FW: Re: [GM2020] Seminar Nasional Climate Change; Gratis!!!!!+ aku mimpi

2008-01-21 Terurut Topik Balibudu Armstrong



- Original Message -
Subject: Re: [GM2020] Seminar Nasional Climate Change; Gratis!+ aku mimpi
Date: Tue, 22 Jan 2008 4:09:09
From: Balibudu Armstrong <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>

Setelah itu anda di kudeta.  Diasingkan di sebuah planet terjauh dalam gugusan 
bima sakti, dan setibanya di planet tempat pengasingan, sebuah meteor raksasa 
menghujam planet itu hingga berantakan. Anda berhasil lolos dgn alat 
teleportasi yg anda ciptakan.  Setelah melalui lompatan milyaran tahun cahaya, 
anda terdampar di sebuah planet asing yg penghuninya adalah reptil raksasa. 
Saat anda tdk sadarkan diri akibat benturan keras saat mendarat, tiba2 seekor 
reptil bertaring carnivor mendekat dan Brsmbng

my wrote: 
> fikat memang menjadi andalan hidup orang apalagi sekarang 
> sertifikasi guru dan dosen hanya di lihat dari sertifikatnya.   Hebat sekali 
> negeri ini.   Aku mimpi jadi Perdana menteri di negeri anta branta, semoga 
> tercapai, kalau saya sudah jadi perdana menteri saya akan masuk program 
> doktor terus saya akan kumpul orang2 pintar suruh buat makalah, bahkan OH pun 
> saya akan undang jadi pemikir dan pemain di belakang layar karena beliau itu 
> adalah seorang yang selalu hadir di setiap promosi program doktor. dAN 
> BERIKAN MASUKAN BAGAIMNA CARA BERBICARA YANG SANTUN SUPAYA SANG PENGUJI AKAN 
> KASIH NILAI BAGUS.      tadi pagi saya di kontak oleh Prof. Doktor Ishak Isa 
> MSI katanya mau ke jakarta ada promosi doktor di UNJ, pasti OH dapat kbr 
> tentang ini, Oh lapor berap nilainya kum lade atau sangat memuaskan tetapi 
> imajinasi saya menyatakan hanya sangat memuaskan.   Wassalam dunggio iswan
>  <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:  Dear All Saya forwardkan info seminar 
> nasional tentang Climate Change di IPB International Concenvention Centre 
> (IICC), Botany Square Baranang Siang Bogor. Seminar ini Gratis..tis. .tis 
> Best regards ID KERANGKA ACUAN SEMINAR NASIONAL MERESPON KONVENSI PERUBAHAN 
> IKLIM BALI DAN BENCANA BANJIR-LONGSOR DI INDONESIA Institut Pertanian Bogor 
> dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia Bogor , 23 – 24 Januari 2008 
> Latar Belakang Dalam sejarah peradaban manusia di bumi – termasuk Indonesia - 
> belum pernah krisis ekologi melanda sedemikian hebat seperti sekarang.  
> Indonesia bahkan dalam dekade terakhir ini sudah sampai pada taraf menuai 
> bencana ekologi tanpa bisa melepaskan diri dari akar persoalan yang semakin 
> melilit-kompleks. Banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di 
> Indonesia, khususnya Jawa,  intensitasnya semakin luas dan dampaknya semakin 
> parah dari tahun ke tahun. Banjir hebat yang melanda DKI Jakarta
 tahun 2003, sebagai misal, mengakibatkan kerugian tak kurang dari 3 triliun 
rupiah. Kini banjir dan longsor yang hebat melanda lagi Pulau Jawa khususnya di 
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apa sesungguhnya
>  yang menyebabkan kita tak kunjung bisa mengatasi banjir dan longsor yang 
> dari tahun ke tahun semakin menghebat? Ditengah kesibukan mengatasi banjir 
> dan longsor, Indonesia juga menghadapi krisis ekologi global – perubahan 
> iklim. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar rakyatnya berkecimpung di 
> pertanian, perubahan iklim membawa pengaruh yang signifikan terhadap 
> kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia . COP 13 UNFCC 
> sukses digelar di Bali . Indonesia tercatat memberi kontribusi penting dalam 
> mendorong tercapainya kesepakatan "Peta Jalan Bali ".. Namun pertanyaan besar 
> hinggap di kepala kita – mampukah lembaga-lembaga
>  atau institusi sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan dari tingkat lokal, 
> kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional melakukan proses mitigasi dan 
> adaptasi secara sistemik dan organik, seraya sekaligus mengurangi emisi 
> karbon yang bersumber dari kerusakan hutan? Sementara kita tak kunjung bisa 
> mengatasi secara fundamental banjir dan longsor yang ada di depan kita? 
> Mampukah dalam tahun-tahun mendatang kita mulai memberi perhatian serius 
> terhadap bencana ekologi global-lokal serta menanganinya secara sistematis, 
> terencana dan kontinyu di tengah-tengah situasi transisi demokrasi, ekonomi 
> yang masih terseok-seok,  desentralisasi yang belum memenuhi harapan, dan 
> para elite yang mulai sibuk mempersiapkan pemilihan umum tahun 2009? Mampukah 
> slogan menanam jutaan pohon yang dicanangkan oleh SBY (dalam konteks 
> perubahan iklim), dan penanaman jutaan pohon di
>  DAS Bengawan Solo hulu yang dicanangkan JK (untuk mengatasi banjir) menjadi 
> solusi terhadap bencana ekologi global-lokal? Berbagai hal yang diutarakan di 
> atas mendorong para akademisi di berbagai departemen dan fakultas di 
> lingkungan IPB untuk membahas dan mencari solusi fundamental atas bencana 
> ekologi yang dihadapi Indonesia secara lintas disiplin dalam seminar dua hari 
> yang bertajuk "Merespon Konvensi Perubahan Iklim Bali dan Bencana Banjir- 
> Longsor di Indonesia". Tujuan Seminar 1.    Membahas implikasi kes

FW: Re: [GM2020] Seminar Nasional Climate Change; Gratis!!!!!+ aku mimpi

2008-01-21 Terurut Topik Balibudu Armstrong



- Original Message -
Subject: Re: [GM2020] Seminar Nasional Climate Change; Gratis!+ aku mimpi
Date: Tue, 22 Jan 2008 4:09:09
From: Balibudu Armstrong <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>

Setelah itu anda di kudeta.  Diasingkan di sebuah planet terjauh dalam gugusan 
bima sakti, dan setibanya di planet tempat pengasingan, sebuah meteor raksasa 
menghujam planet itu hingga berantakan. Anda berhasil lolos dgn alat 
teleportasi yg anda ciptakan.  Setelah melalui lompatan milyaran tahun cahaya, 
anda terdampar di sebuah planet asing yg penghuninya adalah reptil raksasa. 
Saat anda tdk sadarkan diri akibat benturan keras saat mendarat, tiba2 seekor 
reptil bertaring carnivor mendekat dan Brsmbng

my wrote: 
> fikat memang menjadi andalan hidup orang apalagi sekarang 
> sertifikasi guru dan dosen hanya di lihat dari sertifikatnya.   Hebat sekali 
> negeri ini.   Aku mimpi jadi Perdana menteri di negeri anta branta, semoga 
> tercapai, kalau saya sudah jadi perdana menteri saya akan masuk program 
> doktor terus saya akan kumpul orang2 pintar suruh buat makalah, bahkan OH pun 
> saya akan undang jadi pemikir dan pemain di belakang layar karena beliau itu 
> adalah seorang yang selalu hadir di setiap promosi program doktor. dAN 
> BERIKAN MASUKAN BAGAIMNA CARA BERBICARA YANG SANTUN SUPAYA SANG PENGUJI AKAN 
> KASIH NILAI BAGUS.      tadi pagi saya di kontak oleh Prof. Doktor Ishak Isa 
> MSI katanya mau ke jakarta ada promosi doktor di UNJ, pasti OH dapat kbr 
> tentang ini, Oh lapor berap nilainya kum lade atau sangat memuaskan tetapi 
> imajinasi saya menyatakan hanya sangat memuaskan.   Wassalam dunggio iswan
>  <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:  Dear All Saya forwardkan info seminar 
> nasional tentang Climate Change di IPB International Concenvention Centre 
> (IICC), Botany Square Baranang Siang Bogor. Seminar ini Gratis..tis. .tis 
> Best regards ID KERANGKA ACUAN SEMINAR NASIONAL MERESPON KONVENSI PERUBAHAN 
> IKLIM BALI DAN BENCANA BANJIR-LONGSOR DI INDONESIA Institut Pertanian Bogor 
> dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia Bogor , 23 – 24 Januari 2008 
> Latar Belakang Dalam sejarah peradaban manusia di bumi – termasuk Indonesia - 
> belum pernah krisis ekologi melanda sedemikian hebat seperti sekarang.  
> Indonesia bahkan dalam dekade terakhir ini sudah sampai pada taraf menuai 
> bencana ekologi tanpa bisa melepaskan diri dari akar persoalan yang semakin 
> melilit-kompleks. Banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di 
> Indonesia, khususnya Jawa,  intensitasnya semakin luas dan dampaknya semakin 
> parah dari tahun ke tahun. Banjir hebat yang melanda DKI Jakarta
 tahun 2003, sebagai misal, mengakibatkan kerugian tak kurang dari 3 triliun 
rupiah. Kini banjir dan longsor yang hebat melanda lagi Pulau Jawa khususnya di 
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apa sesungguhnya
>  yang menyebabkan kita tak kunjung bisa mengatasi banjir dan longsor yang 
> dari tahun ke tahun semakin menghebat? Ditengah kesibukan mengatasi banjir 
> dan longsor, Indonesia juga menghadapi krisis ekologi global – perubahan 
> iklim. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar rakyatnya berkecimpung di 
> pertanian, perubahan iklim membawa pengaruh yang signifikan terhadap 
> kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia . COP 13 UNFCC 
> sukses digelar di Bali . Indonesia tercatat memberi kontribusi penting dalam 
> mendorong tercapainya kesepakatan "Peta Jalan Bali ".. Namun pertanyaan besar 
> hinggap di kepala kita – mampukah lembaga-lembaga
>  atau institusi sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan dari tingkat lokal, 
> kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional melakukan proses mitigasi dan 
> adaptasi secara sistemik dan organik, seraya sekaligus mengurangi emisi 
> karbon yang bersumber dari kerusakan hutan? Sementara kita tak kunjung bisa 
> mengatasi secara fundamental banjir dan longsor yang ada di depan kita? 
> Mampukah dalam tahun-tahun mendatang kita mulai memberi perhatian serius 
> terhadap bencana ekologi global-lokal serta menanganinya secara sistematis, 
> terencana dan kontinyu di tengah-tengah situasi transisi demokrasi, ekonomi 
> yang masih terseok-seok,  desentralisasi yang belum memenuhi harapan, dan 
> para elite yang mulai sibuk mempersiapkan pemilihan umum tahun 2009? Mampukah 
> slogan menanam jutaan pohon yang dicanangkan oleh SBY (dalam konteks 
> perubahan iklim), dan penanaman jutaan pohon di
>  DAS Bengawan Solo hulu yang dicanangkan JK (untuk mengatasi banjir) menjadi 
> solusi terhadap bencana ekologi global-lokal? Berbagai hal yang diutarakan di 
> atas mendorong para akademisi di berbagai departemen dan fakultas di 
> lingkungan IPB untuk membahas dan mencari solusi fundamental atas bencana 
> ekologi yang dihadapi Indonesia secara lintas disiplin dalam seminar dua hari 
> yang bertajuk "Merespon Konvensi Perubahan Iklim Bali dan Bencana Banjir- 
> Longsor di Indonesia". Tujuan Seminar 1.    Membahas implikasi kes