Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306

2006-03-20 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi
geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi
sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  mohammad 

  syaiful To:   iagi-net@iagi.or.id

  mohammadsyaiful@cc:   Duddy Arifin [EMAIL 
PROTECTED] 
  gmail.com   Subject:  Re: [iagi-net-l] 
konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 
150306  

  20/03/2006 12:28  

  PM

  Please respond to 

  iagi-net  









Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru
pertanyaan2 Abah di bawah, adalah sudah menjadi masukan utk Tim
Pertimbangan/Pengadaan Dana yg dikomandani kang Duddy Arifin dari P3GL.
Artinya, masalah dana ini memang sudah dipikirkan dan silakan Abah utk
menambahkan masukan/saran.

salam,
syaiful
*ETTI


On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Rekan Bang Ipul dan Ridwan

 Terima kasih atas quick response , dan selamat atas`terbentuknya
 Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional.

 Melihat namanya wooow Kereeen , melihat anggotanya woow yahuuud.

 Nah pertanyaannya : Konsorsium ini akan membawa duit -nya siapa ??

 Pemerintah ? Donor/Negara donor ? Bagian dari riset BP Migas, atau
 siapa.

 Siapapun yang akan membiayai , mungkin perlu difikirkan dari sekarang,
 karena konsorsium tanpa ada   dana akan berhenti ditengah jalan.

 Si - Abah
 yang sok cerewed

 

 Abah, terimakasih atas perhatiannya terhadap kegiatan ini.
  Kang Syaiful, kalau diperlukan, bahan2 presentasi dapat
  juga dibagikan kepada rekan2 yang tertarik, supaya dapat
  mengikuti arah pembicaraan secara lebih utuh.
 
  Tenkyu, R i d w a n
 
 
  On Sun, 19 Mar 2006 19:57:41 -0800
mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Abah dan rekan2 lainnya,
 
 Lokakarya bertajuk:
 
 *Kontribusi Lembaga Riset Pemerintah pada Pemecahan
 Krisis Energi Nasional
 Melalui Riset Eksplorasi  Produksi Migas Lepas Pantai*
 telah berlangsung di markas P3GL Bandung dan diikuti oleh
 53 peserta dari 18
 institusi (BPMigas, BPPT, CRC, Elnusa, Ephindo, ETTI,
 IAGI, ITB, Lemigas,
 LIPI, Lundin, P3GL, PND, PSDG, PSG, SCU, Tekmira,
 Wilnon).
 
 Dengan bahasan tajuk di atas, masing2 institusi diberikan
 kesempatan utk
 memberikan presentasi (termasuk masukan/saran/dsb),
 kemudian pada siang hari
 dilanjutkan dg diskusi lanjutan. Telah disepakati bentuk
 kerja-sama dg nama:
 Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Komandan atau
 moderator yg dipilih
 adalah Bp. Ridwan Djamalludin (BPPT). Disepakati pula ada
 4 hal (pengelolaan
 data termasuk regulasinya, akuisisi data, pengadaan dana,
 dan pilot project)
 yg dipandang diprioritaskan sbg kerja-nyata konsorsium
 ini. Empat hal tsb
 akan digodog oleh 4 tim dengan koordinator masing2 ialah:
 Andang Bachtiar
 dari ETTI (tim pengelolaan data dan regulasinya), Irian
 Sitorus dari Elnusa
 Geosains (tim akuisisi data), Dudi dari P3GL (tim
 pertimbangan dana), dan
 Bambang Wicaksono dari Lemigas (tim pilot project).
 
 Pertemuan berikutnya direncanakan pada 20 April 2006 di
 Bandung lagi (LIPI)
 atau Jakarta (BPPT). Komunikasi akan dijalin terus dengan
 menggunakan
 kelebihan di dunia maya.
 
 Semoga memberikan gambaran umum yg ingin diketahui Abah.
 
 terimakasih dan salam,
 syaiful
 *asisten moderator
 
 Mohammad Syaiful - Explorationist
 Mobile: 62-812-9372808
 Email: [EMAIL PROTECTED]
 
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
 Head 

Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306

2006-03-20 Terurut Topik mohammad syaiful
waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg
ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi
'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara.

terimakasih dan salam,
syaiful
*ETTI


On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi
 geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi
 sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...?

 Regards

 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852




  mohammad
  syaiful To:
 iagi-net@iagi.or.id
  mohammadsyaiful@cc:   Duddy Arifin 
 [EMAIL PROTECTED]
  gmail.com   Subject:  Re: [iagi-net-l]
 konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung
150306
  20/03/2006 12:28
  PM
  Please respond to
  iagi-net






 Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru
 pertanyaan2 Abah di bawah, adalah sudah menjadi masukan utk Tim
 Pertimbangan/Pengadaan Dana yg dikomandani kang Duddy Arifin dari P3GL.
 Artinya, masalah dana ini memang sudah dipikirkan dan silakan Abah utk
 menambahkan masukan/saran.

 salam,
 syaiful
 *ETTI


 On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Rekan Bang Ipul dan Ridwan
 
  Terima kasih atas quick response , dan selamat atas`terbentuknya
  Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional.
 
  Melihat namanya wooow Kereeen , melihat anggotanya woow yahuuud.
 
  Nah pertanyaannya : Konsorsium ini akan membawa duit -nya siapa ??
 
  Pemerintah ? Donor/Negara donor ? Bagian dari riset BP Migas, atau
  siapa.
 
  Siapapun yang akan membiayai , mungkin perlu difikirkan dari sekarang,
  karena konsorsium tanpa ada   dana akan berhenti ditengah jalan.
 
  Si - Abah
  yang sok cerewed
 
  
 
  Abah, terimakasih atas perhatiannya terhadap kegiatan ini.
   Kang Syaiful, kalau diperlukan, bahan2 presentasi dapat
   juga dibagikan kepada rekan2 yang tertarik, supaya dapat
   mengikuti arah pembicaraan secara lebih utuh.
  
   Tenkyu, R i d w a n
  
  
   On Sun, 19 Mar 2006 19:57:41 -0800
 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Abah dan rekan2 lainnya,
  
  Lokakarya bertajuk:
  
  *Kontribusi Lembaga Riset Pemerintah pada Pemecahan
  Krisis Energi Nasional
  Melalui Riset Eksplorasi  Produksi Migas Lepas Pantai*
  telah berlangsung di markas P3GL Bandung dan diikuti oleh
  53 peserta dari 18
  institusi (BPMigas, BPPT, CRC, Elnusa, Ephindo, ETTI,
  IAGI, ITB, Lemigas,
  LIPI, Lundin, P3GL, PND, PSDG, PSG, SCU, Tekmira,
  Wilnon).
  
  Dengan bahasan tajuk di atas, masing2 institusi diberikan
  kesempatan utk
  memberikan presentasi (termasuk masukan/saran/dsb),
  kemudian pada siang hari
  dilanjutkan dg diskusi lanjutan. Telah disepakati bentuk
  kerja-sama dg nama:
  Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Komandan atau
  moderator yg dipilih
  adalah Bp. Ridwan Djamalludin (BPPT). Disepakati pula ada
  4 hal (pengelolaan
  data termasuk regulasinya, akuisisi data, pengadaan dana,
  dan pilot project)
  yg dipandang diprioritaskan sbg kerja-nyata konsorsium
  ini. Empat hal tsb
  akan digodog oleh 4 tim dengan koordinator masing2 ialah:
  Andang Bachtiar
  dari ETTI (tim pengelolaan data dan regulasinya), Irian
  Sitorus dari Elnusa
  Geosains (tim akuisisi data), Dudi dari P3GL (tim
  pertimbangan dana), dan
  Bambang Wicaksono dari Lemigas (tim pilot project).
  
  Pertemuan berikutnya direncanakan pada 20 April 2006 di
  Bandung lagi (LIPI)
  atau Jakarta (BPPT). Komunikasi akan dijalin terus dengan
  menggunakan
  kelebihan di dunia maya.
  
  Semoga memberikan gambaran umum yg ingin diketahui Abah.
  
  terimakasih dan salam,
  syaiful
  *asisten moderator
  
  Mohammad Syaiful - Explorationist
  Mobile: 62-812-9372808
  Email: [EMAIL PROTECTED]
  
  Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
  Head Office:
  Jl. Tebet Barat Dalam III No.2B Jakarta 12810 Indonesia
  Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
  Email: [EMAIL PROTECTED]
  On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
   Rekan rekan ETTI
  
   Bolehkah saya di infokan , laporan pandangan mata
  kegiatan 15
   Maret 2003 di Bandung.
   Siapa saja yang hadir, tipik yang dibicarakan ,
  mungkin ada
   hot discussion dsb.
   Maaf , tadinya mau datang tapi Mandor saya ngajak
  nge-meeting,
   jadinya ndak bisa pergi.
  
   Terima kasih
  
  
   Si - Aba
  
 -
  
  
  
  
   -
   To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
   To subscribe, send email to: 

Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306

2006-03-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
As far as I know ETTI concern till to day  aku setuju dengan Pak
Syaiful. Bahwa mungkin saja ETTI masih konsentrasi untuk migas.
Namun yg diungkapkan Ferdi ini merupakan sebuah tantangan untuk
Pengeloaan Energy secara menyeluruh di Indonesia. Bisa saja ETTI
atau perlu lembaga lain.

Memang saat ini penanganan atau pengelolaan energi di Indonesia masih
saja berkutet disisi suppy, salah satunya menigkatkan eksplorasi
serta mencri sumber alternatif lain (geothermal dll). Namun penanganan
sisi sisi demand atau usage masih sangat lemah.

Coba saja tengok lebih dari 40%, listrik yg dihasilkan di Indonesia
ini masih menggunakan energi migas. Nah geothermal hanya menyumbang
sekitar 800MW listrik (2.5% kebutuhan listrik) dan hanya memanfaatkan
4% dari 20,000 MW of geothermal potential Indonesia ! padahal potensi
cadangan geothermal Indonesia 40% dari cadangan geothermal dunia !
Kalau 20,000MW potensi ini disetarakan dengan migas bisa setara dengan
8 milyar barrel !! Amazing huh ! Dan inipin hanya yang high enthalphy
geothermal.
Jadi bisa dibayangkan kita bisa mengubah ring of fire yg
didengungkan sebagai ring of disaster menjadi ring of fortune 
mungkin juga perlu diembel-embeli KALAU MAU.

Dan sepertinya memang keputusan mengangkat dua BOD di Pertamina dengan
background gethermal bisa berpotensi menjadi titik belok yg strategis
dalam pengellaan energi nasional.

thats my dream !!

RDP

On 3/20/06, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
 waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg
 ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi
 'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara.

 terimakasih dan salam,
 syaiful
 *ETTI


 On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi
  geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi
  sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...?
 
  Regards
 
  Kartiko-Samodro
  Telp : 3852
 
 
 
 
   mohammad
   syaiful To:
  iagi-net@iagi.or.id
   mohammadsyaiful@cc:   Duddy Arifin 
  [EMAIL PROTECTED]
   gmail.com   Subject:  Re: [iagi-net-l]
  konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung
 150306
   20/03/2006 12:28
   PM
   Please respond to
   iagi-net
 
 
 
 
 
 
  Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru
  pertanyaan2 Abah di bawah, adalah sudah menjadi masukan utk Tim
  Pertimbangan/Pengadaan Dana yg dikomandani kang Duddy Arifin dari P3GL.
  Artinya, masalah dana ini memang sudah dipikirkan dan silakan Abah utk
  menambahkan masukan/saran.
 
  salam,
  syaiful
  *ETTI
 
 
  On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   
   Rekan Bang Ipul dan Ridwan
  
   Terima kasih atas quick response , dan selamat atas`terbentuknya
   Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional.
  
   Melihat namanya wooow Kereeen , melihat anggotanya woow yahuuud.
  
   Nah pertanyaannya : Konsorsium ini akan membawa duit -nya siapa ??
  
   Pemerintah ? Donor/Negara donor ? Bagian dari riset BP Migas, atau
   siapa.
  
   Siapapun yang akan membiayai , mungkin perlu difikirkan dari sekarang,
   karena konsorsium tanpa ada   dana akan berhenti ditengah jalan.
  
   Si - Abah
   yang sok cerewed
  
   
  
   Abah, terimakasih atas perhatiannya terhadap kegiatan ini.
Kang Syaiful, kalau diperlukan, bahan2 presentasi dapat
juga dibagikan kepada rekan2 yang tertarik, supaya dapat
mengikuti arah pembicaraan secara lebih utuh.
   
Tenkyu, R i d w a n
   
   
On Sun, 19 Mar 2006 19:57:41 -0800
  mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Abah dan rekan2 lainnya,
   
   Lokakarya bertajuk:
   
   *Kontribusi Lembaga Riset Pemerintah pada Pemecahan
   Krisis Energi Nasional
   Melalui Riset Eksplorasi  Produksi Migas Lepas Pantai*
   telah berlangsung di markas P3GL Bandung dan diikuti oleh
   53 peserta dari 18
   institusi (BPMigas, BPPT, CRC, Elnusa, Ephindo, ETTI,
   IAGI, ITB, Lemigas,
   LIPI, Lundin, P3GL, PND, PSDG, PSG, SCU, Tekmira,
   Wilnon).
   
   Dengan bahasan tajuk di atas, masing2 institusi diberikan
   kesempatan utk
   memberikan presentasi (termasuk masukan/saran/dsb),
   kemudian pada siang hari
   dilanjutkan dg diskusi lanjutan. Telah disepakati bentuk
   kerja-sama dg nama:
   Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Komandan atau
   moderator yg dipilih
   adalah Bp. Ridwan Djamalludin (BPPT). Disepakati pula ada
   4 hal (pengelolaan
   data termasuk regulasinya, akuisisi data, pengadaan dana,
   dan pilot project)
   yg dipandang diprioritaskan sbg kerja-nyata konsorsium
   ini. Empat hal tsb
   akan 

Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306

2006-03-20 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Maaf , gara - gara keinget ETTI terus..kebayangnya wajah cewek yang manis,
baik hati, peramah dan tidak sombong, jagoan lagipula pintar...:-))

Maksud saya  akankah kontribusi lembaga riset juga akan bergerak ke arah
energi geothermal ...?

bukannya pesimistis tapi kenapa kok kita malah bergerak ke arah riset migas
kelautan yang jelas akan memerlukan biaya yang besar dan belum tentu juga
akan berguna atau terpakai secara  nyata.(mungkin bisa dilihat  ada
enggak nasional oil company yang sekarang bergerak di offshore/deep water
dsb), dan seberapa besar riset ini akan memberikan nilai pertambahan
effesiensi dan efektifitas terhadap operational yang sudah dilakukan oleh
KPS selama ini?

Kalau kita sekarang bergerak ke arah geothermal dan energi alternative ,
siapa tahu suatu ketika kita akan bisa bikin pembangkit energi geothermal
sendiri...dari explorasi,exploitasi,engineering dan regulasinya...?
sehingga pada saatnya migas sudah tidak ekonomis , kita sudah punya sumber
daya, riset tentang energi lain yang siap kita kembangkan..apalagi kan
energi geothermal ada di darat yang mungkin biayanya tidak sebesar biaya
riset lepas pantai.
Energi surya , bricket batu bara , air, angin dsb...mungkin enggak lembaga
riset itu meneliti semua kemungkinan energi alternative itu sampai pada
titik energi itu effisien dan effektif digunakan.


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  mohammad 

  syaiful To:   iagi-net@iagi.or.id

  mohammadsyaiful@cc:  

  gmail.com   Subject:  Re: [iagi-net-l] 
konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 
150306  

  20/03/2006 04:34  

  PM

  Please respond to 

  iagi-net  









waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg
ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi
'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara.

terimakasih dan salam,
syaiful
*ETTI


On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi
 geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi
 sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...?

 Regards

 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852




  mohammad
  syaiful To:
 iagi-net@iagi.or.id
  mohammadsyaiful@cc:   Duddy Arifin 
 [EMAIL PROTECTED]
  gmail.com   Subject:  Re: [iagi-net-l]
 konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung
150306
  20/03/2006 12:28
  PM
  Please respond to
  iagi-net






 Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru
 pertanyaan2 Abah di bawah, adalah sudah menjadi masukan utk Tim
 Pertimbangan/Pengadaan Dana yg dikomandani kang Duddy Arifin dari P3GL.
 Artinya, masalah dana ini memang sudah dipikirkan dan silakan Abah utk
 menambahkan masukan/saran.

 salam,
 syaiful
 *ETTI


 On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Rekan Bang Ipul dan Ridwan
 
  Terima kasih atas quick response , dan selamat atas`terbentuknya
  Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional.
 
  Melihat namanya wooow Kereeen , melihat anggotanya woow yahuuud.
 
  Nah pertanyaannya : Konsorsium ini akan membawa duit -nya siapa ??
 
  Pemerintah ? Donor/Negara 

RE: [iagi-net-l] Amien Rais 'Bongkar Kejahatan Freeport'

2006-03-20 Terurut Topik Bondan Brillianto
Maaf Bli Wayan 
Pengakuan dan penjelasan mengenai freeport bukan dari saya
Saya bukan pekerja atau mantan pekerja freport

Mohon disimak penulis/tanggapan dari pekerja tsb (from:...)

 
 
Regard's  

 
 
Bondan Brillianto
Development  Production Geologist
PT. Medco EP Indonesia
Tel. 021-83991519 / 0811193255
 
 

-Original Message-
From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 18 Maret 2006 0:50
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Amien Rais 'Bongkar Kejahatan Freeport'

***
Your mail has been scanned by InterScan.
***-***

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Konsorsium Riset Migas Kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306

2006-03-20 Terurut Topik ismail
Dari namanya kelihatnnya tujuannya adalah untuk 
mengoptimalkan/mengsinkronkan/memadukan riset riset ttg EP Migas di laut 
dalam dari berbagai lembaga riset yang ada sehingga dapat mendorong 
peningkatan cadangan migas  untuk menunjang  cadangan energi nasional.( 
security energy ). Kalau dilihat dari sisi kelembagaan yg terlibat dalam 
konsursium tsb  ada  dari Lembaga riset pemerintah ada dari pihak Regulator 
, ada dari Operator (badan usaha /institusi bisnis).serta Industri jasa , 
yang semuanya mempunyai kompetensi sesuai dg bidangnya.  Saya gak tahu 
lembaga ini nantinya apa Pemerintah atau NGO , mungkin yang lebih tepat 
Konsursiumnya sendiri bentuknya NGO karena isinya cem macem, kalau ini NGO 
artinya untuk pembiyaannya bisa dari mana saja ( terserah yang mau 
nyumbang). Dari tugas konsursium tsb ( Pengolahan data,Regulasi,Data 
akuisi,pendanaan dan bikin Pilot Proyek) kelihatannya kalau semua itu 
dikerjakan oleh semacam lembaga Konsursium ini apa nggak terlalu Berat 
karena akan menyangkut Biaya dan SDM yang besar, namun kalau fungsi 
konsursium tsb hanya sebatas memberikan masukan/pemikiran untuk memadukan 
program kerja masing masing institusi tsb ini tidak akan memerlukan biaya 
yang besar. ( jadi  semacam working group) sedangkan eksekutornya adalah 
masing masing institusi dengan dana nya sendiri ( disini cuma programnya 
biar terarah shg hasilnya optimal)Disamping itu di kita ini kan pekerjaan 
riset itu biasanya dibiayai dg dana yang non komersiel seperti APBN , 
Grant atau soft loan.dan masing masing punya aturan main sendiri dan 
eksekutornya juga suatu badan tertentu., jadi bentuk dari konsursium ini 
juga akan menentukan biaya dari mana saja yang bisa dimanfaatkan.


ISM


- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 20, 2006 4:13 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: 
[iagi-net-l] seminar bandung 150306




Maaf , gara - gara keinget ETTI terus..kebayangnya wajah cewek yang manis,
baik hati, peramah dan tidak sombong, jagoan lagipula pintar...:-))

Maksud saya  akankah kontribusi lembaga riset juga akan bergerak ke arah
energi geothermal ...?

bukannya pesimistis tapi kenapa kok kita malah bergerak ke arah riset 
migas

kelautan yang jelas akan memerlukan biaya yang besar dan belum tentu juga
akan berguna atau terpakai secara  nyata.(mungkin bisa dilihat  ada
enggak nasional oil company yang sekarang bergerak di offshore/deep water
dsb), dan seberapa besar riset ini akan memberikan nilai pertambahan
effesiensi dan efektifitas terhadap operational yang sudah dilakukan oleh
KPS selama ini?

Kalau kita sekarang bergerak ke arah geothermal dan energi alternative ,
siapa tahu suatu ketika kita akan bisa bikin pembangkit energi geothermal
sendiri...dari explorasi,exploitasi,engineering dan regulasinya...?
sehingga pada saatnya migas sudah tidak ekonomis , kita sudah punya sumber
daya, riset tentang energi lain yang siap kita kembangkan..apalagi kan
energi geothermal ada di darat yang mungkin biayanya tidak sebesar biaya
riset lepas pantai.
Energi surya , bricket batu bara , air, angin dsb...mungkin enggak lembaga
riset itu meneliti semua kemungkinan energi alternative itu sampai pada
titik energi itu effisien dan effektif digunakan.


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




 mohammad
 syaiful To: 
iagi-net@iagi.or.id

 mohammadsyaiful@cc:
 gmail.com   Subject:  Re: [iagi-net-l] 
konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung

   150306
 20/03/2006 04:34
 PM
 Please respond to
 iagi-net






waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg
ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi
'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara.

terimakasih dan salam,
syaiful
*ETTI


On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:


Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi
geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi
sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




 mohammad
 syaiful To:
iagi-net@iagi.or.id
 mohammadsyaiful@cc:   Duddy Arifin 
[EMAIL PROTECTED]
 gmail.com   Subject:  Re: [iagi-net-l]
konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung
   150306
 20/03/2006 12:28
 PM
 Please respond to
 iagi-net






Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru
pertanyaan2 

Re: [iagi-net-l] Konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306

2006-03-20 Terurut Topik ismail
Seperti dikatakan Pak Rovicky dalam pencarian sumber energi tidak kalah 
pentingnya juga pencarian SDE alternatif selain Migas.
Ada tiga SDE yang erat hubungannya dg Kebumian , Batubara , Migas dan 
Geothermal . Selama ini Migas menjadi Primadonanya lha wong SDE ini yg 
paling fleksibel sbg SDE ( transportasi,penerangan, pemanasan) dan yang 
paling diminati oleh investor oleh karena itu Migas ini yg paling maju, baru 
akhir akhir ini setelah terbatasnya SDE ini baru yang lain dilirik.
Dalam RUU Energi yang lagi digodog DPR ada yang namanya Intensifikasi SDE 
yaitu pencarian SDE melalui survey dan eksplorasi guna meningkatkan cadangan 
( Mungkin ini yang mendorong temen temen di Konsursium EP laut dalam untuk 
memberikan kontribusinya dalam menghadapi krisis energi) , dan ada 
deversifikasi energi ( penganeka ragaman SDE , jadi disamping yang sudah ada 
perlu dicari yang lain untuk mempertahankan security energy nya ). Istilah 
Energi alternatif itu kelihatannya kurang pas ( alternatif kan artinya bisa 
dipakai bisa nggak ) mungkin yang lebih cocok istilah Subtitusi ( energi 
pengganti), misalnya dalam pembangkit listrik semua komponen BBM disubtitusi 
dg energi lain ( spt geothermal tsb ) ini akan lebih kuat kedudukannya.
Sebetulnya peran para ahli kebumian ini sangat besar dalam dua program tsb , 
yaitu disamping meningkatkan cadangan SDE yang ada juga mencari SDE 
subtitusi tsb ( bagaimanapun keberadaan dan cara mengambilnya ketiga sumber 
energi diatas yang paling tahu para ahli bumi ini ) dan yang pasti kedepan 
tdk bisa ditawar tawar lagi kedua SDE subtitusi tsb akan sangat berperan.
Dari Peta yang dibuat oleh Pusat Sumber Daya Geologi  penyebaran Geothermal 
ini terdapat di lebih 250 lokasi mulai dari Sabang sampai Merauke, kalau ini 
dioptimalkan sebagai sumber energi lokal maka sudah cukup lumayan untuk 
mengurangi ketergantungan thd BBM , yang jadi masalah informasi yang agak 
detail belum ada , bahkan banyak Pemda Pemda yang tidak tahu kalau 
didaerahnya ada potensinya. Kalau kita lihat produksi Geothermal ( uap) dari 
Pertamina dan operatornya saat ini kira kira 137 MT/D yang dapat menhasilkan 
listrik kira kira dg Kapasitas 800 MW  atau kira kira 20 juta KWh , kalau 
perKwh dihasilkan dari 0,28 liter BBM  , maka dapat dihitung berapa liter 
kalau pakai BBM. dan pemakaian geothermal ini akan cepat dapat ditingkatkan 
seiring dg kebutuhan kapasitas pembangkitnya.Seperti diketahui Kapasitas 
terpasang listrik kita itu kira kira 25.000 MW saat ini ( kontribusi 
geothermal 3 % )
Sebetulnya kalau di sektor Migas itu teknologinya sudah sedemikian maju 
mengingat komoditi ini laku keras dipasaran, dan para industri berlomba 
lomba untuk bikin riset,  kadang kadang malah riset riset yang dari 
pemerintah malah sulit untuk mengejarnya, coba sudah berapa banyak patent 
yang dihasilkan oleh perusahaan semacam shlumberger. istilahnya tinggal 
faktor keekonomian semata saja , tinggal beri incentif , regulasi tidak 
mbulat mbulet dan country risk nya kecil dengan sendirinya sudah akan 
berkembang pesat.dari darat sampai laut dalam.


ISM

- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 20, 2006 3:55 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: 
[iagi-net-l] seminar bandung 150306



As far as I know ETTI concern till to day  aku setuju dengan Pak
Syaiful. Bahwa mungkin saja ETTI masih konsentrasi untuk migas.
Namun yg diungkapkan Ferdi ini merupakan sebuah tantangan untuk
Pengeloaan Energy secara menyeluruh di Indonesia. Bisa saja ETTI
atau perlu lembaga lain.

Memang saat ini penanganan atau pengelolaan energi di Indonesia masih
saja berkutet disisi suppy, salah satunya menigkatkan eksplorasi
serta mencri sumber alternatif lain (geothermal dll). Namun penanganan
sisi sisi demand atau usage masih sangat lemah.

Coba saja tengok lebih dari 40%, listrik yg dihasilkan di Indonesia
ini masih menggunakan energi migas. Nah geothermal hanya menyumbang
sekitar 800MW listrik (2.5% kebutuhan listrik) dan hanya memanfaatkan
4% dari 20,000 MW of geothermal potential Indonesia ! padahal potensi
cadangan geothermal Indonesia 40% dari cadangan geothermal dunia !
Kalau 20,000MW potensi ini disetarakan dengan migas bisa setara dengan
8 milyar barrel !! Amazing huh ! Dan inipin hanya yang high enthalphy
geothermal.
Jadi bisa dibayangkan kita bisa mengubah ring of fire yg
didengungkan sebagai ring of disaster menjadi ring of fortune 
mungkin juga perlu diembel-embeli KALAU MAU.

Dan sepertinya memang keputusan mengangkat dua BOD di Pertamina dengan
background gethermal bisa berpotensi menjadi titik belok yg strategis
dalam pengellaan energi nasional.

thats my dream !!

RDP

On 3/20/06, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:

waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg
ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi
'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, 

Re: [iagi-net-l] Konsorsium Riset Migas Kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306

2006-03-20 Terurut Topik Ridwan Djamaluddin
Pak Ismail, paling enak kalo konsorsium ini berbentuk 
Partai... Partai Migas Lepas Pantai... supaya bisa punya 
kuasa untuk cari duit... he..he..


Rekan2 IAGI-netters, masukan-masukan Anda kami perhatikan 
untuk dibahas dalam pertemuan-pertemuan berikutnya. Kalau 
soal pilihan 'migas lepas pantai', memang kita mau fokus 
ketimbang jadi ember karet yang dibuat untuk menampung 
segala macam.


Sekali lagi, terimakasih atas masukan2nya. 


R i d w a n


On Mon, 20 Mar 2006 19:15:20 +0700
 ismail [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari namanya kelihatnnya tujuannya adalah untuk 
mengoptimalkan/mengsinkronkan/memadukan riset riset ttg 
EP Migas di laut dalam dari berbagai lembaga riset yang 
ada sehingga dapat mendorong peningkatan cadangan migas 
untuk menunjang  cadangan energi nasional.( security 
energy ). Kalau dilihat dari sisi kelembagaan yg terlibat 
dalam konsursium tsb  ada  dari Lembaga riset pemerintah 
ada dari pihak Regulator , ada dari Operator (badan usaha 
/institusi bisnis).serta Industri jasa , yang semuanya 
mempunyai kompetensi sesuai dg bidangnya.  Saya gak tahu 
lembaga ini nantinya apa Pemerintah atau NGO , mungkin 
yang lebih tepat Konsursiumnya sendiri bentuknya NGO 
karena isinya cem macem, kalau ini NGO artinya untuk 
pembiyaannya bisa dari mana saja ( terserah yang mau 
nyumbang). Dari tugas konsursium tsb ( Pengolahan 
data,Regulasi,Data akuisi,pendanaan dan bikin Pilot 
Proyek) kelihatannya kalau semua itu dikerjakan oleh 
semacam lembaga Konsursium ini apa nggak terlalu Berat 
karena akan menyangkut Biaya dan SDM yang besar, namun 
kalau fungsi konsursium tsb hanya sebatas memberikan 
masukan/pemikiran untuk memadukan program kerja masing 
masing institusi tsb ini tidak akan memerlukan biaya yang 
besar. ( jadi  semacam working group) sedangkan 
eksekutornya adalah masing masing institusi dengan dana 
nya sendiri ( disini cuma programnya biar terarah shg 
hasilnya optimal)Disamping itu di kita ini kan pekerjaan 
riset itu biasanya dibiayai dg dana yang non komersiel 
seperti APBN , Grant atau soft loan.dan masing masing 
punya aturan main sendiri dan eksekutornya juga suatu 
badan tertentu., jadi bentuk dari konsursium ini juga 
akan menentukan biaya dari mana saja yang bisa 
dimanfaatkan.


ISM


- Original Message - From: 
[EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 20, 2006 4:13 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan 
nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306



Maaf , gara - gara keinget ETTI terus..kebayangnya wajah 
cewek yang manis,
baik hati, peramah dan tidak sombong, jagoan lagipula 
pintar...:-))


Maksud saya  akankah kontribusi lembaga riset juga akan 
bergerak ke arah

energi geothermal ...?

bukannya pesimistis tapi kenapa kok kita malah bergerak 
ke arah riset 
migas
kelautan yang jelas akan memerlukan biaya yang besar dan 
belum tentu juga
akan berguna atau terpakai secara  nyata.(mungkin 
bisa dilihat  ada
enggak nasional oil company yang sekarang bergerak di 
offshore/deep water
dsb), dan seberapa besar riset ini akan memberikan nilai 
pertambahan
effesiensi dan efektifitas terhadap operational yang 
sudah dilakukan oleh

KPS selama ini?

Kalau kita sekarang bergerak ke arah geothermal dan 
energi alternative ,
siapa tahu suatu ketika kita akan bisa bikin pembangkit 
energi geothermal
sendiri...dari explorasi,exploitasi,engineering dan 
regulasinya...?
sehingga pada saatnya migas sudah tidak ekonomis , kita 
sudah punya sumber
daya, riset tentang energi lain yang siap kita 
kembangkan..apalagi kan
energi geothermal ada di darat yang mungkin biayanya 
tidak sebesar biaya

riset lepas pantai.
Energi surya , bricket batu bara , air, angin 
dsb...mungkin enggak lembaga
riset itu meneliti semua kemungkinan energi alternative 
itu sampai pada

titik energi itu effisien dan effektif digunakan.


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




mohammad
syaiful To: 
iagi-net@iagi.or.id

mohammadsyaiful@cc:
gmail.com   Subject: 
Re: [iagi-net-l] 
konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] 
seminar bandung

  150306
20/03/2006 04:34
PM
Please respond to
iagi-net






waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga 
riset. kalo yg
ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, 
ETTI konsentrasi
'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg 
akan bicara.


terimakasih dan salam,
syaiful
*ETTI


On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:


Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi 
mengenai energi

geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi
sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif 
ini...?


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




mohammad
syaiful

[iagi-net-l] Energi yg aman dari penjarahan

2006-03-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
geothermal aman dari ancaman penjarahan oleh negara-negara rakus
energi ini ?
selanjutnya :

http://rovicky.blogspot.com/2006/03/aadg-ada-apa-dengan-geothermal.html

rdp

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Energi yg aman dari 'penjarahan'

2006-03-20 Terurut Topik yrsnki

  Vick

  Akh masa aman ?

  Ayam jantan makan jintan
  Kaki Bush lagi kesemutan
  Energi mah pasti tujuan
  Kalau ada pasti jadi rebutan

  Si-Abah

___



  geothermal aman dari ancaman penjarahan oleh negara-negara rakus
 energi ini ?
 selanjutnya :

 http://rovicky.blogspot.com/2006/03/aadg-ada-apa-dengan-geothermal.html

 rdp

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Re: Energi yg aman dari 'penjarahan'

2006-03-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Abah yg saya pikirkan adalah aman untuk tidak dibawa keluar dr
Indonesia. Sehingga harus dimanfaatkan didalam negeri. Salh satunya ya
untuk industri. Jadi industri harus dijalankan di sini dan multiplier
effectnya sangat menguntungkan tentunya Indonesia. Artinya lapangan
kerja tetap harus ada di Indonesia kan? Nah saya berpikir soal
multpliernya ya tetep disini

On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Vick

   Akh masa aman ?

   Ayam jantan makan jintan
   Kaki Bush lagi kesemutan
   Energi mah pasti tujuan
   Kalau ada pasti jadi rebutan

   Si-Abah

 ___



   geothermal aman dari ancaman penjarahan oleh negara-negara rakus
  energi ini ?
  selanjutnya :
 
  http://rovicky.blogspot.com/2006/03/aadg-ada-apa-dengan-geothermal.html
 
  rdp
 
  -
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
 
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
 
 



 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




--
 http://rovicky.blogspot.com/

--Writer need 10 steps faster than readeR --

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Status Basin Cadangan Migas

2006-03-20 Terurut Topik Eddy Arus Sentani
Tertarik Informasi terbaru yang menyatakan bahwa cekungan indonesia saat ini 
berjumlah 66 basin saya membandingkan dengan status basin  cadangan migas 
yang diterbitkan bersama oleh MIGAS,BPMIGAS,PERTAMINA,IAGI,HAGI dan IATMI 
tahun 2003 yang berjumlah 60 basin.  Saya dapatkan :
- ada beberapa basin  menjadi beberapa basin baru apakah itu sebagai sub 
basin atau basin lainnya; misalnya : Basin sibolga menjadi basin Meulaboh  
Nias, Basin Bengkulu menjadi basin Mentawai ditambah satu sisipan basin 
antara basin mentawai dan central sumatra yang disebut Ombilin, basin sunda 
menjadi basin Asri, sunda dan sunda strait;
tetapi ada juga menjadi gabungan dari beberapa basin; misalnya basin 
Waipoga, biak, waropen  jayapura menjadi satu basin dengan nama 
Waipoga-Waropen
 
Sebenarnya  Kenapa sich,...musti bermacam-macam penamaan ? kenapa kita tidak 
bicara dalam satu bahasa sistim penamaan basin ?,...
 
- Dari status tahun 2003 sampai dengan saat ini , informasinya masih tetap 
menunjukkan bahwa :
  cadangan terbukti 4,72x.xx billion barel, apakah ini artinya tak ada 
produksi yang significan ?
  cadangan potensial ada peningkatan dari 4,653.xx billion ke 5,024.xx 
billion
  cadangan hypotetic dan speculative tidak mengalami perubahan. 
  Apakah artinya  ? apakah memang tidak ada usaha-usaha yang signifikan 
untuk meningkatkan status cadangan, atau memang datanya belum terupdate 
dengan benar ?
 
- Yang menarik bahwa ada sekitar 67 % basin indonesia masih belum 
berproduksi dan 
  85% dari basin-basin tersebut berada di laut. Dari sini Saya bisa mengerti 
kenapa konsorsium riset yang dicanangkan tanggal 15 maret kemarin mengambil 
tema Konsorsium riset migas kelautan Nasional  

Mohon Pencerahan dari para pakar , terimakasih


[iagi-net-l] World’s Most Sustainable and Ethical Oil Companies - 2006

2006-03-20 Terurut Topik Taufik Manan
Suatu artikel yang diambil dari milis tetangga dan
baik untuk introspeksi dan mengambil pelajaran yang
bagus bagi industri migas nasional kita.

Semoga bermanfaat

TAM



World’s Most Sustainable and Ethical Oil Companies -
2006
 
Shell tops the list of the worlds most sustainable and
ethical oil companies for the third year running. In
the 2006 study Shell achieves the highest score of any
oil company ever, achieving 89.01%. This is the result
of the third in-depth study measuring oil companies’
compliance with over 280 key areas of sustainability,
corporate governance, ethics, social responsibility
and transparency by the Madrid-based ethics research
and rating company Management  Excellence S.A.

Shell was able to substantially improve its already
strong 2005 performance of 82% even though this
year’s study covered roughly twice as many areas as
the 2005 study, thus adapting to higher benchmarks in
sustainability in the oil business. Shell subscribes
to no fewer than 12 codes of human rights and its
board met a record 29 times in 2004. By comparison,
top-rated BP’s board only met 8 times. The company
offers grievance channels for its personnel in over 50
countries and is implementing 120 biodiversity
projects worldwide. No oil company studied was as
transparent as Shell: the company publishes 13
separate reports on topics ranging from environmental
impact assessment to animal testing.

Ranking
1   Shell   89,01%
2   BP  83,52%
Petrobras   83,52%
4   Statoil 83,15%
5   Total   76,19%
6   Norsk-Hydro 73,26%
Repsol  73,26%
8   Chevron 72,53%
9   ExxonMobil  68,13%
10  Conoco  66,30%
11  Pemex   62,64%
12  ENI 62,27%
13  Lukoil  58,61%
14  Gazprom 35,90%
15  Petronas20,15%


Other major movements in the ME league table, which
scores the actual compliance by oil companies to
established standards in sustainability and related
fields, includes Brazil’s Petrobras , which moves up
this year from 7th in 2005 to 2nd  position. While
Exxon scored 80% in 2005, it only achieved a score of
68,1% this year, owing to gaps in reporting and thus
dropping it from 2nd to 9th place in 2006. For a
company its size, Exxon gives little information on
its employee performance measurement systems, supplier
management, and is not listed in the FTSE4Good or Dow
Jones Sustainability indices. 

On the other hand, companies are generally improving
their transparency. Russia’s Lukoil manages to raise
its total score by 23 percentage points from 35% to
58.61%, or a jump of 67%.  In September 2005 Lukoil
brought out its first sustainability report discussing
its achievements in environment, employee benefits and
community support, which more than doubled its
transparency score from 29% in ME’s 2005 ranking to
62% in 2006. Lukoil is known to be the internationally
most widely traded Russian equity, listed in London as
an ADR.
 
Environment Still First Priority:

Being in an environmentally risky business, oil
companies still consider environment a top priority.
Investments by European and U.S. companies in
“environment” outpace health and safety expenses.
Italy’s Eni spent about â‚670m (about $800m) on the
environment while health  safety was only a third of
this figure. Among companies in first world countries,
recultivating polluted or effected land makes up the
lion’s share of environmental expenditures. ENI
allocates over 30% of its environmental budget to this
area and spends an additional 6.4% on environmental
restoration, compared with 2.3% for RD and 0.5% for
environmental training.

Fourteen of the 15 companies ranked here publish
annual environmental reports. Even Russian gas giant
Gazprom has been publishing ecological reports since
1995.  While plant modernizations are the focus of
companies with older facilities such as Lukoil,
Gazprom, Petrobras and Pemex, European and US
companies are concentrating on reducing emissions and
energy use.  BP consumed 200 GJ less in energy in 2004
over 2003 and instituted a five-year $350m internal
innovation program to reduce energy consumption
throughout the company. Besides improving
sustainability and profitability, this means lower
emissions generated by producing oil products. BP
claims to have generated 400.000 tons of greenhouse
gases due to this program alone.  BP also saved
electricity by using cogeneration processes in which
it generates electricity from heat waste in its own
production facilities, saving 6 million tons of CO2
gases and an undisclosed sum of money.

Known for its environmental scandals, Rio de
Janeiro-based Petrobras completed an about-face a few
years ago when it launched an R$ 40m, 30 project
environmental investment program. The program
immediately paid off as equipment was modernized and
oil spillages abated. In a recent public survey in
Brazilian cities by Omni,