Bls: [HU] Re: TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH
makasih mas herman utk jawabannya,bener2 sangat membantu. salam victor. --- Pada Kam, 23/7/09, Herman Adriansyah hmadrians...@yahoo.co.id menulis: Dari: Herman Adriansyah hmadrians...@yahoo.co.id Judul: [HU] Re: TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH Kepada: harmonisasi-universal@googlegroups.com Tanggal: Kamis, 23 Juli, 2009, 3:40 AM Mas Victor Affirmasi dan sikap menerima diperlukan agar energy bekerja optimal, dan tidak salah tujuan (sasaran), NAMUN jika tidakpun tetap akan sampai sesuai NIAT (mis. pasien dalam keadaan koma, tidur, pingsan, atau menolak untuk di obati), dalam situasi begini ajak komunikasi Ruhnya. mis. Wahai Ruh (sebutkan namanya) yang terbaring dihadapanku/dikamar nomor ... (jika di RS) terimalah energy penyembuhan dari Tuhan dengan melalui perantaraan Aku. Kalo untuk umum (tidak perlu disebutkan nama pasiennya) semua daerah dalam lingkup sekecamatan/kabupaten/kota (terserah) Terimalah Energy (sebutkan nama energynya) dari Tuhan melalui Aku. Lakukan seperti itu dan Yakinkan Energy akan bekerja berkat Kasih Sayang dan Rahmat Tuhan YME. Dan Mengenai Hasilnya Pasrah aja ... jangan memaksakan Keinginan. Biarkan Energy dan Keinginan (Will) Kasih Sayang Tuhan yang bekerja. Demikian saudaraku, semoga bisa membantu LLB h3rm4n - Original Message - From: Ultra Energy ultrame...@yahoo.co.id To: harmonisasi-universal@googlegroups.com Sent: Wednesday, July 22, 2009 10:24 AM Subject: Bls: [HU] TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH Mas Herman aku ada sedikit pertanyaan nih.. 1. apakah pasien harus mengaffirmasikan agar energy healling dapat diterima? 2. apakah energy healling(maksudnya penyembuhan jarak jauh ) tetap dapat di terima secara maksimal apabila kita tidak tau nama,alamat si pasien? umpama kita mengirimkan energy penyembuhan untuk satu rumah sakit atau di tempat lain yang sedang mengalami bencana. makasih Brader untuk jawabannya... May love,peace and abundance with you.. Victor Priyo N --- Pada Sel, 14/7/09, Herman Adriansyah hmadrians...@yahoo.co.id menulis: Dari: Herman Adriansyah hmadrians...@yahoo.co.id Judul: [HU] TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH Kepada: harmonisasi-universal@googlegroups.com Tanggal: Selasa, 14 Juli, 2009, 8:24 PM Dear HU-ERs, dibawah ini ada artikel tentang TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH Sebagai seorang peng-Husada Holistic Healing (Shamballa MH/Rei-Ki/Prana dan sejenisnya), apa lagi yang aktif menerima pasien, tidak dapat tidak kita pasti sering diminta untuk melakukan penyembuhan jarak jauh. Karena memang itu merupakan salah satu keunggulan dari penyembuhan dengan Holistic Energy. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan benar adalah komitmen kita sebagai penyembuh, sekali kita menyanggupinya, kita harus melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Penyembuhan jarak jauh akan dapat lebih mudah dan lebih efektif dilakukan bila pasiennya dalam keadaan reseptif, untuk itu perlu ditentukan waktu yang tepat, misalnya pada jam 7.00 malam, pada jam itu pasien diminta duduk dalam posisi reseptif sambil berdoa memohon kesembuhan selama lebih kurang 10 menit jika menggunakan Shamballa Multidimensional Healing, dan kurang lebih 30 menit jika menggunakan tehnik tradisi lainnya, dan pada saat yang sama penyembuhnya mulai melakukan perawatan. Bayangkan saja kalau kita melakukan penyembuhan jarak jauh pada pasien yang sedang beraktifitas, apa lagi kalau aktifitasnya memerlukan energi yang cukup banyak, misalnya sedang berolah raga, itulah sebabnya lebih baik kita terlebih dahulu membuat janji dengan pasien kita. Penyembuhan jarak jauh akan sulit dilakukan kalau pasiennya tidak reseptif dan cenderung menolak, ataupun karena dia tidak percaya akan teknik penyembuhan yang kita lakukan. Walaupun efeknya tetap ada, namun akan lebih memakan waktu dan hanya sedikit saja pemulihan yang terjadi. Oleh karena itu dalam hal pasiennya tidak reseptif atau terlalu banyak kegiatan, penyembuhan jarak jauh yang kita lakukan akan lebih efektif kalau dilakukan di saat pasien sedang tidur. Itulah sebabnya seorang penyembuh kadang menanyakan jam berapa biasanya pasien tidur. Kalau penyembuh tidak mengenal pasiennya, biasanya dia meminta foto pasien yang ingin dirawat. Tetapi dalam perawatan yang kemudian kita lakukan, penting untuk meniatkan bahwa kita sedang merawat pasien yang fotonya ada dihadapan kita, bukannya menyapu dan memberikan energi ke fotonya. Bagaimana kalau tidak ada fotonya? Banyak cara sangat sederhana yang bisa kita lakukan, misalnya dalam hati kita katakan: “Saya merawat pasien yang tadi baru saja menelpon,” atau “saya merawat adik bungsu dari ibu ini, yang menderita penyakit peradangan hati,” yang penting adalah agar energi kita bisa sampai ke tujuan dan tidak menyasar ketempat lain. Kadang
[HU] Re: TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH
Mas Victor Affirmasi dan sikap menerima diperlukan agar energy bekerja optimal, dan tidak salah tujuan (sasaran), NAMUN jika tidakpun tetap akan sampai sesuai NIAT (mis. pasien dalam keadaan koma, tidur, pingsan, atau menolak untuk di obati), dalam situasi begini ajak komunikasi Ruhnya. mis. Wahai Ruh (sebutkan namanya) yang terbaring dihadapanku/dikamar nomor ... (jika di RS) terimalah energy penyembuhan dari Tuhan dengan melalui perantaraan Aku. Kalo untuk umum (tidak perlu disebutkan nama pasiennya) semua daerah dalam lingkup sekecamatan/kabupaten/kota (terserah) Terimalah Energy (sebutkan nama energynya) dari Tuhan melalui Aku. Lakukan seperti itu dan Yakinkan Energy akan bekerja berkat Kasih Sayang dan Rahmat Tuhan YME. Dan Mengenai Hasilnya Pasrah aja ... jangan memaksakan Keinginan. Biarkan Energy dan Keinginan (Will) Kasih Sayang Tuhan yang bekerja. Demikian saudaraku, semoga bisa membantu LLB h3rm4n - Original Message - From: Ultra Energy ultrame...@yahoo.co.id To: harmonisasi-universal@googlegroups.com Sent: Wednesday, July 22, 2009 10:24 AM Subject: Bls: [HU] TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH Mas Herman aku ada sedikit pertanyaan nih.. 1. apakah pasien harus mengaffirmasikan agar energy healling dapat diterima? 2. apakah energy healling(maksudnya penyembuhan jarak jauh ) tetap dapat di terima secara maksimal apabila kita tidak tau nama,alamat si pasien? umpama kita mengirimkan energy penyembuhan untuk satu rumah sakit atau di tempat lain yang sedang mengalami bencana. makasih Brader untuk jawabannya... May love,peace and abundance with you.. Victor Priyo N --- Pada Sel, 14/7/09, Herman Adriansyah hmadrians...@yahoo.co.id menulis: Dari: Herman Adriansyah hmadrians...@yahoo.co.id Judul: [HU] TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH Kepada: harmonisasi-universal@googlegroups.com Tanggal: Selasa, 14 Juli, 2009, 8:24 PM Dear HU-ERs, dibawah ini ada artikel tentang TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH Sebagai seorang peng-Husada Holistic Healing (Shamballa MH/Rei-Ki/Prana dan sejenisnya), apa lagi yang aktif menerima pasien, tidak dapat tidak kita pasti sering diminta untuk melakukan penyembuhan jarak jauh. Karena memang itu merupakan salah satu keunggulan dari penyembuhan dengan Holistic Energy. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan benar adalah komitmen kita sebagai penyembuh, sekali kita menyanggupinya, kita harus melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Penyembuhan jarak jauh akan dapat lebih mudah dan lebih efektif dilakukan bila pasiennya dalam keadaan reseptif, untuk itu perlu ditentukan waktu yang tepat, misalnya pada jam 7.00 malam, pada jam itu pasien diminta duduk dalam posisi reseptif sambil berdoa memohon kesembuhan selama lebih kurang 10 menit jika menggunakan Shamballa Multidimensional Healing, dan kurang lebih 30 menit jika menggunakan tehnik tradisi lainnya, dan pada saat yang sama penyembuhnya mulai melakukan perawatan. Bayangkan saja kalau kita melakukan penyembuhan jarak jauh pada pasien yang sedang beraktifitas, apa lagi kalau aktifitasnya memerlukan energi yang cukup banyak, misalnya sedang berolah raga, itulah sebabnya lebih baik kita terlebih dahulu membuat janji dengan pasien kita. Penyembuhan jarak jauh akan sulit dilakukan kalau pasiennya tidak reseptif dan cenderung menolak, ataupun karena dia tidak percaya akan teknik penyembuhan yang kita lakukan. Walaupun efeknya tetap ada, namun akan lebih memakan waktu dan hanya sedikit saja pemulihan yang terjadi. Oleh karena itu dalam hal pasiennya tidak reseptif atau terlalu banyak kegiatan, penyembuhan jarak jauh yang kita lakukan akan lebih efektif kalau dilakukan di saat pasien sedang tidur. Itulah sebabnya seorang penyembuh kadang menanyakan jam berapa biasanya pasien tidur. Kalau penyembuh tidak mengenal pasiennya, biasanya dia meminta foto pasien yang ingin dirawat. Tetapi dalam perawatan yang kemudian kita lakukan, penting untuk meniatkan bahwa kita sedang merawat pasien yang fotonya ada dihadapan kita, bukannya menyapu dan memberikan energi ke fotonya. Bagaimana kalau tidak ada fotonya? Banyak cara sangat sederhana yang bisa kita lakukan, misalnya dalam hati kita katakan: “Saya merawat pasien yang tadi baru saja menelpon,” atau “saya merawat adik bungsu dari ibu ini, yang menderita penyakit peradangan hati,” yang penting adalah agar energi kita bisa sampai ke tujuan dan tidak menyasar ketempat lain. Kadang, untuk lebih meyakinkan, seorang penyembuh perlu menanyakan tiga hal: pertama adalah nama lengkap pasien, tetapi masih ada kemungkinan beberapa orang mempunyai nama yang sama, sehingga agar perawatan yang dilakukannya sampai ketujuan, perlu juga ditanyakan tanggal lahir pasien itu. Walau sangat kecil, masih ada kemungkinan ada orang dengan nama yang sama dan dilahirkan pada tanggal yang sama, jadi diperlukan informasi tambahan yang ketiga, yaitu alamat. Hampir tidak mungkin ada orang dengan nama yang
[HU] Re: TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH
Sharing artiketl yg sangat bagus mas Herman. Terimakasih banyak. Salam Harmonis, Haris 2009/7/15 Herman Adriansyah hmadrians...@yahoo.co.id Dear HU-ERs, dibawah ini ada artikel tentang TIPS PENYEMBUHAN JARAK JAUH Sebagai seorang peng-Husada Holistic Healing (Shamballa MH/Rei-Ki/Prana dan sejenisnya), apa lagi yang aktif menerima pasien, tidak dapat tidak kita pasti sering diminta untuk melakukan penyembuhan jarak jauh. Karena memang itu merupakan salah satu keunggulan dari penyembuhan dengan Holistic Energy. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan benar adalah komitmen kita sebagai penyembuh, sekali kita menyanggupinya, kita harus melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Penyembuhan jarak jauh akan dapat lebih mudah dan lebih efektif dilakukan bila pasiennya dalam keadaan reseptif, untuk itu perlu ditentukan waktu yang tepat, misalnya pada jam 7.00 malam, pada jam itu pasien diminta duduk dalam posisi reseptif sambil berdoa memohon kesembuhan selama lebih kurang *10 menit jika menggunakan Shamballa Multidimensional Healing,* dan kurang lebih 30 menit jika menggunakan tehnik tradisi lainnya, dan pada saat yang sama penyembuhnya mulai melakukan perawatan. Bayangkan saja kalau kita melakukan penyembuhan jarak jauh pada pasien yang sedang beraktifitas, apa lagi kalau aktifitasnya memerlukan energi yang cukup banyak, misalnya sedang berolah raga, itulah sebabnya lebih baik kita terlebih dahulu membuat janji dengan pasien kita. Penyembuhan jarak jauh akan sulit dilakukan kalau pasiennya tidak reseptif dan cenderung menolak, ataupun karena dia tidak percaya akan teknik penyembuhan yang kita lakukan. Walaupun efeknya tetap ada, namun akan lebih memakan waktu dan hanya sedikit saja pemulihan yang terjadi. Oleh karena itu dalam hal pasiennya tidak reseptif atau terlalu banyak kegiatan, penyembuhan jarak jauh yang kita lakukan akan lebih efektif kalau dilakukan di saat pasien sedang tidur. Itulah sebabnya seorang penyembuh kadang menanyakan jam berapa biasanya pasien tidur. Kalau penyembuh tidak mengenal pasiennya, biasanya dia meminta foto pasien yang ingin dirawat. Tetapi dalam perawatan yang kemudian kita lakukan, penting untuk meniatkan bahwa kita sedang merawat pasien yang fotonya ada dihadapan kita, bukannya menyapu dan memberikan energi ke fotonya. Bagaimana kalau tidak ada fotonya? Banyak cara sangat sederhana yang bisa kita lakukan, misalnya dalam hati kita katakan: “Saya merawat pasien yang tadi baru saja menelpon,” atau “saya merawat adik bungsu dari ibu ini, yang menderita penyakit peradangan hati,” yang penting adalah agar energi kita bisa sampai ke tujuan dan tidak menyasar ketempat lain. Kadang, untuk lebih meyakinkan, seorang penyembuh perlu menanyakan tiga hal: pertama adalah nama lengkap pasien, tetapi masih ada kemungkinan beberapa orang mempunyai nama yang sama, sehingga agar perawatan yang dilakukannya sampai ketujuan, perlu juga ditanyakan tanggal lahir pasien itu. Walau sangat kecil, masih ada kemungkinan ada orang dengan nama yang sama dan dilahirkan pada tanggal yang sama, jadi diperlukan informasi tambahan yang ketiga, yaitu alamat. Hampir tidak mungkin ada orang dengan nama yang sama, tanggal lahir yang sama dan tinggal dirumah yang sama pula. Bagaimana cara memanfaatkan informasi lengkap itu dalam penyembuhan jarak jauh? Perlukah kita setiap kali menyebut nama, alamat dan tanggal lahir pasien kita? Sebenarnya itu tidak perlu, hanya pada awal perawatan saja kita menyembutkan: “Saya sedang menyembuhkan A, yang lahir pada tanggal sekian, dan beralamat di B,” ini diperlukan untuk membangun hubungan eteris dengan pasien, setelah itu secara berkala cukup menyebutkan nama pasien saja di sela-sela perawatan yang sedang kita lakukan. Beberapa pengalaman Seorang penyembuh telah membuat janji dengan pasiennya untuk melakukan penyembuhan jarak jauh padanya nanti pada jam 10 malam, tetapi karena kesibukannya yang sangat banyak dia lupa melakukannya, tetapi yang mengherankan, keesokan harinya pasien tadi menelpon dan mengucapkan terimakasih karena sakitnya telah hilang. Bagaimana mungkin hal semacam ini bisa terjadi? Begitu seorang penyembuh dengan tulus hati berniat menyembuhkan, sebenarnya secara tidak sadar dia sudah mengirimkan energi penyembuhan kepada pasiennya, walaupun tidak secara maksimal. Biasanya ini sudah cukup untuk bisa menyembuhkan penyakit ringan. Ini adalah sebuah contoh yang menyenangkan. Contoh yang lain: Seorang ibu dengan wajah khawatir datang ke seorang penyembuh prana meminta agar dia merawat anaknya yang sedang bekerja di sebuah kapal pesiar dan sekarang sedang berada di Italia, anaknya belakangan menderita ayan. Kalau sampai atasannya tahu dia pasti diberhentikan, itulah sebabnya teman-temannya selalu menutupi dan melindunginya ketika serangan ayannya datang, agar kejadian itu tidak diketahui oleh atasannya. Penyembuh prana ini menyanggupi untuk merawatnya dari jauh. Tetapi karena mendadak