Re: [iagi-net-l] Korupsi dan Evolusi

2004-11-22 Terurut Topik Yahdi Zaim
Menarik juga nih adanya kesamaan korupsi dengan evolusi versinya Mas RDP.
Apakah ini dapat menjadi analogi ahli biologi dan paleontologi juga ahli
korupsi...???
He..he..sekedar guyonan lebaran kok..!!!
Maaf lahir - batin,

Yahdi Zaim
Dept. Teknik Geologi
FIKTM - ITB



- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, November 23, 2004 7:12 AM
Subject: [iagi-net-l] Korupsi dan Evolusi


> Korupsi dan evolusi mempunyai beberapa kesamaan menarik.
>
> Keduanya sangat populer dalam diskusi yg sering berkepanjangan dan
> menarik walopun berakhir tanpa konklusi. Diskusi tentunya saja di
> Indonesia baik di milist dimana korupsi menjadi sorotan utama (sekedar
> disorot aja kali yee). Sedangkan evolusi sering di benturkan dengan
> agama yg mengundang 'eyel-eyel'an seru.
>
> Keduanya memerlukan kesabaran karena memerlukan "waktu" 
> Evolusi, banyak yang sulit menerimanya karena lamanya perjalanan untuk
> dilihat perkembangannya, tidak mungkin dialami hanya dalam jangka
> waktu hidup satu individu (generasi) manusia yg hanya puluhan tahun.
> Ilusi waktu dalam evolusi ini harus diterima dengan melebarkan "rasa
> hidup" dari puluhan menjadi jutaan tahun. Demikian juga korupsi,
> perkembangan korupsi bukan karena satu atau dua dekade sebelum saat
> ini. Penelahannya serta mengerti kenapa awalnya muncul korupsi ini
> sangat melelahkan karena selalu menemukan awal yg tak berujung. Dan
> bahkan mencari kenapa korupsi muncul ini sering tidak membuahkan hasil
> apa-pun dalam usaha menghapus korupsi. Menghilangkan korupsi juga
> bukan proses pendek yang hanya dalam waktu singkat satu dua generasi,
> dan sangat jelas tidak dalam seratus hari !
>
> Membuktikan korupsi mirip dengan membuktikan evolusi. Keduanya
> sebenernya sudah memiliki data otentik. Tinggal bagaimana menerimanya
> sebagai apa adanya, menerimanya seadanya. Semua juga tahu data itu
> sahih, dengan sedikit membaca saja semua juga akan dengan mudah untuk
> tahu kalau fosil itu merupakan jejak-jejak peninggalan sisa masa
> lampau.
> Rata-rata satu fosil atau satu individu mewakili kira-kira sejuta
> populasi. Hanya satu persejuta bagian yg telah tersimpan. Sulitnya
> penyimpanan "preservation" ini sering menjadikan kontroversi dalam
> menerima evolusi sebagai sebuah teori yg benar maupun sebuah
> kenyataan.
>
> Semua juga tahu kalau kuitansi itu aspal, tapi sebaliknya banyak yg
> tidak perduli dan bahkan pura-pura ngga tahu dari mana asalnya. Dan
> dengan mudah menerimanya sebagai bukti sah. Dalam kasus korupsi juga
> perlu data serta dokumen untuk membuktikannya, namun disini jutaan
> dokumen tersedia dan semuanya membuktikan bahwa ... tidak ada satu
> korupsi !.
>
> Namun yg tak kalah menarik adalah banyaknya orang-orang yg enggan dan
> tidak sungguh-sungguh menghilangkan korupsi (ngomongnya sih lantang
> "korupsi kudu dibrantas"). Walaupun saya yakin dia tahu apa itu
> korupsi, mereka juga tahu apa akibat korupsi. Mungkin sulit dilepakan
> karena sudah merupakan bagian dari dirinya ... upst !
> Sebaliknya banyak yg enggan menerima evolusi sebagai kenyataan karena
> merasa tidak mengalaminya. Banyak yg tidak mau tahu bahwa dalam
> dirinya ada terkandung sifat materi yg tidak lepas dari sifat fisik
> biologinya.
>
> Keduanya juga sering mbundet 
>
> RDP
>
> -- 
> my blog :
> http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

[iagi-net-l] Innalillahi wainna ilaihi rojiun

2004-11-22 Terurut Topik O.K Taufik


Assalamu alaikum wr. wb.

Innalillahi wa inna illahi rajiun.

Turut berduka cita atas meninggalnya Rekan kita Bahdarajudin (Geologist 
Total-Alumni Geology Unpad) tadi malam di RS Borromeus Bandung,Semoga arwahnya 
diterima disisi Allah SWT dan keluarga yg ditinggalkan tabah menerima cobaan 
ini.

Bahdar adalah teman yg menyenangkan dan baik hati selama bertugas dan berteman 
dengannya di Total Indonesie.

Wassalam 
:
: -
: To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
: Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
: IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
: IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
: Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
: Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
: Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
: Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
: Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
: Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
: -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Korupsi dan Evolusi

2004-11-22 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Korupsi dan evolusi mempunyai beberapa kesamaan menarik. 

Keduanya sangat populer dalam diskusi yg sering berkepanjangan dan
menarik walopun berakhir tanpa konklusi. Diskusi tentunya saja di
Indonesia baik di milist dimana korupsi menjadi sorotan utama (sekedar
disorot aja kali yee). Sedangkan evolusi sering di benturkan dengan
agama yg mengundang 'eyel-eyel'an seru.

Keduanya memerlukan kesabaran karena memerlukan "waktu"  
Evolusi, banyak yang sulit menerimanya karena lamanya perjalanan untuk
dilihat perkembangannya, tidak mungkin dialami hanya dalam jangka
waktu hidup satu individu (generasi) manusia yg hanya puluhan tahun.
Ilusi waktu dalam evolusi ini harus diterima dengan melebarkan "rasa
hidup" dari puluhan menjadi jutaan tahun. Demikian juga korupsi,
perkembangan korupsi bukan karena satu atau dua dekade sebelum saat
ini. Penelahannya serta mengerti kenapa awalnya muncul korupsi ini
sangat melelahkan karena selalu menemukan awal yg tak berujung. Dan
bahkan mencari kenapa korupsi muncul ini sering tidak membuahkan hasil
apa-pun dalam usaha menghapus korupsi. Menghilangkan korupsi juga
bukan proses pendek yang hanya dalam waktu singkat satu dua generasi,
dan sangat jelas tidak dalam seratus hari !

Membuktikan korupsi mirip dengan membuktikan evolusi. Keduanya
sebenernya sudah memiliki data otentik. Tinggal bagaimana menerimanya
sebagai apa adanya, menerimanya seadanya. Semua juga tahu data itu
sahih, dengan sedikit membaca saja semua juga akan dengan mudah untuk
tahu kalau fosil itu merupakan jejak-jejak peninggalan sisa masa
lampau.
Rata-rata satu fosil atau satu individu mewakili kira-kira sejuta
populasi. Hanya satu persejuta bagian yg telah tersimpan. Sulitnya
penyimpanan "preservation" ini sering menjadikan kontroversi dalam
menerima evolusi sebagai sebuah teori yg benar maupun sebuah
kenyataan.

Semua juga tahu kalau kuitansi itu aspal, tapi sebaliknya banyak yg
tidak perduli dan bahkan pura-pura ngga tahu dari mana asalnya. Dan
dengan mudah menerimanya sebagai bukti sah. Dalam kasus korupsi juga
perlu data serta dokumen untuk membuktikannya, namun disini jutaan
dokumen tersedia dan semuanya membuktikan bahwa ... tidak ada satu
korupsi !.

Namun yg tak kalah menarik adalah banyaknya orang-orang yg enggan dan
tidak sungguh-sungguh menghilangkan korupsi (ngomongnya sih lantang
"korupsi kudu dibrantas"). Walaupun saya yakin dia tahu apa itu
korupsi, mereka juga tahu apa akibat korupsi. Mungkin sulit dilepakan
karena sudah merupakan bagian dari dirinya ... upst !
Sebaliknya banyak yg enggan menerima evolusi sebagai kenyataan karena
merasa tidak mengalaminya. Banyak yg tidak mau tahu bahwa dalam
dirinya ada terkandung sifat materi yg tidak lepas dari sifat fisik
biologinya.

Keduanya juga sering mbundet  

RDP 

-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] FW: Akamigas Balongan d Indramayu

2004-11-22 Terurut Topik Franciscus Sinartio
Ini ada versi yang agak berbeda dikit.
jadi mereka di tangkap karena pengaduan 23 mahasiswa nya karena merasa 
ditipu.

Pak Agustan,  kelihatannya sebaiknya dikasih cerita lengkapnya kalau ada 
yang mau bantuin.
Ini negeri transparant koq.
dan kawan2 di milist yang saya kirimin ini banyak yang bisa membantu asal 
tahu apa yang dibantu.

best regards,
frank
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: Franciscus Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Akamigas Balongan d Indramayu
Date: Sun, 21 Nov 2004 10:16:25 +0800
ini cukup lama saya denger
sudah baca yg ini ?
Sepertinya ada kasus penipuan jugak
semoga tidak membuyat ... :(
Salam
rdp

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0804/26/0417.htm
Mahasiswa Minta Pemkab Objektif dalam Kasus Akamigas
INDRAMAYU, (PR).-
Mahasiswa Akademi Minyak dan Gas (Akamigas) Balongan - Indramayu minta
agar pemerintah Kabupaten Indramayu berada di jalur yang benar dalam
menyikapi kemelut yang terjadi di perguruan tinggi itu terkait adanya
ketegangan antara mahasiswa dengan pihak manajemen Akamgias yang
tengah berlangsung saat ini.
"Kami minta Pemkab Indramayu berada di jalur yang benar dalam
menyikapi persoalan kami. Pemkab harus lebih obyektif dalam menanggapi
kasus kami ini," kata Rizki Junitra mewakili para mahasiswa kepada
"PR", Rabu (25/8) usai melakukan pertemuan dengan Pemkab Indramayu dan
manajemen Akamigas di ruang rapat pendopo Kabupaten Indramayu.
Menurut Rizki, permintaan itu perlu disampaikan karena pihak Pemkab
Indramayu yang diharapkan dapat mencarikan solusi dalam menengahi
kemelut yang terjadi antara mahasiswa dengan manajemen Akamigas, dalam
dua kali pertemuan yang telah dilakukan seperti berputar-putar tanpa
ada kesimpulan maupun solusi seperti yang diharapkan. "Seperti hasil
pertemuan pada hari ini, kesimpulannya kan nggak ada apalagi
solusinya. Pak Wahidin (Kabag Kesra, red) yang mewakili bupati juga
hanya bercerita muter-muter soal pertemuannya dengan Dirjen Dikti dan
malah cerita soal perguruan tinggi lain. Bahkan ada kesan dia membela
Akamigas," ujarnya.
Untuk itu, para mahasiswa berharap, Pemkab lebih obyektif dalam
menanggapi kasus tersebut. Sebab dalam kasus Akamigas mahasiswa yang
menjadi korban sangat dirugikan baik moril maupun materiil. Bahkan
masa depannya menjadi tidak jelas di samping waktu yang terbuang
percuma.
Seperti diberitakan "PR", kemelut di tubuh Akamigas - Indramayu
berawal dari kekecawaan para mahasiswa Program Diploma III jurusan
Safety and Fire yang merasa kecewa terhadap pihak manajemen akademi
tersebut. Pasalnya, sementara mereka telah menempuh perkuliahan sampai
dua tahun, belakangan diketahui pihak manajemen ternyata belum
mengantongi ijin untuk menyelenggarakan perkuliahan Diploma III. Ijin
yang dikantongi dari Dirjen Pendidikan Tinggi hanya untuk perkuliahan
Diploma I (program perkuliahan satu tahun).
Temuan itu tentu saja membuat resah sekira 23 mahasiswa jurusan
tersebut karena menganggap masa depannya menjadi tidak jelas.Akhirnya
para mahasiswa pun mengadukan persoalan itu ke Polres Indramayu.
Mereka menganggap Direktur Akamigas Dra Hj Hanifah Handayani telah
melakukan penipuan sebab dalam brosur disebut program perkuliahan yang
diselenggarakan adalah Diploma III.
Selain melaporkan kasus tersebut ke Polres Indramayu, mahasiswa juga
telah mendesak DPRD dan Pemkab Indramayu untuk turun tangan membantu
penyelesaian kemelut yang dihadapi.
Belum ada solusi
Pertemuan antara pihak Akamigas, mahasiswa dan Pemkab Indramayu, Rabu
(25/8) kembali digelar di ruang rapat pendopo setempat. Dari pihak
Akamigas hadir Ketua Yayasan Bina Islami Drs H Nahdudin Islami dan
Direktur Akamigas Dra Hj Hanifah Handayani. Sedangkan pihak Pemkab
Indramayu, Kabag Kesra Pemkab Indramayu Drs H Wahidin, MM mewakili
bupati. Namun pertemuan itu tetap tidak ditemukan formula solusi atas
permasalahan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut Kabag Kesra Drs H Wahidin, MM tampak tidak
mencoba menjadi penengah. Ia hanya bercerita soal pertemuannya dengan
Dirjen Dikti di Jakarta dan soal mekanisme pemrosesan ijin pendirian
perguruan tinggi di samping menekankan bahwa Pemkab Indramayu memiliki
perhatian besar terhadap pendidikan. Hingga sejumlah klausul yang
diajukan para mahasiswa dan diharapkan mendapatkan penyelesaian dengan
bantuan Pemkab Indramayu tidak sempat terespon.
Rizky Junitra dalam pertemuan itu mewakili rekan-rekannya mengharapkan
agar Pemkab mendesak pihak akademis menerbitkan ijasah D I dan
mengembalikan kerugian baik materiil maupun imateriil yang telah
dikeluarkan para mahasiswa di samping menutup PT itu.
Sedangkan Direktur Akamigas Balongan Dra Hj Hanifah Handayani
menyatakan pihaknya telah bertemu dengan pengacara mahasiswa dan telah
disepakati untuk dilakukan pertemuan pada, Sabtu (28/8)
mendatang.(A-96)***
On Sun, 21 Nov 2004 09:03:20 +0700, Franciscus Sinartio
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> saya tidak yakin email nya Pak Heryanto bisa masuk milis HAGI dan IAGI 
jadi
> saya forward la

[iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] fwd: Keadaan Terakhir Akamigas Balongan d Indramayu

2004-11-22 Terurut Topik Prasiddha Hestu Narendra
bagi yg ingin mengenal AKAMIGAS bisa berkunjung di 
http://c.1asphost.com/akamigas/

pr
At 09:03 AM 11/21/2004 +0700, Franciscus Sinartio wrote:
saya tidak yakin email nya Pak Heryanto bisa masuk milis HAGI dan IAGI jadi
saya forward lagi.
fbs
From: Akamigas Balongan <[EMAIL PROTECTED]>
To: Agustan Heryanto <[EMAIL PROTECTED]>,  Franciscus Sinartio
<[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED],  [EMAIL PROTECTED]
CC: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Keadaan Terakhir Akamigas Balongan d Indramayu
Date: Sat, 20 Nov 2004 06:16:49 -0800 (PST)
Assalamu'alaikum wr., wb.,
Kami civitas Academika Akamigas Balongan di Indramayu mengucapkan
Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir Bathin 1425H.
Berita terakhir mengenai pendidikan Fire dan Safety di Akamigas
Balongan Indramayu masih sangat menyedihkan. Ibu Hanifah Handayani
yang alumni IPB menjelang lebaran sehabis belanja di pasar bersama
anaknya, tiba-tiba ditangkap atas perintah kapores Indramayu dengan
alasan sama yaitu ijin D3 yang belum juga dikeluarkan oleh Dikti.
Dia sekarang masih di dalam sel. Bagi warga pertambangan dan
perminyakan yang ingin berdiskusi dan menjenguk beliau, dia ada di
dalam sel Polres Indramayu.
Kami saat ini bergiliran menjaga anak-anaknya beliau.
Berdasarkan info dari pengacara yang sesuai kemampuan kami, sangat
sulit berkomunikasi dengan yang menjabat Kapolres Indramayu sekarang
sehingga permasalahannya sulit dicerna. Mungkin belum puas kalau
hanya memasukan sel suaminya, Bapak Nahdudin Islami.
Salam dari Indramayu
Civitas Academica Akamigas Balongan
di Indramayu.
> Sent: Wednesday, October 06, 2004 6:48 AM
> Subject: Mohon Nasehat dan Mohon Bantuan
>
> Assalamualaikum Wr. Wb.
>
> Kami civitas academica Akamigas Balongan di Indramayu mohon
> bantuannya dan nasehatnya karena Ibu Hanifah dan suaminya sebagai
> Tenaga Pendidik di sini serta dua anaknya yang masih kecil-kecil
> sedang sangat menderita, terlantar dan tertekan.
>
> Kronologis beritanya adalah Akamigas Balongan di Indramayu yang
> didirikan dan dikembangkan oleh Ibu Hanifah menjalankan pendidikan
> Diploma 3 (D3) Jurusan Teknik Perminyakan dengan ijin lengkap dan
> sejalan dengan visi dan misinya untuk pemberdayaan masyarakat
> Indramayu dan sekitarnya yang selama ini hanya menjadi penonton
> ditengah Industri Perminyakan yang berkembang di Indramayu seperti
> Pengilangan dan Petrokimia. Dalam rangka membangun Sumberdaya
> Manusia yang handal tersebut maka biayanya yang di set oleh
Akamigas
> sangat murah. Hal tersebut sejalan dengan cita- cita luhur Ibu
> Hanifah yang ingin mengembangkan sebuah sarana pendidikan yang
> memadai tapi dengan biaya yang murah sehingga wacana yang beredar
> sekarang bahwa pendidikan itu identik dengan sesuatu yang mahal
> tidak terjadi pada Akamigas Balongan.
>
> Dalam perjalanannya sejalan dengan minat masyarakat terhadap
Akamigas
> Balongan semakin tinggi dan dalam rangka mengembangkan sarana
> pendidikan tersebut maka para dosen mengusulkan untuk membuka
> jurusan baru yaitu Jurusan Fire & Safety untuk program D3. Seperti
> kita ketahui jurusan tersebut merupakan jurusan yang sangat penting
> sekali bagi Industri Perminyakan dan Gas Bumi atau Industri-
> industri lainnya.
>
> Permasalahan - permasalahan Fire & Safety merupakan permasalahan
> yang pelik yang harus ditangani secara sungguh-sunguh oleh semua
> pihak yang terkait karena menyangkut keselamatan manusia dan asset-
> aset perusahaan dimana masyarakat kita bekerja. Dengan melihat
> pentingnya Jurusan Fire & Safety tersebut bagi perkembangan
industri
> maka Akamigas berinisiatif mencoba membuka Jurusan tersebut.
>
> Ibu Hanifah dan rekan- rekan Akamigas kemudian mencoba untuk
> melakukan pengurusan izin pembukaan Jurusan baru tersebut yaitu
> jurusan Fire& Safety kepada Dikti. Namun karena ternyata diperlukan
> tenaga dan biaya yang tinggi untuk mengurus izin- izin tersebut
maka
> Ibu Hanifah berinisiatif menawarkan lebih dahulu kepada masyarakat
> untuk mengetahui apakah ada peminatnya nanti. Ternyata iklan
tawaran
> jurusan baru tersebut mendapatkan respon yang positif dari
> masyarakat sehingga kemudian Ibu Hanifah langsung melakukan
> pengurusan izin-izin tersebut kepada DIKTI.
>
> Sewaktu Akamigas mengurus ijin jurusan baru Fire dan Safety D3 ke
> Dikiti ternyata yang didapat baru ijin Dikti untuk D1 sehingga
> Akamigas Balongan melanjutkan pengurusannya lagi untuk mendapatkan
> ijin D3 nya.
>
> Ditengah proses pendidikan yang sedang berlangsung sambil menunggu
> izin DIKTI D3 tersebut tiba-tiba timbul Demo oleh mahasiswa yang
> sebagian besar berasal dari luar (akademi/universitas lain di
> Indramayu) termasuk 23 orang mahasiswa dari Akamigas. Mereka
> mempermasalahkan izin jurusan baru D3 yang sedang di proses
Akamigas
> dan melaporkan ke Polisi. Suami Ibu Hanifah yang bertindak sebagai
> penanggung jawab Akamigas kemudian tiba-tiba ditangkap Kapolres
> Indramayu dan dimasukan ke dalam sel di kantor polisi, sebelum
> disidangkan di pengadilan kalau memang beliau bersalah secara
common
> sense.