Surat Buat Sungai Nil ---------------------
Bismillahir rahmanir rahiem Imam Mustaghfiri (rah.a) meriwayatkan bahwa pada masa khalifah Umar bin Khaththab (ra) dan pada masa fatah Mesir, orang2 Mesir datang dan mengatakan kepada gubernur mereka, yakni Amr bin 'Ash (ra). "Sesungguhnya sungai Nil ini mempunyai adat istiadat. Jika sampai pada bulan yang tertentu, maka seorang perawan cantik mesti dikorbankan ke dalamnya. Perempuan tadi diberi pakaian dan perhiasan (yang bagus) sebelum dimasukkan ke dalam sungai Nil. (Dengan cara demikian) maka sungai Nil akan terus mengalir. Tanpa melakukan adat itu, maka sungai Nil tidak akan mengalirkan air. Untuk itu, Tuan gubernur hendaknya melakukan hal itu juga." Amr bin 'Ash (ra) berkata, "Adat istiadat seperti itu tidak diperbolehkan dalam Islam. Islam telah menghapuskan (semua) adat istiadat buruk sebelumnya." Selanjutnya, selama tiga bulan sungai Nil tidak lagi mengalirkan air. Dan dikarenakan sawah2 di Mesir bergantung kepada sungai Nil, maka orang2 mulai risau dan merasa cemas. Mereka terpaksa berniat untuk meninggalkan kota tersebut. Melihat keadaan seperti itu, maka Amir bin 'Ash (ra) menulis surat dan mengirimkannya kepada Umar bin Khaththab (ra). Umar (ra) memberi jawaban yang isinya, "Kamu telah berbuat benar. Adat istiadat Mesir yang tidak baik, tidak boleh dijalankan. Islam telah menghapuskan seluruh adat istiadat yang buruk, sama saja apakah adat yang semacam itu ataupun adat penyembahan berhala." Bersama surat tersebut, Umar (ra) juga melampirkan secarik surat yang ditujukan kepada sungai Nil. Dia memerintahkan Amir bin 'Ash (ra) untuk memasukkan surat tersebut ke dalam sungai Nil. Setelah membaca surat untuk dirinya, selanjutnya Amir bin 'Ash (ra) membaca surat yang ditujukan kepada sungai Nil tersebut. Dari hamba Allah, Amirul mukminin, Umar bin Khaththab. Surat ini aku tujukan kepada Nil. "Wahai Nil, jika kamu mengeluarkan airmu menurut kehendakmu, maka janganlah kamu mengeluarkan air lagi. Tetapi jika kamu mengeluarkan air menurut kehendak Allah, maka demi Allah kami berdoa (kepada-Nya), keluarlah air." Setelah membaca surat tersebut, Amir bin 'Ash (ra) meletakkannya ke sungai Nil. Dan segera setelah itu, terpancarlah air dari sela2 bebatuan di dasarnya. Begitu banyaknya air yang mengalir, sehingga airnya menggenangi cerung2 sungainya (yang dalamnya sekitar 16 meter). Dan sejak saat itu, adat buruk yang biasa dilakukan oleh orang2 Mesir punah bersamaan dengan mengalirnya air sungai Nil berterusan sesuai dengan kehendak Allah (swt) [1]. Subhanallah. Catatan kaki: [1] Sebagaimana diceritakan kembali oleh Maulana Ahmad Said Khan dalam kitab Kehebatan Mukjizat Nabi Muhammad (saw). * http://imanyakin.modblog.com/core.mod?show=blogview&blog_id=544730 ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Would you Help a Child in need? It is easier than you think. Click Here to meet a Child you can help. http://us.click.yahoo.com/0Z9NuA/I_qJAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> -------------------------------------------------------------------------- All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise. If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at [EMAIL PROTECTED] with the title "change to daily digest". Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/hidayahnet/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/