[iagi-net-l] Perlu info makalah

2003-02-16 Terurut Topik mohammad . syaiful

Ada yg bisa membantu? Saya perlu 2 makalah sbb:
1. Swanson, R.K., 1984, Gulf Coast Geopressure: Old Questions, New Answers,
SPE Paper No.13090.
2. Timko, D.J., and Fertl, W.H., 1971, Relationship Between Hydrocarbon
Accummulation and Geopressure and Its Economic Significance, Jour. Pet.
Techs, August, 923-930.

Kalau ada yg punya, boleh minta salinannya. Via japri saja deh.

Terima kasih dan salam,
Syaiful



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Re: sistem psc di indonesia

2003-02-16 Terurut Topik sunjayasaputra
fyi
dari salah seorang teman di milist sebelah

Best Regards
Ujay
- Forwarded by Sunjaya Eka Saputra/PMU/PETH/Petronas on 02/17/03 11:05
AM -
   

  Abdullatif Setyadi   

  <[EMAIL PROTECTED]>  To:  [EMAIL PROTECTED]   

  Sent by: cc: 

  geologiugm-bounce@fr Subject: [Geologi UGM] Re: sistem 
psc di indonesia  
  eelists.org  

   

   

  02/14/03 03:03 PM

  Please respond to

  geologiugm   

   

   





saya mau tanya tentang sistem pembagian keuntungan psc
atau tac di indonesia apakah benar.. bahwa harga oil
pricenya sudah ditentukan dahulu. sehigga fluktuasi
harga minyak dunia tidak berepengaruh terhadap
pembagian keuntungan?

Benar sekali Jay, harga minyak sudah ditetapkan lebih
dahulu. Hal itu disebabkan karena oil price
forecasting sangat sulit dilakukan karena terlalu
banyak parameter yang mempengaruhi. Dalam
perhitungan-perhitungan ekonomis, beberapa hal memang
perlu hanya dipatok dengan asumsi atau konstatnta,
karena jika tidak maka perhitungan menjadi terlalu
sulit untuk dilakukan. Termasuk di dalamnya.
Oil price yang naik dan turun tidak mempengaruhi
prosentase dari Equity to be Shared (ES) atau
prosentase sharing. Tetapi naik dan turunnya oil price
akan berpengaruh terhadap Total Revenue dan Total
Contractor dan Govermnent Cash Flow secara nominal.
Kalau harga minyak lebih tinggi dari yang diasumsikan
sebelumnya, maka pemerintah akan memperoleh apa yang
disebut dengan "windfall profit". Sebaliknya kalau oil
pricenya turun.
Untuk menanggulangi hal tersebut biasanya pada
perhitungan ekonomis pre-sanction (pada saat project
belum didanai), dilakukan analisis sensitivitas
terhadap oil price, Production, Intangible dan
Tangible Cost serta Operating Cost. Ujay bisa
melakukan hal itu dengan gampang (bisa di Merak
Software-nya Schlumberger, atau bahkan bisa secara
manual denga Excel)

> ex.. didlm agreement disebutkan harga minyaknya
20USD, splitnya 60:40, maka kalo harganya 25USD yang 5
dollar itu kemana? trus 60:40 itu berdasarkan harga
langsung atau gimana?

Yang $ 5 tetep dibagi menurut perjanjian sebelumnya,
setelah dikurangi Cost Recovery (CR). Tetapi harga
minyak yang naik seperti itu menyebabkan Recoverable
yang lebih cepat dari Cost Recovery (CR). Ini
menguntungkan Government karena akan lebih cepat
memperoleh Cash Flow; sekaligus menguntungkan
Contractor karena akan lebih cepat memperoleh laju
pengembalian modal. Itulah yang oleh Pertamina disebut
dengan windfall profit.

apakah pembagian keuntungan itu setelah dipotong biaya
produksi, pajak, biaya eksplorasi?

Pembagian Share (85:15) dilakukan sebelum pajak dan
operating cost; tetapi setelah Revenuenya dikurangi
Cost Recovery atau (CR). Inilah yang disebut dengan
Equity to be splitted (ES). ES akan kena pajak sebesar
48% dan sisanya disebut Contractor Cash Flow (CCF).
CCF akan dikurangi Operating Cost (OC) dan sisanya
disebut dengan Net Contractor Cash Flow (NCCF). NCCF
ditambahkan dengan Cost Recovery (CR) yang dibayarkan
oleh pemerintah akan menjadi Total Contractor Cash
Flow (TCCF). Yang terakhir inilah (TCCF) yang disebut
dengan keuntungan bersih Contractor atau perusahaan
asing. sedangkan Government dapat dari share sebesar
85% dari Revenue - CR plus 48% dari ES. Total hasil
akhir pembagian biasanya bukan 85% : 15% sebagaimana
sering kita dengar (karena itu hanya Production
Share); tetapi real profit sharing yang terajdi
biasanya 54% Government dan 46% Contractor. Ironis
khan?

bagaimana sistemnya, apakah ada sistem nasionalisasi
yang mengontrol pers2 asing itu dalam memeperkerjakan
wna? trus bagaimana sistem monitoringnya?

Biasanya cara mempekerjakan WNA tergantung dari cara
Perusahaan Asing main kucing-kucingan dalam meletakkan
kemana gaji expat akan dimasukkan. Kalau dimasukkan
kedalam "contract basis", maka gaji mereka akan masuk
ke Capital Non Ta

RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia/tindak lanjut IAGI

2003-02-16 Terurut Topik Sanggam Hutabarat
mbak Inul siapa sih??? Pak Syaiful maksudnya?

sgm
--

At 03:03 AM 2/17/2003 +, you wrote:

Usul yah Pak...
Sekalian bikin talk show di tivi ajah Pak.
Biar keren dan langsung bisa menjadi makanan para politisi, dijamin
nanti
isunya malah lebih cepat bergulir.
Kalo perlu undang Mbak Inul biar IAGI makin dikenal.

min
-Original Message-
usulan untuk mengadakan luncheon talk dg topik "bedah sistim psc" memang
sangat menantang
atau mungkin ktia akan adakan diskusi topik khusus spt tahun lalu pak
nDaru
(ketua bidang tambang) mengadakan rangkaian diskusi khusus pertambangan

silakan pak mBong

adb


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for
the person(s) named.
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are
not the intended recipient,
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0)
20 7730 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia/tindak lanjut IAGI

2003-02-16 Terurut Topik ZULHELMI UMARSYAH ISKA
Pak Minarwan,
Memang salah satu media yang ampuh memang TV.
Banyak pemirsa dan tahu wajah siapa yang ngomong.

Helmi
- Original Message -
From: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: "mbong" <[EMAIL PROTECTED]>; "Bambang Manumayoso" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, February 17, 2003 10:03 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia/tindak lanjut IAGI


| Usul yah Pak...
| Sekalian bikin talk show di tivi ajah Pak.
| Biar keren dan langsung bisa menjadi makanan para politisi, dijamin nanti
| isunya malah lebih cepat bergulir.
| Kalo perlu undang Mbak Inul biar IAGI makin dikenal.
|
| min
| -Original Message-
| usulan untuk mengadakan luncheon talk dg topik "bedah sistim psc" memang
| sangat menantang
| atau mungkin ktia akan adakan diskusi topik khusus spt tahun lalu pak nDaru
| (ketua bidang tambang) mengadakan rangkaian diskusi khusus pertambangan
|
| silakan pak mBong
|
| adb
|
|
| ***  Private and Confidential   ***
| The information in this email is confidential and is intended only for the
person(s) named.
| Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not
the intended recipient,
| please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20
7730 
|
|




 Ikuti polling TELKOM Memo 166 di www.plasa.com dan menangkan hadiah masing-masing Rp 
250.000 tunai
 

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia

2003-02-16 Terurut Topik ZULHELMI UMARSYAH ISKA
Dear Pak Koesoema..
Itu namanya para guru atau para pembimbing dari Indonesia sangat berjaya. Murid
mereka berhasil dan dapat melebihi gurunya.
Menakjubkan..

Helmi
- Original Message -
From: "Koesoema" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, February 15, 2003 8:56 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia


| Bukan saja Petronas, juga Universitas Kebangsaan Malaysia dulu pada awal th
| 70-an dibina oleh ITB, sekarang mereka sudah jauh melesat kedepan.
|
| - Original Message -
| From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
| To: <[EMAIL PROTECTED]>
| Sent: Thursday, February 13, 2003 9:34 PM
| Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
|
|
| > Wektu di Brunei sempet ketemu orang Malay yg sebelumnya kerja di Petronas.
| >
| > "Wah Petronas Malay bagus yah sekarang, Sangat lebih maju ... " kataku
| > "Ah Petronas dulu belajar dari Indonesia, kok. Dan bapakku dulu juga
| bilang
| > begitu" Katanya
| > "Ya tapi kan sekarang malah kebalik. Aku malah musti belajar dari kamu
| > sekarang", Aku sambil kliatan sebel ngomongnya.
| > "Bapakku dulu, mungkin juga sebel ketika musti belajar ke Indonesia wektu
| > itu. Seperti kamu saat ini. Hanya sayangnya kita hidup diwaktu yang ngga
| > persis kita inginkan".
| > "Tapi kenapa kamu malah ke Brunei sekarang ?"
| > "Aku kan jadi 'expat' disini ..."
| >
| > rdp
| > "rumput tetangga selalu hijau ..." have a nice week end"
| >
| > - Original Message -
| > From: <[EMAIL PROTECTED]>
| >
| >
| > >
| > > wah saya tak tau tuh pak.. maklum jaman sgitu masih seneng ujan2an... :)
| > > thanks atas infonya
| > > jadi sebetulnya petronas tuh menjiplak pertamina... wuihhh berarti
| > > seharusnya pertamina lebih besar dan lebih progressive donk pak
| kusuma
| > > kalao saya liat sih... emang seharusnya pertamina lebih hebat dan lebih
| > > maju drpd petronas...
| > > Best Regards
| > > Ujay
| >
| >
| >
| > -
| > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
| > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
| > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
| > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
| >
| > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
| Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
| > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
| > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
| > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
| > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
| [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
| > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
| > -
| >
|
|
|
| -
| To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
| Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
| IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
| IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
|
| Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
| Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
| Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
| Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
| Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
| Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
| -
|




 Ikuti polling TELKOM Memo 166 di www.plasa.com dan menangkan hadiah masing-masing Rp 
250.000 tunai
 

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia/tindak lanjut IAGI

2003-02-16 Terurut Topik Minarwan
Usul yah Pak...
Sekalian bikin talk show di tivi ajah Pak.
Biar keren dan langsung bisa menjadi makanan para politisi, dijamin nanti
isunya malah lebih cepat bergulir. 
Kalo perlu undang Mbak Inul biar IAGI makin dikenal.

min
-Original Message-
usulan untuk mengadakan luncheon talk dg topik "bedah sistim psc" memang
sangat menantang
atau mungkin ktia akan adakan diskusi topik khusus spt tahun lalu pak nDaru
(ketua bidang tambang) mengadakan rangkaian diskusi khusus pertambangan

silakan pak mBong

adb


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) 
named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the 
intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 




Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia

2003-02-16 Terurut Topik ZULHELMI UMARSYAH ISKA
Di Indonesia yang namanya pencuri akan digebukin dan dimasukan ke bui. Buktinya
maling ayam, ranmor, tertangkap tanggan langsung digebuki massa, tapi kalau
koruptor orang rame-rame melindungi dengan azas praduga tak bersalah. Tapi yang
banyak di Indonesia adalah peminta komisi / jatah.

Helmi


- Original Message -
From: "Koesoema" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, February 15, 2003 9:03 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia


| Suatu system yang baik  tidak  memberi peluang pada pencuri.
|
| - Original Message -
| From: "Jossy C. Inaray" <[EMAIL PROTECTED]>
| To: <[EMAIL PROTECTED]>
| Sent: Friday, February 14, 2003 12:00 AM
| Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
|
|
| > Not too fast. Is it the system or the people? Or is it both?
| >
| > >
|
|
|
| -
| To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
| Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
| IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
| IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
|
| Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
| Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
| Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
| Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
| Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
| Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
| -
|




 Ikuti polling TELKOM Memo 166 di www.plasa.com dan menangkan hadiah masing-masing Rp 
250.000 tunai
 

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia

2003-02-16 Terurut Topik Bambang Murti
Rasanya system-nya sih baik-baik aja, demikian juga dengan mentalnya. Kalau
mau dilihat "salah"-nya sang "guru" ini adalah inkonsistensi-nya dan, hmmm,
mungkin juga intervensi.

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 14 Februari 2003 13:33
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia


Hmmm...kalo pernah demikian, aku jadi bertanya yang keliru di sistem atau
mental kita ???

min
-Original Message-
Petronas langsung dibawah Prime Minister; itu kan niru Pertamina zaman Ibu
Sutowo, Pertamina langsung di bawah presiden/sekneg, tetapi kan muncul
masalah "the billion dollar bubble" dengan tanker2nya. Jadi dimasukkan di
bawahn Menteri Pertambangan dan Energi


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for the
person(s) named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not
the intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20
7730 


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Re: [berita_dari_gea] Kuliah Pak Koesoema - PSC

2003-02-16 Terurut Topik mohammad . syaiful
Ini saya ambil dari teman yg mungkin nggak nyantol di milis iagi-net.

- Forwarded by Mohammad Syaiful/ID00038/ENI-LASMO-INDONESIA/ENI/IT on
02/17/03 09:19 AM -
   

"Papillon" 

 

in.net.id>   cc:   

 Subject: Re: [berita_dari_gea] Kuliah Pak 
Koesoema - PSC  
02/14/03 11:29 

PM 

Please respond 

to 

berita_dari_ge 

a  

   

   





Suudzon juga nih, Pak...
1. Soal cost recovery.  Namanya juga sistem bagi hasil, pastilah harus ada
yang namanya cost recovery. Kalo nggak ada cost recovery, bukan sistem bagi
hasil namanya. Konsep bagi hasil ini kan diangkat oleh Bung Karno dari
sistem "maro" (dari separo) yang biasa dipraktekkan dalam bidang pertanian
(antara pemilik lahan dan petani penggarap). Kemudian diterapkan oleh Ibnu
Sutowo di Pertamina untuk ngelola ladang minyak. Indonesialah yang pertama2
menerapkan sistem ini. Bahkan kemudian ditiru oleh banyak negara lain.
(Ironis, di negara lain berhasil, di negeri kita sendiri, banyak bocor).
Di Indonesia minyak pan punya negara. (Itu tuh UUD 45 ps.33). Nah, kalo
negara kagak punya duit, kagak punya teknologi, kagak punya orang yang
mampu ngelola ladang minyak, kagak punya kemampuan manajemen, jelas sistem
ini dong yang cocok, daripada minyak tuh nganggur kagak jelas.
Pariasi sistem bagi hasil ini banyak juga ternyata. Kagak hanya seperti
yang diterapkan di Indonesia. Ada yang nerapin cost recoverynya nggak full.
Ato seperti Libya. Ini keliatannya cocok untuk negara yang KKN-nya ampun2an
serta kontrol yang lemah seperti negara kita tercinta ini. Di sana bagi
hasilnya udah ditentukan, pokoknya berapapun hasil produksinya langsung
dibagi aja, mis 60:40. (40 kontraktornya). Nah, yang namanya cost
recoverynya itu udah termasuk dalam yang 40 itu. Jadi kalo si kontraktor
mau propit yang lebih gede, ya dia harus episien, costnya dikecilin, jadi
nggak bisa seenak jidatnya aja sewa geologist bule yang mahal2  tahunya
kemampuannya sama aja. Kagak bisa seenak jidat nyalain listrik, pake AC,
pake telpon, pake komputer, internet,(semuanya 24 jam non stop) di kantor,
ke dokter gigi di Singapura, main golf (di Indonesia mahal), jalan2 ke luar
negeri itu tadi, dll. dll yang kagak perlu, mark up segala jenis tetek
bengek operating cost, dll. dll. Jadi si kontraktor itu ruang lingkupnya
lebih sempit. Jadi nggak ada deh tuh First Trench Petroleum (FTP2an) untuk
ngakalin balik si kontraktor.

Tapi yang jelas nih, sodara2 sekalian, apapun sistem yang kita pake,dari A
sampe Z, balik lagi ke A", pengawasan atau kontrol sistem, serta hukum yang
berjalan adalah prasyaratnya. Gitu aja kok repot. Kita tuh, ya, seperti
orang bingung. Sakitnya apa, dikasi obatnya apa. Conto di depan mata,
pergantian UU kemarin. Sistemnya kagak kenapa2, cuman pengawasan dan
ngejalanin hukumnya aja yang gak bener, eh UUnya yang diganti. Emang dengan
sistem yang sekarang, pengawasan dan hukumnya dijalanin ?

2. Soal investasi kapital. Pertama, dalam sistem bagi hasil kita itu, emang
udah ditentukan investasi minimum yang harus dilakukan oleh si kontraktor.
Kedua, secara bisnis, ada ekspen-ekspen yang cenderung lebih efisien jika
dilakukan secara non-kapital. Ketiga, inti persoalannya bukan di situ, di
kapital atau non-kapital. Mau kapital kek, mau non-kapital kek, kalo
niatnya emang udah mau jahat (KKN) kan kenyataanya bisa jebol semua. Jadi
kembali masalahnya ke sistem kontrol dan law enforcement.

3. Pertamina itu adalah sebuah institusi bisnis, sekaligus sebagai
instrumen birokrasi pemerintahan. Semua jadi pada bingung. Jadi birokrat
(di Indonesia cenderung, 99% pasti KKN) ato jadi badan bisnis yang tangguh.
Mereka sok2nya jadi badan bisnis, namun mentalnya birokrat yang KKN. Berapa
produksi minyak mentah kita? 1,3 juta barrel sehari.

Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia/tindak lanjut IAGI

2003-02-16 Terurut Topik Andang Bachtiar
terimakasih atas lemparan bolanya, pak desmon,..

dalam pernyataan-pernyataan keluar,
kami dari PP-IAGI selalu mencoba berpijak pada aspirasi anggota,
salah satunya lewat monitoring lalulintas "warung kopi" iaginet ini

usulan untuk mengadakan luncheon talk dg topik "bedah sistim psc" memang
sangat menantang
atau mungkin ktia akan adakan diskusi topik khusus spt tahun lalu pak nDaru
(ketua bidang tambang) mengadakan rangkaian diskusi khusus pertambangan

silakan pak mBong

adb


- Original Message -
From: "redesmon munir" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, February 17, 2003 8:01 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia/tindak lanjut IAGI


> Pak Koesuma,
> Sayangnya diskusi ini tidak ada yang meng-collect buah
> pikiran yang keluar dari diskusi ini, yang sebenarnya
> bisa menjadi usulan IAGI kepada Menteri ESDM. Bapak
> udah usulkan agar IAGI mempelopori untuk melakukan
> itu.
>
> Kalau tidak wacana yang sudah berkembang ini hanya
> tinggal sebagai sebuah perbincangan waroeng yang silih
> berganti akan berganti topik, apalagi diskusi dengan
> topik ini sudah semakin melebar. Barangkali dapat
> dimulai dengan  IAGI mengadakan Luncheon Talk dengan
> topik ini. Kumaha ' kang Andang ? wallahu'alam.
>
>
> --- Koesoema <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini
> > adalah adanya "cost
> > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan
> > menjadikan perusahaan
> > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan
> > berusaha membebankan segala
> > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang
> > tidak secara langsung
> > bekerja untuk contract area)  pada cost recovery,
> > walaupun ada kontrol dari
> > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke
> > luar negeri). termasuk
>
>
> __
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Shopping - Send Flowers for Valentine's Day
> http://shopping.yahoo.com
>
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
>
>



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia/tindak lanjut IAGI

2003-02-16 Terurut Topik redesmon munir
Pak Koesuma,
Sayangnya diskusi ini tidak ada yang meng-collect buah
pikiran yang keluar dari diskusi ini, yang sebenarnya 
bisa menjadi usulan IAGI kepada Menteri ESDM. Bapak
udah usulkan agar IAGI mempelopori untuk melakukan
itu.

Kalau tidak wacana yang sudah berkembang ini hanya
tinggal sebagai sebuah perbincangan waroeng yang silih
berganti akan berganti topik, apalagi diskusi dengan
topik ini sudah semakin melebar. Barangkali dapat
dimulai dengan  IAGI mengadakan Luncheon Talk dengan
topik ini. Kumaha ' kang Andang ? wallahu'alam.

 
--- Koesoema <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini
> adalah adanya "cost
> recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan
> menjadikan perusahaan
> cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan
> berusaha membebankan segala
> cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang
> tidak secara langsung
> bekerja untuk contract area)  pada cost recovery,
> walaupun ada kontrol dari
> Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke
> luar negeri). termasuk


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Shopping - Send Flowers for Valentine's Day
http://shopping.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Amerada Assets for Sale?

2003-02-16 Terurut Topik Hasan Sidi
Yang mana aja yang mau dilepas yach?

F. Hasan Sidi
Jason Geosystems - Jakarta office
Phone: +62 21 252.3785
Fax: +62 21 252.3784

==

Pertamina Eyes Amerada Hess Assets in Indonesia


JAKARTA (Reuters) - Indonesian state oil company Pertamina has expressed its
intention to buy assets of Amerada Hess Corp (AHC.N) in Indonesia, a senior
government official said on Friday.

"I hear that Amerada will sell its assets in Indonesia and we are ready to
look to buying," Director General Oil and Gas Iin Arifin Takhyan told
reporters.

Iin said Pertamina, Malaysian national oil company Petronas and PetroChina
(0857.HK) might form a consortium to buy the Amerada assets.

"We don't know yet when the tender will be open for the asset sale and for
which assets," he said, without elaborating.

Amerada has a 25 percent non-operated interest in the Jambi Merang joint
operating body on South Sumatra. Pertamina operates the block and has a 50
percent stake.

Executives from Amerada Hess, a New York-based oil company, could not be
immediately reached for comment.

(C) Reuters Limited 2003.






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita

2003-02-16 Terurut Topik sunjayasaputra

dimalaysia
ada yanga namanya psc contractor index untuk mementukan besarnya cost
recovery
salah satu contohnya yang bisa saya tuliskan...
kalo ps index 0 s/d 1 maka cost recovery max 70%, pembagian keuntungan
70:30
kalo ps index 1 s/d 2 maka cost recoverynya max 50%, pembagiannya 70:30
kalo ps index lebih besar dr 2 maka cost recoverynya 50%, pembagiannya
80:20

kalo training expat dimalay termasuk ke dalam nonrecoverable expendicture,
termasuk utk meningkatkan image perusahaan psc.. dan masih banyak lagi

Best Regards
Ujay



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] REMINDER IPA LUNCHEON TALK TOMORROW!!!

2003-02-16 Terurut Topik Titi Tabusalla


IPA PROFESSIONAL DIVISION

LUNCHTIME TALK



DATE : Tuesday, February 18, 2003 

TIME : 11:45 Hrs.

VENUE: Golden Ballroom,

Jakarta Hilton International

Subject: "Amplitudes, Risk and 

all that Geophysical Malarkey"

Speaker: Martyn Millwood Hargrave1

Dr. Rob Simm2 and Dr. Andrew Armour1

1 IKON Science Ltd

2 Rock Physics Associates Ltd.



ABSTRACT

At conference I recently attended, the explorer responsible for discovery of a 1.1 
billion bbl STOOIP field stated proudly, "there was no Geophysical malarkey involved 
in the discovery of this field". He received a cheer of appreciation pointing to an 
almost visceral connection with the audience. Now, 'malarkey', meaning humbug, 
foolishness or nonsense, is an interesting choice of word. We take it to mean that 
there was some satisfaction in being spared the frustration and agony of incorporating 
geophysical information into the decision to drill that on previous occasions has 
proved confusing and even misleading. 

It points to a significant problem in the industry. The problem is that although it is 
recognised that seismic can show effects that are related to the presence of 
hydrocarbon (and if they are recognised as such they may be used to lower the 
perceived exploration, appraisal or development risk), the practice of using seismic 
information as an input to drilling decisions is not uniformly good or understood by 
all.  In our opinion there is a good deal of 'malarkey' going on, particularly when 
unrealistic claims are made for the significance of amplitude information. Guarding 
against such 'malarkey' is the subject of this talk.



FUTURE TALKS




Suggestions and volunteers for talks are always welcome. Topics should be relevant to 
exploration and production in Indonesia and/or be of interest to a wide range of 
disciplines.  

 

Please contact the Luncheon Talks Chairman, Peter Butterworth, at VICO Indonesia, 
phone 5236018, e-mail: [EMAIL PROTECTED] and/or [EMAIL PROTECTED]



 

 

- 2 -

 



 

BIOGRAPHY



Martyn has 23 years experience as a Geoscientist in the oil and gas industry, working 
in new ventures roles for oil companies (Trafalgar House Oil and Gas, Acre Oil and BG) 
and since 1990 in founding and developing oil and gas technology and consulting 
business's including IKODA and TROY-IKODA. In 2001 he was appointed managing director 
of IKON Science a quantitative Interpretation technology developer. 

Martyn has an Honours degree in Geology from Durham University UK and a post graduate 
certificate in Geophysics from Queen Mary College, University of London. He is an 
active member of SEG, GeoNetUK, Institute of Petroleum, and the Petroleum Exploration 
Society of Great Britain.


COST : Rp. 115.000,00 (IPA Prof. Div. Member) or Rp. 135.000,00 (Non IPA Prof. Div. 
Member) excluding drinks, payable at the entrance of the Golden Ballroom; payment in 
cash is preferred. 

 

·Reservations and cancellations will be accepted until 15:30 hours on 
Monday, February 17, 2003. Phones: 572.4284-4286; fax: 572.4259; e-mail: 
[EMAIL PROTECTED] or [EMAIL PROTECTED]

 

·No reservations and cancellations will be accepted after this time.

· Members of the Ikatan Ahli Geologi (IAGI) (The Indonesian Association of 
Geologists) and Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) are welcome.

 

 

   

  Please make sure that if you hold a reservation and are unable to attend that 
you notify

  the IPA Office as soon as possible otherwise you will be charged for cost of the 
luncheon.

   
 

Titi Tabusalla
Phone: +62 (021) 5724284, 5724285
Email: [EMAIL PROTECTED]
Website: http://www.ipa.or.id





The 29th Annual Indonesian Petroleum Association (IPA)

Convention and Exhibition,
will be held
October 14-16, 2003 at the Jakarta Convention Center, Indonesia
Mark your agenda now,

Don't Miss the biggest Petroleum Industry Event in SE Asia!





RE: [iagi-net-l] Antwort: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia

2003-02-16 Terurut Topik Herman . Darman
Kalau sudah qualified bisa saja kerja jadi expat di negeri sendiri. Banyak
sekali. Oom RDP mungkin bisa komentar lebih banyak. 
Untuk orang Indonesia terbuka juga kesempatan untuk jadi tenaga lebih murah
dari local staff negara asing. Contohnya buruh Indonesia di Brunei. Ini
namanya win-win situation, orang Indonesia-nya senang gaji buruh di sini
bisa sama dengan gaji S1 di Jakarta. Orang Brunei seneng juga karena lebih
murah dari tenaga mereka sendiri.

Herman

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 14 February 2003 22:36
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Antwort: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia



ada juga kerja bukan di negara lain tapi tetep saja bukan expat
hehehe... di Wintershall semua orang dianggap bukan expat.
tapi nggak juga ding... kalau kerja di luar jerman ya dianggap expat
juga sayang nggak ada cabang wintershall di Indonesia. Kalau ada kan
siapa tau bisa jadi expat di negara sendiri. Ini baru seru! ;P

Arum Triantini Suryanti
Wintershall Aktiengesellschaft
SPEAD 5 Programme
Friedrich-Ebert-Straße 160
D- 34119 Kassel
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Tel.  ++49 -(0)- 561/301-2592
 Fax: ++49 -(0)- 561/301-1889



 

  mohammad.syaiful@

  lasmo.co.id  An:
<[EMAIL PROTECTED]>

   Kopie:

  14.02.03 10:07   Thema:Re: [iagi-net-l]
sistem psc di indonesia  
  Bitte antworten

  an iagi-net

 

 






Expat memang selalu di negara lain. Kalau di negeri sendiri, namanya ya
bukan expat.
Kalau bule Inggris kerja di London, ya doi bukan expat dong.




"Taufik Manan"


llips.com>cc:

  Subject: Re:
[iagi-net-l] sistem psc di indonesia
02/14/03 02:00 PM

Please respond to

iagi-net








Wah, kalau prinsip rumput tetangga lebih hijau 
Itu artinya setelah puas di Brunei melirik ke Kaltim (TotalFinaElf) yang
ternyata lebih hijau lagi.

Tapi wajar saja karena setiap individu ingin maju dan berkembang secara
profesional.
Saya pun berharap suatu saat dapat menjadi ekspat di negara lain.

Apalagi di era AFTA dan globalisasi ini, sudah saatnya berani bersaing di
negeri orang.
Jangan hanya para ekspat bule yang dapat "merumput" di ladang kita.
Selamat menikmati rumput baru yang lebih hijau.

TAM
=



"Rovicky Dwi

Putrohari"   To: <[EMAIL PROTECTED]>

   Subject: Re: [iagi-net-l]
sistem psc di indonesia

02/14/2003

12:34 PM

Please respond

to iagi-net







Wektu di Brunei sempet ketemu orang Malay yg sebelumnya kerja di Petronas.

"Wah Petronas Malay bagus yah sekarang, Sangat lebih maju ... " kataku
"Ah Petronas dulu belajar dari Indonesia, kok. Dan bapakku dulu juga bilang
begitu" Katanya
"Ya tapi kan sekarang malah kebalik. Aku malah musti belajar dari kamu
sekarang", Aku sambil kliatan sebel ngomongnya.
"Bapakku dulu, mungkin juga sebel ketika musti belajar ke Indonesia wektu
itu. Seperti kamu saat ini. Hanya sayangnya kita hidup diwaktu yang ngga
persis kita inginkan".
"Tapi kenapa kamu malah ke Brunei sekarang ?"
"Aku kan jadi 'expat' disini ..."

rdp
"rumput tetangga selalu hijau ..." have a nice week end"

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>


>
> wah saya tak tau tuh pak.. maklum jaman sgitu masih seneng ujan2an... :)
> thanks atas infonya
> jadi sebetulnya petronas tuh menjiplak pertamina... wuihhh berarti
> seharusnya pertamina lebih besar dan lebih progressive donk pak
kusuma
> kalao saya liat sih... emang seharusnya pertamina lebih hebat dan lebih
> maju drpd petronas...
> Best Regards
> Ujay



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL P

Re: [iagi-net-l] Sistim PSC di Indoneisa

2003-02-16 Terurut Topik Koesoema
Sistim lain dari penghapusan cost recovery adalah Profit Sharing, jadi
sebelum displit cost dipotong dahulu. Disini BP Migas masih ada peranan
dalam pengendalian. si contractor akan berusaha se-eficient mungkin karena
keuntungannya akan terpengaruh, tetapi BP Migas masih punya peranan dalam
management
 Kalau sistem yang sekarang kan seluruh cost dibebankan pada govenrment take
yang 85%.
Kalau kita berpegang pada UUD-45, jelas penjualan Indosat dan privatisasi
lainnya. tetutama pada pihak asing,  itu bertentangan. Kelihatannya sekarang
itu kita sudah lama  menuju dari sistim ekonomi sosialistis ke sistim
ekonomi liberal kapitalis. Segala yang berbau management oleh pemerintah di
haramkan, semua BUMN harus diprivatisai walaupun ada tentangan hebat.



- Original Message -
From: "Yanto R. Sumantri" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, February 15, 2003 6:44 PM
Subject: [iagi-net-l] Sistim PSC di Indoneisa


> Rekan rekan
>
> Maaf bukan tidak setuju mengenai "hilangnya cr dalm sistim PSC" tapi
> kurang sependapat ( apa bedanya  yaaa ?)
>
> Alasannya adalah :
>
> 1. Harus dilihat konsiderans utama dari sistim PSC yaitu UUD - 45 pasal
> 33 (bahwa kalau ini diaplikasikan menjadu UUD yang lain itu lain
> soal),nah dengan adanya CR ini maka peran "penguasaan " dianggap paling
> effektif.
> Saya  berpendapat "seharusnya" demikian, dan secara umum sebenarnya agak
> mudah mengontrolnya   (kalau mau).
> al. dalam tahapan eksplorasi , kita kan sudah lama sekali berkecimpung
> dalam dunia eksplorasi migas , tentunya banyak data secara statistik
> yang dapat dijadikan "pegangan" bagi BPPKA (dulu) atau BP migas
> sekarang.
> Disamping tentunya data dari bagian dunia lain, itu kalau mau !!! Tetapi
> berdasarkan pengalaman saya masih banyak teman 2  di BPPKA yang masih
> mempunyai idealisme ( salah satu nya Bapak Gatot KW ).
>
> Pada tahap produksi akan lebih sederhana , karena dapat dilihat secara
> umum production  cost .
>
> Dengan adanya CR ini maka secara theoritis  , Kontraktor akan juga
> mengurangi cost-nya , karena hal ini akan berpengaruh pada "jumlah "
> yang akan di - split.
> Persoalannya ialah apakah biaya biaya itu benar benar dipakai untuk
> kegiatan blok yang bersangkutan ?? Nah disini akan bicara sistim ,
> mental dan profesionalisme !!!diseluruh manajemen yang mewakili
> pemerintah ( EP , keuangan , HRD dsb). Jadi kalau ada kehilangan diuit ,
> maka yang menjadi biang keroknya adalah "aplikasi" sistim bukan
> sistimnya.
> Maaf Pak Kus ,  tida sistim apa saja yang bisa menjamin tidak akan
> terjadi pencurian . .
>
> 2. Kalau masala indon dan expat , itu masalah klasik .
> Menurut pendapat saya ada dua hal yang utama yang dapat mengatasinya
> yaitu :
> a. Kemampuan profesionalsime kita ( termasuk kemampuan untuk
> mengemukakan idee secara profesioanl).
> b."self pride" yang positip , umpamanya kta harus berani menolak dalam
> hal penempatan "advisor" diatas anda , padahal anda adalah manager,
> penempatan seorang profesional diluar bidangnya  dsb.Antara lain jangan
> mudah diajak jalan2 keluar negeri (apalagi bersama istri) ,
> kalau tidak benar benar dituntut oleh pekerjaan).
> Sehingga kalau ada teman yang pindah   ke BPPKA , saya suka bisik "
> jangan mau dibeli".
> c.Policy yang jelas dan dilaksanakan dengan konsisten (oleh BP - migas)
> mengenai  ketentuan penempatan expat (selama ini biasanya Rapat RPTK
> lebih mirip dagang sapi daripada diskusi mengenai kebutuhan yang
> didasarkan hal hal yang benar 2 teknis).
>
> Moga moga ada yang tidak setuju , dengan pendapat saya ini , saya
> tunggu.
>
> Si Abah
>
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EM