[GM2020] Fw: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai

2009-05-02 Terurut Topik Bakri Arbie


--- On Sat, 5/2/09, bakri arbie  wrote:

From: bakri arbie 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, "arbie bakri" 
Date: Saturday, May 2, 2009, 11:38 PM

Yth Rekan milis,

Sekedar klarifikasi tentang data-nuklir yang bisa dipakai untuk perhitungan
untuk modeling dan simulasi suatu reaktor atau yang berhubungan dengan reaksi 
berantai nuklir didalam suatu sistem reaktor.

Data nuklir seperti "cross-section,spektrum,hasil produk fissi,angular 
distribution,thermal neutron scattering dll adalah data yang diteliti oleh 
laboratorium besar dan dana yang besar seperti Brookhaven Nuclear 
Laboratory,AS,lab Kurchatov di Rusia dll dan kemudian hasil mereka bersama IAEA 
dikompilasi menjadi ENDF,Evaluated Nuclear Data File.

Berhubung penelitian yang mahal,mengingat ada nilai strategis baik ekonomi 
maupun militer,maka yang boleh diberikan ke negara lain adalah satu atau 
beberapa seri dibawah
data yang mutakhir.Tidak mau dongdata mutakhir dibagi-bagi gratisan.

Sewaktu saya mengambil
 S-3,yang bisa saya gunakan adalah ENDF IV,sedangkan saat ini sudah di release 
seri ENDF VII.Semuanya adalah up-date dengan lebih teliti data nuklir
yang akan dipakai dalam perhitungan.Seperti saya katakan dalam tulisan 
sebelumnya
perhitungan akan makin teliti tergantung pada data nuklir dan juga cara kita 
melakukan aproksimasi terhadap geometri dari bahan bakar dan kisi-kisi dari 
bahan bakar dalam teras.

Perlu diingat waktu Enrico Fermi membuat reaktor pertama thn 1942 dengan nama 
Chicago Pile dan orang menghitung bom nuklir dalam Program Manhattan,semuanya 
masih pakai hitungan analitik dan slide rule.Singkatnya kalau dulu saya 
prediksi reaktor akan mencapai reaksi berantai terkendali dalam jumlah masssa 
uranium kritis sebanyak 4 kg,plus atau minus berapa % misalnya maka saat ini 
prosentase itu makin kecil.
Perlu diingat semua data dan perhitungan adalah berdasarkan 
pendekatan"probabilistic" dan bukan "deterministic".

Karena data
 yang dibahas dalam reaksi nuklir berkisar orde 10 pangkat minus 12 cm,
saya beranggapan bahwa kita sedang menerawang jauh dalam hati terdalam 
manusia,seperti juga seseorang yang sedang melihat alam semesta yang begitu 
luasnya,
berkomentar,begitu luasnya alam semesta dan seisinya,miliaran bintang dan 
planet.
Seorang filosof melihat dari dua segi ;
-alangkah mubazirnya milyaran planit yang dibiarkan kosong dan
-betapa khaosnya alam semesta kalau seluruhnya dihuni manusia...oh manusia.

Salam Hormat,
Bakri Arbie





--- On Fri, 5/1/09, soedardjo batan  wrote:

From: soedardjo batan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
Date: Friday, May 1, 2009, 10:04
 PM
















  
  angan-jangan yang dimaksud pak Bakrie juga tidak persis yang ditulis di 
penjalasan posting di bawah ini. jadi yang tahu persis adalah pak Bakrie 
sendiri dan bukan orang lain. Mengapa sih yang berdiskusi dalah orang BATAN dan 
MANTAN orang BATAN? Lucu bukan?

Wassalam soedardjo



--- Pada Kam, 30/4/09, MetNet  menulis:



Dari: MetNet 

Topik: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai

Kepada: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com

Tanggal: Kamis, 30 April, 2009, 11:34 PM



Rupanya pak Iwan tdk mengerti maksud dari pak Bakri.



Software itu alat. Fisika reaktor nuklir bekerja seperti

desainer, operator, dan creator.

Data2 digital nuklir mencapai jutaan Gb perlu pengolahan

dipadu dengan kondisi fisik reaktor. Desainer mirip kerjaan

modeling atau bekerja dengan program struktur bangunan.

Lalu dikonversi ke data-data digital penyusun bahan materi.



Untuk urusan modeling, pekerjaan fisika reaktor harus 

diselesaikan dengan presisi yang tepat tanpa ada kesalahan

input data.



Dan data nuklir tidak seluruhnya lengkap, dlm kasus HTR,

data nuklir pada suhu tinggi masih belum lengkap, sehingga

kajian-kajian ilmu dilengkapi dengan teknik perhitungan

untuk memprediksi angka terbaik memerlukan efort yg tinggi.



Pekerjaan doktor hanya ngitung ngikutin profesor.

Kali peneliti fisika reaktor mesti mencari terobosan

baru pada saat data2 tdk lengkap. Negara maju bisa mendanai

eksperimen untuk memperoleh data2 tsb. Sedangkan kita berpacu

untuk men-generate data dengan teknik yang memiliki kepastian

tinggi. Berbagai pendekatan model atom dan penurunan rumus

perperan besar, dlm hal ini, banyak lulusan doktor yg nyerah. :D



Akhirnya data-data dikompilasi jadi satu, dan menjadi satu

kesatuan yg utuh, kemudian di run oleh program buatan kita 

sendiri. Kesempurnaan hasil tdk ditentukan dari programing saja,

tapi juga pengolahan data-data yg super banyak, modeling,

kajian dari problem yg muncul, kepakaran, pengalaman, 

kerja-sama, dan terakhir doa.



 -

Dan sbg kesimpulan, spt yg sudah disampaikan, "Modal dasar

PLTN sudah dikuasai" -> perhitungan nuklir.

[GM2020] Fw: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai

2009-04-24 Terurut Topik Bakri Arbie


--- On Fri, 4/24/09, bakri arbie  wrote:

From: bakri arbie 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com, alumnipran...@yahoogroups.com, "arbie 
bakri" , "Bp Ary Mochtar Pedju" , 
"Omar Trigantara" 
Date: Friday, April 24, 2009, 7:52 AM

Yth Rekan milis,

Sekedar informasi ,IAEA International Atomic Energy Agency,memberikan 
"computer package"(CP) Fisika Reaktor kepada negara-negara anggota untuk lebih 
mahir dalam perhitungan simulasi matematik dalam menghitung kekritisan suatu 
reaktor,distribusi fluks netron termal maupun distribusi netron 
cepat,distribusi pembakaran yang terjadi disetiap elemen bakar,sehingga kita 
bisa mengatur pemanfaatan bahan bakar nuklir secara optimum.Mana yang mesti 
diganti dan bahan bakar dipindahkan kemana
agar syarat optimasi keekonomian bahan bakar dan keselamatan bahan bakar 
terjamin
berada dibawah batas keselamatan.

Untuk menguji ketepatan dan kemahiran pengguna,biasanya IAEA memberikan soal 
atau tantangan dan dalam hal HTR (High Temperature Reactor) Jepang,beberapa 
tahun lalu,IAEA meminta negara anggota untuk melakukan perhitungan untuk
 memprediksi kekritisan distribusi fluks dll.
Oleh karena saat itu,kelompok Fisika Reaktor kita sudah menguasai penggunaan CP 
sehingga kita bisa memodifikasi CP menjadi BATAN-Fuel code.

Selama JAERI (Japan Atomic Energy Research Institute) melakukan uji coba 
kekritisan dan mulainya operasi HTR ,IAEA melakukan pengecekan,perhitungan dari 
negara mana saja yang berhasil mendekati hasil eksperimen.Hingga selesai 
eksperimen ternyata hasil perhitungan BATAN termasuk yang paling mendekati 
hasil eksperimen JAERI.

Jadi dalam hal ini metoda,penguasaan terhadap perhitungan dan tingkat ketepatan 
yang dibandingkan terhadap eksperimen yang dievaluasi dan bukan kesamaan 
reaktornya.
Namanya juga simulasi dan modelling.Jadi dengan kemampuan menghitung diatas 
kita bisa menghitung semua jenis reaktor nuklir dan bahkan bisa menghitung 
untuk membuat bom kalau mau.

Saat ini perhitungan manajemen elemen bakar nuklir terus disempurnakan agar
 pemanfaatan uranium jadi lebih optimum dalam keekonomian.
Misalnya sasaran biaya pembangkitan harga listriknya bisa 2,5 cent $/kwh.
PLN kita jual listrik kalau tidak salah 7 cent $/kwh,sehingga kalau pakai PLTN 
maka usaha pembangkitan masih bisa untung,tidak perlu subsidi seandainya 
memakai BBM.

Demikian tambahan informasi tentang Nuclear Fuel Management untuk keselamatan 
operasi dan keekonomian bahan bakar nuklir.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.

--- On Thu, 4/23/09, andryansyah  wrote:

From: andryansyah 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
Date: Thursday, April 23, 2009, 9:15 PM
















  
  Saya tambah bingung dengan pernyataan ini:



"Sebagai info, hasil perhitungan BATAN-FUEL menjadi salah satu hasil yang 
paling dekat dengan hasil eksperimen waktu komisioning reaktor HTGR di Jepang". 

Apakah itu berarti desain teras RSG-GAS sama dengan HTGR yang ada di Jepang 
itu? Kalau tidak sama desainnya kok hasilnya bisa paling mendekati?



Pernyataan berikut perlu penjelasan agar tidak saya sendiri yang tahu:



"Jadi kata optimasi yang saya sampikan dalam orasi adalah optimasi yang ada 
kaitannya dengan fisika reaktor dan manajemen reaktor. Jadi ini bukan tujuan 
pembangunan reaktor RSG-GAS ataupun kegiatan utama litbang di PRSG seperti yang 
disinyalir oleh Saudara Andryansyah. Kalau Saudara Soedardjo dan Andryansyah 
ingin tahu lebih jelas, mari datang ke saya kita bisa bicara lebih terbuka."

Lalu apa tujuan pembangunan RSG-GAS dan apa pula kenyataan yang dilakukan 
sebagai kegiatan utama yang dijalankan selama ini?



Salam,

andry



--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, soedardjo batan  wrote:

>

> Kira-kira RSG-GAS berapa lama dapat dioperasikan ke 30MWt?. Apa dapat 
> dikemukakan data log book operasi RSG-GAS mencapai 30 MWt agar masyarakat 
> yakin bahwa RSG-GAS dioperasikan 30 MWT dan bukan hanya 15 MWt? Apa hanya 
> dalam orde DETIK saja untuk dioperasikan pada daya 30 MWt? Mengapa hanya pada 
> orde singkat saja? Bagaimana dengan manajemen penggunaan bahan bakar di teras 
> untuk 30 MWt? Apa disesuaikan dengan supply and demand sehingga jarang 
> dioperasikan ke 30 MWt? Apa ada faktor KETIDAK SELAMATAN jika dioperasikan ke 
> 30 MWt dengan DURASI LAMA?Demannya untuk apa saja sehingga hanya dioperasikan 
> pada daya 15MWt saja?. Apa karena jika reaktor dioperasikan pada daya yang 
> tinggi, reaktornya goncang (reaktivitasnya tidak setabil atau fluktuatif, 
> atau manajemen menaikkan dan menurunkan dayanya susah?).

>  

> Catatan: Saya pernah seharian mengikuti penurunan daya RSG-GAS dari 15MWt ke 
> nol MWt dengan Manajer Komisioning RSG-GAS yang sekarang menjadi Kepala 
> BATAN, dengan meneliti Human Error Machine Interaction for Novice Reactor 
> Operator.

>  

> Apa benar berita bombastis bahwa "O

[GM2020] Fw: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai

2009-04-23 Terurut Topik Bakri Arbie


--- On Fri, 4/24/09, bakri arbie  wrote:

From: bakri arbie 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com, "arbie bakri" 
Cc: alumnipran...@yahoogroups.com
Date: Friday, April 24, 2009, 12:54 AM

Yth Rekan milis,

Melihat diskusi tentang daya 30 MWt reaktor,saya jadi tertarik untuk memberi 
informasi tambahan.
Dalam kurun waktu hampir sebelas tahun menjadi kepala Reaktor G.A.Siwabessy,
mulai dari komisioning yang disaksikan oleh ahli-ahli reaktor dari 
Prancis,Jerman,India
yang dikirimkan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency),disaksikan dalam 
hal 
keselamatan untuk operasi awal,prosedur yang sesuai dengan standar 
internasional.

Ketika komisioning sesuai dengan tahapan besarnya teras (jumlah bahan bakar 
nuklir yang secara bertahap dimasukkan ke teras reaktor),kita menaikkan daya 
termal reaktor berangsur-angsur sehingga mencapai jumlah penuh bahan bakar 
dalam teras sehingga bisa beroperasi pada 30 MWt.
Setiap tahap dilakukan pengukuran dan observasi bahwa semua standar dan 
prosedur dan design requirement
 terpenuhi.
Setelah semua persyaratan terpenuhi maka BAPETEN dan Organisasi 
Pengawas(sebelum BAPETEN lahir) konfirmasi bahwa reaktor RSG memenuhi syarat 
keselamatan untuk beroperasi sebagai reaktor penelitian pada 30 MWt.

Disaat saya bertugas setiap 6 bulan kita didatangi inspektur dari IAEA,Wina 
untuk konfirmasi keselamatan operasi,pengelolaan bahan bakar dan pemanfaatannya.
Saat ini berdasarkan Additional Protocol  dari Non Proliferation Treaty maka 
setiap saat inspeksi bisa datang mengawasi keselamatan dan penggunaan reaktor.

Seperti diketahui bahwa RSG GA.Siwabessy dirancang untuk mendukung rencana 
pembangunan dan pengoperasian PLTN di seluruh Indonesia.
Mengingat BATAN menginginkan partisipasi untuk menjadi fabrikan bahan bakar 
PLTN dan komponen PLTN lainnya,maka diperlukan fluks netron yang tinggi untuk 
mencapai burn-up maksimum secepatnya dan hal ini bisa dipenuhi reaktor yang 
fluks netronnya beberapa kali lebih intense
 dari pada PLTN.Fluks yang tinggi ini dapat dipenuhi dengan operasi pada 30 MWt.
Setelah beberapa tahun beroperasi,ternyata program PLTN tertunda sehingga uji 
coba bahan bakar maupun komponen PLTN tidak dapat diteruskan.

Pimpinan BATAN ,juga melihat bahwa pemanfaatan yang paling tinggi adalah untuk 
produksi isotop dan pemanfaatan berkas netron untuk penelitian mater-materi 
baru.
Mengingat biaya bahan bakar nuklir meskipun buatan lokal namun bahan perkayaan 
20% dan komponen lainnya adalah impor,maka pimpinan saat itu memutuskan untuk 
beroperasi pada daya rendah atau setengah dari 30 MWt untuk menghemat bahan 
bakar dan energi untuk operasi reaktor.
Karena dengan daya 15 MWt cukup untuk kebutuhan produksi dan pemanfaatan 
reaktor 
saat ini,maka dengan pertimbangan ekonomis maka reaktor dioperasikan pada 15 
MWt.
Saya bahkan pernah mengoperasikan reaktor pada daya 5 MWt atau 10 MWt,sesuai 
denga keperluan.
Untuk diketahui dengan daya 15
 MWt,kerapatan netron masih lebih tinggi dari pada kerapatan netron di PLTN..
Seandainya pasaran isotop untuk kedokteran dan iridium bisa meningkat di dalam 
negeri dan luar negeri,saya kira setiap saat reaktor bisa dinaikkan dayanya 
sesuai dengan kebutuhan.Atau kalau program PLTN sudah hidup kembali maka uji 
coba untuk komponen
PLTN agar industri dalam negeri bisa berpartisipasi sebagai fabrikan bahan 
bakar PLTN.

INTINYA  kalau untuk reaktor RISET  yang diperlukan adalah kerapatan NETRON 
atau fluks netron,dan kalau sebagai PLTN yang diperlukan adalh daya TERMIS 
untuk dikonversi menjadi listrik secara optimum.
Jadi filosofi operasinya berbeda dari segi DAYA.

Anjuran dari pihak yang berminat untuk diskusi mendalam tentang reaktor nuklir 
saya kira patut didukung,karena banyaknya salah pengertian dan salah persepsi 
tentang nuklir.

Sesuatu yang aneh di era yang katanya harus mengurangi emisi CO2 karena polusi,
justeru
 ditambah dengan klausul bahwa syarat tersebut tidak berlaku untuk PLTN yang 
memang tidak ada emisi CO2,alasannya adalah karena adanya radiasi dan limbah 
nuklir.
Padahal untuk pembangkit; misalnya batubara dengan fly-ash yang terus menerus 
dilepas kelingkungan bersama racunnya diterima begitu saja..dengan legowo?

Salam Hormat,
Bakri Arbie.






--- On Thu, 4/23/09, soedardjo batan  wrote:

From: soedardjo batan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
Cc: "WARTABATAN" 
Date: Thursday, April 23, 2009, 4:21 PM
















  
  Kira-kira RSG-GAS berapa lama dapat dioperasikan ke 30MWt?. Apa dapat 
dikemukakan data log book operasi RSG-GAS mencapai 30 MWt agar masyarakat yakin 
bahwa RSG-GAS dioperasikan 30 MWT dan bukan hanya 15 MWt? Apa hanya dalam orde 
DETIK saja untuk dioperasikan pada daya 30 MWt? Mengapa hanya pada orde singkat 
saja? Bagaimana dengan manajemen penggunaan bahan bakar di teras untuk 30 MWt? 
Apa disesu