[iagi-net-l] Formation Temperature ? Re: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT
Saya nambah pertanyaan saja.. -Katanya temp sensor di MDT itu accurasinya 0.1 degC -Kapan (bisa) kah temperature sensor itu dikalibrasi? Misal dicelupkan saja kedalam air mendidih 100degC kemudian kedalam es 0degC. Dst. -Termometer gelas yang dimasukkan ke dalam logging head, adalah jenis thermometer MRT (maximum reading thermometer). hanya membaca maximum reading. Bukan temperature profile. Umumnya kita menghitung gradient temperaturenya linear. Benarkah?? -MRT dalam perjalanannya, tool, mungkin ke guncang-guncang, sehingga thermometernya bisa saja turun (??). Kayak thermometer panas badan, kalau kita kocok2 bisa turun. Yang ini saya agak lupa, bener enggak ya... Jadi mana dong yang bisa dibilang correct temperature? Kalau mau serius, dirun saja continues temperature logging. (biasa di run di cased hole production logging). Sependek pengetahuan saya, temperature ini digunakan untuk koreksi log. Utamanya Neutron. Kalau untuk reservoir (modeling)? Pakai apa ya..? Mungkin dari SLB/HAL bisa kasih masukan..? [EMAIL PROTECTED] wrote: BHT dari log dari thermometer dan merupakan max temp yang ata di bore hole dan temp dari MDT dari potensiometer yang banyak terpengaruh oleh kondisi tool di dalam lubang..(yoyo effect dsb). temen OPG pasti bisa menjelaskan lebih detail Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Shofiyuddin l.com cc: Subject: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT 16/01/2006 07:31 AM Please respond to iagi-net Kali ada yang mau share rumus untuk menghitung static bottom hole temperature (BHT) dari logging job. Saat ini saya menggunakan chart dari halliburton untuk mencarinya dengan memasukkan parameter parameter seperti circulation time, time since circulation stop, BHT untuk masing masing log. Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada data dari MDT. trims untuk sebelumnya. -- Salam hangat Shofi This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - === Amir Al Amin Operation / Wellsite Geologist Mobile (62)811592902 [EMAIL PROTECTED] === - Yahoo! Photos Showcase holiday pictures in hardcover Photo Books. You design it and well bind it!
Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)
Punteen. Saya meluruskan dua hal biar nyambung. Buat 'mang Okim' yang ini 'uni' Yuriza Noor, geofisikawati TI di Balikpapan. Yuriza, mang Okim ini bos saya 20 tahun lebih yang lalu di kantor anda sekarang (di Balikpapan). Numpang liwat sajaaah. Wassalaam, D. Saib |-+ | | miko | | | [EMAIL PROTECTED]| | | d | | || | | 14/01/2006 06:11 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ | | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: [EMAIL PROTECTED] | | Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi) | | - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, January 14, 2006 10:14 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi) Pak Yuriza Noor, Anda dari Totalkah ? Kebetulan beberapa hari yang lalu Pak Darto dan Ferita disertai crew datang ke Pusat Promosi Batumulia di Bandung, ceritanya mau shooting mang Okim dalam kaitannya dengan perpisahan Pak Festor , kawan seperjuangan mang Okim di Balikpapan, 20 tahunan yang lalu. Mang Okim sangat terkesan waktu diundang ke acara Saint Barbe yang lalu di Jakarta. Mang Okim gaya deh, selain diservice kamar gratis di Hotel Mulia Senayan ( waduh, geningan awis pisan kamarna ! ), mang Okim didudukkan semeja dengan beliau, bersama-sama dengan team DKS yang seluruhnya urang Indonesia ( meja VVIP lho ! ). Opo ora huebaat ( maksud mang Okim: sikap Pak Festor itu lho). Mengenai adik Anda, rasanya sangat wajar kalau begitu dibutuhkan oleh sebuah perusahaan yang punya karyawan banyak, apalagi background nya begitu meyakinkan, selain psychologist, MBA bidang labour relation lagi. Memang akan mengalami shock berat manakala untuk pertama kalinya menerima segepok duit, padahal sebelumnya harus ngerayu orang tua atau kakak-kakaknya untuk ngelunasin indekosan yang hanya beberapa puluh dolar sebulan. Mengenai gemstone players di Bali, mang Okim tidak banyak tahu. Ada anggota mang Okim yang melebarkan sayapnya di Denpasar, di bidang gemstones. Hanya dia kurang happy setelah Denpasar digoyang dua peristiwa bom . Katanya siih tekor terus ( tapi kok bertahan ). Mang Okim ada dengar juga tentang beberapa perusahaan gemstones yang mengelola recent corrals dan akar bahar dll. Hal ini tentunya nyerempet-nyerempet bahaya karena koral tersebut sebetulnya dilindungi. Nah itu dulu ya, jawaban mang Okim. Anda tidak cerita tentang alasan mengapa adik anda ragu-ragu ketika diundang melihat lokasi perusahaan asing tersebut di Ubud. Tak layakkah atau terlalu huebatkah ? Adik anda bisa saja ngontak mang Okim di 022-6075855 / 6038712 atau di HP 08122010582 kalau benar-benar membutuhkan advice. Salam batumulia, mang Okim. Pak Miko yang baik, Adik saya (cewek dan bukan geologis) di'tawar' oleh suatu perusahaan batu mulia milik orang amerika yang bermarkas di Bali (dan juga di thailand) gaji dan benefit yang sangat sangat menggiurkan. Posisi adik saya ini juga sudah tidak main main (Head of divison HR) disalah satu perusahaan multinational amerika berburuh banyak dan setelah diundang jalan jalan ke lokasi perusahaan itu di Ubud jadi ragu ragu . dan bolak balik menelpon saya untuk minta pendapat .. Apakah pak Miko bisa share informasinya mengenai kegiatan pergemstonan di Bali, siapa saja playernya dan kenapa pula adik saya (background psikologi dan mba dengan spesialisasi labour relation) sangat dibutuhkan oleh perushaan ini sehingga mau menawarkan gaji dan fasiltitas yang rada gila untuk ukuran indonesia ?. salam yuriza |-+ | | miko | | | [EMAIL PROTECTED]| | | d | | || | | 14/01/2006 02:18 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+
Re: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT
Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada data dari MDT. Berdasarkan yang saya lewati, temperature MDT tidak bisa dipegang 100%. Sering kali untuk depth lebih dangkal temperaturenya lebih tinggi sekitar 5-10 degree Celcius, dari depth yg lebih dalam. Saya lebih percaya bahwa yang paling akurat yang bisa diberikan oleh MDT adalah data PRESSURE bukan temperature. Kalau menurut saya, untuk tahu BHT..maka data temperature dari MDT tersebut harus diplot versus kedalaman (ss) maka BHT akan terlihat dari trend tsb. Plot ini mirip dengan plot pressure vs depth. Tapi untuk HPHT, sepertinya plot ini tidak bisa dipercaya juga. On 1/16/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Kali ada yang mau share rumus untuk menghitung static bottom hole temperature (BHT) dari logging job. Saat ini saya menggunakan chart dari halliburton untuk mencarinya dengan memasukkan parameter parameter seperti circulation time, time since circulation stop, BHT untuk masing masing log. Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada data dari MDT. trims untuk sebelumnya. -- Salam hangat Shofi - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset
Sekali lagi gurubesar itu adalah jabatan, bahkan pangkat juga bukan. Jadi terserah masyarakat atau yang bersangkutan mau memanggil APU itu prof. atau tidak. Kalau tidak salah dalam undang2 (entah no berapa) memang ada diselipkan antara tanda kurung istilah professor ; jabatan gurubesar (profesor). Nah mungkin dalam soal APU juga mungkin ada diselipkan istilah itu. Sama dengan Kyai, itu kan panggilan masyarakat pada seorang pimpinan pesantren. Kalau tidak salah di Jerman pemimpin suatu lembaga research juga dipanggil professor, entah panggilan entah gelar resmi. Di Amerika lebih lucu lagi, seorang full professor (jabatan) kalau punya Ph.D. dipanggilnya Dr. saja, sedangkan seorang assistant professor yang tidak punya Ph.D justru dipanggil Prof. Jadi sekali lagi professor itu panggilan masyarakat saja. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 16, 2006 7:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Pak Koesoema. Sebenarnya disitu masalahnya , apabila di Kampus , tidak ada SK untuk gelar Profesor apakah itu sama dengan Guru Besar? Kemudian apakah dengan dikukuhkannya gelar Prof`Riset , itu adalah penganti dari gelar APU ?(mungkin rekan dari LIPI bisa menjawab). Tetlepas dari gelar dan non gelar , sebenarnya yang adalah menentukan kiprahnya ybs dalam ilmu yang digelutinya. Kalau kita mau berfikiran positip , saya kira ini penghargaan dari Pe- merintah (dalam hal ini diwakili oleh LIPI sebagai institusi Pemerintah) agar riset di Indonesia lebih berkembang. Semoga saja . Si Abah. Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi sebutan atau panggilan masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan gurubesar (sama seperti kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling tidak pada SK yang saya terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau maka dengan ini ybs berhak memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali tidak ada)Sekarang kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli Peneliti Utama juga dengan panggilan prof. RPK - Original Message - From: ismail [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah bergera, bisa nggak kita2 yg muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa harus mencapai usia diatas pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg peduli? __ Sangat Bisa , kenapa tidak Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak yg usianya dibawah 50 th. Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional ( dan banyak lagi jenis jabatan semacam ini, spt perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll ) di lingkungan pemrintahan ( ada jabatan fungsional ada jabatan struktural spt direktur,Dirjen,Kabag,dll ) dan gelar / tingkatan yg paling tinggi untuk jabatan funsional peneliti/periset adalah APU (Ahli Peneliti Utama) dan ini sudah ada sejak bertahun tahun lalu, Nah baru sekarang ( 2005 ini ) untuk pertama kalinya Gelar APU ini disetarakan ( diberi gelar baru ) Manjadi Profesor Riset ( Kalau dulu Ir,Bejo Msc APU , sekarang menjadi Prof . Ir,Bejo Msc, kan tambah keren , jadi bagi yg telah punya APU bisa menukarnya menjadi Profesor ) Untuk menjadi peneliti tsb, seseorang hrs mengumpulkan Angka Kredit yang diperoleh dari keaktifan masing masing untuk menulis, pembawa makalah, mengikuti kegiatan kegiatan keilmuan , dll, semakin aktif semakin cepat dapat APU tadi , jadi bisa umur 30 , 40 , atau lebih.makanya sertifikat sebagai pembawa makalah di pertemuan ilmiah/seminar menjadi sangat penting untuk investasi APU tsb.( tapi meskipun mempunyai sertifikat segunung namun bukan dari institusi pemerintah ya gak bisa dapat gelar profesor tadi ). Cuma yang aku agak ngeganjel , Profesor itu suatu gelar akademis atau bukan sih ( profesor tapi tidak mengajar ) Mungkin ada yg tahu devinisi Profesor ? Ism salam, PR salah satu murid P Prayit juga At 11:07 AM 1/13/2006 +0800, you wrote: Selamat kepada Tiga Geoscientis Pak Suprayitno Munadi, Hardi Prasetyo dan Dra Mimin Karmini yg telah diinobatkan sebagai Profesor riset di lingkungan DESDM. RDP salah satu murid pak Prayit == Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU) dilingkungan DESDM pada Kamis (5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI Prof Umar Anggoro Jenie menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro mengharapkan agar kelima Profesor Riset tersebut dapat menjadi teladan dan motivator bagi para fungsional lainnya. Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman, Dr. Suprajitno Munadi, Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra. Mimin Karmini. Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi tahun 1948 memiliki bidang penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana Ilmu Kimia dari
Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam
Pak Miko itu memecahkan record, kalau Amien Rais dulu baru saja dikukuhkan jadi professor (gurubesar) 1 jam kemudian langsung mengundurkan diri, jadi kukuhnya hanya 1 jam. Tetapi kemudian menjabat gurubesar di universitas swasta, itu bedanya dg Pak Miko. - Original Message - From: miko [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 16, 2006 9:06 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam Dear Nhia, Anda sudah melangkah maju dengan berani menjadi anggota milis IAGI. Semoga hal tersebut dapat mempercepat proses penyelesaian studi Anda. Mengenai gemology, akan sangat ideal kalau punya basic geology. Di Gemologycal Institute of America, baik di pusatnya Santa Monica, California, ataupun di cabang-cabangnya, Bangkok, Taipei , Hongkong, dll. persyaratannya hanya Toefl Inggris 500, selebihnya terserah, mau graduate university atau tidak, mau ilmu social atau eksakta, etc. Yang penting, bisa bayar school fee dan peralatannya yang lumayan mahal. Ok ya, itu dulu jawaban mang Okim. Untuk pertanyaan yang lain, pasti ada yang lebih kompeten menjawab. Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: nhia maniez [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, January 15, 2006 11:34 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam Dear All hehehehe lucu jg pengalaman Mang Okim tapi bagus jg sebagai ajang latihan begini rasanya jadi Profesor alias Professeur in French. By the way saya ingin memperkenalkan diri karena baru pertama kali ikutan di milis ini yang kayaknya orang2 yang ikut dimilis ini orang2 hebat semua deh heheheehe saya bilang begitu karena saya sudah pernah ikut seminar yang beberapa orang diantara bapak-bapak ini menjadi pembicara baik di dalam Makassar atau diluar.Saya seorang mahasiswi S1 Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin diMakassar Sulawesi Selatan. Sebenarnya sudah lama pengen ikutan milis ini tapi segan+minderan juga nih.Mohon bantuannya yah tuk Bapak2,Mas2,dan Mbak2 semuanya. Oiya buat Mang Okim sebenarnya kalau boleh tau basic ilmunya apa?dibidang Gemology yah?Terusterang saja di Geologi Unhas pengetahuan tentang Gemology masih kurang banget dan tidak dibahas secara mendalam dalam matakuliah yang berkaitan (mis:endapan mineral,dsb), Dan sepertinya senior2 saya belum ada yang menjadikan gemology sebagai skripsinya.Saya juga baru tahu kalau ternyata Thailand dan Amerika menaruh minat yang sangat besar dalam bidang ini(baru tau waktu baca dari miling list ini loh).Berarti bidang ini punya prospek yang bagus dong ke depannya. Terakhir saya butuh info mengenai Oil and Gas Company yang ada diKalimantan yang bisa Mahasiswa2 Geologi kunjungi dalam rangka Ekskursi. Kami ingin sekali buat kegiatan seperti itu.Kalau ada mohon diberitahu syarat-syarat yang diperlukan dan siapa yang bisa dihubungi.Mohon Bantuannya.(mungkin bapak2 atau mas2 atau mbak2 ada yang bisa bantu)Thanks tuk perhatiannya. My Best Regards miko [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Bulan lalu, 16-17 Desember 2005, Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat mengadakan Lokakarya Geofisika di Banjarmasin. Themanya kayaknya akan mengundang macem-macem pendapat : Metode Geolistrik Dalam Penentuan Daerah Potensi Mineral. Mang Okim diundang untuk membawakan makalah yang ditetapkan oleh panitia berjudul: Mineral Kalimantan Selatan dalam Perspektif Gemologi ( bisa kan metode geolistrik dipakai untuk melacak peleo-rivers/ streams ). Hari pertama , tanggal 16 , di acara makan malam, mang Okim mendapatkan kehormatan duduk di samping Pak Rektor. Karena mang Okim tahu sedikit tentang potensi tambang di KALSEL seperti batubara, besi, emas, minyak, bahan semen portland, dan batumulia, maka ceritanya jadi seru. Usai makan malam, mang Okim jadinya diminta mendampingi Pak Rektor lagi dalam acara perkenalan dengan peserta ( 30 an dosen MIPA dari seluruh universitas di KALSEL ). Selain memberikan motivasi, tentulah mang Okim memperkenalkan juga tentang batumulia KALSEL khususnya intan, yang walaupun telah dikeduk sejak lebih 100 tahunan yang lalu, ternyata tidak memberikan kesejahteraan berarti bagi para pendulang dan masyarakat sekitar Cempaka. Sementara itu, cadangan akik pembawa intannya yang nyampe 36 juta tons dengan nilai ekonomi 18 Triliun rupiah ( harga perkilo mentah 500 rupiah saja ) , dan yang bisa mensejahterakan masyarakat secara luas kalau dikelola dengan bener, tak pernah disentuh ( MIPA UNLAM dan KEMRISTEK bekerjasama dalam program menjadikan Cempaka sebagai kawasan geowisata dimana Prof. Lilik H dan mang Okim jadi nara sumbernya , Juni 2004 ). Nah, cerita mang Okim jadi propesor terjadi keesokan harinya, tanggal 17 pagi. Pembicara pertama berasal dari salah satu instansi di Kalsel, sedangkan mang Okim yang akan berbicara sesudahnya, duduk disampingnya. Eeh ketika beliau menyadari keberadaan mang Okim, langsung saja beliau memperkenalkan
[iagi-net-l] Profesor dan Bar Koboi
Rekan-rekan geologiawan, Komentar Prof. Koesoemadinata tentang professor di A.S. memang benar! Sewaktu saya jadi dosen (Assistant Professor) di Universitas Vanderbilt, saya disebut Professor oleh Dekan saya. Sekarang di tempat biro konsultan dimana saya bekerja, sebutan ini hanya untuk panggilan lelucon saja sebagai sebutan akrab oleh teman-teman sekerja. Di beberapa film koboi Amerika, sebutan professor juga sering digunakan untuk menyebut pemain piano di bar koboi yang juga menjadi tempat tinggal kupu-kupu malam. Sering-sering ada adegan film, seorang pemabuk berkata kepada sang pemain piano: Play it again professor! salam, Jojok Sumartojo Marietta, Georgia, USA - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Pertamina opposes establishment of joint venture with ExxonMobil
kenapa gak bikin perusahaan konsorsium sajah... model vico, caltex itu lho. jadi dua-duanya gak jadi operator tapi punya kontrol penuh. salam, -sorry kalau usulannya agak 'polos-polos sajah', gak ngerti soal pulitik sih. - Original Message - From: Budi Sukamto [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 16, 2006 2:20 AM Subject: [iagi-net-l] Pertamina opposes establishment of joint venture with ExxonMobil FYI Pertamina opposes establishment of joint venture with ExxonMobil Saturday, January 14, 2006 - 09:06AM GMT+7 State oil and gas company Pertamina has opposed the government's plan to establish a joint venture with ExxonMobil Indonesia to develop the disputed Cepu oil block in East Java, Bisnis Indonesia reported on Saturday. Pertamina's Vice President said in Jakarta on Friday that the establishment of the joint venture to develop the oil block would not solve the problem because there was no clear indication who would become the operator of the oil block. It is impossible to develop the oil block through a joint venture if both companies want to become its operator, he added. The government recently signed the new contract for the development of the Cepu oil block with its operators Pertamina and ExxonMobil Indonesia recently after prolonged negotiations. Under the new agreement, Pertamina and ExxonMobil will each have participating interest of 45 percent in the Cepu oil block. The other 10 percent will be allocated to the local government which oversees the territory where the oil block is located. Both oil giants however want to become the operator of the massive oil block. Pertamina later proposed Exxon to take turn on the operatorship for every five years but the proposal is opposed by Exxon, saying it has the rights to act as the sole operator until the end of the 30 year-contract. ExxonMobil formerly operated the Cepu oil block under technical assistance contract with Pertamina. The contract should have ended in 2010 but the oil giant demanded the earlier extension of the contract for the certainty of its investment in the oil field for another 20 years. (*) - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim)
Pak Awang, Apakah di sebelah barat danau-danau tsb ada indikasi akumulasi sedimen yang mungkin merupakan sisa cekungan kutei yang terpenggal oleh tinggian itu..? atau semuanya habis tererosi..? Kalau nggak salah ingat (sudah lama banget gak belajar kutei basin lagi...) sumur paling barat (tinjau-1, eks Mobil kalau nggak salah), itu masih di sisi timur dari tinggian itu ya..? salam, - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 16, 2006 1:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim) Pak Noor, Logikanya begitu. Tipis karena erosi dan tipis karena daerah terangkat. Kalau kata Allen pernah jadi daerah2 luapan banjir, itu mestinya berhubungan dengan minimalnya tempat akumulasi sedimen, sehingga kompensasinya bukan vertikal tetapi lateral. salam, awang Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Logikanya di danau tsb sedimen-nya akan tipis sekali yah..? salam, - Original Message - From: Awang Satyana To: ; Sent: Friday, January 13, 2006 5:34 AM Subject: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim) Saya tidak tahu apakah asal geologi danau-danau Kutei (Semayang, Jempang, Melintang) yang disebutkan kawan-kawan di bawah ini sudah dibahas di milis ini. Maklum, saya baru kembali dari cuti dan ada ratusan surat di inbox-email yang terpaksa dihapus. Kutei Lakes, sejauh saya mengikuti geologi Kutei, adalah salah satu misteri geologi Kutei dan Kalimantan yang cukup menarik. Asal-muasalnya pernah disinggung oleh Hank Ott (1987, IPA) dan Wain dan Berod (1989, IPA). Ada beberapa studi regional Kutei tak dipublikasikan yang pernah dilakukan Pertamina dan VICO awal tahun 1990-an yang antara lain menyinggung juga danau-danau habitat pesut ini. Menjadi menarik karena ketiga danau ini persis duduk di suatu elemen geologi terkenal di Kutei Basin, yaitu Kutei Gravity High. Ini adalah suatu tinggian basement yang membuat +40 mgal Bouguer anomaly dibanding sekitarnya. Makin menarik karena tinggian ini punya trend yang persis seperti Meratus : SSW-NNE dan lebih menarik lagi karena di tempat Meratus habis di utara, di situlah Kutei Gravity High lebih kurang bermula. Pertanyaan : (1) bagaimana suatu gravity high, tinggian basement, membuat suatu topographic lows sehingga diduduki kompleks danau2 besar, (2) ada hubungan apa antara Meratus dengan Kutei gravity high ? Data sumur dan geologi permukaan menunjukkan bahwa Kutei gravity high sebenarnya adalah poros inversi Kutei Basin yang terkenal itu (pasti familiar buat yang pernah bermain di upper Kutei Basin). High ini di beberapa tempat sebenarnya berkaitan dengan backthrusting ke arah barat yang terjadi selama Mio-Pliosen (dominan thrusting di Kutei adalah ke timur). Dan, Kutei Gravity High juga bisa berperan sebagai akar westward backthrusting yang memotong permukaan sampai 20 km ke luar dari poros high-nya. Dalam konsep gliding tectonics (seperti yang dipopulerkan oleh Ott, 1987, juga Rose Hartono, 1976, dan sedikit disinggung van Bemmelen, 1949), Kutei gravity high adalah poros isostatic rebound. Karena gliding tectonics, sediments di tempat ini dipindahkan oleh gravity sliding ke timur dan membentuk progradasi delta di Lower Kutei Basin sambil membentuk Samarinda anticlinorium. Hilangnya sedimen, secara isostatik akan menaikkan basement, tetapi basement yang naik tak mencapai ketinggian semula seperti saat sedimen ada di atasnya. Kenapa ? Karena densitas basement jelas lebih tinggi dari sedimen, maka di ketinggian yang rendah pun ia secara isostatik sudah mencapai equilibrium. Maka : terjadilah sekaligus dua kontras : (1) gravity high karena basement rebound-naik oleh hilangnya sedimen, dan (2) topographic lows karena basement yang naik tak mencapai ketinggian semula saat sedimen masih ada. Topographic lows ini jelas akan menjadi tempat akumulasi tiga danau dengan feeder c hannel Sungai upper Mahakam. Model danau yang terbentuk karena isostatic rebound ini juga adalah Salt Lake di Utah, USA. Lalu, apa hubungan Meratus Range yang membatasi Barito di timur dengan Kutei gravity high yang melintasi tengah-tengah Kutei ? Ada, cukup menarik, Meratus berpengaruh baik ke utara ke Kutei Gravity High, maupun ke selatan menuju Tanjung Raya, Barito Basin. salam, awang - Yahoo! Photos Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays, whatever. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive
Re: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT
Rumusnya sih sederhan, BHT=Surface Temperature + (Gradien temperature *depth). Cuman masalahnya menentukan gradien temperature sering tidak akurat, karena data temperature yang tidak memadai. Gradien temperatur juga tidak konstan terhadap kedalaman. Umumnya data temperatur diperoleh dari data logging. Tapi data temperature dari hasil logging ini bukan static BHT yang dimaksud, karena lubang mengandung lumpur dan pengukuran sesaat setelah sirkulasi sehingga hasilnya akan lebih rendah dari temperatur sesungguhnya. Biasanya BHT tersebut diektrapolasi untuk mendapatkan static BHT, yang dihasilkan dari beberapa pengukuran di kedalaman yang sama. Hasilnya sangat tergantung kepada data yang ada (jumlah data, akurasi termometer, lamanya setelah berhenti sirkulasi, kedalaman, dll). Makin banyak datanya makin bagus hasilnya. Mungkin akan lebih baik kalau punya data PLT. Salam Bambang Pujasmadi Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Kali ada yang mau share rumus untuk menghitung static bottom hole temperature (BHT) dari logging job. Saat ini saya menggunakan chart dari halliburton untuk mencarinya dengan memasukkan parameter parameter seperti circulation time, time since circulation stop, BHT untuk masing masing log. Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada data dari MDT. trims untuk sebelumnya. -- Salam hangat Shofi PUJAS SilAvE B-0714 AXIC CIBUBUR CHAPTER - Yahoo! Photos Showcase holiday pictures in hardcover Photo Books. You design it and well bind it!
Re: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim)
Pak Noor, Danau-danau ini ada sesudah Upper Kutei terinversi, terangkat, dan tererosi. Di sebelah barat danau2 itu masih ada sedimen Upper Kutei yang tak tererosi, tetapi semua sedimen Miosen sudah habis oleh erosi. Modeling berdasarkan VR (vitrinite reflectance) di permukaan atau beberapa sumur di wilayah ini menunjukkan bahwa pengangkatan dan erosi mencapai sekitar 4500 meter. Sumur Tinjau-1 (Mobil Semayang Block, tahun 1980an), ada di sisi barat (baratdaya) danau2 Kutei, dan hanya menemukan sedimen lebih tua dari Oligosen yang tak prospek. VR di permukaan telah mencapai 3.5 % (maka pasti sekuen di bawahnya sudah overmature). sumur Batuq-1 (Elf Aquitaine Ritan-Maruwai Block, tahun 1980an) lebih ke barat lagi di dekat sungai Kelian, hanya menemukan sekuen deep marine shales Formasi Ujoh Bilang (Eosen-Oligosen) dengan sisipan pasir volkaniklastik Len Muring. Makin ke barat tersingkaplah endapan2 tertua Kutei : Batu Belaq, Batu Kelau, dan konglomerat dasar Kiham Haloq. Maka, sulit mencari hidrokarbon di wilayah ini, semua sudah overmature, dan kekurangan batuan induk yang baik. Mencari batubara atau emas lebih prospek di wilayah ini daripada hidrokarbon, kecuali agak ke arah Barito menuju wilayah sekitar Kerendan field (Blok Elnusa Bangkanai sekarang). Saya pun sudah lama sekali tak evaluasi wilayah2 ini, kecuali Kerendan, terakhir kali tahun th. 1997 saat mempelajari Eosen Beriun sands di wilayah Sangatta-Bungalun (dipublikasi di IPA 1997 simposium sequence stratigraphy) dan south Upper Kutei saat mencari ekivalen batupasir produktif Eosen Tengah Fm.Tanjung Barito di Upper Kutei. salam, awang Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Apakah di sebelah barat danau-danau tsb ada indikasi akumulasi sedimen yang mungkin merupakan sisa cekungan kutei yang terpenggal oleh tinggian itu..? atau semuanya habis tererosi..? Kalau nggak salah ingat (sudah lama banget gak belajar kutei basin lagi...) sumur paling barat (tinjau-1, eks Mobil kalau nggak salah), itu masih di sisi timur dari tinggian itu ya..? salam, - Original Message - From: Awang Satyana To: ; Sent: Monday, January 16, 2006 1:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim) Pak Noor, Logikanya begitu. Tipis karena erosi dan tipis karena daerah terangkat. Kalau kata Allen pernah jadi daerah2 luapan banjir, itu mestinya berhubungan dengan minimalnya tempat akumulasi sedimen, sehingga kompensasinya bukan vertikal tetapi lateral. salam, awang Noor Syarifuddin wrote: Pak Awang, Logikanya di danau tsb sedimen-nya akan tipis sekali yah..? salam, - Original Message - From: Awang Satyana To: ; Sent: Friday, January 13, 2006 5:34 AM Subject: [iagi-net-l] On the Origin of Kutei Lakes (was : RE: [iagi-net-l] Re: gambar wajah orang di danau pesut Kaltim) Saya tidak tahu apakah asal geologi danau-danau Kutei (Semayang, Jempang, Melintang) yang disebutkan kawan-kawan di bawah ini sudah dibahas di milis ini. Maklum, saya baru kembali dari cuti dan ada ratusan surat di inbox-email yang terpaksa dihapus. Kutei Lakes, sejauh saya mengikuti geologi Kutei, adalah salah satu misteri geologi Kutei dan Kalimantan yang cukup menarik. Asal-muasalnya pernah disinggung oleh Hank Ott (1987, IPA) dan Wain dan Berod (1989, IPA). Ada beberapa studi regional Kutei tak dipublikasikan yang pernah dilakukan Pertamina dan VICO awal tahun 1990-an yang antara lain menyinggung juga danau-danau habitat pesut ini. Menjadi menarik karena ketiga danau ini persis duduk di suatu elemen geologi terkenal di Kutei Basin, yaitu Kutei Gravity High. Ini adalah suatu tinggian basement yang membuat +40 mgal Bouguer anomaly dibanding sekitarnya. Makin menarik karena tinggian ini punya trend yang persis seperti Meratus : SSW-NNE dan lebih menarik lagi karena di tempat Meratus habis di utara, di situlah Kutei Gravity High lebih kurang bermula. Pertanyaan : (1) bagaimana suatu gravity high, tinggian basement, membuat suatu topographic lows sehingga diduduki kompleks danau2 besar, (2) ada hubungan apa antara Meratus dengan Kutei gravity high ? Data sumur dan geologi permukaan menunjukkan bahwa Kutei gravity high sebenarnya adalah poros inversi Kutei Basin yang terkenal itu (pasti familiar buat yang pernah bermain di upper Kutei Basin). High ini di beberapa tempat sebenarnya berkaitan dengan backthrusting ke arah barat yang terjadi selama Mio-Pliosen (dominan thrusting di Kutei adalah ke timur). Dan, Kutei Gravity High juga bisa berperan sebagai akar westward backthrusting yang memotong permukaan sampai 20 km ke luar dari poros high-nya. Dalam konsep gliding tectonics (seperti yang dipopulerkan oleh Ott, 1987, juga Rose Hartono, 1976, dan sedikit disinggung van Bemmelen, 1949), Kutei gravity high adalah poros isostatic rebound. Karena gliding tectonics, sediments