[GM2020] Seminar Nasional Climate Change; Gratis!!!!!

2008-01-21 Terurut Topik dunggio iswan
Dear All
Saya forwardkan info seminar nasional tentang Climate Change di IPB 
International Concenvention Centre (IICC), Botany Square Baranang Siang Bogor. 
Seminar ini Gratis..tis..tis

Best regards
ID


KERANGKA ACUAN SEMINAR NASIONAL

MERESPON KONVENSI PERUBAHAN IKLIM BALI DAN BENCANA BANJIR-LONGSOR DI 

INDONESIA

Institut Pertanian Bogor dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Bogor, 23 – 24 Januari 2008



Latar Belakang



Dalam sejarah peradaban manusia di bumi – termasuk Indonesia - belum 

pernah krisis ekologi melanda sedemikian hebat seperti sekarang.  

Indonesia bahkan dalam dekade terakhir ini sudah sampai pada taraf 

menuai bencana ekologi tanpa bisa  melepaskan diri dari akar 

persoalan yang semakin  melilit-kompleks. Banjir dan longsor yang 

melanda berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Jawa,  

intensitasnya semakin luas dan dampaknya semakin parah dari tahun ke 

tahun. Banjir hebat yang melanda DKI Jakarta tahun 2003, sebagai 

misal, mengakibatkan kerugian tak kurang dari 3 triliun rupiah. Kini 

banjir dan longsor yang hebat melanda lagi Pulau Jawa khususnya di 

Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apa sesungguhnya yang menyebabkan kita 

tak kunjung bisa mengatasi banjir dan longsor yang dari tahun ke 

tahun semakin menghebat?



Ditengah kesibukan mengatasi banjir dan longsor, Indonesia juga 

menghadapi krisis ekologi global – perubahan iklim. Sebagai negara 

kepulauan yang sebagian besar rakyatnya berkecimpung di pertanian, 

perubahan iklim membawa pengaruh yang  signifikan terhadap kehidupan 

sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia. COP 13  UNFCC sukses 

digelar di Bali. Indonesia tercatat memberi kontribusi penting dalam 

mendorong tercapainya kesepakatan Peta Jalan Bali.. Namun 

pertanyaan besar hinggap di kepala kita – mampukah lembaga-lembaga 

atau institusi sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan dari tingkat 

lokal, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional melakukan proses 

mitigasi dan adaptasi secara sistemik dan organik, seraya sekaligus 

mengurangi emisi karbon yang bersumber dari kerusakan hutan? 

Sementara kita tak kunjung bisa mengatasi secara fundamental banjir 

dan longsor yang ada di depan kita?



Mampukah dalam  tahun-tahun mendatang kita mulai memberi perhatian 

serius terhadap bencana ekologi global-lokal serta menanganinya 

secara sistematis, terencana dan kontinyu di tengah-tengah situasi 

transisi demokrasi, ekonomi yang masih terseok-seok,  desentralisasi  

yang belum memenuhi harapan, dan para elite yang mulai sibuk 

mempersiapkan pemilihan umum tahun 2009? Mampukah slogan menanam 

jutaan pohon yang dicanangkan oleh SBY (dalam konteks perubahan 

iklim), dan penanaman jutaan pohon di DAS Bengawan Solo hulu yang 

dicanangkan JK (untuk mengatasi banjir) menjadi solusi terhadap 

bencana ekologi global-lokal?



Berbagai hal yang diutarakan di atas mendorong para akademisi di 

berbagai departemen dan fakultas di lingkungan IPB untuk membahas 

dan mencari solusi fundamental atas bencana ekologi yang dihadapi 

Indonesia secara  lintas disiplin dalam seminar dua hari yang 

bertajuk Merespon Konvensi Perubahan Iklim Bali dan Bencana Banjir-

Longsor di Indonesia. 



Tujuan Seminar



1.Membahas implikasi kesepakatan Peta Jalan Bali 2007 bagi 

Indonesia, khususnya yang  berkenaan dengan langkah-langkah mitigasi 

dan adaptasi sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan 

serta perikanan dan kelautan.

2.Membahas akar kegagalan  pencegahan dan pengendalian banjir 

dan longsor di berbagai wilayah Indonesia khususnya Jawa, sebagai 

bahan pembelajaran bagi lahirnya kebijakan, rencana, program dan 

langkah-langkah baru.

3.Meninjau  secara kritis respon terhadap perubahan iklim dan 

banjir-longsor sebagai upaya untuk melahirkan kebijakan, rencana dan 

program yang lebih efektif.



Waktu dan Tempat 



Seminar ini akan diselenggarakan dua hari pada waktu dan tempat 

sebagai berikut,

Hari/Tanggal: Rabu dan Kamis, 23 dan 24 Januari 2008

Tempat:  IPB International Convention Center (IICC), Botanical 

Square,  Baranangsiang, Bogor

Waktu: 09.00-16.00 WIB 



Acara



WaktuAcaraPembicara 

SIDANG HARI 1: Rabu, 23 Januari 2008



08.00 - 09.00Registrasi 



09.00 - 09.30Pembukaan (Panitia Pengarah)

Sambutan Rektor IPB (Dr.  Ir. Herry Suhardiyanto, MSc)



09.30 - 10.40Hasil-hasil Utama Konvensi Perubahan Iklim Bali 2007 

dan Implikasinya bagi Indonesia. Pembicara:(1)Menteri Negara 

Lingkungan Hidup, Ir. Rahmat Witoelar; (2) Prof. Dr. Emil Salim; dan 

(3) Prof. Dr. Murdiyarso (FMIPA IPB).



10.40 - 12.00Perubahan Iklim: Kontestasi Sains dan Kepentingan 

Ekonomi-Politik.  Pembicara: (1) Prof. Dr. Hidayat Pawitan (FMIPA 

IPB; (2) Chalid Muhammad (WALHI); dan  (3) Medrilzam, MSc (BAPPENAS)



12.00 - 13.00Istirahat, Shalat dan Santap Siang



13.00 – 16.00Presentasi dan Diskusi

Merespon Bali Action Plan: Program Mitigasi dan Adaptasi 

FW: Re: [GM2020] Seminar Nasional Climate Change; Gratis!!!!!+ aku mimpi

2008-01-21 Terurut Topik Balibudu Armstrong



- Original Message -
Subject: Re: [GM2020] Seminar Nasional Climate Change; Gratis!+ aku mimpi
Date: Tue, 22 Jan 2008 4:09:09
From: Balibudu Armstrong [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]

Setelah itu anda di kudeta.  Diasingkan di sebuah planet terjauh dalam gugusan 
bima sakti, dan setibanya di planet tempat pengasingan, sebuah meteor raksasa 
menghujam planet itu hingga berantakan. Anda berhasil lolos dgn alat 
teleportasi yg anda ciptakan.  Setelah melalui lompatan milyaran tahun cahaya, 
anda terdampar di sebuah planet asing yg penghuninya adalah reptil raksasa. 
Saat anda tdk sadarkan diri akibat benturan keras saat mendarat, tiba2 seekor 
reptil bertaring carnivor mendekat dan Brsmbng

my wrote: 
 fikat memang menjadi andalan hidup orang apalagi sekarang 
 sertifikasi guru dan dosen hanya di lihat dari sertifikatnya.   Hebat sekali 
 negeri ini.   Aku mimpi jadi Perdana menteri di negeri anta branta, semoga 
 tercapai, kalau saya sudah jadi perdana menteri saya akan masuk program 
 doktor terus saya akan kumpul orang2 pintar suruh buat makalah, bahkan OH pun 
 saya akan undang jadi pemikir dan pemain di belakang layar karena beliau itu 
 adalah seorang yang selalu hadir di setiap promosi program doktor. dAN 
 BERIKAN MASUKAN BAGAIMNA CARA BERBICARA YANG SANTUN SUPAYA SANG PENGUJI AKAN 
 KASIH NILAI BAGUS.      tadi pagi saya di kontak oleh Prof. Doktor Ishak Isa 
 MSI katanya mau ke jakarta ada promosi doktor di UNJ, pasti OH dapat kbr 
 tentang ini, Oh lapor berap nilainya kum lade atau sangat memuaskan tetapi 
 imajinasi saya menyatakan hanya sangat memuaskan.   Wassalam dunggio iswan
  [EMAIL PROTECTED] com wrote:  Dear All Saya forwardkan info seminar 
 nasional tentang Climate Change di IPB International Concenvention Centre 
 (IICC), Botany Square Baranang Siang Bogor. Seminar ini Gratis..tis. .tis 
 Best regards ID KERANGKA ACUAN SEMINAR NASIONAL MERESPON KONVENSI PERUBAHAN 
 IKLIM BALI DAN BENCANA BANJIR-LONGSOR DI INDONESIA Institut Pertanian Bogor 
 dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia Bogor , 23 – 24 Januari 2008 
 Latar Belakang Dalam sejarah peradaban manusia di bumi – termasuk Indonesia - 
 belum pernah krisis ekologi melanda sedemikian hebat seperti sekarang.  
 Indonesia bahkan dalam dekade terakhir ini sudah sampai pada taraf menuai 
 bencana ekologi tanpa bisa melepaskan diri dari akar persoalan yang semakin 
 melilit-kompleks. Banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di 
 Indonesia, khususnya Jawa,  intensitasnya semakin luas dan dampaknya semakin 
 parah dari tahun ke tahun. Banjir hebat yang melanda DKI Jakarta
 tahun 2003, sebagai misal, mengakibatkan kerugian tak kurang dari 3 triliun 
rupiah. Kini banjir dan longsor yang hebat melanda lagi Pulau Jawa khususnya di 
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apa sesungguhnya
  yang menyebabkan kita tak kunjung bisa mengatasi banjir dan longsor yang 
 dari tahun ke tahun semakin menghebat? Ditengah kesibukan mengatasi banjir 
 dan longsor, Indonesia juga menghadapi krisis ekologi global – perubahan 
 iklim. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar rakyatnya berkecimpung di 
 pertanian, perubahan iklim membawa pengaruh yang signifikan terhadap 
 kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia . COP 13 UNFCC 
 sukses digelar di Bali . Indonesia tercatat memberi kontribusi penting dalam 
 mendorong tercapainya kesepakatan Peta Jalan Bali .. Namun pertanyaan besar 
 hinggap di kepala kita – mampukah lembaga-lembaga
  atau institusi sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan dari tingkat lokal, 
 kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional melakukan proses mitigasi dan 
 adaptasi secara sistemik dan organik, seraya sekaligus mengurangi emisi 
 karbon yang bersumber dari kerusakan hutan? Sementara kita tak kunjung bisa 
 mengatasi secara fundamental banjir dan longsor yang ada di depan kita? 
 Mampukah dalam tahun-tahun mendatang kita mulai memberi perhatian serius 
 terhadap bencana ekologi global-lokal serta menanganinya secara sistematis, 
 terencana dan kontinyu di tengah-tengah situasi transisi demokrasi, ekonomi 
 yang masih terseok-seok,  desentralisasi yang belum memenuhi harapan, dan 
 para elite yang mulai sibuk mempersiapkan pemilihan umum tahun 2009? Mampukah 
 slogan menanam jutaan pohon yang dicanangkan oleh SBY (dalam konteks 
 perubahan iklim), dan penanaman jutaan pohon di
  DAS Bengawan Solo hulu yang dicanangkan JK (untuk mengatasi banjir) menjadi 
 solusi terhadap bencana ekologi global-lokal? Berbagai hal yang diutarakan di 
 atas mendorong para akademisi di berbagai departemen dan fakultas di 
 lingkungan IPB untuk membahas dan mencari solusi fundamental atas bencana 
 ekologi yang dihadapi Indonesia secara lintas disiplin dalam seminar dua hari 
 yang bertajuk Merespon Konvensi Perubahan Iklim Bali dan Bencana Banjir- 
 Longsor di Indonesia. Tujuan Seminar 1.    Membahas implikasi kesepakatan 
 Peta Jalan Bali 2007 bagi Indonesia , khususnya