Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
mana ada iklan gratis he...he...he...he





Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
01/24/03 12:43 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Acknowledgement


Sena,
memang begitu formal nya tetapi mungkin yang sering
ketinggalan adalah daftar reference nya itu, dan
mungkin footnote dari chart, gambar dll yang di ambil
dari report itu.

Tetapi sebenarnya yang service co. butuhkan adalah
informasi informal dari mulut ke mulut, misalnya kalau
lagi makan siang dengan teman dari BU lain atau Co.
lain, bagus juga kalau di "mentioned" : mau tanya soal
depositional setting dari core, cutting dan well log
silahkan hubungi Sanggam Hutabarat dst.
karena hal itu mungkin akan meng "create" another
opportunity,  iya nggak Sanggam ?
selama ini pengalaman dari service co. adalah berita
buruk cepat menyebar sedangkan berita gembira tidak
diceritakan karena alasan "confidentiality"

dari seorang pegawai service company.
fbs
 

--- Sena Reksalegora <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Report dari pihak ketiga (cukup dengan company name)
> biasanya hanya dimasukan dalam daftar referensi
> dengan
> tambahan kalimat "internal report".
> 
> Pencantuman nama dari yang mengerjakan project dari
> pihak ketiga itu memang jarang terjadi terutama
> dalam
> "routine analysis", tetapi sering sekali pada waktu
> pengerjaan analisa tersebut, terjadi diskusi,
> sehingga
> si "owner" dari project sangat terbantu yang kadang
> pada akhirnya menjadi partner diskusi mendalam yang
> lebih dari sekedar membicarakan isi report, misalnya
> implikasi dari report tersebut. Dan biasanya primary
> author akan menyampaikan pengakuan atas kontribusi
> ini
> dalam  "acknowledgment" jika akhirnya itu menjadi
> suatu "makalah" ataupun "internal report"
> (etikanya).
> Malah tidak jarang terjadi specialist dari pihak
> ketiga ini akhirnya menjadi co author.
> 
> Buat Sanggam, memang ngga ada aturan tertulisnya,
> hanya saya yakin "good work and special contribution
> will always be recognized". 
> 
> -Sena 
> 
> 
> 
> __
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up
> now.
> http://mailplus.yahoo.com
> 
>
-
> To unsubscribe, e-mail:
> [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
> atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
-
> 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






RE: [iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?

2003-01-23 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
menurut Hasan Wirayuda sih begitu Man...nggak tahu kalau source lain 
(BBC..?).





[EMAIL PROTECTED]
01/24/03 12:00 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?


Noor,

Kebalik! Mercu suar itu buatan Belanda. International Court kasih ke
Malaysia karena mereka telah mengelola daerah itu (baca: govern),.. at 
least
ini menurut BBC. 

Herman

-Original Message-
From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 24 January 2003 12:43
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?


Setahu saya Malaysia menang bukan karena sudah bikin resort tapi karena 
secara sejarah Malaysia itu warisan jajahan Inggris dan sejak dulu Inggris 

sudah membuat mercu suar di pulau itu termasuk membuat aturan lokal/hukum 
yang berlaku di pulau itu







[EMAIL PROTECTED]
01/24/03 10:36 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?


Apakabar dengan kelanjutan Sipadan Ligitan. Ada follow up? Bukannya block
Eni-Unocal sekarang berada di daerah Malaysia (Ambalat)? Saiful,... kamu
bakal pindah ke KL? Pertamina/Migas dapat kompensasi dari Petronas karena
pihak Indonesia sudah menyediakan data untuk daerah ini?

International court menyatakan pihak Malaysia menang karena sudah
mengembangkan daerah wisata Sipadan. Mestinya mereka juga aware kalau 
pihak
Indonesia telah mengelola daerah lepas pantainya dengan mengadakan
exploration activity.

Herman

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






RE: [iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?

2003-01-23 Terurut Topik iwan . busono

Malaysia menang karena mereka telah memberikan kemenangan utk Indonesia
waktu piala Tiger.timbal balik lah gitu.



   
 
Herman.Darman@ 
 
Shell.comTo: [EMAIL PROTECTED]   
 
 cc:   
 
01/24/03 12:00   Subject: RE: [iagi-net-l] 
Sipadan-Ligitan...   
PMkelanjutannya?   
 
Please respond 
 
to iagi-net
 
   
 
   
 




Noor,

Kebalik! Mercu suar itu buatan Belanda. International Court kasih ke
Malaysia karena mereka telah mengelola daerah itu (baca: govern),.. at
least
ini menurut BBC.

Herman

-Original Message-
From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 24 January 2003 12:43
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?


Setahu saya Malaysia menang bukan karena sudah bikin resort tapi karena
secara sejarah Malaysia itu warisan jajahan Inggris dan sejak dulu Inggris
sudah membuat mercu suar di pulau itu termasuk membuat aturan lokal/hukum
yang berlaku di pulau itu







[EMAIL PROTECTED]
01/24/03 10:36 AM
Please respond to iagi-net


To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:[iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?


Apakabar dengan kelanjutan Sipadan Ligitan. Ada follow up? Bukannya block
Eni-Unocal sekarang berada di daerah Malaysia (Ambalat)? Saiful,... kamu
bakal pindah ke KL? Pertamina/Migas dapat kompensasi dari Petronas karena
pihak Indonesia sudah menyediakan data untuk daerah ini?

International court menyatakan pihak Malaysia menang karena sudah
mengembangkan daerah wisata Sipadan. Mestinya mereka juga aware kalau
pihak
Indonesia telah mengelola daerah lepas pantainya dengan mengadakan
exploration activity.

Herman

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Sena,
memang begitu formal nya tetapi mungkin yang sering
ketinggalan adalah daftar reference nya itu, dan
mungkin footnote dari chart, gambar dll yang di ambil
dari report itu.

Tetapi sebenarnya yang service co. butuhkan adalah
informasi informal dari mulut ke mulut, misalnya kalau
lagi makan siang dengan teman dari BU lain atau Co.
lain, bagus juga kalau di "mentioned" : mau tanya soal
depositional setting dari core, cutting dan well log
silahkan hubungi Sanggam Hutabarat dst.
karena hal itu mungkin akan meng "create" another
opportunity,  iya nggak Sanggam ?
selama ini pengalaman dari service co. adalah berita
buruk cepat menyebar sedangkan berita gembira tidak
diceritakan karena alasan "confidentiality"

dari seorang pegawai service company.
fbs
 

--- Sena Reksalegora <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Report dari pihak ketiga (cukup dengan company name)
> biasanya hanya dimasukan dalam daftar referensi
> dengan
> tambahan kalimat "internal report".
> 
> Pencantuman nama dari yang mengerjakan project dari
> pihak ketiga itu memang jarang terjadi terutama
> dalam
> "routine analysis", tetapi sering sekali pada waktu
> pengerjaan analisa tersebut, terjadi diskusi,
> sehingga
> si "owner" dari project sangat terbantu yang kadang
> pada akhirnya menjadi partner diskusi mendalam yang
> lebih dari sekedar membicarakan isi report, misalnya
> implikasi dari report tersebut. Dan biasanya primary
> author akan menyampaikan pengakuan atas kontribusi
> ini
> dalam  "acknowledgment" jika akhirnya itu menjadi
> suatu "makalah" ataupun "internal report"
> (etikanya).
> Malah tidak jarang terjadi specialist dari pihak
> ketiga ini akhirnya menjadi co author.
> 
> Buat Sanggam, memang ngga ada aturan tertulisnya,
> hanya saya yakin "good work and special contribution
> will always be recognized". 
> 
> -Sena 
> 
> 
> 
> __
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up
> now.
> http://mailplus.yahoo.com
> 
>
-
> To unsubscribe, e-mail:
> [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
> atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
-
> 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?

2003-01-23 Terurut Topik Herman . Darman
Noor,

Kebalik! Mercu suar itu buatan Belanda. International Court kasih ke
Malaysia karena mereka telah mengelola daerah itu (baca: govern),.. at least
ini menurut BBC. 

Herman

-Original Message-
From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 24 January 2003 12:43
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?


Setahu saya Malaysia menang bukan karena sudah bikin resort tapi karena 
secara sejarah Malaysia itu warisan jajahan Inggris dan sejak dulu Inggris 
sudah membuat mercu suar di pulau itu termasuk membuat aturan lokal/hukum 
yang berlaku di pulau itu







[EMAIL PROTECTED]
01/24/03 10:36 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?


Apakabar dengan kelanjutan Sipadan Ligitan. Ada follow up? Bukannya block
Eni-Unocal sekarang berada di daerah Malaysia (Ambalat)? Saiful,... kamu
bakal pindah ke KL? Pertamina/Migas dapat kompensasi dari Petronas karena
pihak Indonesia sudah menyediakan data untuk daerah ini?

International court menyatakan pihak Malaysia menang karena sudah
mengembangkan daerah wisata Sipadan. Mestinya mereka juga aware kalau 
pihak
Indonesia telah mengelola daerah lepas pantainya dengan mengadakan
exploration activity.

Herman

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?

2003-01-23 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
Setahu saya Malaysia menang bukan karena sudah bikin resort tapi karena 
secara sejarah Malaysia itu warisan jajahan Inggris dan sejak dulu Inggris 
sudah membuat mercu suar di pulau itu termasuk membuat aturan lokal/hukum 
yang berlaku di pulau itu







[EMAIL PROTECTED]
01/24/03 10:36 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?


Apakabar dengan kelanjutan Sipadan Ligitan. Ada follow up? Bukannya block
Eni-Unocal sekarang berada di daerah Malaysia (Ambalat)? Saiful,... kamu
bakal pindah ke KL? Pertamina/Migas dapat kompensasi dari Petronas karena
pihak Indonesia sudah menyediakan data untuk daerah ini?

International court menyatakan pihak Malaysia menang karena sudah
mengembangkan daerah wisata Sipadan. Mestinya mereka juga aware kalau 
pihak
Indonesia telah mengelola daerah lepas pantainya dengan mengadakan
exploration activity.

Herman

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia

2003-01-23 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
Tambahan dikit San berdasar hasil presentasi terakhir yang aku dengar: 
Mahakam Delta kelihatannya menghadapi problem yang super serius. 
Nipah-nipah area  (mungkin eq. dengan lower delta plain kali ya...) sudah 
tinggal 10% saja dan berganti dengan tambak udang. Rupanya terjadi ledakan 
luas tambak dalam 5 tahun terakhir (dimulai sejak tahun 1996-an..). 
Monitoring via landsat sekarang memperlihatkan bahwa pembukaan lahan 
tambak sudah mendekati titik cabang sungai Mahakam di daerah Kutei 
Lama...jadi hampir seluruh areal delta plain (lower dan upper) sudah 
hampir habis jadi tambak..:-(

Akibat dari hal ini  yang langsung dari hal ini adalah tingginya tingkat 
erosi dan mungkin prediksi sampeyan bahwa deltanya akan nambah lebar 
mungkin gak kesampean...

salam,





"Hasan Sidi" <[EMAIL PROTECTED]>
01/24/03 08:20 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: "'Iman Arga Koesoemah'" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


Sorry telat nanggepin but beter late than never.

Untuk modern delta, Orton & Reading 1993 lumayan komprehensif. Intinya
mereka coba develop ternary diagram Galloway (1975) dengan menambah 
komponen
ke-4 yaitu grain size. Mereka juga  tampilkan tabulasi geometry delta
(plain) worldwide, termasuk beberapa Asian deltas seperti Mahakam, Mekong,
Gangga, dan Irawadi, disamping drainage basin-nya dan
Tapi sebenarnya publikasi yang spesifically membahas pertanyaan Mas Iman
(delta front & prodelta) memang relatif minim.

Sedikit caution bagi mereka yang menggunakan modern system sebagai analog,
usahakan sedapat mungkin apple-to-apple comparison. Untuk delta, hal yang
umum terjadi adalah:
1) menganggap modern delta plain sebagai pelamparan dari keseluruhan delta
tersebut. Simply karena delta plain yang ter-expose dan luasnya mudah
dihitung dari foto udara/ SAR. Padahal deltanya lebih luas lagi karena
prodelta tidak pernah ter-expose.
2) Cycle modern delta yang belum selesai. Sebagai contoh modern Mahakam 
yang
sekarang RSL-nya masih stagnant (i.e. ongoing highstand). Jika kita 
diamkan
another 1000-2000 th lagi, mungkin RSL akan naik (TST) dan mengakhiri satu
cycle ter-modern. Implikasinya, luas delta akan bertambah, bahkan mungkin
bisa mencapai present-day shelf-edge.
Pitfalls yang lain mungkin bisa ditambahkan Pak Ketum.

Sedikit promosi, awal-2 tahun ini SEPM bakal nerbitin Special Publication
mengenai Tropical Deltas of SE Asia. FOSI contribute quite a lot dan di
volume ini akan dibahas juga mengenai Quaternary Mekong, Fly (PNG), 
northern
Australian deltas, Sunda Shelf disamping beberapa ancient case (mostly 
dari
Kutai Basin). Moga-moga bisa lebih informatif dari Allen & Chambers (1998)
yang benernya best-seller IPA (heran petroleum geologist koq masih ada 
yang
belum punya yach?)

Anyway, that's my 2 cents.

F. Hasan Sidi
Jason Geosystems - Jakarta office
Phone: +62 21 252.3785
Fax: +62 21 252.3784



> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, January 22, 2003 6:10 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia
>
>
> Untuk modern delta Kalimantan / Borneo bisa lihat tulisannya
> pak Tjia di
> majalah ilmiah ITB, tahunnya saya lupa. coba check ITB, pasti
> mereka punya.
> Isinya berupa summary dari semua delta disekeliling p.
> Kalimantan. Tapi
> khusus membahas delta plain dan drainage basin, jadi tidak
> masuk ke delta
> front / prodelta.
>
> Untuk modern delta di dunia, ada summary yang bagus dibuat
> oleh Orton &
> Reading, 1993, diterbitkan di majalah Sedimentology, majalahnya IAS
> (International Association of Sedimentologists). Anggota IAS
> di Indonesia
> yang saya tau Hasan Sidi, dan Dr. Yahdi Zaim - ITB.
>
> Herman
>
>
>
> -Original Message-
> From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 21 January 2003 20:32
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [iagi-net-l] Delta di Indonesia
>
>
> Hi teman-teman,
>
> Apakah ada yang tahu tentang recent dan/atau ancient delta-delta di
> Indonesia ? Saya perlu informasi tentang (1) water depth average (atau
> maximum) untuk bagian delta-front dan prodelta dan (2)
> kira-kira luas delta
> (termasuk bagian delta plain dan prodelta). Kalau ada
> statistiknya itu lebih
> baik lagi.
>
> Kalau tahu ada literatur tentang informasi itu, atau literatur untuk
> delta-delta lainnnya di dunia, silahkan beritahukan saya juga.
>
> Terimakasih atas bantuannya. Bisa kirimkan informasi itu lewat japri.
>
> Thanks. Iman
>
>
> Need a new email address that people can remember
> Check out the new EudoraMail at
> http://www.eudoramail.com
>
> -
>
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
>
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan

Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik Sena Reksalegora
Report dari pihak ketiga (cukup dengan company name)
biasanya hanya dimasukan dalam daftar referensi dengan
tambahan kalimat "internal report".

Pencantuman nama dari yang mengerjakan project dari
pihak ketiga itu memang jarang terjadi terutama dalam
"routine analysis", tetapi sering sekali pada waktu
pengerjaan analisa tersebut, terjadi diskusi, sehingga
si "owner" dari project sangat terbantu yang kadang
pada akhirnya menjadi partner diskusi mendalam yang
lebih dari sekedar membicarakan isi report, misalnya
implikasi dari report tersebut. Dan biasanya primary
author akan menyampaikan pengakuan atas kontribusi ini
dalam  "acknowledgment" jika akhirnya itu menjadi
suatu "makalah" ataupun "internal report" (etikanya).
Malah tidak jarang terjadi specialist dari pihak
ketiga ini akhirnya menjadi co author.

Buat Sanggam, memang ngga ada aturan tertulisnya,
hanya saya yakin "good work and special contribution
will always be recognized". 

-Sena 



__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Sipadan-Ligitan... kelanjutannya?

2003-01-23 Terurut Topik Herman . Darman
Apakabar dengan kelanjutan Sipadan Ligitan. Ada follow up? Bukannya block
Eni-Unocal sekarang berada di daerah Malaysia (Ambalat)? Saiful,... kamu
bakal pindah ke KL? Pertamina/Migas dapat kompensasi dari Petronas karena
pihak Indonesia sudah menyediakan data untuk daerah ini?

International court menyatakan pihak Malaysia menang karena sudah
mengembangkan daerah wisata Sipadan. Mestinya mereka juga aware kalau pihak
Indonesia telah mengelola daerah lepas pantainya dengan mengadakan
exploration activity.

Herman

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk

2003-01-23 Terurut Topik IAGI Pusat
Letak Hotel Maharaja adalah Jl. Piere Tendean No. 1 Jakarta selatan (daerah
Mampang) pak.

Bila dari arah Blok M, melewati Pasar santa/ Jl Wijaya menuju ke arah
per-empat-an Mampang (atau TransTV) "Hotel tsb terletak di sebelah kanan
sebelum jembatan fly over". (harus balik arah dulu, menuju Trans TV, ambil
jalur kiri, belok ke kiri, arah jalan Gatot Subroto, lampu merah kuningan
belok kiri, lampu merah mampang belok ke kanan arah blok M)

Bila dari arah Ragunan menuju Kuningan, setibanya di Hero mampang, lampu
merah, bapak belok ke kiri arah  Blok M (hotel letak di sebelah kiri)

Bila dari Kuningan,setelah lampu merah Kuningan yang berpotongan dengan TOL
(Gatot Subroto) lurus dulu dan setelah lampu merah kedua, belok kanan. Hotel
ada di sebelah kiri.

Bila dari arah Cawang, lurus terus melewati lampu merah Pantung Pancoran,
sampai ketemu lampu merah Kunigan belok ke kiri ke arah ragunan, lampu merah
mampang belok ke kanan. hotelnya ada di sebelah kiri.

Bila masih belum jelas bisa menghubungi sekretariat IAGI, kami siap
membantu.

trimakasih
-ijul-

- Original Message -
From: "Sumardiman Digdowirogo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, January 23, 2003 8:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk


> Dimana ya Maharaja Hotel ?
>
> Salam
> sdw
> - Original Message -
> From: Allo, Paulus T <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, January 21, 2003 1:41 PM
> Subject: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk
>
>
> IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
> DIVISI PROFESSIONAL LUNCHEON TALK
>
> DATE:
> Wednesday, 29 January 2003
> TIME :
> 12.00 - 14.00 WIB
> VENUE:
> "SULAIMAN ROOM"
> MAHARAJA HOTEL
>
> SUBJECT :
> "Bitter Things To Do After Sweet Moment: A case study of the Kelian
> Equatorial Mining"
>
> SPEAKER :
> SENO AJI
> (Superintendent Geology and Geotechnical, PT. Kelian Equatorial Mining)
>
> ABSTRACT
> Mine closure is actually an activity commonly done by a mining company
whose
> reserves have been exhausted.  A reserve is said to be exhausted if it can
> no longer be mine economically or if a new reserve cannot be found.
> Interestingly, no government regulation regulates this matter.
>
> If we look into it more deeply, mine closure is very complex both
> technically and socially.  Kelian is one of Rio Tinto's model mine closure
> projects in Indonesia and is committed to closing its mine in accordance
> with the existing environmental standards and joint agreements with the
> government.
>
> In order to help the government get ideas for the development of a
> regulation, Kelian has formed a group comprising the government, NGOs,
> customary institutions, educational institutions and Rio Tinto it self.
>
> Technically, the majority of mineral existing in a gold mine is FeS2,
which
> produces acid rock drainage if oxidized and dissolved in water.  It is
acid
> rock drainage and the characteristics of rocks that will be handled so
that
> it is not decomposed and becomes neutral when entering the river.
>
> For this purpose, Kelian covers waste material by means of wet covering
and
> dry covering techniques.  In addition, wetlands are also constructed on
the
> riverbank area as additional control, which is managed naturally and
> passively.
>
> BIOGRAPHY
> Seno Aji was was graduated from Geology UPN Yogyakarta, and postgraduate
> student Curtin University- Environmental geology
> Right now, he is a Superintendent Geology and Geotechnical for: PT. Kelian
> Equatorial Mining (Rio Tinto).
>
> His work experience and interest includes: Apprentice employee at
Pertamina
> Kamojang (geothermal). Exploration geologist, mine geologist, senior
> geologist, supt. Geology and geotechnical will move to mine closure supt.
at
> PT. KEM.
>
>
> Registration Fee for Luncheon Talk :
> q IAGI Member  Rp.85.000,-
> q Non IAGI Member   Rp.  100.000,-
>
> --
> Reservations and cancellations will be accepted until 12:00 PM Noon on
> Tuesday, January 28, 2002
> Please call Ijul/Benz/Sutar at Phone / Fax : (62-21) 8370.2848, 8370.2577
> or e-mail at:[EMAIL PROTECTED]
> No Reservations and cancellations will be accepted after this time.
>
>
>
>
> IAGI SECRETARIAT
> Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors
> Jl. Prof. Soepomo, No.10
> JAKARTA-12870, INDONESIA
> Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577
> email : [EMAIL PROTECTED]
>
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMA

RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?

2003-01-23 Terurut Topik Herman . Darman
Zodavi itu apaan sih? Ada hubungannya dengan Libya?

Herman

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 24 January 2003 08:29
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?



Utk definisi 'deep-water', khususnya di lepas pantai selat Makassar
(daerah2 yg dioperasikan oleh Unocal, Zodavi, dkk), berarti dua2nya, mas
Bambang. Sedimennya adalah endapan laut dalam, demikian pula saat ini
memang ngebornya juga pas di laut dalam (hingga 6000 kaki, 2 km-an).

Kalau di dekat mas Bambang bermain sekarang, tampaknya lebih banyak endapan
laut dalam yg berada di daratan.

Salam,
Syaiful



 

"Istadi, Bambang P"

 
llips.com>cc:

  Subject: RE:
[iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?   
01/24/03 06:32 AM

Please respond to iagi-net

 

 





Wah diskusinya menarik sekali,...

Tambahan sedikit soal source rock laut dalam.  Sedimen yang dibawa oleh
arus sungai selain mengandung kerogen juga membawa nutrients. Pada
posisi nearshore karena memang lebih dekat dengan sumbernya, kerogennya
lebih banyak woody material, type III, gas prone, dan mungkin saja
kondisinya lebih "oxic" dan kandungan Oxygen-nya lebih tinggi.
Sebaliknya pada posisi laut dalam, nutrients yang dibawa oleh sedimen
tadi menjadi "makanan" untuk tumbuh dan berkembangnya algal, sehingga
kerogen yang ditemui adalah type II atau mixed kerogen, yang oil prone.
Jadi kalau kita kembali ke pertanyaan awal dan judul, deep water source
rock lebih banyak menghasilkan oil prone kerogen,.. minyak.  Hal ini
juga didukung oleh statistik discoveries (~90 delta) antara onshore/near
shore vs. laut dalam, dimana dilaut dalam ditemukan lebih banyak minyak
ketimbang gas. Onshore/near shore lebih banyak gas.

Soal overpressured shale, saya pikir tidak selalu disebabkan oleh rapid
burial. Undercompacted shale adalah akibat dari source rock shale yang
berada pada maturation window, i.e generating hydrocarbon. Pada titik
ini, rate of generation > rate of explusion, sehingga terjadi pressure
build up.  Coba deh plot, undercompacted shale tsb. kira2 berada pada Ro
0.7%.  Kalau di Mahakam disekitar kedalaman 11,000 ft.

Saya ada pertanyaan sedikit nih, yang dimaksud deep water, definisi
orang infrastructure atau geologist ? karena definisi deep water
sediments lautnya bisa saja dangkal tapi kalau definisi orang
infrastructure: laut > 200 m. Mungkin Herman, Minarwan, Hasan bisa kasih
pencerahan soal ini.  Kondisi laut dalam saat ini atau sewaktu
diendapkan ? mohon penjelasannya sedikit Kang Iman.  Laut dalam pada
saat ini (high stand) bisa saja sebenarnya diendapkan dangkal pada saat
low stand.  Kenapa jadi masalah,... karena ternyata richness source rock
(HI/TOC) lebih tinggi pada saat high stand, mungkin karena
preservation-nya lebih baik, kondisinya lebih anoxic.

Bambang Istadi
ConocoPhillips Inc.
+1-281-293-3763


-Original Message-
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, January 22, 2003 8:12 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


Thanks Mas Hendro,
Emang tidak harus source rock dari HC yg ada di deepwater sedimen akan
berasal dari deepwater sedimennya sendiri seperti  kebanyakan kalo
explorasi di delta setting (spt Mahakam dan Baram serta Tarakan?) emang
diinterpretasikan berasal dari organic shale/coal didalam sequencenya
sendiri. Bahkan di Central Sumatra dulunya juga diyakini sourcerocknya
dari coal yg ada di Sihapas Group reservoir (Mid Miocene) di sequence
tersebut, namun penemuan baru justru HC berasal dari organic shale
Pematang Brownshale yg merupakan bagian dari synrift sedimen jauuh lebih

tua dari reservoir ini (Eocene?).

Untuk deepwater sedimen kalo melihat setting "normal"nya , biasanya
bagian
bawah dari deep water sedimen ini terisi oleh shale yg sering
diperkirakan
berfungsi juga sebagai seal/cap rock. Apalagi kalao shale ini juga
sering
sangat tebal dan overpressure (under compacted), sehingga
asumsi/memperkirakan HC berasal dari source dibawahnya sering dilewati,
kecuali mungkin adanya facture (fault) yang dapat menjadi conduit dari
HC
(dr source rock) dibawah yg bukan berupa deep water sedimen. Misalnya
adanya rifting dibawah deep water sedimen ini. Saya ngga tahu sejauh
mana
efektifitas fracture/fault ini sebagai conduit (jalannya) minyak/gas yg
menerobos dari bawah (vertical migration). Juga saya kurang tahu (Herry
mungkin bisa njelasin) kenapa overpressure ini kok mengurangi potensinya

sebagai source rock. Saya berpikiran malah kalo pressurenya besar
barangkali malah "expulsion efficiency" -nya lebih besar  --> ? walopun
dilain pihak temperaturenya yg lebih aktif berpengaruh ...

Saya ndak tahu apakah di bawah delta Mahakam ataupun Baram/Tara

RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia

2003-01-23 Terurut Topik Herman . Darman
Mengenai Mahakam yang mungkin akan terbenam, saya mau share mengenai Tarakan
delta fan yang sudah terbenam. Kalau lihat peta coast line di Tarakan kita
cuma lihat pulau Tarakan dan Bunyu dan coastline yang menyerupai estuary.
Tapi kalau sea level nya diturunkan dengan 200 meter, atau lihat contour
bathymetry 200m kita bisa lihat bentuk delta di antara kedua pulau tersebut,
agak sedikit ke Timur. 

Dari drop core kita lihat delta lobe ini telah ditutupi oleh koral. Tentunya
pada suatu stage daerah ini menjadi tempat yang bagus buat tumbuhnya koral. 

Herman

-Original Message-
From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 24 January 2003 09:20
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: 'Iman Arga Koesoemah'
Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


Sorry telat nanggepin but beter late than never.

Untuk modern delta, Orton & Reading 1993 lumayan komprehensif. Intinya
mereka coba develop ternary diagram Galloway (1975) dengan menambah komponen
ke-4 yaitu grain size. Mereka juga  tampilkan tabulasi geometry delta
(plain) worldwide, termasuk beberapa Asian deltas seperti Mahakam, Mekong,
Gangga, dan Irawadi, disamping drainage basin-nya dan
Tapi sebenarnya publikasi yang spesifically membahas pertanyaan Mas Iman
(delta front & prodelta) memang relatif minim.

Sedikit caution bagi mereka yang menggunakan modern system sebagai analog,
usahakan sedapat mungkin apple-to-apple comparison. Untuk delta, hal yang
umum terjadi adalah:
1) menganggap modern delta plain sebagai pelamparan dari keseluruhan delta
tersebut. Simply karena delta plain yang ter-expose dan luasnya mudah
dihitung dari foto udara/ SAR. Padahal deltanya lebih luas lagi karena
prodelta tidak pernah ter-expose.
2) Cycle modern delta yang belum selesai. Sebagai contoh modern Mahakam yang
sekarang RSL-nya masih stagnant (i.e. ongoing highstand). Jika kita diamkan
another 1000-2000 th lagi, mungkin RSL akan naik (TST) dan mengakhiri satu
cycle ter-modern. Implikasinya, luas delta akan bertambah, bahkan mungkin
bisa mencapai present-day shelf-edge.
Pitfalls yang lain mungkin bisa ditambahkan Pak Ketum.

Sedikit promosi, awal-2 tahun ini SEPM bakal nerbitin Special Publication
mengenai Tropical Deltas of SE Asia. FOSI contribute quite a lot dan di
volume ini akan dibahas juga mengenai Quaternary Mekong, Fly (PNG), northern
Australian deltas, Sunda Shelf disamping beberapa ancient case (mostly dari
Kutai Basin). Moga-moga bisa lebih informatif dari Allen & Chambers (1998)
yang benernya best-seller IPA (heran petroleum geologist koq masih ada yang
belum punya yach?)

Anyway, that's my 2 cents.

F. Hasan Sidi
Jason Geosystems - Jakarta office
Phone: +62 21 252.3785
Fax: +62 21 252.3784



> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, January 22, 2003 6:10 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia
>
>
> Untuk modern delta Kalimantan / Borneo bisa lihat tulisannya
> pak Tjia di
> majalah ilmiah ITB, tahunnya saya lupa. coba check ITB, pasti
> mereka punya.
> Isinya berupa summary dari semua delta disekeliling p.
> Kalimantan. Tapi
> khusus membahas delta plain dan drainage basin, jadi tidak
> masuk ke delta
> front / prodelta.
>
> Untuk modern delta di dunia, ada summary yang bagus dibuat
> oleh Orton &
> Reading, 1993, diterbitkan di majalah Sedimentology, majalahnya IAS
> (International Association of Sedimentologists). Anggota IAS
> di Indonesia
> yang saya tau Hasan Sidi, dan Dr. Yahdi Zaim - ITB.
>
> Herman
>
>
>
> -Original Message-
> From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 21 January 2003 20:32
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [iagi-net-l] Delta di Indonesia
>
>
> Hi teman-teman,
>
> Apakah ada yang tahu tentang recent dan/atau ancient delta-delta di
> Indonesia ? Saya perlu informasi tentang (1) water depth average (atau
> maximum) untuk bagian delta-front dan prodelta dan (2)
> kira-kira luas delta
> (termasuk bagian delta plain dan prodelta). Kalau ada
> statistiknya itu lebih
> baik lagi.
>
> Kalau tahu ada literatur tentang informasi itu, atau literatur untuk
> delta-delta lainnnya di dunia, silahkan beritahukan saya juga.
>
> Terimakasih atas bantuannya. Bisa kirimkan informasi itu lewat japri.
>
> Thanks. Iman
>
>
> Need a new email address that people can remember
> Check out the new EudoraMail at
> http://www.eudoramail.com
>
> -
>
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
>
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
>
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
>
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
>
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED

Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk

2003-01-23 Terurut Topik RUSDIANTO Djoko
Perempatan fly over Tendean dan Mampang.




"Sumardiman Digdowirogo" <[EMAIL PROTECTED]>
01/23/03 08:45 PM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk


Dimana ya Maharaja Hotel ?

Salam
sdw
- Original Message -
From: Allo, Paulus T <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 21, 2003 1:41 PM
Subject: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk


IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
DIVISI PROFESSIONAL LUNCHEON TALK

DATE:
Wednesday, 29 January 2003
TIME :
12.00 - 14.00 WIB
VENUE:
"SULAIMAN ROOM"
MAHARAJA HOTEL

SUBJECT :
"Bitter Things To Do After Sweet Moment: A case study of the Kelian
Equatorial Mining"

SPEAKER :
SENO AJI
(Superintendent Geology and Geotechnical, PT. Kelian Equatorial Mining)

ABSTRACT
Mine closure is actually an activity commonly done by a mining company 
whose
reserves have been exhausted.  A reserve is said to be exhausted if it can
no longer be mine economically or if a new reserve cannot be found.
Interestingly, no government regulation regulates this matter.

If we look into it more deeply, mine closure is very complex both
technically and socially.  Kelian is one of Rio Tinto's model mine closure
projects in Indonesia and is committed to closing its mine in accordance
with the existing environmental standards and joint agreements with the
government.

In order to help the government get ideas for the development of a
regulation, Kelian has formed a group comprising the government, NGOs,
customary institutions, educational institutions and Rio Tinto it self.

Technically, the majority of mineral existing in a gold mine is FeS2, 
which
produces acid rock drainage if oxidized and dissolved in water.  It is 
acid
rock drainage and the characteristics of rocks that will be handled so 
that
it is not decomposed and becomes neutral when entering the river.

For this purpose, Kelian covers waste material by means of wet covering 
and
dry covering techniques.  In addition, wetlands are also constructed on 
the
riverbank area as additional control, which is managed naturally and
passively.

BIOGRAPHY
Seno Aji was was graduated from Geology UPN Yogyakarta, and postgraduate
student Curtin University- Environmental geology
Right now, he is a Superintendent Geology and Geotechnical for: PT. Kelian
Equatorial Mining (Rio Tinto).

His work experience and interest includes: Apprentice employee at 
Pertamina
Kamojang (geothermal). Exploration geologist, mine geologist, senior
geologist, supt. Geology and geotechnical will move to mine closure supt. 
at
PT. KEM.


Registration Fee for Luncheon Talk :
q IAGI Member  Rp.85.000,-
q Non IAGI Member   Rp.  100.000,-

--
Reservations and cancellations will be accepted until 12:00 PM Noon on
Tuesday, January 28, 2002
Please call Ijul/Benz/Sutar at Phone / Fax : (62-21) 8370.2848, 8370.2577
or e-mail at:[EMAIL PROTECTED]
No Reservations and cancellations will be accepted after this time.




IAGI SECRETARIAT
Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors
Jl. Prof. Soepomo, No.10
JAKARTA-12870, INDONESIA
Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577
email : [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Acknowledgement dalam makalah-makalah berbahasa Indonesia 
sayangnya dikonotasikan sebagai "ucapan terima kasih". Padahal 
isinya mestinya bisa berupa maklumat, pemberitahuan atau suatu 
pengakuan. Yang saya tahu misalnya, dalam analisis dating,  untuk 
memberikan keyakinan kepada pembaca tentang hasil analisis yang 
ada dalam makalah, kita sebutkan lab yang menganalisisnya. Atau 
misalnya "makalah ini bagian dari riset anu, didanai oleh dewan anu" 
dsb.
Dalam urusan yang berbau bisnis dan fee, mungkin kita kembalikan 
kepada kepantasan dan kepatutan. Toh tidak ada aturan tentang 
siapa-siapa yang perlu di-acknowledgement.
Mungkin begitu sedikit pendapat saya.

Terima kasih, salam
BB. 


On 24 Jan 2003, at 8:05, I Nengah D. Sadiarta wrote:

> At 07:50 PM 1/23/03 +0700, you wrote:
> > Acknowledgement-nya sudah dalam bentuk upah.
> >
> Mas Iman,
> Kalau penghargaannya hanya dalam bentuk upah, dalam konteks laporan itu
> dipakai sebagai bahan makalah/paper (seluruhnya atau sebagian), terus
> bedanya apa dengan mahasiswa yang bayar orang untuk membuat skripsinya? 
> 
> Salam,
> Nengah
> 
> NOTICE - This message contains information intended for the use of the addressee(s)
> named above. It may also be confidential and/or privileged. If you are not the 
>intended
> recipient of this message, you are hereby notified that you must not disseminate, 
>copy or
> take any action in reliance on it. If you have received this message in error please 
>notify
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> DISCLAIMER
> 
> PT. Corelab Indonesia does not represent that this communication, including any 
>files attached,
> is free from computer viruses or other faults or defects. PT. Corelab Indonesia will 
>not be liabl
e to
> any person for any loss or damage, including direct, consequential or economic loss 
>or damage
> however caused, and whether by negligence or otherwise may result directly or 
>indirectly from
> the receipt or use of this communication or may files attached to this communication.
> 
> 
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
>Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
>Zardi Dahlius(za
[EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
> 
> 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia

2003-01-23 Terurut Topik Hasan Sidi
Sorry telat nanggepin but beter late than never.

Untuk modern delta, Orton & Reading 1993 lumayan komprehensif. Intinya
mereka coba develop ternary diagram Galloway (1975) dengan menambah komponen
ke-4 yaitu grain size. Mereka juga  tampilkan tabulasi geometry delta
(plain) worldwide, termasuk beberapa Asian deltas seperti Mahakam, Mekong,
Gangga, dan Irawadi, disamping drainage basin-nya dan
Tapi sebenarnya publikasi yang spesifically membahas pertanyaan Mas Iman
(delta front & prodelta) memang relatif minim.

Sedikit caution bagi mereka yang menggunakan modern system sebagai analog,
usahakan sedapat mungkin apple-to-apple comparison. Untuk delta, hal yang
umum terjadi adalah:
1) menganggap modern delta plain sebagai pelamparan dari keseluruhan delta
tersebut. Simply karena delta plain yang ter-expose dan luasnya mudah
dihitung dari foto udara/ SAR. Padahal deltanya lebih luas lagi karena
prodelta tidak pernah ter-expose.
2) Cycle modern delta yang belum selesai. Sebagai contoh modern Mahakam yang
sekarang RSL-nya masih stagnant (i.e. ongoing highstand). Jika kita diamkan
another 1000-2000 th lagi, mungkin RSL akan naik (TST) dan mengakhiri satu
cycle ter-modern. Implikasinya, luas delta akan bertambah, bahkan mungkin
bisa mencapai present-day shelf-edge.
Pitfalls yang lain mungkin bisa ditambahkan Pak Ketum.

Sedikit promosi, awal-2 tahun ini SEPM bakal nerbitin Special Publication
mengenai Tropical Deltas of SE Asia. FOSI contribute quite a lot dan di
volume ini akan dibahas juga mengenai Quaternary Mekong, Fly (PNG), northern
Australian deltas, Sunda Shelf disamping beberapa ancient case (mostly dari
Kutai Basin). Moga-moga bisa lebih informatif dari Allen & Chambers (1998)
yang benernya best-seller IPA (heran petroleum geologist koq masih ada yang
belum punya yach?)

Anyway, that's my 2 cents.

F. Hasan Sidi
Jason Geosystems - Jakarta office
Phone: +62 21 252.3785
Fax: +62 21 252.3784



> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, January 22, 2003 6:10 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia
>
>
> Untuk modern delta Kalimantan / Borneo bisa lihat tulisannya
> pak Tjia di
> majalah ilmiah ITB, tahunnya saya lupa. coba check ITB, pasti
> mereka punya.
> Isinya berupa summary dari semua delta disekeliling p.
> Kalimantan. Tapi
> khusus membahas delta plain dan drainage basin, jadi tidak
> masuk ke delta
> front / prodelta.
>
> Untuk modern delta di dunia, ada summary yang bagus dibuat
> oleh Orton &
> Reading, 1993, diterbitkan di majalah Sedimentology, majalahnya IAS
> (International Association of Sedimentologists). Anggota IAS
> di Indonesia
> yang saya tau Hasan Sidi, dan Dr. Yahdi Zaim - ITB.
>
> Herman
>
>
>
> -Original Message-
> From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 21 January 2003 20:32
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [iagi-net-l] Delta di Indonesia
>
>
> Hi teman-teman,
>
> Apakah ada yang tahu tentang recent dan/atau ancient delta-delta di
> Indonesia ? Saya perlu informasi tentang (1) water depth average (atau
> maximum) untuk bagian delta-front dan prodelta dan (2)
> kira-kira luas delta
> (termasuk bagian delta plain dan prodelta). Kalau ada
> statistiknya itu lebih
> baik lagi.
>
> Kalau tahu ada literatur tentang informasi itu, atau literatur untuk
> delta-delta lainnnya di dunia, silahkan beritahukan saya juga.
>
> Terimakasih atas bantuannya. Bisa kirimkan informasi itu lewat japri.
>
> Thanks. Iman
>
>
> Need a new email address that people can remember
> Check out the new EudoraMail at
> http://www.eudoramail.com
>
> -
>
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
>
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
>
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
>
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
>
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]),
> Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
>
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
> -
>
>
> --
> --- To unsubscribe, e-mail:
> [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy
Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang
Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA :

Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik PUTROHARI Rovicky
Kalo memng secara physical/diskusi aktif si contractor juga ikutan 
menulis/punya kontribusi dalam paper tersebut tentunya namanya ditulis co 
author misalnya. Namun kalo seandainya hanya disitir laporannya, ya 
ditulis saja dalam referensi (walopun unpublished report). Hal ini 
menurutku sesuai etika penulisan.
Makanya laporan itu diperlakukan sebagai karya ilmiah biasa  hanya 
tidak dipublikasikan...!
Mnurut aku Acknowledgement bukan dalam artian sumbangan ilmiahnya ... 
misalnya Pertamina yg punya data, partner perusahaan, org membantu 
menggambar ... :-P

Kalo skripsi membayar yang dapet gelar ya yang bikin donk ... : -) ini kan 
akademis. tapi kalo utk program DR dari penemuan ini seringkali akan 
diklaim penemuan si promotor looh lak tambah ruwet :-(

rdp




"I Nengah D. Sadiarta" <[EMAIL PROTECTED]>

Re: [iagi-net-l] Acknowledgement


At 07:50 PM 1/23/03 +0700, you wrote:
> Acknowledgement-nya sudah dalam bentuk upah.
>
Mas Iman,
Kalau penghargaannya hanya dalam bentuk upah, dalam konteks laporan itu
dipakai sebagai bahan makalah/paper (seluruhnya atau sebagian), terus
bedanya apa dengan mahasiswa yang bayar orang untuk membuat skripsinya? 

Salam,
Nengah


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?

2003-01-23 Terurut Topik mohammad . syaiful

Mungkin bisa, utk beberapa kasus/tempat.
Tapi katanya, umurnya 'kan bisa didapat dari para keong (kalau ada) baik
langsung atau enggak. Lha, kalau umurnya sudah cukup tua, ya sudah banyak
makan asam-garam (sempat diangkat dan dijatuhkan lagi, he..he..).



   
  
KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
  
 
naelf.com> cc: 
  
   Subject: RE: 
[iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?   
01/24/03 07:46 AM  
  
Please respond to iagi-net 
  
   
  
   
  




bisa enggak dikatakan bahwa sedimen laut dalam  yang dibornya juga  di
laut dalam berarti umur endapannya masih baru karena belum kena tektonik
dan mengalami pengangkatan.?




[EMAIL PROTECTED]
24/01/2003 08:29 AM
Please respond to iagi-net


To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc:
Subject:RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana
dikau ?



Utk definisi 'deep-water', khususnya di lepas pantai selat Makassar
(daerah2 yg dioperasikan oleh Unocal, Zodavi, dkk), berarti dua2nya, mas
Bambang. Sedimennya adalah endapan laut dalam, demikian pula saat ini
memang ngebornya juga pas di laut dalam (hingga 6000 kaki, 2 km-an).

Kalau di dekat mas Bambang bermain sekarang, tampaknya lebih banyak
endapan
laut dalam yg berada di daratan.

Salam,
Syaiful




"Istadi, Bambang P"

llips.com>cc:
  Subject: RE:
[iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?
01/24/03 06:32 AM
Please respond to iagi-net






Wah diskusinya menarik sekali,...

Tambahan sedikit soal source rock laut dalam.  Sedimen yang dibawa oleh
arus sungai selain mengandung kerogen juga membawa nutrients. Pada
posisi nearshore karena memang lebih dekat dengan sumbernya, kerogennya
lebih banyak woody material, type III, gas prone, dan mungkin saja
kondisinya lebih "oxic" dan kandungan Oxygen-nya lebih tinggi.
Sebaliknya pada posisi laut dalam, nutrients yang dibawa oleh sedimen
tadi menjadi "makanan" untuk tumbuh dan berkembangnya algal, sehingga
kerogen yang ditemui adalah type II atau mixed kerogen, yang oil prone.
Jadi kalau kita kembali ke pertanyaan awal dan judul, deep water source
rock lebih banyak menghasilkan oil prone kerogen,.. minyak.  Hal ini
juga didukung oleh statistik discoveries (~90 delta) antara onshore/near
shore vs. laut dalam, dimana dilaut dalam ditemukan lebih banyak minyak
ketimbang gas. Onshore/near shore lebih banyak gas.

Soal overpressured shale, saya pikir tidak selalu disebabkan oleh rapid
burial. Undercompacted shale adalah akibat dari source rock shale yang
berada pada maturation window, i.e generating hydrocarbon. Pada titik
ini, rate of generation > rate of explusion, sehingga terjadi pressure
build up.  Coba deh plot, undercompacted shale tsb. kira2 berada pada Ro
0.7%.  Kalau di Mahakam disekitar kedalaman 11,000 ft.

Saya ada pertanyaan sedikit nih, yang dimaksud deep water, definisi
orang infrastructure atau geologist ? karena definisi deep water
sediments lautnya bisa saja dangkal tapi kalau definisi orang
infrastructure: laut > 200 m. Mungkin Herman, Minarwan, Hasan bisa kasih
pencerahan soal ini.  Kondisi laut dalam saat ini atau sewaktu
diendapkan ? mohon penjelasannya sedikit Kang Iman.  Laut dalam pada
saat ini (high stand) bisa saja sebenarnya diendapkan dangkal pada saat
low stand.  Kenapa jadi masalah,... karena ternyata richness source rock
(HI/TOC) lebih tinggi pada saat high stand, mungkin karena
preservation-nya lebih baik, kondisinya lebih anoxic.

Bambang Istadi
ConocoPhillips Inc.
+1-281-293-3763


-Original Message-
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, January 22, 2003 8:12 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


Thanks Mas Hendro,
Emang tidak harus source rock dari HC yg ada di deepwater sedimen akan
berasal dari deepwater sedimennya sendiri seperti  kebanyakan kalo
explor

Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik I Nengah D. Sadiarta
At 07:50 PM 1/23/03 +0700, you wrote:
> Acknowledgement-nya sudah dalam bentuk upah.
>
Mas Iman,
Kalau penghargaannya hanya dalam bentuk upah, dalam konteks laporan itu
dipakai sebagai bahan makalah/paper (seluruhnya atau sebagian), terus
bedanya apa dengan mahasiswa yang bayar orang untuk membuat skripsinya? 

Salam,
Nengah

NOTICE - This message contains information intended for the use of the addressee(s)
named above. It may also be confidential and/or privileged. If you are not the intended
recipient of this message, you are hereby notified that you must not disseminate, copy 
or
take any action in reliance on it. If you have received this message in error please 
notify
[EMAIL PROTECTED]

DISCLAIMER

PT. Corelab Indonesia does not represent that this communication, including any files 
attached,
is free from computer viruses or other faults or defects. PT. Corelab Indonesia will 
not be liable to
any person for any loss or damage, including direct, consequential or economic loss or 
damage
however caused, and whether by negligence or otherwise may result directly or 
indirectly from
the receipt or use of this communication or may files attached to this communication.



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?

2003-01-23 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
bisa enggak dikatakan bahwa sedimen laut dalam  yang dibornya juga  di 
laut dalam berarti umur endapannya masih baru karena belum kena tektonik 
dan mengalami pengangkatan.? 




[EMAIL PROTECTED]
24/01/2003 08:29 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?



Utk definisi 'deep-water', khususnya di lepas pantai selat Makassar
(daerah2 yg dioperasikan oleh Unocal, Zodavi, dkk), berarti dua2nya, mas
Bambang. Sedimennya adalah endapan laut dalam, demikian pula saat ini
memang ngebornya juga pas di laut dalam (hingga 6000 kaki, 2 km-an).

Kalau di dekat mas Bambang bermain sekarang, tampaknya lebih banyak 
endapan
laut dalam yg berada di daratan.

Salam,
Syaiful



  
"Istadi, Bambang P"   
 
llips.com>cc: 
  Subject: RE: 
[iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ? 
01/24/03 06:32 AM   
Please respond to iagi-net   
  
  




Wah diskusinya menarik sekali,...

Tambahan sedikit soal source rock laut dalam.  Sedimen yang dibawa oleh
arus sungai selain mengandung kerogen juga membawa nutrients. Pada
posisi nearshore karena memang lebih dekat dengan sumbernya, kerogennya
lebih banyak woody material, type III, gas prone, dan mungkin saja
kondisinya lebih "oxic" dan kandungan Oxygen-nya lebih tinggi.
Sebaliknya pada posisi laut dalam, nutrients yang dibawa oleh sedimen
tadi menjadi "makanan" untuk tumbuh dan berkembangnya algal, sehingga
kerogen yang ditemui adalah type II atau mixed kerogen, yang oil prone.
Jadi kalau kita kembali ke pertanyaan awal dan judul, deep water source
rock lebih banyak menghasilkan oil prone kerogen,.. minyak.  Hal ini
juga didukung oleh statistik discoveries (~90 delta) antara onshore/near
shore vs. laut dalam, dimana dilaut dalam ditemukan lebih banyak minyak
ketimbang gas. Onshore/near shore lebih banyak gas.

Soal overpressured shale, saya pikir tidak selalu disebabkan oleh rapid
burial. Undercompacted shale adalah akibat dari source rock shale yang
berada pada maturation window, i.e generating hydrocarbon. Pada titik
ini, rate of generation > rate of explusion, sehingga terjadi pressure
build up.  Coba deh plot, undercompacted shale tsb. kira2 berada pada Ro
0.7%.  Kalau di Mahakam disekitar kedalaman 11,000 ft.

Saya ada pertanyaan sedikit nih, yang dimaksud deep water, definisi
orang infrastructure atau geologist ? karena definisi deep water
sediments lautnya bisa saja dangkal tapi kalau definisi orang
infrastructure: laut > 200 m. Mungkin Herman, Minarwan, Hasan bisa kasih
pencerahan soal ini.  Kondisi laut dalam saat ini atau sewaktu
diendapkan ? mohon penjelasannya sedikit Kang Iman.  Laut dalam pada
saat ini (high stand) bisa saja sebenarnya diendapkan dangkal pada saat
low stand.  Kenapa jadi masalah,... karena ternyata richness source rock
(HI/TOC) lebih tinggi pada saat high stand, mungkin karena
preservation-nya lebih baik, kondisinya lebih anoxic.

Bambang Istadi
ConocoPhillips Inc.
+1-281-293-3763


-Original Message-
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, January 22, 2003 8:12 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


Thanks Mas Hendro,
Emang tidak harus source rock dari HC yg ada di deepwater sedimen akan
berasal dari deepwater sedimennya sendiri seperti  kebanyakan kalo
explorasi di delta setting (spt Mahakam dan Baram serta Tarakan?) emang
diinterpretasikan berasal dari organic shale/coal didalam sequencenya
sendiri. Bahkan di Central Sumatra dulunya juga diyakini sourcerocknya
dari coal yg ada di Sihapas Group reservoir (Mid Miocene) di sequence
tersebut, namun penemuan baru justru HC berasal dari organic shale
Pematang Brownshale yg merupakan bagian dari synrift sedimen jauuh lebih

tua dari reservoir ini (Eocene?).

Untuk deepwater sedimen kalo melihat setting "normal"nya , biasanya
bagian
bawah dari deep water sedimen ini terisi oleh shale yg sering
diperkirakan
berfungsi juga sebagai seal/cap rock. Apalagi kalao shale ini juga
sering
sangat tebal dan overpressure (under compacted), sehingga
asumsi/memperkirakan HC berasal dari source dibawahnya sering dilewati,
kecuali mungkin adanya facture (fault) yang dapat menjadi conduit dari
HC
(dr source rock) dibawah yg bukan berupa deep water sedimen. Misalnya
adanya rifting dibawah deep water sedimen ini. Saya ngga tahu sejauh
mana
efektifitas fracture/fault ini sebagai conduit (jalannya) minyak/gas yg
menerobos dari bawah (vertical migration). Juga saya kurang tahu (Herry
mungkin bisa njelasin) kenapa overpressure ini kok mengurangi potensinya

sebagai source rock. Saya berpikiran malah kalo pressurenya besar
barangkali malah "expulsion efficiency" -nya lebih besar  --> ? walopun
dilain pihak temperaturenya yg

RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?

2003-01-23 Terurut Topik mohammad . syaiful

Utk definisi 'deep-water', khususnya di lepas pantai selat Makassar
(daerah2 yg dioperasikan oleh Unocal, Zodavi, dkk), berarti dua2nya, mas
Bambang. Sedimennya adalah endapan laut dalam, demikian pula saat ini
memang ngebornya juga pas di laut dalam (hingga 6000 kaki, 2 km-an).

Kalau di dekat mas Bambang bermain sekarang, tampaknya lebih banyak endapan
laut dalam yg berada di daratan.

Salam,
Syaiful



   
 
"Istadi, Bambang P"
 

 
llips.com>cc:  
 
  Subject: RE: [iagi-net-l] 
Deep water source rock ... dimana dikau ?   
01/24/03 06:32 AM  
 
Please respond to iagi-net 
 
   
 
   
 




Wah diskusinya menarik sekali,...

Tambahan sedikit soal source rock laut dalam.  Sedimen yang dibawa oleh
arus sungai selain mengandung kerogen juga membawa nutrients. Pada
posisi nearshore karena memang lebih dekat dengan sumbernya, kerogennya
lebih banyak woody material, type III, gas prone, dan mungkin saja
kondisinya lebih "oxic" dan kandungan Oxygen-nya lebih tinggi.
Sebaliknya pada posisi laut dalam, nutrients yang dibawa oleh sedimen
tadi menjadi "makanan" untuk tumbuh dan berkembangnya algal, sehingga
kerogen yang ditemui adalah type II atau mixed kerogen, yang oil prone.
Jadi kalau kita kembali ke pertanyaan awal dan judul, deep water source
rock lebih banyak menghasilkan oil prone kerogen,.. minyak.  Hal ini
juga didukung oleh statistik discoveries (~90 delta) antara onshore/near
shore vs. laut dalam, dimana dilaut dalam ditemukan lebih banyak minyak
ketimbang gas. Onshore/near shore lebih banyak gas.

Soal overpressured shale, saya pikir tidak selalu disebabkan oleh rapid
burial. Undercompacted shale adalah akibat dari source rock shale yang
berada pada maturation window, i.e generating hydrocarbon. Pada titik
ini, rate of generation > rate of explusion, sehingga terjadi pressure
build up.  Coba deh plot, undercompacted shale tsb. kira2 berada pada Ro
0.7%.  Kalau di Mahakam disekitar kedalaman 11,000 ft.

Saya ada pertanyaan sedikit nih, yang dimaksud deep water, definisi
orang infrastructure atau geologist ? karena definisi deep water
sediments lautnya bisa saja dangkal tapi kalau definisi orang
infrastructure: laut > 200 m. Mungkin Herman, Minarwan, Hasan bisa kasih
pencerahan soal ini.  Kondisi laut dalam saat ini atau sewaktu
diendapkan ? mohon penjelasannya sedikit Kang Iman.  Laut dalam pada
saat ini (high stand) bisa saja sebenarnya diendapkan dangkal pada saat
low stand.  Kenapa jadi masalah,... karena ternyata richness source rock
(HI/TOC) lebih tinggi pada saat high stand, mungkin karena
preservation-nya lebih baik, kondisinya lebih anoxic.

Bambang Istadi
ConocoPhillips Inc.
+1-281-293-3763


-Original Message-
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, January 22, 2003 8:12 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


Thanks Mas Hendro,
Emang tidak harus source rock dari HC yg ada di deepwater sedimen akan
berasal dari deepwater sedimennya sendiri seperti  kebanyakan kalo
explorasi di delta setting (spt Mahakam dan Baram serta Tarakan?) emang
diinterpretasikan berasal dari organic shale/coal didalam sequencenya
sendiri. Bahkan di Central Sumatra dulunya juga diyakini sourcerocknya
dari coal yg ada di Sihapas Group reservoir (Mid Miocene) di sequence
tersebut, namun penemuan baru justru HC berasal dari organic shale
Pematang Brownshale yg merupakan bagian dari synrift sedimen jauuh lebih

tua dari reservoir ini (Eocene?).

Untuk deepwater sedimen kalo melihat setting "normal"nya , biasanya
bagian
bawah dari deep water sedimen ini terisi oleh shale yg sering
diperkirakan
berfungsi juga sebagai seal/cap rock. Apalagi kalao shale ini juga
sering
sangat tebal dan overpressure (under compacted), sehingga
asumsi/memperkirakan HC berasal dari source dibawahnya sering dilewati,
kecuali mungkin adanya facture (fault) yang dapat menjadi conduit dari
HC
(dr source rock) dibawah yg bukan berupa deep water sedimen. Misalnya
adanya rifting dibawah deep water sedimen ini. Saya ngga tahu sejauh
mana
efektifitas fracture/f

Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik mohammad . syaiful

Tampaknya mas Iman benar, walau kadangkala ada kekecualian.
Tapi paling tidak, biasanya nama orang (yg bekerja di serpis kumpeni dan
melakukan analisa tsb) juga disebutkan, sbg tambahan penghargaan drpd
sekedar upah.



   
  
"Iman Argakoesoemah"   
  
 cc: 
  
   Subject: Re: [iagi-net-l] 
Acknowledgement 
01/23/03 07:50 PM  
  
Please respond to  
  
iagi-net   
  
   
  
   
  




Setahu saya acknowledgements "tidak pernah" mencakup service company.
Kelihatannya menyakitkan, tapi memang begitulah nasib service company
di-mana-mana sama, apapun bentuknya dan bagaimana-pun hebatnya. Hasil
analisa dan interpretasi oleh service company akan diambil secara
"cuma-cuma" oleh the owner data itu. Kenapa ?? Karena service company tidak
berhak "memiliki" data dan hasil analisanya. Yang punya data itu the owner,
di sini bisa government agency dan kontraktor-nya. Service company hanya
berhak sebatas "upah" yang dijanjikan untuk pekerjaan analisa data, bahkan
service company "dilarang" menggunakan data dan analisanya untuk
kepentingan
apapun (baca: disclose) tanpa persetujuan the owner. Itu salah satu bunyi
article dalam "confidentiality agreement" yang ditanda-tangani bersama.
Acknowledgement-nya sudah dalam bentuk upah.

Alasan lain, yaitu ada faktor "sangat tidak etis" bila nama service company
disebut-sebut dalam makalah, karena alasan untuk menjaga "fairness" dalam
kancah persaingan bisnis antara service company itu sendiri. Alasan dari
pihak coy, yaitu coy tidak ingin terlibat dalam persaingan bisnis di antara
mereka. Coy tidak ingin dijadikan sebagai "umbrella" salah satu dari
mereka. Coy juga punya etika bisnis untuk menjaga reputasi dan citra diri
coy dihadapan coy-coy yang lain.

Thanks. Iman


- Original Message -
From: "Sanggam Hutabarat" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 22, 2003 3:36 PM
Subject: [iagi-net-l] Acknowledgement


> Rekan-rekan
>
> Bahan dasar membuat paper/makalah kerapkali berasal atau dikembangkan
dari
> hasil laporan/pekerjaan yang dilakukan oleh pihak lain/ke 3 (ie service
> company, staff yang digantikan/sebelumnya). Apakah penyebutan sumber
> ataupun acknowledgements cukup, ethically, hanya terbatas kepada
perusahaan
> dia bekerja? (dan tidak termasuk ke pihak ketiga karena telah dibayar
untuk
> melakukan hal itu) Pls share.
>
> Salam
> sanggam



Need a new email address that people can remember
Check out the new EudoraMail at
http://www.eudoramail.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?

2003-01-23 Terurut Topik Istadi, Bambang P
Wah diskusinya menarik sekali,...

Tambahan sedikit soal source rock laut dalam.  Sedimen yang dibawa oleh
arus sungai selain mengandung kerogen juga membawa nutrients. Pada
posisi nearshore karena memang lebih dekat dengan sumbernya, kerogennya
lebih banyak woody material, type III, gas prone, dan mungkin saja
kondisinya lebih "oxic" dan kandungan Oxygen-nya lebih tinggi.
Sebaliknya pada posisi laut dalam, nutrients yang dibawa oleh sedimen
tadi menjadi "makanan" untuk tumbuh dan berkembangnya algal, sehingga
kerogen yang ditemui adalah type II atau mixed kerogen, yang oil prone.
Jadi kalau kita kembali ke pertanyaan awal dan judul, deep water source
rock lebih banyak menghasilkan oil prone kerogen,.. minyak.  Hal ini
juga didukung oleh statistik discoveries (~90 delta) antara onshore/near
shore vs. laut dalam, dimana dilaut dalam ditemukan lebih banyak minyak
ketimbang gas. Onshore/near shore lebih banyak gas.

Soal overpressured shale, saya pikir tidak selalu disebabkan oleh rapid
burial. Undercompacted shale adalah akibat dari source rock shale yang
berada pada maturation window, i.e generating hydrocarbon. Pada titik
ini, rate of generation > rate of explusion, sehingga terjadi pressure
build up.  Coba deh plot, undercompacted shale tsb. kira2 berada pada Ro
0.7%.  Kalau di Mahakam disekitar kedalaman 11,000 ft.

Saya ada pertanyaan sedikit nih, yang dimaksud deep water, definisi
orang infrastructure atau geologist ? karena definisi deep water
sediments lautnya bisa saja dangkal tapi kalau definisi orang
infrastructure: laut > 200 m. Mungkin Herman, Minarwan, Hasan bisa kasih
pencerahan soal ini.  Kondisi laut dalam saat ini atau sewaktu
diendapkan ? mohon penjelasannya sedikit Kang Iman.  Laut dalam pada
saat ini (high stand) bisa saja sebenarnya diendapkan dangkal pada saat
low stand.  Kenapa jadi masalah,... karena ternyata richness source rock
(HI/TOC) lebih tinggi pada saat high stand, mungkin karena
preservation-nya lebih baik, kondisinya lebih anoxic.

Bambang Istadi
ConocoPhillips Inc.
+1-281-293-3763


-Original Message-
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, January 22, 2003 8:12 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


Thanks Mas Hendro, 
Emang tidak harus source rock dari HC yg ada di deepwater sedimen akan 
berasal dari deepwater sedimennya sendiri seperti  kebanyakan kalo 
explorasi di delta setting (spt Mahakam dan Baram serta Tarakan?) emang 
diinterpretasikan berasal dari organic shale/coal didalam sequencenya 
sendiri. Bahkan di Central Sumatra dulunya juga diyakini sourcerocknya 
dari coal yg ada di Sihapas Group reservoir (Mid Miocene) di sequence 
tersebut, namun penemuan baru justru HC berasal dari organic shale 
Pematang Brownshale yg merupakan bagian dari synrift sedimen jauuh lebih

tua dari reservoir ini (Eocene?). 

Untuk deepwater sedimen kalo melihat setting "normal"nya , biasanya
bagian 
bawah dari deep water sedimen ini terisi oleh shale yg sering
diperkirakan 
berfungsi juga sebagai seal/cap rock. Apalagi kalao shale ini juga
sering 
sangat tebal dan overpressure (under compacted), sehingga 
asumsi/memperkirakan HC berasal dari source dibawahnya sering dilewati, 
kecuali mungkin adanya facture (fault) yang dapat menjadi conduit dari
HC 
(dr source rock) dibawah yg bukan berupa deep water sedimen. Misalnya 
adanya rifting dibawah deep water sedimen ini. Saya ngga tahu sejauh
mana 
efektifitas fracture/fault ini sebagai conduit (jalannya) minyak/gas yg 
menerobos dari bawah (vertical migration). Juga saya kurang tahu (Herry 
mungkin bisa njelasin) kenapa overpressure ini kok mengurangi potensinya

sebagai source rock. Saya berpikiran malah kalo pressurenya besar 
barangkali malah "expulsion efficiency" -nya lebih besar  --> ? walopun 
dilain pihak temperaturenya yg lebih aktif berpengaruh ...

Saya ndak tahu apakah di bawah delta Mahakam ataupun Baram/Tarakan ini
ada 
juga rift sedimen yg berfungsi sebagai source rock. Kalo di Upper Kutei 
daerahnya LASMO ENI emang pernah diinterpretasikan ada eocene-rift 
(papernya Chambers dkk). Namun saya belum pernah tahu apakah di
deepwater 
Selat Makassar juga ada rift sediment yang berpotensi sebagai "kitchen".

Atau seperti yg disitir Herry maulana adanya lowstand coal yg 'ndlosor' 
masuk ke deep water area ini yang lebih berpotensi.

rdp



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED])

RE: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk

2003-01-23 Terurut Topik Musakti, Oki
Kalau nggak salah di dekat jembatan layang perempatan Mampang Prapatan.
Sebelah kiri kalau dari arah Ragunan menuju Rasuna Said.

Salam
Oki

-Original Message-
From: Sumardiman Digdowirogo [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, 23 January 2003 23:46
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk

Dimana ya Maharaja Hotel ?

Salam
sdw
- Original Message -
From: Allo, Paulus T <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 21, 2003 1:41 PM
Subject: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk


IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
DIVISI PROFESSIONAL LUNCHEON TALK

DATE:
Wednesday, 29 January 2003
TIME :
12.00 - 14.00 WIB
VENUE:
"SULAIMAN ROOM"
MAHARAJA HOTEL

SUBJECT :
"Bitter Things To Do After Sweet Moment: A case study of the Kelian
Equatorial Mining"

SPEAKER :
SENO AJI
(Superintendent Geology and Geotechnical, PT. Kelian Equatorial Mining)

ABSTRACT
Mine closure is actually an activity commonly done by a mining company
whose
reserves have been exhausted.  A reserve is said to be exhausted if it
can
no longer be mine economically or if a new reserve cannot be found.
Interestingly, no government regulation regulates this matter.

If we look into it more deeply, mine closure is very complex both
technically and socially.  Kelian is one of Rio Tinto's model mine
closure
projects in Indonesia and is committed to closing its mine in accordance
with the existing environmental standards and joint agreements with the
government.

In order to help the government get ideas for the development of a
regulation, Kelian has formed a group comprising the government, NGOs,
customary institutions, educational institutions and Rio Tinto it self.

Technically, the majority of mineral existing in a gold mine is FeS2,
which
produces acid rock drainage if oxidized and dissolved in water.  It is
acid
rock drainage and the characteristics of rocks that will be handled so
that
it is not decomposed and becomes neutral when entering the river.

For this purpose, Kelian covers waste material by means of wet covering
and
dry covering techniques.  In addition, wetlands are also constructed on
the
riverbank area as additional control, which is managed naturally and
passively.

BIOGRAPHY
Seno Aji was was graduated from Geology UPN Yogyakarta, and postgraduate
student Curtin University- Environmental geology
Right now, he is a Superintendent Geology and Geotechnical for: PT.
Kelian
Equatorial Mining (Rio Tinto).

His work experience and interest includes: Apprentice employee at
Pertamina
Kamojang (geothermal). Exploration geologist, mine geologist, senior
geologist, supt. Geology and geotechnical will move to mine closure
supt. at
PT. KEM.


Registration Fee for Luncheon Talk :
q IAGI Member  Rp.85.000,-
q Non IAGI Member   Rp.  100.000,-

--
Reservations and cancellations will be accepted until 12:00 PM Noon on
Tuesday, January 28, 2002
Please call Ijul/Benz/Sutar at Phone / Fax : (62-21) 8370.2848,
8370.2577
or e-mail at:[EMAIL PROTECTED]
No Reservations and cancellations will be accepted after this time.




IAGI SECRETARIAT
Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors
Jl. Prof. Soepomo, No.10
JAKARTA-12870, INDONESIA
Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577
email : [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit 

[iagi-net-l] Deepwater reservoir prediction - is it impossible ???

2003-01-23 Terurut Topik Iman Argakoesoemah
Diskusi source rock untuk deepwater (DW) memang selalu menarik untuk didiskusikan, 
tapi sayang kelihatannya kita "hanya" bisa menyentuh "satu jenis" DW geologic setting, 
yaitu jenis Mahakam/Tarakan basin saja, karena yang lainnya masih "belum terungkap" 
atau memang secara geografis distribusi DW di NKRI ini "sangat terbatas".

Anyway, apakah ada yang tahu tentang "metoda atau teknik" untuk memprediksi kualitas 
dan kuantitas reservoir suatu endapan DW secara kasar ?? Kalau kita belum punya data 
sumurnya, tapi kita sudah bisa melihat geometri vertikal dan lateral DW itu dari 
seismik, apakah kita bisa memprediksi suatu endapan DW itu kemungkinan (most likely) 
punya high atau low net-to-gross ratio untuk jenis litologi pasir dan lempung ? Is it 
impossible ???

Tolong share untuk kita semua.

Thanks. Iman



Need a new email address that people can remember
Check out the new EudoraMail at
http://www.eudoramail.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk

2003-01-23 Terurut Topik Sumardiman Digdowirogo
Dimana ya Maharaja Hotel ?

Salam
sdw
- Original Message -
From: Allo, Paulus T <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 21, 2003 1:41 PM
Subject: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk


IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
DIVISI PROFESSIONAL LUNCHEON TALK

DATE:
Wednesday, 29 January 2003
TIME :
12.00 - 14.00 WIB
VENUE:
"SULAIMAN ROOM"
MAHARAJA HOTEL

SUBJECT :
"Bitter Things To Do After Sweet Moment: A case study of the Kelian
Equatorial Mining"

SPEAKER :
SENO AJI
(Superintendent Geology and Geotechnical, PT. Kelian Equatorial Mining)

ABSTRACT
Mine closure is actually an activity commonly done by a mining company whose
reserves have been exhausted.  A reserve is said to be exhausted if it can
no longer be mine economically or if a new reserve cannot be found.
Interestingly, no government regulation regulates this matter.

If we look into it more deeply, mine closure is very complex both
technically and socially.  Kelian is one of Rio Tinto's model mine closure
projects in Indonesia and is committed to closing its mine in accordance
with the existing environmental standards and joint agreements with the
government.

In order to help the government get ideas for the development of a
regulation, Kelian has formed a group comprising the government, NGOs,
customary institutions, educational institutions and Rio Tinto it self.

Technically, the majority of mineral existing in a gold mine is FeS2, which
produces acid rock drainage if oxidized and dissolved in water.  It is acid
rock drainage and the characteristics of rocks that will be handled so that
it is not decomposed and becomes neutral when entering the river.

For this purpose, Kelian covers waste material by means of wet covering and
dry covering techniques.  In addition, wetlands are also constructed on the
riverbank area as additional control, which is managed naturally and
passively.

BIOGRAPHY
Seno Aji was was graduated from Geology UPN Yogyakarta, and postgraduate
student Curtin University- Environmental geology
Right now, he is a Superintendent Geology and Geotechnical for: PT. Kelian
Equatorial Mining (Rio Tinto).

His work experience and interest includes: Apprentice employee at Pertamina
Kamojang (geothermal). Exploration geologist, mine geologist, senior
geologist, supt. Geology and geotechnical will move to mine closure supt. at
PT. KEM.


Registration Fee for Luncheon Talk :
q IAGI Member  Rp.85.000,-
q Non IAGI Member   Rp.  100.000,-

--
Reservations and cancellations will be accepted until 12:00 PM Noon on
Tuesday, January 28, 2002
Please call Ijul/Benz/Sutar at Phone / Fax : (62-21) 8370.2848, 8370.2577
or e-mail at:[EMAIL PROTECTED]
No Reservations and cancellations will be accepted after this time.




IAGI SECRETARIAT
Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors
Jl. Prof. Soepomo, No.10
JAKARTA-12870, INDONESIA
Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577
email : [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik Iman Argakoesoemah
Setahu saya acknowledgements "tidak pernah" mencakup service company. Kelihatannya 
menyakitkan, tapi memang begitulah nasib service company di-mana-mana sama, apapun 
bentuknya dan bagaimana-pun hebatnya. Hasil analisa dan interpretasi oleh service 
company akan diambil secara "cuma-cuma" oleh the owner data itu. Kenapa ?? Karena 
service company tidak berhak "memiliki" data dan hasil analisanya. Yang punya data itu 
the owner, di sini bisa government agency dan kontraktor-nya. Service company hanya
berhak sebatas "upah" yang dijanjikan untuk pekerjaan analisa data, bahkan service 
company "dilarang" menggunakan data dan analisanya untuk kepentingan
apapun (baca: disclose) tanpa persetujuan the owner. Itu salah satu bunyi article 
dalam "confidentiality agreement" yang ditanda-tangani bersama. Acknowledgement-nya 
sudah dalam bentuk upah.

Alasan lain, yaitu ada faktor "sangat tidak etis" bila nama service company 
disebut-sebut dalam makalah, karena alasan untuk menjaga "fairness" dalam
kancah persaingan bisnis antara service company itu sendiri. Alasan dari pihak coy, 
yaitu coy tidak ingin terlibat dalam persaingan bisnis di antara mereka. Coy tidak 
ingin dijadikan sebagai "umbrella" salah satu dari mereka. Coy juga punya etika bisnis 
untuk menjaga reputasi dan citra diri coy dihadapan coy-coy yang lain.

Thanks. Iman


- Original Message -
From: "Sanggam Hutabarat" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 22, 2003 3:36 PM
Subject: [iagi-net-l] Acknowledgement


> Rekan-rekan
>
> Bahan dasar membuat paper/makalah kerapkali berasal atau dikembangkan dari
> hasil laporan/pekerjaan yang dilakukan oleh pihak lain/ke 3 (ie service
> company, staff yang digantikan/sebelumnya). Apakah penyebutan sumber
> ataupun acknowledgements cukup, ethically, hanya terbatas kepada
perusahaan
> dia bekerja? (dan tidak termasuk ke pihak ketiga karena telah dibayar
untuk
> melakukan hal itu) Pls share.
>
> Salam
> sanggam



Need a new email address that people can remember
Check out the new EudoraMail at
http://www.eudoramail.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Deep sea enviroment vs HC source rock!

2003-01-23 Terurut Topik Andri Mubandi
Deep water environment tidak selalu terkait secara langsung dengan kekayaan
biota laut yang menjadi sumber HC. Sumber HC justru dari timbunan jasad
renik yang hidup dipermukaan atau pada kedalaman dimana penetrasi cahaya
masih memungkinkan. Pengalaman dengan Shinkai 6500 pada ekspedisi Java
Trench 2002 di laut Kidul menunjukakan bahwa pada kedalaman 200 meter saja
sudah gelap total dan semakin jarang mahluk hidup! Pada kedalaman 2000
meter, tekanannya sudah tinggi, sekitar 200 bar, dingin dan super gelap!
Namun demikian ada kehidupan, walau jarang. Ikan, udang, porifera, koral,
kerang, kepiting sering tampak pada sapuan kapal selam Shinkai! Yang kaya
biota biasanya didekat cold venting dimana methane dan sulfur menyembur dari
dasar laut. Disini bahkan dijumpai kerang raksasa Calyptogena (30 cm)! Konon
methane akan jadi sumber energi masa depan! Yang jelas di laut dalam ada
kehidupan yang tidak bergantung pada fotosintetis, tetapi chemosyntesis! Dan
kalau ada fosilnya pasti ada yang besar-besar, bukan hanya globigerina! Di
Palung Mariiana yang dalamnya 11000 meter dan tekanannya 1100 bar ada
kehidupan yang terputus dari fotosintesa dan sumber makanannya dari intrusi
hidrotermal serpentin!




- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, January 23, 2003 12:28 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


> Untuk deep water play seperti NW Borneo, Gulf of Mexico, Niger Delta,
Brazil
> dan Deep Water Mahakam, semua source rocknya ditentukan berdasarkan
> pemodelan. Karena tidak ada mature source rock yang di 'test' dengan well.
>
> Mengenai modelnya:
> 1. Layered: Model berupa lapisan ini adalah model yang pertama dibuat.
Jadi
> yg disebut source rock hanya specific interval saja yang kaya akan MO.
> 2. Dispersed: karena layered model tidak menjawab akumulasi minyak yang
> ditemukan, maka dibuat dispersed model, yaitu semua lapisan-lapisan
sedimen
> yang mengandung MO berasal dari darat bisa jadi source rock
> 3. Enhanced: ternyata 2 model ini masih juga tidak menjawab beberapa
kasus,
> maka dibuat satu model yang berupa gabungan 1 & 2. Jadi intinya semuanya
> bisa jadi source rock, apapun bentuknya.
> Beberapa company tidak banyak memusingkan mengenai deep source rock, dan
> model yang sudah adapun sering berubah. Tergantung 'siapa' yang
> menginterpretasikannya, dan bukan berdasarkan 'apa' datanya (data sama
> interpretasi bisa berbeda).
>
> Bicara soal IKAN,
> Bisa ngobrol sama Nigel Trewin (Aberdeen University) yang ahlinya Shield
> head fish dari Devonian Old Red Sandstone Fm di North Sea. Formasi ini
> didominasi sandstone-silt warna merah bata, berupa endapan danau.
>
> Herman
>
> -Original Message-
> From: Eddy Subroto [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 23 January 2003 08:57
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?
>
>
> Mas Vicky,
>
> Saya tertarik untuk ikut urun-rembug tentang pertanyaan Anda. Hal utama
> adalah kita harus membatasi berapakah kedalaman yang disebut laut dalam
> (deep water)? Berikut ini saya berikan beberapa batasannya dan beberapa
> contoh hubungan antara kedalaman air laut dan kandungan material organik
> (MO), semoga ada manfaatnya.
>
> 1. Secara teori umum, kandungan MO di dalam sedimen bertambah besar dengan
> semakin mengecilnya ukuran butirnya (faktor pengawetan). Akan tetapi,
> kandungan MO tersebut mengecil lagi ketika memasuki sedimentasi di sekitar
> abisal, karena daerah ini mulai termasuk daerah dengan produktivitas
> plankton yang rendah.
> 2. Kandungan MO maksimum umumnya (artinya tidak selalu) berkaitan dengan
> laju penimbunan maksimum.
> 3. Contoh di Teluk Oman. Batas kritis kedalaman adalah 250 dan 1200 meter.
> Di antara dua kedalaman itu, kandungan MO batuan sedimennya cukup tinggi
> (antara 2 dan 10%). Lebih kecil dari 250 m kandungan MO relatif rendah
> (kurang dari 1%) dan sedimen dengan kedalaman lebih besar dari 1200 m,
> kandungan MO-nya juga menurun (kurang dari 1%), bahkan di daerah abisal
> kandungan TOC-nya di bawah 0.5%.
> 4. Untuk lingkungan delta, aturan umumnya adalah sbb.: kandungan MO
> cenderung turun dari tepi delta ke arah tengah laut. Hal semacam ini
> teramati di delta Mahakam, Orinoco, dan Nigeria (Bordenave, 1993).
> 5. Di delta Mahakam, rata-rata kandungan MO-nya adalah 5,7%. Kandungan
> tersebut merupakan kontribusi dari lingkungan (daerah) delta plain dan
delta
> front sekitar 5-7%, sedangkan di daerah prodelta, yang lebih dalam, kadar
> MO-nya sedikit menurun, yaitu berkisar antara 4 dan 5%.
>
> Wasalam (Regards),
>
> Eddy Subroto (EAS)
> Dep. Teknik Geologi ITB
> Jalan Ganesa 10
> Bandung 40132, Indonesia
>
> - Original Message -
> From: "PUTROHARI Rovicky" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Wednesday, January 22, 2003 7:59 AM
> Subject: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?
>
>
> > Balik ke diskusi ilmiah aah 
> >
> > HC Source rock utk deepwater sed