Balasan: Re: [GM2020] Sejarah Kekerasan FPI (2001-2008)

2008-06-09 Terurut Topik Mansur Martam
Salam,

Orang2 juga tau kalo tingkat kejahatan itu macam2, karenanya cara pencegahannya 
juga macam2. Ada yg cukup dinasehati, ditegur 1 kali, dan ada yang harus 
dipukul dan dikerasin.

Salam.

novi usu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
 Kalau saya malah bersyukur ada FPI di Indonesia, apalagi aksi-aksi mereka 
tujuannya untuk menegakkan amar makruf dan nahi munkar di setiap aspek 
kehidupan. 
 Kalau sampai mereka melakukan "aksi kekerasan' seperti dalam daftar tulisan 
pak Syamsul ini, pasti ada sebabnya. Mungkin sudah dikasih tahu gak mau dengar, 
pemerintah juga no action, yah akhirnya FPI pake cara sendiri.. 
  
 anyway, paling banyak juga info yang diterima rakyat Indo tentang FPI kan dari 
media, sudah begitu media-media kita ini kebanyakan suka berat sebelah, 
akhirnya tambah gak bagus aja tuh FPI. Kasus monas yang biasa2 saja, beritanya 
sudah seperti indonesia dalam keadaan darurat perang... ck ck ck akhirnya orang 
lupa dengan kenaikan BBM, yang paling nyaman kayaknya bos-bos pemimpin2  kita, 
paling tidak telinga mereka istirahat dulu sebentar dari teriakan protes 
kenaikan BBM.
  
 wass
  
 Novi
  
 --- On Mon, 6/9/08, Syamsul Qamar Ngabito <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

 From: Syamsul Qamar Ngabito <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] Sejarah Kekerasan FPI (2001-2008)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Monday, June 9, 2008, 2:42 AM

   Front Pembela Islam dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (24 Rabiuts
Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan,
Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib, Ulama, Mubaligh dan
Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah
Jabotabek. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja
sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Makruf dan Nahi
Munkar di setiap aspek kehidupan.

FPI menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial
sejak tahun 1998. Terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya
yakni Laskar Pembela
Islam. Rangkaian aksi penutupan klab malam dan tempat-tempat yang
diklaim sebagai tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara
tertentu, penangkapan
(sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi
berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan
dalam media  massa.

Berikut adalah sebagian jejak kekerasan yang ditampilkan oleh FPI
sejak tahun 2001 hingga 2008.

Tahun 2001

27 Agustus Ratusan massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam
(FPI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka menuntut MPR/DPR
untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta 09 Oktober
FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Amerika
Serikat dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan
menembakkan gas air mata serta meriam air 15 Oktober Polda Metro Jaya
menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon di kepolisian
mengepung kantor Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III
Jakarta Barat dan terjadi bentrokan 07 November Bentrokan terjadi
antara laskar Jihad Ahlusunnah dan Laskar FPI dengan mahasiswa
pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta
Selatan. Dua orang mahasiswa terluka akibat  dikeroyok puluhan laskar

Tahun 2002

15 Maret Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI), Tubagus Muhammad
Sidik menegaskan, aksi sweeping terhadap tempat-tempat hiburan yang
terbukti melakukan kemaksiatan, merupakan hak dari masyarakat
15 Maret Satu truk massa FPI (Front Pembela Islam) mendatangi diskotik
di Plaza Hayam Wuruk.
15 Maret sekitar 300 masa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar
Jaya Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No.241, Karet, Jakarta
24 Maret Sekitar 50 anggota Front Pembela Islam (FPI) mendatangi
diskotek New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI menuntut agar diskotek
menutup aktivitasnya.
24 Mei Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan
Tubagus Sidiq menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
26 Juni Usai berunjuk rasa menolak Sutiyoso di Gedung DPRD DKI, massa
Front Pembela Islam (FPI) merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa  yang
tak jauh letaknya dari tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu,
sebagian dari mereka merusak diantaranya Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe
Betawi dan Margot Kafe.
4 Oktober 2002 Sweeping ke tempat-tempat hiburan-Riziq dipenjara
selama tujuh bulan
14 Oktober 2002 Sekitar 300 orang pekerja beberapa tempat hiburan di
Jakarta
16 Oktober Habib Rizieq diperiksa pihak kepolisian di Mapolda Metro Jaya
06 November Lewat rapat singkat yang dihadiri oleh sesepuh Front
Pembela Islam (FPI), maka Dewan Pimpinan Pusat FPI, mengeluarkan
maklumat pembekuan kelaskaran FPI di seluruh Indonesia untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan Desember FPI diaktifkan kembali

Tahun 2003 melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI. Mereka
menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang mereka anggap telah
melakukan aksi main hakim sendiri terhadap te

Re: [GM2020] Sejarah Kekerasan FPI (2001-2008)

2008-06-09 Terurut Topik novi usu
 
Kalau saya malah bersyukur ada FPI di Indonesia, apalagi aksi-aksi mereka 
tujuannya untuk menegakkan amar makruf dan nahi munkar di setiap aspek 
kehidupan. 
Kalau sampai mereka melakukan "aksi kekerasan' seperti dalam daftar tulisan pak 
Syamsul ini, pasti ada sebabnya. Mungkin sudah dikasih tahu gak mau 
dengar, pemerintah juga no action, yah akhirnya FPI pake cara sendiri. 
 
anyway, paling banyak juga info yang diterima rakyat Indo tentang FPI kan dari 
media, sudah begitu media-media kita ini kebanyakan suka berat sebelah, 
akhirnya tambah gak bagus aja tuh FPI. Kasus monas yang biasa2 saja, beritanya 
sudah seperti indonesia dalam keadaan darurat perang... ck ck ck akhirnya orang 
lupa dengan kenaikan BBM, yang paling nyaman kayaknya bos-bos pemimpin2  
kita, paling tidak telinga mereka istirahat dulu sebentar dari 
teriakan protes kenaikan BBM.
 
wass
 
Novi
 
--- On Mon, 6/9/08, Syamsul Qamar Ngabito <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Syamsul Qamar Ngabito <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] Sejarah Kekerasan FPI (2001-2008)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Monday, June 9, 2008, 2:42 AM






Front Pembela Islam dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (24 Rabiuts
Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan,
Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib, Ulama, Mubaligh dan
Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah
Jabotabek. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja
sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Makruf dan Nahi
Munkar di setiap aspek kehidupan.

FPI menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial
sejak tahun 1998. Terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya
yakni Laskar Pembela
Islam. Rangkaian aksi penutupan klab malam dan tempat-tempat yang
diklaim sebagai tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara
tertentu, penangkapan
(sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi
berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan
dalam media massa.

Berikut adalah sebagian jejak kekerasan yang ditampilkan oleh FPI
sejak tahun 2001 hingga 2008.

Tahun 2001

27 Agustus Ratusan massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam
(FPI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka menuntut MPR/DPR
untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta 09 Oktober
FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Amerika
Serikat dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan
menembakkan gas air mata serta meriam air 15 Oktober Polda Metro Jaya
menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon di kepolisian
mengepung kantor Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III
Jakarta Barat dan terjadi bentrokan 07 November Bentrokan terjadi
antara laskar Jihad Ahlusunnah dan Laskar FPI dengan mahasiswa
pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta
Selatan. Dua orang mahasiswa terluka akibat dikeroyok puluhan laskar

Tahun 2002

15 Maret Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI), Tubagus Muhammad
Sidik menegaskan, aksi sweeping terhadap tempat-tempat hiburan yang
terbukti melakukan kemaksiatan, merupakan hak dari masyarakat
15 Maret Satu truk massa FPI (Front Pembela Islam) mendatangi diskotik
di Plaza Hayam Wuruk.
15 Maret sekitar 300 masa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar
Jaya Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No.241, Karet, Jakarta
24 Maret Sekitar 50 anggota Front Pembela Islam (FPI) mendatangi
diskotek New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI menuntut agar diskotek
menutup aktivitasnya.
24 Mei Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan
Tubagus Sidiq menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
26 Juni Usai berunjuk rasa menolak Sutiyoso di Gedung DPRD DKI, massa
Front Pembela Islam (FPI) merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa yang
tak jauh letaknya dari tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu,
sebagian dari mereka merusak diantaranya Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe
Betawi dan Margot Kafe.
4 Oktober 2002 Sweeping ke tempat-tempat hiburan-Riziq dipenjara
selama tujuh bulan
14 Oktober 2002 Sekitar 300 orang pekerja beberapa tempat hiburan di
Jakarta
16 Oktober Habib Rizieq diperiksa pihak kepolisian di Mapolda Metro Jaya
06 November Lewat rapat singkat yang dihadiri oleh sesepuh Front
Pembela Islam (FPI), maka Dewan Pimpinan Pusat FPI, mengeluarkan
maklumat pembekuan kelaskaran FPI di seluruh Indonesia untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan Desember FPI diaktifkan kembali

Tahun 2003 melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI. Mereka
menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang mereka anggap telah
melakukan aksi main hakim sendiri terhadap tempat hiburan

20 April Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab
ditahan di Markas Polda Metro Jaya Jakarta setelah dijemput paksa dari
bandara.
08 Mei Habib Muhammad Rizieq mulai diadili di PN Jakarta 22 Mei 2003
Koordinator lapangan laskar Front Pembela Isl

[GM2020] Sejarah Kekerasan FPI (2001-2008)

2008-06-09 Terurut Topik Syamsul Qamar Ngabito
Front Pembela Islam dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (24 Rabiuts
Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan,
Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib, Ulama, Mubaligh dan
Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah
Jabotabek. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja
sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Makruf dan Nahi
Munkar di setiap aspek kehidupan.

FPI menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial
sejak tahun 1998. Terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya
yakni Laskar Pembela
Islam. Rangkaian aksi penutupan klab malam dan tempat-tempat yang
diklaim sebagai tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara
tertentu, penangkapan
(sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi
berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan
dalam media massa.

Berikut adalah sebagian jejak kekerasan yang ditampilkan oleh FPI
sejak tahun 2001 hingga 2008.

Tahun 2001

27 Agustus Ratusan massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam
(FPI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka menuntut MPR/DPR
untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta 09 Oktober
FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Amerika
Serikat dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan
menembakkan gas air mata serta meriam air 15 Oktober Polda Metro Jaya
menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon di kepolisian
mengepung kantor Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III
Jakarta Barat dan terjadi bentrokan 07 November Bentrokan terjadi
antara laskar Jihad Ahlusunnah dan Laskar FPI dengan mahasiswa
pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta
Selatan. Dua orang mahasiswa terluka akibat dikeroyok puluhan laskar

Tahun 2002

15 Maret Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI), Tubagus Muhammad
Sidik menegaskan, aksi sweeping terhadap tempat-tempat hiburan yang
terbukti melakukan kemaksiatan, merupakan hak dari masyarakat
15 Maret Satu truk massa FPI (Front Pembela Islam) mendatangi diskotik
di Plaza Hayam Wuruk.
15 Maret sekitar 300 masa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar
Jaya Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No.241, Karet, Jakarta
24 Maret Sekitar 50 anggota Front Pembela Islam (FPI) mendatangi
diskotek New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI menuntut agar diskotek
menutup aktivitasnya.
24 Mei Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan
Tubagus Sidiq menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
26 Juni Usai berunjuk rasa menolak Sutiyoso di Gedung DPRD DKI, massa
Front Pembela Islam (FPI) merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa yang
tak jauh letaknya dari tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu,
sebagian dari mereka merusak diantaranya Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe
Betawi dan Margot Kafe.
4 Oktober 2002 Sweeping ke tempat-tempat hiburan-Riziq dipenjara
selama tujuh bulan
14 Oktober 2002 Sekitar 300 orang pekerja beberapa tempat hiburan di
Jakarta
16 Oktober Habib Rizieq diperiksa pihak kepolisian di Mapolda Metro Jaya
06 November Lewat rapat singkat yang dihadiri oleh sesepuh Front
Pembela Islam (FPI), maka Dewan Pimpinan Pusat FPI, mengeluarkan
maklumat pembekuan kelaskaran FPI di seluruh Indonesia untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan Desember FPI diaktifkan kembali


Tahun 2003 melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI. Mereka
menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang mereka anggap telah
melakukan aksi main hakim sendiri terhadap tempat hiburan

20 April Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab
ditahan di Markas Polda Metro Jaya Jakarta setelah dijemput paksa dari
bandara.
08 Mei Habib Muhammad Rizieq mulai diadili di PN Jakarta 22 Mei 2003
Koordinator lapangan laskar Front Pembela Islam (FPI) Tubagus Sidik
bersama sepuluh anggota laskar FPI menganiaya seorang pria di jalan
tol, dan mereka ditangkap 23 Mei
1 Juli 2003 Rizieq menyesal dan berjanji akan menindak anggota FPI
yang melanggar hukum negara di PN Jakarta Pusat
11 Agustus Majelis hakim memvonis Habib Rizieq dengan hukuman tujuh
bulan penjara
19 November Ketua FPI Habib Rizieq bebas
18 Desember menurut Ahmad Sobri Lubis, Sekretaris Jenderal FPI, usai
bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz di Istana Wakil Presiden, Jakarta,
Front Pembela Islam (FPI) akan mengubah paradigma perjuangannya, tidak
lagi menekankan pada metode perjuangan melalui gerakan massa dan
kelaskaran. Perjuangan lebih ditekankan lewat pembangunan ekonomi,
pengembangan pendidikan dan pemberantasan maksiat melalui jalur hukum.



Tahun 2004

03 Oktober FPI menyerbu pekarangan Sekolah Sang Timur sambil
mengacung-acungkan senjata dan memerintahkan para suster agar menutup
gereja dan sekolah Sang Timur. Front Pembela Islam( FPI) menuduh
orang-orang Katolik menyebarkan agama Katolik karena mereka
mempergunakan ruang olahraga sekolah sebagai gereja sementara sudah
selama sepuluh tahun.
11 Oktober FPI Depok Anca