gue juga ikutan bro,!!
Dilihat dari sisi estetika interior dan site fungsional, serta hubungan antar
ruangan dari pameran sewindu gtlo sangat2 tidak mencerminkan gorontalo sebagai
suatu propinsi yang sukses atau sebagai suatu propinsi yang besar dan hebat,
penatana setiap ruang asal dan terkesan tidak profesional dengan korridor yang
lebarnya tak lebih 2 meter yang disisi kirinya hanya di penuhi poster
seluruhnya bergambar FM seakan2 membuat tembok2 bisu itu turut bicara sekaligus
hanya mempromosikan satu sosok yang absolut dalam jajaran petinggi di gtlo
tanpa mempedulikan tangan-tangan yang lain yang ikut menorah tinta emas dalam
pembangunan gtlo mereka tenggelam dan larut dalam pesona dan kegantengan
seorang capres. di sudut2 yang lain tak ada poster atau foto2 yang menggambar
sisi kerjasama yang terarah dari seluruh walikota dan bupati di
gorontalo,ataupun jajaran dari pemerintah itu sendiri ,tak ada urutan yang
benar yang di bagi secara general yang bisa di
tampilkan secara visual,misalkan gambaran tengtang budaya, soisal, sejarah,
ekonomic,yang di pajang sesuai literatur masing2 fungsi dan estetika, hingga
siapapun yang masuk tidak akan pernah memiliki pandangan proporsional tengtang
gtlo secara keseluruhan, apalagi masuk ke level yang lebih detail ,level ke
setiap stand dari setiap propinsi, hal itu tidak akan membawa pengunjung ke
pesan yang melekat dalam goresan ingatan yang sangat kuat akan karakter dan
kebesaran nama bangsa gtlo sebagai bangsa gtlo yang besar.
coba anda perhatikan tiap sudut stand hanya memliki tempat tak lebih sebuah
petak rumah kontrakan di jakarta 2mx2m , apa yang bisa tergambar dalam kondisi
seperti itu? mungkin tak lebih hanya seperti barang kelontong yang di dagangkan
di pasar tradisonal semua serba di paksakan hingga tak ada lagi sisi yang
menarik karena daya tarik marketingnya hilang terenggut barang yang di deret
tanpa urutan yang benar lalu bisa membuat hasil tersebut berbicara di tingkat
nasional seperti hasil karya maha agung di jaman majapahit maka hasil
maksimal tidak bisa di capai oleh kontestan tiap daerah,
itu bisa di tunjukan oleh apresiasi dari para pengunjung dengan tidak membeli
hasil2 yang di pamerkan, karawang ,upiah , ikan putih sagela, semua tak
tersentuh , maklum hasil2nya terletak begitu saja tanpa penataan layaknya
sebuah showroom yang elegan,
Di ujung gang dari diding pameran jalannya mentok hingga tidak ada sirkulasi
yang bagus seperti layaknya pameran2 besar. dimana kita dapat berkeliling ke
seluruh area pameran dan akan kembali lagi ke awal di stand pameran yang
pertama , selain nyaman tidak akan saling berpapasan dengan pengunjung lain
hingga terasa sumpek.(Sumpek wito arti lio pugado)
sehingga bila dilihat dari keseimbangan ekonomi biaya yang di keluarkan tak
sebanding harapan yang akan di capai apalagi ini uang rakyat bro.
sangat ironis memang,bila melihat kerja keras dari tiap personil yang ikut
pameran dari tiap daerah hanya sia2 , segala sesuatu yang di bawah jauh2 dari
gtlo hanya sebagai onggokan barang yang tak ber nilai , hanya menumpuk di
belakang stand karna space nya tidak ada lagi.
terus dari mana kita akan melihat sisi kerja keras dan partipasi yang butuh
pengorbanan seluruh masarakat gtlo ?
Ada satu lagi yang sangat mengganjal, bila anda melewati pintu masuk ada
catatan seperti buku tamu , ini mengingatkan kita akan sebuah prosesi
perkawinan yang di gelar di gedung2 komplet pagar bagusnya di depannya ada
makanan yang di jual hingga banyak yang terlihat makan sambil berdiri , secara
tak langsung membuka karakter buruk orang gtlo sebgai raja lo u Monga,hehehe
komplet dengan puru kombongnya.
Apakah inilah gambaran gorontalo yang super hebat ,apalagi bila mengingat
gubernurnya adalah kandidat capres seperti dalam film yang tertuang dalam
vcd yang di bagikan secara gratis,
dugaan saya kemungkinan besar fadel terinspirasi akan si yusril mantan menteri
kumdan yang buat film atau si Sby yang bikin lagu, hingga di juga mencoba
sesuatu yang bisa di publikasikan lewat media eletronik layaknya artis2 ibukota
yang jadi idola.
Dan pameran inilah sebagi jembatan untuk memenuhi ambisi kepentingan pribadi
tersebut
sebagai ajang Promosi.
--- Pada Ming, 8/2/09, auriga prabowo menulis:
Dari: auriga prabowo
Topik: Bls: Bls: [GM2020] WALIKOTA KECAM PAMERAN SEWINDU GORONTALO,
(TRIK-INTRIK POLITIK ATAU BERJUANG UNTUK GORONTALO MAJU)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 8 Februari, 2009, 7:31 PM
Gue ikutan brotapi ngak dapat bantuan juga kok yah.he.. he..he...
he...nasib2 udah 2 tahun GF berdiri tak ada pemprov yang tergugah
..hi..hi. .hi...,tapi kemajuannya udah ada sich udah di refer oleh pariwisata
indonesia dan budparsemoga bisa tetap eksis dech.
Regard's
admin GF
Dari: Sofyan Uli
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Terkirim: Sabtu, 7 Februari, 2009 23:52:31
Topik: Bls: [GM2020] WALIKOTA