Re: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG+

2008-02-18 Terurut Topik Pandu Nusantara
bung Iqbal yang baik,

saya juga sepakat dengan anda masalah kecewa, kalau tidak kecewa, bagaimana
mungkin kita bisa memperbaiki kinerja. saran dan kritik terbangun karena ada
sesuatu yang salah atau ingin meningkat lebih baik.

kedua, UNG adalah institusi publik yang dibiayai dengan dana rakyat dan
dimilis ini bukannya tidak ada orang yang "tidak tahu apa-apa", tapi
komunitas Gorontalo yang peduli dengan kemajuan Gorontalo dimana UNG
merupakan salah satu barometer kemajuan itu.

dimilis ini juga ada civitas akademika UNG, ada rektor, ada anggota Dewan
Penyantun UNG, sehingga terlalu naif kalu dikatakan "tidak tahu apa-apa".
Tapi yang terpenting di milis ini ada "komunitas Gorontalo".

anda berkata dan berprasangka seolah-olah orang2 UNG yang bersuara tentang
UNG dan berdiskusi dimilis ini tidak pernah menggunakan jalur resmi,
konfirmasi dululah sebelum menuduh!

pemilihan kata "berkoar-koar" dan "menggerutu" menunjukkan bahwa anda sangat
kesal dengan postingan2 tentang UNG di milis  ini yang bernada sumbang. saya
jadi teringat konsep humas di masa orde baru, "pokoknya hanya boleh ada satu
suara keluar, suara saya" hehehe

percayalah bung iqbal, niat kami untuk kemajuan UNG dan kami bukan orang2
yang takut dipecat dari PNS karena rejeki itu datangnya Allah. kami juga
tidak takut harus kehilangan beasiswa karena kami tidak menjadikan UNG
sebagai batu loncatan untuk kepentingan pribadi, sehingga seandainya bukan
kemajuan yang didapatkan tapi punishment yang dilaksanakan, kami sudah siap
dengan segala konsekwensinya

mungkin disitulah perbedaan kita memotret UNG

Rgrds,
Arbyn Dungga

Pada tanggal 19/02/08, iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>   Assalamu alaikum..
>
> Numpang lewat sebentar..
>
> Pertama, saya tidak setuju penggunaan kata ROMBAK TOTAL, seakan-akan UNG
> dianggap seperti bangunan tua yang sudah bobrok yang harus dihancurkan dan
> diganti dengan bangunan baru.
>
> Kedua, Mohon maaf,  Selama ini saya lihat postingan tentang UNG adalah
> potret kekecewaan orang-orang tertentu yang tentu saja dengan menggunakan
> kacamata pengalaman pribadi mereka. Postingan ini kemudian ditanggapi oleh
> "orang luar" yang tidak begitu mengenal UNG sehingga masalahnya menjadi bias
> dan lari dari akar permasalahan yang sebenarnya.
>
> Ketiga, Terlepas dari apakah kinerjanya baik atau tidak, kalau memang
> benar Pak Rektor akan melakukan pergantian kepemimpinan saya kira itu adalah
> sesuatu yang lumrah di setiap lembaga,  hal yang aneh justru kalau tidak ada
> pergantian selama bertahun-tahun.
>
> Saran saya,
> 1. Bagi pihak-pihak yang ingin memuat berita tentang UNG saya sarankan
> supaya mengkonfirmasinya terlebih dahulu ke sumber resmi.
>
> 2. Bagi teman-teman yang merasa dikecewakan di UNG baik itu menyangkut
> pekerjaan maupun masalah-masalah lain saya pikir ada mekanisme standar yang
> bisa ditempuh, jangan hanya berkoar-koar di media massa atau menggerutu ke
> pihak-pihak yang tidak tahu apa-apa.
>
> 3. UNG harus lebih mengoptimalkan kinerja Humas supaya semua kegiatan2
> yang dilakukan bisa diketahui oleh semua elemen masyarakat. Mulai dari Visi,
> Misi, Renstra, Renop, Program Kerja, Capaian target jangka pendek, menengah
> maupun panjang dan Evaluasi Program.
>
>
>
> Salam,
>
> Iqbal
>
>
>
>
>
>
> --- On *Mon, 2/18/08, my <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> From: my <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG+
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Cc: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Monday, February 18, 2008, 8:30 PM
>
>  Kalau hanya rubah dengan pola lama sudahlan Pak Nelson itu sudah basi.
> Sperti PR2 akan di ganti dengan antara lain : Nawir SUne, Karmin Baruadi,
> atau tetaP rOSMAN iLATO, atau Dr. jk -yulianto kadji, sedangkan pembantu
> lain di putar 90 derajat alis tetap itu2.kalau berani pasang semua
> professor yang baru di lantik kita lihat kerja mereka apa? dan mereka itu
> khan ilmuwan.
>
> Kalau memang Professor kerjanya pertama harus carikan dana untuk UNg
> terutama mellaui hibah luar negeri terus mereka harus punya laboratirum,
> setiap 3 bulanan mereka akan buat laporan di buatkan semacam kolokium, terus
> dilibtakan semua mahasiswa dan pegawai yang sesuai dengan topiknya, disini
> hindari dulu pandang gelar akademik, kalau master, doktor bukan bidang
> ahlinya apa? tersu jangan buat polemik untuk menjatuhkan orang lain harus
> berpikir ilmiah, kalau memang tahu katakan tahu kalau memang tidak katakan
> tidak, terus di UNG harus merubah berani nggak :
>
> CONTOH
>
> 1. fAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
> DEPARTEMEN TEKNIK (Program Studi T Komputer, Sipil. Elektro dll)
> DEPARTEMEN SAINS ( PROGRAM sTUDI MATEMATIKA, Fisika, Kimia, Biologi)
> 2. Fakultas Keguruan  :
> DEPARTEMEN PENDIDIKAN MIPA (Pend Fisika, P Mat, P Kimia, P Biologi)
> DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI (P. B Indo, P. B. Ing.)
> DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL (Semua jurusan kependidikan sosial
> sekarang) dan yang Diploma di pindahkan ke fakultas ...
> DPEARTEMEN ILMU PENDIDIKAN ( ...

[GM2020] Beasiswa Pendidikan S2/S3 Dalam Negeri

2008-02-18 Terurut Topik my
SEMOGA BERMANFAAT BAGI YANG MEMBUTUHKAN DAN SAYA SARANKAN KALAU MAU SUKSES 
DAPAT BEASISWA DAN SENANG HIDUP HARUS LOYAL PADA PIMPINAN. KARENA APAPUN MEREKA 
BERKUASA.
  WASS WW
  MY
   
   
  Beasiswa Pendidikan S2/S3 Dalam Negeri



  
Latar Belakang
Upaya pembinaan dan pengembangan pendidikan tinggi setiap tahun terus dilakukan 
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, salah satunya program peningkatan 
mutu dosen melalui pendidikan pascasarjana (S2 dan S3) di perguruan tinggi 
dalam negeri dan luar negeri. Peningkatan mutu dosen melalui pendidikan S2 dan 
S3 diberikan kepada dosen perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. 
Peningkatan mutu dosen tersebut sesuai dengan pasal 4, 6 ayat 2 Undang Undang 
No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang mengamanatkan dosen harus 
memiliki kualifikasi akademik (1) lulusan program magister untuk program 
diploma atau program Sarjana, dan (2) lulusan program doktor untuk program 
pascasarjana

Tujuan 
Diharapkan dengan ditingkatkannya mutu dosen perguruan tinggi dapat 
menghasilkan mutu lulusan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Sampai saat ini 
dosen perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta berjumlah + 200.000 
orang dan tersebar di 85 perguruan tinggi negeri/politeknik serta 2.500 
perguruan tinggi swasta. Di lingkungan perguruan tinggi negeri dengan jumlah 
dosen (PNS) + 60.000 orang sudah berpendidikan pascasarjana + 55 %, sedangkan 
di lingkungan perguruan tinggi swasta dosen yang berpendidikan pascasarjana +35 
%. Diharapkan pada tahun 2009 dosen perguruan tinggi (negeri/swasta) 
berpendidikan pascasarjana mencapai 70 %.

Sasaran
Untuk mencapai target 70% dosen perguruan tinggi harus sudah berpendidikan 
pascasarjana maka harus dilakukan percepatan pelaksanaan program pendidikan 
pascasarjana. Pada tahun 2007 dialokasikan untuk 2.500 peserta S2 dan 4.000 
peserta S3 BPPS. Mengingat biaya pendidikan pascasarjana sangat mahal dan berat 
jika ditanggung oleh dosen sendiri, maka Mendiknas telah mengalokasikan 
sejumlah bantuan beasiswa bagi dosen berupa Beasiswa Pendidikan Pascasarjana 
(dosen PTN/PTS).


Biaya Satuan yang diusulkan 

  No
Jenis Pembiayaan 
Program Magister 
Program Doktor 
  1
  Tunjangan biaya hidup

Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
  2
Tunjangan penelitian
Rp. 300.000
Rp. 350.000
  3
Biaya buku
Rp. 250.000
Rp. 275.000
  4
Biaya penyelenggaraan pendidikan
Rp. 825.000
Rp. 967.000
  5
Jumlah S2
Rp. 2.375.000
Rp. 2.592.000


Catatan: - biaya perjalanan PP rata-rata Rp. 1.750.000 /OK tidak termasuk 


Jadwal Kegiatan

  No
Kegiatan
Waktu 
Keterangan
  1
  PengalokasianOktober-Des
Dit Ketenagaan 
  2
  Mekanisme penganggaran ke PTJanuari
Dit Ketenagaan 
  3
  Seleksi/Tes AkademikFeb.- April
Dit Ketenagaan 
  4
  Usulan ke DiktiMei-Juni
Dit Ketenagaan 
  5
  Proses pengelolaan, penetapan pesertaJuli-Agustus
Dit Ketenagaan 
  6
  Penerbitan dan pengiriman SK

Agustus
Dit Ketenagaan 
  7
Panggilan peserta
Agustus
Dit Ketenagaan 
  8
Pelaksana pendidikan S2/S3
Sept - Des.
Dit Ketenagaan 
  9
Penggantian peserta
Oktober
Dit Ketenagaan 
  10
Penyusunan laporan
Desember
Dit Ketenagaan 
http://www.ditnaga-dikti.org/ditnaga/opendoc.php?page=6&exp=15&id=91&date=2008-02-11%2015:44:41

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Re: [GM2020] Bangsa Muslim di Eropa Merdeka

2008-02-18 Terurut Topik irvan sjafari

--- balibudu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Pada akhir 1992 (seingat saya)  saya pernah membaca
artikel Majalah Times. Ada laporan yang menyebutkan
bahwa negara-negara besar akan cenderung pecah. 
Kanada akan menghadapi masalah Queebec-nya. Sebuah
negara bagian yang berbahasa Prancis. Sedangkan Kanada
mayoritas Inggris.  Cina menghadapi masalah Tibet.
Sedangkan Indonesia menghadapi persoalan Aceh, Papua,
Timor Timur dan Maluku Selatan. Kenyataannya 1999
Timor Timur lepas. 

Persoalannya memang kencenderungan konflik etnis,
agama, ras hingga bahasa seperti yang pernah ditulis
Clifford Geertz masih laten (pelajaran wkatu kuliah
dulu dua puluh tahun lalu).  Sri Lanka yang negara
kecil saja masih ada seperatis seperti Tamil. Konflik
etnis menjadi kuat manakala diperkuat oleh
ketidakadilan ekonomi. GAM menjadi kuat karena uang
dihasilkan industri di Aceh Utara tidak berimbas pada
penduduk asli. Papua juga begitu. Ada beberapa
penelitian tentang itu sepanjang 1990-an. 

Awalnya kan pembentukan propinsi baru ada juga yang
berawal dari perbedaan etnis dan agama atau persoalan
primordial lainnya. Gorontalo misalnya memang beda
dari Sulawesi Utara. Secara sejarah, budaya, agama
yang saya baca memang bisa dimengerti menjadi propinsi
baru. Banten juga saya faham karena memang akar
sejarahnya kuat. Mereka memang beda dari Jawa Barat,
padahal sama-sama berbahasa Sunda (hanya lebih kasar
Banten). 

Hanya kadang-kadang tidak konsisten. Misalnya kalau
pakai "semangat" primordial, harusnya Riau Kepulauan
tidak perlu pisah dari Riau Daratan. Harusnya Sumatra
Timur (deli, medan) gabungnya dengan Riau kan
sama-sama Melayu? Tapanuli bisa jadi propinsi sendiri,
karena etnis dominan di sana jelas. 

Oke, kembali ke persoalan separatis. Saya kira Aceh
nggak lagi akrena tuntutan mereka sudah dikabulkan.
Harusnya Papua juga diakomodir keinginannya. Saya kira
kalau mereka lepas bakal punya persoalan etnis juga.
Papua Nugini saja sering perang suku. Lihat kini Timor
Timur sudah satu etnis masih berantam soal kekuasaan. 

Di Eropa sana kecenderungan negara kecil hal yang
biasa. Itu ada akarnya ada dalam sejarahnya. Di sana
negara kota sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Peta
Eropa sering mengalami perubahaan dari abad ke abad.
Eropa bagian Timur memang laten karena masalahnya
kompleks. Sudah masalah etnis dtambah  masalah
ketidakadilan  ekonomi. Di Eropa Barat saja yang lebih
makmur masih ada separatis seperti Basque  di Spanyol.


Mengenai sikap Indonesia saya setuju dengan kebijakan
Deplu memang harus hati-hati dan mengkaji dulu untuk
memberikan pernyataan.  Harus dihitung implikasinya
pada republik ini nanti-nantinya. 

Jangan terbawa semangat bahwa ada "Republik Muslim
Merdeka" di Eropa. Jangan lupa kemungkinanAmerika
Serikat memang ingin punya sekutu di Eropa Timur.
Mereka ingin punya sahabat muslim. Bagaimana nanti
kalau kemerdekaan Maluku Selatan yang mayoritas
Kristen tiba-tiba diakui negara barat? Bukankah
nantinya semangatnya sama He..ada republik kristen di
nusantara?  




  

Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping


RE: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG-

2008-02-18 Terurut Topik my
Mana mau di dengar.
  Tapi karena ini Ir. R. H Uno, seorang tokoh dam masyarakat yang Jenius akan 
di dengar tetapi kalau kami orang awam malah di tertawakan. 
  Hal kecil aja: dulu ada seorang di UNG saya pernah katakan bahwa kalau 
peneltian kependidikan itu bukan masuk kategori peneliatan fundamental, dan 
malah saya di marahin karena saya belum master dan doktor, toh juga kenapa saya 
yang lolos. ada banyak bukti yang membuat saya senyum dalam hidupku ini.
  dan dulu saya juga dengar ada beberapa jurusan mau buat web sendiri2 bahwa 
mau admistrasi online, dan saya juga katakan namanya admistrasi harus terpusat, 
malah saya di marahi juga, tetapi semuanya itu mana hasilnya, sampai waktu 
dikti nilai situs PT di indoensia UNG posisinya belum masuk. 
  Terus kalau bahsa mengenai IT seakan2 melekat pada puskom, apa itu puskom iya 
pusak komputer bukan pusat IT, maka saya bersama beberpa teman di puskom 
usulkan ke pak rektor menjadi Pusat TIK jadi pak MUHLIS DAN PA Bei, PA TEDY 
lebih tahu.
  Tetapi pak rektor lebih baik buat lembaga lain seperti 
  Lihat juga jurnal di UNg belum ada yang terakareditasi heheheheheh... kenapa? 
karena 
  yang menulis dan ... hanya dilihat dari gelar akademiknya .
   
   
   
   
   
  
"R. H. Uno" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Rektor UNG,
  
  Apalah tidak sebaiknya, di era open management sekarang ini, dimuat lengkap 
daftar nama yang menduduki jabatan terras administratif di UNG,dosen2, BEM yang 
bisa diakses siapa saja di situs UNG.
   Dengan demikian kalau kita ingin tahu siapa nama Kepala Biro Tatausaha yang 
tidak melek teknologi informasi, maka SETIAP ORANG GORONTALO bisa tahu siapa 
itu.
  Namun, mungkin saya kurang periksa Pak, barangkali sudah ada daftar itu.
  
  Wass.OH 
  
  -Original Message-
From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
pandunusantara
Sent: Tuesday, February 19, 2008 9:16 AM
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG
  
sepakat pak Zainal, hanya sayang sampe skarang UNG tidak punya 
standar untuk mengukur kebutuhan internal. 

UNG harusnya menerapkan pola "miskin struktur kaya fungsi" sehingga 
tenaga penunjang akademik secara struktural tidak perlu banyak2, yang 
perlu dikembangan adalah tenaga fungsional seperti dosen, pranata 
komputer, pranata humas, dll. 

Disamping itu yang terpenting adalah pengembangan mental, jangan lagi 
sikap ABS membudaya, sehingga tak ada lagi keputusan2 tingkat kepala 
biro yang pendendam, sebagaimana pernah diungkapkannya sendiri kira2 
seperti ini, "Tidak apa2 kalian tidak menuruti saya, tapi awas kalo 
ada urusan administrasi dengan saya!" 

Paling tidak dengan perombakan kabinet ini akan menjadi tolak ukur 
apakah Pak Nelson benar2 ingin memajukan UNG sesuai visinya
"Menjadi Universitas yang berbasis teknologi, berorientasi kawasan, 
dan diakui dalam menghasilkan lulusan yang bermutu dan bermoral" 
atau malah mundur menjadi Univesitas yang berbasis administrasi 
klasik.

Saat ini di di UNG sudah dikembangkan Sistem Informasi Tata Usaha 
yang berbasis jaringan, tapi sayang dari sejumlah fasilitasi yang ada 
seperti absensi sidik jari, pengelolaan barang, arsip/surat, 
komunikasi (chatting dan email internal) dll, sistem ini baru 
digunakan untuk absensi saja. Mungkin karena Kepala Biro Tata Usaha-
nya tidak melek teknologi, seperti kata teman saya, jangankan 
teknologi, ngirim email saja gak bisa.

UNG adalah Perguruan Tinggi Negeri yang dibiayai dengan dana rakyat, 
maka pertanggungjawaban moral Rektor dan semua pegawainya (Tenaga 
Akademik dan Penunjang Akademik) dalam memajukan UNG tidak hanya ke 
Depdiknas saja tapi juga ke masyarakat Gorontalo. 

Rgrds,
Arbyn Dungga
Tenaga Penunjang Akademik di
Pusat Komputer UNG

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, zainal koemadji 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Unsur kedekatan mungkin sulit dihilangkan, karena pertimbangan 
kinerja yg optimal, tetapi penerapan hukuman dan penghargaan (award 
and punishment) harus konsisten. 
> Penggantian pada beberapa posisi diharapkan berdasarkan kebutuhan, 
kemampuan dan kemandirian, sehingga pengambilan keputusan dapat 
dilakukan di tingkat bawah tanpa harus melalui mekanisme rapat dulu 
yang membuang waktu dan tenaga hanya untuk menghasilkan suatu 
keputusan. Kata orang sih piramida terbalik gitu
> Harapannya sih yang menjadi ujung tombak pergerakan UNG adalah 
dosen, mahasiswa dan tenaga penunjang, pimpinan hanya menjadi 
pendorong dan penyokong sekaligus pelindung, bukan sebaliknya. Maaf 
kalau komentar agak basi.
> Mengenai pimpro, ada baiknya cuci gudang, biar ada suasana dan 
paradigma baru.
> 
> - Original Message 
> From: my <[EMAIL PROTECTED]>
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, February 18, 2008 2:52:17 PM
> Subject: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG
> 
> 
> Saya lihat di berita http://pdf.gorontal opost.i

Re: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG+

2008-02-18 Terurut Topik my
Kalau hanya rubah dengan pola lama sudahlan Pak Nelson itu sudah basi.
  Sperti PR2 akan di ganti dengan antara lain : Nawir SUne, Karmin Baruadi, 
atau tetaP rOSMAN iLATO, atau Dr. jk -yulianto kadji, sedangkan pembantu lain 
di putar 90 derajat alis tetap itu2.kalau berani pasang semua professor yang 
baru di lantik kita lihat kerja mereka apa? dan mereka itu khan ilmuwan.
   
  Kalau memang Professor kerjanya pertama harus carikan dana untuk UNg terutama 
mellaui hibah luar negeri terus mereka harus punya laboratirum, setiap 3 
bulanan mereka akan buat laporan di buatkan semacam kolokium, terus dilibtakan 
semua mahasiswa dan pegawai yang sesuai dengan topiknya, disini hindari dulu 
pandang gelar akademik, kalau master, doktor bukan bidang ahlinya apa? tersu 
jangan buat polemik untuk menjatuhkan orang lain harus berpikir ilmiah, kalau 
memang tahu katakan tahu kalau memang tidak katakan tidak, terus di UNG harus 
merubah berani nggak : 
   
  CONTOH
   
  1. fAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 
  DEPARTEMEN TEKNIK (Program Studi T Komputer, Sipil. Elektro dll)
  DEPARTEMEN SAINS ( PROGRAM sTUDI MATEMATIKA, Fisika, Kimia, Biologi)
  2. Fakultas Keguruan  : 
  DEPARTEMEN PENDIDIKAN MIPA (Pend Fisika, P Mat, P Kimia, P Biologi)
  DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI (P. B Indo, P. B. Ing.)
  DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL (Semua jurusan kependidikan sosial 
sekarang) dan yang Diploma di pindahkan ke fakultas ...
  DPEARTEMEN ILMU PENDIDIKAN ( .
  3. FAKULTAS PERTANIAN 
  5. FAKULTAS HUKUM
  6. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
  7. FAKULTAS EKONOMI
  8. FAKULTAS FILSAFAT DAN AGAMA
   
   
  

pandunusantara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  sepakat pak Zainal, hanya sayang sampe skarang UNG tidak punya 
standar untuk mengukur kebutuhan internal. 

UNG harusnya menerapkan pola "miskin struktur kaya fungsi" sehingga 
tenaga penunjang akademik secara struktural tidak perlu banyak2, yang 
perlu dikembangan adalah tenaga fungsional seperti dosen, pranata 
komputer, pranata humas, dll. 

Disamping itu yang terpenting adalah pengembangan mental, jangan lagi 
sikap ABS membudaya, sehingga tak ada lagi keputusan2 tingkat kepala 
biro yang pendendam, sebagaimana pernah diungkapkannya sendiri kira2 
seperti ini, "Tidak apa2 kalian tidak menuruti saya, tapi awas kalo 
ada urusan administrasi dengan saya!" 

Paling tidak dengan perombakan kabinet ini akan menjadi tolak ukur 
apakah Pak Nelson benar2 ingin memajukan UNG sesuai visinya
"Menjadi Universitas yang berbasis teknologi, berorientasi kawasan, 
dan diakui dalam menghasilkan lulusan yang bermutu dan bermoral" 
atau malah mundur menjadi Univesitas yang berbasis administrasi 
klasik.

Saat ini di di UNG sudah dikembangkan Sistem Informasi Tata Usaha 
yang berbasis jaringan, tapi sayang dari sejumlah fasilitasi yang ada 
seperti absensi sidik jari, pengelolaan barang, arsip/surat, 
komunikasi (chatting dan email internal) dll, sistem ini baru 
digunakan untuk absensi saja. Mungkin karena Kepala Biro Tata Usaha-
nya tidak melek teknologi, seperti kata teman saya, jangankan 
teknologi, ngirim email saja gak bisa.

UNG adalah Perguruan Tinggi Negeri yang dibiayai dengan dana rakyat, 
maka pertanggungjawaban moral Rektor dan semua pegawainya (Tenaga 
Akademik dan Penunjang Akademik) dalam memajukan UNG tidak hanya ke 
Depdiknas saja tapi juga ke masyarakat Gorontalo. 

Rgrds,
Arbyn Dungga
Tenaga Penunjang Akademik di
Pusat Komputer UNG

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, zainal koemadji 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Unsur kedekatan mungkin sulit dihilangkan, karena pertimbangan 
kinerja yg optimal, tetapi penerapan hukuman dan penghargaan (award 
and punishment) harus konsisten. 
> Penggantian pada beberapa posisi diharapkan berdasarkan kebutuhan, 
kemampuan dan kemandirian, sehingga pengambilan keputusan dapat 
dilakukan di tingkat bawah tanpa harus melalui mekanisme rapat dulu 
yang membuang waktu dan tenaga hanya untuk menghasilkan suatu 
keputusan. Kata orang sih piramida terbalik gitu
> Harapannya sih yang menjadi ujung tombak pergerakan UNG adalah 
dosen, mahasiswa dan tenaga penunjang, pimpinan hanya menjadi 
pendorong dan penyokong sekaligus pelindung, bukan sebaliknya. Maaf 
kalau komentar agak basi.
> Mengenai pimpro, ada baiknya cuci gudang, biar ada suasana dan 
paradigma baru.
> 
> - Original Message 
> From: my <[EMAIL PROTECTED]>
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, February 18, 2008 2:52:17 PM
> Subject: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG
> 
> 
> Saya lihat di berita http://pdf.gorontal opost.info/ file/h20. pdf
> apa benar atau tidak romabakan ini, jangan hanya akal2lan saja. 
Kalau hanya menganti dengan orang dekat Pak Nelson itu sama dengan 
bohong misalan PR 2 di tempatkan orang dekat pak nelson 
terus  .
> Pimpinan Proyek di UNG juga berani ganti nggak.
> Jangan ganti hanya main sandiwara.
> Wassalam
> my
> 
> GORONTALO - Rencana perombakan struktu

RE: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG

2008-02-18 Terurut Topik R. H. Uno
Pak Rektor UNG,
 
Apalah tidak sebaiknya, di era open management sekarang ini, dimuat
lengkap daftar nama yang menduduki jabatan terras administratif di
UNG,dosen2, BEM yang bisa diakses siapa saja di situs UNG.
 Dengan demikian kalau kita ingin tahu siapa nama Kepala Biro Tatausaha
yang tidak melek teknologi informasi, maka SETIAP ORANG GORONTALO bisa
tahu siapa itu.
Namun, mungkin saya kurang periksa Pak, barangkali sudah ada daftar itu.
 
Wass.OH 
 
-Original Message-
From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of pandunusantara
Sent: Tuesday, February 19, 2008 9:16 AM
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG
 
sepakat pak Zainal, hanya sayang sampe skarang UNG tidak punya 
standar untuk mengukur kebutuhan internal. 

UNG harusnya menerapkan pola "miskin struktur kaya fungsi" sehingga 
tenaga penunjang akademik secara struktural tidak perlu banyak2, yang 
perlu dikembangan adalah tenaga fungsional seperti dosen, pranata 
komputer, pranata humas, dll. 

Disamping itu yang terpenting adalah pengembangan mental, jangan lagi 
sikap ABS membudaya, sehingga tak ada lagi keputusan2 tingkat kepala 
biro yang pendendam, sebagaimana pernah diungkapkannya sendiri kira2 
seperti ini, "Tidak apa2 kalian tidak menuruti saya, tapi awas kalo 
ada urusan administrasi dengan saya!" 

Paling tidak dengan perombakan kabinet ini akan menjadi tolak ukur 
apakah Pak Nelson benar2 ingin memajukan UNG sesuai visinya
"Menjadi Universitas yang berbasis teknologi, berorientasi kawasan, 
dan diakui dalam menghasilkan lulusan yang bermutu dan bermoral" 
atau malah mundur menjadi Univesitas yang berbasis administrasi 
klasik.

Saat ini di di UNG sudah dikembangkan Sistem Informasi Tata Usaha 
yang berbasis jaringan, tapi sayang dari sejumlah fasilitasi yang ada 
seperti absensi sidik jari, pengelolaan barang, arsip/surat, 
komunikasi (chatting dan email internal) dll, sistem ini baru 
digunakan untuk absensi saja. Mungkin karena Kepala Biro Tata Usaha-
nya tidak melek teknologi, seperti kata teman saya, jangankan 
teknologi, ngirim email saja gak bisa.

UNG adalah Perguruan Tinggi Negeri yang dibiayai dengan dana rakyat, 
maka pertanggungjawaban moral Rektor dan semua pegawainya (Tenaga 
Akademik dan Penunjang Akademik) dalam memajukan UNG tidak hanya ke 
Depdiknas saja tapi juga ke masyarakat Gorontalo. 

Rgrds,
Arbyn Dungga
Tenaga Penunjang Akademik di
Pusat Komputer UNG

--- In gorontalomaju2020@ 
yahoogroups.com, zainal koemadji 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Unsur kedekatan mungkin sulit dihilangkan, karena pertimbangan 
kinerja yg optimal, tetapi penerapan hukuman dan penghargaan (award 
and punishment) harus konsisten. 
> Penggantian pada beberapa posisi diharapkan berdasarkan kebutuhan, 
kemampuan dan kemandirian, sehingga pengambilan keputusan dapat 
dilakukan di tingkat bawah tanpa harus melalui mekanisme rapat dulu 
yang membuang waktu dan tenaga hanya untuk menghasilkan suatu 
keputusan. Kata orang sih piramida terbalik gitu
> Harapannya sih yang menjadi ujung tombak pergerakan UNG adalah 
dosen, mahasiswa dan tenaga penunjang, pimpinan hanya menjadi 
pendorong dan penyokong sekaligus pelindung, bukan sebaliknya. Maaf 
kalau komentar agak basi.
> Mengenai pimpro, ada baiknya cuci gudang, biar ada suasana dan 
paradigma baru.
> 
> - Original Message 
> From: my <[EMAIL PROTECTED]>
> To: gorontalomaju2020@ 
yahoogroups.com
> Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, February 18, 2008 2:52:17 PM
> Subject: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG
> 
> 
> Saya lihat di berita http://pdf.gorontal opost.info/ file/h20. pdf
> apa benar atau tidak romabakan ini, jangan hanya akal2lan saja. 
Kalau hanya menganti dengan orang dekat Pak Nelson itu sama dengan 
bohong misalan PR 2 di tempatkan orang dekat pak nelson 
terus  .
> Pimpinan Proyek di UNG juga berani ganti nggak.
> Jangan ganti hanya main sandiwara.
> Wassalam
> my
> 
> GORONTALO - Rencana perombakan struktur organisasi Universitas 
Negeri Gorontalo (UNG) yang bakal dirombak awal pekan nanti kian 
berhembus
> di lingkungan civitas akademika. Ini ditandai dengan akan 
digelarnya rapat senat hari ini, (18/2) untuk mengevaluasi kinerja 
para pegawai yang ada dilingkungan UNG.
> Rektor UNG Nelson Pomalingo yang ditemui kemarin
> di ruang kerjanya menegaskan,
> kemungkinan besar perombakan kabinet secara total sampai ke tingkat 
fakultas itu akan ada, mengingat semuanya lebih mengaju pada 
perbaikan kualitas kinerja kerja. Untuk tingkat fakultas mungkin ada 
senat sebagai lembaga tinggi yang mengatur segala kemungkinan
> perombakan kabinet dan tingkat rektorat kewenangan penuh ada di 
tangan Rektor. "Meskipun di tingkat Fakultas, Senat yang mempunyai 
wewenangnya,
> namun semuanya akan tetap dikoordinasikan dengan melihat kinerja 
dari para pegawai itu sendiri," tutur Nelson.

Re: [GM2020] Bls: Ibunda Funco Tanipu Meninggal Dunia

2008-02-18 Terurut Topik Rahman Dako
Saya dan keluarga mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya ibunda dari 
Funco Tanipu.  Semoga arwah beliau diterima disisi-Nya dan keluarga yang 
ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini.

Salam,
AGA dan Keluarga


- Original Message 
From: arter datunsolang <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 17, 2008 11:47:57 AM
Subject: Re: [GM2020] Bls: Ibunda Funco Tanipu Meninggal Dunia

Turut berbelasungkawa atas wafatnya almarhumah Ibu Sawu Kaluku (ibunda dari 
Funco Tanipu) semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. dan semoga keluarga 
yang ditinggalkan beroleh kekuatan dan ketabahan. amin
 
arter & Vany


- Original Message 
From: Elnino van Gorontalo 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, February 17, 2008 12:41:26 AM
Subject: [GM2020] Bls: Ibunda Funco Tanipu Meninggal Dunia


Kami sekeluarga juga berbelasungkawa atas wafatnya Ibu Sawu Kaluku
(ibunda dari Funco Tanipu). Semoga diampuni Allah segala kesalahannya
dan ditempatkan disisi-Nya. Amin.

Elnino M. Husein Mohi
Umin Kango
Nun Farida Aryani
Alif Lam Mohi







Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. 
 


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

Re: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG

2008-02-18 Terurut Topik zainal koemadji
Unsur kedekatan mungkin sulit dihilangkan, karena pertimbangan kinerja yg 
optimal, tetapi penerapan hukuman dan penghargaan (award and punishment) harus 
konsisten. 
Penggantian pada beberapa posisi diharapkan berdasarkan kebutuhan, kemampuan 
dan kemandirian, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan di tingkat 
bawah tanpa harus melalui mekanisme rapat dulu yang membuang waktu dan tenaga 
hanya untuk menghasilkan suatu keputusan. Kata orang sih piramida terbalik 
gitu
Harapannya sih yang menjadi ujung tombak pergerakan UNG adalah dosen, mahasiswa 
dan tenaga penunjang, pimpinan hanya menjadi pendorong dan penyokong sekaligus 
pelindung, bukan sebaliknya. Maaf kalau komentar agak basi.
Mengenai pimpro, ada baiknya cuci gudang, biar ada suasana dan paradigma baru.

- Original Message 
From: my <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 18, 2008 2:52:17 PM
Subject: [GM2020] Rombak Total Kabinet UNG

  
Saya lihat di berita http://pdf.gorontal opost.info/ file/h20. pdf
  apa benar atau tidak romabakan ini, jangan hanya akal2lan saja. Kalau hanya 
menganti dengan orang dekat Pak Nelson itu sama dengan bohong misalan PR 2 di 
tempatkan orang dekat pak nelson terus  .
  Pimpinan Proyek di UNG juga berani ganti nggak.
  Jangan ganti hanya main sandiwara.
  Wassalam
  my
   
  GORONTALO - Rencana perombakan struktur organisasi Universitas Negeri 
Gorontalo (UNG) yang bakal dirombak awal pekan nanti kian berhembus
di lingkungan civitas akademika. Ini ditandai dengan akan digelarnya rapat 
senat hari ini, (18/2) untuk mengevaluasi kinerja para pegawai yang ada 
dilingkungan UNG.
Rektor UNG Nelson Pomalingo yang ditemui kemarin
di ruang kerjanya menegaskan,
kemungkinan besar perombakan kabinet secara total sampai ke tingkat fakultas 
itu akan ada, mengingat semuanya lebih mengaju pada perbaikan kualitas kinerja 
kerja. Untuk tingkat fakultas mungkin ada senat sebagai lembaga tinggi yang 
mengatur segala kemungkinan
perombakan kabinet dan tingkat rektorat kewenangan penuh ada di tangan Rektor. 
“Meskipun di tingkat Fakultas, Senat yang mempunyai wewenangnya,
namun semuanya akan tetap dikoordinasikan dengan melihat kinerja dari para 
pegawai itu sendiri,” tutur Nelson.
Lebih lanjut Nelson mengungkapkan
kalaupun nantinya
akan terjadi perombakan semata-mata hanya untuk perbaikan kualitas kinerja 
kerja saja. Tidak berarti nantinya ada yang diroling dan beranggapan dia punya 
kesalahan ataupun tak mampu kerja. Semuanya lebih memaksimal dan mengefektifkan
pekerjaannya sesuai dengan tupoksi dan kinerja yang diperlihatkan selama ini. 
“Semuanya nanti akan terjawab dari hasil evaluasi kinerja kerja para pegawai 
selama ini,” tuturnya.
Nelson juga menambahkan rencana UNG kedepan yang akan melakukan Badan Layanan 
Umum (BLU) yang nantinya bila ini terwujud, pendapatan pegawai akan dilihat 
berdasarkan
kinerja kerjanya. (Tr-18)
 



  
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

  











  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ