Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306
Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id mohammadsyaiful@cc: Duddy Arifin [EMAIL PROTECTED] gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 20/03/2006 12:28 PM Please respond to iagi-net Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru pertanyaan2 Abah di bawah, adalah sudah menjadi masukan utk Tim Pertimbangan/Pengadaan Dana yg dikomandani kang Duddy Arifin dari P3GL. Artinya, masalah dana ini memang sudah dipikirkan dan silakan Abah utk menambahkan masukan/saran. salam, syaiful *ETTI On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Bang Ipul dan Ridwan Terima kasih atas quick response , dan selamat atas`terbentuknya Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Melihat namanya wooow Kereeen , melihat anggotanya woow yahuuud. Nah pertanyaannya : Konsorsium ini akan membawa duit -nya siapa ?? Pemerintah ? Donor/Negara donor ? Bagian dari riset BP Migas, atau siapa. Siapapun yang akan membiayai , mungkin perlu difikirkan dari sekarang, karena konsorsium tanpa ada dana akan berhenti ditengah jalan. Si - Abah yang sok cerewed Abah, terimakasih atas perhatiannya terhadap kegiatan ini. Kang Syaiful, kalau diperlukan, bahan2 presentasi dapat juga dibagikan kepada rekan2 yang tertarik, supaya dapat mengikuti arah pembicaraan secara lebih utuh. Tenkyu, R i d w a n On Sun, 19 Mar 2006 19:57:41 -0800 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah dan rekan2 lainnya, Lokakarya bertajuk: *Kontribusi Lembaga Riset Pemerintah pada Pemecahan Krisis Energi Nasional Melalui Riset Eksplorasi Produksi Migas Lepas Pantai* telah berlangsung di markas P3GL Bandung dan diikuti oleh 53 peserta dari 18 institusi (BPMigas, BPPT, CRC, Elnusa, Ephindo, ETTI, IAGI, ITB, Lemigas, LIPI, Lundin, P3GL, PND, PSDG, PSG, SCU, Tekmira, Wilnon). Dengan bahasan tajuk di atas, masing2 institusi diberikan kesempatan utk memberikan presentasi (termasuk masukan/saran/dsb), kemudian pada siang hari dilanjutkan dg diskusi lanjutan. Telah disepakati bentuk kerja-sama dg nama: Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Komandan atau moderator yg dipilih adalah Bp. Ridwan Djamalludin (BPPT). Disepakati pula ada 4 hal (pengelolaan data termasuk regulasinya, akuisisi data, pengadaan dana, dan pilot project) yg dipandang diprioritaskan sbg kerja-nyata konsorsium ini. Empat hal tsb akan digodog oleh 4 tim dengan koordinator masing2 ialah: Andang Bachtiar dari ETTI (tim pengelolaan data dan regulasinya), Irian Sitorus dari Elnusa Geosains (tim akuisisi data), Dudi dari P3GL (tim pertimbangan dana), dan Bambang Wicaksono dari Lemigas (tim pilot project). Pertemuan berikutnya direncanakan pada 20 April 2006 di Bandung lagi (LIPI) atau Jakarta (BPPT). Komunikasi akan dijalin terus dengan menggunakan kelebihan di dunia maya. Semoga memberikan gambaran umum yg ingin diketahui Abah. terimakasih dan salam, syaiful *asisten moderator Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head
Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306
waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi 'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara. terimakasih dan salam, syaiful *ETTI On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id mohammadsyaiful@cc: Duddy Arifin [EMAIL PROTECTED] gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 20/03/2006 12:28 PM Please respond to iagi-net Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru pertanyaan2 Abah di bawah, adalah sudah menjadi masukan utk Tim Pertimbangan/Pengadaan Dana yg dikomandani kang Duddy Arifin dari P3GL. Artinya, masalah dana ini memang sudah dipikirkan dan silakan Abah utk menambahkan masukan/saran. salam, syaiful *ETTI On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Bang Ipul dan Ridwan Terima kasih atas quick response , dan selamat atas`terbentuknya Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Melihat namanya wooow Kereeen , melihat anggotanya woow yahuuud. Nah pertanyaannya : Konsorsium ini akan membawa duit -nya siapa ?? Pemerintah ? Donor/Negara donor ? Bagian dari riset BP Migas, atau siapa. Siapapun yang akan membiayai , mungkin perlu difikirkan dari sekarang, karena konsorsium tanpa ada dana akan berhenti ditengah jalan. Si - Abah yang sok cerewed Abah, terimakasih atas perhatiannya terhadap kegiatan ini. Kang Syaiful, kalau diperlukan, bahan2 presentasi dapat juga dibagikan kepada rekan2 yang tertarik, supaya dapat mengikuti arah pembicaraan secara lebih utuh. Tenkyu, R i d w a n On Sun, 19 Mar 2006 19:57:41 -0800 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah dan rekan2 lainnya, Lokakarya bertajuk: *Kontribusi Lembaga Riset Pemerintah pada Pemecahan Krisis Energi Nasional Melalui Riset Eksplorasi Produksi Migas Lepas Pantai* telah berlangsung di markas P3GL Bandung dan diikuti oleh 53 peserta dari 18 institusi (BPMigas, BPPT, CRC, Elnusa, Ephindo, ETTI, IAGI, ITB, Lemigas, LIPI, Lundin, P3GL, PND, PSDG, PSG, SCU, Tekmira, Wilnon). Dengan bahasan tajuk di atas, masing2 institusi diberikan kesempatan utk memberikan presentasi (termasuk masukan/saran/dsb), kemudian pada siang hari dilanjutkan dg diskusi lanjutan. Telah disepakati bentuk kerja-sama dg nama: Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Komandan atau moderator yg dipilih adalah Bp. Ridwan Djamalludin (BPPT). Disepakati pula ada 4 hal (pengelolaan data termasuk regulasinya, akuisisi data, pengadaan dana, dan pilot project) yg dipandang diprioritaskan sbg kerja-nyata konsorsium ini. Empat hal tsb akan digodog oleh 4 tim dengan koordinator masing2 ialah: Andang Bachtiar dari ETTI (tim pengelolaan data dan regulasinya), Irian Sitorus dari Elnusa Geosains (tim akuisisi data), Dudi dari P3GL (tim pertimbangan dana), dan Bambang Wicaksono dari Lemigas (tim pilot project). Pertemuan berikutnya direncanakan pada 20 April 2006 di Bandung lagi (LIPI) atau Jakarta (BPPT). Komunikasi akan dijalin terus dengan menggunakan kelebihan di dunia maya. Semoga memberikan gambaran umum yg ingin diketahui Abah. terimakasih dan salam, syaiful *asisten moderator Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED] On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan rekan ETTI Bolehkah saya di infokan , laporan pandangan mata kegiatan 15 Maret 2003 di Bandung. Siapa saja yang hadir, tipik yang dibicarakan , mungkin ada hot discussion dsb. Maaf , tadinya mau datang tapi Mandor saya ngajak nge-meeting, jadinya ndak bisa pergi. Terima kasih Si - Aba - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306
As far as I know ETTI concern till to day aku setuju dengan Pak Syaiful. Bahwa mungkin saja ETTI masih konsentrasi untuk migas. Namun yg diungkapkan Ferdi ini merupakan sebuah tantangan untuk Pengeloaan Energy secara menyeluruh di Indonesia. Bisa saja ETTI atau perlu lembaga lain. Memang saat ini penanganan atau pengelolaan energi di Indonesia masih saja berkutet disisi suppy, salah satunya menigkatkan eksplorasi serta mencri sumber alternatif lain (geothermal dll). Namun penanganan sisi sisi demand atau usage masih sangat lemah. Coba saja tengok lebih dari 40%, listrik yg dihasilkan di Indonesia ini masih menggunakan energi migas. Nah geothermal hanya menyumbang sekitar 800MW listrik (2.5% kebutuhan listrik) dan hanya memanfaatkan 4% dari 20,000 MW of geothermal potential Indonesia ! padahal potensi cadangan geothermal Indonesia 40% dari cadangan geothermal dunia ! Kalau 20,000MW potensi ini disetarakan dengan migas bisa setara dengan 8 milyar barrel !! Amazing huh ! Dan inipin hanya yang high enthalphy geothermal. Jadi bisa dibayangkan kita bisa mengubah ring of fire yg didengungkan sebagai ring of disaster menjadi ring of fortune mungkin juga perlu diembel-embeli KALAU MAU. Dan sepertinya memang keputusan mengangkat dua BOD di Pertamina dengan background gethermal bisa berpotensi menjadi titik belok yg strategis dalam pengellaan energi nasional. thats my dream !! RDP On 3/20/06, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi 'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara. terimakasih dan salam, syaiful *ETTI On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id mohammadsyaiful@cc: Duddy Arifin [EMAIL PROTECTED] gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 20/03/2006 12:28 PM Please respond to iagi-net Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru pertanyaan2 Abah di bawah, adalah sudah menjadi masukan utk Tim Pertimbangan/Pengadaan Dana yg dikomandani kang Duddy Arifin dari P3GL. Artinya, masalah dana ini memang sudah dipikirkan dan silakan Abah utk menambahkan masukan/saran. salam, syaiful *ETTI On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Bang Ipul dan Ridwan Terima kasih atas quick response , dan selamat atas`terbentuknya Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Melihat namanya wooow Kereeen , melihat anggotanya woow yahuuud. Nah pertanyaannya : Konsorsium ini akan membawa duit -nya siapa ?? Pemerintah ? Donor/Negara donor ? Bagian dari riset BP Migas, atau siapa. Siapapun yang akan membiayai , mungkin perlu difikirkan dari sekarang, karena konsorsium tanpa ada dana akan berhenti ditengah jalan. Si - Abah yang sok cerewed Abah, terimakasih atas perhatiannya terhadap kegiatan ini. Kang Syaiful, kalau diperlukan, bahan2 presentasi dapat juga dibagikan kepada rekan2 yang tertarik, supaya dapat mengikuti arah pembicaraan secara lebih utuh. Tenkyu, R i d w a n On Sun, 19 Mar 2006 19:57:41 -0800 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah dan rekan2 lainnya, Lokakarya bertajuk: *Kontribusi Lembaga Riset Pemerintah pada Pemecahan Krisis Energi Nasional Melalui Riset Eksplorasi Produksi Migas Lepas Pantai* telah berlangsung di markas P3GL Bandung dan diikuti oleh 53 peserta dari 18 institusi (BPMigas, BPPT, CRC, Elnusa, Ephindo, ETTI, IAGI, ITB, Lemigas, LIPI, Lundin, P3GL, PND, PSDG, PSG, SCU, Tekmira, Wilnon). Dengan bahasan tajuk di atas, masing2 institusi diberikan kesempatan utk memberikan presentasi (termasuk masukan/saran/dsb), kemudian pada siang hari dilanjutkan dg diskusi lanjutan. Telah disepakati bentuk kerja-sama dg nama: Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Komandan atau moderator yg dipilih adalah Bp. Ridwan Djamalludin (BPPT). Disepakati pula ada 4 hal (pengelolaan data termasuk regulasinya, akuisisi data, pengadaan dana, dan pilot project) yg dipandang diprioritaskan sbg kerja-nyata konsorsium ini. Empat hal tsb akan
Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306
Maaf , gara - gara keinget ETTI terus..kebayangnya wajah cewek yang manis, baik hati, peramah dan tidak sombong, jagoan lagipula pintar...:-)) Maksud saya akankah kontribusi lembaga riset juga akan bergerak ke arah energi geothermal ...? bukannya pesimistis tapi kenapa kok kita malah bergerak ke arah riset migas kelautan yang jelas akan memerlukan biaya yang besar dan belum tentu juga akan berguna atau terpakai secara nyata.(mungkin bisa dilihat ada enggak nasional oil company yang sekarang bergerak di offshore/deep water dsb), dan seberapa besar riset ini akan memberikan nilai pertambahan effesiensi dan efektifitas terhadap operational yang sudah dilakukan oleh KPS selama ini? Kalau kita sekarang bergerak ke arah geothermal dan energi alternative , siapa tahu suatu ketika kita akan bisa bikin pembangkit energi geothermal sendiri...dari explorasi,exploitasi,engineering dan regulasinya...? sehingga pada saatnya migas sudah tidak ekonomis , kita sudah punya sumber daya, riset tentang energi lain yang siap kita kembangkan..apalagi kan energi geothermal ada di darat yang mungkin biayanya tidak sebesar biaya riset lepas pantai. Energi surya , bricket batu bara , air, angin dsb...mungkin enggak lembaga riset itu meneliti semua kemungkinan energi alternative itu sampai pada titik energi itu effisien dan effektif digunakan. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id mohammadsyaiful@cc: gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 20/03/2006 04:34 PM Please respond to iagi-net waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi 'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara. terimakasih dan salam, syaiful *ETTI On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id mohammadsyaiful@cc: Duddy Arifin [EMAIL PROTECTED] gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 20/03/2006 12:28 PM Please respond to iagi-net Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru pertanyaan2 Abah di bawah, adalah sudah menjadi masukan utk Tim Pertimbangan/Pengadaan Dana yg dikomandani kang Duddy Arifin dari P3GL. Artinya, masalah dana ini memang sudah dipikirkan dan silakan Abah utk menambahkan masukan/saran. salam, syaiful *ETTI On 3/19/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Bang Ipul dan Ridwan Terima kasih atas quick response , dan selamat atas`terbentuknya Konsorsium Riset Migas Kelautan Nasional. Melihat namanya wooow Kereeen , melihat anggotanya woow yahuuud. Nah pertanyaannya : Konsorsium ini akan membawa duit -nya siapa ?? Pemerintah ? Donor/Negara
RE: [iagi-net-l] Amien Rais 'Bongkar Kejahatan Freeport'
Maaf Bli Wayan Pengakuan dan penjelasan mengenai freeport bukan dari saya Saya bukan pekerja atau mantan pekerja freport Mohon disimak penulis/tanggapan dari pekerja tsb (from:...) Regard's Bondan Brillianto Development Production Geologist PT. Medco EP Indonesia Tel. 021-83991519 / 0811193255 -Original Message- From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 18 Maret 2006 0:50 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Amien Rais 'Bongkar Kejahatan Freeport' *** Your mail has been scanned by InterScan. ***-*** - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Konsorsium Riset Migas Kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306
Dari namanya kelihatnnya tujuannya adalah untuk mengoptimalkan/mengsinkronkan/memadukan riset riset ttg EP Migas di laut dalam dari berbagai lembaga riset yang ada sehingga dapat mendorong peningkatan cadangan migas untuk menunjang cadangan energi nasional.( security energy ). Kalau dilihat dari sisi kelembagaan yg terlibat dalam konsursium tsb ada dari Lembaga riset pemerintah ada dari pihak Regulator , ada dari Operator (badan usaha /institusi bisnis).serta Industri jasa , yang semuanya mempunyai kompetensi sesuai dg bidangnya. Saya gak tahu lembaga ini nantinya apa Pemerintah atau NGO , mungkin yang lebih tepat Konsursiumnya sendiri bentuknya NGO karena isinya cem macem, kalau ini NGO artinya untuk pembiyaannya bisa dari mana saja ( terserah yang mau nyumbang). Dari tugas konsursium tsb ( Pengolahan data,Regulasi,Data akuisi,pendanaan dan bikin Pilot Proyek) kelihatannya kalau semua itu dikerjakan oleh semacam lembaga Konsursium ini apa nggak terlalu Berat karena akan menyangkut Biaya dan SDM yang besar, namun kalau fungsi konsursium tsb hanya sebatas memberikan masukan/pemikiran untuk memadukan program kerja masing masing institusi tsb ini tidak akan memerlukan biaya yang besar. ( jadi semacam working group) sedangkan eksekutornya adalah masing masing institusi dengan dana nya sendiri ( disini cuma programnya biar terarah shg hasilnya optimal)Disamping itu di kita ini kan pekerjaan riset itu biasanya dibiayai dg dana yang non komersiel seperti APBN , Grant atau soft loan.dan masing masing punya aturan main sendiri dan eksekutornya juga suatu badan tertentu., jadi bentuk dari konsursium ini juga akan menentukan biaya dari mana saja yang bisa dimanfaatkan. ISM - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 20, 2006 4:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 Maaf , gara - gara keinget ETTI terus..kebayangnya wajah cewek yang manis, baik hati, peramah dan tidak sombong, jagoan lagipula pintar...:-)) Maksud saya akankah kontribusi lembaga riset juga akan bergerak ke arah energi geothermal ...? bukannya pesimistis tapi kenapa kok kita malah bergerak ke arah riset migas kelautan yang jelas akan memerlukan biaya yang besar dan belum tentu juga akan berguna atau terpakai secara nyata.(mungkin bisa dilihat ada enggak nasional oil company yang sekarang bergerak di offshore/deep water dsb), dan seberapa besar riset ini akan memberikan nilai pertambahan effesiensi dan efektifitas terhadap operational yang sudah dilakukan oleh KPS selama ini? Kalau kita sekarang bergerak ke arah geothermal dan energi alternative , siapa tahu suatu ketika kita akan bisa bikin pembangkit energi geothermal sendiri...dari explorasi,exploitasi,engineering dan regulasinya...? sehingga pada saatnya migas sudah tidak ekonomis , kita sudah punya sumber daya, riset tentang energi lain yang siap kita kembangkan..apalagi kan energi geothermal ada di darat yang mungkin biayanya tidak sebesar biaya riset lepas pantai. Energi surya , bricket batu bara , air, angin dsb...mungkin enggak lembaga riset itu meneliti semua kemungkinan energi alternative itu sampai pada titik energi itu effisien dan effektif digunakan. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id mohammadsyaiful@cc: gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 20/03/2006 04:34 PM Please respond to iagi-net waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi 'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara. terimakasih dan salam, syaiful *ETTI On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id mohammadsyaiful@cc: Duddy Arifin [EMAIL PROTECTED] gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 20/03/2006 12:28 PM Please respond to iagi-net Abah pasti terlalu cepat membaca informasi yg saya sampaikan tadi. Justru pertanyaan2
Re: [iagi-net-l] Konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306
Seperti dikatakan Pak Rovicky dalam pencarian sumber energi tidak kalah pentingnya juga pencarian SDE alternatif selain Migas. Ada tiga SDE yang erat hubungannya dg Kebumian , Batubara , Migas dan Geothermal . Selama ini Migas menjadi Primadonanya lha wong SDE ini yg paling fleksibel sbg SDE ( transportasi,penerangan, pemanasan) dan yang paling diminati oleh investor oleh karena itu Migas ini yg paling maju, baru akhir akhir ini setelah terbatasnya SDE ini baru yang lain dilirik. Dalam RUU Energi yang lagi digodog DPR ada yang namanya Intensifikasi SDE yaitu pencarian SDE melalui survey dan eksplorasi guna meningkatkan cadangan ( Mungkin ini yang mendorong temen temen di Konsursium EP laut dalam untuk memberikan kontribusinya dalam menghadapi krisis energi) , dan ada deversifikasi energi ( penganeka ragaman SDE , jadi disamping yang sudah ada perlu dicari yang lain untuk mempertahankan security energy nya ). Istilah Energi alternatif itu kelihatannya kurang pas ( alternatif kan artinya bisa dipakai bisa nggak ) mungkin yang lebih cocok istilah Subtitusi ( energi pengganti), misalnya dalam pembangkit listrik semua komponen BBM disubtitusi dg energi lain ( spt geothermal tsb ) ini akan lebih kuat kedudukannya. Sebetulnya peran para ahli kebumian ini sangat besar dalam dua program tsb , yaitu disamping meningkatkan cadangan SDE yang ada juga mencari SDE subtitusi tsb ( bagaimanapun keberadaan dan cara mengambilnya ketiga sumber energi diatas yang paling tahu para ahli bumi ini ) dan yang pasti kedepan tdk bisa ditawar tawar lagi kedua SDE subtitusi tsb akan sangat berperan. Dari Peta yang dibuat oleh Pusat Sumber Daya Geologi penyebaran Geothermal ini terdapat di lebih 250 lokasi mulai dari Sabang sampai Merauke, kalau ini dioptimalkan sebagai sumber energi lokal maka sudah cukup lumayan untuk mengurangi ketergantungan thd BBM , yang jadi masalah informasi yang agak detail belum ada , bahkan banyak Pemda Pemda yang tidak tahu kalau didaerahnya ada potensinya. Kalau kita lihat produksi Geothermal ( uap) dari Pertamina dan operatornya saat ini kira kira 137 MT/D yang dapat menhasilkan listrik kira kira dg Kapasitas 800 MW atau kira kira 20 juta KWh , kalau perKwh dihasilkan dari 0,28 liter BBM , maka dapat dihitung berapa liter kalau pakai BBM. dan pemakaian geothermal ini akan cepat dapat ditingkatkan seiring dg kebutuhan kapasitas pembangkitnya.Seperti diketahui Kapasitas terpasang listrik kita itu kira kira 25.000 MW saat ini ( kontribusi geothermal 3 % ) Sebetulnya kalau di sektor Migas itu teknologinya sudah sedemikian maju mengingat komoditi ini laku keras dipasaran, dan para industri berlomba lomba untuk bikin riset, kadang kadang malah riset riset yang dari pemerintah malah sulit untuk mengejarnya, coba sudah berapa banyak patent yang dihasilkan oleh perusahaan semacam shlumberger. istilahnya tinggal faktor keekonomian semata saja , tinggal beri incentif , regulasi tidak mbulat mbulet dan country risk nya kecil dengan sendirinya sudah akan berkembang pesat.dari darat sampai laut dalam. ISM - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 20, 2006 3:55 PM Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 As far as I know ETTI concern till to day aku setuju dengan Pak Syaiful. Bahwa mungkin saja ETTI masih konsentrasi untuk migas. Namun yg diungkapkan Ferdi ini merupakan sebuah tantangan untuk Pengeloaan Energy secara menyeluruh di Indonesia. Bisa saja ETTI atau perlu lembaga lain. Memang saat ini penanganan atau pengelolaan energi di Indonesia masih saja berkutet disisi suppy, salah satunya menigkatkan eksplorasi serta mencri sumber alternatif lain (geothermal dll). Namun penanganan sisi sisi demand atau usage masih sangat lemah. Coba saja tengok lebih dari 40%, listrik yg dihasilkan di Indonesia ini masih menggunakan energi migas. Nah geothermal hanya menyumbang sekitar 800MW listrik (2.5% kebutuhan listrik) dan hanya memanfaatkan 4% dari 20,000 MW of geothermal potential Indonesia ! padahal potensi cadangan geothermal Indonesia 40% dari cadangan geothermal dunia ! Kalau 20,000MW potensi ini disetarakan dengan migas bisa setara dengan 8 milyar barrel !! Amazing huh ! Dan inipin hanya yang high enthalphy geothermal. Jadi bisa dibayangkan kita bisa mengubah ring of fire yg didengungkan sebagai ring of disaster menjadi ring of fortune mungkin juga perlu diembel-embeli KALAU MAU. Dan sepertinya memang keputusan mengangkat dua BOD di Pertamina dengan background gethermal bisa berpotensi menjadi titik belok yg strategis dalam pengellaan energi nasional. thats my dream !! RDP On 3/20/06, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi 'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti,
Re: [iagi-net-l] Konsorsium Riset Migas Kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306
Pak Ismail, paling enak kalo konsorsium ini berbentuk Partai... Partai Migas Lepas Pantai... supaya bisa punya kuasa untuk cari duit... he..he.. Rekan2 IAGI-netters, masukan-masukan Anda kami perhatikan untuk dibahas dalam pertemuan-pertemuan berikutnya. Kalau soal pilihan 'migas lepas pantai', memang kita mau fokus ketimbang jadi ember karet yang dibuat untuk menampung segala macam. Sekali lagi, terimakasih atas masukan2nya. R i d w a n On Mon, 20 Mar 2006 19:15:20 +0700 ismail [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari namanya kelihatnnya tujuannya adalah untuk mengoptimalkan/mengsinkronkan/memadukan riset riset ttg EP Migas di laut dalam dari berbagai lembaga riset yang ada sehingga dapat mendorong peningkatan cadangan migas untuk menunjang cadangan energi nasional.( security energy ). Kalau dilihat dari sisi kelembagaan yg terlibat dalam konsursium tsb ada dari Lembaga riset pemerintah ada dari pihak Regulator , ada dari Operator (badan usaha /institusi bisnis).serta Industri jasa , yang semuanya mempunyai kompetensi sesuai dg bidangnya. Saya gak tahu lembaga ini nantinya apa Pemerintah atau NGO , mungkin yang lebih tepat Konsursiumnya sendiri bentuknya NGO karena isinya cem macem, kalau ini NGO artinya untuk pembiyaannya bisa dari mana saja ( terserah yang mau nyumbang). Dari tugas konsursium tsb ( Pengolahan data,Regulasi,Data akuisi,pendanaan dan bikin Pilot Proyek) kelihatannya kalau semua itu dikerjakan oleh semacam lembaga Konsursium ini apa nggak terlalu Berat karena akan menyangkut Biaya dan SDM yang besar, namun kalau fungsi konsursium tsb hanya sebatas memberikan masukan/pemikiran untuk memadukan program kerja masing masing institusi tsb ini tidak akan memerlukan biaya yang besar. ( jadi semacam working group) sedangkan eksekutornya adalah masing masing institusi dengan dana nya sendiri ( disini cuma programnya biar terarah shg hasilnya optimal)Disamping itu di kita ini kan pekerjaan riset itu biasanya dibiayai dg dana yang non komersiel seperti APBN , Grant atau soft loan.dan masing masing punya aturan main sendiri dan eksekutornya juga suatu badan tertentu., jadi bentuk dari konsursium ini juga akan menentukan biaya dari mana saja yang bisa dimanfaatkan. ISM - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 20, 2006 4:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 Maaf , gara - gara keinget ETTI terus..kebayangnya wajah cewek yang manis, baik hati, peramah dan tidak sombong, jagoan lagipula pintar...:-)) Maksud saya akankah kontribusi lembaga riset juga akan bergerak ke arah energi geothermal ...? bukannya pesimistis tapi kenapa kok kita malah bergerak ke arah riset migas kelautan yang jelas akan memerlukan biaya yang besar dan belum tentu juga akan berguna atau terpakai secara nyata.(mungkin bisa dilihat ada enggak nasional oil company yang sekarang bergerak di offshore/deep water dsb), dan seberapa besar riset ini akan memberikan nilai pertambahan effesiensi dan efektifitas terhadap operational yang sudah dilakukan oleh KPS selama ini? Kalau kita sekarang bergerak ke arah geothermal dan energi alternative , siapa tahu suatu ketika kita akan bisa bikin pembangkit energi geothermal sendiri...dari explorasi,exploitasi,engineering dan regulasinya...? sehingga pada saatnya migas sudah tidak ekonomis , kita sudah punya sumber daya, riset tentang energi lain yang siap kita kembangkan..apalagi kan energi geothermal ada di darat yang mungkin biayanya tidak sebesar biaya riset lepas pantai. Energi surya , bricket batu bara , air, angin dsb...mungkin enggak lembaga riset itu meneliti semua kemungkinan energi alternative itu sampai pada titik energi itu effisien dan effektif digunakan. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id mohammadsyaiful@cc: gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] konsorsium riset migas kelautan nasional Re: [iagi-net-l] seminar bandung 150306 20/03/2006 04:34 PM Please respond to iagi-net waduh, subyek ini sebenarnya 'kan soal kontribusi lembaga riset. kalo yg ditanyakan ttg ETTI, singkat saja ya: untuk hari2 ini, ETTI konsentrasi 'hanya' di bidang eksplorasi migas. utk nanti, waktu yg akan bicara. terimakasih dan salam, syaiful *ETTI On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Akankah ETTI juga akan bergerak memberikan rekomendasi mengenai energi geothermal jugakan cukup menarik juga apalagi sepertinya pemerintah mulai melirik energi alternatif ini...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 mohammad syaiful
[iagi-net-l] Energi yg aman dari penjarahan
geothermal aman dari ancaman penjarahan oleh negara-negara rakus energi ini ? selanjutnya : http://rovicky.blogspot.com/2006/03/aadg-ada-apa-dengan-geothermal.html rdp - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Energi yg aman dari 'penjarahan'
Vick Akh masa aman ? Ayam jantan makan jintan Kaki Bush lagi kesemutan Energi mah pasti tujuan Kalau ada pasti jadi rebutan Si-Abah ___ geothermal aman dari ancaman penjarahan oleh negara-negara rakus energi ini ? selanjutnya : http://rovicky.blogspot.com/2006/03/aadg-ada-apa-dengan-geothermal.html rdp - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Re: Energi yg aman dari 'penjarahan'
Abah yg saya pikirkan adalah aman untuk tidak dibawa keluar dr Indonesia. Sehingga harus dimanfaatkan didalam negeri. Salh satunya ya untuk industri. Jadi industri harus dijalankan di sini dan multiplier effectnya sangat menguntungkan tentunya Indonesia. Artinya lapangan kerja tetap harus ada di Indonesia kan? Nah saya berpikir soal multpliernya ya tetep disini On 3/20/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Vick Akh masa aman ? Ayam jantan makan jintan Kaki Bush lagi kesemutan Energi mah pasti tujuan Kalau ada pasti jadi rebutan Si-Abah ___ geothermal aman dari ancaman penjarahan oleh negara-negara rakus energi ini ? selanjutnya : http://rovicky.blogspot.com/2006/03/aadg-ada-apa-dengan-geothermal.html rdp - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.blogspot.com/ --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Status Basin Cadangan Migas
Tertarik Informasi terbaru yang menyatakan bahwa cekungan indonesia saat ini berjumlah 66 basin saya membandingkan dengan status basin cadangan migas yang diterbitkan bersama oleh MIGAS,BPMIGAS,PERTAMINA,IAGI,HAGI dan IATMI tahun 2003 yang berjumlah 60 basin. Saya dapatkan : - ada beberapa basin menjadi beberapa basin baru apakah itu sebagai sub basin atau basin lainnya; misalnya : Basin sibolga menjadi basin Meulaboh Nias, Basin Bengkulu menjadi basin Mentawai ditambah satu sisipan basin antara basin mentawai dan central sumatra yang disebut Ombilin, basin sunda menjadi basin Asri, sunda dan sunda strait; tetapi ada juga menjadi gabungan dari beberapa basin; misalnya basin Waipoga, biak, waropen jayapura menjadi satu basin dengan nama Waipoga-Waropen Sebenarnya Kenapa sich,...musti bermacam-macam penamaan ? kenapa kita tidak bicara dalam satu bahasa sistim penamaan basin ?,... - Dari status tahun 2003 sampai dengan saat ini , informasinya masih tetap menunjukkan bahwa : cadangan terbukti 4,72x.xx billion barel, apakah ini artinya tak ada produksi yang significan ? cadangan potensial ada peningkatan dari 4,653.xx billion ke 5,024.xx billion cadangan hypotetic dan speculative tidak mengalami perubahan. Apakah artinya ? apakah memang tidak ada usaha-usaha yang signifikan untuk meningkatkan status cadangan, atau memang datanya belum terupdate dengan benar ? - Yang menarik bahwa ada sekitar 67 % basin indonesia masih belum berproduksi dan 85% dari basin-basin tersebut berada di laut. Dari sini Saya bisa mengerti kenapa konsorsium riset yang dicanangkan tanggal 15 maret kemarin mengambil tema Konsorsium riset migas kelautan Nasional Mohon Pencerahan dari para pakar , terimakasih
[iagi-net-l] World’s Most Sustainable and Ethical Oil Companies - 2006
Suatu artikel yang diambil dari milis tetangga dan baik untuk introspeksi dan mengambil pelajaran yang bagus bagi industri migas nasional kita. Semoga bermanfaat TAM Worldâs Most Sustainable and Ethical Oil Companies - 2006 Shell tops the list of the worlds most sustainable and ethical oil companies for the third year running. In the 2006 study Shell achieves the highest score of any oil company ever, achieving 89.01%. This is the result of the third in-depth study measuring oil companiesâ compliance with over 280 key areas of sustainability, corporate governance, ethics, social responsibility and transparency by the Madrid-based ethics research and rating company Management Excellence S.A. Shell was able to substantially improve its already strong 2005 performance of 82% even though this yearâs study covered roughly twice as many areas as the 2005 study, thus adapting to higher benchmarks in sustainability in the oil business. Shell subscribes to no fewer than 12 codes of human rights and its board met a record 29 times in 2004. By comparison, top-rated BPâs board only met 8 times. The company offers grievance channels for its personnel in over 50 countries and is implementing 120 biodiversity projects worldwide. No oil company studied was as transparent as Shell: the company publishes 13 separate reports on topics ranging from environmental impact assessment to animal testing. Ranking 1 Shell 89,01% 2 BP 83,52% Petrobras 83,52% 4 Statoil 83,15% 5 Total 76,19% 6 Norsk-Hydro 73,26% Repsol 73,26% 8 Chevron 72,53% 9 ExxonMobil 68,13% 10 Conoco 66,30% 11 Pemex 62,64% 12 ENI 62,27% 13 Lukoil 58,61% 14 Gazprom 35,90% 15 Petronas20,15% Other major movements in the ME league table, which scores the actual compliance by oil companies to established standards in sustainability and related fields, includes Brazilâs Petrobras , which moves up this year from 7th in 2005 to 2nd position. While Exxon scored 80% in 2005, it only achieved a score of 68,1% this year, owing to gaps in reporting and thus dropping it from 2nd to 9th place in 2006. For a company its size, Exxon gives little information on its employee performance measurement systems, supplier management, and is not listed in the FTSE4Good or Dow Jones Sustainability indices. On the other hand, companies are generally improving their transparency. Russiaâs Lukoil manages to raise its total score by 23 percentage points from 35% to 58.61%, or a jump of 67%. In September 2005 Lukoil brought out its first sustainability report discussing its achievements in environment, employee benefits and community support, which more than doubled its transparency score from 29% in MEâs 2005 ranking to 62% in 2006. Lukoil is known to be the internationally most widely traded Russian equity, listed in London as an ADR. Environment Still First Priority: Being in an environmentally risky business, oil companies still consider environment a top priority. Investments by European and U.S. companies in âenvironmentâ outpace health and safety expenses. Italyâs Eni spent about â670m (about $800m) on the environment while health safety was only a third of this figure. Among companies in first world countries, recultivating polluted or effected land makes up the lionâs share of environmental expenditures. ENI allocates over 30% of its environmental budget to this area and spends an additional 6.4% on environmental restoration, compared with 2.3% for RD and 0.5% for environmental training. Fourteen of the 15 companies ranked here publish annual environmental reports. Even Russian gas giant Gazprom has been publishing ecological reports since 1995. While plant modernizations are the focus of companies with older facilities such as Lukoil, Gazprom, Petrobras and Pemex, European and US companies are concentrating on reducing emissions and energy use. BP consumed 200 GJ less in energy in 2004 over 2003 and instituted a five-year $350m internal innovation program to reduce energy consumption throughout the company. Besides improving sustainability and profitability, this means lower emissions generated by producing oil products. BP claims to have generated 400.000 tons of greenhouse gases due to this program alone. BP also saved electricity by using cogeneration processes in which it generates electricity from heat waste in its own production facilities, saving 6 million tons of CO2 gases and an undisclosed sum of money. Known for its environmental scandals, Rio de Janeiro-based Petrobras completed an about-face a few years ago when it launched an R$ 40m, 30 project environmental investment program. The program immediately paid off as equipment was modernized and oil spillages abated. In a recent public survey in Brazilian cities by Omni,