Re: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)

2006-02-13 Terurut Topik Andang Bachtiar
Mas Vicky, saran sampeyan itu sudah dilakukan sejak diaktifkannya kembali
Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia tahun 2002 yang lalu ( 4 tahun yg lalu);
yaitu:
1. Hasil dari Workshop Stratigrafi Jawa I di Yogja Agustus 2002
dipresentasikan dalam Lunch Meeting di PIT IAGI 31 Surabaya 1 Oktober 2002.
2. Hasil dari Workshop Stratigrafi Jawa II di Bandung  20-21 Oktober 2003
dipresentasikan dalam Lunch Meeting di PIT IAGI 32 (JCJ) Jakarta 16 Desember
2003
3. Hasil dari Workshop Stratigrafi Sumatra I di Riau 12-13 Sept 2005
dipresentasikan dalam Side Meeting di PIT IAGI 34 (JCS) Surabaya 29 November
2005

Semua workshop ada prosidingnya tersedia di sekretariat IAGI dan dalam
setiap PIT selalu dipajang di booth IAGI. Presentasi-presentasi hasil
workshop bukan sekedar presentasi yang masuk dalam technical session (yang
dijatah 20 menit), tapi menjadi event khusus yaitu Luncheon Talk dan/atau
Side Meeting yang bisa sampai 1 jam lamanya (termasuk diskusinya).

Pada 2004 tidak satupun Workshop Stratigrafi yang terlaksana karena pada
saat itu Pengda yang menyatakan siap (Kalimantan dan Riau) ternyata masih
belum bergeming juga. Akhirnya dengan berkali-kali pendekatan, lewat email
maupun datang secara fisik ke Duri / Pekanbaru, Riau-pun siap melaksanakan
tapi harus mundur ke 2005. Sementara itu di 2005 Pengda Kalimantan mulai
cerai-berai (karena para aktifis-nya banyak hengkang ke luar negeri).

Pada 2005 provokasi ke Pengda Sulawesi untuk menyelenggarakan Workshop
Stratigrafi Sulawesi juga intensif dilakukan oleh PP. Pra-workshop session
dilakukan pada 7 Pebruari 2005 menghadirkan Pak Fauzie Hasibuan dan Pak
Djuhaeni dr Komisi SSI. Pematangan ide itu perlu setahun lamanya sampai baru
pada bulan ini (setahun kemudian) leaflet ttg Workshop Stratigrafi Sulawesi
itu keluar.

Mudah-mudahan program2 Komisi SSI ini terus berjalan di kepengurusan Pak
Luthfi. Pak Djuhaeni sebagai Ketua Komisi SSI masa kerjanya juga masih
berlangsung s/d 2007 (5tahun dr 2002), jadi masih cukup waktu merampungkan
beberapa workshop da lexicon.

Salam

ADB
Exploration Think Tank Indonesia



- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, February 13, 2006 9:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW
2006)


Saya menyarankan saja.

Hasil dari workshop-workshop stratigrafi ini dipresentasikan di dalam
konvensi tahunan IAGI-HAGI juga IPA dan juga PERHAPI dll, baik oral
maupun poster. Sehingga "pengguna" tatanama stratigrafi ini (industri
serta researcher) dapat memulai penggunaan nama-nama stratigrafi yg
diusulkan. Penggunaan nama ini tentunya akan paling sering disitir
dalam penelitian atau eksplorasi (industri ekstraksi).

Salam dan gut lak !

RDP

On 2/14/06, johnson achmad paju <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> saya fwd dari milis geologi unhas
>
> rgds
> JAP
>
> - Original Message -
> From: Adi Maulana
> Sent: Saturday, February 11, 2006 11:39 AM
> Subject: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)
>
>
> Assalamualaikum,
>
> Jurusan T. Geologi bekerjasama dengan IAGI Pengda Sulawesi insya Allah
akan melaksanakan kegiatan Workshop Stratigrafi Sulawesi 2006 (Stratigraphy
Sulawesi Workshop).
> Tujuan dari kegiatan ini antara lain :
> 1. Untuk mengumpulkan data data dalam pembuatan Lexicon Stratigrafi
Sulawesi, yang direncanakan akan dibuat pada tahun 2006
> 2. Pembuatan konsep usulan tatanama satuan tektonostratigrafi ke dalam
Sandi Stratigrafi Indonesia
> 3. Untuk memperbaharui kembali nama nama Formasi yang ada di Sulawesi
khususnya Sulawesi Selatan.
>
> Kegiatan ini rencananya akan berlangsung dari tanggal 16 - 18 Juni 2006,
di Hotel Imperial Arya Duta Makassar.
> Rangkaian kegiatan antara lain :
> 1. Lokakarya
> 2. Field Trip to Bantimala Complex
>
> Pembicara pada lokakarya sekitar 30 orang, yang merupakan para peneliti
dari dalam dan luar negeri, khususnya yang pernah melakukan studi di
Sulawesi (Sulawesi Selatan).
> Selain itu kegiatan ini merupakan salah satu usaha promosi untuk
mengadakan IAGI di Sulawesi Selatan (Makassar).
> Demikian pemberitahuan ini, mohon bantuan baik berupa saran, usulan maupun
konsep untuk kesuksesan acara diatas dari segenap komunitas Geologi UNHAS
(Alumni, Mahasiswa, Dosen).
> Wassalam
>
> Panitia SSW 2006
>
>
> Adi Maulana
> Jurusan T. Geologi UNHAS
> Kampus UNHAS Tamalanrea
>
>
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : 

[iagi-net-l] Student Mentor Program

2006-02-13 Terurut Topik Hasan Sidi
Mungkin ada yang bisa menarik ide atau mengadopsi program ASEG di bawah ini. 

FHS


Australian Society of Exploration Geophysicists
WESTERN AUSTRALIA BRANCH 


Student Mentor Program
 

First year at university is a big step for most students. During
their first semester, Geophysics students have a course in English, which
requires them to discuss general social issues, learn about their profession
by contacting appropriate people, how to write reports properly and how to
present a seminar. 

The ASEG and Curtin are supporting a Mentor's Program so that each
student will have an industry mentor, who will give them some idea of
real-world responsibilities and tasks as a geophysicist, and will provide
professional guidance with future decisions they make. A mentor would
occasionally meet with their allotted student (perhaps no more than twice
during the year), with a view to developing the student's interests in the
profession of geophysics, through that mentor's industrial experience.  

This year is special because both Saudi Aramco and PDO (Oman) are
sending a total of 10 students to study at Curtin. Being a mentor of such
students may provide the opportunity of developing a relationship with the
overseas companies, apart from developing a mutual understanding of the
customs and ways of the Middle East. In total, we have 33 first year
students. During the first semester, we will have a mentors BBQ for students
to meet mentors and get to know each other. We would also appreciate your
company hosting a visit by these students.

I ask you now to volunteer to be a mentor by sending me an email with
your:
Name:
Company name:
Petroleum or Mining company:
Work telephone number:
Specific preference or request:
Whether your company would be able to accept a visit (on a Tuesday
afternoon 3.30-4.30pm) by these students:

 

Many thanks for your help with this program.


 

 

 

 

 

 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating

2006-02-13 Terurut Topik Yosef Khairil Amin
Ya, Edisi Maret 2006 udah terbit, isinya antara lain:
- Can DNA Stop Time ?
- Shielding Space Travelers
- Unlocking the Secrets of Longevity Genes
- The Dangers of Ocean Acidification
- The Limits of Reason
- The Elusive Goal of Machine Translation
- Molecules that eat pollution
- The Future of smart Radio
- 50,100 & 150 Years Ago
- dll

YKA

On 2/14/06, Putrohari, Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Edisi maret 2006?
> Udah terbit ? Isinya ttg apa. ? Kadang majalah ini lebih enak dibaca
> ketimbang American Scientist
>
> Rdp
>
> --
> Sent from my BlackBerry Wireless Handheld
>
>
> -Original Message-
> From: Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Sent: Tue Feb 14 13:21:57 2006
> Subject: Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating
>
> Di Majalah "Scientific American" edisi Maret 2006 ada dibahas masalah DNA
> ini.
>
> YKA
>
> On 2/13/06, Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > rame2 bicara DNA on fossil untuk menentukan umur di milist ini cukup
> > hangat, tapi saya belum menangkap bagaimana teorinya bagaimana ya?
> >
> > kalau radiometric dating yg selama ini dikenal untuk mengukur umur dari
> > suatu material menggunakan teknik berdasarkan rate peluruhan isotop yg
> > terkandung dalam material tersebut. Radiometric dating banyak macamnya,
> > salah satunya adalah Radiocarbon dating. Radiasi kosmik masuk ke
> atmosfer
> > bumi menghasilkan C-14, yg oleh tanaman kemudian diserap dalam proses
> > fotosintesa. Perjalanan C-14 masuk dalam rantai makanan melalui hewan
> > herbivora yg kemudian dimakan predator lain termasuk dalam rantai
> tersebut
> > manusia. Ketika mati maka absorbsi C-14 berhenti. C-14  meluruh berubah
> > menjadi nitrogen-14, ini membutuhkan 5730 tahun utk setengah C-14
> berubah
> > menjadi nitrogen, ini adalah setengah umur dari C-14. Dengan mengukur
> > proporsi dari C-14 dalam material organik maka bisa diperkirakan umur
> > fosil
> > tersebut.
> > Karena umur C-14 yg terbatas, utk pngukuran yg lebih tua bisa digunakan
> > radiometric yg lain misal Potassium-40 atau K?A dating yg meluruh
> menjadi
> > argon-40 dengan half-life dari Potassium-14 tersebut adalah 1.3 juta
> > tahun.
> > K/A dating bisa digunakan pada non-organik seperti batuan, bisa
> digunakan
> > utk mengukur umur candi.
> > http://carbon.14.dating.en.reference.pl/
> >
> >
> > Nah bagaimana dengan DNA dating?
> >
> > salam,
> > PR
>


Re: [iagi-net-l] fracture density di karbonat

2006-02-13 Terurut Topik B. Pujasmadi
Fracture yang bisa dikenali dari seismic barangkali hanya major fractures atau 
kita lebih mengenalnya sebagai minor faults. Saya kurang yakin kalau fracture 
dapat menghasilkan kontras impedance yang cukup untuk dikenali di seismik, 
terlebih pada batuan karbonat yang mudah larut dan terjadi mineralisasi pada 
fractures. Minor faults tersebut dapat dikenali  sebagai damage zones atau 
deformed zones, biasanya berasosiasi dengan struktur yang lebih besar (main 
folding/faulting).
   
   
   
  BPJ

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Salam

Mau menanyakan ke rekan - rekan, bagaimana kita bisa mengetahui besarnya
fracturation (fracturation degree) di karbonat dengan 3 D Seismic sebelum
kita bor ...?
serta bagaimana mengetahui apakah suatu karbonat pernah mengalami expose ke
permukaan sehingga diharapkan ada perbaikan porosity...?

Terima kasih sebelumnnya...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




Salam,
  PUJASMADI
  [EMAIL PROTECTED]




-
Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!

Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating

2006-02-13 Terurut Topik Putrohari, Rovicky
Edisi maret 2006?
Udah terbit ? Isinya ttg apa. ? Kadang majalah ini lebih enak dibaca ketimbang 
American Scientist

Rdp

--
Sent from my BlackBerry Wireless Handheld


-Original Message-
From: Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tue Feb 14 13:21:57 2006
Subject: Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating

Di Majalah "Scientific American" edisi Maret 2006 ada dibahas masalah DNA
ini.

YKA

On 2/13/06, Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> rame2 bicara DNA on fossil untuk menentukan umur di milist ini cukup
> hangat, tapi saya belum menangkap bagaimana teorinya bagaimana ya?
>
> kalau radiometric dating yg selama ini dikenal untuk mengukur umur dari
> suatu material menggunakan teknik berdasarkan rate peluruhan isotop yg
> terkandung dalam material tersebut. Radiometric dating banyak macamnya,
> salah satunya adalah Radiocarbon dating. Radiasi kosmik masuk ke atmosfer
> bumi menghasilkan C-14, yg oleh tanaman kemudian diserap dalam proses
> fotosintesa. Perjalanan C-14 masuk dalam rantai makanan melalui hewan
> herbivora yg kemudian dimakan predator lain termasuk dalam rantai tersebut
> manusia. Ketika mati maka absorbsi C-14 berhenti. C-14  meluruh berubah
> menjadi nitrogen-14, ini membutuhkan 5730 tahun utk setengah C-14 berubah
> menjadi nitrogen, ini adalah setengah umur dari C-14. Dengan mengukur
> proporsi dari C-14 dalam material organik maka bisa diperkirakan umur
> fosil
> tersebut.
> Karena umur C-14 yg terbatas, utk pngukuran yg lebih tua bisa digunakan
> radiometric yg lain misal Potassium-40 atau K?A dating yg meluruh menjadi
> argon-40 dengan half-life dari Potassium-14 tersebut adalah 1.3 juta
> tahun.
> K/A dating bisa digunakan pada non-organik seperti batuan, bisa digunakan
> utk mengukur umur candi.
> http://carbon.14.dating.en.reference.pl/
>
>
> Nah bagaimana dengan DNA dating?
>
> salam,
> PR
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating

2006-02-13 Terurut Topik Yosef Khairil Amin
Di Majalah "Scientific American" edisi Maret 2006 ada dibahas masalah DNA
ini.

YKA

On 2/13/06, Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> rame2 bicara DNA on fossil untuk menentukan umur di milist ini cukup
> hangat, tapi saya belum menangkap bagaimana teorinya bagaimana ya?
>
> kalau radiometric dating yg selama ini dikenal untuk mengukur umur dari
> suatu material menggunakan teknik berdasarkan rate peluruhan isotop yg
> terkandung dalam material tersebut. Radiometric dating banyak macamnya,
> salah satunya adalah Radiocarbon dating. Radiasi kosmik masuk ke atmosfer
> bumi menghasilkan C-14, yg oleh tanaman kemudian diserap dalam proses
> fotosintesa. Perjalanan C-14 masuk dalam rantai makanan melalui hewan
> herbivora yg kemudian dimakan predator lain termasuk dalam rantai tersebut
> manusia. Ketika mati maka absorbsi C-14 berhenti. C-14  meluruh berubah
> menjadi nitrogen-14, ini membutuhkan 5730 tahun utk setengah C-14 berubah
> menjadi nitrogen, ini adalah setengah umur dari C-14. Dengan mengukur
> proporsi dari C-14 dalam material organik maka bisa diperkirakan umur
> fosil
> tersebut.
> Karena umur C-14 yg terbatas, utk pngukuran yg lebih tua bisa digunakan
> radiometric yg lain misal Potassium-40 atau K?A dating yg meluruh menjadi
> argon-40 dengan half-life dari Potassium-14 tersebut adalah 1.3 juta
> tahun.
> K/A dating bisa digunakan pada non-organik seperti batuan, bisa digunakan
> utk mengukur umur candi.
> http://carbon.14.dating.en.reference.pl/
>
>
> Nah bagaimana dengan DNA dating?
>
> salam,
> PR
>


Re: [iagi-net-l] fracture density di karbonat

2006-02-13 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On 2/13/06, [EMAIL PROTECTED]
> Mau menanyakan ke rekan - rekan, bagaimana kita bisa mengetahui besarnya
> fracturation (fracturation degree) di karbonat dengan 3 D Seismic sebelum
> kita bor ...?

- scale and resolution !
Kalau bermaksud mengidentifikasi rekahan dengan seismic tentunya harus
disadari dahulu segala keterbatasan seismic dalam mendeteksi fracture.
Selama ini data rekahan yg diperoleh data sumur baik dari "core"
maupun image (OBMI/FMI/FMS) adalah yg berukuran kecil. Data dari sumur
ini dianggap yg paling "akurat" sebagai verifikasi keberadaan rekahan
yg mempengaruhi properties dari batuan (porosity and permeabilities).
Data seismic ini dilihat dan diolah sebagai data untuk melihat
kemenerusan sebuah "geological artefac" (termasuk didalamnya,
perlapisan, patahan dll) berdasarkan atas impedance contrast.
Kemenerusan ini sering kali terekspresi ketika melihat event2 seismic
utk keperluan structural mapping.

- Edge detection
Dengan prosesing tertentu data seismic dapat mengidentifikasi "ketidak
menerusan" sebuah bidang. Misal dengan edge detection algorithm yg
tentunya sangat banyak ragamnya. Kemenerusan/ketdak menerusan yg dapat
diketahui baik kemenerusan perlapisan maupun kemenerusan bidang2
lainnya. "Ketidakmenerusan" ini yg sering dipakai sebagai dasar utk
melihat fracture. Jadi tentunya akan ada yg bertanya-tanya apakah
basement yg masif tidak bisa terdeteksi dengan seismic ?.

Ketika aku di Shell (BSP) ada salah satu algorthm yang "mengukur"
batas-batas pinggir ini yg kemudian di plot pada rosset diagram serta
wulfnet sehingga kalau digabungkan dengan analisa sruktur geologi yg
ada akhirnya dapat diketahui atau diperkirakan mana arah2 dari open
fracture dan closed fracture. Ini sangat penting tentunya untuk
memperkirakan fluid flow direction.

- 3D azimuth detection
Setahu saya ada metode lain untuk mendetksi fracture selain melihat
kemenerusan ini yaitu dengan 3D azimuth AVO. Saya sendiri ngga begitu
mudeng detilnya, tetapi idenya adalah melihat secara tiga dimensi. Yg
hasilnya dapat berupa "fracture density" section atau map.

Ada cara lain ngga ya ?

> serta bagaimana mengetahui apakah suatu karbonat pernah mengalami expose ke
> permukaan sehingga diharapkan ada perbaikan porosity...?
>

wah yg ini aku blum bayak tahu, malah aku juga lagi sinau ini :)

hef e nais valintine day

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)

2006-02-13 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Saya menyarankan saja.

Hasil dari workshop-workshop stratigrafi ini dipresentasikan di dalam
konvensi tahunan IAGI-HAGI juga IPA dan juga PERHAPI dll, baik oral
maupun poster. Sehingga "pengguna" tatanama stratigrafi ini (industri
serta researcher) dapat memulai penggunaan nama-nama stratigrafi yg
diusulkan. Penggunaan nama ini tentunya akan paling sering disitir
dalam penelitian atau eksplorasi (industri ekstraksi).

Salam dan gut lak !

RDP

On 2/14/06, johnson achmad paju <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> saya fwd dari milis geologi unhas
>
> rgds
> JAP
>
> - Original Message -
> From: Adi Maulana
> Sent: Saturday, February 11, 2006 11:39 AM
> Subject: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)
>
>
> Assalamualaikum,
>
> Jurusan T. Geologi bekerjasama dengan IAGI Pengda Sulawesi insya Allah akan 
> melaksanakan kegiatan Workshop Stratigrafi Sulawesi 2006 (Stratigraphy 
> Sulawesi Workshop).
> Tujuan dari kegiatan ini antara lain :
> 1. Untuk mengumpulkan data data dalam pembuatan Lexicon Stratigrafi Sulawesi, 
> yang direncanakan akan dibuat pada tahun 2006
> 2. Pembuatan konsep usulan tatanama satuan tektonostratigrafi ke dalam Sandi 
> Stratigrafi Indonesia
> 3. Untuk memperbaharui kembali nama nama Formasi yang ada di Sulawesi 
> khususnya Sulawesi Selatan.
>
> Kegiatan ini rencananya akan berlangsung dari tanggal 16 - 18 Juni 2006, di 
> Hotel Imperial Arya Duta Makassar.
> Rangkaian kegiatan antara lain :
> 1. Lokakarya
> 2. Field Trip to Bantimala Complex
>
> Pembicara pada lokakarya sekitar 30 orang, yang merupakan para peneliti dari 
> dalam dan luar negeri, khususnya yang pernah melakukan studi di Sulawesi 
> (Sulawesi Selatan).
> Selain itu kegiatan ini merupakan salah satu usaha promosi untuk mengadakan 
> IAGI di Sulawesi Selatan (Makassar).
> Demikian pemberitahuan ini, mohon bantuan baik berupa saran, usulan maupun 
> konsep untuk kesuksesan acara diatas dari segenap komunitas Geologi UNHAS 
> (Alumni, Mahasiswa, Dosen).
> Wassalam
>
> Panitia SSW 2006
>
>
> Adi Maulana
> Jurusan T. Geologi UNHAS
> Kampus UNHAS Tamalanrea
>
>
>


--
--Writer need 10 steps faster than readeR --

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Fw: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)

2006-02-13 Terurut Topik johnson achmad paju
saya fwd dari milis geologi unhas

rgds
JAP

- Original Message - 
From: Adi Maulana 
Sent: Saturday, February 11, 2006 11:39 AM
Subject: [geoUH] workshop stratigrafi Sulawesi (SSW 2006)


Assalamualaikum,

Jurusan T. Geologi bekerjasama dengan IAGI Pengda Sulawesi insya Allah akan 
melaksanakan kegiatan Workshop Stratigrafi Sulawesi 2006 (Stratigraphy Sulawesi 
Workshop). 
Tujuan dari kegiatan ini antara lain : 
1. Untuk mengumpulkan data data dalam pembuatan Lexicon Stratigrafi Sulawesi, 
yang direncanakan akan dibuat pada tahun 2006
2. Pembuatan konsep usulan tatanama satuan tektonostratigrafi ke dalam Sandi 
Stratigrafi Indonesia
3. Untuk memperbaharui kembali nama nama Formasi yang ada di Sulawesi khususnya 
Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini rencananya akan berlangsung dari tanggal 16 - 18 Juni 2006, di 
Hotel Imperial Arya Duta Makassar.
Rangkaian kegiatan antara lain :
1. Lokakarya
2. Field Trip to Bantimala Complex

Pembicara pada lokakarya sekitar 30 orang, yang merupakan para peneliti dari 
dalam dan luar negeri, khususnya yang pernah melakukan studi di Sulawesi 
(Sulawesi Selatan).
Selain itu kegiatan ini merupakan salah satu usaha promosi untuk mengadakan 
IAGI di Sulawesi Selatan (Makassar).
Demikian pemberitahuan ini, mohon bantuan baik berupa saran, usulan maupun 
konsep untuk kesuksesan acara diatas dari segenap komunitas Geologi UNHAS 
(Alumni, Mahasiswa, Dosen).
Wassalam

Panitia SSW 2006


Adi Maulana
Jurusan T. Geologi UNHAS
Kampus UNHAS Tamalanrea



Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-13 Terurut Topik Ben Sapiie
FYI, telah diterbitkan berupa buku, The "Collisional Delamination in New 
Guinea" GSA Special Paper 400.  Kebetulan saya salah satu Authornya, model 
tektonik  yang kita presentasikan disini berbeda dengan model yang sudah-2. 
Buku ini merupakan hasil rangkuman dari 4 disertasi dan 1 master thesis di 
University of Texas at Austin. Bagi yang berminat silahkan hubungi saya 
lewat japri. Berhubung ini berupa buku (GSA price at USD30.00) saya tidak 
mempunyai versi digitalnya, tapi bagi yang berminat saya dapat membuatkan 
copynya tinggal ganti biaya fotocopynya saja.


Salam,

Ben Sapiie 




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Shale dan claystone

2006-02-13 Terurut Topik Eril Suhada Lanin
Terima kasih atas masukannya. Kebetulan kemarin saya menemukan tambahan
pencerahan juga setelah membaca buku "Glossary of Geology". Tampaknya
perbedaan terpenting antara kedua litologi tersebut adalah:
Shale terbentuk dari konsolidasi (kompresi atau sementasi) clay, silt,
atau mud yang dicirikan oleh laminasi tipis dan/atau fissility yang
hampir sejajar dengan bidang perlapisan. Sementara pada claystone jarang
ditemui laminasi tipis atau fissility tersebut.

Sehingga mengenai masalah, bagaimana menerangkan claystone yang berada
dibawah shale, sudah terjawab. Karena laminasi pada shale tersebut
merupakan struktur primer dan bukan sebagai ubahan dari claystone karena
pembebanan (struktur sekunder), jadi tidak masalah apabila kita
menjumpai claystone dibawah shale.

Terima kasih,

Eril S. Lanin

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, February 10, 2006 1:05 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale dan claystone

saya boleh nimbrung,tentang perbedaan/persamaan antara claystone, shale
sbb.:

persamaan : keduaya batuan sedimen berukuran halus (umumnya lempung -
lanau)

perbedaan :
claystone : komposisi dominan mineral lempung maka dari itu dapat
memperlihatkan laminasi (orientasi sejajar, menerus dibentuk oleh
mineral
lempung)

serpih/shale : terdiri dari mineral lempung dan non lempung (kuarsa,
felspar, dll); maka dari itu laminasinya "tidak menerus" menghasilkan
struktur yg disebut menyerpih/fissility) akibat adanya mineral lempung
dan
non lempung.

mudstone/batulumpur : terdiri dari partikel lempung - lanau, sebagian
besar bukan mineral lempung; istilah ini tidak umum bagi kita;seringkali
disebut batupasir halus (faktanya kita jarang menggunakan istilah ini;
begitu juga istilah batulanau jarang digunakan).

mudah-mudah an bermanfaat.

wass.
emmy suparka


>Sand
> 100 %
>/\
> / /\ \
>  /  / \ \
>   /   / \  \
>/__/_\__\
> 100%  70%70%  100%
> Clay   Silt
>
> Bayangkan saja ada segitiga sama sisi, bagian puncak adalah sand 100
%,
> kanan bawah adalah silt 100 % dan kiri bawah clay 100 %. Jika ada 70
> %kandungan clay-silt masih disebut claystone, demikian juga kalau ada
> kandungan 70 % silt-clay, maka masih dikategorikan siltsone. Kalau
> komponen pembentuknya diantara 70 % clay dan/atau 70 % maka disebut
> mudstone.
> Shale (=serpih) yaitu silt(=lanau) yang sudah mengalami pembebanan
> sehingga membentuk rekahan-rekahan yang teratur. Sorry kalau
jawabannya
> kurang pas.
>
> -Original Message-
> From: Eril Suhada Lanin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, February 08, 2006 8:46 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Shale dan claystone
>
> Dear all,
>
>
>
> Saya ingin menanyakan mengenai perbedaan antara genesa shale dan
> claystone. Di beberapa well report yang saya pelajari, saya melihat
> adanya lithology claystone dibawah shale. Padahal dari sifat fisiknya
> shale biasanya lebih keras daripada claystone. Bagaimana menjelaskan
> claystone yang berada dibawah shale tersebut? Barangkali ada yang bisa
> memberi pencerahan. Terima kasih sebelumnya.
>
>
>
> Regards,
>
>
>
> Eril S. Lanin
>
>
>
>
>
>
>
> -
To
> unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
> SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database

Re: [iagi-net-l] age dating: DNA + radiometric dating

2006-02-13 Terurut Topik Awang Satyana
Dengan cara menghitung jumlah mutasi yang terjadi pada DNA yang sedang diamati 
dengan DNA "Eve" (yaitu DNA kepunyaan seorang perempuan Afrika yang suka 
disebut Eve/Hawa - yang diyakini para ahli genetika sebagai nenek moyang semua 
manusia moderen).
   
  Dengan cara melihat tipe2 DNA yang berbeda itu, dan berasumsi bahwa mutasi 
terjadi pada tingkat/kecepatan yang teratur, para ahli genetika bisa menghitung 
berapa banyak telah terjadi mutasi yang menyebabkan berbedannya suatu DNA 
dengan DNA asli Eve. Ini merekontruksi "molecular clock".
   
  Kalau seorang ahli paleo-antropologi dan ahli genetika molekuler mengambil 
suatu sel dari fosil hominid dan memeriksa DNA-nya, mengurai sekuen DNA-nya, 
menghitung jumlah mutasi yang telah terjadi, dan membandingkannya dengan 
referensi DNA mitokondria Eve, maka akan tahulah mereka berapa umur fosil yang 
sedang diamatinya ini.
   
  Radiometric dating tentu akan sangat membantu. Seperti dilakukan Carl Swisher 
III dan Garniss Curtis, ia mengambil sampel tuf di dasar tengkorak Anak 
Mojokerto di Perning dan melakukan radiometric dating dengan teknik 
laser-fushion argon-40/argon-39 di Berkeley Geochronology Center dan menemukan 
umur 1.81 juta tahun. Itu umur tuf volkanik Kabuh yang mengubur anak Mojokerto 
itu. Maka ditafsirkan bahwa hominid Mojokerto hidup setua 1.81 juta tahun.
   
  Ini umur yang menggemparkan, sebab Homo erectus di Sangiran tak setua itu, 
padahal yang di Mojokerto pun dianggap Homo erectus. Nah, bisa saja mungkin 
diukur umurnya dengan DNA, tetapi jangan dibandingkan dengan DNA mitokondria 
kepunyaan Eve Afrika, sebab Eve adalah Homo sapiens, DNA Homo erectus harus 
dibandingkan dengan DNA Homo erectus lagi - banyak ditemukan di Kenya dan 
Ethiopia, Afrika Timur. Tetapi, metode ini akan terbentur dengan yang kontra 
out-of Africa. Homo erectus Jawa tak mesti datang dari sana. penelitian sekuen 
DNA hominid sangat minim - yang Homo sapiens (Eve) sudah cukup banyak.
   
  Biasalah terjadi dalam sains, ada penemuan baru, ada perbantahan baru...
   
  salam,
  awang

Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  rame2 bicara DNA on fossil untuk menentukan umur di milist ini cukup 
hangat, tapi saya belum menangkap bagaimana teorinya bagaimana ya?

kalau radiometric dating yg selama ini dikenal untuk mengukur umur dari 
suatu material menggunakan teknik berdasarkan rate peluruhan isotop yg 
terkandung dalam material tersebut. Radiometric dating banyak macamnya, 
salah satunya adalah Radiocarbon dating. Radiasi kosmik masuk ke atmosfer 
bumi menghasilkan C-14, yg oleh tanaman kemudian diserap dalam proses 
fotosintesa. Perjalanan C-14 masuk dalam rantai makanan melalui hewan 
herbivora yg kemudian dimakan predator lain termasuk dalam rantai tersebut 
manusia. Ketika mati maka absorbsi C-14 berhenti. C-14 meluruh berubah 
menjadi nitrogen-14, ini membutuhkan 5730 tahun utk setengah C-14 berubah 
menjadi nitrogen, ini adalah setengah umur dari C-14. Dengan mengukur 
proporsi dari C-14 dalam material organik maka bisa diperkirakan umur fosil 
tersebut.
Karena umur C-14 yg terbatas, utk pngukuran yg lebih tua bisa digunakan 
radiometric yg lain misal Potassium-40 atau K?A dating yg meluruh menjadi 
argon-40 dengan half-life dari Potassium-14 tersebut adalah 1.3 juta tahun.
K/A dating bisa digunakan pada non-organik seperti batuan, bisa digunakan 
utk mengukur umur candi.
http://carbon.14.dating.en.reference.pl/


Nah bagaimana dengan DNA dating?

salam,
PR


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!

Re: [iagi-net-l] MudMounds

2006-02-13 Terurut Topik Awang Satyana
Ferdi,
   
  Bukan lebih cenderung, tetapi bisa (seringkali) begitu (dengan catatan kalau 
ada high area di sekitarnya yang ditumbuhi reef). Di petrografinya, akan sering 
didapatkan fragmen2 koral kalau begitu dan biasanya lingkungan pengandapannya 
suka disebut near reef saja (padahal lagoon sebenarnya kalau untuk mud mounds).
   
  Perbaikan porositas hampir seluruhnya karena disolusi. Disolusi terjadi 
akibat kontak meteoric water terhadap cangkang2 koral yang aragonitik (mudah 
terlarut). Cara mengenal suatu mud mound punya kemungkinan pelarutan a.l. bisa 
dengan menggunakan prinsip onlap surface. Cari ke updip dari on-lap surface, 
maka itu wilayah pelarutan. Bisa juga dengan mengetahui umur mud-mounds (N 
berapa misalnya) dan periksalah fluktuasi muka laut eustacy, cari yang ada sea 
level fall-nya, maka di situ periode yang mungkin disertai surut muka laut dan 
exposure terhadap meteoric water.
   
  Pengetahuan tektonik regional wilayah yang bersangkutan akan membantu 
evaluasi.
   
  salam,
  awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Apakah Mudmounds ini sifatnya lebih cenderung merupakan hancuran dari main
reefnya yang kemudian terendapkan kembali bersamaan dengan mud?, jadi
pengendapannya mirip klastik tapi fragmennya karbonat sehingga genetiknya
lebih mekanis seperti clastic daripada biotik seperti reef...
dan apakah harus terjadi kontak dengan meteorik water untuk memperbaikinya
porositynya..?
dan bagaimana cara mengetahui apakah karbonat tersebut pernah kontak dengan
surface / meteorik water sebelum dibor...?


Carbonate build ups itu macam-macam biotanya. Bisa kita bedakan empat
kategori.
Tipe Miosen (Arun) : disusun oleh coral-red algal. Tipe Kapur (Timur Tengah

seperti Bu Hasa di Abu Dhabi) disususun oleh rudist - moluska. Tipe Upper
Paleozoic (Tengiz Kaspia) disusun oleh green algal tubiphytes. Tipe
Devonian
(Golden Spike, Alberta Canada), dibangun oleh stromatoporoid. Itu
penggolongan
CBU (carbonate build up berdasarkan biotanya).

CBU pun bisa diklasifikasikan berdasarkan besar butir penyusunnya (campur

antara sedimen dan biota, mirip2 klasifikasi Dunham). Nah, kedalam inilah
mud
mound masuk. Ada tiga kategori : reefs, mud mound, dan banks (ini
klasifikasi
dari Clif Jordan dan Jim Wilson; Mark Longman sedikit berbeda, tetapi
menggunakan triangular classification juga).

Mudmounds penyusun utamanya lime mud, frame builder-nya (koral dan
ganggang
merah kalau Miosen) harus kurang dari 25 atau 30 %. Ini berkembang di
lingkungan low energy. Saat awal, memang poro-perm nya kecil kalau
dibandingkan
dengan banks atau reef. Maka diperlukan ubahan diagenetik. Karena penyusun
lime
mudnya banyak CaCO3 yang aragonitik, maka mudah terlarut saat kena meteoric

water. Pelarutan jelas akan memperbaiki poro-perm-nya. Maka, mud di mud
mounds
bukan seperti mud di antara butir2 pasir di silisiklastik.

Pengalaman di Salawati Basin, performance reservoir/produksi mud mounds
justru lebih baik daripada banks, produksinya lebih awet, water out lama
tercapai, dan pressure dapat dipertahankan dengan baik.

salam,
awang



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
 
 What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos