[GM2020] Re: Fw: [AlumniPrancis] Prinsip 90/10
artikelnya mantap om bakri . . . selama ini yang saya tau adalah prinsip 80/20 nya Pareto, bahwa lebih kurang 80% HASIL berasal dari 20% PENYEBAB.. Thanks !! === --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Bakri Arbie wrote: > > > > --- On Fri, 12/12/08, bakri arbie daya...@... wrote: > > From: bakri arbie daya...@... > Subject: Fw: [AlumniPrancis] Prinsip 90/10 > To: rahakund...@..., "Omar Trigantara" trigantar...@..., audi_firmans...@..., "Ani Sekarningsih" asekarningsih2...@..., "RAZHALUNO" razhal...@..., "arbie bakri" arbieba...@... > Date: Friday, December 12, 2008, 4:58 AM > > > > > > > > > --- On Thu, 12/11/08, erny soekotjo nikijuluw erny...@... wrote: > > From: erny soekotjo nikijuluw erny...@... > Subject: [AlumniPrancis] Prinsip 90/10 > To: "Darjat Mulyawan" darj...@..., "henry soekotjo" kane...@..., "Irawan Sutiono" irawan.suti...@..., "novan Nikijuluw" n_nikiju...@..., "Ridof Saputra" ridof_sapu...@..., "wisnu wardhana" wisnu...@... > Date: Thursday, December 11, 2008, 7:20 PM > > > > > > > > > > Semoga bermanfaat > > Rnee > > = === > > > PRINSIP 90/10 > oleh: STEPHEN COVEY > > Bagaimana prinsip 90/10 itu? > - 10% dari hidup Anda terjadi karena apa yang langsung Anda alami. > - 90% dari hidup Anda ditentukan dari cara Anda bereaksi. > > Apa Maksudnya? > Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri Anda. > > Contohnya: > Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan. Pesawat terlambat datang dan hal ini akan membuang seluruh schedule Anda. Kemacetan telah menghambat seluruh rencana Anda. Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini. Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini. > > Bagaimana caranya? > Dari cara reaksi Anda !!!. Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi Anda dapat mengontrol reaksi Anda. > > Marilah kita lihat contoh di bawah ini: > > KONDISI: > Anda makan pagi dengan keluarga Anda. Anak Anda secara tidak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman Anda sehingga pakaian kerja Anda tersiram kotor. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi ??? > > Reaksi Anda (1): > Anda bentak anak Anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian Anda. Anak Anda akhirnya menangis. Setelah membentak, Anda menoleh ke istri Anda dan mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir di ujung meja. > > Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar dan cepat-cepat ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak Anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak Anda ketinggalan bis. Istri Anda harus secepatnya pergi kerja. Anda buru-buru ke mobil dan mengantar anak Anda ke sekolah. Karena Anda telat, Anda laju mobil dengan kecepatan 70 km/jam padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam. > > Setelah terlambat 15 menit dan terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600.000,- karena melanggar lalu lintas, akhirnya Anda sampai di sekolah. Anak Anda secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit. > > Setelah tiba di kantor di mana Anda telat 20 menit, Anda baru ingat kalau tas Anda tertinggal di rumah. > > Hari kerja Anda dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran Anda terganggu karena kondisi di rumah. > Pada saat tiba di rumah, Anda menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri dan anak Anda. > > Mengapa ? Karena cara Anda bereaksi pada pagi hari. > > Mengapa Anda mengalami hari yang buruk ?* > 1. Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi ? > 2. Apakah penyebabnya karena anak Anda ? > 3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas ? > 4. Apakah Anda penyebabnya ? > > Jawabannya adalah No. 4 yaitu penyebabnya adalah ANDA SENDIRI !!! > > Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada cangkir kopi. Cara Anda bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata adalah penyebab hari buruk Anda. > > Berikut adalah contoh yang sebaiknya atau seharusnya Anda sikapi. > > Reaksi Anda (2): > Cairan kopi menyiram baju Anda. Begitu anak Anda akan menangis, Anda berkata lembut : "Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya." Anda ambil handuk kecil dan lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan mengambil tas, secepatnya Anda menuju jendela ruang depan dan melihat anak Anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke Anda. Anda kemudian mengecup lembut pipi istri Anda dan mengatakan: "Sampai jumpa makan malam nanti." > > Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan muka cerah menegur staf Anda. Bos Anda mengomentari semangat dan kecerahan hari Anda di kantor. > > Apakah Anda melihat perbedaan kedua kondisi tersebut? > 2 (dua) skenario berbeda, dimulai dengan kondisi yang sama, diakhiri dengan kondisi berbeda. > > Mengapa? > Ternyata penyebabnya adalah dari cara Anda bereaksi !. Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi yang 90% tergantung dari reaksi Anda sendiri. > > Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90/10. Jika ada orang yang mengatakan hal buruk tentang Anda, jangan cepat terpanc
Re: Bls: [GM2020] assalamu alaikum............
Yang saya MAksudkan DANA untuk program beasiswa dari DIKNAS PROV.Gorontalo itu setiap tahunnya berapa? Itu dana Untuk biaya Kuliah mahasiswa yang ada di JAWA From: sukirman rahim To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 13, 2008 1:28:00 PM Subject: Bls: [GM2020] assalamu alaikum waalaikumsalam. .. Bu nur at Nona nur ini? maaf jgn sampe salah sebut... sebenarnya yang dimaksd ibu/nona nur ini apa? SPP di PT (perguruan tinggi) at Biaya hidup at Beasiswa? oke...bolomaapu ju... Trims SMR (ST29) Dari: nuryanty mohune Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Cc: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Jumat, 12 Desember, 2008 22:29:20 Topik: [GM2020] assalamu alaikum.. ... bapak dan ibu serta saudara-saudari yang saya hormati dan sangat banggakan... . maafkan saya kalo sebelumnya sms ini mengganggu kelancaran aktivitasnya. ... saya cuma minta tolong caritahu tentang pembiayaan mahasiswa yang ada di luar Gorontalo, terutama yang ada di Purwokerto jawa tengah.. depe dana itu bagaimana diterapkan dan peraturan yang berlaku sesuai UU yang telah ditentukan. coz tidak ada yang beres tentang dana yang diberikan ini. mohon jawabannya ya.. From: Agus Lahinta To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Friday, December 12, 2008 6:37:39 PM Subject: Re: [GM2020] Fwd: [NaratamaTV] TV Kolom: Lihat Jepang! 1, 2, 3 Kapan ya Gorontalo bisa melahirkan orang2 seperti ini? We will starting from you Ikibaru San? Berani On Fri, Dec 12, 2008 at 9:42 AM, iqbal makmur wrote: Artikel bagus Pak Agus.. Kebetulan saya pernah ketemu sebentar dengan mas Yudhistira Massardi waktu beliau berkunjung ke Kyoto bersama rombongan Mas Ary Ginanjar. Sosok yang cerdas, murah senyum, rendah hati dan tidak mau menonjolkan diri.. Meskipun hanya sebentar tapi banyak sekali hal2 positif yang bisa diambil dari pengalaman2 hidupnya sebagai sastrawan, budayawan sekaligus sebagai cendekiawan. Kapan ya Gorontalo bisa melahirkan orang2 seperti ini? Ganbatte Gorontalo, Ikubaru Makimura --- On Thu, 12/11/08, Agus Lahinta wrote: From: Agus Lahinta Subject: [GM2020] Fwd: [NaratamaTV] TV Kolom: Lihat Jepang! 1, 2, 3 To: "gorontalomaju2020" Date: Thursday, December 11, 2008, 6:22 PM -- Forwarded message -- From: yudhistira massardi Date: 2008/12/11 Subject: [NaratamaTV] TV Kolom: Lihat Jepang! 1, 2, 3 To: NARATAMA RUKMANANDA Lihat Jepang! Oleh Yudhistira ANM Massardi I. Revolusi Spiritual Peringatan dan perayaan 50 tahun hubungan Indonesia-Jepang, mengingatkan betapa pentingnya untuk kita membaca kembali jejak dan tonggak fundamental yang mendasari semangat kedua bangsa. Itu menjadi momentum bagi sebuah refleksi dan introspeksi. Khususnya bagi kita, kegagalan memaknai arti pentingnya Jepang sebagai negara-bangsa, akan menyebabkan kita kehilangan proses pembelajaran. Terutama karena kini sudah semakin mendesak bagi kita untuk menemukan dan menentukan model ideal bagi arah pembangunan dan landasan spiritual bangsa, agar kita bisa segera bangkit dan jadi bangsa yang bermartabat. Jepang, seperti terbaca pada perjalanan sejarahnya, harus diakui, merupakan sebuah negara-bangsa yang "hebat." Tradisi dan kepercayaan kuno mereka, Shintoisme, yang diajarkan sejak masa kekaisaran pertama, Jimmu Tenno (660 Sebelum Masehi), menegaskan bahwa: Kepulauan Jepang diciptakan oleh para dewa sebagai negeri yang suci. Oleh karena itu, bangsa Jepang adalah keturunan suci para dewa. Maka, bangsa Jepang adalah bangsa yang "super" di antara bangsa-bangsa lain di muka bumi. Itulah spirit purba yang mendarah-daging di tubuh bangsa. Dalam kehidupan sehari-hari, Shinto mengajarkan cinta kepada alam, kebersihan, keindahan, harmoni. Spirit itu kemudian diperkaya oleh semangat (Zen) Buddhisme yang masuk dari China pada pertengahan abad ke-6 Masehi. Inti ajarannya adalah membimbing manusia untuk mencapai tujuan tertinggi: pencerahan jiwa, bebas dari penderitaan yang diakibatkan oleh nafsu tamak, amarah dan kebodohan. Melalui praktik kontrol pernapasan dalam meditasi, mereka diarahkan untuk waspada dan memahami apa pun yang dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh spiritual berikutnya, juga datang dari China, adalah Confucianisme dan Taoisme. Secara umum, Confucianisme mengajarkan tentang prinsip-prinsip moral dan etika, serta nilai-nilai sosial dan perilaku. Misalnya, penghormatan kepada nenek-moyang dan orangtua, pemahaman tentang sejarah, seni sastra, musik, lukis dan kaligrafi. Juga tata kemasyarakatan yang harus mengutamakan harmoni, hubungan-hubungan hierarkis dalam keluarga dan kehidupan sosial -- dalam konteks realitas kosmik. Adapun Taoisme mengajarkan tentang realitas fisik dan metafisik. Bahwa kekuatan spiritual tidak hanya memberikan dampak secara fisik, melainkan lebih dari itu. Bahwa harmoni tidak hany
[GM2020] assalamu alaikum.........
Pak Koemadji, alamat rumah di Kota Bogor dimana pa? soalnya saya pingin liburan disana, kebetulan ini mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto asal daerah saya dari Gorontalo Utara. Saya minta alamatnya yang jelas. makasih ya Pak
Re: Bls: [GM2020] Mohon Komentarnya+ Educational Crime v.s Guru Juga Manusia
Salut untuk pak irwan karim atas komentarnya. Yang paling berkesan bagi saya dalam tulisan beliau adalah bagian paling akhir di bawah nama beliau bahwa "Yang Tertulis Mengabadi, Yang Terucap Berlalu Bersama Angin" betul sekali pak...kalau boleh nambah: "yang terekam oleh kamera makin perbesar perkara" Rekaman kamera oleh salah seorang siswa itulah yang akhirnya membuat tragedi pemukulan ini menyebar hingga ke saentero gorontalo bahkan ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri (saya mendapat infonya dari liputan6 SCTV).. Zaman memang sudah berubah. Dulu waktu saya di SD, SMP dan di Pondok Pesantren (yang kesemuanya di Tilamuta), setiap hukuman membangkitkan kesadaran. Tapi walaupun segalanya sudah berubah ada satu hal yang tetap dan tak pernah lekang oleh zaman; yaitu keteladanan dari seorang guru.. HIngga kini masih terbayang dan seringkali masih saya rindukan pengajaran bahkan hukuman tanda sayang dari guru-guru SD saya (SDN I Pentadu Timur), guru-guru SMP (SLTP Negeri I Tilamuta), dan guru guru saya di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta.. Semoga keteladanan dan kesabaran berganda menjadi pelajaran yang bisa diambil oleh para pahlawan tanda jasa yang ada di daerah kita.. Sekian dulu Salam Umarulfaruq Abubakar Kairo-Mesir --- On Sat, 12/13/08, Irwan Karim wrote: From: Irwan Karim Subject: Re: Bls: [GM2020] Mohon Komentarnya+ Educational Crime v.s Guru Juga Manusia To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Saturday, December 13, 2008, 4:37 PM 2008/12/13 Razak Umar : > Guru Juga Manusia...! > Ini bukan Alibi untuk membenarkan adanya kekerasan dunia pendidikan tapi > fakta histori atas kondisi pendidikan di negeri ini masih demikian adanya. Sebagai sesama guru sebenarnya saya cukup miris dengan apa yang dilakukan oleh saudara saya di SMK 3, tapi apa hendak dikata semua sudah terjadi, dan menyebar pula :( > Pemukulan guru terhadap siswa SMK 3 di Gorontalo harus dilihat dan > perpspektif yang lebih utuh. menumpahkan semua kesalahan pada guru apalagi > memecat dan menyisihkannya dalam komunitas pendidikan berakibat buruk dan > berkepanjangan bagi masa depan pendidikan wabil khusus di gorontalo. Judge yang timbul memang akan pasti sangat beragam, tergantung siapa yang memandang dan bagaimana caranya memandang... > Tman2 yang pernah mengenyam pendidikan (formal/inf) tentu merasakan > pemukulan oleh guru dengan kisah yang menjengkelkan, lucu bahkan penuh > mengharukan. Kayaknya Hampir semua murid di ERA kita pernah merasakan hal ini, karena memang saat itu mungkin memang belum sampai ditelinga dan mata para Guru kita didaerah bahwasannya mempertontonkan tindak kekerasan pada anak-anak-2 akang membawa dampang psikologis kepada sianak, bisa positif dan bisa negatif... (silahkan dibahas para pakar Psikologi). Menghadapi tingkah remaja disekolah menengah memang gampang-gampang susah, tapi sebenarnya ada banyak cara untuk dapat menaklukkan mereka. Remaja pada dasarnya adalah Pengagum dan Pencari Tokoh Panutan, salah satu cara bagus untuk menaklukkan mereka adalah membuat mereka terkagum-kagum pada kita, contoh yang sangat mudah diterapkan untuk menggugah kekaguman mereka adalah "PERSIAPKAN DIRI SEMAKSIMAL MUNGKIN SEBELUM MENGAJAR" , Efeknya Anda akan dikagumi sebagai guru yang "HEBAT" Image HEBAT ini bisa jadi sangat ampuh dan sakti & keras, bahkan lebih keras dari tamparan pak AWAL... Guru-guru bergelar "hebat" disekolah, tidak perlu teriak untuk "mengendalikan" murid yang lagi "liar" cukup berdiri dan senyum saja, dan mereka akan menatap, tersenyum dan mengangguk hormat "Eh... Pak Guru / Ibu Guru" di Sekolah saya dulu waktu SMA mungkin ada yang kenal "Drs. Muhtar Gobel (ALM)" itu salah satu guru hebat yang pernah saya kenal.Kalo di sekolah tempa saya mengajar saat ini, ada seorang guru matematika yg bisa masuk kategori ini, namanya tdk usah saya sebutkanlah, nanti dikira koprol, saya sering saksikan sendiri, siswa senakal apapun kalo beliau sudah berdiri, tu anak akan "kase sambunyi ekor" alias ma wombi-wombipi. .. dan sambil nyengir bilan " eh ti Ibu" Dan KONTRAKDIKSI dengan Guru malas, jarang masuk dan kerjanya cuman teriak-teriak. . BIAR LE kase lia pulungku, tu siswa pasti cuman akan balas dengan kase lia pulungku juga dan bahkan sambil teriak " Huangango Pak Guru" tapi saya sering miris mendengarnya. ..saya iba ke pak gurunya walaupun saya itu hukuman setimpal buat pak Guru demikian :D, tapi saya juga iba kepada anaknya, kenapa juga dia dapat GURU yang demikian hehehehhehehhehe :D Wassalam --- Irwan Karim, S.Si. Yang Tertulis Mengabadi, Yang Terucap Berlalu Bersama Angin
Re: Bls: [GM2020] Mohon Komentarnya+ Educational Crime v.s Guru Juga Manusia
2008/12/13 Razak Umar : > Guru Juga Manusia...! > Ini bukan Alibi untuk membenarkan adanya kekerasan dunia pendidikan tapi > fakta histori atas kondisi pendidikan di negeri ini masih demikian adanya. Sebagai sesama guru sebenarnya saya cukup miris dengan apa yang dilakukan oleh saudara saya di SMK 3, tapi apa hendak dikata semua sudah terjadi, dan menyebar pula :( > Pemukulan guru terhadap siswa SMK 3 di Gorontalo harus dilihat dan > perpspektif yang lebih utuh. menumpahkan semua kesalahan pada guru apalagi > memecat dan menyisihkannya dalam komunitas pendidikan berakibat buruk dan > berkepanjangan bagi masa depan pendidikan wabil khusus di gorontalo. Judge yang timbul memang akan pasti sangat beragam, tergantung siapa yang memandang dan bagaimana caranya memandang... > Tman2 yang pernah mengenyam pendidikan (formal/inf) tentu merasakan > pemukulan oleh guru dengan kisah yang menjengkelkan, lucu bahkan penuh > mengharukan. Kayaknya Hampir semua murid di ERA kita pernah merasakan hal ini, karena memang saat itu mungkin memang belum sampai ditelinga dan mata para Guru kita didaerah bahwasannya mempertontonkan tindak kekerasan pada anak-anak-2 akang membawa dampang psikologis kepada sianak, bisa positif dan bisa negatif... (silahkan dibahas para pakar Psikologi). Menghadapi tingkah remaja disekolah menengah memang gampang-gampang susah, tapi sebenarnya ada banyak cara untuk dapat menaklukkan mereka. Remaja pada dasarnya adalah Pengagum dan Pencari Tokoh Panutan, salah satu cara bagus untuk menaklukkan mereka adalah membuat mereka terkagum-kagum pada kita, contoh yang sangat mudah diterapkan untuk menggugah kekaguman mereka adalah "PERSIAPKAN DIRI SEMAKSIMAL MUNGKIN SEBELUM MENGAJAR" , Efeknya Anda akan dikagumi sebagai guru yang "HEBAT" Image HEBAT ini bisa jadi sangat ampuh dan sakti & keras, bahkan lebih keras dari tamparan pak AWAL... Guru-guru bergelar "hebat" disekolah, tidak perlu teriak untuk "mengendalikan" murid yang lagi "liar" cukup berdiri dan senyum saja, dan mereka akan menatap, tersenyum dan mengangguk hormat "Eh... Pak Guru / Ibu Guru" di Sekolah saya dulu waktu SMA mungkin ada yang kenal "Drs. Muhtar Gobel (ALM)" itu salah satu guru hebat yang pernah saya kenal.Kalo di sekolah tempa saya mengajar saat ini, ada seorang guru matematika yg bisa masuk kategori ini, namanya tdk usah saya sebutkanlah, nanti dikira koprol, saya sering saksikan sendiri, siswa senakal apapun kalo beliau sudah berdiri, tu anak akan "kase sambunyi ekor" alias ma wombi-wombipi... dan sambil nyengir bilan " eh ti Ibu" Dan KONTRAKDIKSI dengan Guru malas, jarang masuk dan kerjanya cuman teriak-teriak.. BIAR LE kase lia pulungku, tu siswa pasti cuman akan balas dengan kase lia pulungku juga dan bahkan sambil teriak " Huangango Pak Guru" tapi saya sering miris mendengarnya...saya iba ke pak gurunya walaupun saya itu hukuman setimpal buat pak Guru demikian :D, tapi saya juga iba kepada anaknya, kenapa juga dia dapat GURU yang demikian hehehehhehehhehe :D Wassalam --- Irwan Karim, S.Si. Yang Tertulis Mengabadi, Yang Terucap Berlalu Bersama Angin
[GM2020] Fw: Brookings.edu: The Scouting Report: Decrease Poverty and Increase Opportunity
--- On Sat, 12/13/08, arbieba...@yahoo.com wrote: From: arbieba...@yahoo.com Subject: Brookings.edu: The Scouting Report: Decrease Poverty and Increase Opportunity To: arbieba...@yahoo.com Date: Saturday, December 13, 2008, 4:18 AM #yiv468011905 { background:#fff;color:#000;font-family:arial, helvetica, sans-serif;font-size:13px;line-height:18px;margin:10px 0;padding:0;} #yiv468011905 a {color:#053769;} #yiv468011905 td { background:#fff;color:#000;font-family:arial, helvetica, sans-serif;font-size:13px;line-height:18px;} #yiv468011905 h2 { color:#053769;font-family:georgia, times, serif;font-size:21px;font-weight:normal;line-height:24px;margin:36px 0 12px;} #yiv468011905 h3 { color:#000;font-family:arial, helvetica, sans-serif;font-size:13px;font-weight:bold;line-height:18px;margin:18px 0 0;} #yiv468011905 p { color:#000;font-family:arial, helvetica, sans-serif;font-size:13px;line-height:18px;margin:0 0 18px;} #yiv468011905 p.footer { color:#818181;font-size:11px;line-height:16px;margin-top:36px;} This page from Brookings.edu was sent to you by arbieba...@yahoo.com. Personal message: very important issue The Scouting Report: Decrease Poverty and Increase Opportunity Wednesday, November 26, 2008 12:30 PM to 1:30 PM Too many Americans leave school with inadequate skills, and too many working families struggle to make ends meet. Greater investments in economic opportunity are needed to reduce poverty and increase future economic mobility for today’s poor children. On Wednesday, November 26, Brookings Senior Fellow Rebecca Blank answered questions during a web chat with Politico about poverty in the United States and creating opportunities for American families. To view the full page, go to: http://www.brookings.edu/events/2008/1126_poverty_chat_transition.aspx BROOKINGS 1775 Massachusetts Ave., NW, Washington, DC 20036 » Visit the new Brookings.edu
[GM2020] FYI :TAHUN 2000 - 2040 PULAU TENGGELAM
TAHUN 2000 - 2040 PULAU TENGGELAM Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan. “Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?” barangkali begitulah Anda berpikir. Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC) mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 – 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia. Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun. Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C per tahun. Tanda yang kasat mata adalah menghilangnya salju yang dulu menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua. Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daerah-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya. Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi – termasuk laut di seputar Indonesia – terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai. Peneliti senior dari Center for Int erna tional Forestry Research (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan-lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi. Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di pet erna kan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca. Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia se