Re: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)
Mas Vicky, saran sampeyan itu sudah dilakukan sejak diaktifkannya kembali Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia tahun 2002 yang lalu ( 4 tahun yg lalu); yaitu: 1. Hasil dari Workshop Stratigrafi Jawa I di Yogja Agustus 2002 dipresentasikan dalam Lunch Meeting di PIT IAGI 31 Surabaya 1 Oktober 2002. 2. Hasil dari Workshop Stratigrafi Jawa II di Bandung 20-21 Oktober 2003 dipresentasikan dalam Lunch Meeting di PIT IAGI 32 (JCJ) Jakarta 16 Desember 2003 3. Hasil dari Workshop Stratigrafi Sumatra I di Riau 12-13 Sept 2005 dipresentasikan dalam Side Meeting di PIT IAGI 34 (JCS) Surabaya 29 November 2005 Semua workshop ada prosidingnya tersedia di sekretariat IAGI dan dalam setiap PIT selalu dipajang di booth IAGI. Presentasi-presentasi hasil workshop bukan sekedar presentasi yang masuk dalam technical session (yang dijatah 20 menit), tapi menjadi event khusus yaitu Luncheon Talk dan/atau Side Meeting yang bisa sampai 1 jam lamanya (termasuk diskusinya). Pada 2004 tidak satupun Workshop Stratigrafi yang terlaksana karena pada saat itu Pengda yang menyatakan siap (Kalimantan dan Riau) ternyata masih belum bergeming juga. Akhirnya dengan berkali-kali pendekatan, lewat email maupun datang secara fisik ke Duri / Pekanbaru, Riau-pun siap melaksanakan tapi harus mundur ke 2005. Sementara itu di 2005 Pengda Kalimantan mulai cerai-berai (karena para aktifis-nya banyak hengkang ke luar negeri). Pada 2005 provokasi ke Pengda Sulawesi untuk menyelenggarakan Workshop Stratigrafi Sulawesi juga intensif dilakukan oleh PP. Pra-workshop session dilakukan pada 7 Pebruari 2005 menghadirkan Pak Fauzie Hasibuan dan Pak Djuhaeni dr Komisi SSI. Pematangan ide itu perlu setahun lamanya sampai baru pada bulan ini (setahun kemudian) leaflet ttg Workshop Stratigrafi Sulawesi itu keluar. Mudah-mudahan program2 Komisi SSI ini terus berjalan di kepengurusan Pak Luthfi. Pak Djuhaeni sebagai Ketua Komisi SSI masa kerjanya juga masih berlangsung s/d 2007 (5tahun dr 2002), jadi masih cukup waktu merampungkan beberapa workshop da lexicon. Salam ADB Exploration Think Tank Indonesia - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, February 13, 2006 9:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006) Saya menyarankan saja. Hasil dari workshop-workshop stratigrafi ini dipresentasikan di dalam konvensi tahunan IAGI-HAGI juga IPA dan juga PERHAPI dll, baik oral maupun poster. Sehingga "pengguna" tatanama stratigrafi ini (industri serta researcher) dapat memulai penggunaan nama-nama stratigrafi yg diusulkan. Penggunaan nama ini tentunya akan paling sering disitir dalam penelitian atau eksplorasi (industri ekstraksi). Salam dan gut lak ! RDP On 2/14/06, johnson achmad paju <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > saya fwd dari milis geologi unhas > > rgds > JAP > > - Original Message - > From: Adi Maulana > Sent: Saturday, February 11, 2006 11:39 AM > Subject: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006) > > > Assalamualaikum, > > Jurusan T. Geologi bekerjasama dengan IAGI Pengda Sulawesi insya Allah akan melaksanakan kegiatan Workshop Stratigrafi Sulawesi 2006 (Stratigraphy Sulawesi Workshop). > Tujuan dari kegiatan ini antara lain : > 1. Untuk mengumpulkan data data dalam pembuatan Lexicon Stratigrafi Sulawesi, yang direncanakan akan dibuat pada tahun 2006 > 2. Pembuatan konsep usulan tatanama satuan tektonostratigrafi ke dalam Sandi Stratigrafi Indonesia > 3. Untuk memperbaharui kembali nama nama Formasi yang ada di Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan. > > Kegiatan ini rencananya akan berlangsung dari tanggal 16 - 18 Juni 2006, di Hotel Imperial Arya Duta Makassar. > Rangkaian kegiatan antara lain : > 1. Lokakarya > 2. Field Trip to Bantimala Complex > > Pembicara pada lokakarya sekitar 30 orang, yang merupakan para peneliti dari dalam dan luar negeri, khususnya yang pernah melakukan studi di Sulawesi (Sulawesi Selatan). > Selain itu kegiatan ini merupakan salah satu usaha promosi untuk mengadakan IAGI di Sulawesi Selatan (Makassar). > Demikian pemberitahuan ini, mohon bantuan baik berupa saran, usulan maupun konsep untuk kesuksesan acara diatas dari segenap komunitas Geologi UNHAS (Alumni, Mahasiswa, Dosen). > Wassalam > > Panitia SSW 2006 > > > Adi Maulana > Jurusan T. Geologi UNHAS > Kampus UNHAS Tamalanrea > > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA :
[iagi-net-l] Student Mentor Program
Mungkin ada yang bisa menarik ide atau mengadopsi program ASEG di bawah ini. FHS Australian Society of Exploration Geophysicists WESTERN AUSTRALIA BRANCH Student Mentor Program First year at university is a big step for most students. During their first semester, Geophysics students have a course in English, which requires them to discuss general social issues, learn about their profession by contacting appropriate people, how to write reports properly and how to present a seminar. The ASEG and Curtin are supporting a Mentor's Program so that each student will have an industry mentor, who will give them some idea of real-world responsibilities and tasks as a geophysicist, and will provide professional guidance with future decisions they make. A mentor would occasionally meet with their allotted student (perhaps no more than twice during the year), with a view to developing the student's interests in the profession of geophysics, through that mentor's industrial experience. This year is special because both Saudi Aramco and PDO (Oman) are sending a total of 10 students to study at Curtin. Being a mentor of such students may provide the opportunity of developing a relationship with the overseas companies, apart from developing a mutual understanding of the customs and ways of the Middle East. In total, we have 33 first year students. During the first semester, we will have a mentors BBQ for students to meet mentors and get to know each other. We would also appreciate your company hosting a visit by these students. I ask you now to volunteer to be a mentor by sending me an email with your: Name: Company name: Petroleum or Mining company: Work telephone number: Specific preference or request: Whether your company would be able to accept a visit (on a Tuesday afternoon 3.30-4.30pm) by these students: Many thanks for your help with this program. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating
Ya, Edisi Maret 2006 udah terbit, isinya antara lain: - Can DNA Stop Time ? - Shielding Space Travelers - Unlocking the Secrets of Longevity Genes - The Dangers of Ocean Acidification - The Limits of Reason - The Elusive Goal of Machine Translation - Molecules that eat pollution - The Future of smart Radio - 50,100 & 150 Years Ago - dll YKA On 2/14/06, Putrohari, Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Edisi maret 2006? > Udah terbit ? Isinya ttg apa. ? Kadang majalah ini lebih enak dibaca > ketimbang American Scientist > > Rdp > > -- > Sent from my BlackBerry Wireless Handheld > > > -Original Message- > From: Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tue Feb 14 13:21:57 2006 > Subject: Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating > > Di Majalah "Scientific American" edisi Maret 2006 ada dibahas masalah DNA > ini. > > YKA > > On 2/13/06, Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > rame2 bicara DNA on fossil untuk menentukan umur di milist ini cukup > > hangat, tapi saya belum menangkap bagaimana teorinya bagaimana ya? > > > > kalau radiometric dating yg selama ini dikenal untuk mengukur umur dari > > suatu material menggunakan teknik berdasarkan rate peluruhan isotop yg > > terkandung dalam material tersebut. Radiometric dating banyak macamnya, > > salah satunya adalah Radiocarbon dating. Radiasi kosmik masuk ke > atmosfer > > bumi menghasilkan C-14, yg oleh tanaman kemudian diserap dalam proses > > fotosintesa. Perjalanan C-14 masuk dalam rantai makanan melalui hewan > > herbivora yg kemudian dimakan predator lain termasuk dalam rantai > tersebut > > manusia. Ketika mati maka absorbsi C-14 berhenti. C-14 meluruh berubah > > menjadi nitrogen-14, ini membutuhkan 5730 tahun utk setengah C-14 > berubah > > menjadi nitrogen, ini adalah setengah umur dari C-14. Dengan mengukur > > proporsi dari C-14 dalam material organik maka bisa diperkirakan umur > > fosil > > tersebut. > > Karena umur C-14 yg terbatas, utk pngukuran yg lebih tua bisa digunakan > > radiometric yg lain misal Potassium-40 atau K?A dating yg meluruh > menjadi > > argon-40 dengan half-life dari Potassium-14 tersebut adalah 1.3 juta > > tahun. > > K/A dating bisa digunakan pada non-organik seperti batuan, bisa > digunakan > > utk mengukur umur candi. > > http://carbon.14.dating.en.reference.pl/ > > > > > > Nah bagaimana dengan DNA dating? > > > > salam, > > PR >
Re: [iagi-net-l] fracture density di karbonat
Fracture yang bisa dikenali dari seismic barangkali hanya major fractures atau kita lebih mengenalnya sebagai minor faults. Saya kurang yakin kalau fracture dapat menghasilkan kontras impedance yang cukup untuk dikenali di seismik, terlebih pada batuan karbonat yang mudah larut dan terjadi mineralisasi pada fractures. Minor faults tersebut dapat dikenali sebagai damage zones atau deformed zones, biasanya berasosiasi dengan struktur yang lebih besar (main folding/faulting). BPJ [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam Mau menanyakan ke rekan - rekan, bagaimana kita bisa mengetahui besarnya fracturation (fracturation degree) di karbonat dengan 3 D Seismic sebelum kita bor ...? serta bagaimana mengetahui apakah suatu karbonat pernah mengalami expose ke permukaan sehingga diharapkan ada perbaikan porosity...? Terima kasih sebelumnnya... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - Salam, PUJASMADI [EMAIL PROTECTED] - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!
Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating
Edisi maret 2006? Udah terbit ? Isinya ttg apa. ? Kadang majalah ini lebih enak dibaca ketimbang American Scientist Rdp -- Sent from my BlackBerry Wireless Handheld -Original Message- From: Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tue Feb 14 13:21:57 2006 Subject: Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating Di Majalah "Scientific American" edisi Maret 2006 ada dibahas masalah DNA ini. YKA On 2/13/06, Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > rame2 bicara DNA on fossil untuk menentukan umur di milist ini cukup > hangat, tapi saya belum menangkap bagaimana teorinya bagaimana ya? > > kalau radiometric dating yg selama ini dikenal untuk mengukur umur dari > suatu material menggunakan teknik berdasarkan rate peluruhan isotop yg > terkandung dalam material tersebut. Radiometric dating banyak macamnya, > salah satunya adalah Radiocarbon dating. Radiasi kosmik masuk ke atmosfer > bumi menghasilkan C-14, yg oleh tanaman kemudian diserap dalam proses > fotosintesa. Perjalanan C-14 masuk dalam rantai makanan melalui hewan > herbivora yg kemudian dimakan predator lain termasuk dalam rantai tersebut > manusia. Ketika mati maka absorbsi C-14 berhenti. C-14 meluruh berubah > menjadi nitrogen-14, ini membutuhkan 5730 tahun utk setengah C-14 berubah > menjadi nitrogen, ini adalah setengah umur dari C-14. Dengan mengukur > proporsi dari C-14 dalam material organik maka bisa diperkirakan umur > fosil > tersebut. > Karena umur C-14 yg terbatas, utk pngukuran yg lebih tua bisa digunakan > radiometric yg lain misal Potassium-40 atau K?A dating yg meluruh menjadi > argon-40 dengan half-life dari Potassium-14 tersebut adalah 1.3 juta > tahun. > K/A dating bisa digunakan pada non-organik seperti batuan, bisa digunakan > utk mengukur umur candi. > http://carbon.14.dating.en.reference.pl/ > > > Nah bagaimana dengan DNA dating? > > salam, > PR > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating
Di Majalah "Scientific American" edisi Maret 2006 ada dibahas masalah DNA ini. YKA On 2/13/06, Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > rame2 bicara DNA on fossil untuk menentukan umur di milist ini cukup > hangat, tapi saya belum menangkap bagaimana teorinya bagaimana ya? > > kalau radiometric dating yg selama ini dikenal untuk mengukur umur dari > suatu material menggunakan teknik berdasarkan rate peluruhan isotop yg > terkandung dalam material tersebut. Radiometric dating banyak macamnya, > salah satunya adalah Radiocarbon dating. Radiasi kosmik masuk ke atmosfer > bumi menghasilkan C-14, yg oleh tanaman kemudian diserap dalam proses > fotosintesa. Perjalanan C-14 masuk dalam rantai makanan melalui hewan > herbivora yg kemudian dimakan predator lain termasuk dalam rantai tersebut > manusia. Ketika mati maka absorbsi C-14 berhenti. C-14 meluruh berubah > menjadi nitrogen-14, ini membutuhkan 5730 tahun utk setengah C-14 berubah > menjadi nitrogen, ini adalah setengah umur dari C-14. Dengan mengukur > proporsi dari C-14 dalam material organik maka bisa diperkirakan umur > fosil > tersebut. > Karena umur C-14 yg terbatas, utk pngukuran yg lebih tua bisa digunakan > radiometric yg lain misal Potassium-40 atau K?A dating yg meluruh menjadi > argon-40 dengan half-life dari Potassium-14 tersebut adalah 1.3 juta > tahun. > K/A dating bisa digunakan pada non-organik seperti batuan, bisa digunakan > utk mengukur umur candi. > http://carbon.14.dating.en.reference.pl/ > > > Nah bagaimana dengan DNA dating? > > salam, > PR >
Re: [iagi-net-l] fracture density di karbonat
On 2/13/06, [EMAIL PROTECTED] > Mau menanyakan ke rekan - rekan, bagaimana kita bisa mengetahui besarnya > fracturation (fracturation degree) di karbonat dengan 3 D Seismic sebelum > kita bor ...? - scale and resolution ! Kalau bermaksud mengidentifikasi rekahan dengan seismic tentunya harus disadari dahulu segala keterbatasan seismic dalam mendeteksi fracture. Selama ini data rekahan yg diperoleh data sumur baik dari "core" maupun image (OBMI/FMI/FMS) adalah yg berukuran kecil. Data dari sumur ini dianggap yg paling "akurat" sebagai verifikasi keberadaan rekahan yg mempengaruhi properties dari batuan (porosity and permeabilities). Data seismic ini dilihat dan diolah sebagai data untuk melihat kemenerusan sebuah "geological artefac" (termasuk didalamnya, perlapisan, patahan dll) berdasarkan atas impedance contrast. Kemenerusan ini sering kali terekspresi ketika melihat event2 seismic utk keperluan structural mapping. - Edge detection Dengan prosesing tertentu data seismic dapat mengidentifikasi "ketidak menerusan" sebuah bidang. Misal dengan edge detection algorithm yg tentunya sangat banyak ragamnya. Kemenerusan/ketdak menerusan yg dapat diketahui baik kemenerusan perlapisan maupun kemenerusan bidang2 lainnya. "Ketidakmenerusan" ini yg sering dipakai sebagai dasar utk melihat fracture. Jadi tentunya akan ada yg bertanya-tanya apakah basement yg masif tidak bisa terdeteksi dengan seismic ?. Ketika aku di Shell (BSP) ada salah satu algorthm yang "mengukur" batas-batas pinggir ini yg kemudian di plot pada rosset diagram serta wulfnet sehingga kalau digabungkan dengan analisa sruktur geologi yg ada akhirnya dapat diketahui atau diperkirakan mana arah2 dari open fracture dan closed fracture. Ini sangat penting tentunya untuk memperkirakan fluid flow direction. - 3D azimuth detection Setahu saya ada metode lain untuk mendetksi fracture selain melihat kemenerusan ini yaitu dengan 3D azimuth AVO. Saya sendiri ngga begitu mudeng detilnya, tetapi idenya adalah melihat secara tiga dimensi. Yg hasilnya dapat berupa "fracture density" section atau map. Ada cara lain ngga ya ? > serta bagaimana mengetahui apakah suatu karbonat pernah mengalami expose ke > permukaan sehingga diharapkan ada perbaikan porosity...? > wah yg ini aku blum bayak tahu, malah aku juga lagi sinau ini :) hef e nais valintine day RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)
Saya menyarankan saja. Hasil dari workshop-workshop stratigrafi ini dipresentasikan di dalam konvensi tahunan IAGI-HAGI juga IPA dan juga PERHAPI dll, baik oral maupun poster. Sehingga "pengguna" tatanama stratigrafi ini (industri serta researcher) dapat memulai penggunaan nama-nama stratigrafi yg diusulkan. Penggunaan nama ini tentunya akan paling sering disitir dalam penelitian atau eksplorasi (industri ekstraksi). Salam dan gut lak ! RDP On 2/14/06, johnson achmad paju <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > saya fwd dari milis geologi unhas > > rgds > JAP > > - Original Message - > From: Adi Maulana > Sent: Saturday, February 11, 2006 11:39 AM > Subject: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006) > > > Assalamualaikum, > > Jurusan T. Geologi bekerjasama dengan IAGI Pengda Sulawesi insya Allah akan > melaksanakan kegiatan Workshop Stratigrafi Sulawesi 2006 (Stratigraphy > Sulawesi Workshop). > Tujuan dari kegiatan ini antara lain : > 1. Untuk mengumpulkan data data dalam pembuatan Lexicon Stratigrafi Sulawesi, > yang direncanakan akan dibuat pada tahun 2006 > 2. Pembuatan konsep usulan tatanama satuan tektonostratigrafi ke dalam Sandi > Stratigrafi Indonesia > 3. Untuk memperbaharui kembali nama nama Formasi yang ada di Sulawesi > khususnya Sulawesi Selatan. > > Kegiatan ini rencananya akan berlangsung dari tanggal 16 - 18 Juni 2006, di > Hotel Imperial Arya Duta Makassar. > Rangkaian kegiatan antara lain : > 1. Lokakarya > 2. Field Trip to Bantimala Complex > > Pembicara pada lokakarya sekitar 30 orang, yang merupakan para peneliti dari > dalam dan luar negeri, khususnya yang pernah melakukan studi di Sulawesi > (Sulawesi Selatan). > Selain itu kegiatan ini merupakan salah satu usaha promosi untuk mengadakan > IAGI di Sulawesi Selatan (Makassar). > Demikian pemberitahuan ini, mohon bantuan baik berupa saran, usulan maupun > konsep untuk kesuksesan acara diatas dari segenap komunitas Geologi UNHAS > (Alumni, Mahasiswa, Dosen). > Wassalam > > Panitia SSW 2006 > > > Adi Maulana > Jurusan T. Geologi UNHAS > Kampus UNHAS Tamalanrea > > > -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Fw: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)
saya fwd dari milis geologi unhas rgds JAP - Original Message - From: Adi Maulana Sent: Saturday, February 11, 2006 11:39 AM Subject: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006) Assalamualaikum, Jurusan T. Geologi bekerjasama dengan IAGI Pengda Sulawesi insya Allah akan melaksanakan kegiatan Workshop Stratigrafi Sulawesi 2006 (Stratigraphy Sulawesi Workshop). Tujuan dari kegiatan ini antara lain : 1. Untuk mengumpulkan data data dalam pembuatan Lexicon Stratigrafi Sulawesi, yang direncanakan akan dibuat pada tahun 2006 2. Pembuatan konsep usulan tatanama satuan tektonostratigrafi ke dalam Sandi Stratigrafi Indonesia 3. Untuk memperbaharui kembali nama nama Formasi yang ada di Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan. Kegiatan ini rencananya akan berlangsung dari tanggal 16 - 18 Juni 2006, di Hotel Imperial Arya Duta Makassar. Rangkaian kegiatan antara lain : 1. Lokakarya 2. Field Trip to Bantimala Complex Pembicara pada lokakarya sekitar 30 orang, yang merupakan para peneliti dari dalam dan luar negeri, khususnya yang pernah melakukan studi di Sulawesi (Sulawesi Selatan). Selain itu kegiatan ini merupakan salah satu usaha promosi untuk mengadakan IAGI di Sulawesi Selatan (Makassar). Demikian pemberitahuan ini, mohon bantuan baik berupa saran, usulan maupun konsep untuk kesuksesan acara diatas dari segenap komunitas Geologi UNHAS (Alumni, Mahasiswa, Dosen). Wassalam Panitia SSW 2006 Adi Maulana Jurusan T. Geologi UNHAS Kampus UNHAS Tamalanrea
Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]
FYI, telah diterbitkan berupa buku, The "Collisional Delamination in New Guinea" GSA Special Paper 400. Kebetulan saya salah satu Authornya, model tektonik yang kita presentasikan disini berbeda dengan model yang sudah-2. Buku ini merupakan hasil rangkuman dari 4 disertasi dan 1 master thesis di University of Texas at Austin. Bagi yang berminat silahkan hubungi saya lewat japri. Berhubung ini berupa buku (GSA price at USD30.00) saya tidak mempunyai versi digitalnya, tapi bagi yang berminat saya dapat membuatkan copynya tinggal ganti biaya fotocopynya saja. Salam, Ben Sapiie - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Shale dan claystone
Terima kasih atas masukannya. Kebetulan kemarin saya menemukan tambahan pencerahan juga setelah membaca buku "Glossary of Geology". Tampaknya perbedaan terpenting antara kedua litologi tersebut adalah: Shale terbentuk dari konsolidasi (kompresi atau sementasi) clay, silt, atau mud yang dicirikan oleh laminasi tipis dan/atau fissility yang hampir sejajar dengan bidang perlapisan. Sementara pada claystone jarang ditemui laminasi tipis atau fissility tersebut. Sehingga mengenai masalah, bagaimana menerangkan claystone yang berada dibawah shale, sudah terjawab. Karena laminasi pada shale tersebut merupakan struktur primer dan bukan sebagai ubahan dari claystone karena pembebanan (struktur sekunder), jadi tidak masalah apabila kita menjumpai claystone dibawah shale. Terima kasih, Eril S. Lanin -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 10, 2006 1:05 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Shale dan claystone saya boleh nimbrung,tentang perbedaan/persamaan antara claystone, shale sbb.: persamaan : keduaya batuan sedimen berukuran halus (umumnya lempung - lanau) perbedaan : claystone : komposisi dominan mineral lempung maka dari itu dapat memperlihatkan laminasi (orientasi sejajar, menerus dibentuk oleh mineral lempung) serpih/shale : terdiri dari mineral lempung dan non lempung (kuarsa, felspar, dll); maka dari itu laminasinya "tidak menerus" menghasilkan struktur yg disebut menyerpih/fissility) akibat adanya mineral lempung dan non lempung. mudstone/batulumpur : terdiri dari partikel lempung - lanau, sebagian besar bukan mineral lempung; istilah ini tidak umum bagi kita;seringkali disebut batupasir halus (faktanya kita jarang menggunakan istilah ini; begitu juga istilah batulanau jarang digunakan). mudah-mudah an bermanfaat. wass. emmy suparka >Sand > 100 % >/\ > / /\ \ > / / \ \ > / / \ \ >/__/_\__\ > 100% 70%70% 100% > Clay Silt > > Bayangkan saja ada segitiga sama sisi, bagian puncak adalah sand 100 %, > kanan bawah adalah silt 100 % dan kiri bawah clay 100 %. Jika ada 70 > %kandungan clay-silt masih disebut claystone, demikian juga kalau ada > kandungan 70 % silt-clay, maka masih dikategorikan siltsone. Kalau > komponen pembentuknya diantara 70 % clay dan/atau 70 % maka disebut > mudstone. > Shale (=serpih) yaitu silt(=lanau) yang sudah mengalami pembebanan > sehingga membentuk rekahan-rekahan yang teratur. Sorry kalau jawabannya > kurang pas. > > -Original Message- > From: Eril Suhada Lanin [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, February 08, 2006 8:46 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Shale dan claystone > > Dear all, > > > > Saya ingin menanyakan mengenai perbedaan antara genesa shale dan > claystone. Di beberapa well report yang saya pelajari, saya melihat > adanya lithology claystone dibawah shale. Padahal dari sifat fisiknya > shale biasanya lebih keras daripada claystone. Bagaimana menjelaskan > claystone yang berada dibawah shale tersebut? Barangkali ada yang bisa > memberi pencerahan. Terima kasih sebelumnya. > > > > Regards, > > > > Eril S. Lanin > > > > > > > > - To > unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi > SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database
Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating
Dengan cara menghitung jumlah mutasi yang terjadi pada DNA yang sedang diamati dengan DNA "Eve" (yaitu DNA kepunyaan seorang perempuan Afrika yang suka disebut Eve/Hawa - yang diyakini para ahli genetika sebagai nenek moyang semua manusia moderen). Dengan cara melihat tipe2 DNA yang berbeda itu, dan berasumsi bahwa mutasi terjadi pada tingkat/kecepatan yang teratur, para ahli genetika bisa menghitung berapa banyak telah terjadi mutasi yang menyebabkan berbedannya suatu DNA dengan DNA asli Eve. Ini merekontruksi "molecular clock". Kalau seorang ahli paleo-antropologi dan ahli genetika molekuler mengambil suatu sel dari fosil hominid dan memeriksa DNA-nya, mengurai sekuen DNA-nya, menghitung jumlah mutasi yang telah terjadi, dan membandingkannya dengan referensi DNA mitokondria Eve, maka akan tahulah mereka berapa umur fosil yang sedang diamatinya ini. Radiometric dating tentu akan sangat membantu. Seperti dilakukan Carl Swisher III dan Garniss Curtis, ia mengambil sampel tuf di dasar tengkorak Anak Mojokerto di Perning dan melakukan radiometric dating dengan teknik laser-fushion argon-40/argon-39 di Berkeley Geochronology Center dan menemukan umur 1.81 juta tahun. Itu umur tuf volkanik Kabuh yang mengubur anak Mojokerto itu. Maka ditafsirkan bahwa hominid Mojokerto hidup setua 1.81 juta tahun. Ini umur yang menggemparkan, sebab Homo erectus di Sangiran tak setua itu, padahal yang di Mojokerto pun dianggap Homo erectus. Nah, bisa saja mungkin diukur umurnya dengan DNA, tetapi jangan dibandingkan dengan DNA mitokondria kepunyaan Eve Afrika, sebab Eve adalah Homo sapiens, DNA Homo erectus harus dibandingkan dengan DNA Homo erectus lagi - banyak ditemukan di Kenya dan Ethiopia, Afrika Timur. Tetapi, metode ini akan terbentur dengan yang kontra out-of Africa. Homo erectus Jawa tak mesti datang dari sana. penelitian sekuen DNA hominid sangat minim - yang Homo sapiens (Eve) sudah cukup banyak. Biasalah terjadi dalam sains, ada penemuan baru, ada perbantahan baru... salam, awang Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: rame2 bicara DNA on fossil untuk menentukan umur di milist ini cukup hangat, tapi saya belum menangkap bagaimana teorinya bagaimana ya? kalau radiometric dating yg selama ini dikenal untuk mengukur umur dari suatu material menggunakan teknik berdasarkan rate peluruhan isotop yg terkandung dalam material tersebut. Radiometric dating banyak macamnya, salah satunya adalah Radiocarbon dating. Radiasi kosmik masuk ke atmosfer bumi menghasilkan C-14, yg oleh tanaman kemudian diserap dalam proses fotosintesa. Perjalanan C-14 masuk dalam rantai makanan melalui hewan herbivora yg kemudian dimakan predator lain termasuk dalam rantai tersebut manusia. Ketika mati maka absorbsi C-14 berhenti. C-14 meluruh berubah menjadi nitrogen-14, ini membutuhkan 5730 tahun utk setengah C-14 berubah menjadi nitrogen, ini adalah setengah umur dari C-14. Dengan mengukur proporsi dari C-14 dalam material organik maka bisa diperkirakan umur fosil tersebut. Karena umur C-14 yg terbatas, utk pngukuran yg lebih tua bisa digunakan radiometric yg lain misal Potassium-40 atau K?A dating yg meluruh menjadi argon-40 dengan half-life dari Potassium-14 tersebut adalah 1.3 juta tahun. K/A dating bisa digunakan pada non-organik seperti batuan, bisa digunakan utk mengukur umur candi. http://carbon.14.dating.en.reference.pl/ Nah bagaimana dengan DNA dating? salam, PR - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!
Re: [iagi-net-l] MudMounds
Ferdi, Bukan lebih cenderung, tetapi bisa (seringkali) begitu (dengan catatan kalau ada high area di sekitarnya yang ditumbuhi reef). Di petrografinya, akan sering didapatkan fragmen2 koral kalau begitu dan biasanya lingkungan pengandapannya suka disebut near reef saja (padahal lagoon sebenarnya kalau untuk mud mounds). Perbaikan porositas hampir seluruhnya karena disolusi. Disolusi terjadi akibat kontak meteoric water terhadap cangkang2 koral yang aragonitik (mudah terlarut). Cara mengenal suatu mud mound punya kemungkinan pelarutan a.l. bisa dengan menggunakan prinsip onlap surface. Cari ke updip dari on-lap surface, maka itu wilayah pelarutan. Bisa juga dengan mengetahui umur mud-mounds (N berapa misalnya) dan periksalah fluktuasi muka laut eustacy, cari yang ada sea level fall-nya, maka di situ periode yang mungkin disertai surut muka laut dan exposure terhadap meteoric water. Pengetahuan tektonik regional wilayah yang bersangkutan akan membantu evaluasi. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah Mudmounds ini sifatnya lebih cenderung merupakan hancuran dari main reefnya yang kemudian terendapkan kembali bersamaan dengan mud?, jadi pengendapannya mirip klastik tapi fragmennya karbonat sehingga genetiknya lebih mekanis seperti clastic daripada biotik seperti reef... dan apakah harus terjadi kontak dengan meteorik water untuk memperbaikinya porositynya..? dan bagaimana cara mengetahui apakah karbonat tersebut pernah kontak dengan surface / meteorik water sebelum dibor...? Carbonate build ups itu macam-macam biotanya. Bisa kita bedakan empat kategori. Tipe Miosen (Arun) : disusun oleh coral-red algal. Tipe Kapur (Timur Tengah seperti Bu Hasa di Abu Dhabi) disususun oleh rudist - moluska. Tipe Upper Paleozoic (Tengiz Kaspia) disusun oleh green algal tubiphytes. Tipe Devonian (Golden Spike, Alberta Canada), dibangun oleh stromatoporoid. Itu penggolongan CBU (carbonate build up berdasarkan biotanya). CBU pun bisa diklasifikasikan berdasarkan besar butir penyusunnya (campur antara sedimen dan biota, mirip2 klasifikasi Dunham). Nah, kedalam inilah mud mound masuk. Ada tiga kategori : reefs, mud mound, dan banks (ini klasifikasi dari Clif Jordan dan Jim Wilson; Mark Longman sedikit berbeda, tetapi menggunakan triangular classification juga). Mudmounds penyusun utamanya lime mud, frame builder-nya (koral dan ganggang merah kalau Miosen) harus kurang dari 25 atau 30 %. Ini berkembang di lingkungan low energy. Saat awal, memang poro-perm nya kecil kalau dibandingkan dengan banks atau reef. Maka diperlukan ubahan diagenetik. Karena penyusun lime mudnya banyak CaCO3 yang aragonitik, maka mudah terlarut saat kena meteoric water. Pelarutan jelas akan memperbaiki poro-perm-nya. Maka, mud di mud mounds bukan seperti mud di antara butir2 pasir di silisiklastik. Pengalaman di Salawati Basin, performance reservoir/produksi mud mounds justru lebih baik daripada banks, produksinya lebih awet, water out lama tercapai, dan pressure dapat dipertahankan dengan baik. salam, awang This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos