[iagi-net-l] Berita dari Pacet Mojokerto

2002-12-16 Terurut Topik Andang Bachtiar
Sejak Hari Kamis 12 Desember 2002 kemarin, Pak Ikhsyat Ketua Pengda JAtim  sekaligus 
HUMAS IAGI telah berkoordinasi langsung dg saya lewat SMS; yaitu ketika beliau 
memberitahukan bahwa Tim IAGI Surabaya telah sampai di lokasi Pacet untuk ikut 
kontribusi dalam penanggulangan bencana tersebut. Saya sarankan untuk lebih 
berkonsentrasi
pada penanggulangan langsung dan rehabilitasi. 

Pada hari Sabtu 14 Desember Pak Ikhsyat kirim SMS lagi yang menanyakan bagaimana 
memposisikan IAGI didalam keseluruhan gerak Penanggulangan Bencana di Jawa Timur yang 
notabene didalamnya juga ada rekan-rekan dari UGM dan
DGTL BDG yang terlibat. Saya minta dia untuk berkoordinasi juga dg Pak Assegaf (Ketua 
Bidang GTL PPIAGI) dan menyarankan untuk mengambil peran inisiatif koordinasi kepada 
pihak-pihak lembaga kegeologian lain yang
terlibat. Saya coba komunikasikan koordinasi tersebut ke semua pihak, Bu Rita UGM, Pak 
Ridwan BPPT, Pak Hardoyo DGTL, juga Pak Assegaf IAGI.

Rencananya hari ini IAGI diundang JATIm untuk rakor penanggulangan bencana. Nampaknya 
Pengda JAtim akan diwakili oleh Pak MArcilinus karena Pak Ikhsyatnya akan ke JKT hari 
ini.

Sejauh menyangkut hal-hal teknis, saya tidak singgung sama sekali dalam koordinasi. 
Meskipun demikian, dalam Suara Merdeka hari ini terberitakan IAGI menyatakan (lewat 
Pak Ikhsyat) bahwa di Pacet itu bukan banjir bandang tapi longsor. Dalam komunikasi dg 
tilpon dg Pak Marci di SBY kemarin sore, sebenarnya terungkap juga bahwa situasi
koordinasi/diskusinya berputar pada masalah pengklasifikasian TIPE BENCANA. Hal ini 
juga mengemuka ketika saya tilp-tilpunan dg Pak Ridwan BPPT. Kalau Pak Ridwan lebih 
cenderung menyatakan ini semua adalah bencana tipe GALADO
( mungkin gabungan antara banjir dan longsorlah(??)).

Lepas dari masalah semantik dan klasifikasi tersebut, Saya melihat perlunya kita 
berkoordinasi untuk menghindari tumpang tindih, mendorong efisiensi, dan secepatnya 
melakukan hal-hal ayng dipandang perlu (dari segi geologi) untuk membantu JAWA TIMUR. 
Saya harapkan masing-masing pihak menyatakan:
1. punya (potensi) apa
2. punya rencana (kerja) apa
3. butuh (fasilitas) apa
..sedimikian rupa shg mungkin yang dibutuhkan bu RITA ada di Pak Ridwan,
yang dibutuhkan pak Ridwan ada dipunyai DGTL, sementara yang dicari-cari
DGTL dipunyai rekan-rekan Dinas ESDM JATIM,... dengan koordinasi itu, maka
bisa saling melengkapi,

tidak perlu semuanya beli SPOT, tidak perlu semuanya melakukan interpretasi citra dan
tidak perlu semuanya sama-sama turun memetakan lokasi bencana.

(sementara itu saya dapatkan rencana dari Pak Ridwan bahwa BPPT akan Rapid
Mapping khusus konsentrasi didaerah PACET dan juga akan menggunakan data
coverage helikopter SCTV untuk bantu pemetaan)

(Bu Rita meminta juga kemungkinan identifikasi di PAcet ini bisa dipakai
untuk bikin model buat yang lain-lain di JAWA TIMUR)

(Pak Hardoyo menilai metode Pak Ridwan lebih cocok untuk Zonning bukan untuk
Warning. Metode tsb lebih akurat untuk longsor. Yang penting adalah upaya
rehabilitasinya di PACET tsb).


Kita tunggu berita selanjutnya dari rekan-rekan Surabaya

Salam

ADB


- Original Message -
From: Sofyadi Roezin [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 16, 2002 8:50 PM
Subject: Pemberitaan mengenai Longsor di Modjokerto


Saya sempat membaca Harian Suara Merdeka (Semarang?) edisi Jumat 13 Desember
2002, di hal pertama memberitakan kunjungan Ketua Pengda IAGI Jawa Timur sdr
Ichsyat Syukur ke Lokasi Tanah Longsor di Modjokerto.  Harian itu memuat
bantahan dari sdr Ichsyat Syukur bahwa yang terjadi disitu bukan banjir
bandang seperti yang banyak diberitakan, tetapi Longsor, yang disebabkan
gundulnya hutan di gunung Welirang.  Berita ini menarik karena yang pertama
mengaitkan bencana itu dengan IAGI. Saya tidak mempunyai kopi koran tsb.




[iagi-net-l] Oleh-oleh dari Makassar

2002-12-16 Terurut Topik Andang Bachtiar
Bersamaan dengan kesempatan Ketua IAGI hadir dan bicara pada Seminar 25 Tahun 
pendidikan geologi di UNHAS, maka diadakan juga rapat terbuka konsolidasi IAGI 
SulSel-Sultra pada hari Rabu 11 Desember jam 18.00-20.00 di UNHAS yang dihadiri oleh 
60 orang ahli geologi (IAGI dan simpatisannya) dan dipimpin oleh Pak Budi Rochmanto, 
Ketua Pengda SULSEL-SULTRA.
Tercatat  8 penanya (Ilham, Israwadi, Adi Maulana, Jamal, Samalu, Bustan, Arham, 
Rachmad) melontarkan topik-topik diskusi yang dijawab dan diuraikan secara bergantian 
oleh Ketua Umum IAGI dan Ketua Pengda. Materi-materi yang dibicarakan meliputi

1) Perombakan kepengurusan Pengda SULSEL-SULTRA, mekanismenya diserahkan kepada rapat 
anggota didaerah, PP tinggal menyetujui saja apakah akan diteruskan, ditambah pengurus 
baru, atau pemilihan formatur baru. Perlu diketahui bahwa pada saat ini kepengurusan 
Pengda Sulsel-Sultra sudah berjalan 5 tahun yaitu sejak PP-IAGI Pak Yanto Sumantri 
dengan Ketua Pengdanya pak Budi Rochmanto. Sementara itu, pengurus aktif lainnya sudah 
banyak yang pindah karena likuidasi kanwil 2 tahun yang lalu, sehingga kegiatan 
organisasi juga tidak terlalu menonjol, walaupun ada. 

2) Usulan supaya IAGI lebih vokal dalam mengcounter pemberitaan berat sebelah dari LSM 
soal industri ekstraktif kebumian. Dalam menanggapinya usulan tersebut, Ketum 
memberikan ilustrasi tentang pilihan strategi. Sehubungan dengan sifat 
pengorganisasian, dukungan dan militansi yang jauh lebih meluas dikalangan LSM anti 
industri ekstraktif, akan sangat sia-sia kalau IAGI mennyalurkan energi hanya uintuk 
meladeni setiap ada pemberitaan negatip soal industri ekstraktif oleh LSM-LSM 
tersebut. Pilihan strategisnya adalah melakukan kampanye geologi di PA-PA dan tempat 
wisata, dan juga pelatihan gratis tentang geologi kepada LSM/PA yang akan 
diintensifkan semester pertama tahun depan. 

3) Usulan supaya IAGI lebih berkonsentrasi pada penguasaan media massa; sehingga 
sosialisasi geologi akan effektif,... daripada berpayang-payah bikin pendidikan  
latihan buat LSM, guru-guru, anggota DPRD dsbnya. Masalahnya adalah: sampai saat ini 
tim HUMAS IAGI masih belum cukup sakti untuk penguasaan media masa tersebut. Usulan 
diperhatikan dan akan dijadikan bahan masukan dalam rapat pleno maupun BOC.

4) Fleksibilitas iuran (supaya bisa dikumpulkan terlebih dulu di PENGDA untuk dipakai 
sebagai modal kegiatan, jadi tidak harus setor langsung ke BCA). Hal ini juga ada 
contohnya, yaitu di Yogja, maupun di Riau; dimana Pengda mengkoordinir duit iuran 
untuk kemungkinan dipuitarkan bagi kegiatan internal PENGDA terlebih dulu.

5) Permintaan penyelenggaraan PIT di Makassar. Hal ini sudah berulangkali diungkapkan 
kepada PP-IAGI sbelumnya, yaitu pada jaman pak Yanto Sumantri maupun jaman pak Wahab, 
tapi rupanya masih belum dapat direalisasikan. PPIAGI yang baru menyatakan bahwa saat 
ini tradisi 3 kota (JKT-BDG-YOG) sebagai penyelenggara PIT sudah dapat diterobos dg 
penyelenggaraan PIT-31 di Surabaya 2002 kemarin. Dengan demikian jalan menuju Makassar 
akan lebih terbuka. Untuk tahun depan sudah ditetapkan di Jakarta. Tahun berikutnya 
2004 rencananya di Semarang, kemudian tahun 2005 direncanakan kembali ke Bandung 
(PEMILU KETUM IAGI). Nah, ada kesempatan untuk PIT di Makassar 2006. Untuk itu 
disarankan mengirim surat resmi seperti Semarang. Selain itu, sebagai latihan untuk 
penyelenggaraan PIT diharapkan tahun depan (2003) Pengda dapat menjadi pelaksana IAGI 
SYMPOSIUM ON GEOLOGY OF CARBONATES.

6. Mengharapkan IAGI lebih berperan dalam menciptakan lapangan kerja bagi lulusan 
geologi baru. Kalau tidak bisa, ya konsekwensinya IAGI perlu merekomendasikan 
penciutan penerimaan mahasiswa geologi baru diberbagai lembaga pendidikan, karena 
kalau dibiarkan tetap seperti ini, maka akan makin banyak pengangguran. Penciptaan 
lapangan kerja, terutama di daerah-daerah, hanya bisa terjadi apabila 
sosialisasi/kampanye tentang geologi berjalan efektif; karena siapa yang mau 
menghire geology di daerah-daerah sementara mereka pada umumnya belum tahu apa itu 
geology? Secara prinsip, PPIAGI tidak setuju dengan kebijakan pembatasan mahasiswa 
yang masuk jurusan geologi hanya karena takut mereka jadi pengangguran. 
Permasalahannya adalah pada matching antara kebutuhan industri dengan kwalitas 
supply dari perguruan tinggi. Untuk itulah maka IAGI akan secara terus menerus 
berusaha menjembatani matching tersebut lewat berbagai programnya.

7.  Usulan supaya IAGI berperan juga dalam distribusi informasi terbaru tentang 
geologi; sehingga bukan hanya geologist Jakarta (dan Jawa) saja yang maju, tapi 
geologist-geologist didaerah juga bisa maju. Pada dasarnya fungsi tersebut 
dilaksanakan secara kelembagaan oleh IAGI lewat PIT dan penerbitan prosiding. 
Sedangkan untuk hal-hal spesifik lainnya dalam frekwensi yang lebih pendek, sudah 
tidak relevan lagi apabila IAGI berperan sebagai pendistribusi informasi dijaman 
CYBER seperti ini dimana setiap orang punya akses terhadap 

[iagi-net-l] Oleh-oleh dari Makassar

2002-12-16 Terurut Topik Andang Bachtiar

Bersamaan dengan kesempatan Ketua IAGI hadir dan bicara pada Seminar 25 Tahun 
pendidikan geologi di UNHAS, maka diadakan juga rapat terbuka konsolidasi IAGI 
SulSel-Sultra pada hari Rabu 11 Desember jam 18.00-20.00 di UNHAS yang dihadiri oleh 
60 orang ahli geologi (IAGI dan simpatisannya) dan dipimpin oleh Pak Budi Rochmanto, 
Ketua Pengda SULSEL-SULTRA.
Tercatat  8 penanya (Ilham, Israwadi, Adi Maulana, Jamal, Samalu, Bustan, Arham, 
Rachmad) melontarkan topik-topik diskusi yang dijawab dan diuraikan secara bergantian 
oleh Ketua Umum IAGI dan Ketua Pengda. Materi-materi yang dibicarakan meliputi

1) Perombakan kepengurusan Pengda SULSEL-SULTRA, mekanismenya diserahkan kepada rapat 
anggota didaerah, PP tinggal menyetujui saja apakah akan diteruskan, ditambah pengurus 
baru, atau pemilihan formatur baru. Perlu diketahui bahwa pada saat ini kepengurusan 
Pengda Sulsel-Sultra sudah berjalan 5 tahun yaitu sejak PP-IAGI Pak Yanto Sumantri 
dengan Ketua Pengdanya pak Budi Rochmanto. Sementara itu, pengurus aktif lainnya sudah 
banyak yang pindah karena likuidasi kanwil 2 tahun yang lalu, sehingga kegiatan 
organisasi juga tidak terlalu menonjol, walaupun ada. 

2) Usulan supaya IAGI lebih vokal dalam mengcounter pemberitaan berat sebelah dari LSM 
soal industri ekstraktif kebumian. Dalam menanggapinya usulan tersebut, Ketum 
memberikan ilustrasi tentang pilihan strategi. Sehubungan dengan sifat 
pengorganisasian, dukungan dan militansi yang jauh lebih meluas dikalangan LSM anti 
industri ekstraktif, akan sangat sia-sia kalau IAGI mennyalurkan energi hanya uintuk 
meladeni setiap ada pemberitaan negatip soal industri ekstraktif oleh LSM-LSM 
tersebut. Pilihan strategisnya adalah melakukan kampanye geologi di PA-PA dan tempat 
wisata, dan juga pelatihan gratis tentang geologi kepada LSM/PA yang akan 
diintensifkan semester pertama tahun depan. 

3) Usulan supaya IAGI lebih berkonsentrasi pada penguasaan media massa; sehingga 
sosialisasi geologi akan effektif,... daripada berpayang-payah bikin pendidikan  
latihan buat LSM, guru-guru, anggota DPRD dsbnya. Masalahnya adalah: sampai saat ini 
tim HUMAS IAGI masih belum cukup sakti untuk penguasaan media masa tersebut. Usulan 
diperhatikan dan akan dijadikan bahan masukan dalam rapat pleno maupun BOC.

4) Fleksibilitas iuran (supaya bisa dikumpulkan terlebih dulu di PENGDA untuk dipakai 
sebagai modal kegiatan, jadi tidak harus setor langsung ke BCA). Hal ini juga ada 
contohnya, yaitu di Yogja, maupun di Riau; dimana Pengda mengkoordinir duit iuran 
untuk kemungkinan dipuitarkan bagi kegiatan internal PENGDA terlebih dulu.

5) Permintaan penyelenggaraan PIT di Makassar. Hal ini sudah berulangkali diungkapkan 
kepada PP-IAGI sbelumnya, yaitu pada jaman pak Yanto Sumantri maupun jaman pak Wahab, 
tapi rupanya masih belum dapat direalisasikan. PPIAGI yang baru menyatakan bahwa saat 
ini tradisi 3 kota (JKT-BDG-YOG) sebagai penyelenggara PIT sudah dapat diterobos dg 
penyelenggaraan PIT-31 di Surabaya 2002 kemarin. Dengan demikian jalan menuju Makassar 
akan lebih terbuka. Untuk tahun depan sudah ditetapkan di Jakarta. Tahun berikutnya 
2004 rencananya di Semarang, kemudian tahun 2005 direncanakan kembali ke Bandung 
(PEMILU KETUM IAGI). Nah, ada kesempatan untuk PIT di Makassar 2006. Untuk itu 
disarankan mengirim surat resmi seperti Semarang. Selain itu, sebagai latihan untuk 
penyelenggaraan PIT diharapkan tahun depan (2003) Pengda dapat menjadi pelaksana IAGI 
SYMPOSIUM ON GEOLOGY OF CARBONATES.

6. Mengharapkan IAGI lebih berperan dalam menciptakan lapangan kerja bagi lulusan 
geologi baru. Kalau tidak bisa, ya konsekwensinya IAGI perlu merekomendasikan 
penciutan penerimaan mahasiswa geologi baru diberbagai lembaga pendidikan, karena 
kalau dibiarkan tetap seperti ini, maka akan makin banyak pengangguran. Penciptaan 
lapangan kerja, terutama di daerah-daerah, hanya bisa terjadi apabila 
sosialisasi/kampanye tentang geologi berjalan efektif; karena siapa yang mau 
menghire geology di daerah-daerah sementara mereka pada umumnya belum tahu apa itu 
geology? Secara prinsip, PPIAGI tidak setuju dengan kebijakan pembatasan mahasiswa 
yang masuk jurusan geologi hanya karena takut mereka jadi pengangguran. 
Permasalahannya adalah pada matching antara kebutuhan industri dengan kwalitas 
supply dari perguruan tinggi. Untuk itulah maka IAGI akan secara terus menerus 
berusaha menjembatani matching tersebut lewat berbagai programnya.

7.  Usulan supaya IAGI berperan juga dalam distribusi informasi terbaru tentang 
geologi; sehingga bukan hanya geologist Jakarta (dan Jawa) saja yang maju, tapi 
geologist-geologist didaerah juga bisa maju. Pada dasarnya fungsi tersebut 
dilaksanakan secara kelembagaan oleh IAGI lewat PIT dan penerbitan prosiding. 
Sedangkan untuk hal-hal spesifik lainnya dalam frekwensi yang lebih pendek, sudah 
tidak relevan lagi apabila IAGI berperan sebagai pendistribusi informasi dijaman 
CYBER seperti ini dimana setiap orang punya akses terhadap 

Re: [iagi-net-l] Oleh-oleh dari Makassar

2002-12-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
=
9. Ada yang menagih janji, bahwa PPIAGI dapat mencarikan dana untuk
Jurusan-Jurusan Geologi di Indonesia, khususnya UNHAS, dengan memintakan
dana educational bonus ke Pertamina/MIGAS. Sehubungan dengan hal tersebut
diungkapkan oleh KETUM bahwa dari waktu-kewaktu PP mencoba untuk menggugah
dana tersebut dari Pertamina EP maupun dari BP Migas. Usaha yang pernah
dilakukan pertengahan tahun kemarin dg bertemu Pak Effendi Situmorang
ternyata belum membuahkan hasil, karena menurut beliau dana tersebut ada di
EP bukan di MPS. Nah, sejak UU Migas yang baru ini, secara teoritis dana
tersebut seharusnya dipegang oleh BP MIGAS. Kita akan tindak-lanjuti, karena
bukan hanya UNHAS yang akan mendapatkan benefit dari situ tetapi komunitas
IAGI di bidang pendidikan lainnyapun akan dapat mengambil manfaat. Tambahan
dari Pak Tjatur dari Caltex yang kebetulan hadir dalam diskusi tsb: baru
saja CPI menandatangani kontrak blok baru dg 400.000 signature bonus, 15%
diantaranya adalah educational bonus.
===

Emang selama ini dana (education bonus) yg cukup gede ini dikemanain sih ?
bukan suudzon looh ... cuman bertanya-tanya  :-p
namanya saja 'bonus'  kayak bonus lebaran ajah .
kalo ndak dikelola dengan bagus cuman jadi uang jajan wektu mudik ...

rdp


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Komisi FOSI

2002-12-16 Terurut Topik Herman Darman [EMAIL PROTECTED]
Di bawah IAGI-net mails ada tertulis
Komisi FOSI. Boleh minta tolong diganti dengan
Komisi Sedimentologi (FOSI).
Karena di IAGI komisi ini dikenal sebagai komisi sedimentologi, atau 
nama umumnya Forum Sedimentologiwan Indonesia. Dengan demikian lebih 
banyak orang tau apa FOSI.

Terima kasih,

Herman


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi FOSI : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik Herman Darman [EMAIL PROTECTED]
Ada yang tau mengenai teori terbentuknya / terakumulasinya CO2 di 
Natuna dan sekitarnya? Beberapa discovery di Sarawak juga punya CO2 
yang tinggi. Ada paper / report / publikasi mengenai CO2 ini?

Trims,

Herman



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari Makassar)

2002-12-16 Terurut Topik I Nengah D. Sadiarta
Pak Vicky,
Sewaktu di Yogya (10-12 th yang lalu) saya dan beberapa kawan pernah
mencicipi dana ini (?) dalam bentuk beasiswa dan beberapa kawan yang lain
juga dapat beasiswa luar negeri untuk ambil S2 di CSM. Apakah beasiswa
adalah salah satu bentuk penyaluran dari dana ini?

~INS~

Emang selama ini dana (education bonus) yg cukup gede ini dikemanain sih ?
bukan suudzon looh ... cuman bertanya-tanya  :-p
namanya saja 'bonus'  kayak bonus lebaran ajah .
kalo ndak dikelola dengan bagus cuman jadi uang jajan wektu mudik ...

rdp



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari Makassar)

2002-12-16 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Kita pernah mendiskusikan ttg ini beberapa tahun yang
lalu di milis IAGI.
Setiap Producing oil Co. harus menyisihkan 3 % dari
profit (?) untuk pendidikan.  Kalau belum produksi
maka harus bayar  USD 3,000 pertahun.
dulu duit nya di setor ke BKKA(BPPKA) dst.

Duit ini di pakai untuk membiayai pendidikan dengan
berbagai bentuk, dan yang sering terdengar adalah
melalui pemberian beasiswa ke mahasiswa dalam negeri
(Komite 3) dan pendidikan luar negeri (komite 1).
(saya pernah juga dapat beasiswa ini).  dulu
dipusatkan ke suatu badan di sebut konsorsium bagi
hasil (KBH)
sekarang setiap producing oil co. bisa pilih student
sendiri.

Kalau tidak salah dana ini pernah juga di pakai untuk
pengadaan computer, buku dan penunjang riset lainnya.
diberikan ke ITB (?) dan beberapa universitas lainnya.
Pak Naim tahu ttg ini.

fbs

--- I Nengah D. Sadiarta [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Pak Vicky,
 Sewaktu di Yogya (10-12 th yang lalu) saya dan
 beberapa kawan pernah
 mencicipi dana ini (?) dalam bentuk beasiswa dan
 beberapa kawan yang lain
 juga dapat beasiswa luar negeri untuk ambil S2 di
 CSM. Apakah beasiswa
 adalah salah satu bentuk penyaluran dari dana ini?
 
 ~INS~
 
 Emang selama ini dana (education bonus) yg cukup
 gede ini dikemanain sih ?
 bukan suudzon looh ... cuman bertanya-tanya 
 :-p
 namanya saja 'bonus'  kayak bonus lebaran ajah
 .
 kalo ndak dikelola dengan bagus cuman jadi uang
 jajan wektu mudik ...
 
 rdp
 
 
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari Makassar)

2002-12-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kalo aku dulu dapet beasiswa juga tapi dari dana KPP KPS ... yg ini kali ya
? dulu pengelolanya beberapa dari Oil Company ... bukan pertamina. Ada juga
yg dipakai utk nyekolahin ... apakah ini masih jalan ?
Juga ada kursus yg dibiayai IWPL ... Kalo IWPL (Iuran wajib pekerja
luarnegeri) ini jelas iuran wajib bukan 'education bonus' kan ?

rdp

- Original Message -
From: I Nengah D. Sadiarta [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 17, 2002 9:22 AM
Subject: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari
Makassar)


 Pak Vicky,
 Sewaktu di Yogya (10-12 th yang lalu) saya dan beberapa kawan pernah
 mencicipi dana ini (?) dalam bentuk beasiswa dan beberapa kawan yang lain
 juga dapat beasiswa luar negeri untuk ambil S2 di CSM. Apakah beasiswa
 adalah salah satu bentuk penyaluran dari dana ini?

 ~INS~
 
 Emang selama ini dana (education bonus) yg cukup gede ini dikemanain sih
?
 bukan suudzon looh ... cuman bertanya-tanya  :-p
 namanya saja 'bonus'  kayak bonus lebaran ajah .
 kalo ndak dikelola dengan bagus cuman jadi uang jajan wektu mudik ...
 
 rdp



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari Makassar)

2002-12-16 Terurut Topik SYAFRI_SYAFAR


Dana yang disebutkan oleh Frans dibawah ini, saat ini dikelola oleh Badan
Konsortium Pertamina - KPS yang pada transisi sekarang akan dipusatkan di BP
Migas. Dana ini disalurkan dalam dua bentuk, yaitu BSDN (Bea Siswa Dalam Negeri)
dan BSLN (Bea Siswa Luar Negeri). BSDN itu disalurkan ke perguruan tinggi di
Indonesia secara merata dan tergantung kebutuhan, karena ada Universitas yang
dapat 'jatah' tapi nggak pernah mengambil, mungkin nggak membutuhkan ngkali.
Sementara yang BSLN adalah untuk pembiayaan Continuing Education untuk S2 luar
negeri (Overseas Master Degree). Pemilihan Grantees berbeda dengan yang
diterapkan jaman 10-12 tahun yang lalu, dimana Periode 2000 - 2002, KPS yang
menentukan calon Grantee-nya sendiri sesuai dengan alokasi dana tsb yang
dikaitkan dengan besarnya sumbangan/bonus yang diberikan. Seperti contoh, untuk
Caltex karena produksinya besar, maka sumbangannya (bonus yg diberikan untuk
pendidikan) ini cukup besar, sehingga berhak mengirim Granteenya sebanyak 12
orang. sementara CNOOC hanya berhak mengirim 6 grantees. Periode ini sebanyak 80
grantees telah dikirimkan ke overseas university. Periode berikutnya (2003 -
2005) akan dikirmkan sebanyak 30 grantees.

Terakhir, untuk pengelolaan dana ini, rencananya akan dibentuk sebuah Yayasan,

Sekian, sekilas info.

SS






Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] on 12/17/2002 08:44:34 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: SYAFRI SYAFAR/MAX)
Subject:  Re: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari
  Makassar)



Kita pernah mendiskusikan ttg ini beberapa tahun yang
lalu di milis IAGI.
Setiap Producing oil Co. harus menyisihkan 3 % dari
profit (?) untuk pendidikan.  Kalau belum produksi
maka harus bayar  USD 3,000 pertahun.
dulu duit nya di setor ke BKKA(BPPKA) dst.

Duit ini di pakai untuk membiayai pendidikan dengan
berbagai bentuk, dan yang sering terdengar adalah
melalui pemberian beasiswa ke mahasiswa dalam negeri
(Komite 3) dan pendidikan luar negeri (komite 1).
(saya pernah juga dapat beasiswa ini).  dulu
dipusatkan ke suatu badan di sebut konsorsium bagi
hasil (KBH)
sekarang setiap producing oil co. bisa pilih student
sendiri.

Kalau tidak salah dana ini pernah juga di pakai untuk
pengadaan computer, buku dan penunjang riset lainnya.
diberikan ke ITB (?) dan beberapa universitas lainnya.
Pak Naim tahu ttg ini.

fbs





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
kalau misalnya kita drilling di satu well di beberapa reservoir gas 
terdapat kandungan CO2 yang tinggi dan beberapa lainnya tidak ada CO2nya 
(dan tidak bisa dizonasi by depth alias acak  ) , apakah bisa dikatakan 
hcnya berasal dari source rock yang berbeda sehingga menghasilkan hc yang 
berbeda di tiap reservoir atau ada faktor dari sistem lithology 
trappingnya yang menyebabkan CO2 banyak terakumulasi di reservoir tertentu 
dan tidak di reservoir yang lain?
nanya  agak petrophysic
mungkin ada yang pernah mencoba ,bisakah kita mendeteksi suatu reservoir 
yang banyak mengandung hc dengan CO2 atau yang tidak mengandung CO2 dari 
logs?





Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
17/12/2002 09:39 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna



Kalau yang dimaksud L-structure (Natuna Platform) di East Natuna Basin 
memang sangat tinggi kandungan CO2-nya, sekitar 80 %, sehingga memotong 
reserve dari 220 TCFG  menjadi 45 TCFG. Publikasi struktur ini, tetapi 
tidak khusus untuk CO2, bisa ditemukan di Rudolph and Lehman (1989) : SEPM 
Spec Publ. 44, p. 353-361 (terutama tentang seq strat karbonat). Di 
Proceedings IPA (simposium Petroleum System Asia-Australia, 1997) ada 
studi regional CO2 (Cooper dkk), tetapi rasanya tidak membahas Natuna. 
Untuk asal CO2 yang paling tepat tentu melihat isotop  karbon C-13 dari 
gas CO2, terus nilai itu diterapkan ke geologic setting setempat. Nilai 
isotop yang lain mencerminkan asal yang lain. Misalnya : CO2 dari thermal 
degradasi organic matter punya nilai -8 sd -12 per mil; dari thermal 
destruction carbonates +4 sd -5 per mil; dari bacterial oxidation metan 
-20 sd -59 per mil; sedangkan dari volcanic degassing -8 per mil. Saya 
tidak punya nilai karbon isotop gas CO2 di Natuna; barangkali teman-teman 
di Premier dan ConocoPhillips punya; hanya tinggi CO2 itu tidak merata, 
seperti biasanya; ada yang nol sd yang ekstrim. Untuk L structure, katanya 
source-nya dari synrift coal; mungkin CO2nya berasal dari termal degradasi 
coal, bisa saja.  Di tempat lain akan lain lagi mekanismenya; saya pernah 
evaluasi CO2 di Jatim, dan yang tinggi (40-80 %) hanya terkonsentrasi di 
East Cepu High, di sini karbonat Kujung-Prupuh-Tuban di downdipnya masuk 
ke daerah overmature sehingga asal CO2-nya d
 ari degradasi ternal karbonat dan ini didukung nilai isotop karbon-13 
nya.
Salam,
Awang H. Satyana
 Herman Darman [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 
wrote:Ada yang tau mengenai teori terbentuknya / terakumulasinya CO2 di 
Natuna dan sekitarnya? Beberapa discovery di Sarawak juga punya CO2 
yang tinggi. Ada paper / report / publikasi mengenai CO2 ini?

Trims,

Herman



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh da ri Makassar)

2002-12-16 Terurut Topik Minarwan
Informasi menarik Mas Syafri,
Apakah nanti info ini akan disampaikan ke seluruh PT oleh Badan Konsorsium
Migas-KPS atau masing-masing perusahaan mencari kandidatnya sendiri seperti
dulu ?

Minarwan 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]

Periode berikutnya (2003 -
2005) akan dikirmkan sebanyak 30 grantees.



***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) 
named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the 
intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 




RE: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari Makassar)

2002-12-16 Terurut Topik Ariadi Subandrio
penamaan2nya suka berganti-ganti sih, kadang IWPL, saat tertentu KKSK, entah
apa lagi. Mungkin kawan-kawan di BP Migas atau MIGAS yang paling tahu dan
valid menjelaskan tentang informasi keberadaan, berputar serta
penggunaan2nya berbagai bonuses dari suatu contract area concession. 

kadang terlihat juga adanya expert yang dikontrak KPS tapi masih ikutan
kursus-kursus atau Field Trip/Course dengan biaya company, kalo seperti itu
expert bukan ya. Kalo ikutan kursus gitu masuk cost recovery gak ya?

lam-salam,
ar-.


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, December 17, 2002 7:43 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh
dari Makassar)


Kalo aku dulu dapet beasiswa juga tapi dari dana KPP KPS ... yg ini kali ya
? dulu pengelolanya beberapa dari Oil Company ... bukan pertamina. Ada juga
yg dipakai utk nyekolahin ... apakah ini masih jalan ?
Juga ada kursus yg dibiayai IWPL ... Kalo IWPL (Iuran wajib pekerja
luarnegeri) ini jelas iuran wajib bukan 'education bonus' kan ?

rdp

- Original Message -
From: I Nengah D. Sadiarta [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 17, 2002 9:22 AM
Subject: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari
Makassar)


 Pak Vicky,
 Sewaktu di Yogya (10-12 th yang lalu) saya dan beberapa kawan pernah
 mencicipi dana ini (?) dalam bentuk beasiswa dan beberapa kawan yang lain
 juga dapat beasiswa luar negeri untuk ambil S2 di CSM. Apakah beasiswa
 adalah salah satu bentuk penyaluran dari dana ini?

 ~INS~
 
 Emang selama ini dana (education bonus) yg cukup gede ini dikemanain sih
?
 bukan suudzon looh ... cuman bertanya-tanya  :-p
 namanya saja 'bonus'  kayak bonus lebaran ajah .
 kalo ndak dikelola dengan bagus cuman jadi uang jajan wektu mudik ...
 
 rdp


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik Awang Satyana

Kasus di Jawa Barat Basin di Lapangan Pamanukan, Haurgeulis, Gantar menerangkan hal 
ini. Di sumur Pamanukan-2 gas di Talang Akar bagian atas menerus sampai ke Baturaja 
punya kandungan CO2 85-99 %, dari Talang Akar sampai Baturaja tanpa melalui vertical 
seal; sumur Pamanukan Selatan-1 gas di Baturaja bagian atas 86 %, kemudian terdapat 
shale cukup tebal di atasnya, dan masuk ke F. Cibulakan yang disebut Zone 16/Zone 15 
yang mengandung gas dengan kandungan CO2 drastis menurun ke 6 %; kondisi ini terulang 
lagi di sumur Haurgeulis-1, gas di puncak Baturaja punya CO2 74 %, kemudian ada shale 
sangat tebal, lalu ada gas di Cibulakan Zone 14 dengan kandungan CO2 8 %; Kondisi ini 
tidak terjadi di Gantar-1 yang dibor di Gantar High; di sini karbonat Baturaja menerus 
menjadi karbonat Cibulakan (karena karbonat terus tumbuh di tinggian). gas di puncak 
Baturaja punya CO2 70-92 %, di karbonat Cibulakan tetap tinggi (61 %). Dari kondisi 
ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multiple reservoir, kandungan CO2 bisa 
ekstrim berbeda-beda karena keberadaan vertical sealing; di kasus lain keberadaan 
fault sebagai konduit bisa menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada 
reservoir Peutu dan pre-Peutu.   
Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa dicek dengan 
nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada keberadaan 
vertical sealing dan conduit fault.
Ciri log untuk CO2 tinggi/rendah, menarik, apa memang sudah ada penelitian ke situ ? 
Barangkali di resistivity dan sonicnya ada kekhususan ? Mungkin bisa exercise di 
log-log yang nembus CO2 tinggi dikontraskan dengan log-log yang nembus CO2 
normal/rendah. Silakan para petrophysicists, ini tantangan...
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
 KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] 
wrote:kalau misalnya kita drilling di satu well di beberapa reservoir gas 
terdapat kandungan CO2 yang tinggi dan beberapa lainnya tidak ada CO2nya 
(dan tidak bisa dizonasi by depth alias acak ) , apakah bisa dikatakan 
hcnya berasal dari source rock yang berbeda sehingga menghasilkan hc yang 
berbeda di tiap reservoir atau ada faktor dari sistem lithology 
trappingnya yang menyebabkan CO2 banyak terakumulasi di reservoir tertentu 
dan tidak di reservoir yang lain?
nanya agak petrophysic
mungkin ada yang pernah mencoba ,bisakah kita mendeteksi suatu reservoir 
yang banyak mengandung hc dengan CO2 atau yang tidak mengandung CO2 dari 
logs?





Awang Satyana 
17/12/2002 09:39 AM
Please respond to iagi-net


To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna



Kalau yang dimaksud L-structure (Natuna Platform) di East Natuna Basin 
memang sangat tinggi kandungan CO2-nya, sekitar 80 %, sehingga memotong 
reserve dari 220 TCFG menjadi 45 TCFG. Publikasi struktur ini, tetapi 
tidak khusus untuk CO2, bisa ditemukan di Rudolph and Lehman (1989) : SEPM 
Spec Publ. 44, p. 353-361 (terutama tentang seq strat karbonat). Di 
Proceedings IPA (simposium Petroleum System Asia-Australia, 1997) ada 
studi regional CO2 (Cooper dkk), tetapi rasanya tidak membahas Natuna. 
Untuk asal CO2 yang paling tepat tentu melihat isotop karbon C-13 dari 
gas CO2, terus nilai itu diterapkan ke geologic setting setempat. Nilai 
isotop yang lain mencerminkan asal yang lain. Misalnya : CO2 dari thermal 
degradasi organic matter punya nilai -8 sd -12 per mil; dari thermal 
destruction carbonates +4 sd -5 per mil; dari bacterial oxidation metan 
-20 sd -59 per mil; sedangkan dari volcanic degassing -8 per mil. Saya 
tidak punya nilai karbon isotop gas CO2 di Natuna; barangkali teman-teman 
di Premier dan ConocoPhillips punya; hanya tinggi CO2 itu tidak merata, 
seperti biasanya; ada yang nol sd yang ekstrim. Untuk L structure, katanya 
source-nya dari synrift coal; mungkin CO2nya berasal dari termal degradasi 
coal, bisa saja. Di tempat lain akan lain lagi mekanismenya; saya pernah 
evaluasi CO2 di Jatim, dan yang tinggi (40-80 %) hanya terkonsentrasi di 
East Cepu High, di sini karbonat Kujung-Prupuh-Tuban di downdipnya masuk 
ke daerah overmature sehingga asal CO2-nya d
ari degradasi ternal karbonat dan ini didukung nilai isotop karbon-13 
nya.
Salam,
Awang H. Satyana
Herman Darman  
wrote:Ada yang tau mengenai teori terbentuknya / terakumulasinya CO2 di 
Natuna dan sekitarnya? Beberapa discovery di Sarawak juga punya CO2 
yang tinggi. Ada paper / report / publikasi mengenai CO2 ini?

Trims,

Herman



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL 

RE: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh da ri Makassar)

2002-12-16 Terurut Topik Awang Satyana

Katanya (baru katanya ni...), Educational Bonus dari penandatanganan kontrak migas 
pada saat ini dikelola oleh Divisi Umum di BP Migas bekerja sama dengan Migas, tetapi, 
sebagai catatan, belum seluruh penandatanganan kontrak baru bonusnya sudah keluar, itu 
masih harus ditagih-tagih, termasuk bonus yang lain seperti signature bonus dan 
equipment bonus. Educational Bonus pernah dipakai untuk beasiswa sampai konsorsium ke 
LN, juga untuk kursus-kursus yang lain seperti IWPL Migas. Saya dengar dana itu 
sekarang stagnant...entah kenapa. Sekarang BP Migas sedang direstrukturisasi, 
mendayagunakan educational bonus untuk mencerdaskan anak bangsa harusnya menjadi 
bagian dari restrukturisasi ini. Mengusahakan agar program-program TSA (technical 
service from abroad) yang diajukan KPS2 sebagian diubah agar dilakukan oleh perguruan2 
tinggi dalam negri adalah salah satu usaha lain untuk pemberdayaan potensi bangsa, dan 
ini sudah berjalan. 
Kalau ada expert ikut field-trip ya itu di-cost recovery juga sebab itu menjadi bagian 
budget biaya training yang secara tahunan diajukan ke BP Migas. 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas 
 Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: penamaan2nya suka 
berganti-ganti sih, kadang IWPL, saat tertentu KKSK, entah
apa lagi. Mungkin kawan-kawan di BP Migas atau MIGAS yang paling tahu dan
valid menjelaskan tentang informasi keberadaan, berputar serta
penggunaan2nya berbagai bonuses dari suatu contract area concession. 

kadang terlihat juga adanya expert yang dikontrak KPS tapi masih ikutan
kursus-kursus atau Field Trip/Course dengan biaya company, kalo seperti itu
expert bukan ya. Kalo ikutan kursus gitu masuk cost recovery gak ya?

lam-salam,
ar-.


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, December 17, 2002 7:43 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh
dari Makassar)


Kalo aku dulu dapet beasiswa juga tapi dari dana KPP KPS ... yg ini kali ya
? dulu pengelolanya beberapa dari Oil Company ... bukan pertamina. Ada juga
yg dipakai utk nyekolahin ... apakah ini masih jalan ?
Juga ada kursus yg dibiayai IWPL ... Kalo IWPL (Iuran wajib pekerja
luarnegeri) ini jelas iuran wajib bukan 'education bonus' kan ?

rdp

- Original Message -
From: I Nengah D. Sadiarta 
To: 
Sent: Tuesday, December 17, 2002 9:22 AM
Subject: [iagi-net-l] Educational Bonus dari Pertamina (Oleh-oleh dari
Makassar)


 Pak Vicky,
 Sewaktu di Yogya (10-12 th yang lalu) saya dan beberapa kawan pernah
 mencicipi dana ini (?) dalam bentuk beasiswa dan beberapa kawan yang lain
 juga dapat beasiswa luar negeri untuk ambil S2 di CSM. Apakah beasiswa
 adalah salah satu bentuk penyaluran dari dana ini?

 ~INS~
 
 Emang selama ini dana (education bonus) yg cukup gede ini dikemanain sih
?
 bukan suudzon looh ... cuman bertanya-tanya  :-p
 namanya saja 'bonus'  kayak bonus lebaran ajah .
 kalo ndak dikelola dengan bagus cuman jadi uang jajan wektu mudik ...
 
 rdp


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now


Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik SYAFRI_SYAFAR


Mohon pencerahan Pak Awang,
Bagaimana prosesnya bisa terjadi mekanisma seperti yang disebutkan dibawah ini.

Dari kondisi ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multi!
ple reservoir, kandungan CO2 bisa ekstrim berbeda-beda karena keberadaan
vertical sealing; di kasus lain keberadaan fault sebagai konduit bisa
menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada reservoir Peutu dan
pre-Peutu..Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa
dicek dengan nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada
keberadaan vertical sealing dan conduit fault.

Apakah vertical sealing-nya bisa mem'block' CO2-nya atau bagaimana?.
Thanks

SS
Exploration CNOOC





Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] on 12/17/2002 11:57:10 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: SYAFRI SYAFAR/MAX)
Subject:  Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna




Kasus di Jawa Barat Basin di Lapangan Pamanukan, Haurgeulis, Gantar menerangkan
hal ini. Di sumur Pamanukan-2 gas di Talang Akar bagian atas menerus sampai ke
Baturaja punya kandungan CO2 85-99 %, dari Talang Akar sampai Baturaja tanpa
melalui vertical seal; sumur Pamanukan Selatan-1 gas di Baturaja bagian atas 86
%, kemudian terdapat shale cukup tebal di atasnya, dan masuk ke F. Cibulakan
yang disebut Zone 16/Zone 15 yang mengandung gas dengan kandungan CO2 drastis
menurun ke 6 %; kondisi ini terulang lagi di sumur Haurgeulis-1, gas di puncak
Baturaja punya CO2 74 %, kemudian ada shale sangat tebal, lalu ada gas di
Cibulakan Zone 14 dengan kandungan CO2 8 %; Kondisi ini tidak terjadi di
Gantar-1 yang dibor di Gantar High; di sini karbonat Baturaja menerus menjadi
karbonat Cibulakan (karena karbonat terus tumbuh di tinggian). gas di puncak
Baturaja punya CO2 70-92 %, di karbonat Cibulakan tetap tinggi (61 %). Dari
kondisi ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multi!
ple reservoir, kandungan CO2 bisa ekstrim berbeda-beda karena keberadaan
vertical sealing; di kasus lain keberadaan fault sebagai konduit bisa
menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada reservoir Peutu dan
pre-Peutu.
Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa dicek
dengan nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada
keberadaan vertical sealing dan conduit fault.
Ciri log untuk CO2 tinggi/rendah, menarik, apa memang sudah ada penelitian ke
situ ? Barangkali di resistivity dan sonicnya ada kekhususan ? Mungkin bisa
exercise di log-log yang nembus CO2 tinggi dikontraskan dengan log-log yang
nembus CO2 normal/rendah. Silakan para petrophysicists, ini tantangan...
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
 KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED]
wrote:kalau misalnya kita drilling di satu well di beberapa reservoir gas
terdapat kandungan CO2 yang tinggi dan beberapa lainnya tidak ada CO2nya
(dan tidak bisa dizonasi by depth alias acak ) , apakah bisa dikatakan
hcnya berasal dari source rock yang berbeda sehingga menghasilkan hc yang
berbeda di tiap reservoir atau ada faktor dari sistem lithology
trappingnya yang menyebabkan CO2 banyak terakumulasi di reservoir tertentu
dan tidak di reservoir yang lain?
nanya agak petrophysic
mungkin ada yang pernah mencoba ,bisakah kita mendeteksi suatu reservoir
yang banyak mengandung hc dengan CO2 atau yang tidak mengandung CO2 dari
logs?










-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik Awang Satyana

Betul sekali, tetapi itu interpretasi berdasarkan kasus, yang tidak ada sealing-nya 
(seperti Gantar-1) CO2 tinggi dari Talang Akar-Baturaja-Cibulakan; yang ada sealingnya 
(Cibulakan shale di atas Baturaja) seperti di Pamanukan Selatan-1, CO2 di bawah dan di 
atas sealing sangat kontras, di bawah sealing 90an %, yang di atas sealing 6 %; 
interpretasinya sealing shale telah memblocking CO2; pertanyaan selanjutnya : kenapa 
gas tetap terakumulasi di atas sealing walaupun CO2-nya rendah. Nah, ini perlu data 
tambahan seprti isotop karbon di bawah dan di atas sealing sama atau tidak, juga perlu 
melihat secara tiga dimensi. Tetapi dari kasus yang ada sangat mengesankan bahwa 
vertical sealing mungkin telah jadi barrier.
Awang H. Satyana
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mohon pencerahan Pak Awang,
Bagaimana prosesnya bisa terjadi mekanisma seperti yang disebutkan dibawah ini.

Dari kondisi ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multi!
ple reservoir, kandungan CO2 bisa ekstrim berbeda-beda karena keberadaan
vertical sealing; di kasus lain keberadaan fault sebagai konduit bisa
menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada reservoir Peutu dan
pre-Peutu..Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa
dicek dengan nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada
keberadaan vertical sealing dan conduit fault.

Apakah vertical sealing-nya bisa mem'block' CO2-nya atau bagaimana?.
Thanks

SS
Exploration CNOOC






To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now