Re: [iagi-net-l] [Fwd: 2nd Announcement and Call for Papers for Earthquake]
Pak Maryanto, Sudah saya tanya ke yang punya gawe, untuk Indonesia pengumpulan abstrak diperpanjang sampai 15 Desember 2007. Silakan pak ditindaklanjuti langsung ke panitia. Nuwun Bpriadi Pak Priadi, Kok sudah habis ya pengumpulan abstract, terturlis di situ: 15 Nov 2007. Atawa ada perpanjangan? Tertarik sih, kalok masih ada waktu kumpulin abstract. Maryanto. - Original Message From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, November 22, 2007 2:46:00 PM Subject: [iagi-net-l] [Fwd: 2nd Announcement and Call for Papers for Earthquake] Barangkali ada yg tertarik? Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil
Sebagai salah satu pembimbing thesis waktu itu, antusiasme dan pencerahan beliau sangat banyak membantu dalam menyelesaikan study saya di sana. Terima Kasih Fred, Win Aldy - Original Message From: batu gamping [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 6:15:59 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil Pa Awang Terima kasih banyak atas informasinya. Apa yang Pa Awang ceritakan tentang Fred semuanya sangat tepat dengan yang pernah saya alami selama saya mengambil beberapa mata kuliah beliau. Selamat jalan Fred Yusak --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk rekan-rekan yang menekuni petroleum system dan petroleum geochemistry, nama Fred Meissner tentu tidak asing lagi. Dia adalah salah satu tokohnya, seperti Tod Harding dan James Lowell dalam struktur geologi, Qing Sun dan Mateu Esteban dalam carbonate sedimentology, atau John van Wagoner dan Henry Posamentier dalam sequence stratigraphy. Di dalam mengembangkan petroleum system, Fred Meissner sebanding dengan Leslie Magoon atau Wallace Dow. 18 September lalu, Fred Meissner menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sekian lama berjuang melawan kanker kerongkongan. AAPG Explorer edisi terbaru (November 2007) memuat berita meninggalnya tokoh penemu “hydrocarbon machine” ini. Keahlian Meissner adalah terutama dalam bidang hydrocarbon generation, migration, dan accumulation. “Hydrocarbon machine” yang ditemukannya adalah sebuah gambar sederhana, tepat, dan praktis yang melukiskan hubungan antara ketiga proses ini bersama elemen-elemen petroleum system, yaitu ada elemen-elemen batuan : source rocks, carrier beds, reservoir rocks, sealing rocks, burial rocks; digambarkan bersatu dengan proses-proses : generasi hidrokarbon, ekspulsi, migrasi, dan akumulasi di perangkap struktur, stratigrafi, maupun kombinasi keduanya. Kita barangkali sering menggunakan gambar ini, Fred Meissner-lah yang memperkenalkannya untuk pertama kalinya. Gambar ini praktis, dan hubungan “hydrocarbon machine” itulah yang sebenarnya dicari2 para eksplorasionis di suatu daerah. Fred Meissner lahir di Denver dan menamatkan sekolahnya di Colorado School of Mines (master degree) tahun 1954. Setelah menjalankan dinas militer dalam Perang Korea, Meissner bekerja selama 17 tahun untuk Shell. Di sini dia bertemu dengan M. King Hubbert, tokoh terkenal dalam petroleum geology yang menerapkan prinsip2 mekanika fluida dalam proses migrasi dan akumulasi hidrokarbon. Meissner menyebut Hubbert sebagai gurunya. Setelah Shell, Meissner bergabung dengan Trend Exploration pada awal 1970-an, dan bersama tokoh2 legendaris penemu minyak di perusahaan itu, Tom Jordan dan Norm Foster, Fred Meissner menemukan lapangan-lapangan minyak besar dalam reservoir karbonat di Cekungan Salawati, Kepala Burung, Irian Jaya (lapangan2 Kasim, Walio, Jaya). Tahun 1986-2004, Meissner mengajar di almamaternya sambil bekerja sebagai seorang konsultan. Tahun 2004, dia resmi pensiun, tetapi sekali-sekali masih suka diminta mengajar dan memimpin field trip di seputar Rocky Mountains. Tiga minggu sebelum kematiannya, dalam usia 75 tahun Meissner masih memimpin sebuah fieldtrip yang diikuti 30 peserta. Tahun 1997, ketika IPA mengadakan simposium internasional petroleum system SE Asia-Australasia di Jakarta, Fred Meissner diundang IPA bersama tokoh2 petroleum system lainnya (Leslie Magoon dan Dietrich Welte). Meissner memberikan keynote lecture berjudul, “The Role of Depositional Sequences in Creating and Controlling Petroleum Systems – Basic Principles and Examples”. Di situ Meissner memunculkan hydrocarbon machine-nya yang terkenal, elemen2 petroleum system-nya dimodifikasi dengan menerapkan sequence stratigraphy. Fred Meissner pun dalam simposium ini mengajar short course dua hari berjudul “Subsurface Pressures and Petroleum Systems : Pressure Relationships to the Generation,Migration, and Accumulation of Hydrocarbons”. Barangkali ada rekan2 yang kebetulan ikut kursusnya ? Meissner adalah seorang guru yang baik, jauh lebih baik daripada gurunya sendiri, King Hubbert yang terkenal garang dalam mengajar. Selain hydrocarbon machine, Fred Meissner juga terkenal sebagai orang pertama yang menemukan bahwa source rocks juga dapat merupakan reservoir rocks, khususnya bahwa produksi gas bisa berasal dari coal beds dan carbonaceous shales. Meissner mempublikasikan hal ini dalam paper-papernya tahun 1977-1978. Kita sekarang mengenalnya sebagai CBM (coal bed methane). Meissner juga menemukan bahwa perubahan fase dari solid organic matter menjadi liquid selama generasi hidrokarbon telah menyebabkan abnormally high pressure dalam batuan induk, dan kemudian menyebabkan fracturing di batuan induk maupun reservoir di dekatnya. Pemikiran ini merupakan salah satu mekanisme
Re: [iagi-net-l] Pak Ismet Akil telah pergi
Pak Ismet Akil telah meninggalkan kita semua. Selamat Jalan pak. Semoga segala kesalahan dn kekilafan selama ini diampuni oleh ALLAH SWT. Jasa.anda dalam ..perminyakan akan tetap dikenang. M. Untung - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, November 23, 2007 8:30 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Pak Ismet Akil telah pergi Turut berduka cita yang sedalamnya atas kepergian Pak Ismet Akil. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga, kerabat, serta kenalan pribadi Almarhum diberikan ketabahan. Saya mengenang Pak Ismet sebagai salah seorang tokoh, pelopor, dan senior perminyakan dan panasbumi di Indonesia. Salam duka, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 23, 2007 12:58 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pak Ismet Akil telah pergi Seorang lagi ldquo;founderrdquo; IAGI telah pergi Innalillahi wa inallillahi rojiun Telah pergi menghadap ke Hadirat Illahi Rabbi , salah seorang founder IAGI . Bapak Ismat Akil dalam Usia 83 tahun . Menghembuskan nafas pada jam 19.25 WIB di Jakarta. Semasa hidupnya Almarhum dikenal di Pertamina sebagai seorang yang sifat kebapaan-nya sangat menonjol , dan merupakan salah satu pelopor panas bumi di Indonesia. Almarhum juga merupakan ipar dari salah satu founder IAGI lainnya yaitu bapak Bachtul Chatab yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Marilah kita mendoakan , semoga Amarhum Bapak Ismet Akil diterima seluruh amalnya dan diampuni seala kesalahan-nya. Bagi rekan rekan yang akan bertaziah alamat duka adalah Jl.Pekalongan No 11 Menteng , dan akan dikebumikan hari Jumarsquo;at tgl 23 November setelah sholat Jumrsquo;at. Salah satu kenangan saya dengan beliau adalah pada tahun 1969 ,saya (masa itu masih mahasiswa) dengan lima belas rekan lain mahasiswa ITB serta beberapa rekan Lemigas seperti Luki Samuel , Ruslan EA dipimpin Luki Witular melakukan eksplorasi di Sulawesi Tenggara. Pada pertengahan survei Almarhum melakukan pengecekan kelapangan dan kami bertemu dilapangan . Dari perkenalan saat itulah saya tertarik untuk bekerja di Pertamina , padahal pada saat saya lulus bayak sekali kebutuhan akan geologist di KPS . Dalam pembicaran dan obrolan dilapangan Almarhum memberikan dorongan yang bersifat sangat nasionalistis , walaupun Almarhum dididik di Belanda . Pergilah dengan tenang Pak Ismet , semoga IAGI yang Bapak dirikan dapat memberikan sumbangsih yang maksimal bagi perkembangan geologi di-Indonesia , dan secara langsung merupakan darma bakti IAGI ba bangsa Indonesia. Si-Abah This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Re: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007)
Pak Awang apakabar? Menarik yang diulas Pak Awang mengenai Alexander von Humboldt, memang tidak banyak tahu bahwa von Humboldt seorang scientist lengkap selain ahli geologi selain ahli biologi, astronomi, geografi dll. Sebagai penghargaan atas jasa-nya mengembangkan ilmu pengetahuan alam, pemerintah Jerman mengabadikan namanya dalam bentuk nama Foundation dibawah kementrian LN Jerman untuk menyokong kerjasama para scientist di dunia dalam pengembangan ilmu pengetahuan alam. Seharusnya, Pemerintah kita atau paling tidak IAGI juga memberikan penghargaan kepada ahli geologi kita yang tiada henti-hentinya melakukan kontribusi dalam ilmu geologi di Indonesia, dalam bentuk mengabadikan namanya foundation, tentu saja nama yang pantas adalah Prof. John Ario Katili. Salam dari Sorowako, Ade Kadarusman Salah satu dari 23 orang Indonesia yang pernah mendapatkan Research Fellowship dari Alexander von Humboldt Stiftung Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Die Vermessung Der Welt (Measuring the World) adalah sebuah novel sains setengah komedi asal Jerman tulisan Daniel Kehlmann yang baru diterjemahkan oleh Desti Nur Aini dan enam kawannya dan diterbitkan oleh Penerbit TransMedia Pustaka, Tangerang pada tahun ini. Tidak gampang menemukan buku ini, saya pun kebetulan saja menemukannya di sebuah toko buku dan hanya satu2nya, entah laku atau memang si toko buku hanya sedikit sekali memesannya. Mengapa saya tulis ulasannya buat IAGI-net ? Tentu ada geologinya, bahkan lumayan penuh. Novel ini menurut saya bukan novel yang biasanya fiktif, tetapi lebih semacam biografi dua ilmuwan Jerman yang terkenal pada zamannya, yaitu Alexander von Humboldt, si penyelidik alam yang sangat terkenal penjelajahannya ke Amerika Selatan, dan Karl Friedrich Gauss, si raja matematika yang mengukur dunia tanpa pernah meninggalkan tanah kelahirannya. Novel setebal 350 halaman ini terbagi atas enam belas bab berganti-ganti bercerita tentang Humboldt dan Gauss secara terpisah, masa-masa mudanya membangun reputasinya, sampai dalam tiga bab terakhir dua-duanya bertemu pada masa tua mereka dan kompak melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan saat itu. Latar belakang cerita terjadi saat Jerman, Prancis, Afrika Utara, dan Amerika Selatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dua pemuda Jerman, Humboldt dan Gauss, melanglang buana berusaha mengukur dunia. Alexander von Humboldt, seorang bangsawan, berupaya menyusuri hutan belantara dan padang rumput, menjelajah Orinoko, menguji coba efek racun yang ditemuinya di bangsa-bangsa suku Indian kepada dirinya sendiri, mencicipi kotoran burung, mengukur temperatur petir, kemana-mana membawa barometer, mendaki gunung tertinggi, masuk ke setiap lubang yang ditemuinya di tanah untuk membuktikan bahwa neputisme Abraham Werner salah, mengamati serangga dan burung-burung, menghitung kutu di kepala penduduk pribumi, dan pekerjaan-pekerjaan ilmuwan eksentrik lainnya termasuk mengikatkan diri di ujung kapal di tengah badai lautan untuk mengetahui efek kuatnya angin badai. Perjalanannya selama lima tahun (1799-1804) menghasilkan puluhan peti kayu berisi sampel-sampel batuan, serangga, burung, tanaman, dll. Pemuda satunya lagi, Karl Friedrich Gauss, dijuluki sang raja matematika, geodesi, dan astronomi, malah hampir seluruh waktunya tidak ke mana-mana selain di Gottingen rumahnya demi membuktikan bahwa kalau dunia ini bulat, cukup dengan melakukan perhitungan-perhitungan matematis nan rumit, pengukuran2 geodetik sederhana, dan peneropongan langit malam. Untuk berbicara di sebuah forum para ilmuwan saja, Gauss mesti ditipu dulu agar mau berangkat. Dua-duanya mengukur dunia, yang satu menempuh jarak ribuan kilometer, satunya lagi cukup di Gottingen saja. Dunia sejarah mengenal von Humboldt sebagai si Columbus kedua, yang sama-sama mendapatkan anugerah dan sokongan luar biasa dari raja Spanyol untuk mengembara (meskipun von Humboldt orang Jerman). Sementara, Gauss dikenal sebagai ahli matematika terhebat setelah Isaac Newton. Sejarah menentukan keduanya bertemu pada tahun 1828 di Berlin ketika mereka sudah tua, terkenal, dan berperilaku aneh-aneh. Lalu mereka sama-sama terlibat jauh dalam kerusuhan politik di Jerman pasca runtuhnya pemerintahan Napoleon. Asyik membaca bab demi bab petualangan dua orang hebat ini, membuat kita menggeleng-gelengkan kepala dan terkekeh sendirian. Dialog-dialognya menakjubkan. Menghibur, penuh humor dengan cara yang ringan, mendalam, dan cerdas. Penerjemahannya bagus, tidak kaku sama-sekali. Kita soroti Alexander von Humboldt (1769-1859) sebab ia juga pantas dijuluki pendekar geologi. Penelusuran saya atas biografinya (bukan dari novel ini) mengkonfirmasi apa yang ditulis Daniel Kehlmann ini, maka saya menyebut novel ini bukan fiktif tetapi fakta. Sisi geologi yang menarik adalah bahwa Alex Humboldt telah menyiapkan dirinya sebagai geologist sebelum
RE: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007)
Sering kali kalau usul ke IAGI, usulannya bakal mental. Mudah-mudahan sekarang tidakmudah-mudahan... Mendukung usulan Ade Kadarusman, saya usul IAGI untuk memberikan penghargaan tahunan kepada kontributor IAGI. Mungkin bisa dibentuk panitia untuk mengevaluasi siapa kontributor terbaik setiap tahunnya. Dulu saya masih ingat waktu FOSI masih ada, kami memberikan penghargaan kepada penulis paling aktif di IAGI dalam bidan sedimentologi. Penerimanya pak Surono dari PPPG. Kalau kontributor paling aktif di IAGI-net nama yang pantas adalah Awang Harun Satyana. Salam, Herman -Original Message- From: Ade Kadarusman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 1:29 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007) Pak Awang apakabar? Menarik yang diulas Pak Awang mengenai Alexander von Humboldt, memang tidak banyak tahu bahwa von Humboldt seorang scientist lengkap selain ahli geologi selain ahli biologi, astronomi, geografi dll. Sebagai penghargaan atas jasa-nya mengembangkan ilmu pengetahuan alam, pemerintah Jerman mengabadikan namanya dalam bentuk nama Foundation dibawah kementrian LN Jerman untuk menyokong kerjasama para scientist di dunia dalam pengembangan ilmu pengetahuan alam. Seharusnya, Pemerintah kita atau paling tidak IAGI juga memberikan penghargaan kepada ahli geologi kita yang tiada henti-hentinya melakukan kontribusi dalam ilmu geologi di Indonesia, dalam bentuk mengabadikan namanya foundation, tentu saja nama yang pantas adalah Prof. John Ario Katili. Salam dari Sorowako, Ade Kadarusman Salah satu dari 23 orang Indonesia yang pernah mendapatkan Research Fellowship dari Alexander von Humboldt Stiftung Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Die Vermessung Der Welt (Measuring the World) adalah sebuah novel sains setengah komedi asal Jerman tulisan Daniel Kehlmann yang baru diterjemahkan oleh Desti Nur Aini dan enam kawannya dan diterbitkan oleh Penerbit TransMedia Pustaka, Tangerang pada tahun ini. Tidak gampang menemukan buku ini, saya pun kebetulan saja menemukannya di sebuah toko buku dan hanya satu2nya, entah laku atau memang si toko buku hanya sedikit sekali memesannya. Mengapa saya tulis ulasannya buat IAGI-net ? Tentu ada geologinya, bahkan lumayan penuh. Novel ini menurut saya bukan novel yang biasanya fiktif, tetapi lebih semacam biografi dua ilmuwan Jerman yang terkenal pada zamannya, yaitu Alexander von Humboldt, si penyelidik alam yang sangat terkenal penjelajahannya ke Amerika Selatan, dan Karl Friedrich Gauss, si raja matematika yang mengukur dunia tanpa pernah meninggalkan tanah kelahirannya. Novel setebal 350 halaman ini terbagi atas enam belas bab berganti-ganti bercerita tentang Humboldt dan Gauss secara terpisah, masa-masa mudanya membangun reputasinya, sampai dalam tiga bab terakhir dua-duanya bertemu pada masa tua mereka dan kompak melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan saat itu. Latar belakang cerita terjadi saat Jerman, Prancis, Afrika Utara, dan Amerika Selatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dua pemuda Jerman, Humboldt dan Gauss, melanglang buana berusaha mengukur dunia. Alexander von Humboldt, seorang bangsawan, berupaya menyusuri hutan belantara dan padang rumput, menjelajah Orinoko, menguji coba efek racun yang ditemuinya di bangsa-bangsa suku Indian kepada dirinya sendiri, mencicipi kotoran burung, mengukur temperatur petir, kemana-mana membawa barometer, mendaki gunung tertinggi, masuk ke setiap lubang yang ditemuinya di tanah untuk membuktikan bahwa neputisme Abraham Werner salah, mengamati serangga dan burung-burung, menghitung kutu di kepala penduduk pribumi, dan pekerjaan-pekerjaan ilmuwan eksentrik lainnya termasuk mengikatkan diri di ujung kapal di tengah badai lautan untuk mengetahui efek kuatnya angin badai. Perjalanannya selama lima tahun (1799-1804) menghasilkan puluhan peti kayu berisi sampel-sampel batuan, serangga, burung, tanaman, dll. Pemuda satunya lagi, Karl Friedrich Gauss, dijuluki sang raja matematika, geodesi, dan astronomi, malah hampir seluruh waktunya tidak ke mana-mana selain di Gottingen rumahnya demi membuktikan bahwa kalau dunia ini bulat, cukup dengan melakukan perhitungan-perhitungan matematis nan rumit, pengukuran2 geodetik sederhana, dan peneropongan langit malam. Untuk berbicara di sebuah forum para ilmuwan saja, Gauss mesti ditipu dulu agar mau berangkat. Dua-duanya mengukur dunia, yang satu menempuh jarak ribuan kilometer, satunya lagi cukup di Gottingen saja. Dunia sejarah mengenal von Humboldt sebagai si Columbus kedua, yang sama-sama mendapatkan anugerah dan sokongan luar biasa dari raja Spanyol untuk mengembara (meskipun von Humboldt orang Jerman). Sementara, Gauss dikenal sebagai ahli matematika terhebat setelah Isaac Newton. Sejarah menentukan keduanya bertemu pada tahun 1828 di Berlin ketika
RE: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007)
Pak Ade, kabar saya baik saja, terima kasih, semoga demikian juga dengan Pak Ade. Pemberian penghargaan kepada orang-orang yang berjasa kepada ilmu pengetahuan di negeri kita belum semaju negara2 barat. Dapat dipahami, sebab negeri kita belum semaju mereka dalam menciptakan iptek, kebanyakan kita baru memakainya. Harapannya adalah semoga teman2 yang punya kesempatan dan pendidikan khusus dapat mengembangkan iptek sesuai bidang keahliannya, sehingga kita juga berdaulat dalam bidang iptek. Saat saya mengikuti rapat KIPNAS (Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional) di LIPI beberapa bulan yang lalu, seorang pejabat LIPI pernah berkata, dana penelitian ilmu dasar di Indonesia jauh di bawah dana yang dibelanjakan perusahaan2 untuk memasang iklannya di media. Pemerintah dalam hal ini mestinya mendukung dalam penyediaan dana dan pemberian penghargaan yang layak. Atau, melibatkan juga pihak swasta dalam pendanaan dengan solusi sama-sama diuntungkan. Salam, awang -Original Message- From: Ade Kadarusman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 7:29 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007) Pak Awang apakabar? Menarik yang diulas Pak Awang mengenai Alexander von Humboldt, memang tidak banyak tahu bahwa von Humboldt seorang scientist lengkap selain ahli geologi selain ahli biologi, astronomi, geografi dll. Sebagai penghargaan atas jasa-nya mengembangkan ilmu pengetahuan alam, pemerintah Jerman mengabadikan namanya dalam bentuk nama Foundation dibawah kementrian LN Jerman untuk menyokong kerjasama para scientist di dunia dalam pengembangan ilmu pengetahuan alam. Seharusnya, Pemerintah kita atau paling tidak IAGI juga memberikan penghargaan kepada ahli geologi kita yang tiada henti-hentinya melakukan kontribusi dalam ilmu geologi di Indonesia, dalam bentuk mengabadikan namanya foundation, tentu saja nama yang pantas adalah Prof. John Ario Katili. Salam dari Sorowako, Ade Kadarusman Salah satu dari 23 orang Indonesia yang pernah mendapatkan Research Fellowship dari Alexander von Humboldt Stiftung - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: RE: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007)
He2..terima kasih Pak Herman. Saya hanya berusaha agar IAGI-net tak hanya sekedar menjadi sarana mengobrol antar anggotanya, tetapi juga ada sedikit informasi yang mungkin berguna untuk kita ketahui dan pelajari bersama-sama. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 8:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007) Sering kali kalau usul ke IAGI, usulannya bakal mental. Mudah-mudahan sekarang tidakmudah-mudahan... Mendukung usulan Ade Kadarusman, saya usul IAGI untuk memberikan penghargaan tahunan kepada kontributor IAGI. Mungkin bisa dibentuk panitia untuk mengevaluasi siapa kontributor terbaik setiap tahunnya. Dulu saya masih ingat waktu FOSI masih ada, kami memberikan penghargaan kepada penulis paling aktif di IAGI dalam bidan sedimentologi. Penerimanya pak Surono dari PPPG. Kalau kontributor paling aktif di IAGI-net nama yang pantas adalah Awang Harun Satyana. Salam, Herman JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -