Re: H-Net* Borok borok Sufi : 3/3

2001-02-19 Terurut Topik Prof. Nurani


 *~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
 {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
 {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
 *~*
  PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~
Assalamualaikum...

Puak-puak ini cara depa belajar dan beramal adalah stail lembu kena cucuk 
hidung. Ada otak, tapi tak punya akal. Butakai ka apa ka??

Kalau kamu tak belajar tasauf, jangan dok sebut-sebutlah tentang perihal 
kesufian. Buat menyesatkan diri kamu sendiri. Samalah dengan si kb ni dan 
rakan sekutunya. Dari dulu lagi tak serik-serik...

Ramai dah habaq dah yang hangpa ni suka dok buat kalut... hentam ahli sufi! 
Yang buta mata hati sebenarnya adalah kamu kb...

Jadi kamu ni kb dan rakan-rakan sekutu kamu pula, dari kalangan ahli apa 
pula

Jaga mulut tu sikit

Nurani



From: Avri Ben Zeev [EMAIL PROTECTED]
To: k b [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
CC: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: H-Net* Borok borok Sufi : 3/3
Date: Tue, 13 Feb 2001 21:08:00 -0800 (PST)


  *~*
  {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
  {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
  {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
  *~*
   PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
  ~~~

siapa budak2 ni - Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij?
mereka ni lebih bagus dari ibn arabi ke? kail kalau panjang sejengkal
janganlah lautan dalam nak di duga? yang sepakat menolak konsep nur
muhammad cuma ualamk wahabi aje. ulamak sunni tidak. artikel kamu ni
cuma layak dibaca oleh mereka yang bermazhab sesat el-wahabiyah.


--- k b [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   *~*
   {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
   {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
   {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
   *~*
PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
   ~~~
  Assalamu alaikum,
 
  Borok-Borok Sufi
 
  Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij
 
  Halaman tiga dari tiga tulisan
 
  CAHAYA (NUR) MUHAMMADI
 
  Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud, ialah adanya keyakinan di
  kalangan orang-orang sufi tentang masalah Aqthab, Autad, Abdal,
  Aghwats,
  An-Najba (yakni beberapa istilah status, jabatan atau peringkat di
  kalangan sufi), bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka sehingga
  merekalah yang mengatur apa yang ada.
 
  Mereka menduduki kedudukan Allah dalam mencipta dan mengatur. Yang
  demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para imamnya.
  Seperti
  dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah hal.52 :
  "Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat
  yang
  tinggi, dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah
  kekuasaannya
  seluruh unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang
  sangat
  penting pula, bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak
  dapat
  diraih oleh para malaikat terdekat pun, dan tidak pula oleh nabi
  yang
  didekatkan. Dan berdasarkan riwayat-riwayat yang ada pada kita,
  dengan
  hadits-haditsnya, bahwa Rasul teragung Shallallahu 'alaihi wa
  sallam dan
  para imam, mereka semua, sebelum adanya alam semesta ini berupa
  cahaya
  yang dijadikan Allah mengelilingi Ars-Nya." 22)
 
  Sesungguhnya orang-orang sufi, dimana beribu-ribu kaum muslimin
  dari
  segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika mengangkat
  orang-orang
  tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang mendekati
  hal
  itu. Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
  berkedudukan diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah
  penciptaan dan pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan
  madharat,
  qadha dan qadar  Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan
  perkataan
  terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui teori
  Al-Haqiqah Al-Muhammadiyah yang mengeluarkan Rasulullah dari alam
  manusia dan menjadikannya cahaya (nur). Dari cahaya Muhammad itulah
  seluruh mahluk diciptakan.
 
"Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari
mulut   mereka. Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta".
  (Al-Kahfi
: 5)
 
  Berikut ini sebagian dari perkataan mereka :
 
  1. Muhammad adalah asal semesta.
 
"Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada
  Muhamad.
Karenanya Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka
Muhammad adalah bapak bagi Jibril dan meru

Re: H-Net* Borok borok Sufi : 3/3

2001-02-13 Terurut Topik Avri Ben Zeev


 *~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
 {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
 {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
 *~*
  PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~

siapa budak2 ni - Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij?
mereka ni lebih bagus dari ibn arabi ke? kail kalau panjang sejengkal
janganlah lautan dalam nak di duga? yang sepakat menolak konsep nur
muhammad cuma ualamk wahabi aje. ulamak sunni tidak. artikel kamu ni
cuma layak dibaca oleh mereka yang bermazhab sesat el-wahabiyah.


--- k b [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  *~*
  {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
  {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
  {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
  *~*
   PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
  ~~~
 Assalamu alaikum,
 
 Borok-Borok Sufi
 
 Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij
 
 Halaman tiga dari tiga tulisan
 
 CAHAYA (NUR) MUHAMMADI
 
 Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud, ialah adanya keyakinan di
 kalangan orang-orang sufi tentang masalah Aqthab, Autad, Abdal,
 Aghwats,
 An-Najba (yakni beberapa istilah status, jabatan atau peringkat di
 kalangan sufi), bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka sehingga
 merekalah yang mengatur apa yang ada.
 
 Mereka menduduki kedudukan Allah dalam mencipta dan mengatur. Yang
 demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para imamnya.
 Seperti
 dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah hal.52 :
 "Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat
 yang
 tinggi, dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah
 kekuasaannya
 seluruh unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang
 sangat
 penting pula, bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak
 dapat
 diraih oleh para malaikat terdekat pun, dan tidak pula oleh nabi
 yang
 didekatkan. Dan berdasarkan riwayat-riwayat yang ada pada kita,
 dengan
 hadits-haditsnya, bahwa Rasul teragung Shallallahu 'alaihi wa
 sallam dan
 para imam, mereka semua, sebelum adanya alam semesta ini berupa
 cahaya
 yang dijadikan Allah mengelilingi Ars-Nya." 22)
 
 Sesungguhnya orang-orang sufi, dimana beribu-ribu kaum muslimin
 dari
 segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika mengangkat
 orang-orang
 tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang mendekati
 hal
 itu. Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
 berkedudukan diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah
 penciptaan dan pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan
 madharat,
 qadha dan qadar  Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan
 perkataan
 terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui teori
 Al-Haqiqah Al-Muhammadiyah yang mengeluarkan Rasulullah dari alam
 manusia dan menjadikannya cahaya (nur). Dari cahaya Muhammad itulah
 seluruh mahluk diciptakan.
 
   "Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari
mulut   mereka. Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta".
 (Al-Kahfi
   : 5)
 
 Berikut ini sebagian dari perkataan mereka :
 
 1. Muhammad adalah asal semesta.
 
   "Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada
 Muhamad.
   Karenanya Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka
   Muhammad adalah bapak bagi Jibril dan merupakan asal dari
 seluruh
   alam semesta". 23)
 
 2. Muhammad di atas 'Arsy.
 
   "Mahluk yang pertama adalah debu, dan mahluk yang pertama
 yang
   berwujud secara hakiki adalah Muhammad yang disifatkan
 istiwa' di
   atas 'Arsy Ar-Rahmani, yaitu 'Arsy ilahi." 24)
 
 3. Cahaya Muhammad (nur Muhammadi) adalah cahaya Allah.
 4. Muhammad adalah penjaga atas semesta.
 5. Semesta diciptakan karena Muhammad.
 
   Ibnu Nabatah Al-Mishri berkata :
  Kalau bukan karenanya,
  tidak adalah bumi dan tidak pula ufuk.
   Tidak pula waktu, tidak pula mahluk,
tidak pula gunung.
 
 6. Muhammad mengetahui yang gaib.
 
 Berikut ini dalil-dalil mereka yang mereka sembunyikan di balik
 punggung-punggungnya :
 
 Hadits pertama.
 
   "Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya
 nabimu,
   wahai Jabir." (Hadits PALSU).
 
 Hadits kedua.
 
   "Artinya : Aku sudah menjadi nabi sedangkan Adam masih
 berwujud
   antara air dan tanah". (Hadits PALSU. Lihat Syarah
 Jami'ash-Shagir
   III/91 dan Asna Al-Mathalib hal. 195).
 
 Ini adalah perkataan yang sangat lemah dan matan-nya mungkar.
 Bukankah
 air adalah bagian dari tanah ? Adapun hadits shahih berlafadz :
 "Artinya
 : Aku 

H-Net* Borok borok Sufi : 3/3

2001-02-12 Terurut Topik k b


 *~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
 {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
 {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
 *~*
  PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~
Assalamu alaikum,

Borok-Borok Sufi

Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij

Halaman tiga dari tiga tulisan

CAHAYA (NUR) MUHAMMADI

Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud, ialah adanya keyakinan di
kalangan orang-orang sufi tentang masalah Aqthab, Autad, Abdal, Aghwats,
An-Najba (yakni beberapa istilah status, jabatan atau peringkat di
kalangan sufi), bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka sehingga
merekalah yang mengatur apa yang ada.

Mereka menduduki kedudukan Allah dalam mencipta dan mengatur. Yang
demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para imamnya. Seperti
dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah hal.52 :
"Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat yang
tinggi, dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah kekuasaannya
seluruh unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang sangat
penting pula, bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak dapat
diraih oleh para malaikat terdekat pun, dan tidak pula oleh nabi yang
didekatkan. Dan berdasarkan riwayat-riwayat yang ada pada kita, dengan
hadits-haditsnya, bahwa Rasul teragung Shallallahu 'alaihi wa sallam dan
para imam, mereka semua, sebelum adanya alam semesta ini berupa cahaya
yang dijadikan Allah mengelilingi Ars-Nya." 22)

Sesungguhnya orang-orang sufi, dimana beribu-ribu kaum muslimin dari
segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika mengangkat orang-orang
tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang mendekati hal
itu. Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
berkedudukan diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah
penciptaan dan pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan madharat,
qadha dan qadar  Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan perkataan
terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui teori
Al-Haqiqah Al-Muhammadiyah yang mengeluarkan Rasulullah dari alam
manusia dan menjadikannya cahaya (nur). Dari cahaya Muhammad itulah
seluruh mahluk diciptakan.

  "Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari mulut
  mereka. Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta". (Al-Kahfi
  : 5)

Berikut ini sebagian dari perkataan mereka :

1. Muhammad adalah asal semesta.

  "Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada Muhamad.
  Karenanya Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka
  Muhammad adalah bapak bagi Jibril dan merupakan asal dari seluruh
  alam semesta". 23)

2. Muhammad di atas 'Arsy.

  "Mahluk yang pertama adalah debu, dan mahluk yang pertama yang
  berwujud secara hakiki adalah Muhammad yang disifatkan istiwa' di
  atas 'Arsy Ar-Rahmani, yaitu 'Arsy ilahi." 24)

3. Cahaya Muhammad (nur Muhammadi) adalah cahaya Allah.
4. Muhammad adalah penjaga atas semesta.
5. Semesta diciptakan karena Muhammad.

  Ibnu Nabatah Al-Mishri berkata :
 Kalau bukan karenanya,
 tidak adalah bumi dan tidak pula ufuk.
  Tidak pula waktu, tidak pula mahluk,
   tidak pula gunung.

6. Muhammad mengetahui yang gaib.

Berikut ini dalil-dalil mereka yang mereka sembunyikan di balik
punggung-punggungnya :

Hadits pertama.

  "Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya nabimu,
  wahai Jabir." (Hadits PALSU).

Hadits kedua.

  "Artinya : Aku sudah menjadi nabi sedangkan Adam masih berwujud
  antara air dan tanah". (Hadits PALSU. Lihat Syarah Jami'ash-Shagir
  III/91 dan Asna Al-Mathalib hal. 195).

Ini adalah perkataan yang sangat lemah dan matan-nya mungkar. Bukankah
air adalah bagian dari tanah ? Adapun hadits shahih berlafadz : "Artinya
: Aku sudah menjadi Nabi, sedangkan Adam adalah keadaan antara ruh dan
jasad", tetapi ini pada ilmu Allah yang azali.

Hadits ketiga.

  "Artinya : Kalau tidak karena engkau, maka bintang-bintang itu
  tidak diciptakan". (Shan'ani berkata bahwa hadits ini PALSU dan
  disepakati Imam Syaukani dalam kitab Fawaid Al-Majmu'ah hl. 116).

Padahal sesungguhnya Allah telah menutup berbagai jalan menuju perbuatan
yang melebih-lebihkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

  "Artinya : Katakanlah, sesungguhnya aku ini adalah manusia seperti
  kamu semua. Hanyasanya diwahyukan kepadaku (wahyu). Sesungguhnya
  sesembahanmu adalah sesembahan yang Esa. Maka barangsiapa yang
  mengharapkan bertemu dengan Rabbnya, hendaklah ia beramal dengan
  amalan yang shalih dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya".
  (Al-Kahfi : 110)

Dan berfirman