[GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-04 Terurut Topik Eha Laisa
entah butul atau tidak ini cerita.mar ana' salut pa nt, biar belum merit
mar so kase peringatan for ortu2 termasuk ana' + beken [?][?][?][?]


wassalam
e~lz
<<33A.gif>>

Bls: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik Hamid tome
bravo tulisan yang penuh imajinasi dan inspiratif



  "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com";

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik femmy_gp
Bae2 month kaluar ingus. Te Agus bkg karja poli sup
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Funco Tanipu" 
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:46:55 
To: Gorontalo Maju
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story


Roy dan Lilan tersedu-sedu..





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: femmy...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 03:45:22 
To: 
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Ha ha iyo so sampe ini
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Funco Tanipu" 
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:42:59 
To: Gorontalo Maju
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story


Semoga kostum Ipin dan Upin mengobati rasa kangen pada anaknya..





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: femmy...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 03:41:59 
To: 
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Jujur, ana sangat terharu dengan cerita ini. Padahal si anak hanya ingin 
menyalurkan hobinya. Semoga ini jadi pelajaran bagi orang2 tua
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: denb...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:44:10 
To: Mell's
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Delo butul ini cirita? Somo mangis kita, kalo memang betul, somo kase turus jo 
ini manangis?!! Kalo cuma karangan, khan malu kalo nangis beneran??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rei_kiu 
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story

Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.

- Original Message -
From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

 

 Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

 Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

 Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

 Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
 kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bap

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik Funco Tanipu

Roy dan Lilan tersedu-sedu..





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: femmy...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 03:45:22 
To: 
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Ha ha iyo so sampe ini
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Funco Tanipu" 
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:42:59 
To: Gorontalo Maju
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story


Semoga kostum Ipin dan Upin mengobati rasa kangen pada anaknya..





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: femmy...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 03:41:59 
To: 
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Jujur, ana sangat terharu dengan cerita ini. Padahal si anak hanya ingin 
menyalurkan hobinya. Semoga ini jadi pelajaran bagi orang2 tua
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: denb...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:44:10 
To: Mell's
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Delo butul ini cirita? Somo mangis kita, kalo memang betul, somo kase turus jo 
ini manangis?!! Kalo cuma karangan, khan malu kalo nangis beneran??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rei_kiu 
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story

Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.

- Original Message -
From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

 

 Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

 Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

 Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

 Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
 kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

 Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si i

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik femmy_gp
Ha ha iyo so sampe ini
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Funco Tanipu" 
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:42:59 
To: Gorontalo Maju
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story


Semoga kostum Ipin dan Upin mengobati rasa kangen pada anaknya..





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: femmy...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 03:41:59 
To: 
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Jujur, ana sangat terharu dengan cerita ini. Padahal si anak hanya ingin 
menyalurkan hobinya. Semoga ini jadi pelajaran bagi orang2 tua
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: denb...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:44:10 
To: Mell's
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Delo butul ini cirita? Somo mangis kita, kalo memang betul, somo kase turus jo 
ini manangis?!! Kalo cuma karangan, khan malu kalo nangis beneran??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rei_kiu 
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story

Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.

- Original Message -
From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

 

 Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

 Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

 Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

 Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
 kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

 Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia 

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik Funco Tanipu

Semoga kostum Ipin dan Upin mengobati rasa kangen pada anaknya..





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: femmy...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 03:41:59 
To: 
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Jujur, ana sangat terharu dengan cerita ini. Padahal si anak hanya ingin 
menyalurkan hobinya. Semoga ini jadi pelajaran bagi orang2 tua
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: denb...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:44:10 
To: Mell's
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Delo butul ini cirita? Somo mangis kita, kalo memang betul, somo kase turus jo 
ini manangis?!! Kalo cuma karangan, khan malu kalo nangis beneran??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rei_kiu 
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story

Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.

- Original Message -
From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

 

 Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

 Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

 Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

 Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
 kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

 Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya.

 Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan 
Dita terlalu 

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik femmy_gp
Jujur, ana sangat terharu dengan cerita ini. Padahal si anak hanya ingin 
menyalurkan hobinya. Semoga ini jadi pelajaran bagi orang2 tua
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: denb...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Apr 2010 02:44:10 
To: Mell's
Subject: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

Delo butul ini cirita? Somo mangis kita, kalo memang betul, somo kase turus jo 
ini manangis?!! Kalo cuma karangan, khan malu kalo nangis beneran??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rei_kiu 
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story

Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.

- Original Message -
From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

 

 Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

 Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

 Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

 Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
 kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

 Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya.

 Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan 
Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” 
kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. 
Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke RS karena keadaannya susah serius. Setelah 
beberapa

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik Ismail Djakaria






tanggulioloma'o kisah... artiliyo piiilu (bolomaapu wonu tilala) woluwo u 
banari wawu woluwo olo u bo habari, bo wungguli...
mas Gus mohon klarifikasi... jangan bo maaali piiilu lomongo panggola... ha ha 
ha ha...

terlepas dari semua ini, kisah ini dapat dijadikan pelajaran dan pemahaman bagi 
kira sebagai orang tua...

ID
 





Dari: "denb...@yahoo.com" 
Kepada: Mell's 
Terkirim: Ming, 4 April, 2010 09:44:10
Judul: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

  
Delo butul ini cirita? Somo mangis kita, kalo memang betul, somo kase turus jo 
ini manangis?!! Kalo cuma karangan, khan malu kalo nangis beneran??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  rei_kiu  
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 +0800
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story
  
Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.



From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

  

Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita 
terlalu panas. “Sor

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik Ismail Djakaria
tanggulioloma'o kisah... artiliyo piiilu (bolomaapu wonu tilala) woluwo u 
banari wawu woluwo olo u bo habari, bo wungguli...
mas Gus mohon klarifikasi... jangan bo maaali piiilu lomongo panggola... ha ha 
ha ha...
 





Dari: "denb...@yahoo.com" 
Kepada: Mell's 
Terkirim: Ming, 4 April, 2010 09:44:10
Judul: Re: [GM2020] OOT : Touching Story

  
Delo butul ini cirita? Somo mangis kita, kalo memang betul, somo kase turus jo 
ini manangis?!! Kalo cuma karangan, khan malu kalo nangis beneran??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  rei_kiu  
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 +0800
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story
  
Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.



From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

  

Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita 
terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata 
majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibaw

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik denbaga
Delo butul ini cirita? Somo mangis kita, kalo memang betul, somo kase turus jo 
ini manangis?!! Kalo cuma karangan, khan malu kalo nangis beneran??!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rei_kiu 
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story

Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.

- Original Message -
From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

 

 Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

 Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

 Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

 Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
 kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

 Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya.

 Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan 
Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” 
kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. 
Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke RS karena keadaannya susah serius. Setelah 
beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada 
pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu 
dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah 
bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari 
siku ke

Re: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik Funco Tanipu

Saya tertegun. Pak Agus dapat dari mana artikel ini?




Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: rei_kiu 
Date: Sun, 4 Apr 2010 10:43:02 
To: 
Subject: RE: [GM2020] OOT : Touching Story

Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.

- Original Message -
From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

 

 Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

 Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

 Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

 Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
 kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

 Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya.

 Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan 
Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” 
kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. 
Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke RS karena keadaannya susah serius. Setelah 
beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada 
pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu 
dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah 
bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari 
siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar 
mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti

RE: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik rei_kiu
Dear Pak Agus
Sangat menyentuh.. Jadi pembelajaran buat Kami Orang Tua.
Terima kasih atas kirimannya.

- Original Message -
From: Agus Lahinta 
Sent: 04 April 2010 10:03
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

 

 Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

 Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

 Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

 Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
 kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

 Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya.

 Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan 
Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” 
kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. 
Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke RS karena keadaannya susah serius. Setelah 
beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada 
pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu 
dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah 
bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari 
siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar 
mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat 
dikatakan lagi.

 Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata 
isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan 
pembedahan. Keluar

Bls: [GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik Ismail Djakaria
Kisah ini jadi pengalaman dan pelajaran bagi orang tua yang sudah punya anak. 
Bagi orang tua yang belum punya anak, kisah ini jangan dijadikan penghambar 
untuk mencari keturunan, dan bagi mereka yang sampai sekarang belum berencana 
mencari orang yang dijadikan ayah/ibu dari seorang anak, maka berusahalah... 
jangan kisahini jadi alasan untuk tidak berumah tangga... ha ha ha ... Ayo Mas 
Gus... kamu bisa...

Thanks, wassalam
ID






Dari: Agus Lahinta 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 April, 2010 09:03:30
Judul: [GM2020] OOT : Touching Story

  

Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. 

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. 

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya. 

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita 
terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata 
majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. 
Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke RS karena keadaannya susah serius. Setelah 
beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada 
pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu 
dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah 
bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus

[GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-03 Terurut Topik Agus Lahinta

Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, 
perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap 
kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia 
bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga 
dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena 
mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini 
pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. 

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke 
sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, 
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu 
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak 
yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” 
…. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga 
beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis 
tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 
‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau 
lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik 
…kan!” katanya sambil memeluk ayahnya smbil bermanja seperti biasa.. Si ayah yg 
sdh hilang
kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus 
dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak 
mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul 
telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. 

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat 
apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan 
kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah 
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil 
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit 
menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah 
menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama 
pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu 
rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan 
waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga 
hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, 
Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat 
anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar 
pembantunya. 

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita 
terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata 
majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. 
Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke RS karena keadaannya susah serius. Setelah 
beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada 
pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu 
dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah 
bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari 
siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar 
mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat 
dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata 
isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan 
pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, 
si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut 
kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. 
Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menang