[iagi-net-l] Transisi Lower Kutei ke North Makassar Basins
Barangkali rekan-rekan (khususnya yang di Unocal, Total, ENI) punya dasar atau katakanlah konvensi intern apa yang menjadi batas antara Cekungan Lower kutei dengan North Makassar ? Biasanya, tinggian struktural/basement sering menjadi batas antar cekungan atau sub-cekungan. Bagaimana kalau kasusnya embayment seperti Kutei Basin yang terus membuka semakin dalam tanpa tinggian dan beralih ke North Makassar Basin, di mana batas timur Lower Kutei, di mana batas barat North Makassar Basin. Blok Rapak, Ganal, Makassar Strait jadinya masuk ke mana, Lower Kutei atau North Makassar Basin ? Ini akan menjadi penting kalau kita mau meng-update status cekungan sedimen di Indonesia. Misalnya, kalau West Seno Field sudah berproduksi dan katakanlah lapangan itu terletak di North Makassar Basin, maka akan bertambah satu lagi cekungan berproduksi di Indonesia. Kalau bukan termasuk ke North Makassar, maka jumlah cekungan berproduksi yang sudah ada tidak bertambah. Jadi, apa pemisah antara Lower Kutei dan North Makassar Basin, dan kenapa begitu, apakah sudah sesuai dengan aturan/kaidah/kebiasaan yang berlaku ? Terima kasih. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus
Terima kasih Pak Zaim inputnya, memang itu yang diharapkan, input dari ahlinya...Kalau saya tak salah, Pak Djubiantono bukan geologist kan, tapi latar belakangnya antropologi atau arkeologi. Saya banyak baca tulisannya yang bersama Prof. Semah dan Semah di Sangiran dan Jawa Tengah. Barangkali Pak Zaim bisa menceritakan sedikit bagaimana para ahli merekontruksi badan utuh dari hanya beberapa serpihan tulang tengkorak, rahang, paha, atau hanya geligi sebab itu yang sering diragukan, kok bisa ya... Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: IAGI Netters, Informasi ditemukannya sebuah gigi (molar atau premolar ?) manusia purba dari daerah Ciamis, Jawa Barat oleh Dr. Tony Djubiantono sebenarnya sudah agak lama, sekitar tiga tahun-an yang lalu. Yang saya pernah dengar, ada yang masih meragukan apakah fosil gigi tersebut benar2 milik manusia, atau sejenis kera, namun kita ambil positifnya, bahwa fosil tersebut (mudah2an) milik manusia purba, dan ini merupakan penemuan pertama fosil hominid dari Jawa Barat. Tiga tahun yang lalu, Pak Tony juga menjelaskan, meski tanpa bukti pertanggalan radiometri dan stratigrafi yang masih kurang jelas, bahwa fosil gigi tersebut berasal dari/milik manusia purba yang umurnya lebih tua dari seluruh fosil manusia purba di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah kita kenal selama ini, berdasarkan interpretasi beliau bahwa pengangkatan Jawa Barat lebih dahulu ketimbang Jawa Tengah dan Jawa Timur, tanpa disertai bukti2 geologis yang relevan, dan seperti yang diungkapkan Pak Awang, memang sangat benar bahwa tidak ada hubungannya antara pengangkatan batugamping di Jawa Barat yang (sekarang ini) elevasinya lebih tinggi dengan kedudukan batugamping di Jawa Tengah dan Timur, dapat menentukan usia fosil manusia Jawa Barat lebih tua dari yang di Jawa Tengah dan Timur. Menurut saya, terlalu riskan berkesimpulan seperti itu Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim Departemen Teknik Geologi FIKTM ITB Telp.& Fax. : 022.250.21.97 - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [iagi-net-l] Evolusi ===> was Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus
Memang sangat susah menerima teori evolusi, apalagi kalau sudah dihubungkan ke manusia. Kita akan lebih gampang menerima teori "penciptaan terpisah", semua spesies yang ada sekarang diciptakan terpisah satu demi satu, tidak ada nenek moyang bersama. Sejak pertama diciptakan bentuknya sudah sama persis dengan sekarang. Bahkan variasi sekecil apapun di spesies sekecil apa pun itu adalah hasil penciptaan terpisah, bukan evolusi. Kalau Darwin menemukan 15 variasi paruh kutilang di Galapagos, ya itu ga mesti evolusi atau adaptasi, memang sudah dari sononya begitu. 15 nya diciptakan terpisah sudah dengan paruh yang macam-macam. Jadi, tak heranlah kenapa teori evolusi menimbulkan "debate of centuries"... Tak langsung dapat diterima akal saat itu juga, mungkin ini alasan utamanya, dan masa mau kita disatu phylogeni-kan (pohon kehidupan) dengan protozoa Benarkah teori evolusi, ada apa dengan teori evolusi ? Kalau buat saya, karena saya gak bisa konsisten sebagai evolusionis, juga saya gak bisa konsisten sebagai kreasionis, juga saya gak bisa mengabaikan begitu saja ajaran iman tentang penciptaan, dan saya juga seorang geologist yang sangat sudah biasa berhadapan dengan sejarah kehidupan jutaan tahun dan uniformitarianisma (walau saya percaya bahwa katastropisma pun terjadi), maka saya berkesimpulan bahwa di dunia ini evolusi terjadi, penciptaan terpisah terjadi, uniformitarianisma terjadi, katastrofisma terjadi. Kapan ini, kapan itu ? Tentu akan sangat berbeda-beda buat setiap orang. Saya percaya rekonstruksi fosil hominid jadi saya percaya ada evolusi hominid dari Australopithecines ke Cro-Magnon. Saya percaya ada evolusi burung kutilang di Galapagos. "Rasanya" saya tak percaya evolusi makro terjadi (protozoa to homo sapiens), jadi saya gak bisa menerima sepenuhnya phylogeni di evolutionary biology. Dll.. dll. Nah ini sangat personal sifatnya, Boleh percaya boleh tidak. Bukti penciptaan ada, bukti evolusi pun tak sedikit.. Yang jelas, kita sebagai geologist tentu telah terbiasa, bahwa suatu teori yang dibangun oleh rekonstruksi tidak akan mudah memahaminya, membuat teori itu pun suatu kesulitan tersendiri. Di kalangan para ahli nya pun banyak perdebatan. Contoh : berapa banyak rekontruksi tektonik Indonesia dibuat, mana yang Anda paling percaya ? Dua geologist memetakan satu daerah lengkap dengan uraian sejarah geologinya, berapa banyak versi yang akan dihasilkan ? Darwin dan Charles Lyell adalah dua sahabat karib, buku "principle of geology" Charles Lyell dia bawa dalam pengembaraannya dengan kapal Beagle ke pulau2 di Pasifik selatan. Konsep uniformitarianism Lyell atau James Hutton banyak melatarbelakangi teori evolusi-nya. Ternyata, kita walau geologist, toh tak mudah juga menerima teori evolusi. Kenapa ? Karena evolusi Darwin berhubungan dengan makhluk hidup termasuk kita. Kita sering bermain evolusi, evolusi tektonik, evolusi sedimentasi, evolusi bentang alam, dll. Kita gampang menerimanya. Kenapa ?...karena tak berhubungan dengan manusia. Salam, Awang H. Satyana (bukan evolutionist tapi juga bukan creationist, yang jelas geologist :-) ) SYARIFUDDIN Noor <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya juga masih sangat susah untuk 'dong' soal evolusi ini...evolusi dalam satu species sangat mungkin karena diperlukan pada proses adaptasicontoh paling gampang ya perbedaan fisik antara orang yang hidupnya di dataran tinggi dan orang yang hidup di daerah pantai. Tapi kalau evolusi dari species ke species yang lain kok saya masih kurang 'greng' ya.apalagi untuk urusan manusia yang seringkali hanya berdasar sepotong kecil fosil.saya kadang-kadang salut luar biasa dengan 'daya imaginasi' para arkeolog yang 'berhasil' merekonstruksi manusia purba hanya berdasar sepotong fosil rahang bawah atau sepotong tengkorak bagian atas dst...dstbahkan mereka bisa mendeskripsikan volume otak, sudah berjalan tegak atau belum, sudah makan daging atau tetek bengeknya. Seperti di Sangiran misalnya, apakah pernah diketemukan fosil lengkap manusia 'jawa purba' yang terkenal itu.? Bandingkan dengan orang buta yang mencoba mendeskripsikan seekor gajah : - kepegang buntut, dia bilang gajah kecil panjang seperti ular - kepegang telinga, dia bilang gajah itu lebar dan tipis-tipis saja - kepegang belalai dia bilang gajah itu seperti ular besar - dst...dst. salam, TAUFIK Oka 23/08/2003 04:25 PM Please respond to iagi-net To: cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus sangat susah buat saya dari dulu untuk menngerti bahwa manusia berevolusi secara jasad, pertanyaan sederhana saja memang susah dijawab..manusia modern sekarang akan berubah bentuk seperti apa??..mustinya buat kaum evolusionist hal mudah toh untuk merekayasanya..karena toh selama ini mereka yg paling brilian menyambung serpihan potongan parcel fosil apapun menjadi bentuk manusia. susah menerima teori missing link karena kalau toh ada loncatan ev
[iagi-net-l] Evolusi ===> was Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus
Saya juga masih sangat susah untuk 'dong' soal evolusi ini...evolusi dalam satu species sangat mungkin karena diperlukan pada proses adaptasicontoh paling gampang ya perbedaan fisik antara orang yang hidupnya di dataran tinggi dan orang yang hidup di daerah pantai. Tapi kalau evolusi dari species ke species yang lain kok saya masih kurang 'greng' ya.apalagi untuk urusan manusia yang seringkali hanya berdasar sepotong kecil fosil.saya kadang-kadang salut luar biasa dengan 'daya imaginasi' para arkeolog yang 'berhasil' merekonstruksi manusia purba hanya berdasar sepotong fosil rahang bawah atau sepotong tengkorak bagian atas dst...dstbahkan mereka bisa mendeskripsikan volume otak, sudah berjalan tegak atau belum, sudah makan daging atau tetek bengeknya. Seperti di Sangiran misalnya, apakah pernah diketemukan fosil lengkap manusia 'jawa purba' yang terkenal itu.? Bandingkan dengan orang buta yang mencoba mendeskripsikan seekor gajah : - kepegang buntut, dia bilang gajah kecil panjang seperti ular - kepegang telinga, dia bilang gajah itu lebar dan tipis-tipis saja - kepegang belalai dia bilang gajah itu seperti ular besar - dst...dst. salam, TAUFIK Oka <[EMAIL PROTECTED]> 23/08/2003 04:25 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus sangat susah buat saya dari dulu untuk menngerti bahwa manusia berevolusi secara jasad, pertanyaan sederhana saja memang susah dijawab..manusia modern sekarang akan berubah bentuk seperti apa??..mustinya buat kaum evolusionist hal mudah toh untuk merekayasanya..karena toh selama ini mereka yg paling brilian menyambung serpihan potongan parcel fosil apapun menjadi bentuk manusia. susah menerima teori missing link karena kalau toh ada loncatan evolusi dari purba ke manusia modern..pasti banyakkan fossil penunjuk manusia transisi tersebut dimuka bumi ini...atau dimana pernah dijumpa fossil makhluk transisi tersebut ?makhluk yg hidup diair, menjadi makhlu udara(bersayap) kemudian makhluk darat(berkaki)?..tak jelas dimana fossilnya. Kalau toh manusia secara fisik telah berubah jutaan tahun lamanya menjadi bentuk sekarang ini..bagaimana pula harus menjelaskan otak sebagai organ yg sangat komplex hanya membutuhkan waktu yg sangat singkat (200.00 thn saja) dari makhluk yg berukuran otak besar menjadi berotak kecil seperti sekarang ini?. Kata para ahli, gen juga..berevolusi, tentunya jadi pertanyaan lagi, hal yg mudah dilakukan akselerasi evolusi, dengan merekayasa genetik sehingga dari hasi utak-atik genetik gampang sekali merubah spesies sekarang menjadi yg lain, atau menciptakan spesies baruatau malah akan meruntuhkan teori evolusi itu sendiri, karena mungkin saja terekayasa makhluk berderajat rendah secara biologis, sekali lagi evolusikan selalu menuju pencapaian yg sempurna secara perlahan. Apa gen bisa diubah dan berubah pak?, kalau bisa asyiik juga karena secara aplikasi manusia sangat bisa merubah jati diri, akan tak bergunalah penggunaan DNA bagi penyelidikan di kepolisian , karena dengan mengkonsumsi vitamin, atau suplemen makanan atau mencentifuge diri, atau mengheaterkan diri, atau mengoverpressurekan diri, memedan magnitkan diri kemungkinan gen kita bisa berubah. Sangat menarik membaca hasil penelitian UNESCO 2 tahun yg lalu, termasuk diantaranya Bp. DR.Sangkot ahli biomolokuler dari UI, team UNESCO telah berhasil memetakan genom (gen dari pihak ibu yg tak berubah) dari seluruh etnik manusia di muka bumi ini, semuanya sama dan mengarah ke ibu Afrika, termasuk kesimpulannya adalah, manusia pertama berasal dari Afrika 200.000an thn yg lalu dan gelombang migrasi manusia pertamake Asia tengah, yg berikutnya ke barat jadi etnik europe sekarang dan ke timur jadi mongolid, anomalinya orang papua, aborigin tak ada hubungannya dengan genom tsb. Bagaimana hubungannya dengan sejarah manusia di agama?, pernahkah memiliki informasi bahwa Hawa adalah Ibu yg berkulit hitam dan Adam adalah Ayah yg berkulit putih. Juga termasuk diantaranya pertanyaan kenapa selama ini selalu jadi patokan bahwa manusia muncul 4000BC, dari mana angka itu. Taurat saja dengan 3 versi yg berbeda (Israel, yunani... 1 lagi lupa) mendiskripsikan secara berbeda yg satu 12.000 tahun ada 10.000 tahun, hanya rekaan saja, injil tak tahu saya, Al quran tak pernah mengatakannya. OK TAUFIK, DKS/OPG/WSG PHONE: 3327 EMAIL: [EMAIL PROTECTED] off.room: OFF 116 [EMAIL PROTECTED]
Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus
IAGI Netters, Informasi ditemukannya sebuah gigi (molar atau premolar ?) manusia purba dari daerah Ciamis, Jawa Barat oleh Dr. Tony Djubiantono sebenarnya sudah agak lama, sekitar tiga tahun-an yang lalu. Yang saya pernah dengar, ada yang masih meragukan apakah fosil gigi tersebut benar2 milik manusia, atau sejenis kera, namun kita ambil positifnya, bahwa fosil tersebut (mudah2an) milik manusia purba, dan ini merupakan penemuan pertama fosil hominid dari Jawa Barat. Tiga tahun yang lalu, Pak Tony juga menjelaskan, meski tanpa bukti pertanggalan radiometri dan stratigrafi yang masih kurang jelas, bahwa fosil gigi tersebut berasal dari/milik manusia purba yang umurnya lebih tua dari seluruh fosil manusia purba di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah kita kenal selama ini, berdasarkan interpretasi beliau bahwa pengangkatan Jawa Barat lebih dahulu ketimbang Jawa Tengah dan Jawa Timur, tanpa disertai bukti2 geologis yang relevan, dan seperti yang diungkapkan Pak Awang, memang sangat benar bahwa tidak ada hubungannya antara pengangkatan batugamping di Jawa Barat yang (sekarang ini) elevasinya lebih tinggi dengan kedudukan batugamping di Jawa Tengah dan Timur, dapat menentukan usia fosil manusia Jawa Barat lebih tua dari yang di Jawa Tengah dan Timur. Menurut saya, terlalu riskan berkesimpulan seperti itu Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim Departemen Teknik Geologi FIKTM ITB Telp.& Fax. : 022.250.21.97 - Original Message - From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, August 22, 2003 2:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus > Menarik memang beritanya, tetapi agak simpang siur dan menghubungkan umur pengangkatan gamping dan umur fosil hominid rasanya tidak beralasan. Kalau gamping yang dimaksud adalah gamping Oligo-Miosen (750 mdpl itu ketinggian topografi di Padalarang - mdpl = meter di atas permukaan laut, bukan di bawah permukaan laut) (Rajamandala di Jawa Barat dan Kujung/Prupuh, Tuban, Wonosari, Karangbolong, dll. di Jateng-Jatim) maka apa hubungannya dengan fosil hominid di Jawa yang selama ini paling tua adalah Early Pleistocene. Fosil2 hominid ditemukan di volkanoklastik Pleistosen (Pucangan, Kabuh, Notopuro, dll.). Gamping2 sudah terangkat barangkali sebelum hominid2 itu bermigrasi ke Pulau Jawa di Plio-Pleistosen (1.75 Ma). > > Sepanjang Paleogen, ujung Jawa bag. timur lebih tenggelam dibanding ujung baratnya. Di umur Ngimbang (Eosen Tengah) sudah banyak gamping Ngimbang. Untuk Oligo-Miosen, dari timur ke barat berturut2 gampingnya semakin muda (dil luar Rajamandala), paling muda adalah gamping Baturaja di NW Java Basin. Jadi, saya pikir, bukan gamping Jawa Barat yang lebih tua (karena terangkat paling tinggi), tetapi gamping Jatim yang dulu tenggelam lebih dalam dibanding yang di Jabar (ini di luar gangguan2 lokal karena deformasi seperti zona inversi Rembang-Madura-Kangean yang bisa menyingkapkan gamping Oligo-Miosen). Bukan pengangkatan di Jabar lebih awal, tetapi wilayah ini tidak setenggelam Jateng-Jatim. Apalagi kalau dikaitkan ke teori Jawa masih bersatu dengan Sumatra. Semua tepi timur Sundaland lebih tenggelam di banding baratnya. > > Bagaimanapun, hominid di Tambaksari telah ditemukan, dan ini PR buat para arkeolog atau paleontolog hominid untuk merekontruksi jejak migrasinya, sebab sebelumnya tak pernah ada fosil hominid lebih tua daripada P. erectus Dubois ditemukan di Jawa Barat; sebelumnya hanya ditemukan di daerah Jetis, Jatim (P. robustus Weidenreich; P. mojokertensis von Koenigswald, Meganthropus paleojavanicus von Koenigswald). Lagipula rasanya jarang terdengar temuan fosil hominid di Jawa Barat, kecuali batu2 megalith. > > Salam, > Awang H. Satyana > Eksplorasi BP Migas > > Sanggam Hutabarat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > berita menarik dari Jawa Barat (media ind)..tapi bisa juga yang ditimur dan > tengah karena erosinya lebih besar?? > > sgm > > BANDUNG--MIOL: Kepala Balai Arkeologi (Balar) Bandung Tony Djubiantono, > memperkirakan, usia fosil manusia purba 'Homo Pithecantropus Erectus' di > Tambak Sari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada tahun 1999 lalu berusia di > atas satu juta tahun atau lebih tua ketimbang manusia purba di Sangiran, > Jawa Timur. > "Perkiraan tersebut berdasarkan hasil penelitian pada gigi manusia purba di > Tambak Sari Tenneesee University, Amerika Serikat," > katanya di Bandung, Kamis. > Tony Djubiantono menyebutkan, manusia purba di Pulau Jawa bagian barat > terhitung lebih tua dibandingkan Jawa bagian tengah dan bagian timur, > mengingat proses pengangkatan permukaan tanah jutaan tahun lalu diawali > dari Pulau Jawa bagian barat. > Menurutnya, ini terbukti dimana ketinggian batuan gamping yang merupakan > batuan di dasar laut, di Jawa Barat mencapai angka 750 meter di bawah > permukaan laut (Mdpl). > "Sedangkan ketinggian batuan gamping di Pulau Jawa bagian tengah dan bagian > timur hanya di kisaran antara 300 Mdpl sampai 400 Mdpl, yang berarti > menunjukkan bahwa pe
Re: [iagi-net-l] EVOLUSI (was : Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo PErectus)
QQ>> Kenapa cuma berjumlah sedikit dan dengan penyebaran terbatas, 'fosil2 peralihan'itu Pak Awang? Bayangkan semua species yang ada sekarang merupakan hasil dari evolusi. Dimanakah fosil2 "Paleo kura, paleo nyamuk, paleo kucing, paleo kuda nil, dll"? Pak Taufik, ini komentar2 saya. Q : atau dimana pernah dijumpa fossil makhluk transisi tersebut ?makhluk yg hidup diair, menjadi makhlu udara(bersayap) kemudian makhluk darat(berkaki)?..tak jelas dimana fossilnya. A :Fosil lengkap archaeopteryx yang ditemukan di deposit limestone di Bavaria yang berumur 160 Ma bisa menggambarkan fosil peralihan dari kelas reptilia ke aves. Secara populer dikenal sebagai burung pertama, punya sayap dan berbulu (aves) tetapi punya sistem kerangka seperti reptil dan bergigi seperti flying reptile pterodactyl atau pteronodon. = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGP TOTAL E&P INDONESIE BALIKPAPAN 0542-533765 - 0811592902 = - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software