Bls: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X
Sederhana saja...apa sich gunanya penganugrahan ini tuk Masyarakat Gorontalo.lalu Pelaksanaan Adat dari mana anggarannya diambil..dari saku sendiri atau ?kase lanjut joh bolo sorri wass szu --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, fany salamanya <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Anda mengatakan : > makanya negeri ini terseok-seok karena kedewasaan berpolitik yg masih jauh dari harapan > > Justeru itulah saya tidak sepakat pemberian gelar adat hanya karena sakit hati tidak diakomodir sebagai calon caleg DPR-RI, padahal Gubernur aja belum cukup 2 tahun pada periode ini. > > > - Pesan Asli > Dari: Alexander Waraney [EMAIL PROTECTED] > Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com > Terkirim: Rabu, 17 September, 2008 18:37:59 > Topik: Re: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X > > > apa sih yg gak ada unsur politisnya di negeri ini. Biasalah...sudah lumrah dalam menghadapi pemilu ... makanya negeri ini terseok-seok karena kedewasaan berpolitik yg masih jauh dari harapan > > --- On Wed, 9/17/08, fany salamanya wrote: > > From: fany salamanya > Subject: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Date: Wednesday, September 17, 2008, 8:27 AM > > > Pak Alex, > karena anda telah menyebut nama saya "suatu ketakutan dan atau keengganan (eksklusivisme) dari orang gorontalo sendiri (semacam bung Fanny)",maka saya akan melayani anda. > > Jujur secara pribadi, saya senang ketika pertama kali mendengar Sri Sultan Hamengkubuwono diberi gelar "PULANGA" gorontalo, karena disamping saya kagum terhadap ketokohan dan kepribadian beliau, hal ini juga akan membuka peluang kerja sama budaya antara Gorontalo dan D.I. Jogyakarta yg notabene terkenal dengan budaya ; (saya pernah ketemu dengan org perancis yg pernah mengunjungi kota Jogya 30 tahun yg lalu, dan beliau tidak lupa dengan nama2 alat musik, tempat wisata dan budaya di Jogya). > > Andai saja yang berinisiatif memberi gelar tersebut adalah para BAATE di dua kekhalifahan HULONTHALO & LIMUTU atas dasar DULOHUPA, maka betapa mulianya tujuan tersebut. > > Sayang... pemberian gelar tersebut terbungkus dengan "tendensi politik" menghadapi momen 2009 yg diprakarsai oleh Barisan Sakit Hati Oknum2 Golkar. > Saya tidak perlu membahas detail, karena referensi dari beberapa milister telah cukup memberi gambaran kepada anda, semoga. > > Maaf Lahir Bathin, > Fany, Santi, Hakiem. > > > > > - Pesan Asli > Dari: N. Syamsu Panna [EMAIL PROTECTED] com> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Terkirim: Rabu, 17 September, 2008 09:48:40 > Topik: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X > > > Setahu saya, Inggris memberikan gelar Sir kepada tokoh yang sudah melakukan sesuatu untuk kerajaan. Bukan kepada orang yang belum melakukan apa2 alias hanya diharapkan dapat melakukan sesuatu kepada kerajaan itu. Maaf jika saya keliru. > > Syamsu Panna > > > Alexander Waraney wrote: > apa memang ada tendensi politik ataukah suatu ketakutan dan atau keengganan (eksklusivisme) dari orang gorontalo sendiri (semacam bung Fanny) terhadap pemberian gelar-gelar adat Gorontalo kepada para tokoh yg bukan orang Gorontalo atau berdarah Gorontalo. Kalau memang begitu adanya sungguh Gorontalo telah mundur 20 tahun kebelakang bahkan lebih, lihat saja Kerajaan Inggris bagaimana pihak kerajaan memberikan gelar Lord, Sir dan gelar2 kebangsawanan lainnya kepada mereka2 (tokoh2) yg memang dinilai pantas karena perannya dalam bidang sosial, budaya, ekonomi bahkan politik dan tidak terbatas hanya pada warga negara Inggris. > > --- On Mon, 9/15/08, iqbal makmur [EMAIL PROTECTED] com> wrote: > > From: iqbal makmur [EMAIL PROTECTED] com> > Subject: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Date: Monday, September 15, 2008, 1:22 PM > > > Bung Fanny , saya cuma mencoba melihat dari sudut yang berbeda, Tendensi politik untuk pemberian gelar adat tidak dilarang dalam aturan manapun, yang penting ada niat ke depan untuk kemaslahatan masyarakat Gorontalo, ini yang harus kita kawal. > > Salam, > Iqbal Makmur > > --- On Mon, 9/15/08, fany salamanya wrote: > > From: fany salamanya > Subject: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Date: Monday, September 15, 2008, 6:10 AM > > > Kesimpulannya, pemberian gelar adat untuk Sultan Hamengkubuwono lebih didasari tendesi politik FM. Alasan promosi budaya juga tidak masuk akal karena ketika Pameran di Meseum Kebudayaan Nasional, Budaya Gorontalo menempati urutan teratas. > Daripada kita hanya teriak2 dimilis, saya mengajak kawan2 milis yg berdomisili di Gorontalo untuk melakukan aksi (entah demonstrasi damai atau anarkis?, konferensi pers atau apa sajalah) guna mempressure FM dan para Baate yang minggu ini juga berangkat ke Jogya melamar Sri Sultan diberi gelar pulanga. > K
Re: Bls: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X
Kalau hal-hal yg berbau-bau politik itukan sudah lumrah di negeri ini, gak usah dipermasalahka terlalu jauhlah, sepanjang hal tersebut masih dlm batas2 kewajaran dan tidak merugikan kepentingan rakyat kecil. Kalau masalah pemberian gelar adat itu kan tidak mengkorupsi uang rakyat, justru malah akan semakin menunjukkan eksistensi budaya Gorontalo. "Gitu aja kok repot". Jadi janganlah kita selalu terburu-buru berburuk sangka...mana tahu ada maksud baik dari semua niat tsb. Trus apa anda punya data atau informasi yg valid kalau momen tsb hanya untuk kepentingan Fadel pribadi? trus apa dia (fadel) sudah hakkulyakin bahwa Sri Sultan ini bakan menjadi Presiden periode berikutnya, seperti isu-isu yg santer terdengar saat ini? --- On Thu, 9/18/08, fany salamanya <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: fany salamanya <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Bls: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Thursday, September 18, 2008, 4:13 AM Anda mengatakan : makanya negeri ini terseok-seok karena kedewasaan berpolitik yg masih jauh dari harapan Justeru itulah saya tidak sepakat pemberian gelar adat hanya karena sakit hati tidak diakomodir sebagai calon caleg DPR-RI, padahal Gubernur aja belum cukup 2 tahun pada periode ini. - Pesan Asli Dari: Alexander Waraney Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Rabu, 17 September, 2008 18:37:59 Topik: Re: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X apa sih yg gak ada unsur politisnya di negeri ini. Biasalah...sudah lumrah dalam menghadapi pemilu ... makanya negeri ini terseok-seok karena kedewasaan berpolitik yg masih jauh dari harapan --- On Wed, 9/17/08, fany salamanya wrote: From: fany salamanya Subject: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Wednesday, September 17, 2008, 8:27 AM Pak Alex, karena anda telah menyebut nama saya "suatu ketakutan dan atau keengganan (eksklusivisme) dari orang gorontalo sendiri (semacam bung Fanny)", maka saya akan melayani anda. Jujur secara pribadi, saya senang ketika pertama kali mendengar Sri Sultan Hamengkubuwono diberi gelar "PULANGA" gorontalo, karena disamping saya kagum terhadap ketokohan dan kepribadian beliau, hal ini juga akan membuka peluang kerja sama budaya antara Gorontalo dan D.I. Jogyakarta yg notabene terkenal dengan budaya ; (saya pernah ketemu dengan org perancis yg pernah mengunjungi kota Jogya 30 tahun yg lalu, dan beliau tidak lupa dengan nama2 alat musik, tempat wisata dan budaya di Jogya). Andai saja yang berinisiatif memberi gelar tersebut adalah para BAATE di dua kekhalifahan HULONTHALO & LIMUTU atas dasar DULOHUPA, maka betapa mulianya tujuan tersebut. Sayang... pemberian gelar tersebut terbungkus dengan "tendensi politik" menghadapi momen 2009 yg diprakarsai oleh Barisan Sakit Hati Oknum2 Golkar. Saya tidak perlu membahas detail, karena referensi dari beberapa milister telah cukup memberi gambaran kepada anda, semoga. Maaf Lahir Bathin, Fany, Santi, Hakiem. - Pesan Asli Dari: N. Syamsu Panna <[EMAIL PROTECTED] com> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Rabu, 17 September, 2008 09:48:40 Topik: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X Setahu saya, Inggris memberikan gelar Sir kepada tokoh yang sudah melakukan sesuatu untuk kerajaan. Bukan kepada orang yang belum melakukan apa2 alias hanya diharapkan dapat melakukan sesuatu kepada kerajaan itu. Maaf jika saya keliru. Syamsu Panna Alexander Waraney wrote: apa memang ada tendensi politik ataukah suatu ketakutan dan atau keengganan (eksklusivisme) dari orang gorontalo sendiri (semacam bung Fanny) terhadap pemberian gelar-gelar adat Gorontalo kepada para tokoh yg bukan orang Gorontalo atau berdarah Gorontalo. Kalau memang begitu adanya sungguh Gorontalo telah mundur 20 tahun kebelakang bahkan lebih, lihat saja Kerajaan Inggris bagaimana pihak kerajaan memberikan gelar Lord, Sir dan gelar2 kebangsawanan lainnya kepada mereka2 (tokoh2) yg memang dinilai pantas karena perannya dalam bidang sosial, budaya, ekonomi bahkan politik dan tidak terbatas hanya pada warga negara Inggris. --- On Mon, 9/15/08, iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Monday, September 15, 2008, 1:22 PM Bung Fanny , saya cuma mencoba melihat dari sudut yang berbeda, Tendensi politik untuk pemberian gelar adat tidak dilarang dalam aturan manapun, yang penting ada niat ke depan untuk kemaslahatan masyarakat Gorontalo, ini yang harus kita kawal. Salam, Iqbal Makmur --- On Mon, 9/15/08,
Bls: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X
Anda mengatakan : makanya negeri ini terseok-seok karena kedewasaan berpolitik yg masih jauh dari harapan Justeru itulah saya tidak sepakat pemberian gelar adat hanya karena sakit hati tidak diakomodir sebagai calon caleg DPR-RI, padahal Gubernur aja belum cukup 2 tahun pada periode ini. - Pesan Asli Dari: Alexander Waraney <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 17 September, 2008 18:37:59 Topik: Re: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X apa sih yg gak ada unsur politisnya di negeri ini. Biasalah...sudah lumrah dalam menghadapi pemilu ... makanya negeri ini terseok-seok karena kedewasaan berpolitik yg masih jauh dari harapan --- On Wed, 9/17/08, fany salamanya wrote: From: fany salamanya Subject: Bls: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Wednesday, September 17, 2008, 8:27 AM Pak Alex, karena anda telah menyebut nama saya "suatu ketakutan dan atau keengganan (eksklusivisme) dari orang gorontalo sendiri (semacam bung Fanny)",maka saya akan melayani anda. Jujur secara pribadi, saya senang ketika pertama kali mendengar Sri Sultan Hamengkubuwono diberi gelar "PULANGA" gorontalo, karena disamping saya kagum terhadap ketokohan dan kepribadian beliau, hal ini juga akan membuka peluang kerja sama budaya antara Gorontalo dan D.I. Jogyakarta yg notabene terkenal dengan budaya ; (saya pernah ketemu dengan org perancis yg pernah mengunjungi kota Jogya 30 tahun yg lalu, dan beliau tidak lupa dengan nama2 alat musik, tempat wisata dan budaya di Jogya). Andai saja yang berinisiatif memberi gelar tersebut adalah para BAATE di dua kekhalifahan HULONTHALO & LIMUTU atas dasar DULOHUPA, maka betapa mulianya tujuan tersebut. Sayang... pemberian gelar tersebut terbungkus dengan "tendensi politik" menghadapi momen 2009 yg diprakarsai oleh Barisan Sakit Hati Oknum2 Golkar. Saya tidak perlu membahas detail, karena referensi dari beberapa milister telah cukup memberi gambaran kepada anda, semoga. Maaf Lahir Bathin, Fany, Santi, Hakiem. - Pesan Asli Dari: N. Syamsu Panna <[EMAIL PROTECTED] com> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Rabu, 17 September, 2008 09:48:40 Topik: Balasan: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X Setahu saya, Inggris memberikan gelar Sir kepada tokoh yang sudah melakukan sesuatu untuk kerajaan. Bukan kepada orang yang belum melakukan apa2 alias hanya diharapkan dapat melakukan sesuatu kepada kerajaan itu. Maaf jika saya keliru. Syamsu Panna Alexander Waraney wrote: apa memang ada tendensi politik ataukah suatu ketakutan dan atau keengganan (eksklusivisme) dari orang gorontalo sendiri (semacam bung Fanny) terhadap pemberian gelar-gelar adat Gorontalo kepada para tokoh yg bukan orang Gorontalo atau berdarah Gorontalo. Kalau memang begitu adanya sungguh Gorontalo telah mundur 20 tahun kebelakang bahkan lebih, lihat saja Kerajaan Inggris bagaimana pihak kerajaan memberikan gelar Lord, Sir dan gelar2 kebangsawanan lainnya kepada mereka2 (tokoh2) yg memang dinilai pantas karena perannya dalam bidang sosial, budaya, ekonomi bahkan politik dan tidak terbatas hanya pada warga negara Inggris. --- On Mon, 9/15/08, iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: Re: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Monday, September 15, 2008, 1:22 PM Bung Fanny , saya cuma mencoba melihat dari sudut yang berbeda, Tendensi politik untuk pemberian gelar adat tidak dilarang dalam aturan manapun, yang penting ada niat ke depan untuk kemaslahatan masyarakat Gorontalo, ini yang harus kita kawal. Salam, Iqbal Makmur --- On Mon, 9/15/08, fany salamanya wrote: From: fany salamanya Subject: [GM2020] Re: Gelar Penganugrahan adat Pulanga Utk Sultan HB X To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Monday, September 15, 2008, 6:10 AM Kesimpulannya, pemberian gelar adat untuk Sultan Hamengkubuwono lebih didasari tendesi politik FM. Alasan promosi budaya juga tidak masuk akal karena ketika Pameran di Meseum Kebudayaan Nasional, Budaya Gorontalo menempati urutan teratas. Daripada kita hanya teriak2 dimilis, saya mengajak kawan2 milis yg berdomisili di Gorontalo untuk melakukan aksi (entah demonstrasi damai atau anarkis?, konferensi pers atau apa sajalah) guna mempressure FM dan para Baate yang minggu ini juga berangkat ke Jogya melamar Sri Sultan diberi gelar pulanga. Kalau ada respon dari kawan2, kita akan berkumpul hari Rabu pukul 20.30 di rumah Om Hengki di depan Gedung Nasional, atau di Rumahnya ElNino, atau di Tanggidaa tempat ngumpul2 anak2 HPMIG Manado pimpinan Hamid Tome. Dari yg barusan dapat ilham melakukan aksi saat sholat Isya malam ini, Fany S. - Pesan Asli Dari: femmy udoki <[EMAIL PROTECTED] com> Kepad