Tidak!

Kalau tidak dikasih duit, belum tentu akan terjadi hubungan yg tidak harmonis 
alias tahu sendiri.

 

Ini persepsi ente!

 

Kelompok yang mengedarkan surat2 seperti itu adalah termasuk scam.

Bisa dilawan. Kalau kelompok ini melakukan hal2 yg tidak benar dan masuk 
kategori criminal, ya dilaporin saja ke kepolisian.

 

Scam ini ada dimana2 termasuk dinegara ente!

Bejibun banyaknya scam2 ini di negara terutama telemarketing.

Di Indonesia jauh lebih sedikit!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Wednesday, June 14, 2017 11:45 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: [GELORA45] Ketika ormas tak lagi minta THR, tapi 'bantuan finansial' 
untuk hari raya

 

  

maksudnya kalau nggak dikasih duit akan terjadi hubungan yg tidak harmonis 
alias tahu sendiri begitu?

 

---

Dalam surat itu tertulis, "sudi kiranya permohonan ini dapat terealisasi dengan 
penuh maklum dan ikhlas demi terciptanya hubungan yang harmonis antara 
pengusaha dan lingkungan."

...


Ketika ormas tak lagi minta THR, tapi 'bantuan finansial' untuk hari raya 
<http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40270314> 


 


 




                


  <https://s.yimg.com/nq/storm/assets/enhancrV2/23/logos/bbc.png> 


Ketika ormas tak lagi minta THR, tapi 'bantuan finansial' untuk har...


Sejumlah foto yang memperlihatkan surat edaran ormas meminta 'bantuan 
finansial' untuk hari raya Lebaran...

        

 


 


*       5 jam lalu

Tautan eksternal dan akan terbuka di layar baru

*       Bagikan artikel ini dengan Facebook 
<http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40270314> 

 

*       Bagikan artikel ini dengan Twitter 
<http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40270314> 

 

*       Bagikan artikel ini dengan Messenger 
<http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40270314> 

 

*       Bagikan artikel ini dengan Email 
<mailto:?subject=Shared%20from%20BBC%20Indonesia&body=http%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Ftrensosial-40270314>
 

 

*        <http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40270314#share-tools> Kirim

  
<https://ichef.bbci.co.uk/news/660/cpsprodpb/12E74/production/_96482477_97229b70-6285-4f8f-bab2-057ff83be13d.jpg>
 Hak atas fotoTWITTER

Sejumlah foto yang memperlihatkan surat edaran ormas meminta bantuan finansial 
untuk hari raya Lebaran beredar di media sosial, mengangkat kembali masalah 
'tunjangan hari raya' bagi ormas yang muncul setiap tahun.

Salah satu yang dibicarakan adalah foto surat dengan kepala surat Forum Betawi 
Rempug Gardu 017 Korwil Jakarta Timur yang isinya meminta 'bantuan finansial' 
menyambut Idul Fitri.

Dalam surat itu tertulis, "sudi kiranya permohonan ini dapat terealisasi dengan 
penuh maklum dan ikhlas demi terciptanya hubungan yang harmonis antara 
pengusaha dan lingkungan."

*         <http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40256909> Kapan nikah? Video 
'pertanyaan maut' di Hari Raya Lebaran viral di medsos

*         <http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40244106> Terus dicerca, Afi 
Nihaya minta maaf dua kali soal plagiarisme

BBC Indonesia menghubungi nomor yang tercantum dalam surat itu, yang kemudian 
mengaku bernama Kubil dari Forum Betawi Rempug. Dia mengakui kebenaran surat 
itu tetapi mengatakan surat semacam itu dikeluarkan "tidak tentu, kalau ada 
kegiatan saja misalnya untuk anak yatim."

Sejumlah foto yang beredar mengindikasikan bahwa organisasi yang meminta 
tunjangan hari raya atau sejenisnya begitu beragam, dari organisasi kepemudaan, 
ormas, hingga lembaga sosial. Atau organisasi yang sering dituding sebagai 
wadah para 'preman.'

Di media sosial, sejumlah orang ramai berkomentar dan bercerita tentang 
pengalaman mereka menerima surat sejenis. Rio Satria Prabawa di Facebook 
misalnya mengatakan, "Saat saya masih kerja menjadi HRD di Jakarta, surat 
seperti ini banyak masuk ke meja saya."

"Hahaha... yang beginian sudah langganan setiap tahun, jelang hari raya. Ke 
tempat gue bukan cuma satu atau dua lembar tapi sampai 10 lembar permohonan 
tunjangan. Mulai dari lingkungan sekitaran sampai organisasi yang ngakunya 
sosial," kata yang lain.

  
<https://ichef.bbci.co.uk/news/624/cpsprodpb/12E74/production/_96482477_97229b70-6285-4f8f-bab2-057ff83be13d.jpg>
 Hak atas fotoTWITTER

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan praktik 
tersebut memang telah lama berlangsung dan pihaknya selalu menyarankan 
pengusaha untuk tidak melayaninya.

"Kebiasaan buruk, kalau kita beri ya sudah (berlanjut), lebih baik jangan. 
Karena kita kan tidak ada hubungan kerja apa-apa," katanya.

"Kalau mereka ada manfaat bagi kita, kita juga pasti kerja sama, kalau tidak 
ada manfaat hanya istilahnya jasa preman, ya percuma."

Dia mengaku tidak khawatir dengan beberapa oknum yang meminta uang jelang hari 
raya dengan nada mengancam.

"(Praktiknya) relatif sudah berkurang karena banyak perusahaan kini libur 
(Lebaran) lebih awal, sementara mereka (ormas) biasanya minta THR di ujung," 
tambahnya.



Reply via email to