-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://www.antaranews.com/berita/1825716/wamenlu-bali-miliki-kontribusi-penting-dalam-politik-luar-negeri



Wamenlu: Bali miliki kontribusi penting dalam politik luar negeri

Jumat, 6 November 2020 21:19 WIB

Sebanyak 5.000-an wisatawan mengunjungi destinasi wisata Ulun Danu, Bedugul, 
Kabupaten Tabanan, Bali, selama libur panjang saat pandemi COVID-19 sejak Kamis 
(28/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020). FOTO Antara News Bali/Pande Yudha
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar menyebut 
provinsi Bali memiliki peran dan kontribusi penting dalam bidang politik luar 
negeri dan hubungan internasional, baik di tingkat nasional, bilateral, 
kawasan, maupun global.

Pernyataan tersebut disampaikan Mahendra usai acara Bali Democracy Forum Pilar 
Ekonomi, yang diselenggarakan di salah satu destinasi wisata unggulan tersebut 
pada Jumat.

“Keberadaan Bali dan kontribusi Bali penting dalam politik luar negeri ataupun 
hubungan internasional, nama Bali tidak bisa dipisahkan atau malah menjadi satu 
jaminan untuk keputusan-keputusan yang penting yang banyak dilakukan di waktu 
yang lalu dalam kegiatan berbagai organisasi nasional,” kata Wamenlu.

Di samping acara Bali Democracy Forum sendiri, yang merupakan acara tahunan 
yang melibatkan perwakilan dari berbagai negara dan organisasi, dia mengatakan 
bahwa di tingkat nasional mungkin telah begitu banyak peristiwa maupun hasil 
dari pertemuan-pertemuan yang menggunakan nama Bali, sehingga sudah tidak 
terhitung lagi jumlahnya.

Sementara itu, di kawasan Asian Tenggara, sejumlah pertemuan telah dilakukan di 
Bali dan menghasilkan kesepakatan yang melibatkan nama provinsi tersebut.

“Di kawasan ASEAN, dua peristiwa yang paling penting dalam sejarah ASEAN sejak 
tahun 1967 hingga sekarang dilakukan di Bali dengan nama (deklarasi) Bali 
Concord I dan Bali Concord II, yang menghasilkan antara lain adalah Masyarakat 
Ekonomi ASEAN yang menjadi basis dalam hubungan negara-negara ASEAN saat ini,” 
paparnya.

Adapun dalam konteks global, Mahendra memberikan contoh bahwa sejumlah 
pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan organisasi internasional lain seperti 
Bank Dunia dan dana Moneter Internasional (IMF) telah dilakukan di Bali, yang 
kemudian sering kali menggunakan nama Bali dalam kesepakatan atau deklarasi 
yang dihasilkan, seperti Bali Document atau Bali Declaration.

Selain perannya yang signifikan dalam berbagai catatan politik luar negeri dan 
hubungan internasional, Mahendra juga mengatakan Pulau Dewata juga memberikan 
kontribusi penting terhadap ekonomi serta reputasi nasional melalui gaung 
pariwisata yang dikenal di tataran global.

Oleh karena itu, dia menyoroti perekonomian Bali yang kini tengah terpukul 
akibat pandemi COVID-19, terutama karena pembatasan pergerakan manusia dan 
perekonomian Bali yang sebagian besar bergantung pada sektor pariwisata. 

Dalam semangat mendukung pemulihan ekonomi Bali, Mahendra mengatakan Bali 
Democracy Forum Pilar Ekonomi tahun ini diselenggarakan dengan kombinasi 
pertemuan langsung dan pertemuan virtual.

“Kenapa dilakukan (secara) fisik di Bali, sebagian karena keinginan kita semua 
memang untuk melihat proses pemulihan ekonomi Bali yang antara lain tentu 
terkait dengan kegiatan konferensi ataupun pertemuan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan 
pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian Bali karena 55 persen Produk 
Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi tersebut datang dari sektor pariwisata.

Pandemi COVID-19 yang membatasi pergerakan manusia, terutama perjalanan 
antarnegara, menyebabkan perekonomian Bali terpukul cukup keras selama pandemi 
mewabah di Indonesia dalam delapan bulan terakhir.

“Sampai saat ini dampak dari pandemi COVID-19, kontraksi pertumbuhan ekonomi 
Bali kuartal I (mencapai) minus 1,14 dan di kuartal II lebih dalam lagi 
(mencapai) minus 10,98 persen dibandingkan dengan year-on-year,” kata Putu.

Baca juga: BI sebut perekonomian Bali mulai pulih triwulan III 2020

Baca juga: Pandemi COVID-19, "jeda" untuk revitalisasi wisata Bali

Baca juga: Kemenparekraf revitalisasi fasilitas sejumlah destinasi wisata Bali 


 

Kemenparekraf gelontorkan Rp 7,4 Miliar untuk pelaku pariwisata di Tabanan
 
 

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2020




Kirim email ke