Saya kira ini tidak realistis," tuturnya.
 
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionAksi boikot produk AS di Sri Lanka, 
beberapa tahun lalu, terkait dukungan AS bagi resolusi PBB tentang penyelidikan 
HAM di Sri Lanka.
 
Dihubungi terpisah, Bhima Yudhistira, peneliti di Institute for Development of 
Economics and Finance, yang lebih bisa dilakukan Indonesia adalah langkah di 
sektor perdagangan, berupa retaliasi atau pembalasan atas sejumlah langkah 
perdagangan AS.
 
Pembalasan

[GELORA45] Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar memboikot produk Amerika?

2017-12-18 Terurut Topik 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
Maaf menurut saya, hal ini seperti pepatah  lebih besar pasak dari pada tiang, 
negara kita yang diibaratkan bangunannya dari gedek sedangkan amerika 
bangunanya dari beton bertingkat.
Kena angin sedikit saja, negara kita sudah peot sedangkan amerika bangunannya 
masih kokoh.
Sudah urungkan membuat ide-ide untuk menyusahkan amerika, apalagi negara kita 
masih berutang sana sini

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Tuesday, December 19, 2017 1:44 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Re: Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar 
memboikot produk Amerika?



ketua mui manusia dungu!


---In GELORA45@yahoogroups.com, 
> wrote :

Gimana kalau justru Amerika mengenakan sangsi ekonomi pada Indonesia?

Atau mencabut support di PBB terkait Papua misalnya sehingga membuka peluang 
untuk referendum?



---

Sementara itu, kata Nur Iman Subono, "pernyataan sikap dan sebagainya juga 
ditulis dengan menggunakan piranti lunak pemroses kata produk Amerika, dengan 
komputer yang menggunakan sistem operasi produk Amerika, dan mungki diposting 
di situs yang menggunakan sistem produk Amerika. Serta disebar-luaskan dengan 
aplikasi produk Amerika juga."

...

Bhima menuturkan, AS secara rutin mengekspor sejumlah produk ke Indonesia, 
antara lain kedelai, biji gandum, susu, lada, kopi, dan tembakau.

...

Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar memboikot produk 
Amerika?
Abraham UtamaBBC Indonesia

  *   4 jam lalu

  *   Bagikan artikel ini dengan 
Facebook


  *   Bagikan artikel ini dengan 
Twitter


  *   Bagikan artikel ini dengan 
Messenger


  *   Bagikan artikel ini dengan 
Email


  *   Kirim
[Palestina]Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionSeruan boikot produk AS muncul 
pada 'Aksi Bela Palestina' di Jakarta, Minggu (17/12).

Bisakah masyarakat Indonesia sekarang hidup tanpa produk AS seperti peranti 
lunak komputer, mesin pencari internet, dan media sosial -yang pada umumnya 
turut diciptakan para keturunan Yahudi?

Apakah seruan boikot produk Amerika Serikat sekadar retorika atau bisa 
dijalankan?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengeluarkan fatwa yang melegalisasi 
pemboikotan produk asal Amerika Serikat jika negara itu tidak segara 
membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Sejumlah kalangan sebelumnya juga menyerukan gerakan boikot serupa. Namun 
pengamat menyebut aksi boikot itu tidak realistis.

"Mereka mendesak boikot lewat media sosial seperti Facebook, itu kan juga 
produk Amerika," kata Nur Iman Subono, dosen ilmu politik dari Universitas 
Indonesia, Senin (18/12).
· Massa Aksi Bela Palestina padati kawasan Monas, Ketua MUI serukan 
'boikot Amerika'
· Aksi bela Palestina, antara solidaritas kemanusiaan dan politik 
identitas
· Seruan 'Boikot Starbucks' diperbincangkan dari Indonesia sampai 
Malaysia

Sementara itu, kata Nur Iman Subono, "pernyataan sikap dan sebagainya juga 
ditulis dengan menggunakan piranti lunak pemroses kata produk Amerika, dengan 
komputer yang menggunakan sistem operasi produk Amerika, dan mungki diposting 
di situs yang menggunakan sistem produk Amerika. Serta disebar-luaskan dengan 
aplikasi produk Amerika juga."

Belum lagi minuman ringan, makanan cepat saji, hiburan dan lain-lain, yang 
didominasi produk Amerika, dan sedikit banyak melibatkan kalangan Yahudi.

Jadi, "Kalau mau realistis, praktik boikot tidak bisa dilakukan. Ini hanya 
ujaran kekesalan, politis, dan emosional," tambah Nur Iman Subono.

Nur Iman menuturkan, dalam era globalisasi, pembuatan produk melibatkan tidak 
hanya satu negara. Pemboikotan menurutnya bisa jadi salah sasaran.

"Seluruh produk tidak dibikin di satu tempat tapi disubkontrakkan ke berbagai 
negara, jadi semuanya terlibat," kata dia.

Lebih dari itu, Nur Iman menyebut Indonesia juga memiliki hubungan ekonomi 
dengan negara lain yang tidak dapat diputuskan begitu saja, terutama dalam 
konteks utang dan investasi.

"Saya kira ini tidak realistis," tuturnya.
[boikot produk AS]Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionAksi boikot produk AS 
di Sri Lanka, beberapa tahun lalu, terkait dukungan AS bagi resolusi PBB 
tentang penyelidikan HAM di Sri Lanka.

Dihubungi terpisah, Bhima Yudhistira, peneliti di Institute for Development of 
Economics and Finance, yang lebih bisa dilakukan Indonesia adalah langkah di 
sektor perdagangan, berupa retaliasi atau pembalasan atas 

[GELORA45] Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar memboikot produk Amerika?

2017-12-18 Terurut Topik jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
Gimana kalau justru Amerika mengenakan sangsi ekonomi pada Indonesia?
 Atau mencabut support di PBB terkait Papua misalnya sehingga membuka peluang 
untuk referendum?
 

 ---
 Sementara itu, kata Nur Iman Subono, "pernyataan sikap dan sebagainya juga 
ditulis dengan menggunakan piranti lunak pemroses kata produk Amerika, dengan 
komputer yang menggunakan sistem operasi produk Amerika, dan mungki diposting 
di situs yang menggunakan sistem produk Amerika. Serta disebar-luaskan dengan 
aplikasi produk Amerika juga."

 ...
 Bhima menuturkan, AS secara rutin mengekspor sejumlah produk ke Indonesia, 
antara lain kedelai, biji gandum, susu, lada, kopi, dan tembakau.

 ...
 Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar memboikot produk Amerika? 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448 Abraham UtamaBBC Indonesia
 4 jam lalu

 Bagikan artikel ini dengan Facebook 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448#  Bagikan artikel ini dengan 
Twitter http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448#  Bagikan artikel ini 
dengan Messenger http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448#  Bagikan 
artikel ini dengan Email 
mailto:?subject=Shared%20from%20BBC%20Indonesia=http%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Findonesia-42393448
  Kirim http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448#share-tools




 
 Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionSeruan boikot produk AS muncul pada 
'Aksi Bela Palestina' di Jakarta, Minggu (17/12). Bisakah masyarakat Indonesia 
sekarang hidup tanpa produk AS seperti peranti lunak komputer, mesin pencari 
internet, dan media sosial -yang pada umumnya turut diciptakan para keturunan 
Yahudi?
 Apakah seruan boikot produk Amerika Serikat sekadar retorika atau bisa 
dijalankan?
 Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengeluarkan fatwa yang melegalisasi 
pemboikotan produk asal Amerika Serikat jika negara itu tidak segara 
membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
 Sejumlah kalangan sebelumnya juga menyerukan gerakan boikot serupa. Namun 
pengamat menyebut aksi boikot itu tidak realistis.
 "Mereka mendesak boikot lewat media sosial seperti Facebook, itu kan juga 
produk Amerika," kata Nur Iman Subono, dosen ilmu politik dari Universitas 
Indonesia, Senin (18/12).
 Massa Aksi Bela Palestina padati kawasan Monas, Ketua MUI serukan 'boikot 
Amerika' http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42382843 Aksi bela Palestina, 
antara solidaritas kemanusiaan dan politik identitas 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42383221 Seruan 'Boikot Starbucks' 
diperbincangkan dari Indonesia sampai Malaysia 
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40477621 Sementara itu, kata Nur Iman 
Subono, "pernyataan sikap dan sebagainya juga ditulis dengan menggunakan 
piranti lunak pemroses kata produk Amerika, dengan komputer yang menggunakan 
sistem operasi produk Amerika, dan mungki diposting di situs yang menggunakan 
sistem produk Amerika. Serta disebar-luaskan dengan aplikasi produk Amerika 
juga."
 Belum lagi minuman ringan, makanan cepat saji, hiburan dan lain-lain, yang 
didominasi produk Amerika, dan sedikit banyak melibatkan kalangan Yahudi.
 Jadi, "Kalau mau realistis, praktik boikot tidak bisa dilakukan. Ini hanya 
ujaran kekesalan, politis, dan emosional," tambah Nur Iman Subono.
 Nur Iman menuturkan, dalam era globalisasi, pembuatan produk melibatkan tidak 
hanya satu negara. Pemboikotan menurutnya bisa jadi salah sasaran.
 "Seluruh produk tidak dibikin di satu tempat tapi disubkontrakkan ke berbagai 
negara, jadi semuanya terlibat," kata dia.
 Lebih dari itu, Nur Iman menyebut Indonesia juga memiliki hubungan ekonomi 
dengan negara lain yang tidak dapat diputuskan begitu saja, terutama dalam 
konteks utang dan investasi.
 "Saya kira ini tidak realistis," tuturnya.
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionAksi boikot produk AS di Sri Lanka, 
beberapa tahun lalu, terkait dukungan AS bagi resolusi PBB tentang penyelidikan 
HAM di Sri Lanka. 
 Dihubungi terpisah, Bhima Yudhistira, peneliti di Institute for Development of 
Economics and Finance, yang lebih bisa dilakukan Indonesia adalah langkah di 
sektor perdagangan, berupa retaliasi atau pembalasan atas sejumlah langkah 
perdagangan AS.
 Pembalasan itu, kata Bhima, elegan karena, walaupun itu tak terkait Yerusalem 
didasarkan pada kebijakan AS yang selama ini merugikan Indonesia, yaitu 
penerapan bea masuk tinggi terhadap ekspor biodiesel.
 "Indonesia dikenakan bea masuk yang besar. Ini momen politik yang tepat untuk 
memeriksa kembali dumping (pemberlakuan harga lebih rendah di luar daripada 
dalam negeri) dalam produk yang diekspor AS," ujarnya.
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionDalam dua pekan terakhir, ribuan orang 
sudah dua kali berkumpul di pusat ibu kota Jakarta untuk menyuarakan kecaman 
atas Amerika Serikat terkait Yerusalem. Bhima menuturkan, AS secara rutin 
mengekspor sejumlah produk ke Indonesia, antara lain kedelai, biji gandum, 
susu, lada, kopi, dan tembakau.
 Terhadap produk itu, kata Bhima, pemerintah dapat meniru executive