---------- Pesan terusan ---------- Dari: dohan satria <[EMAIL PROTECTED]> Tanggal: 14 November 2008 21:48 Subjek: Re: {Diskusi Gantharwa}: Ngelindur: Alam yang Menggeliat Ke: [EMAIL PROTECTED]
*Gelombang energi alam yang terasa akhir-akhir ini boleh jadi mengindikasikan aura kemarahan, bisa juga aura pengobatan dari alam menyembuhkan diri * Mas Teguh,... ~`Sebuah pengamatan yang 'Titis' ,,... Alam Semesta Raya selalu berusaha mencari Keseimbangan utk "Kesembuhan" dengan caranya sendiri ,untuk Kembali bisa melayani dan menyediakan Kebutuhan manusia dengan "Setia" yang selalu berpegang dalam 'Opo Kang Sinedyo Teko"~`meski dengan "kehancuran" kalo memang perlu,.. Salam Sejati 2008/11/14 TSP-Gmail <[EMAIL PROTECTED]> > Alam semesta raya sepanjang sejarah manusia telah menjadi objek > eksplorasi dan eksploitasi demi pemuasan hasrat manusia. Pertama-tama > sebagai bentuk upaya survival guna memenuhi kebutuhan hidup dan bertahan > dari kepunahan hingga kemudian menjadi bentuk pemerasan demi memenuhi > hasrat keserakahan atau nafsu yang berlebihan. > > Manusia dahulu mengambil dari alam sejauh dibutuhkan untuk bertahan > hidup. Sebagaimana masih ditunjukkan oleh masyarakat suku dan > kelompok-kelompok primordial/purba yang masih bertahan hidup di > pedalaman hutan nusantara, praktik pemanfaatan alam dilakukan secukupnya > saja agar dapat bertahan. Mengambil hasil tanaman, membunuh binatang, > bahkan berperang semata-mata dilakukan untuk menjaga diri dari > kepunahan. Semua dilakukan dalam komunikasi yang adil dengan alam. > Persembahan kepada "penguasa" alam diberikan sebagai imbalan atas apa > yang telah diambil. Masyarakat modern menganggap perilaku ini sebagai > tindakan primitif, karena menganggap pemberian kepada pohon, batu besar, > hutan, gunung, sungai, laut adalah tindakan yang tidak masuk akal, > sementara kaum agamanya menganggap hal tersebut sebagai sebuah tidakan > musyrik, penyekutuan Tuhan yang tak terampuni. Masyarakat modern > menganggap alam semata sebagai sumber daya yang wajib dieksploitasi demi > kenyamanan hidup manusia. Alam pun menjadi ajang perlumbaan pemuasan > nafsu manusia, diperkosa habis-habisan, hingga alam yang penuh sumber > daya itu lama-lama sakit kehilangan daya. > > Hukum alamlah yang terjadi ketika suatu bagian sistem semesta, makhluk > Tuhan itu, teraniaya. Alam pun akan berupaya mempertahankan diri, jika > perlu menyerang balik sebagai bentuk pertahanan untuk tetap "hidup". > Bencana alam, gejolak-gejolak geofisik dalam berbagai skala, beberapa > orang menganggapnya sebagai peristiwa alam yang bisa terjadi kapan saja, > sebagian menganggapnya sebagai kutukan Tuhan, sebagian menganggapnya > sebagai akibat perlakuan manusia yang semena-mena. Ada pula yang > menganggap gejolak alam itu sebagai ulah makhluk-makhluk gaib yang marah > karena merasa dilecehkan atau karena diabaikan keberadaannya. > > Dengan sedikit membuka wawasan, melampaui sekat logika rasional yang > berbasis materi/alam benda, semestinya kita mampu membaca gejolak alam > yang makin sering terjadi belakangan ini di seluruh penjuru bumi adalah > sebuah gejala yang melibatkan semua aspek. Bencana alam, iklim yang kian > tak terprediksi, dan lain-lain itu bukanlah semata-mata gerakan geofisik > melainkan juga gerakan roh alam, energi alam, untuk membela diri dan > menyeimbangkan kembali kesehatan tubuhnya. Ini adalah komunikasi atau > respon alami atas komunikasi manusia terhadap alam selama ini. > > Gelombang energi alam yang terasa akhir-akhir ini boleh jadi > mengindikasikan aura kemarahan, bisa juga aura pengobatan dari alam > menyembuhkan diri. Saya sendiri menduga adanya keterlibatan > makhluk-makhluk ruhani dari berbagai tingkatan energi turun tangan guna > menjaga dan membantu terselenggaranya proses 'healing' ini. Sementara > sebagian kecil manusia modern mulai sadar bahwa energi mineral mulai > habis dan sebagian besar lainnya masih berhitung jumlah kekayaan semu > hasil imajinasi ekonomi manusia yang begitu mudah goyang, ada pula > beberapa orang yang terpanggil oleh getaran kosmik yang sedang > mengirimkan sinyal-sinyal darurat. Munculnya orang-orang yang > terbangunkan secara ruhani akhir-akhir ini kian banyak saja, juga > anak-anak yang terlahir dengan pesan-pesan ruhani yang khusus. Saya > menduga, ini adalah sebuah gerakan sistemik, sistematis, dari alam > semesta seisinya (semua makhluk) untuk menyeimbangkan diri. Balancing. > > Tentu saja akan ada entropi, cacat/kelainan sistem, yang akan > menimbulkan letupan-letupan sebagaimana sebuah mesin yang sedang > diperbaiki. Dengan "mesin" sebesar alam semesta, sebaiknya kita semua > berupaya agar entropi itu dapat diminimalisasikan, dengan segala cara > yang dapat kita pikirkan dan lakukan. > > Mohon tanggapan. > > Ngelindur always, > > TS Pinang > > > > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Quote: ** In this age of Aquarius, science will become religious, and religion will become scientific. Disagreements between science and religion will come to an end, and people will begin to comprehend that both spirit and matter are derived from the same source, and are only modifications of the One Universal Energy ** -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---