Re: [GELORA45] Tanpa Turis, Bali akan Mati?

2020-03-20 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Disana  banyak hotel dimiliki oleh kaum elit neo-Mojopahit.
Konferesi-konferensi international dilaksanaka di sana, bukan karena
pantainya atau candi-candinya, tetapi karena perlu untuk hotel-hotel diisi,
yang berarti banyak fulus banjir.

On Fri, Mar 20, 2020 at 8:27 PM 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl
[GELORA45]  wrote:

>
>
>
>
> --
> j.gedearka 
>
>
> https://travel.detik.com/travel-news/d-4947290/tanpa-turis-bali-akan-mati?tag_from=wp_beritautama
>
> Jumat, 20 Mar 2020 17:15 WIB
>
> TRAVEL NEWS
>
> Tanpa Turis, Bali akan Mati?
>
> Bonauli
> detikTravel
> Share 0
> Tweet 0
> Share 0
> 22 komentar
> Pura di Bali Foto: (Teguh Tofik Hidayat/d'Traveler)
> Jakarta -
>
> Pandemi Corona masih terus menyiksa dunia. Dunia pariwisata harus tutup
> pintu untuk keselamatan bersama. Virus Corona membuat dunia pariwisata
> sekarat. Bali menjadi salah satu daftarnya. Provinsi yang hidup dari
> pariwisata ini mundur cukup jauh sejak pandemi Corona.
>
> Indonesia sendiri mulai melakukan beberapa langkah untuk mencegah
> penularan virus Corona. Pemerintah rencananya akan menangguhkan visa on
> arrival selama satu bulan mulai dari Jumat ini, (20/3/2020). Kebijakan ini
> selayaknya dua mata koin yang tak terpisahkan. Satu sisi mencegah Corona,
> sisi lain mematikan pariwisata karena orang tidak bisa datang ke Indonesia,
> termasuk ke Bali.
>
> Baca juga: Bocah 2 Tahun di Afsel Kena Corona Setelah Liburan dari
> Selandia Baru
>
> Hal ini sudah terlihat di Roma, Singapura, Barcelona dan tempat-tempat
> lain di dunia yang menjadi magnet wisata. Bali pun harus was-was. Karena
> tiga perempat perekonomian Bali didapat dari pariwisata.
>
> "Dari penelitian kami, kami tahu sekitar 80 persen PDB Bali didasarkan
> pada pariwisata," ujar Presiden Lembaga Indonesia Ross Taylor, pengamat
> kebijakan luar negeri di Universitas Monash Melbourne.
>
> Menurut Taylor, selama 15 tahun terakhir generasi muda pindah ke daerah
> wisata untuk mencari pekerjaan. Sementara orangtua mereka menjual sawah
> kepada pengembang. "Selama ini ada transisi besar-besaran dimana semua
> orang beralih ke dunia pariwisata. Tanpa pariwisata, akan timbul bencana.
> Di beberapa negara barat, rumah tangga punya penghasilan cadangan.
> Sementara di Bali, hampir semua orang mendapatkan penghasilan beberapa
> ratus dolar sebulan, mereka hidup dari hari ke hari, dari bulan ke bulan.
> Jika mereka kehilangan pekerjaan, mereka tidak punya apa-apa lagi," ujarnya.
>
> Para pekerja hotel pun telah diliburkan tanpa ada upah. Ini menjadi tolak
> ukur yang jelas dalam denyut wisata Bali. "Tanpa turis, Bali akan mati,"
> ujar Hasrat Aceh, salah satu pekerja hotel di Bali yang sudah dirumahkan
> gara-gara wabah Corona.
>
> Namun Hasrat tak mau putus asa, Hasrat kini beralih menjadi pengemudi ojek
> online Grab. "Orang-orang di Bali itu tidak mengeluh, jika kami punya
> masalah kami pasti ada jalan keluar," ujarnya.
>
> Rasanya tak adil jika hanya mendapat potongan pendapat tanpa data.
> detikcom merangkum dari media Aljazeera, beberapa data soal wisata Bali di
> tengah pandemi Corona. Di awal-awal isu virus Corona, Bali masih mencoba
> untuk bertahan. Hal ini dibuktikan dengan masih meningkatnya kunjungan
> turis sebanyak 3 persen di bulan Januari 2020. Ini peningkatan dibandingkan
> bulan Januari di tahun lalu.
>
> Dari data Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, penurunan turis mulai
> terlihat di bulan Februari. Penurunan hingga 20 persen terlihat saat
> larangan turis China diberlakukan. Saat dunia mulai menutup diri, Indonesia
> masih berkelakar soal ketahanan pada virus Corona. Merasa jauh dari ancaman
> wisatawan dunia tak berhenti untuk datang ke Indonesia.
>
> Ada 400.000 turis yang datang dari Australia, Rusia, Korea Selatan, India,
> Jepang, dan lebih dari 100 negara lain menuju Bali. Bahkan dari 12 hari
> pertama pada bulan Maret, masih ada 114.000 turis yang menginjakkan kaki di
> Bali. Awalnya turis merasa aman di Bali. Namun keadaan berubah begitu
> seorang warga negara Inggris meninggal saat diisolasi di rumah sakit Bali..
>
> Bali pun mulai ditinggalkan. Geliat wisata mulai redup. Pemerintah dengan
> tegas mengimbau masyarakat untuk tinggal di dalam rumah.
>
> "Banyak orang akan kehilangan pekerjaan karena tak ada turis. Dampak yang
> paling besar akan terlihat pada yang miskin," ujar Ariyo Irhamna, seorang
> ekonom di Institut Pengembangan Ekonomi di Jakarta.
>
> Semoga wabah Corona ini segera berakhir dan Bali kembali ceria.
>
> Simak Video "Nila Moeloek Sebut Wisatawan Bali Menurun Gegara Isu Corona"
>
> 
>


[GELORA45] Tanpa Turis, Bali akan Mati?

2020-03-20 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 





https://travel.detik.com/travel-news/d-4947290/tanpa-turis-bali-akan-mati?tag_from=wp_beritautama

Jumat, 20 Mar 2020 17:15 WIB

TRAVEL NEWS

Tanpa Turis, Bali akan Mati?

Bonauli
detikTravel
Share 0
Tweet 0
Share 0
22 komentar
Pura di Bali Foto: (Teguh Tofik Hidayat/d'Traveler)
Jakarta -

Pandemi Corona masih terus menyiksa dunia. Dunia pariwisata harus tutup pintu 
untuk keselamatan bersama. Virus Corona membuat dunia pariwisata sekarat. Bali 
menjadi salah satu daftarnya. Provinsi yang hidup dari pariwisata ini mundur 
cukup jauh sejak pandemi Corona.

Indonesia sendiri mulai melakukan beberapa langkah untuk mencegah penularan 
virus Corona. Pemerintah rencananya akan menangguhkan visa on arrival selama 
satu bulan mulai dari Jumat ini, (20/3/2020). Kebijakan ini selayaknya dua mata 
koin yang tak terpisahkan. Satu sisi mencegah Corona, sisi lain mematikan 
pariwisata karena orang tidak bisa datang ke Indonesia, termasuk ke Bali.

Baca juga: Bocah 2 Tahun di Afsel Kena Corona Setelah Liburan dari Selandia Baru



Hal ini sudah terlihat di Roma, Singapura, Barcelona dan tempat-tempat lain di 
dunia yang menjadi magnet wisata. Bali pun harus was-was. Karena tiga perempat 
perekonomian Bali didapat dari pariwisata.

"Dari penelitian kami, kami tahu sekitar 80 persen PDB Bali didasarkan pada 
pariwisata," ujar Presiden Lembaga Indonesia Ross Taylor, pengamat kebijakan 
luar negeri di Universitas Monash Melbourne.

Menurut Taylor, selama 15 tahun terakhir generasi muda pindah ke daerah wisata 
untuk mencari pekerjaan. Sementara orangtua mereka menjual sawah kepada 
pengembang. "Selama ini ada transisi besar-besaran dimana semua orang beralih 
ke dunia pariwisata. Tanpa pariwisata, akan timbul bencana. Di beberapa negara 
barat, rumah tangga punya penghasilan cadangan. Sementara di Bali, hampir semua 
orang mendapatkan penghasilan beberapa ratus dolar sebulan, mereka hidup dari 
hari ke hari, dari bulan ke bulan. Jika mereka kehilangan pekerjaan, mereka 
tidak punya apa-apa lagi," ujarnya.

Para pekerja hotel pun telah diliburkan tanpa ada upah. Ini menjadi tolak ukur 
yang jelas dalam denyut wisata Bali. "Tanpa turis, Bali akan mati," ujar Hasrat 
Aceh, salah satu pekerja hotel di Bali yang sudah dirumahkan gara-gara wabah 
Corona.

Namun Hasrat tak mau putus asa, Hasrat kini beralih menjadi pengemudi ojek 
online Grab. "Orang-orang di Bali itu tidak mengeluh, jika kami punya masalah 
kami pasti ada jalan keluar," ujarnya.

Rasanya tak adil jika hanya mendapat potongan pendapat tanpa data. detikcom 
merangkum dari media Aljazeera, beberapa data soal wisata Bali di tengah 
pandemi Corona. Di awal-awal isu virus Corona, Bali masih mencoba untuk 
bertahan. Hal ini dibuktikan dengan masih meningkatnya kunjungan turis sebanyak 
3 persen di bulan Januari 2020. Ini peningkatan dibandingkan bulan Januari di 
tahun lalu.

Dari data Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, penurunan turis mulai terlihat 
di bulan Februari. Penurunan hingga 20 persen terlihat saat larangan turis 
China diberlakukan. Saat dunia mulai menutup diri, Indonesia masih berkelakar 
soal ketahanan pada virus Corona. Merasa jauh dari ancaman wisatawan dunia tak 
berhenti untuk datang ke Indonesia.

Ada 400.000 turis yang datang dari Australia, Rusia, Korea Selatan, India, 
Jepang, dan lebih dari 100 negara lain menuju Bali. Bahkan dari 12 hari pertama 
pada bulan Maret, masih ada 114.000 turis yang menginjakkan kaki di Bali. 
Awalnya turis merasa aman di Bali. Namun keadaan berubah begitu seorang warga 
negara Inggris meninggal saat diisolasi di rumah sakit Bali.

Bali pun mulai ditinggalkan. Geliat wisata mulai redup. Pemerintah dengan tegas 
mengimbau masyarakat untuk tinggal di dalam rumah.

"Banyak orang akan kehilangan pekerjaan karena tak ada turis. Dampak yang 
paling besar akan terlihat pada yang miskin," ujar Ariyo Irhamna, seorang 
ekonom di Institut Pengembangan Ekonomi di Jakarta.

Semoga wabah Corona ini segera berakhir dan Bali kembali ceria.


Simak Video "Nila Moeloek Sebut Wisatawan Bali Menurun Gegara Isu Corona"