halo
saya turut berduka cita atas meninggalnya salah satu ahli geologi dan gunung 
api. semoga Tuhan memberikan tempat yang layak bagi almarhum. bangsa indonesia 
khususnya gorontalo harus memberikan tanda jasa bagi almarhum yang telah banyak 
memberikan pengabdian bagi bangsa dan negara khususnya daerah gorontalo.
 
 
salam kenal untuk anda
 
samsi pomalingo

--- On Sun, 6/22/08, Rahman Dako <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Rahman Dako <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] Fw: [Lingk] Berita Duka Cita: John Aria Katili
To: "Gorontalo Maju" <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
Date: Sunday, June 22, 2008, 10:23 PM











----- Forwarded Message ----
From: AGA DAKO <[EMAIL PROTECTED] com>
To: Rahman Dako <rahman_dako@ yahoo.com>
Sent: Monday, June 23, 2008 8:31:24 AM
Subject: Fw: [Lingk] Berita Duka Cita: John Aria Katili







--- On Thu, 6/19/08, Djuni Pristiyanto <[EMAIL PROTECTED] com.sg> wrote:

From: Djuni Pristiyanto <[EMAIL PROTECTED] com.sg>
Subject: [Lingk] Berita Duka Cita: John Aria Katili
To: [EMAIL PROTECTED] s.com, [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Thursday, June 19, 2008, 10:42 PM




From: JBP <jabarpeduli@ gmail.com>
------------ --------- --------- --------- -------

Telah meninggal dunia Ahli Geologi dan Gunung Api yang juga mantan Wakil 
Ketua DPR/MPR RI Prof. Dr. John Aria Katili pada hari Kamis (19/6) pukul 
17:30 WIB di RS Pondok Indah, Jakarta. Semoga amal ibadahnya diterima dan 
keluarga serta sanak saudara yang ditinggalkan diberikan kekuatan. Amin.

##APA & SIAPA JOHN ARIO KATILI##

John Ario Katili adalah satu di antara tiga ilmuwan -- bersama Prof. 
Roosseno dan Prof. Baiquni -- penerima Bintang Mahaputra, 1984. ''Ini 
menandakan besarnya perhatian dan minat pemerintah terhadap perkembangan 
ilmu di Indonesia,'' ujar geolog yang menjabat Direktur Jenderal Geologi 
dan Sumber Daya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi, itu.

Dalam disertasi gelar doktornya yang berjudul Geological Investigation in 
the Lassi Granite (ITB, 1960, lulus cum laude) ia menampilkan dalil go 
offshore -- carilah di lepas pantai.

Ia mengusulkan agar 60 persen pendidikan ahli geologi Indonesia diarahkan 
ke bidang minyak bumi.

Karier J.A. Katili sebagai geolog dimulai begitu ia menamatkan Fakultas 
Ilmu Pasti & Alam UI (kini ITB) di Bandung, 1956. Memulai sebagai Ketua 
Bagian Geologi pada alma maternya, John sempat menjadi Pembantu Rektor ITB, 
1960. Tahun berikutnya ia ditarik ke Departemen Pertambangan, sampai 
menjabat Dirjen Pertambangan Umum, dan, terakhir, Dirjen Geologi & Sumber 
Daya Mineral.Katili mengemukakan bahwa dalam Pelita IV, sumber daya mineral 
nonmigas mendapat perhatian utama pemerintah dalam upaya melepaskan diri 
dari ketergantungan pada ekspor migas. Belajar dari pengalaman meletusnya 
Gunung Galunggung di Jawa Barat, 5 April 1982, ia mengingatkan bahwa banyak 
kota di Indonesia yang ''rawan gempa''. Ia menyebut Banda Aceh, Padang, 
Bukittinggi, sejumlah kota di pantai barat Jawa, kemudian Palu, Ambon, 
Sorong, dan Biak. ''Sebaiknya masyarakat setempat tidak mendirikan bangunan 
bertingkat,' ' kata geolog yang pernah mendalami ilmunya di Universitas 
Innsbruck, Austria, ini.

Di samping menjadi anggota berbagai organisasi profesional di luar negeri, 
Katili pernah ditunjuk NASA sebagai penyelidik utama satelit Erts-A di 
Indonesia. Ia telah menulis sekitar 50 makalah ilmiah, yang dipublikasikan 
di berbagai negeri. Bukunya yang telah terbit antara lain 3.000 Juta Tahun 
Sejarah Bumi dan Sumber Alam untuk Kesejahteraan dan Ketahanan Nasional.

Dari istrinya, Ileana Syarifah Uno, ia memperoleh dua anak. Ketua South 
East Asia Union of Geological Societies (Geosea Union) ini melakukan olah 
raga golf.

Copyright PDAT 2004

[Non-text portions of this message have been removed]



 














      

Kirim email ke