Re: H-Net* Borok borok Sufi : 3/3
*~* { Sila lawat Laman Hizbi-Net - http://www.hizbi.net } {Hantarkan mesej anda ke: [EMAIL PROTECTED] } {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] } *~* PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL ~~~ Assalamualaikum... Puak-puak ini cara depa belajar dan beramal adalah stail lembu kena cucuk hidung. Ada otak, tapi tak punya akal. Butakai ka apa ka?? Kalau kamu tak belajar tasauf, jangan dok sebut-sebutlah tentang perihal kesufian. Buat menyesatkan diri kamu sendiri. Samalah dengan si kb ni dan rakan sekutunya. Dari dulu lagi tak serik-serik... Ramai dah habaq dah yang hangpa ni suka dok buat kalut... hentam ahli sufi! Yang buta mata hati sebenarnya adalah kamu kb... Jadi kamu ni kb dan rakan-rakan sekutu kamu pula, dari kalangan ahli apa pula Jaga mulut tu sikit Nurani From: Avri Ben Zeev [EMAIL PROTECTED] To: k b [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] CC: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: H-Net* Borok borok Sufi : 3/3 Date: Tue, 13 Feb 2001 21:08:00 -0800 (PST) *~* { Sila lawat Laman Hizbi-Net - http://www.hizbi.net } {Hantarkan mesej anda ke: [EMAIL PROTECTED] } {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] } *~* PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL ~~~ siapa budak2 ni - Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij? mereka ni lebih bagus dari ibn arabi ke? kail kalau panjang sejengkal janganlah lautan dalam nak di duga? yang sepakat menolak konsep nur muhammad cuma ualamk wahabi aje. ulamak sunni tidak. artikel kamu ni cuma layak dibaca oleh mereka yang bermazhab sesat el-wahabiyah. --- k b [EMAIL PROTECTED] wrote: *~* { Sila lawat Laman Hizbi-Net - http://www.hizbi.net } {Hantarkan mesej anda ke: [EMAIL PROTECTED] } {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] } *~* PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL ~~~ Assalamu alaikum, Borok-Borok Sufi Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij Halaman tiga dari tiga tulisan CAHAYA (NUR) MUHAMMADI Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud, ialah adanya keyakinan di kalangan orang-orang sufi tentang masalah Aqthab, Autad, Abdal, Aghwats, An-Najba (yakni beberapa istilah status, jabatan atau peringkat di kalangan sufi), bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka sehingga merekalah yang mengatur apa yang ada. Mereka menduduki kedudukan Allah dalam mencipta dan mengatur. Yang demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para imamnya. Seperti dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah hal.52 : "Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat yang tinggi, dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah kekuasaannya seluruh unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang sangat penting pula, bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak dapat diraih oleh para malaikat terdekat pun, dan tidak pula oleh nabi yang didekatkan. Dan berdasarkan riwayat-riwayat yang ada pada kita, dengan hadits-haditsnya, bahwa Rasul teragung Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para imam, mereka semua, sebelum adanya alam semesta ini berupa cahaya yang dijadikan Allah mengelilingi Ars-Nya." 22) Sesungguhnya orang-orang sufi, dimana beribu-ribu kaum muslimin dari segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika mengangkat orang-orang tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang mendekati hal itu. Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkedudukan diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah penciptaan dan pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan madharat, qadha dan qadar Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan perkataan terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui teori Al-Haqiqah Al-Muhammadiyah yang mengeluarkan Rasulullah dari alam manusia dan menjadikannya cahaya (nur). Dari cahaya Muhammad itulah seluruh mahluk diciptakan. "Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari mulut mereka. Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta". (Al-Kahfi : 5) Berikut ini sebagian dari perkataan mereka : 1. Muhammad adalah asal semesta. "Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada Muhamad. Karenanya Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka Muhammad adalah bapak bagi Jibril dan meru
Re: H-Net* Borok borok Sufi : 3/3
*~* { Sila lawat Laman Hizbi-Net - http://www.hizbi.net } {Hantarkan mesej anda ke: [EMAIL PROTECTED] } {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] } *~* PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL ~~~ siapa budak2 ni - Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij? mereka ni lebih bagus dari ibn arabi ke? kail kalau panjang sejengkal janganlah lautan dalam nak di duga? yang sepakat menolak konsep nur muhammad cuma ualamk wahabi aje. ulamak sunni tidak. artikel kamu ni cuma layak dibaca oleh mereka yang bermazhab sesat el-wahabiyah. --- k b [EMAIL PROTECTED] wrote: *~* { Sila lawat Laman Hizbi-Net - http://www.hizbi.net } {Hantarkan mesej anda ke: [EMAIL PROTECTED] } {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] } *~* PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL ~~~ Assalamu alaikum, Borok-Borok Sufi Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij Halaman tiga dari tiga tulisan CAHAYA (NUR) MUHAMMADI Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud, ialah adanya keyakinan di kalangan orang-orang sufi tentang masalah Aqthab, Autad, Abdal, Aghwats, An-Najba (yakni beberapa istilah status, jabatan atau peringkat di kalangan sufi), bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka sehingga merekalah yang mengatur apa yang ada. Mereka menduduki kedudukan Allah dalam mencipta dan mengatur. Yang demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para imamnya. Seperti dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah hal.52 : "Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat yang tinggi, dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah kekuasaannya seluruh unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang sangat penting pula, bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak dapat diraih oleh para malaikat terdekat pun, dan tidak pula oleh nabi yang didekatkan. Dan berdasarkan riwayat-riwayat yang ada pada kita, dengan hadits-haditsnya, bahwa Rasul teragung Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para imam, mereka semua, sebelum adanya alam semesta ini berupa cahaya yang dijadikan Allah mengelilingi Ars-Nya." 22) Sesungguhnya orang-orang sufi, dimana beribu-ribu kaum muslimin dari segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika mengangkat orang-orang tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang mendekati hal itu. Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkedudukan diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah penciptaan dan pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan madharat, qadha dan qadar Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan perkataan terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui teori Al-Haqiqah Al-Muhammadiyah yang mengeluarkan Rasulullah dari alam manusia dan menjadikannya cahaya (nur). Dari cahaya Muhammad itulah seluruh mahluk diciptakan. "Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari mulut mereka. Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta". (Al-Kahfi : 5) Berikut ini sebagian dari perkataan mereka : 1. Muhammad adalah asal semesta. "Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada Muhamad. Karenanya Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka Muhammad adalah bapak bagi Jibril dan merupakan asal dari seluruh alam semesta". 23) 2. Muhammad di atas 'Arsy. "Mahluk yang pertama adalah debu, dan mahluk yang pertama yang berwujud secara hakiki adalah Muhammad yang disifatkan istiwa' di atas 'Arsy Ar-Rahmani, yaitu 'Arsy ilahi." 24) 3. Cahaya Muhammad (nur Muhammadi) adalah cahaya Allah. 4. Muhammad adalah penjaga atas semesta. 5. Semesta diciptakan karena Muhammad. Ibnu Nabatah Al-Mishri berkata : Kalau bukan karenanya, tidak adalah bumi dan tidak pula ufuk. Tidak pula waktu, tidak pula mahluk, tidak pula gunung. 6. Muhammad mengetahui yang gaib. Berikut ini dalil-dalil mereka yang mereka sembunyikan di balik punggung-punggungnya : Hadits pertama. "Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya nabimu, wahai Jabir." (Hadits PALSU). Hadits kedua. "Artinya : Aku sudah menjadi nabi sedangkan Adam masih berwujud antara air dan tanah". (Hadits PALSU. Lihat Syarah Jami'ash-Shagir III/91 dan Asna Al-Mathalib hal. 195). Ini adalah perkataan yang sangat lemah dan matan-nya mungkar. Bukankah air adalah bagian dari tanah ? Adapun hadits shahih berlafadz : "Artinya : Aku
H-Net* Borok borok Sufi : 3/3
*~* { Sila lawat Laman Hizbi-Net - http://www.hizbi.net } {Hantarkan mesej anda ke: [EMAIL PROTECTED] } {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] } *~* PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL ~~~ Assalamu alaikum, Borok-Borok Sufi Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij Halaman tiga dari tiga tulisan CAHAYA (NUR) MUHAMMADI Termasuk dalam madzhab wihdah al-wujud, ialah adanya keyakinan di kalangan orang-orang sufi tentang masalah Aqthab, Autad, Abdal, Aghwats, An-Najba (yakni beberapa istilah status, jabatan atau peringkat di kalangan sufi), bahwa ruh Allah berdiam pada diri mereka sehingga merekalah yang mengatur apa yang ada. Mereka menduduki kedudukan Allah dalam mencipta dan mengatur. Yang demikianpun termasuk keyakinan Syi'ah terhadap para imamnya. Seperti dikatakan Khumeini dalam kitabnya Al-Hukumah Al-Islamiyah hal.52 : "Sesungguhnya imam mempunyai kedudukan yang terpuji dan derajat yang tinggi, dan kekuasaan untuk mencipta serta tunduk di bawah kekuasaannya seluruh unsur dari semesta ini. Dan termasuk madzhab kami yang sangat penting pula, bahwa para imam kita mempunyai kedudukan yang tidak dapat diraih oleh para malaikat terdekat pun, dan tidak pula oleh nabi yang didekatkan. Dan berdasarkan riwayat-riwayat yang ada pada kita, dengan hadits-haditsnya, bahwa Rasul teragung Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para imam, mereka semua, sebelum adanya alam semesta ini berupa cahaya yang dijadikan Allah mengelilingi Ars-Nya." 22) Sesungguhnya orang-orang sufi, dimana beribu-ribu kaum muslimin dari segala penjuru dirangkul mereka, lalai ketika mengangkat orang-orang tersebut (para imamnya) ke derajat ketuhanan atau yang mendekati hal itu. Yaitu menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkedudukan diantara mereka dalam mengatur semesta, baik masalah penciptaan dan pengaturan, mendatangkan manfaat dan memberikan madharat, qadha dan qadar Maka, mulailah mereka mengada-ngadakan perkataan terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui teori Al-Haqiqah Al-Muhammadiyah yang mengeluarkan Rasulullah dari alam manusia dan menjadikannya cahaya (nur). Dari cahaya Muhammad itulah seluruh mahluk diciptakan. "Artinya : ... Sungguh besar perkataan yang keluar dari mulut mereka. Tiadalah yang mereka katakan itu kecuali dusta". (Al-Kahfi : 5) Berikut ini sebagian dari perkataan mereka : 1. Muhammad adalah asal semesta. "Sesungguhnnya akal yang pertama adalah dinasabkan kepada Muhamad. Karenanya Allah menciptakan Jibril di waktu terdahulu. Maka Muhammad adalah bapak bagi Jibril dan merupakan asal dari seluruh alam semesta". 23) 2. Muhammad di atas 'Arsy. "Mahluk yang pertama adalah debu, dan mahluk yang pertama yang berwujud secara hakiki adalah Muhammad yang disifatkan istiwa' di atas 'Arsy Ar-Rahmani, yaitu 'Arsy ilahi." 24) 3. Cahaya Muhammad (nur Muhammadi) adalah cahaya Allah. 4. Muhammad adalah penjaga atas semesta. 5. Semesta diciptakan karena Muhammad. Ibnu Nabatah Al-Mishri berkata : Kalau bukan karenanya, tidak adalah bumi dan tidak pula ufuk. Tidak pula waktu, tidak pula mahluk, tidak pula gunung. 6. Muhammad mengetahui yang gaib. Berikut ini dalil-dalil mereka yang mereka sembunyikan di balik punggung-punggungnya : Hadits pertama. "Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya nabimu, wahai Jabir." (Hadits PALSU). Hadits kedua. "Artinya : Aku sudah menjadi nabi sedangkan Adam masih berwujud antara air dan tanah". (Hadits PALSU. Lihat Syarah Jami'ash-Shagir III/91 dan Asna Al-Mathalib hal. 195). Ini adalah perkataan yang sangat lemah dan matan-nya mungkar. Bukankah air adalah bagian dari tanah ? Adapun hadits shahih berlafadz : "Artinya : Aku sudah menjadi Nabi, sedangkan Adam adalah keadaan antara ruh dan jasad", tetapi ini pada ilmu Allah yang azali. Hadits ketiga. "Artinya : Kalau tidak karena engkau, maka bintang-bintang itu tidak diciptakan". (Shan'ani berkata bahwa hadits ini PALSU dan disepakati Imam Syaukani dalam kitab Fawaid Al-Majmu'ah hl. 116). Padahal sesungguhnya Allah telah menutup berbagai jalan menuju perbuatan yang melebih-lebihkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Artinya : Katakanlah, sesungguhnya aku ini adalah manusia seperti kamu semua. Hanyasanya diwahyukan kepadaku (wahyu). Sesungguhnya sesembahanmu adalah sesembahan yang Esa. Maka barangsiapa yang mengharapkan bertemu dengan Rabbnya, hendaklah ia beramal dengan amalan yang shalih dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya". (Al-Kahfi : 110) Dan berfirman