[iagi-net-l] Transisi Lower Kutei ke North Makassar Basins

2003-08-25 Terurut Topik Awang Satyana
Barangkali rekan-rekan (khususnya yang di Unocal, Total, ENI) punya dasar atau 
katakanlah konvensi intern apa yang menjadi batas antara Cekungan Lower kutei dengan 
North Makassar ? Biasanya, tinggian struktural/basement sering menjadi batas antar 
cekungan atau sub-cekungan. Bagaimana kalau kasusnya embayment seperti Kutei Basin 
yang terus membuka semakin dalam tanpa tinggian dan beralih ke North Makassar Basin, 
di mana batas timur Lower Kutei, di mana batas barat North Makassar Basin. Blok Rapak, 
Ganal, Makassar Strait jadinya masuk ke mana, Lower Kutei atau  North Makassar Basin ? 
 
Ini akan menjadi penting kalau kita mau meng-update status cekungan sedimen di 
Indonesia. Misalnya, kalau West Seno Field sudah berproduksi dan katakanlah lapangan 
itu terletak di North Makassar Basin, maka akan bertambah satu lagi cekungan 
berproduksi di Indonesia. Kalau bukan termasuk ke North Makassar, maka jumlah cekungan 
berproduksi yang sudah ada tidak bertambah.
 
Jadi, apa pemisah antara Lower Kutei dan North Makassar Basin, dan kenapa begitu, 
apakah sudah sesuai dengan aturan/kaidah/kebiasaan yang berlaku ? Terima kasih.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas


-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus

2003-08-25 Terurut Topik Awang Satyana
Terima kasih Pak Zaim inputnya, memang itu yang diharapkan, input dari ahlinya...Kalau 
saya tak salah, Pak Djubiantono bukan geologist kan, tapi latar belakangnya 
antropologi atau arkeologi. Saya banyak baca tulisannya yang bersama Prof. Semah dan 
Semah di Sangiran dan Jawa Tengah. 
 
Barangkali Pak Zaim bisa menceritakan sedikit bagaimana para ahli merekontruksi badan 
utuh dari hanya beberapa serpihan tulang tengkorak, rahang, paha, atau hanya geligi 
sebab itu yang sering diragukan, kok bisa ya...
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
IAGI Netters,
Informasi ditemukannya sebuah gigi (molar atau premolar ?) manusia purba
dari daerah Ciamis, Jawa Barat oleh Dr. Tony Djubiantono sebenarnya sudah
agak lama, sekitar tiga tahun-an yang lalu.
Yang saya pernah dengar, ada yang masih meragukan apakah fosil gigi tersebut
benar2 milik manusia, atau sejenis kera, namun kita ambil positifnya, bahwa
fosil tersebut (mudah2an) milik manusia purba, dan ini merupakan penemuan
pertama fosil hominid dari Jawa Barat. Tiga tahun yang lalu, Pak Tony juga
menjelaskan, meski tanpa bukti pertanggalan radiometri dan stratigrafi yang
masih kurang jelas, bahwa fosil gigi tersebut berasal dari/milik manusia
purba yang umurnya lebih tua dari seluruh fosil manusia purba di Jawa Tengah
dan Jawa Timur yang telah kita kenal selama ini, berdasarkan interpretasi
beliau bahwa pengangkatan Jawa Barat lebih dahulu ketimbang Jawa Tengah dan
Jawa Timur, tanpa disertai bukti2 geologis yang relevan, dan seperti yang
diungkapkan Pak Awang, memang sangat benar bahwa tidak ada hubungannya
antara pengangkatan batugamping di Jawa Barat yang (sekarang ini) elevasinya
lebih tinggi dengan kedudukan batugamping di Jawa Tengah dan Timur, dapat
menentukan usia fosil manusia Jawa Barat lebih tua dari yang di Jawa Tengah
dan Timur.
Menurut saya, terlalu riskan berkesimpulan seperti itu

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Departemen Teknik Geologi
FIKTM ITB
Telp.& Fax. : 022.250.21.97



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [iagi-net-l] Evolusi ===> was Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus

2003-08-25 Terurut Topik Awang Satyana
Memang sangat susah menerima teori evolusi, apalagi kalau sudah dihubungkan ke 
manusia. Kita akan lebih gampang menerima teori "penciptaan terpisah", semua spesies 
yang ada sekarang diciptakan terpisah satu demi satu, tidak ada nenek moyang bersama. 
Sejak pertama diciptakan bentuknya sudah sama persis dengan sekarang. Bahkan variasi 
sekecil apapun di spesies sekecil apa pun itu adalah hasil penciptaan terpisah, bukan 
evolusi. Kalau Darwin menemukan 15 variasi paruh kutilang di Galapagos, ya itu ga 
mesti evolusi atau adaptasi, memang sudah dari sononya begitu. 15 nya diciptakan 
terpisah sudah dengan paruh yang macam-macam. Jadi, tak heranlah kenapa teori evolusi 
menimbulkan "debate of centuries"... Tak langsung dapat diterima akal saat itu juga, 
mungkin ini alasan utamanya, dan masa mau kita disatu phylogeni-kan (pohon kehidupan) 
dengan protozoa
 
Benarkah teori evolusi, ada apa dengan teori evolusi ?  Kalau buat saya, karena saya 
gak bisa konsisten sebagai evolusionis, juga saya gak bisa konsisten sebagai 
kreasionis, juga saya gak bisa mengabaikan begitu saja ajaran iman tentang penciptaan, 
dan saya juga seorang geologist yang sangat sudah biasa berhadapan dengan sejarah 
kehidupan jutaan tahun dan uniformitarianisma (walau saya percaya bahwa katastropisma 
pun terjadi), maka saya berkesimpulan bahwa di dunia ini evolusi terjadi, penciptaan 
terpisah terjadi, uniformitarianisma terjadi, katastrofisma terjadi. Kapan ini, kapan 
itu ? Tentu akan sangat berbeda-beda buat setiap orang. Saya percaya rekonstruksi 
fosil hominid jadi saya percaya ada evolusi hominid dari Australopithecines ke 
Cro-Magnon. Saya percaya ada evolusi burung kutilang di Galapagos. "Rasanya" saya tak 
percaya evolusi makro terjadi (protozoa to homo sapiens), jadi saya gak bisa menerima 
sepenuhnya phylogeni di evolutionary biology. Dll.. dll. Nah ini sangat
 personal sifatnya, Boleh percaya boleh tidak. Bukti penciptaan ada, bukti evolusi pun 
tak sedikit..
 
Yang jelas, kita sebagai geologist tentu telah terbiasa, bahwa suatu teori yang 
dibangun oleh rekonstruksi tidak akan mudah memahaminya, membuat teori itu pun suatu 
kesulitan tersendiri. Di kalangan para ahli nya pun banyak perdebatan. Contoh : berapa 
banyak rekontruksi tektonik Indonesia dibuat, mana yang Anda paling percaya ? Dua 
geologist memetakan satu daerah lengkap dengan uraian sejarah geologinya, berapa 
banyak versi yang akan dihasilkan ?  Darwin dan Charles Lyell adalah dua sahabat 
karib, buku "principle of geology" Charles Lyell dia bawa dalam pengembaraannya dengan 
kapal Beagle ke pulau2 di Pasifik selatan. Konsep uniformitarianism Lyell atau James 
Hutton banyak melatarbelakangi teori evolusi-nya. Ternyata, kita walau geologist, toh 
tak mudah juga menerima teori evolusi. Kenapa ? Karena evolusi Darwin berhubungan 
dengan makhluk hidup termasuk kita. Kita sering bermain evolusi, evolusi tektonik, 
evolusi sedimentasi, evolusi bentang alam, dll. Kita gampang menerimanya.
 Kenapa ?...karena tak berhubungan dengan manusia.
 
Salam,
Awang H. Satyana
(bukan evolutionist tapi juga bukan creationist, yang jelas geologist  :-) )
SYARIFUDDIN Noor <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya juga masih sangat susah untuk 'dong' soal evolusi ini...evolusi 
dalam satu species sangat mungkin karena diperlukan pada proses 
adaptasicontoh paling gampang ya perbedaan fisik antara orang yang 
hidupnya di dataran tinggi dan orang yang hidup di daerah pantai.

Tapi kalau evolusi dari species ke species yang lain kok saya masih kurang 

'greng' ya.apalagi untuk urusan manusia yang seringkali hanya berdasar 

sepotong kecil fosil.saya kadang-kadang salut luar biasa dengan 'daya 
imaginasi' para arkeolog yang 'berhasil' merekonstruksi manusia purba 
hanya berdasar sepotong fosil rahang bawah atau sepotong tengkorak bagian 
atas dst...dstbahkan mereka bisa mendeskripsikan volume otak, sudah 
berjalan tegak atau belum, sudah makan daging atau tetek bengeknya.
Seperti di Sangiran misalnya, apakah pernah diketemukan fosil lengkap 
manusia 'jawa purba' yang terkenal itu.? 

Bandingkan dengan orang buta yang mencoba mendeskripsikan seekor gajah :
- kepegang buntut, dia bilang gajah kecil panjang seperti ular
- kepegang telinga, dia bilang gajah itu lebar dan tipis-tipis saja
- kepegang belalai dia bilang gajah itu seperti ular besar
- dst...dst.

salam,







TAUFIK Oka 
23/08/2003 04:25 PM
Please respond to iagi-net


To: 
cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus


sangat susah buat saya dari dulu untuk menngerti bahwa manusia berevolusi 
secara jasad, pertanyaan sederhana saja memang susah dijawab..manusia 
modern sekarang akan berubah bentuk seperti apa??..mustinya buat kaum 
evolusionist hal mudah toh untuk merekayasanya..karena toh selama ini 
mereka yg paling brilian menyambung serpihan potongan parcel fosil apapun 
menjadi bentuk manusia. 
susah menerima teori missing link karena kalau toh ada loncatan ev

[iagi-net-l] Evolusi ===> was Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus

2003-08-25 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
Saya juga masih sangat susah untuk 'dong' soal evolusi ini...evolusi 
dalam satu species sangat mungkin karena diperlukan pada proses 
adaptasicontoh paling gampang ya perbedaan fisik antara orang yang 
hidupnya di dataran tinggi dan orang yang hidup di daerah pantai.

Tapi kalau evolusi dari species ke species yang lain kok saya masih kurang 

'greng' ya.apalagi untuk urusan manusia yang seringkali hanya berdasar 

sepotong kecil fosil.saya kadang-kadang salut luar biasa dengan 'daya 
imaginasi' para arkeolog yang 'berhasil' merekonstruksi manusia purba 
hanya berdasar sepotong fosil rahang bawah atau sepotong tengkorak bagian 
atas dst...dstbahkan mereka bisa mendeskripsikan volume otak, sudah 
berjalan tegak atau belum, sudah makan daging atau tetek bengeknya.
Seperti di Sangiran misalnya, apakah pernah diketemukan fosil lengkap 
manusia 'jawa purba' yang terkenal itu.? 

Bandingkan dengan orang buta yang mencoba mendeskripsikan seekor gajah :
- kepegang buntut, dia bilang gajah kecil panjang seperti ular
- kepegang telinga, dia bilang gajah itu lebar dan tipis-tipis saja
- kepegang belalai dia bilang gajah itu seperti ular besar
- dst...dst.

salam,







TAUFIK Oka <[EMAIL PROTECTED]>
23/08/2003 04:25 PM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus


sangat susah buat saya dari dulu untuk menngerti bahwa manusia berevolusi 
secara jasad, pertanyaan sederhana saja memang susah dijawab..manusia 
modern sekarang akan berubah bentuk seperti apa??..mustinya buat kaum 
evolusionist hal mudah toh untuk merekayasanya..karena toh selama ini 
mereka yg paling brilian menyambung serpihan potongan parcel fosil apapun 
menjadi bentuk manusia. 
susah menerima teori missing link karena kalau toh ada loncatan  evolusi 
dari purba ke manusia modern..pasti banyakkan fossil penunjuk manusia 
transisi tersebut dimuka bumi ini...atau dimana pernah dijumpa fossil 
makhluk transisi tersebut ?makhluk yg hidup diair, menjadi makhlu 
udara(bersayap) kemudian makhluk darat(berkaki)?..tak jelas dimana 
fossilnya. 
Kalau toh manusia secara fisik  telah berubah jutaan tahun lamanya menjadi 


bentuk sekarang ini..bagaimana pula harus menjelaskan otak sebagai organ 
yg sangat komplex hanya membutuhkan waktu yg sangat singkat (200.00 thn 
saja) dari makhluk yg berukuran otak besar menjadi berotak kecil seperti 
sekarang ini?. 

Kata para ahli, gen juga..berevolusi, tentunya jadi pertanyaan lagi, hal 
yg mudah dilakukan akselerasi evolusi, dengan merekayasa genetik sehingga 
dari hasi utak-atik genetik gampang sekali merubah spesies sekarang 
menjadi yg lain, atau menciptakan spesies baruatau malah akan 
meruntuhkan teori evolusi itu sendiri, karena mungkin saja terekayasa 
makhluk berderajat rendah secara biologis, sekali lagi evolusikan selalu 
menuju pencapaian yg sempurna secara perlahan.
Apa gen bisa diubah dan berubah pak?, kalau bisa asyiik juga karena secara 


aplikasi manusia sangat bisa merubah jati diri, akan tak bergunalah 
penggunaan DNA bagi penyelidikan di kepolisian , karena dengan 
mengkonsumsi vitamin, atau suplemen makanan  atau mencentifuge diri, atau 
mengheaterkan  diri, atau mengoverpressurekan diri, memedan magnitkan diri 


kemungkinan gen kita bisa berubah.

Sangat menarik membaca hasil penelitian UNESCO 2 tahun yg lalu, termasuk 
diantaranya Bp. DR.Sangkot ahli biomolokuler dari UI, team UNESCO telah 
berhasil memetakan genom (gen dari pihak ibu yg tak berubah) dari seluruh 
etnik manusia di muka bumi ini, semuanya sama dan mengarah ke ibu Afrika, 
termasuk kesimpulannya adalah, manusia pertama berasal dari Afrika 
200.000an thn yg lalu dan gelombang migrasi manusia pertamake Asia tengah, 


yg berikutnya ke barat jadi etnik europe sekarang dan ke timur jadi 
mongolid, anomalinya orang papua, aborigin tak ada hubungannya dengan 
genom tsb.
Bagaimana hubungannya dengan sejarah manusia di agama?, pernahkah memiliki 


informasi bahwa Hawa adalah Ibu yg berkulit hitam dan Adam adalah Ayah yg 
berkulit putih. Juga termasuk diantaranya pertanyaan kenapa selama ini 
selalu jadi patokan bahwa manusia muncul 4000BC, dari mana angka itu. 
Taurat saja dengan 3 versi yg berbeda (Israel, yunani... 1 lagi lupa) 
mendiskripsikan secara berbeda yg satu 12.000 tahun ada 10.000 tahun, 
hanya rekaan saja, injil tak tahu saya, Al quran tak pernah mengatakannya.

OK TAUFIK,
DKS/OPG/WSG
PHONE: 3327
EMAIL: [EMAIL PROTECTED]
off.room: OFF 116
[EMAIL PROTECTED]

Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus

2003-08-25 Terurut Topik zaim
IAGI Netters,
Informasi ditemukannya sebuah gigi (molar atau premolar ?) manusia purba
dari daerah Ciamis, Jawa Barat oleh Dr. Tony Djubiantono sebenarnya sudah
agak lama, sekitar tiga tahun-an yang lalu.
Yang saya pernah dengar, ada yang masih meragukan apakah fosil gigi tersebut
benar2 milik manusia, atau sejenis kera, namun kita ambil positifnya, bahwa
fosil tersebut (mudah2an) milik manusia purba, dan ini merupakan penemuan
pertama fosil hominid dari Jawa Barat. Tiga tahun yang lalu, Pak Tony juga
menjelaskan, meski tanpa bukti pertanggalan radiometri dan stratigrafi yang
masih kurang jelas, bahwa fosil gigi tersebut berasal dari/milik manusia
purba yang umurnya lebih tua dari seluruh fosil manusia purba di Jawa Tengah
dan Jawa Timur yang telah kita kenal selama ini, berdasarkan interpretasi
beliau bahwa pengangkatan Jawa Barat lebih dahulu ketimbang Jawa Tengah dan
Jawa Timur, tanpa disertai bukti2 geologis yang relevan, dan seperti yang
diungkapkan Pak Awang, memang sangat benar bahwa tidak ada hubungannya
antara pengangkatan batugamping di Jawa Barat yang (sekarang ini) elevasinya
lebih tinggi dengan kedudukan batugamping di Jawa Tengah dan Timur, dapat
menentukan usia fosil manusia Jawa Barat lebih tua dari yang di Jawa Tengah
dan Timur.
Menurut saya, terlalu riskan berkesimpulan seperti itu

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Departemen Teknik Geologi
FIKTM ITB
Telp.& Fax. : 022.250.21.97

- Original Message -
From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, August 22, 2003 2:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus


> Menarik memang beritanya, tetapi agak simpang siur dan menghubungkan umur
pengangkatan gamping dan umur fosil hominid rasanya tidak beralasan. Kalau
gamping yang dimaksud adalah gamping Oligo-Miosen (750 mdpl itu ketinggian
topografi di Padalarang - mdpl = meter di atas permukaan laut, bukan di
bawah permukaan laut) (Rajamandala di Jawa Barat dan Kujung/Prupuh, Tuban,
Wonosari, Karangbolong, dll. di Jateng-Jatim) maka apa hubungannya dengan
fosil hominid di Jawa yang selama ini paling tua adalah Early Pleistocene.
Fosil2 hominid ditemukan di volkanoklastik Pleistosen (Pucangan, Kabuh,
Notopuro, dll.). Gamping2 sudah terangkat barangkali sebelum hominid2 itu
bermigrasi ke Pulau Jawa di Plio-Pleistosen (1.75 Ma).
>
> Sepanjang Paleogen, ujung Jawa bag. timur lebih tenggelam dibanding ujung
baratnya. Di umur Ngimbang (Eosen Tengah) sudah banyak gamping Ngimbang.
Untuk Oligo-Miosen, dari timur ke barat berturut2 gampingnya semakin muda
(dil luar Rajamandala), paling muda adalah gamping Baturaja di NW Java
Basin. Jadi, saya pikir, bukan gamping Jawa Barat yang lebih tua (karena
terangkat paling tinggi), tetapi gamping Jatim yang dulu tenggelam lebih
dalam dibanding yang di Jabar (ini di luar gangguan2 lokal karena deformasi
seperti zona inversi Rembang-Madura-Kangean yang bisa menyingkapkan gamping
Oligo-Miosen). Bukan pengangkatan di Jabar lebih awal, tetapi wilayah ini
tidak setenggelam Jateng-Jatim. Apalagi kalau dikaitkan ke teori Jawa masih
bersatu dengan Sumatra. Semua tepi timur Sundaland lebih tenggelam di
banding baratnya.
>
> Bagaimanapun, hominid di Tambaksari telah ditemukan, dan ini PR buat para
arkeolog atau paleontolog hominid untuk merekontruksi jejak migrasinya,
sebab sebelumnya tak pernah ada fosil hominid lebih tua daripada P. erectus
Dubois ditemukan di Jawa Barat; sebelumnya hanya ditemukan di daerah Jetis,
Jatim (P. robustus Weidenreich; P. mojokertensis von Koenigswald,
Meganthropus paleojavanicus von Koenigswald). Lagipula rasanya jarang
terdengar temuan fosil hominid di Jawa Barat, kecuali batu2 megalith.
>
> Salam,
> Awang H. Satyana
> Eksplorasi BP Migas
>
> Sanggam Hutabarat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> berita menarik dari Jawa Barat (media ind)..tapi bisa juga yang ditimur
dan
> tengah karena erosinya lebih besar??
>
> sgm
> 
> BANDUNG--MIOL: Kepala Balai Arkeologi (Balar) Bandung Tony Djubiantono,
> memperkirakan, usia fosil manusia purba 'Homo Pithecantropus Erectus' di
> Tambak Sari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada tahun 1999 lalu berusia di
> atas satu juta tahun atau lebih tua ketimbang manusia purba di Sangiran,
> Jawa Timur.
> "Perkiraan tersebut berdasarkan hasil penelitian pada gigi manusia purba
di
> Tambak Sari Tenneesee University, Amerika Serikat,"
> katanya di Bandung, Kamis.
> Tony Djubiantono menyebutkan, manusia purba di Pulau Jawa bagian barat
> terhitung lebih tua dibandingkan Jawa bagian tengah dan bagian timur,
> mengingat proses pengangkatan permukaan tanah jutaan tahun lalu diawali
> dari Pulau Jawa bagian barat.
> Menurutnya, ini terbukti dimana ketinggian batuan gamping yang merupakan
> batuan di dasar laut, di Jawa Barat mencapai angka 750 meter di bawah
> permukaan laut (Mdpl).
> "Sedangkan ketinggian batuan gamping di Pulau Jawa bagian tengah dan
bagian
> timur hanya di kisaran antara 300 Mdpl sampai 400 Mdpl, yang berarti
> menunjukkan bahwa pe

Re: [iagi-net-l] EVOLUSI (was : Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo PErectus)

2003-08-25 Terurut Topik AL-AMIN Amir
QQ>> Kenapa cuma berjumlah sedikit dan dengan penyebaran terbatas, 'fosil2 
peralihan'itu Pak Awang?

Bayangkan semua species yang ada sekarang merupakan hasil dari evolusi.
Dimanakah fosil2 "Paleo kura, paleo nyamuk, paleo kucing, paleo kuda nil, 
dll"? 



Pak Taufik, ini komentar2 saya.
 
Q : atau dimana pernah dijumpa fossil 
makhluk transisi tersebut ?makhluk yg hidup diair, menjadi makhlu 
udara(bersayap) kemudian makhluk darat(berkaki)?..tak jelas dimana 
fossilnya. 
 
A :Fosil lengkap archaeopteryx yang ditemukan di deposit limestone di 
Bavaria yang berumur 160 Ma bisa menggambarkan fosil peralihan dari kelas 
reptilia ke aves. Secara populer dikenal sebagai burung pertama, punya 
sayap dan berbulu (aves) tetapi punya sistem kerangka seperti reptil dan 
bergigi seperti flying reptile pterodactyl atau pteronodon. 


=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGP 
TOTAL E&P INDONESIE
BALIKPAPAN
0542-533765 - 0811592902
=







-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software