[GM2020] Fwd: [ppi-jepang] Detik-detik Pembebasan Manohara Versi KBRI Singapura
Salam.. Buat para fans manohara, berikut saya forwarkan kronologis pelariannya dari malaysia via singapura.. Selamat membaca.. Iqbal, Ingin kabur dari Jepang.. Sent from my iPhone Begin forwarded message: From: Fuad A. Kadir 「フアド」 f...@horisonbekasi.com Date: June 3, 2009 2:21:51 PM JST To: ppi-jep...@yahoogroups.com Cc: Milis Alumni Nagaoka ikan-...@yahoogroups.com Subject: [ppi-jepang] Detik-detik Pembebasan Manohara Versi KBRI Singapura Reply-To: ppi-jep...@yahoogroups.com FYI. Mungkin bisa jadi klarifikasi email2 kita sebelumnya Salam / Fuad Detik-detik Pembebasan Manohara Versi KBRI Singapura Iin Yumiyanti - detikNews Jakarta - Pembebasan Manohara Odelia Pinot dari tangan suaminya, Pangeran Kesultanan Kelantan, bak drama menegangkan. KBRI di Singapura memberikan kesaksian atas detik-detik menegangkan pembebasan yang berlangsung sekitar 5 jam tersebut. Kesaksian KBRI Singapura disampaikan Pejabat Protokol Konselor KBRI Singapura Achmad Djatmiko dalam tulisan yang diposting di facebooknya. Dalam tulisan itu, Djatmiko mengurai detail keterlibatan KBRI Singapura dalam pembebasan Manohara. Berikut kesaksian Pejabat Protokol Konselor KBRI Singapura Achmad Djatmiko dalam tulisan yang diposting di facebooknya: MANOHARA OH…. MANOHARA.! Today at 12:03pm Pada hari Minggu (31 Mei 2009), sekitar pukul 02.15 dini hari, saya mendapat telpon dari Fahmi, rekan yunior saya di fungsi Konsuler, yang memberitahukan bahwa ia tengah berada di hotel Cross Royal Plaza, Singapura, sehubungan dengan diterimanya info dari staf kedubes AS di Singapura mengenai adanya warga Indonesia yang tengah dalam kasus (penganiayaan oleh suami) dan sedang ditangani polisi Singapura. Fahmi bersama 2 orang teman lainnya (semuanya staf KBRI Singapura) segera meluncur ke hotel dimaksud dan lalu menghubungi pihak kepolisian Singapura untuk mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut. Sesampai di hotel, menurut penuturannya, sudah ada dua orang staf kedubes AS di sana, beberapa polisi Singapura, dan juga 'warga negara' Indonesia yang bermasalah tersebut, yang ternyata bernama Manohara. Polisi berjaga-jaga di depan pintu sebuah kamar di lantai 3 hotel tersebut, sementara Manohara sendiri ada di dalamnya, bersama ibunya dan juga beberapa orang lainnya. Dikabarkan bahwa staf dari kedubes Malaysia di Singapura sempat juga mencoba untuk menemui Manohara, tetapi tidak diijinkan oleh polisi Singapura. Yang diijinkan hanya orang-orang tertentu, yaitu dari Kedubes AS dan dari KBRI serta beberapa orang terkait. Keterlibatan kedubes AS di situ, saya duga, karena ayahnya Manohara adalah warga negara Amerika Serikat. Fahmi juga menceritakan bahwa Manohara melaporkan kepada polisi atas penganiayaan yang dilakukan suami dan pihak keluarganya. Ia berada di Singapura bersama suami dan pihak keluarga suaminya untuk menjenguk ayah mertuanya yang sedang sakit jantung di rumah sakit Singapura. Kesempatan itu digunakannya untuk bertemu dengan ibunya (yang secara diam-diam datang dari Jakarta) dan untuk 'melarikan diri' ke Jakarta. Jadi, keadaannya saat itu adalah, bahwa Manohara sudah berada di bawah perlindungan polisi Singapura, dan diinvestigasi mengenai kasusnya. Terhadap keinginannya untuk 'melarikan diri' ke Jakarta, tentunya tidak akan jadi masalah bagi polisi Singapura apabila memang kasusnya tidak menyangkut kepentingan Singapura. Hanya saja, Manohara tidak membawa kelengkapan dokumen perjalanan (paspor), yang menurut penuturannya, disimpan oleh suaminya. Masalah penting yang harus diselesaikan oleh kami dari KBRI Singapura, karenanya, adalah menyangkut travel dokumen Manohara. Sesuai arahan Duta Besar dan setelah berkonsultasi dengan Jakarta, kami mendapatkan perintah untuk menerbitkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) atas nama Manohara agar ia dapat menuju ke Jakarta dengan selamat. Setelah mendapat penjelasan mengenai situasi saat itu, saya pun 'merapat' menuju hotel tersebut sekitar 02.45 dini hari. Sesampai di hotel, saya tidak langsung dibolehkan menuju lantai 3 yang liftnya ternyata diblokir oleh pihak hotel. Setelah saya tunjukkan kartu identitas saya, seorang petugas hotel mengantarkan saya naik dengan lift ke lantai 3. Beberapa orang ada di depan kamar Manohara, termasuk polisi, dari kedubes AS dan beberapa orang lainnya saat saya sampai di sana. Kami pun segera berkoordinasi mengenai langkah selanjutnya dalam menangani kasus Manohara. Ada 3 hal yang perlu dilakukan: 1) Penerbitan SPLP, yang tentunya memerlukan foto dan informasi/keterangan diri. Karena keadaan darurat, salah seorang dari kami mengambil foto Manohara dengan menggunakan hand phone, lalu file-nya dibawa ke kantor untuk di-print dan diproses dengan segera, saat itu juga. 2) Pemesanan tiket. Manohara dan ibunya (Daisy Fajariani?) menginginkan terbang ke Jakarta secepatnya, dengan pesawat paling pagi, pada kesempatan pertama. Kami segera menghubungi pihak airport, dan akhirnya didapatkan bahwa pesawat paling
[GM2020] FROM US TO ALL
Permisi Bapak Ibu... Sebelumnya terima kasih lagi kepada Moderator yg meng approve tulisan ini..mo numpang promosi acara hajatan lagi suupBFF Foundation And Undergroundthallo Mempersembahkan FROM US TO ALLGAME OF SKATEBOARD CONTESTDIMERIAHKAN OLEH :BAND LOKAL :MEDAL OF HORRORTHE PLUCKITENEPS4WD VS JURAGANSTENCIL PAMPERMY SECOND MOM1 MENIT 60 DETIKTHE WATAWATANGANGERE AND THE BANANATHE SOULMATEKILL ARTIST IN THE AMBULANCE (TONDANO)THE ALMIGHTY HUMAN CARTOON (MANADO)DE BANANA SPLIT (TONDANO)REGAATA (TONDANO)dan banyak lagi...Acara Disienggarakan pada Tanggal 13 Juni 2009@Lapangan Basket Universitas Negeri GorontaloJam 3 Sore... sapai dengan selesaiContactin...@]gorontaloindie.comhttp://www.gorontaloindie.com
Bls: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik
Itulah OH, saya juga heran... setahu saya penghuni milis ini semuanya adalah orang2 cerdas dan terpelajar yg tidak mudah menelan mentah2 informasi provokatif. Dari: Razif Halik razifha...@gmail.com Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 3 Juni, 2009 10:39:33 Judul: Re: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik YOU'RE WELCOME bung Iwan, subhanallah! Satu tulisan pembuka yang sangat cerdas, berprotes dengan kata2 santun, ciri khas seorang putra bpk. Iskandar. Hiduup orang2 partai YANG berkaliber seperti Zulkieflimansyah, babat habis korupsi di tanah air ini. Wass.OH R Iwan wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Perkenalkan nama saya Rahmat Kurniawan Keluarga dan teman2 sering memanggil dengan Iwan saja Saya putra dari Bp Iskandar Ilahude, adik dari Mohammad Ashrul yang juga menjadi anggota milis ini Sejujurnya saya bukan orang baru di milis ini, saya sudah bergabung sejak akhir 2007 Tetapi lebih sebagai pengamat saja di milis Saat ini saya menulis untuk menanggapi forward postingan Bp Agus Lahinta Terus terang saya bingung dengan orang-orang yang selalu berpandangan negatif dengan PKS Ada yang mengatakan bila PKS itu ingin mendirikan khilafah islamiyah, negara Islam atau semacam itu Tetapi apakah yang mengatakan seperti itu sudah pernah melihat wajah PKS dari dekat atau pernah berkumpul dengan orang-orang PKS itu atau minimal pernah bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang PKS sampai ada tudingan seperti itu Sejauh yang saya tahu ideologi PKS memang Islam tetapi mereka menginginkan menunjukkan Islam yang cinta damai di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Apakah ini berarti PKS ingin mendirikan Negara Islam seperti yang dituduhkan ? Kemudian di dalam postingan dibawah ini ada tudingan yang menurut saya sangat tidak bertanggung jawab dengan menyebutkan bahwa dokter muslim tidak boleh menolong non muslim Hal ini sangat mencoreng citra Islam yang dibawa oleh PKS sendiri Juga disebukan bila PKS sangat berambisi untuk mengambil jatah menteri di pemerintahan Saya sangat meragukan hal itu Saya ingin menyampaikan bila kita ingin mem-forward postingan bukankah lebih baik bila kita teliti lebih dahulu kebenarannya sebelum mem-forward- nya Bukankah lebih baik juga bila bangsa ini selalu berpikir dan bertindak positif terhadap apapun yang terjadi, bisa dimulai dari milis ini Dan jangan langsung menghakimi sebuah berita yang belum tentu benar Berbicara tentang presiden Adakah salah satu dari pasangan capres-cawapres kita yang selalu menunaikan shalat 5 waktu berjama'ah di masjid ? Wallahu a'lam bishshawab Salam damai Wassalamu 'alaikum Wr. Wb. Mohon maaf bila banyak salah dan ada yang kurang berkenan Sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari Allah SWT Islam Yesss !! Islib .. ke laut ajah nb : saya bukan anggota PKS, hanya seorang simpatisan yang kebetulan pernah bertemu dan berbicara dengan Bp Nurmahmudi Ismail (mantan presiden PKS) --- On *Tue, 6/2/09, Nove Yunus /ynoverita@ yahoo. co.id/* wrote: From: Nove Yunus ynover...@yahoo. co.id Subject: Re: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Tuesday, June 2, 2009, 10:40 PM Dokter muslim tdk bisa menangani pasien non-muslim?? ???,, Pasien : dok,tolong saudara sy sesak,badannya ga bisa bgerak,dadanya sakit,,,gawat dok,, Dokter : maaf,,bapak/ ibu agama apa??kl Muslim tlg ngaji dikit,, (Gubraakk!!, ,pasien udh ngap2,,msh hrs interview dl???),,maaf pak/bu,,kl non muslim sebaiknya cari dokter/tempat lain saja,, Dimana hati nurani sbg manusia dan sbg dokter??,,kayaknya harus diliat kembali isi sumpah dokter,,janji hipocrates,, mungkin sj lupa dgn sumpah yg pernah diucapx dpn Al-Quran dan tentu sj dpn Tuhan,,, Apa harus direvisi lg isi sumpahnya??trus semua dokter harus diambil sumpah lagi??,,ckckckck, ,seperti menjilat ludah sndiri Kasian masyarakat skrg yg sudah terpetak-petak dgn banyaknya sub-spesialisasi dokter,,trus skrg harus dipetak-petak lg dengan perbedaan agama,,???dimana Bhinneka Tunggal Ika???sekedar semboyan kah?? UU Kesehatan koq malah ngurusin perbedaan agama???bukannya kesehatan dan keselamatan masyarakat yg diutamakan?? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! *From*: FERAWATI DAKIO *Date*: Tue, 2 Jun 2009 21:22:49 +0800 (SGT) *To*: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com *Subject*: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik dokter muslim tdk boleh memegang/ menangani pasien non muslim.. demikian sebaliknya. Haruskah setiap pasien yang datang di tanyai muslim apa noni terus dmna hati nurani seorang dokter klo yg datang hanya yg muslim/noni dgn keadaan yg betul2 BUTUH pertolongan, , dimanakah sumpah dokter yg mengatakan Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh
Re: Bls: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik
Assalamu'alaakum Apakah email ini dapat digolongkan sebagai Pencemaran Nama Baik Melalui Email sebagaimana Kasus yang dialami Ibu Prita Mulyasari?.. bolo maapu ju wassalam Rakhmat From: N. Syamsu Panna n_syam...@yahoo.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 3, 2009 5:38:28 PM Subject: Bls: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik Itulah OH, saya juga heran... setahu saya penghuni milis ini semuanya adalah orang2 cerdas dan terpelajar yg tidak mudah menelan mentah2 informasi provokatif. Dari: Razif Halik razifha...@gmail. com Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Rabu, 3 Juni, 2009 10:39:33 Judul: Re: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik YOU'RE WELCOME bung Iwan, subhanallah! Satu tulisan pembuka yang sangat cerdas, berprotes dengan kata2 santun, ciri khas seorang putra bpk. Iskandar. Hiduup orang2 partai YANG berkaliber seperti Zulkieflimansyah, babat habis korupsi di tanah air ini. Wass.OH R Iwan wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Perkenalkan nama saya Rahmat Kurniawan Keluarga dan teman2 sering memanggil dengan Iwan saja Saya putra dari Bp Iskandar Ilahude, adik dari Mohammad Ashrul yang juga menjadi anggota milis ini Sejujurnya saya bukan orang baru di milis ini, saya sudah bergabung sejak akhir 2007 Tetapi lebih sebagai pengamat saja di milis Saat ini saya menulis untuk menanggapi forward postingan Bp Agus Lahinta Terus terang saya bingung dengan orang-orang yang selalu berpandangan negatif dengan PKS Ada yang mengatakan bila PKS itu ingin mendirikan khilafah islamiyah, negara Islam atau semacam itu Tetapi apakah yang mengatakan seperti itu sudah pernah melihat wajah PKS dari dekat atau pernah berkumpul dengan orang-orang PKS itu atau minimal pernah bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang PKS sampai ada tudingan seperti itu Sejauh yang saya tahu ideologi PKS memang Islam tetapi mereka menginginkan menunjukkan Islam yang cinta damai di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Apakah ini berarti PKS ingin mendirikan Negara Islam seperti yang dituduhkan ? Kemudian di dalam postingan dibawah ini ada tudingan yang menurut saya sangat tidak bertanggung jawab dengan menyebutkan bahwa dokter muslim tidak boleh menolong non muslim Hal ini sangat mencoreng citra Islam yang dibawa oleh PKS sendiri Juga disebukan bila PKS sangat berambisi untuk mengambil jatah menteri di pemerintahan Saya sangat meragukan hal itu Saya ingin menyampaikan bila kita ingin mem-forward postingan bukankah lebih baik bila kita teliti lebih dahulu kebenarannya sebelum mem-forward- nya Bukankah lebih baik juga bila bangsa ini selalu berpikir dan bertindak positif terhadap apapun yang terjadi, bisa dimulai dari milis ini Dan jangan langsung menghakimi sebuah berita yang belum tentu benar Berbicara tentang presiden Adakah salah satu dari pasangan capres-cawapres kita yang selalu menunaikan shalat 5 waktu berjama'ah di masjid ? Wallahu a'lam bishshawab Salam damai Wassalamu 'alaikum Wr. Wb. Mohon maaf bila banyak salah dan ada yang kurang berkenan Sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari Allah SWT Islam Yesss !! . Islib .. ke laut ajah nb : saya bukan anggota PKS, hanya seorang simpatisan yang kebetulan pernah bertemu dan berbicara dengan Bp Nurmahmudi Ismail (mantan presiden PKS) --- On *Tue, 6/2/09, Nove Yunus /ynoverita@ yahoo.. co.id/* wrote: From: Nove Yunus ynover...@yahoo. co.id Subject: Re: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Tuesday, June 2, 2009, 10:40 PM Dokter muslim tdk bisa menangani pasien non-muslim?? ???,, Pasien : dok,tolong saudara sy sesak,badannya ga bisa bgerak,dadanya sakit,,,gawat dok,, Dokter : maaf,,bapak/ ibu agama apa??kl Muslim tlg ngaji dikit,, (Gubraakk!!, ,pasien udh ngap2,,msh hrs interview dl???),,maaf pak/bu,,kl non muslim sebaiknya cari dokter/tempat lain saja,, Dimana hati nurani sbg manusia dan sbg dokter??,,kayaknya harus diliat kembali isi sumpah dokter,,janji hipocrates,, mungkin sj lupa dgn sumpah yg pernah diucapx dpn Al-Quran dan tentu sj dpn Tuhan,,, Apa harus direvisi lg isi sumpahnya??trus semua dokter harus diambil sumpah lagi??,,ckckckck, ,seperti menjilat ludah sndiri Kasian masyarakat skrg yg sudah terpetak-petak dgn banyaknya sub-spesialisasi dokter,,trus skrg harus dipetak-petak lg dengan perbedaan agama,,???dimana Bhinneka Tunggal Ika???sekedar semboyan kah?? UU Kesehatan koq malah ngurusin perbedaan agama???bukannya kesehatan dan keselamatan masyarakat yg diutamakan?? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! *From*: FERAWATI DAKIO *Date*: Tue, 2 Jun 2009 21:22:49 +0800 (SGT) *To*: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com *Subject*: Bls: [GM2020] Fw:
[GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara
Sabtu, 30/08/2008 11:17 WIB RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF. Prita Mulyasari - suaraPembaca /ist. Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja. Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali. Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja. Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan. Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam riwayat hidup saya belum pernah terjadi. Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri. dr H tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan. Dokter tersebut malah mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan menyuruh tidak digunakan infus kembali. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan. Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat. Namun, saya tetap tidak mau
Bls: [GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara
Terima kasih kepada om tuturuga yang sudah memberikan salinan email dari mba Prita.Semoga dengan adanya salinan email ini para anggota milis dapat mengerti kronologis yang sebenarnya dan dapat melakukan penilaian yang objektif. Secara pribadi, saya bersyukur bahwa permasalahan yang selama ini jarang terekspose kepada publik (mal praktek dari RS n Dokter) bisa terungkap, terlepas bahwa selama ini masih terdapat kejanggalan pada pelaksanaan dan minimnya sosialisasi terhadap UU ITE (11 Thn 2008).Salut buat kesabaran dan keteguhan mba' Prita. Allah selalu beserta orang2 yang dizholimi. --- Pada Rab, 3/6/09, Tuturuga belimbingbo...@yahoo.com menulis: Dari: Tuturuga belimbingbo...@yahoo.com Topik: [GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 3 Juni, 2009, 5:45 AM Sabtu, 30/08/2008 11:17 WIB RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF. Prita Mulyasari - suaraPembaca /ist. Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja. Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali. Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja. Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan. Esoknya saya dan keluarga menuntut dr
[GM2020] Fw: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pancasila dan CAPRES Dikalahkan Manohara
--- On Wed, 6/3/09, bakri arbie daya...@yahoo.com wrote: From: bakri arbie daya...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pancasila dan CAPRES Dikalahkan Manohara To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, arbie bakri arbieba...@yahoo.com, Bp Ary Mochtar Pedju arympe...@yahoo.com Date: Wednesday, June 3, 2009, 12:40 PM Yth Rekan milis, Dalam mempelajari Science,Technology and Society saya berkesempatan membaca tulisan Pierre Bourdieu seorang sosiolog Prancis yang berbicara tentang,kebudayaan,pengetahuan dan masalah sosial. Ada yang menarik yaitu uraian beliau tentang modal/capital yang dimainkan manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya. Pierre mengatakan bermacam capital yaitu ; -social capital, -symbolic capital, -cultural capital, -economic capital dan -erotic capital. Kalau para intelek/peneliti dikatakan biasanya punya cultural capital yang + sedangkan economic capital biasanya --. Kalau pengusaha biasanya economic capital ++ sedangkan cultural capital bisa saja --. Para Capres dan caleg sebenarnya sedang berusaha untuk mendapatkan symbolic capital dan social capital. Nah, Manohara begitu menarik media untuk beberapa hari ini oleh karena erotic capitalnya. Asyik. Salam Hormat, Bakri Arbie. --- On Tue, 6/2/09, param sumatera param_sumat...@yahoo.co.id wrote: From: param sumatera param_sumat...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pancasila Dikalahkan Manohara To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 2, 2009, 9:19 AM PANCASILA DIKALAHKAN MANOHARA Setiap 1 juni bangsa indonesia selalu memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sebagai hari kelahiran dasar negara, sudah selayak dan sepantasnyalah hari itu diperingati dengan istimewa dan dijadikan sebagai momen refleksi bangsa terhadap Pancasila, sudah sejauh manakah Pancasila itu telah kita pedomani dan amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hari yang layaknya diistimewakan dan diberitakan dengan liputan khusus oleh media, ternyata kalah bersaing dengan pemberitaan kasus manohara yang melarikan diri dari Malaysia melalui Singapura. Setiap media, baik cetak dan elektronik dan media online dan blog juga terkena sindrom Manohara. Adapun berita hari kelahiran Pancasila hanyalah ibarat bumbu dari setiap headline berita. Sehingga banyak yang masyarakat tidak mengetahui bahwa tanggal 1 juni kemaren merupakan hari lahirnya dasar negara mereka. Kenyataan ini sangat memilukan, ditengah Indonesia yang mengalami krisis Nasionalisme hal ini terjadi. Media yang selain media informasi, seharusnya juga menjadi media edukasi bagi masyarakat, apalagi hal ini menyangkut dasar negara kita Indonesia. bagaimana nantinya bangsa ini, dasar kita sendiri kita lupakan karena seorang, yang belum tentu kebenarannya. Sebagai bangsa yang besar sudah selayaknya lah kita lebih memandang kepentingan umum dari pada kepentingan kelompok dan golongan. Bila Burung Garuda Pancasila hidup dan melihat ini, maka dia pasti menangis karena kesepian, ketika ulang tahunnya sepi karena seorang Manohara. Baca Selengkapnya : http://pemudaindone siabaru.blogspot .com/2009/ 06/pancasila- dikalahkan- manohara. html Warnai pesan status dengan Emoticon. Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru http://id.messenger .yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara
Membaca Keluh Kesah dari Bu Prita di bawah ini mengingatkan saya akan kejadian terhadap Family saya di salah satu Rumah Sakti terkenal di Makassar, beruntung saya mengurungkan Niat utk menulis Kronologis dan surat komplain ke Dunia Maya. Tapi pertanyaannya : Jika kejadian seperti yang di alami oleh Bu Prita ini terjadi kepada diri kita, Harus kemanakah kita mengadukan masalah tersebut ? apakah bisa di bantu dan di tindaklanjuti utk mendapatkan solusinya ? Semoga Pihak Rumah sakit dan para Dokter Muda ke depan bekerja lebih profesional utk menangani para pasien yang membutuhkan pertolongan, dan hal ini tdk terjadi kepada pasien yang lain. salam TP --- On Wed, 6/3/09, Tuturuga belimbingbo...@yahoo.com wrote: From: Tuturuga belimbingbo...@yahoo.com Subject: [GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 3, 2009, 5:45 AM Sabtu, 30/08/2008 11:17 WIB RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF. Prita Mulyasari - suaraPembaca /ist. Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja. Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali. Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja. Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan
Re: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik
saya rasa udah gak zamannya lagi larang megang si ini si itu karna beda keyakinan.. rekan2 dari internal PKS juga sudah pasti tahu... semua aspek bisa di tinjau dari berbagai segi. cuma satu hal saja kawan2... INDONESIA BUKAN NEGARA ISLAM... ngapain mikirin yg kayak bginian itu saja thanks :p PS: Apapun Presidennya, yg penting bukan penculik :p --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, R Iwan rk_i...@... wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Perkenalkan nama saya Rahmat Kurniawan Keluarga dan teman2 sering memanggil dengan Iwan saja Saya putra dari Bp Iskandar Ilahude, adik dari Mohammad Ashrul yang juga menjadi anggota milis ini Sejujurnya saya bukan orang baru di milis ini, saya sudah bergabung sejak akhir 2007 Tetapi lebih sebagai pengamat saja di milis Saat ini saya menulis untuk menanggapi forward postingan Bp Agus Lahinta Terus terang saya bingung dengan orang-orang yang selalu berpandangan negatif dengan PKS Ada yang mengatakan bila PKS itu ingin mendirikan khilafah islamiyah, negara Islam atau semacam itu Tetapi apakah yang mengatakan seperti itu sudah pernah melihat wajah PKS dari dekat atau pernah berkumpul dengan orang-orang PKS itu atau minimal pernah bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang PKS sampai ada tudingan seperti itu Sejauh yang saya tahu ideologi PKS memang Islam tetapi mereka menginginkan menunjukkan Islam yang cinta damai di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Apakah ini berarti PKS ingin mendirikan Negara Islam seperti yang dituduhkan ? Kemudian di dalam postingan dibawah ini ada tudingan yang menurut saya sangat tidak bertanggung jawab dengan menyebutkan bahwa dokter muslim tidak boleh menolong non muslim Hal ini sangat mencoreng citra Islam yang dibawa oleh PKS sendiri Juga disebukan bila PKS sangat berambisi untuk mengambil jatah menteri di pemerintahan Saya sangat meragukan hal itu Saya ingin menyampaikan bila kita ingin mem-forward postingan bukankah lebih baik bila kita teliti lebih dahulu kebenarannya sebelum mem-forward-nya Bukankah lebih baik juga bila bangsa ini selalu berpikir dan bertindak positif terhadap apapun yang terjadi, bisa dimulai dari milis ini Dan jangan langsung menghakimi sebuah berita yang belum tentu benar Berbicara tentang presiden Adakah salah satu dari pasangan capres-cawapres kita yang selalu menunaikan shalat 5 waktu berjama'ah di masjid ? Wallahu a'lam bishshawab Salam damai Wassalamu 'alaikum Wr. Wb. Mohon maaf bila banyak salah dan ada yang kurang berkenan Sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari Allah SWT Islam Yesss !! Islib .. ke laut ajah nb : saya bukan anggota PKS, hanya seorang simpatisan yang kebetulan pernah bertemu dan berbicara dengan Bp Nurmahmudi Ismail (mantan presiden PKS) --- On Tue, 6/2/09, Nove Yunus ynover...@... wrote: From: Nove Yunus ynover...@... Subject: Re: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 2, 2009, 10:40 PM Dokter muslim tdk bisa menangani pasien non-muslim?? ???,, Pasien : dok,tolong saudara sy sesak,badannya ga bisa bgerak,dadanya sakit,,,gawat dok,, Dokter : maaf,,bapak/ ibu agama apa??kl Muslim tlg ngaji dikit,, (Gubraakk!!, ,pasien udh ngap2,,msh hrs interview dl???),,maaf pak/bu,,kl non muslim sebaiknya cari dokter/tempat lain saja,, Dimana hati nurani sbg manusia dan sbg dokter??,,kayaknya harus diliat kembali isi sumpah dokter,,janji hipocrates,, mungkin sj lupa dgn sumpah yg pernah diucapx dpn Al-Quran dan tentu sj dpn Tuhan,,, Apa harus direvisi lg isi sumpahnya??trus semua dokter harus diambil sumpah lagi??,,ckckckck, ,seperti menjilat ludah sndiri Kasian masyarakat skrg yg sudah terpetak-petak dgn banyaknya sub-spesialisasi dokter,,trus skrg harus dipetak-petak lg dengan perbedaan agama,,???dimana Bhinneka Tunggal Ika???sekedar semboyan kah?? UU Kesehatan koq malah ngurusin perbedaan agama???bukannya kesehatan dan keselamatan masyarakat yg diutamakan??Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !From: FERAWATI DAKIO Date: Tue, 2 Jun 2009 21:22:49 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Bls: [GM2020] Fw: Kontrak Politik dokter muslim tdk boleh memegang/ menangani pasien non muslim.. demikian sebaliknya. Haruskah setiap pasien yang datang di tanyai muslim apa noni terus dmna hati nurani seorang dokter klo yg datang hanya yg muslim/noni dgn keadaan yg betul2 BUTUH pertolongan, , dimanakah sumpah dokter yg mengatakan Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh PERTIMBANGAN KEAGAMAAN, KEBANGSAAN, KESUKUAN, PERBEDAAN KELAMIN, POLITIK KEPARTAIAN ATAU KEDUDUKAN SOSIAL dalam menunaikan KEWAJIBAN terhadap PENDERITA . kayaknya harus betul2 di pertimbangkan, ,,, Dari: Agus Lahinta lahi...@gmail. com
Re: [GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara
Wolo ini-ini dp masaalah. ? Pelecehan nama baik? Biasa itu. Kalo pelayanan tidak bagus ya memang akan mendatangkan keluhan. Pisang goreng jo kalo yang dia jual tidak bagus pasti orang bakal ba cirita akan Pate lo sanggala. A bo donggo lambi boyioto u he libuhe lio lolabu. Apalagi Rumah Sehat :) Kong rasa jo ngoni karna so ada media elektronik yang tidak terbatas dengan ruang dan waktu kayak Internet ini. Jadi kalo ada yang tidak sesuai gampang skali samua orang mo dapa tau... Heraniu, dadata skali ini pelecehan di negeri ini. Tapi kenapa kalo pelecehan nama baik ma maodelo berita lo bom bali ? Heboh da'a nunu. Sabtu, 30/08/2008 11:17 WIB RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF. Prita Mulyasari - suaraPembaca /ist. Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja. Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali. Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja. Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan. Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak
[GM2020] Fw: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Elite Politik :Kemampuan Melaksanakan/Deliverability
--- On Wed, 6/3/09, bakri arbie daya...@yahoo.com wrote: From: bakri arbie daya...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Elite Politik :Kemampuan Melaksanakan/Deliverability To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, arbie bakri arbieba...@yahoo.com, Bp Ary Mochtar Pedju arympe...@yahoo.com Date: Wednesday, June 3, 2009, 8:49 PM Yth Rekan milis, Sudah lumayan diskusi para CAPRES-CAWAPRES dalam visi dan misi untuk mensejahterakan rakyat.Kesemuanya tampak prima dengan sasarannya. Yang tampaknya menjadi masalah yang perlu diantisipasi adalah kemampuan melaksanakan visi dan misi menjadi kenyataan yang dirasakan oleh rakyat. Seperti bagaimana suatu organisasi dapat melakukan janjinya akan tergantung pada kapabilitas apakah birokrat,legislatif,eksekutif maupun yudikatif,para pemikir/akademisi bangsa dan para entrepreneur/wirausahawan. Tingkat kapabilitas ada 4 yaitu ; -pasif/paling parah-lemah dan tidak siap untuk melaksanakan visi dan misi; -reaktif,hanya bereaksi kalau ada masalah; -strategis-mempunyai pemikiran strategis tentang misi yang diembannya baik jangka pendek,sedang hingga jangka panjang, -kreatif-dimana organisasi melakukan pendekatan kreatif dan proaktif dalam mengeksploitasi setiap tantangan yang dihadapi. Kapabilitas ini sangat tergantung kepada; -struktur sistem dan dinamika organisasi, -budaya dan niat para pelaksana, -adanya sumber daya manusia yang trampil dan ketersedian bujet, -kepemimpinan,teamwork organisasi,kemampuan teknis, -pemanfaatan IT,information technology baik untuk perencanaan sehingga monitoring dan pengendalian program,e-government dll. Dari segi waktu,tergantung dari parahnya situasi,suasana optimisme setelah pemilu, akan menurun selama ada usaha untuk mempertinggi kapabilitas dari pasif hingga menjadi kreatif,bisa memerlukan paling cepat 2 tahun akan turun menjadi pesimisme dan titik balik menjadi optimisme setelah 2 tahun tersebut. Kalau bekerja keras untuk misi dan visi maka para pemimpin bisa melihat hasilnya setelah 3 tahun,dalam arti rakyat bisa melihat hasilnya. Semua skenario akan tergantung pada banyak parameter diatas,jadi bisa 3 tahun atau lebih,semuanya SEKALI LAGI tergantung kepada parahnya situasi suatu negara. Jadi jangan mengharapkan keajaiban dalam 2 tahun setelah pemilu. Yang penting terus belajar dengan tekun dan bekerja keras dalam menjalankan fastabiqul khairat,mari kita berlomba bagi kemaslahatan umat/rakyat. Semoga sukses, Bakri Arbie. --- On Mon, 6/1/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Elite Politik Cuma Manfaatkan Orang Miskin To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Date: Monday, June 1, 2009, 10:45 PM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/01/ 20550193/ Elite.Politik. Cuma.Manfaatkan. Orang.Miskin. SURABAYA, KOMPAS.com — Elite politik selama ini hanya memanfaatkan warga miskin. Menjelang pemilu, warga miskin mendapat kartu pemilih atau undangan. Namun setelahnya, tidak diakui sebagai warga negara. Warga miskin banyak yang stateless, KTP dan KK atau akta kelahiran susah mereka akses, tetapi selalu dapat kartu pemilih, kata Yuliati Umrah Direktur Yayasan Alit (lembaga swadaya masyarakat) dalam makan siang dan temu Boediono dengan tokoh-tokoh Jawa Timur di Surabaya, Senin (1/6). Ketika pemilu usai, warga miskin kembali kesulitan mengakses layanan publik baik dalam pencatatan kependudukan, layanan kesehatan seperti Askeskin maupun BLT bantuan langsung tunai (BLT). Bahkan, ada pula BLT yang malah diberikan kepada orang-orang yang dekat dengan pimpinan wilayah. Karena itu, menurut Yuli, tidak hanya diperlukan niat baik, tetapi juga niat politik untuk membuat satu nomor identitas (single identity number) yang mencakup semua warga. Dengan demikian, semua yang miskin mendapat tunjangan, tidak sampai ada anak telantar dan ada pelayanan ketika ada anak korban kekerasan. Menjawab masalah ini, Boediono mengatakan, program penanggulangan kemiskinan harus dilakukan bersama antara pemerintah dan LSM yang seharusnya lebih cepat, lebih baik, dan lebih tepat sasaran. INA __._,_..___ Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic Messages |Polls = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan
[GM2020] 2010 Mangrove Action Project Calendar Contest
Dear All, Please forward this information to your network. Best Maeve Regional Coastal Marine Programme Coordinator IUCN Asia Ecosystem Livelihoods Group 4/1 Adams Avenue Colombo 04 Sri Lanka Tel. +94 11 255 9634-5 (ext 207) From: Mangrove Action Project [mailto:mangrove_action_proj...@mail.vresp.com] Sent: Wednesday, June 03, 2009 5:32 AM To: m...@iucnsl.org Subject: 2010 Mangrove Action Project Calendar Contest Click to view this email in a browser Submit artwork now for 9th MAP Children’s Mangrove Art Calendar Every year the Mangrove Action Project sponsors a fun and exciting Art Contest for children 6 to 13 years old. We invite all primary school children from tropical and sub-tropical nations, and whose schools are located near mangroves, to create art telling us “why mangroves are important to me and my community”. Selected winners will be published in a 2010 calendar to be distributed internationally to raise awareness of mangrove forest ecology. This creative contest aims to promote appreciation and awareness of mangrove forests, and to encourage and listen to creative voices of children living in mangrove areas. Help us launch this program in your school by contacting science and art teachers in your area and encouraging them to work together on this fun and innovative project. Who Can Enter? Age Limit: 6-13 years old What kind of art can be submitted? Technique: Paint, color pencil, ink, collage, pastel, crayons, etc Dimensions: Canvas, or paper, 45 cms x 30 cms. (18 in. x 12 in) The art work should be in a horizontal format (long length across, the shorter length vertical), in order to fit on the calendar page. (We had received wonderful art work in a vertical format, but sadly were unable to use it.) Artist Identification: On the back of each art work please write (in English) the full name and age of the artist, the school’s name, address, city or town, country, and the title of the art work. When is the deadline? Please, we must receive the artwork in MAP’s office by the end of 31 July, 2009. Mailing instructions: The art work has to be mailed in a small tube, such as the ones for mailing posters. Make sure the art is sent in certified or registered mail to: Mangrove Action Project PO Box 1854 Port Angeles, WA 98362-0279 USA Please mail in a tube or flat in a box, but not folded! Please also include your local NGO contact. All entries selected at the national level should be submitted to the same address. How will entries be judged? Each school will hold its own exhibition and select 3 or more winners in art. Winning entries will be collected in each country by a participating NGO and then mailed to MAP’s office to be judged by a team of artists. What are the prizes? 1st Prize will receive a certificate + calendar and the recognition of being published in an International calendar with global distribution. 2nd Prize will receive a certificate + calendar and the recognition of being published in an International calendar with global distribution. 3rd Prize will receive a certificate + calendar and the recognition of being published in an International calendar with global distribution. Schools will receive 2 Calendars NGOs will receive 10 Calendars. Who do I contact? Please let us know if your school plans to participate by contacting: Monica Gutierrez-Quarto Calendar Project Coordinator c/o Mangrove Action Project PO Box 1854 Port Angeles, WA 98362-0279 USA tel./ fax (360) 452-5866 e-mail: monicagqua...@olympus.net or mangrov...@olympus.net If you no longer wish to receive these emails, please reply to this message with Unsubscribe in the subject line or simply click on the following link: Unsubscribe Mangrove Action Project PO Box 1854 Port Angeles, WA 98362 US Read the VerticalResponse marketing policy. Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3 http://downloads.yahoo.com/id/firefox/
Re: [GM2020] Fw: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pancasila dan CAPRES Dikalahkan Manohara
Ha ha ha, itu yang saya cari2 dari dulu salamsori,OH Bakri Arbie wrote: --- On *Wed, 6/3/09, bakri arbie /daya...@yahoo.com/* wrote: From: bakri arbie daya...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pancasila dan CAPRES Dikalahkan Manohara To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, arbie bakri arbieba...@yahoo.com, Bp Ary Mochtar Pedju arympe...@yahoo.com Date: Wednesday, June 3, 2009, 12:40 PM Yth Rekan milis, Dalam mempelajari Science,Technology and Society saya berkesempatan membaca tulisan Pierre Bourdieu seorang sosiolog Prancis yang berbicara tentang,kebudayaan,pengetahuan dan masalah sosial. Ada yang menarik yaitu uraian beliau tentang modal/capital yang dimainkan manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya. Pierre mengatakan bermacam capital yaitu ; -social capital, -symbolic capital, -cultural capital, -economic capital dan -erotic capital. Kalau para intelek/peneliti dikatakan biasanya punya cultural capital yang + sedangkan economic capital biasanya --. Kalau pengusaha biasanya economic capital ++ sedangkan cultural capital bisa saja --. Para Capres dan caleg sebenarnya sedang berusaha untuk mendapatkan symbolic capital dan social capital. Nah, Manohara begitu menarik media untuk beberapa hari ini oleh karena erotic capitalnya. Asyik. Salam Hormat, Bakri Arbie. --- On *Tue, 6/2/09, param sumatera /param_sumat...@yahoo.co.id/* wrote: From: param sumatera param_sumat...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pancasila Dikalahkan Manohara To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 2, 2009, 9:19 AM PANCASILA DIKALAHKAN MANOHARA Setiap 1 juni bangsa indonesia selalu memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sebagai hari kelahiran dasar negara, sudah selayak dan sepantasnyalah hari itu diperingati dengan istimewa dan dijadikan sebagai momen refleksi bangsa terhadap Pancasila, sudah sejauh manakah Pancasila itu telah kita pedomani dan amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hari yang layaknya diistimewakan dan diberitakan dengan liputan khusus oleh media, ternyata kalah bersaing dengan pemberitaan kasus manohara yang melarikan diri dari Malaysia melalui Singapura. Setiap media, baik cetak dan elektronik dan media online dan blog juga terkena sindrom Manohara. Adapun berita hari kelahiran Pancasila hanyalah ibarat bumbu dari setiap headline berita. Sehingga banyak yang masyarakat tidak mengetahui bahwa tanggal 1 juni kemaren merupakan hari lahirnya dasar negara mereka. Kenyataan ini sangat memilukan, ditengah Indonesia yang mengalami krisis Nasionalisme hal ini terjadi. Media yang selain media informasi, seharusnya juga menjadi media edukasi bagi masyarakat, apalagi hal ini menyangkut dasar negara kita Indonesia. bagaimana nantinya bangsa ini, dasar kita sendiri kita lupakan karena seorang, yang belum tentu kebenarannya. Sebagai bangsa yang besar sudah selayaknya lah kita lebih memandang kepentingan umum dari pada kepentingan kelompok dan golongan. Bila Burung Garuda Pancasila hidup dan melihat ini, maka dia pasti menangis karena kesepian, ketika ulang tahunnya sepi karena seorang Manohara. Baca Selengkapnya : http://pemudaindone siabaru.blogspot .com/2009/ 06/pancasila- dikalahkan- manohara. html http://pemudaindonesiabaru.blogspot.com/2009/06/pancasila-dikalahkan-manohara.html Warnai pesan status dengan Emoticon. Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru http://id.messenger .yahoo.com http://id.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara
Baru tau itu jaksa yang langsung memenjarakan Prita, dia sedang dipreksa skarang dan mudah2an kalau terbukti ada apa2nya.yg melanggar hukum...gantian deng Prita di bui bersama oknum Omni yang baramain dan biar dorang di permak oleh tahanan2 lainboheli poheto salam sori, OH Abdul Gani wrote: Wolo ini-ini dp masaalah . ? Pelecehan nama baik? Biasa itu. Kalo pelayanan tidak bagus ya memang akan mendatangkan keluhan. Pisang goreng jo kalo yang dia jual tidak bagus pasti orang bakal ba cirita akan Pate lo sanggala. A bo donggo lambi boyioto u he libuhe lio lolabu. Apalagi Rumah Sehat :) Kong rasa jo ngoni karna so ada media elektronik yang tidak terbatas dengan ruang dan waktu kayak Internet ini. Jadi kalo ada yang tidak sesuai gampang skali samua orang mo dapa tau... Heraniu, dadata skali ini pelecehan di negeri ini. Tapi kenapa kalo pelecehan nama baik ma maodelo berita lo bom bali ? Heboh da'a nunu. Sabtu, 30/08/2008 11:17 WIB RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF. Prita Mulyasari - suaraPembaca /ist. Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja. Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali. Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja. Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya
Re: [GM2020] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara
hehehe...kata2 om OH boheli poheto mengingatkan saya waktu masa kanak2 ngotot menunggang kuda kesungai bone disuwawa, ahirnya jatuh dari kuda, bolo woli nene maoboti boli poheto...hiks..hiks..mudah2an jaksa itu lgsung dicopot saja... wassalam DI --- On Wed, 6/3/09, Razif Halik razifha...@gmail.com wrote: From: Razif Halik razifha...@gmail.com Subject: Re: [GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 3, 2009, 10:35 PM Baru tau itu jaksa yang langsung memenjarakan Prita, dia sedang dipreksa skarang dan mudah2an kalau terbukti ada apa2nya.yg melanggar hukum...gantian deng Prita di bui bersama oknum Omni yang baramain dan biar dorang di permak oleh tahanan2 lainboheli poheto salam sori, OH Abdul Gani wrote: Wolo ini-ini dp masaalah . ? Pelecehan nama baik? Biasa itu. Kalo pelayanan tidak bagus ya memang akan mendatangkan keluhan. Pisang goreng jo kalo yang dia jual tidak bagus pasti orang bakal ba cirita akan Pate lo sanggala. A bo donggo lambi boyioto u he libuhe lio lolabu. Apalagi Rumah Sehat :) Kong rasa jo ngoni karna so ada media elektronik yang tidak terbatas dengan ruang dan waktu kayak Internet ini. Jadi kalo ada yang tidak sesuai gampang skali samua orang mo dapa tau... Heraniu, dadata skali ini pelecehan di negeri ini. Tapi kenapa kalo pelecehan nama baik ma maodelo berita lo bom bali ? Heboh da'a nunu. Sabtu, 30/08/2008 11:17 WIB RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF. Prita Mulyasari - suaraPembaca /ist. Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja. Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke
Re: [GM2020] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara
Kalu soal jatuh dari kuda, pengalaman paling banyak jato dari kuda lalu berkali-kali disepak kuda kepalanya adalah pk. MY. Karena itu dia pintar matematikatanya saja pa dia. salamsori,OH delyuzar ilahude wrote hehehe...kata2 om OH boheli poheto mengingatkan saya waktu masa kanak2 ngotot menunggang kuda kesungai bone disuwawa, ahirnya jatuh dari kuda, bolo woli nene maoboti boli poheto...hiks..hiks..mudah2an jaksa itu lgsung dicopot saja... wassalam DI --- On *Wed, 6/3/09, Razif Halik /razifha...@gmail.com/* wrote: From: Razif Halik razifha...@gmail.com Subject: Re: [GM2020] Fw: [pfipusatgroups] Surat Bu Prita Mulyasari yang membuat dia dipenjara To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 3, 2009, 10:35 PM Baru tau itu jaksa yang langsung memenjarakan Prita, dia sedang dipreksa skarang dan mudah2an kalau terbukti ada apa2nya.yg melanggar hukum...gantian deng Prita di bui bersama oknum Omni yang baramain dan biar dorang di permak oleh tahanan2 lainboheli poheto salam sori, OH
[GM2020] Fwd: [ppikyotonet] DKJ = Dongeng Kabayan Jepang?
Salam.. Forward lagi.. Untuk mengisi waktu luang, sekalian minta pendapat para pakar disini, hehehe... Iqbal Sent from my iPhone Begin forwarded message: From: Lisman Suryanegara l_suryaneg...@yahoo.com Date: June 4, 2009 11:09:35 AM JST To: Lisman Suryanegara l_suryaneg...@yahoo.com Subject: [ppikyotonet] DKJ = Dongeng Kabayan Jepang? Reply-To: ppikyoto...@yahoogroups.com Akhir-akhir ini si Kabayan bingung dengan sikap ibu-ibu. Banyak dari mereka menyatakan tidak suka dengan capres JK secara terang-terangan. Kemod, kamu tahu gak sekarang lagi kampanye capres? ujar Kabayan pada sahabatnya. Ya iya lah tahu, sayah pan warga yang baik, selalu mengikuti perkembangan Indonesia, jawab Kemod berapi-api. Eh Kemod, saya heran kenapa ibu-ibu banyak yang tidak suka sama JK ya? tanya Kabayan sambil jidatnya berkerut. He he he... si Kemod malah nyengir kuda, terus dia bilang, Salah JK sih, kenapa dia bikin jargon lebih cepat lebih baik, pastilah ibu-ibu gak suka..., coba tanya istri sendiri senang nggak kalau cepat-cepat? ujar si Kemod sambil ketawa Iya ya... istri kita senengnya: Lanjutkan, Lanjutkan ... ha ha ha...! * Maaf: sekedar bercanda, mohon jangan dibawa ke pengadilan ya!