[iagi-net-l] KAIKNAS -2 --Re: Bangkitkan awareness kebutuhan lembaga mitigasi naional
Kalau HAGI-IAGI sudah setuju Bagaimana kalau KAIKNAS ke 2 (Kongress Ahli Ilmu Kebumian NASional) direalisasikan segera. Tentunya gempa 9 SR akan menggerakkan seluruh ahli kebumian di Indonesia. Themenya bisa saja ttg pengelolaan bencana (mitigasi). Nah aku rasa kalau sudah mengarah ke hal strategis tentunya semestinya dibuat bersama-sama dengan organisasi yang lain tentunya seperti dulu misalnya MAPIN, dll. Masalah yg dibahas bisa dua secara seimbang antara Energi (Natural Resources) dan Bencana Alam (Natural Hazard). Kedua ini untuk mengimbangi apa yang saat ini dahulu sering terdengar dengan Indonesia yg kaya sumber alam namun juga perlu disadari juga Indonesia yang kaya bencana. Supaya bangsa ini sadar bahwa lautan bukan kolam susu ... :) Persiapan mesti sesegera mungkin. Kalau IAGI dan HAGI memang tidak banyak berkiprah dalam proses relief and recovery dari bencana kali ini. Mungkin kita perlu memberikannya dalam bentuk kebijakan jangka panjang sesuai profesi keilmu bumian kita yang dimiliki. Fungsi sosial sebagai manusia kita berikan dalam charity (atau sumbangan dana), namun fungsi profesi kita jangan dilupakan alam bentuk smbangan ilmiah kalau mungkin dalam kebijakan. Dan sebuah event nasional akan mempunyai dampak nasional pula ... semoga ! Siapa mau mengawali ? ... aku usul Dr Ir Andang Bachtiar MSc untuk mengetuai panitia nya .. yang sudah teruji secara profesi dan integritasnya !! pripun ? rdp On Tue, 4 Jan 2005 09:53:55 +0700, Batara Sakti Simanjuntak [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju sekali bahwa early warning system is a must, dan bahwa itu pastilah perlu infrastruktur yg tdk sederhana dan mesti terkoordinasi, malah melibatkan pihak antar negara disekeliling pusat gempa / sona subduksi (circum samudra Hindia). Dalam kalimat Pak Hery Harjono, penanganannya tak bisa setengah-setengah. Disisi lain kita belum punya lembaga (pemerintah or NGO) yang mengkoordinasi segala upaya mitigasi, apalagi soal early warning system. Sedang para ahli kita yang amat terbatas jumlahnya itu, masih menurut Pak Hery, berada dalam kantung kantung yang terpisah. Soal early warning system tentu saja lebih kompleks dari riset geoscience nya karena mesti menjangkau orang banyak ditempat yang jauh. Disini persoalan utamanya soal komunikasi beserta alat-alatnya dan sistem pelatihan (radio regional, radio lokal, tsunami drill, garis komando, dll). Kalau melihat jarak antara paragraph 1 dan 2 diatas, maka pikiran menjalar kesoal memanfaatkan apa yang ada, lalu menjaga agar terus berkembang. Ini berarti koordinasi mesti dimulai dari sekarang. Skala persoalan yg kita hadapi sangatlah besar; mungkin ini sebabnya kita melihat seperti tak ada koordinasi pemerintah dalam penanggulangan tahap paling awal sekarang, kita berhadapan dgn bencana skala amat amat amat besar yang belum pernah ditangani manusia sebelumnya...siapa yang mampu mengomandani ? apalagi kalau tanpa pernah ada latihan. Apakah bijak bila HAGI / IAGI segera mengeluarkan desakan kepada pemerintah agar segera membuat lembaga atau jaringan terkoordinasi pada level nasional, yang bertugas menjadi leading group utk mitigasi, termasuk terutama early warning system. Tsunami summit akan diadakan beberapa hari lagi di Jakarta, para leaders dari puluhan negera yg concern soal ini hadir. Mari gunakan kesempatan ini guna membangkitkan awareness pemerintah dan orang banyak akan kebutuhan ini. Para leaders itupun pasti juga sudah memikirkan soal beginian. Kalau kita mendesak, merekapun akan segera menangkap maksud. bat -Original Message- From: Hendra Grandis [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 4 Jan 2005 09:21:13 +0700 Subject: Re: [HAGI-Network] 'Tidak akan muncul tzunami sebesar yang muncul pada tanggal 26 Desember 2004 dalam kurun waktu 150-200 tahun ke depan di Aceh dan sekitarnya.' Danny menambahkan, masyarakat di daerah potensi gempa harus dididik menghadapi bencana yang stiap saat muncul secara tiba-tiba. Peristiwa gempa di Aceh dan Sumatera Utara, pada saat kejadian warga Banda Aceh lari ke pantai. Bukan ke bukit seperti yang dilakukan masyarakat Simeleu yang ternyata sudah terbiasa menghadapai gempa, tuturnya. Tips ini dibenarkan Kerry Sieh, Kepala Zona Subduktif Sumatera Observasi Tektonik dari Institut Teknologi California. Dia mengatakan, di masa depan harus ada prediksi atas gempa yang akan terjadi. Hal itu bukan untuk mengakuti, tapi sebagai peringatan dini bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi bila tidak ada antisipasi terhadap bahaya yang mengancam, ujarnya. Kemaren di metro tv saya lihat Pak Danny Hilman dan Pak Kerry Sieh juga bersama Bos-nya PSN Pak Adiwoso kelihatannya menjajaki kemungkinan penggunaan teknologi satelit sbg bagian dari early warning system. Saya tiba2 punya ide ngaco bagaimana kalau fasilitas ATM yg sudah banyak tersebar hampir ke semua pelosok negri itu (khususnya di daerah pantai) dimanfaatkan
RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
Abah, tidak begitu beritanya : Arab Saudi komitmen sejak awal bantu khusus Indonesia $10 juta saat USA umumkan akan bantu untuk semua negara korban $35 jt, setelah UNHCR keritik negara kaya kok pelit, USA melipatkan 10fold jadi $350 jt, untuk Indonesia $40 jt. kuwait seperti berita di bawah komitmen $10jt. Yang terbesar adalah Japan $500 jt. Berita - Nasional 04 Jan 05 08:48 WIB Kuwait Bantu AS Juta Jakarta, WASPADA Online Pemerintah Kuwait membantu dana kemanusiaan sebesar 10 juta dolar AS untuk penanganan korban bencana gempa dan gelombang tsunami di Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dubes Kuwait untuk Indonesia Mohammad Fadel Khalaf dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (3/1) menyatakan, Kuwait merasa prihatin atas apa yang dialami masyarakar NAD dan Sumatera Utara. Untuk itu, Dewan Menteri Negara Kuwait tetap membuka pintu bagi dinaikkannya pagu bantuan kemanusiaan ke negara-negara yang terkena bencana. Dalam suasana menyedihkan ini, kata Dubes, pimpinan politik di Kuwait dan rakyat negara ini menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada korban bencana alam tersebut, seraya memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar pemerintah dan rakyat Indonesia tabah dalam melewati bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Kami yakin masyarakat dunia tidak akan segan berupaya secara aktif dalam meringankan beban akibat bencana ini, katanya. Pihaknya juga berharap agar Konferensi Tingkat Tinggi yang akan dihadiri Sekjen PBB Kofi Annan sukses dalam meringankan beban anggaran negara yang terkena bencana. (ant) (am -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 04, 2005 9:51 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami Rekan rekan Saya ini Muslim , dan sepanjang saya pelajari kita sesama Muslim adalah saudara. Mungkin ada yang dapat menerangkan kegelisahan saya (yg sudah lama ) dan ini bukan dan tidak bermaksud bersifat SARA. Dengan kejadian tsunami dimana korban terbesar dari Provinsi NAD , satu satunya provinsi yang menjalankan syariat Islam secara konsekwen , sangat masuk akal bahwa korban sebagian terbesar tentunya adalah masyarakat Muslim. Maka berbondong bondong lah kita dan dunia internasional memberikan bantuan dari Polisi Dunia (USA) , Inggris , tetangga yang kadang kadang sangat memusuhi kita Australia , New Zaeland , Perancis , Jepang dsb. Tapi saya belum mendengar (apa tidak dicover mas media ya ) , bantuan dari dsudara saudara kita dari negara kaya di Jazirah Arab dan negara Teluk , Saya tidak tahu apa mereka itu kurang kaya sehingga sedang menghitung hitung bantuan yang akan diberikan , ataukah tidak tergerak nuraninya dengan penderitaan saudaranya se - Agama. Maaf , sekali lagi ini hanyalah kegelisahan saya sebagai seorang Muslim dari negara miskin yang sedang tertimpa musibah besar. Terima kasih kalau ada yang dapat memberikan pencerahan. Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
ada kok pak, tapi pers gak mengekspos, berikut daftar sumbangan dari negara tetangga: Japan : $500 million. US : $350 million. Britain : $ 95 million Sweden : $ 75.5 million Spain : $ 68 million China : $ 60 million France : $ 57 million Australia : $ 46.7 million. Canada : $ 33 million. Germany : $ 27 million Switzerland : $ 21.9 million Denmark : $ 18.1 million Norway : $ 16.6 million Portugal: $ 11 million Qatar : $ 10 million Saudi Arabia: $ 10 million Singapore : $ 3.6 million New Zealand : $ 3.5 million Finland : $ 3.3 million Kuwait : $ 2 million UAE : $ 2 million Ireland : $ 1.4 million Italy : $ 1.3 million Turkey : $ 1.25 million Czech Rep. : $750,000 Iran: $627,000 South Korea : $600,000 Hungary : $411,000 Greece : $397,000 Luxembourg : $265,000 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 04, 2005 9:51 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami Rekan rekan Saya ini Muslim , dan sepanjang saya pelajari kita sesama Muslim adalah saudara. Mungkin ada yang dapat menerangkan kegelisahan saya (yg sudah lama ) dan ini bukan dan tidak bermaksud bersifat SARA. Dengan kejadian tsunami dimana korban terbesar dari Provinsi NAD , satu satunya provinsi yang menjalankan syariat Islam secara konsekwen , sangat masuk akal bahwa korban sebagian terbesar tentunya adalah masyarakat Muslim. Maka berbondong bondong lah kita dan dunia internasional memberikan bantuan dari Polisi Dunia (USA) , Inggris , tetangga yang kadang kadang sangat memusuhi kita Australia , New Zaeland , Perancis , Jepang dsb. Tapi saya belum mendengar (apa tidak dicover mas media ya ) , bantuan dari dsudara saudara kita dari negara kaya di Jazirah Arab dan negara Teluk , Saya tidak tahu apa mereka itu kurang kaya sehingga sedang menghitung hitung bantuan yang akan diberikan , ataukah tidak tergerak nuraninya dengan penderitaan saudaranya se - Agama. Maaf , sekali lagi ini hanyalah kegelisahan saya sebagai seorang Muslim dari negara miskin yang sedang tertimpa musibah besar. Terima kasih kalau ada yang dapat memberikan pencerahan. Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] KAIKNAS -2 --Re: Bangkitkan awareness kebutuhan lembaga mitigasi naional
Mungkin baik juga bila kita meluaskan audience, karena arah niatnya adalah koordinasi. Misalnya, organisasi radio amatir (organisasi ini punya member sampai keujung hutan, kebatas laut dan puncak bukit), kelompok-kelompok IT (memanfaatkan jaringan, semisal ATM yg dipikirkan mas Grandis), kelompok pencinta alam semisal wanadri (mereka punya buanyak pengalaman berkomunikasi didaearah terpencil) dst dst. Ah...nampaknya perlu cepat dipikir dulu pokok pembicaraannya apa agar audiencenya juga matching ya. bat -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [EMAIL PROTECTED], iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 4 Jan 2005 11:05:18 +0800 Subject: [iagi-net-l] KAIKNAS -2 --Re: Bangkitkan awareness kebutuhan lembaga mitigasi naional Kalau HAGI-IAGI sudah setuju Bagaimana kalau KAIKNAS ke 2 (Kongress Ahli Ilmu Kebumian NASional) direalisasikan segera. Tentunya gempa 9 SR akan menggerakkan seluruh ahli kebumian di Indonesia. Themenya bisa saja ttg pengelolaan bencana (mitigasi). Nah aku rasa kalau sudah mengarah ke hal strategis tentunya semestinya dibuat bersama-sama dengan organisasi yang lain tentunya seperti dulu misalnya MAPIN, dll. Masalah yg dibahas bisa dua secara seimbang antara Energi (Natural Resources) dan Bencana Alam (Natural Hazard). Kedua ini untuk mengimbangi apa yang saat ini dahulu sering terdengar dengan Indonesia yg kaya sumber alam namun juga perlu disadari juga Indonesia yang kaya bencana. Supaya bangsa ini sadar bahwa lautan bukan kolam susu ... :) Persiapan mesti sesegera mungkin. Kalau IAGI dan HAGI memang tidak banyak berkiprah dalam proses relief and recovery dari bencana kali ini. Mungkin kita perlu memberikannya dalam bentuk kebijakan jangka panjang sesuai profesi keilmu bumian kita yang dimiliki. Fungsi sosial sebagai manusia kita berikan dalam charity (atau sumbangan dana), namun fungsi profesi kita jangan dilupakan alam bentuk smbangan ilmiah kalau mungkin dalam kebijakan. Dan sebuah event nasional akan mempunyai dampak nasional pula ... semoga ! Siapa mau mengawali ? ... aku usul Dr Ir Andang Bachtiar MSc untuk mengetuai panitia nya .. yang sudah teruji secara profesi dan integritasnya !! pripun ? rdp On Tue, 4 Jan 2005 09:53:55 +0700, Batara Sakti Simanjuntak [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju sekali bahwa early warning system is a must, dan bahwa itu pastilah perlu infrastruktur yg tdk sederhana dan mesti terkoordinasi, malah melibatkan pihak antar negara disekeliling pusat gempa / sona subduksi (circum samudra Hindia). Dalam kalimat Pak Hery Harjono, penanganannya tak bisa setengah-setengah. Disisi lain kita belum punya lembaga (pemerintah or NGO) yang mengkoordinasi segala upaya mitigasi, apalagi soal early warning system. Sedang para ahli kita yang amat terbatas jumlahnya itu, masih menurut Pak Hery, berada dalam kantung kantung yang terpisah. Soal early warning system tentu saja lebih kompleks dari riset geoscience nya karena mesti menjangkau orang banyak ditempat yang jauh. Disini persoalan utamanya soal komunikasi beserta alat-alatnya dan sistem pelatihan (radio regional, radio lokal, tsunami drill, garis komando, dll). Kalau melihat jarak antara paragraph 1 dan 2 diatas, maka pikiran menjalar kesoal memanfaatkan apa yang ada, lalu menjaga agar terus berkembang. Ini berarti koordinasi mesti dimulai dari sekarang. Skala persoalan yg kita hadapi sangatlah besar; mungkin ini sebabnya kita melihat seperti tak ada koordinasi pemerintah dalam penanggulangan tahap paling awal sekarang, kita berhadapan dgn bencana skala amat amat amat besar yang belum pernah ditangani manusia sebelumnya...siapa yang mampu mengomandani ? apalagi kalau tanpa pernah ada latihan. Apakah bijak bila HAGI / IAGI segera mengeluarkan desakan kepada pemerintah agar segera membuat lembaga atau jaringan terkoordinasi pada level nasional, yang bertugas menjadi leading group utk mitigasi, termasuk terutama early warning system. Tsunami summit akan diadakan beberapa hari lagi di Jakarta, para leaders dari puluhan negera yg concern soal ini hadir. Mari gunakan kesempatan ini guna membangkitkan awareness pemerintah dan orang banyak akan kebutuhan ini. Para leaders itupun pasti juga sudah memikirkan soal beginian. Kalau kita mendesak, merekapun akan segera menangkap maksud. bat -Original Message- From: Hendra Grandis [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 4 Jan 2005 09:21:13 +0700 Subject: Re: [HAGI-Network] 'Tidak akan muncul tzunami sebesar yang muncul pada tanggal 26 Desember 2004 dalam kurun waktu 150-200 tahun ke depan di Aceh dan sekitarnya.' Danny menambahkan, masyarakat di daerah potensi gempa harus dididik menghadapi bencana yang stiap saat muncul secara tiba-tiba. Peristiwa gempa di Aceh dan Sumatera Utara,
RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
Ferdi, Bukannya bermaksud mengecilkan arti ketulusan sumbangan, mungkin data ini lebih menunjukan tingkat kepentingan negara tsb terhadap Indonesia, Aceh khususnya. Coba lihat Somalia di thn 90-an, siapa yg mau turun tangan membantu korban perang saudara yg mengakibatkan hilangnya nyawa ribuan orang? Yg saya tahu paling konsisten cuma Pakistan, itupun mundur teratur setelah pasukannya turut menjadi korban. Apa yang tersisa di Somalia waktu itu: tidak ada natural resource, penduduk miskin (daya beli sangat rendah -- bukan pasar potensial) dan kondisi sosial-politik yg ruwet. Mudah-mudahan pikiran saya salah. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 04, 2005 11:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami Kok China jauh lebih kaya ya daripada qatar/saudi arabia/kuwait /uae? ini Cina Taiwan apa Cina daratan ya...? Saya suka jadi bingung kalau membandingkan kekayaan dan kemajuan suatu negara.. mis : jepang yang negaranya kecil, sumber dayanya enggak banyak kok bisa nyumbang segitu banyaknya dibandingkan dengan UAE dsb yang raja minyak ya...? china juga yang kayaknya penduduknya banyak dan kalau dilihat di tv enggak begitu kaya negaranya ( banyak yang cuma naik sepeda, rumahnya enggak bagus ) kok bisa lebih kaya dari UAE dsb yang raja minyak ya..? apakah memang kekayaan alam tidak berhubungan linier dengan kemajuan suatu negara ya...? kapan Indonesia bisa maju kayak China atau Jepang ya? Apakah memang dengan banyaknya sumber daya alam menyebabkan masyarakatnya males sehingga tidak bisa maju ? (seperti kata Mas Vicky...udah biasa hidup di kolam susu...) Maaf kalau enggak ada hubungannya dengan Aceh...cuma melihat hubungan besarnya sumbangan dengan kekayaan alam/kemajuan suatu negara... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] 04/01/2005 11:14 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami ada kok pak, tapi pers gak mengekspos, berikut daftar sumbangan dari negara tetangga: Japan : $500 million. US : $350 million. Britain : $ 95 million Sweden : $ 75.5 million Spain : $ 68 million China : $ 60 million France : $ 57 million Australia : $ 46.7 million. Canada : $ 33 million. Germany : $ 27 million Switzerland : $ 21.9 million Denmark : $ 18.1 million Norway : $ 16.6 million Portugal: $ 11 million Qatar : $ 10 million Saudi Arabia: $ 10 million Singapore : $ 3.6 million New Zealand : $ 3.5 million Finland : $ 3.3 million Kuwait : $ 2 million UAE : $ 2 million Ireland : $ 1.4 million Italy : $ 1.3 million Turkey : $ 1.25 million Czech Rep. : $750,000 Iran: $627,000 South Korea : $600,000 Hungary : $411,000 Greece : $397,000 Luxembourg : $265,000 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 04, 2005 9:51 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami Rekan rekan Saya ini Muslim , dan sepanjang saya pelajari kita sesama Muslim adalah saudara. Mungkin ada yang dapat menerangkan kegelisahan saya (yg sudah lama ) dan ini bukan dan tidak bermaksud bersifat SARA. Dengan kejadian tsunami dimana korban terbesar dari Provinsi NAD , satu satunya provinsi yang menjalankan syariat Islam secara konsekwen , sangat masuk akal bahwa korban sebagian terbesar tentunya adalah masyarakat Muslim. Maka berbondong bondong lah kita dan dunia internasional memberikan bantuan dari Polisi Dunia (USA) , Inggris , tetangga yang kadang kadang sangat memusuhi kita Australia , New Zaeland , Perancis , Jepang dsb. Tapi saya belum mendengar (apa tidak dicover mas media ya ) , bantuan dari dsudara saudara kita dari negara kaya di Jazirah Arab dan negara Teluk , Saya tidak tahu apa mereka itu kurang kaya sehingga sedang menghitung hitung bantuan yang akan diberikan , ataukah tidak tergerak nuraninya dengan penderitaan saudaranya se - Agama. Maaf , sekali lagi ini hanyalah kegelisahan saya sebagai seorang Muslim dari negara miskin yang sedang tertimpa musibah besar. Terima kasih kalau ada yang dapat memberikan pencerahan. Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang
RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
Mungkin dibedakan antara bencana alam dengan perang saudara.. kalau enggak salah di somalia , bantuan banyak datang tapi malah dirampokin sama bandit - bandit somalia sendiri sehingga tidak sampai ke rakyat... mangkanya ada beberapa korban tentara pakistan saya lihat film Black Hawk Down(base on true story walau mungkin kita bilang itu versi Amerika...), banyak juga korban tentara amerika saat membantu distribusi bantuan di somalia...padahal kan seperti yang Mas Pranoto bilang apa kepentingan Amerika ke somalia wong cuma negara miskin... ada gamenya (seru juga buat yang seneng simulasi perang )...di misinya banyak sekali misi untuk escort bahan bantuan dan rescue masyarakat... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Pranoto, Imanuel W [EMAIL PROTECTED] 04/01/2005 11:59 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami Ferdi, Bukannya bermaksud mengecilkan arti ketulusan sumbangan, mungkin data ini lebih menunjukan tingkat kepentingan negara tsb terhadap Indonesia, Aceh khususnya. Coba lihat Somalia di thn 90-an, siapa yg mau turun tangan membantu korban perang saudara yg mengakibatkan hilangnya nyawa ribuan orang? Yg saya tahu paling konsisten cuma Pakistan, itupun mundur teratur setelah pasukannya turut menjadi korban. Apa yang tersisa di Somalia waktu itu: tidak ada natural resource, penduduk miskin (daya beli sangat rendah -- bukan pasar potensial) dan kondisi sosial-politik yg ruwet. Mudah-mudahan pikiran saya salah. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 04, 2005 11:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami Kok China jauh lebih kaya ya daripada qatar/saudi arabia/kuwait /uae? ini Cina Taiwan apa Cina daratan ya...? Saya suka jadi bingung kalau membandingkan kekayaan dan kemajuan suatu negara.. mis : jepang yang negaranya kecil, sumber dayanya enggak banyak kok bisa nyumbang segitu banyaknya dibandingkan dengan UAE dsb yang raja minyak ya...? china juga yang kayaknya penduduknya banyak dan kalau dilihat di tv enggak begitu kaya negaranya ( banyak yang cuma naik sepeda, rumahnya enggak bagus ) kok bisa lebih kaya dari UAE dsb yang raja minyak ya..? apakah memang kekayaan alam tidak berhubungan linier dengan kemajuan suatu negara ya...? kapan Indonesia bisa maju kayak China atau Jepang ya? Apakah memang dengan banyaknya sumber daya alam menyebabkan masyarakatnya males sehingga tidak bisa maju ? (seperti kata Mas Vicky...udah biasa hidup di kolam susu...) Maaf kalau enggak ada hubungannya dengan Aceh...cuma melihat hubungan besarnya sumbangan dengan kekayaan alam/kemajuan suatu negara... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] 04/01/2005 11:14 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami ada kok pak, tapi pers gak mengekspos, berikut daftar sumbangan dari negara tetangga: Japan : $500 million. US : $350 million. Britain : $ 95 million Sweden : $ 75.5 million Spain : $ 68 million China : $ 60 million France : $ 57 million Australia : $ 46.7 million. Canada : $ 33 million. Germany : $ 27 million Switzerland : $ 21.9 million Denmark : $ 18.1 million Norway : $ 16.6 million Portugal: $ 11 million Qatar : $ 10 million Saudi Arabia: $ 10 million Singapore : $ 3.6 million New Zealand : $ 3.5 million Finland : $ 3.3 million Kuwait : $ 2 million UAE : $ 2 million Ireland : $ 1.4 million Italy : $ 1.3 million Turkey : $ 1.25 million Czech Rep. : $750,000 Iran: $627,000 South Korea : $600,000 Hungary : $411,000 Greece : $397,000 Luxembourg : $265,000 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 04, 2005 9:51 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami Rekan rekan Saya ini Muslim , dan sepanjang saya pelajari kita sesama Muslim adalah saudara. Mungkin ada yang dapat menerangkan kegelisahan saya (yg sudah lama ) dan ini bukan dan tidak bermaksud bersifat SARA. Dengan kejadian tsunami dimana korban terbesar dari Provinsi NAD , satu satunya provinsi yang menjalankan syariat Islam secara konsekwen , sangat masuk akal bahwa korban sebagian terbesar tentunya adalah masyarakat Muslim. Maka berbondong bondong lah kita dan dunia internasional memberikan bantuan dari Polisi Dunia (USA) , Inggris , tetangga yang kadang kadang sangat memusuhi kita Australia , New Zaeland , Perancis , Jepang dsb. Tapi saya belum
[iagi-net-l] Berikutnya, 26 Desember 2005 ???
Ketularan mas Maryanto dg SALAM-nya :-) Utk tanggal 26 ada 26 Agustus 1883 - Krakatau meletus, 36.000 orang tewas 26 Juli 1976 --- gempa bumi paling mematikan di Tangshan, Cina, 255.000 orang tewas 26 Januari 1951 gempa bumi di Portugal, 30.000 orang tewas Spesifik tanggal 26 Desember, ternyata lebih banyak 26 Desember 1932 --- gempa bumi di Kansu,Cina, 70.000 orang tewas 26 Desember 1939 --- gempa bumi di Erzincan, Turki 41.000 orang tewas 26 Desember 1996 --- Greg storm di Sabah, 1000 orang tewas dan ingat, baru aja tahun kemarin 26 Desember 2003 --- gempa bumi di Bam, Iran, 60.000 orang tewas lalu minggu kemarin 26 Desember 2004 --- gempa bumi tsunami di Aceh, 150.000 orang tewas 26 Desember berikutnya ?? wallahu alam mungkinkah siklus gempa/bencana ternyata ada hubungannya dengan penanggalan masehi tertentu ?? just my 2 cents Ferry Hakim - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
cocok. sepakat. setuju. salam, syaiful Minarwan [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id t cc: Subject: RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami 01/04/2005 12:07 PM Please respond to iagi-net Mbok yao besar sumbangan dan seberapa cepat sumbangan itu datang jangan dibandingkan. Mana kita tahu kalau mereka punya kebutuhan lain di tempat lain? Terus kalau memang ada sumbangan yah terima saja. Kalau memang ada udang dibalik batu, yah kita jangan mau meluluskan permintaan mereka dong. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Gempa lagi
Batusan aku dengerin radio ada gempa di Bondowongso Jatim, skala 4,8, bener nnggak ya ? Ism - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -