[iagi-net-l] Formation Temperature ? Re: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT

2006-01-16 Terurut Topik Amir Al Amin
Saya nambah pertanyaan saja..
   
  -Katanya temp sensor di MDT itu accurasinya 0.1 degC 
  -Kapan (bisa) kah temperature sensor itu dikalibrasi? Misal dicelupkan saja
  kedalam air mendidih 100degC kemudian kedalam es 0degC.
  Dst.
  -Termometer gelas yang dimasukkan ke dalam logging head,
  adalah jenis thermometer MRT (maximum reading thermometer).
  hanya membaca maximum reading. Bukan temperature profile.
  Umumnya kita menghitung gradient temperaturenya linear.
  Benarkah??
  -MRT dalam perjalanannya, tool, mungkin ke guncang-guncang, sehingga
  thermometernya bisa saja turun (??). Kayak thermometer panas badan,
  kalau kita kocok2 bisa turun. Yang ini saya agak lupa, bener  enggak ya...
   
  Jadi mana dong yang bisa dibilang correct temperature?
  Kalau mau serius, dirun saja continues temperature logging.
  (biasa di run di cased hole production logging).
   
  Sependek pengetahuan saya, temperature ini digunakan untuk koreksi
  log. Utamanya Neutron. 
  Kalau untuk reservoir (modeling)? Pakai apa ya..?
   
  Mungkin dari SLB/HAL bisa kasih masukan..?
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  BHT dari log dari thermometer dan merupakan max temp yang ata di bore hole
dan temp dari MDT dari potensiometer yang banyak terpengaruh oleh kondisi
tool
di dalam lubang..(yoyo effect dsb).

temen OPG pasti bisa menjelaskan lebih detail

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




Shofiyuddin 
l.com cc: 
Subject: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT 
16/01/2006 07:31 
AM 
Please respond to 
iagi-net 






Kali ada yang mau share rumus untuk menghitung static bottom hole
temperature (BHT) dari logging job. Saat ini saya menggunakan chart dari
halliburton untuk mencarinya dengan memasukkan parameter parameter seperti
circulation time, time since circulation stop, BHT untuk masing masing log.
Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada data
dari MDT.

trims untuk sebelumnya.


--
Salam hangat

Shofi



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

  



===
Amir Al Amin
Operation / Wellsite Geologist
Mobile (62)811592902
[EMAIL PROTECTED]
===

-
Yahoo! Photos – Showcase holiday pictures in hardcover
 Photo Books. You design it and we’ll bind it!

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-16 Terurut Topik Dave . SAIB
Punteen.

Saya meluruskan dua hal biar nyambung.

Buat 'mang Okim' yang ini 'uni' Yuriza Noor, geofisikawati TI di
Balikpapan.

Yuriza, mang Okim ini bos saya 20 tahun lebih yang lalu di kantor anda
sekarang (di Balikpapan).

Numpang liwat sajaaah.

Wassalaam,

D. Saib




|-+
| |   miko   |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   d   |
| ||
| |   14/01/2006 06:11 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
|
  | 
   |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id   
   |
  |   cc:   [EMAIL PROTECTED] 
   |
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, 
salam dari jambi)   |
  
|





- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, January 14, 2006 10:14 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam
dari jambi)

Pak Yuriza Noor,

Anda dari Totalkah ? Kebetulan beberapa hari yang lalu Pak Darto dan Ferita

disertai crew datang ke Pusat Promosi Batumulia di Bandung, ceritanya mau
shooting mang Okim dalam kaitannya dengan perpisahan Pak Festor , kawan
seperjuangan mang Okim di Balikpapan, 20 tahunan yang lalu. Mang Okim
sangat
terkesan waktu diundang ke acara Saint Barbe yang lalu di Jakarta. Mang
Okim
gaya deh, selain diservice kamar gratis di Hotel Mulia Senayan ( waduh,
geningan awis pisan kamarna ! ), mang Okim didudukkan semeja dengan beliau,

bersama-sama dengan team DKS yang seluruhnya urang Indonesia ( meja VVIP
lho
! ). Opo ora huebaat ( maksud mang Okim: sikap Pak Festor itu lho).

Mengenai adik Anda, rasanya sangat wajar kalau begitu dibutuhkan oleh
sebuah
perusahaan yang punya karyawan banyak, apalagi background nya begitu
meyakinkan, selain psychologist, MBA bidang labour relation lagi. Memang
akan mengalami shock berat manakala untuk pertama kalinya menerima segepok
duit, padahal sebelumnya harus ngerayu orang tua atau kakak-kakaknya untuk
ngelunasin indekosan yang hanya beberapa puluh dolar sebulan.

Mengenai gemstone players di Bali, mang Okim tidak banyak tahu. Ada anggota

mang Okim yang melebarkan sayapnya di Denpasar, di bidang gemstones. Hanya
dia kurang happy setelah Denpasar digoyang dua peristiwa bom . Katanya siih

tekor terus ( tapi kok bertahan ). Mang Okim ada dengar juga tentang
beberapa perusahaan gemstones yang mengelola recent corrals dan akar bahar
dll. Hal ini tentunya nyerempet-nyerempet bahaya karena  koral tersebut
sebetulnya dilindungi.

Nah itu dulu ya, jawaban mang Okim. Anda tidak cerita tentang alasan
mengapa
adik anda ragu-ragu ketika diundang melihat lokasi perusahaan asing
tersebut
di Ubud. Tak layakkah atau terlalu huebatkah ? Adik anda bisa saja ngontak
mang Okim di 022-6075855 / 6038712 atau di HP 08122010582 kalau benar-benar

membutuhkan advice. Salam batumulia, mang Okim.






 Pak Miko yang baik,
 Adik saya (cewek dan bukan geologis) di'tawar' oleh suatu perusahaan batu
 mulia milik orang amerika yang bermarkas di Bali (dan juga di thailand)
 gaji dan benefit yang sangat sangat menggiurkan.
 Posisi adik saya ini juga sudah tidak main main (Head of divison HR)
 disalah satu perusahaan multinational amerika berburuh banyak  dan
 setelah diundang jalan jalan ke lokasi perusahaan itu di Ubud jadi ragu
 ragu . dan bolak balik menelpon saya untuk minta pendapat ..
 Apakah pak Miko bisa share informasinya mengenai kegiatan pergemstonan di
 Bali, siapa saja playernya dan kenapa pula adik saya (background
psikologi
 dan mba dengan spesialisasi labour relation) sangat dibutuhkan oleh
 perushaan ini sehingga mau menawarkan gaji dan fasiltitas yang rada gila
 untuk ukuran indonesia ?.
 salam
 yuriza




 |-+
 | |   miko   |
 | |   [EMAIL PROTECTED]|
 | |   d   |
 | ||
 | |   14/01/2006 02:18 |
 | |   AM   |
 | |   Please respond to|
 | |   iagi-net |
 | ||
 |-+



Re: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT

2006-01-16 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada
data dari MDT.

Berdasarkan yang saya lewati, temperature MDT tidak bisa dipegang
100%. Sering kali untuk depth lebih dangkal temperaturenya lebih
tinggi sekitar 5-10 degree Celcius, dari depth yg lebih dalam. Saya
lebih percaya bahwa yang paling akurat yang bisa diberikan oleh MDT
adalah data PRESSURE bukan temperature.

Kalau menurut saya, untuk tahu BHT..maka data temperature dari MDT
tersebut harus diplot versus kedalaman (ss) maka BHT akan terlihat
dari trend tsb.
Plot ini mirip dengan plot pressure vs depth.

Tapi untuk HPHT, sepertinya plot ini tidak bisa dipercaya juga.

On 1/16/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kali ada yang mau share rumus untuk menghitung static bottom hole
 temperature (BHT) dari logging job. Saat ini saya menggunakan chart dari
 halliburton untuk mencarinya dengan memasukkan parameter parameter seperti
 circulation time, time since circulation stop, BHT untuk masing masing log.
 Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada data
 dari MDT.

 trims untuk sebelumnya.


 --
 Salam hangat

 Shofi

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset

2006-01-16 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Sekali lagi gurubesar itu adalah jabatan, bahkan pangkat juga bukan.
Jadi terserah masyarakat atau yang bersangkutan mau memanggil APU itu prof. 
atau tidak. Kalau tidak salah dalam undang2 (entah no berapa) memang ada 
diselipkan antara tanda kurung istilah professor ; jabatan gurubesar 
(profesor). Nah mungkin dalam soal APU juga mungkin ada diselipkan istilah 
itu.
Sama dengan Kyai, itu kan panggilan masyarakat pada seorang pimpinan 
pesantren.
Kalau tidak salah di Jerman pemimpin suatu lembaga research juga dipanggil 
professor, entah panggilan entah gelar resmi.
Di Amerika lebih lucu lagi, seorang full professor (jabatan) kalau punya 
Ph.D. dipanggilnya Dr. saja, sedangkan seorang assistant professor yang 
tidak punya Ph.D justru dipanggil Prof.

Jadi sekali lagi professor itu panggilan masyarakat saja.

- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, January 16, 2006 7:55 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi 
Profesor Riset





 Pak Koesoema.

 Sebenarnya disitu masalahnya , apabila di Kampus , tidak ada SK untuk
 gelar Profesor apakah itu sama dengan Guru Besar?
 Kemudian apakah dengan dikukuhkannya gelar Prof`Riset , itu
 adalah penganti dari gelar APU ?(mungkin rekan dari LIPI bisa menjawab).

 Tetlepas dari gelar dan non gelar , sebenarnya yang adalah menentukan

 kiprahnya ybs dalam ilmu yang digelutinya.

 Kalau kita mau berfikiran positip , saya kira ini penghargaan dari Pe-
 merintah (dalam hal ini diwakili oleh LIPI sebagai institusi Pemerintah)
 agar riset di Indonesia lebih berkembang.

 Semoga saja .

 Si Abah.



 Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi sebutan atau panggilan

masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan gurubesar (sama seperti
kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling tidak pada SK yang saya
terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau maka dengan ini ybs 
berhak

memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali tidak ada)Sekarang
kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli Peneliti Utama juga
dengan panggilan prof.
RPK
- Original Message -
From: ismail [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi
Profesor Riset





Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah bergera, bisa nggak kita2
yg
muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa harus mencapai usia diatas
pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg peduli?

__

Sangat Bisa , kenapa tidak
Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak yg usianya dibawah 50
th.
Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional ( dan banyak lagi jenis
jabatan semacam ini, spt perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll )  di
lingkungan pemrintahan ( ada jabatan fungsional ada jabatan struktural
spt
direktur,Dirjen,Kabag,dll ) dan gelar / tingkatan yg paling tinggi untuk
jabatan funsional peneliti/periset adalah APU (Ahli Peneliti Utama) dan
ini sudah ada sejak bertahun tahun lalu, Nah baru sekarang ( 2005 ini )
untuk pertama kalinya Gelar APU ini disetarakan ( diberi gelar baru )
Manjadi Profesor Riset ( Kalau dulu Ir,Bejo Msc APU , sekarang menjadi
Prof . Ir,Bejo Msc, kan tambah keren , jadi bagi yg telah punya APU bisa
menukarnya menjadi Profesor )
Untuk menjadi peneliti tsb, seseorang hrs mengumpulkan Angka Kredit
yang
diperoleh dari keaktifan masing masing untuk menulis, pembawa makalah,
mengikuti kegiatan kegiatan keilmuan , dll, semakin aktif semakin cepat
dapat APU tadi , jadi bisa umur 30 , 40 , atau lebih.makanya
sertifikat
sebagai pembawa makalah di pertemuan ilmiah/seminar menjadi sangat
penting
untuk investasi APU tsb.( tapi meskipun mempunyai sertifikat
segunung
namun bukan dari institusi pemerintah ya gak bisa dapat gelar profesor
tadi ).
Cuma yang aku agak ngeganjel , Profesor itu suatu gelar akademis atau
bukan sih ( profesor tapi tidak mengajar )
Mungkin ada yg tahu devinisi Profesor ?

Ism



salam,
PR
salah satu murid P Prayit juga

At 11:07 AM 1/13/2006 +0800, you wrote:

Selamat kepada Tiga Geoscientis  Pak Suprayitno Munadi, Hardi
Prasetyo  dan Dra Mimin Karmini yg telah diinobatkan sebagai Profesor
riset di lingkungan DESDM.

RDP
salah satu murid pak Prayit
==
Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB
Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset

Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU) dilingkungan DESDM pada Kamis
(5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI Prof Umar Anggoro Jenie
menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro mengharapkan
agar kelima Profesor Riset tersebut dapat menjadi teladan dan
motivator bagi para fungsional lainnya.

Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman, Dr. Suprajitno Munadi,
Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra. Mimin Karmini.

Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi tahun 1948 memiliki bidang
penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana Ilmu Kimia dari

Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam

2006-01-16 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Pak Miko itu memecahkan record, kalau Amien Rais dulu baru saja dikukuhkan 
jadi professor (gurubesar) 1 jam kemudian langsung mengundurkan diri, jadi 
kukuhnya hanya 1 jam. Tetapi kemudian menjabat gurubesar di universitas 
swasta, itu bedanya dg Pak Miko.


- Original Message - 
From: miko [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 16, 2006 9:06 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam



Dear Nhia,
Anda sudah melangkah maju dengan berani menjadi anggota milis IAGI. Semoga 
hal tersebut dapat mempercepat proses penyelesaian studi Anda. Mengenai 
gemology, akan sangat ideal kalau punya basic geology. Di Gemologycal 
Institute of America, baik di pusatnya Santa Monica, California, ataupun 
di cabang-cabangnya, Bangkok, Taipei , Hongkong, dll. persyaratannya hanya 
Toefl Inggris 500, selebihnya terserah, mau graduate university atau 
tidak, mau ilmu social atau eksakta, etc. Yang penting, bisa bayar school 
fee dan peralatannya yang lumayan mahal.
Ok ya, itu dulu jawaban mang Okim. Untuk pertanyaan yang lain, pasti ada 
yang lebih kompeten menjawab. Salam batumulia, mang Okim



- Original Message - 
From: nhia maniez [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sunday, January 15, 2006 11:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam



Dear All

 hehehehe lucu jg pengalaman Mang Okim tapi bagus jg sebagai ajang 
latihan  begini rasanya jadi Profesor alias Professeur in French.


 By the way saya ingin memperkenalkan diri karena baru pertama kali 
ikutan di milis ini yang kayaknya orang2 yang ikut dimilis ini  orang2 
hebat semua deh heheheehe saya bilang begitu karena saya sudah pernah 
ikut seminar yang beberapa orang diantara bapak-bapak ini menjadi 
pembicara baik di dalam Makassar atau diluar.Saya seorang mahasiswi S1 
Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin diMakassar Sulawesi 
Selatan.


 Sebenarnya sudah lama pengen ikutan milis ini tapi segan+minderan juga 
nih.Mohon bantuannya yah tuk Bapak2,Mas2,dan Mbak2 semuanya.


 Oiya buat Mang Okim sebenarnya kalau boleh tau basic ilmunya 
apa?dibidang Gemology yah?Terusterang saja di Geologi Unhas pengetahuan 
tentang Gemology masih kurang banget dan tidak dibahas secara mendalam 
dalam matakuliah yang berkaitan (mis:endapan mineral,dsb), Dan sepertinya 
senior2 saya belum ada yang menjadikan gemology sebagai skripsinya.Saya 
juga baru tahu kalau ternyata Thailand dan Amerika menaruh minat yang 
sangat besar dalam bidang ini(baru tau waktu baca dari miling list ini 
loh).Berarti bidang ini punya prospek yang bagus dong ke depannya.


 Terakhir saya butuh info mengenai Oil and Gas Company yang ada 
diKalimantan yang bisa Mahasiswa2 Geologi kunjungi dalam rangka Ekskursi. 
Kami ingin sekali buat kegiatan seperti itu.Kalau ada mohon diberitahu 
syarat-syarat yang diperlukan dan siapa yang bisa dihubungi.Mohon 
Bantuannya.(mungkin bapak2 atau mas2 atau mbak2 ada yang bisa 
bantu)Thanks tuk perhatiannya.


 My Best Regards

miko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dear All,

Bulan lalu, 16-17 Desember 2005, Fakultas MIPA Universitas Lambung 
Mangkurat

mengadakan Lokakarya Geofisika di Banjarmasin. Themanya kayaknya akan
mengundang macem-macem pendapat : Metode Geolistrik Dalam Penentuan 
Daerah
Potensi Mineral. Mang Okim diundang untuk membawakan makalah yang 
ditetapkan
oleh panitia berjudul: Mineral Kalimantan Selatan dalam Perspektif 
Gemologi
( bisa kan metode geolistrik dipakai untuk melacak peleo-rivers/ 
streams ).


Hari pertama , tanggal 16 , di acara makan malam, mang Okim mendapatkan
kehormatan duduk di samping Pak Rektor. Karena mang Okim tahu sedikit
tentang potensi tambang di KALSEL seperti batubara, besi, emas, minyak,
bahan semen portland, dan batumulia, maka ceritanya jadi seru. Usai makan
malam, mang Okim jadinya diminta mendampingi Pak Rektor lagi dalam acara
perkenalan dengan peserta ( 30 an dosen MIPA dari seluruh universitas di
KALSEL ). Selain memberikan motivasi, tentulah mang Okim memperkenalkan 
juga
tentang batumulia KALSEL khususnya intan, yang walaupun telah dikeduk 
sejak
lebih 100 tahunan yang lalu, ternyata tidak memberikan kesejahteraan 
berarti
bagi para pendulang dan masyarakat sekitar Cempaka. Sementara itu, 
cadangan

akik pembawa intannya yang nyampe 36 juta tons dengan nilai ekonomi 18
Triliun rupiah ( harga perkilo mentah 500 rupiah saja ) , dan yang bisa
mensejahterakan masyarakat secara luas kalau dikelola dengan bener, tak
pernah disentuh ( MIPA UNLAM dan KEMRISTEK bekerjasama dalam program
menjadikan Cempaka sebagai kawasan geowisata dimana Prof. Lilik H dan 
mang

Okim jadi nara sumbernya , Juni 2004 ).

Nah, cerita mang Okim jadi propesor terjadi keesokan harinya, tanggal 17
pagi. Pembicara pertama berasal dari salah satu instansi di Kalsel,
sedangkan mang Okim yang akan berbicara sesudahnya, duduk disampingnya.
Eeh ketika beliau menyadari keberadaan mang Okim, langsung saja 
beliau
memperkenalkan 

[iagi-net-l] Profesor dan Bar Koboi

2006-01-16 Terurut Topik Yo Sumartojo
Rekan-rekan geologiawan,

Komentar Prof. Koesoemadinata tentang professor di A.S. memang benar! 

Sewaktu saya jadi dosen (Assistant Professor) di Universitas Vanderbilt, saya 
disebut Professor oleh Dekan saya. Sekarang di tempat biro konsultan dimana 
saya bekerja, sebutan ini hanya untuk panggilan lelucon saja sebagai sebutan 
akrab oleh teman-teman sekerja.

Di beberapa film koboi Amerika, sebutan professor juga sering digunakan untuk 
menyebut pemain piano di bar koboi yang juga menjadi tempat tinggal kupu-kupu 
malam. Sering-sering ada adegan film, seorang pemabuk berkata kepada sang 
pemain piano:

Play it again professor!

salam,

Jojok Sumartojo
Marietta, Georgia, USA
 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Pertamina opposes establishment of joint venture with ExxonMobil

2006-01-16 Terurut Topik Noor Syarifuddin
kenapa gak bikin perusahaan konsorsium sajah... model vico, caltex itu
lho. jadi dua-duanya gak jadi operator tapi punya kontrol penuh.

salam,
-sorry kalau usulannya agak 'polos-polos sajah', gak ngerti soal pulitik
sih.

- Original Message -
From: Budi Sukamto [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, January 16, 2006 2:20 AM
Subject: [iagi-net-l] Pertamina opposes establishment of joint venture with
ExxonMobil


 FYI



 Pertamina opposes establishment of joint venture with ExxonMobil

 Saturday, January 14, 2006 - 09:06AM GMT+7

 State oil and gas company Pertamina has opposed the government's plan to
 establish a joint venture with ExxonMobil Indonesia to develop the
disputed
 Cepu oil block in East Java, Bisnis Indonesia reported on Saturday.

 Pertamina's Vice President said in Jakarta on Friday that the
establishment
 of the joint venture to develop the oil block would not solve the problem
 because there was no clear indication who would become the operator of the
 oil block.

 It is impossible to develop the oil block through a joint venture if both
 companies want to become its operator, he added.

 The government recently signed the new contract for the development of the
 Cepu oil block with its operators Pertamina and ExxonMobil Indonesia
 recently after prolonged negotiations.

 Under the new agreement, Pertamina and ExxonMobil will each have
 participating interest of 45 percent in the Cepu oil block. The other 10
 percent will be allocated to the local government which oversees the
 territory where the oil block is located. Both oil giants however want to
 become the operator of the massive oil block.

 Pertamina later proposed Exxon to take turn on the operatorship for every
 five years but the proposal is opposed by Exxon, saying it has the rights
to
 act as the sole operator until the end of the 30 year-contract.

 ExxonMobil formerly operated the Cepu oil block under technical assistance
 contract with Pertamina. The contract should have ended in 2010 but the
oil
 giant demanded the earlier extension of the contract for the certainty of
 its investment in the oil field for another 20 years. (*)







-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim)

2006-01-16 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Pak Awang,
Apakah di sebelah barat danau-danau tsb ada indikasi akumulasi sedimen yang
mungkin merupakan sisa cekungan kutei yang terpenggal oleh tinggian itu..?
atau semuanya habis tererosi..?

Kalau nggak salah ingat (sudah lama banget gak belajar kutei basin lagi...)
sumur paling barat (tinjau-1, eks Mobil kalau nggak salah), itu masih di
sisi timur dari tinggian itu ya..?


salam,


- Original Message -
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 16, 2006 1:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE:
[iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim)


 Pak Noor,

   Logikanya begitu. Tipis karena erosi dan tipis karena daerah terangkat.
Kalau kata Allen pernah jadi daerah2 luapan banjir, itu mestinya berhubungan
dengan minimalnya tempat akumulasi sedimen, sehingga kompensasinya bukan
vertikal tetapi lateral.

   salam,
   awang

 Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Awang,
 Logikanya di danau tsb sedimen-nya akan tipis sekali yah..?


 salam,

 - Original Message -
 From: Awang Satyana
 To: ;
 Sent: Friday, January 13, 2006 5:34 AM
 Subject: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l]
 Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim)


  Saya tidak tahu apakah asal geologi danau-danau Kutei (Semayang,
 Jempang, Melintang) yang disebutkan kawan-kawan di bawah ini sudah dibahas
 di milis ini. Maklum, saya baru kembali dari cuti dan ada ratusan surat di
 inbox-email yang terpaksa dihapus.
 
  Kutei Lakes, sejauh saya mengikuti geologi Kutei, adalah salah satu
 misteri geologi Kutei dan Kalimantan yang cukup menarik. Asal-muasalnya
 pernah disinggung oleh Hank Ott (1987, IPA) dan Wain dan Berod (1989,
IPA).
 Ada beberapa studi regional Kutei tak dipublikasikan yang pernah dilakukan
 Pertamina dan VICO awal tahun 1990-an yang antara lain menyinggung juga
 danau-danau habitat pesut ini.
 
  Menjadi menarik karena ketiga danau ini persis duduk di suatu elemen
 geologi terkenal di Kutei Basin, yaitu Kutei Gravity High. Ini adalah
suatu
 tinggian basement yang membuat +40 mgal Bouguer anomaly dibanding
 sekitarnya. Makin menarik karena tinggian ini punya trend yang persis
 seperti Meratus : SSW-NNE dan lebih menarik lagi karena di tempat Meratus
 habis di utara, di situlah Kutei Gravity High lebih kurang bermula.
 
  Pertanyaan : (1) bagaimana suatu gravity high, tinggian basement,
 membuat suatu topographic lows sehingga diduduki kompleks danau2 besar,
(2)
 ada hubungan apa antara Meratus dengan Kutei gravity high ?
 
  Data sumur dan geologi permukaan menunjukkan bahwa Kutei gravity high
 sebenarnya adalah poros inversi Kutei Basin yang terkenal itu (pasti
 familiar buat yang pernah bermain di upper Kutei Basin). High ini di
 beberapa tempat sebenarnya berkaitan dengan backthrusting ke arah barat
yang
 terjadi selama Mio-Pliosen (dominan thrusting di Kutei adalah ke timur).
 Dan, Kutei Gravity High juga bisa berperan sebagai akar westward
 backthrusting yang memotong permukaan sampai 20 km ke luar dari poros
 high-nya.
 
  Dalam konsep gliding tectonics (seperti yang dipopulerkan oleh Ott,
 1987, juga Rose  Hartono, 1976, dan sedikit disinggung van Bemmelen,
1949),
 Kutei gravity high adalah poros isostatic rebound. Karena gliding
tectonics,
 sediments di tempat ini dipindahkan oleh gravity sliding ke timur dan
 membentuk progradasi delta di Lower Kutei Basin sambil membentuk Samarinda
 anticlinorium. Hilangnya sedimen, secara isostatik akan menaikkan
basement,
 tetapi basement yang naik tak mencapai ketinggian semula seperti saat
 sedimen ada di atasnya. Kenapa ? Karena densitas basement jelas lebih
tinggi
 dari sedimen, maka di ketinggian yang rendah pun ia secara isostatik sudah
 mencapai equilibrium. Maka : terjadilah sekaligus dua kontras : (1)
gravity
 high karena basement rebound-naik oleh hilangnya sedimen, dan (2)
 topographic lows karena basement yang naik tak mencapai ketinggian semula
 saat sedimen masih ada. Topographic lows ini jelas akan menjadi tempat
 akumulasi tiga danau dengan feeder c
  hannel
  Sungai upper Mahakam.
 
  Model danau yang terbentuk karena isostatic rebound ini juga adalah Salt
 Lake di Utah, USA.
 
  Lalu, apa hubungan Meratus Range yang membatasi Barito di timur dengan
 Kutei gravity high yang melintasi tengah-tengah Kutei ? Ada, cukup
menarik,
 Meratus berpengaruh baik ke utara ke Kutei Gravity High, maupun ke selatan
 menuju Tanjung Raya, Barito Basin.
 
  salam,
  awang




 -
 Yahoo! Photos
  Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays,
whatever.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 

Re: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT

2006-01-16 Terurut Topik B. Pujasmadi
Rumusnya sih sederhan, BHT=Surface Temperature + (Gradien temperature *depth).
  Cuman masalahnya menentukan gradien temperature sering tidak akurat, karena 
data temperature yang tidak memadai. Gradien temperatur juga tidak konstan 
terhadap kedalaman.
  Umumnya data temperatur diperoleh dari data logging. Tapi data temperature 
dari hasil logging ini bukan static BHT yang dimaksud, karena lubang mengandung 
lumpur dan pengukuran sesaat setelah sirkulasi sehingga hasilnya akan lebih 
rendah dari temperatur sesungguhnya. Biasanya BHT tersebut diektrapolasi untuk 
mendapatkan static BHT, yang dihasilkan dari beberapa pengukuran di kedalaman 
yang sama. Hasilnya sangat tergantung kepada data yang ada (jumlah data, 
akurasi termometer, lamanya setelah berhenti sirkulasi, kedalaman, dll). Makin 
banyak datanya makin bagus hasilnya.
   
  Mungkin akan lebih baik kalau punya data PLT.
   
  Salam
  Bambang Pujasmadi
  

Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kali ada yang mau share rumus untuk menghitung static bottom hole
temperature (BHT) dari logging job. Saat ini saya menggunakan chart dari
halliburton untuk mencarinya dengan memasukkan parameter parameter seperti
circulation time, time since circulation stop, BHT untuk masing masing log.
Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada data
dari MDT.

trims untuk sebelumnya.


--
Salam hangat

Shofi
  



PUJAS
SilAvE  B-0714
AXIC CIBUBUR CHAPTER
 



-
Yahoo! Photos – Showcase holiday pictures in hardcover
 Photo Books. You design it and we’ll bind it!

Re: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim)

2006-01-16 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Noor,
   
  Danau-danau ini ada sesudah Upper Kutei terinversi, terangkat, dan tererosi. 
Di sebelah barat danau2 itu masih ada sedimen Upper Kutei yang tak tererosi, 
tetapi semua sedimen Miosen sudah habis oleh erosi. Modeling berdasarkan VR 
(vitrinite reflectance) di permukaan atau beberapa sumur di wilayah ini 
menunjukkan bahwa pengangkatan dan erosi mencapai sekitar 4500 meter.
   
  Sumur Tinjau-1 (Mobil Semayang Block, tahun 1980an), ada di sisi barat 
(baratdaya) danau2 Kutei, dan hanya menemukan sedimen lebih tua dari Oligosen 
yang tak prospek. VR di permukaan telah mencapai 3.5 % (maka pasti sekuen di 
bawahnya sudah overmature).
   
  sumur Batuq-1 (Elf Aquitaine Ritan-Maruwai Block, tahun 1980an) lebih ke 
barat lagi di dekat sungai Kelian, hanya menemukan sekuen deep marine shales 
Formasi Ujoh Bilang (Eosen-Oligosen) dengan sisipan pasir volkaniklastik Len 
Muring.
   
  Makin ke barat tersingkaplah endapan2 tertua Kutei : Batu Belaq, Batu Kelau, 
dan konglomerat dasar Kiham Haloq.
   
  Maka, sulit mencari hidrokarbon di wilayah ini, semua sudah overmature, dan 
kekurangan batuan induk yang baik. Mencari batubara atau emas lebih prospek di 
wilayah ini daripada hidrokarbon, kecuali agak ke arah Barito menuju wilayah 
sekitar Kerendan field (Blok Elnusa Bangkanai sekarang).
   
  Saya pun sudah lama sekali tak evaluasi wilayah2 ini, kecuali Kerendan, 
terakhir kali tahun th. 1997 saat mempelajari Eosen Beriun sands di wilayah 
Sangatta-Bungalun (dipublikasi di IPA 1997 simposium sequence stratigraphy) dan 
south Upper Kutei saat mencari ekivalen batupasir produktif Eosen Tengah 
Fm.Tanjung Barito di Upper Kutei.
   
  salam,
  awang

Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang,
Apakah di sebelah barat danau-danau tsb ada indikasi akumulasi sedimen yang
mungkin merupakan sisa cekungan kutei yang terpenggal oleh tinggian itu..?
atau semuanya habis tererosi..?

Kalau nggak salah ingat (sudah lama banget gak belajar kutei basin lagi...)
sumur paling barat (tinjau-1, eks Mobil kalau nggak salah), itu masih di
sisi timur dari tinggian itu ya..?


salam,


- Original Message -
From: Awang Satyana 
To: ; 
Sent: Monday, January 16, 2006 1:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE:
[iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim)


 Pak Noor,

 Logikanya begitu. Tipis karena erosi dan tipis karena daerah terangkat.
Kalau kata Allen pernah jadi daerah2 luapan banjir, itu mestinya berhubungan
dengan minimalnya tempat akumulasi sedimen, sehingga kompensasinya bukan
vertikal tetapi lateral.

 salam,
 awang

 Noor Syarifuddin wrote:
 Pak Awang,
 Logikanya di danau tsb sedimen-nya akan tipis sekali yah..?


 salam,

 - Original Message -
 From: Awang Satyana
 To: ;
 Sent: Friday, January 13, 2006 5:34 AM
 Subject: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l]
 Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim)


  Saya tidak tahu apakah asal geologi danau-danau Kutei (Semayang,
 Jempang, Melintang) yang disebutkan kawan-kawan di bawah ini sudah dibahas
 di milis ini. Maklum, saya baru kembali dari cuti dan ada ratusan surat di
 inbox-email yang terpaksa dihapus.
 
  Kutei Lakes, sejauh saya mengikuti geologi Kutei, adalah salah satu
 misteri geologi Kutei dan Kalimantan yang cukup menarik. Asal-muasalnya
 pernah disinggung oleh Hank Ott (1987, IPA) dan Wain dan Berod (1989,
IPA).
 Ada beberapa studi regional Kutei tak dipublikasikan yang pernah dilakukan
 Pertamina dan VICO awal tahun 1990-an yang antara lain menyinggung juga
 danau-danau habitat pesut ini.
 
  Menjadi menarik karena ketiga danau ini persis duduk di suatu elemen
 geologi terkenal di Kutei Basin, yaitu Kutei Gravity High. Ini adalah
suatu
 tinggian basement yang membuat +40 mgal Bouguer anomaly dibanding
 sekitarnya. Makin menarik karena tinggian ini punya trend yang persis
 seperti Meratus : SSW-NNE dan lebih menarik lagi karena di tempat Meratus
 habis di utara, di situlah Kutei Gravity High lebih kurang bermula.
 
  Pertanyaan : (1) bagaimana suatu gravity high, tinggian basement,
 membuat suatu topographic lows sehingga diduduki kompleks danau2 besar,
(2)
 ada hubungan apa antara Meratus dengan Kutei gravity high ?
 
  Data sumur dan geologi permukaan menunjukkan bahwa Kutei gravity high
 sebenarnya adalah poros inversi Kutei Basin yang terkenal itu (pasti
 familiar buat yang pernah bermain di upper Kutei Basin). High ini di
 beberapa tempat sebenarnya berkaitan dengan backthrusting ke arah barat
yang
 terjadi selama Mio-Pliosen (dominan thrusting di Kutei adalah ke timur).
 Dan, Kutei Gravity High juga bisa berperan sebagai akar westward
 backthrusting yang memotong permukaan sampai 20 km ke luar dari poros
 high-nya.
 
  Dalam konsep gliding tectonics (seperti yang dipopulerkan oleh Ott,
 1987, juga Rose  Hartono, 1976, dan sedikit disinggung van Bemmelen,
1949),
 Kutei gravity high adalah poros isostatic rebound. Karena gliding
tectonics,
 sediments