RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

2008-06-23 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Salam,

Kang Zaim, kemasygulan Anda tentang sulitnya memahami dimensi Allah adalah 
manusiawi sekali, karena kita manusia hanyalah diberi pengetahuan tentang 
Allah, kecuali hanya sedikit kang. Tetapi, Allah - dengan segala misteri Nya - 
tetap memberikan ruang dan waktu bagi kita manusia sebagai makhluk berakal 
untuk terus mengembangkan pikiran-pikiran sebagaimana diskusi yang tengah 
berlangsung ini.  Berikut saya kutipkan dua buah ayat terakhir dari Surat Yusuf:
110. Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan 
mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para 
rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. 
Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa. 

111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi 
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, 
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala 
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. 

Ayat 110 di atas dalam kaitannya dengan kisah Nabi Nuh (dan nabi-nabi lainnya), 
dimana bencana alam / geologi yang terjadi adalah akibat 
kemungkaran-kemungkaran yang sudah sedemikian parah sehingga Allah turunkan 
azab kepada kaum yang ingkar, dan Allah selamatkan yang beriman kepada 
rasulnya.  Dan di ayat 111, Allah berfirman bahwa azab yang diturunkan itu 
tidak lain adalah untuk pengajaran bagi orang-orang yang berakal

Sebagai penutup, ada satu lagi ayat yang dahsyat di dalam Surat Al Hasyr 
tentang bagaimana Allah menghendaki manusia untuk memikirkan fenomena ciptaan 
Allah sebagai refleksi dari kekuasaan Nya:
21. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu 
akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan 
perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.

Salam,
Kuntadi

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 23, 2008 11:37 AM
To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 
(was : Daratan dan Lautan Pertama )]

Berikut tulisan Prof. Yahdi Zaim (ITB) terkait subyek di atas yang pernah 
dimuat Harian Pikiran Rakyat pada Maret 1997. Pak Zaim, terima kasih atas 
kiriman e-mail dan artikelnya.
 
salam,
awang
D I M E N S I
---
Oleh :
 Yahdi Zaim *)
 
 
Ketika mengikuti perkuliahan pada tahun pertama 25 tahun yang lalu di Jurusan 
Teknik Geologi FTM-ITB, saya sempat bingung mencerna makna dua kata kunci yang 
selalu muncul dalam geologi, yaitu ruang dan waktu (time and space). 
Kebingungan saya ini bukan karena tidak mengerti maksud dan arti kedua kata 
kunci tadi, tetapi untuk mencerna dimensi yang terkandung dalam ruang dan waktu 
tersebut.
 
Dalam setiap mata kuliah, kata-kata ruang dan waktu selalu muncul dengan 
penekanan yang sangat penting untuk memahami segala aspek dalam ilmu kebumian 
(geologi). Salah satu contoh misalnya, bagaimana terjadinya fosil yang 
dipelajari dalam mata kuliah Paleontologi. Dijelaskan, bahwa organisme (baik 
fauna maupun flora) yang terawetkan melalui proses alamiah dalam ruang dan 
waktu akan dapat menjadi fosil, yang kemudian sering didapatkan dalam lapisan 
batuan sedimen.
 
Kata-kata ruang dan waktu memang mengandung arti dimensi atau satuan besaran, 
yaitu besaran ruang dan besaran waktu. Nah, dalam mencerna kedua besaran  
itulah yang membingungkan saya, karena pada saat itu hati saya agak masygul 
menerimanya. Betapa tidak, dimensi ruang yang sebelumnya saya fahami adalah 
satuan luas serta paling tidak adalah dimensi geografis  dan administratif dari 
mulai kecamatan sampai provinsi dalam sistem negara kita dan lebih luas lagi 
adalah dimensi negara dalam sistem antar negara. Sedangkan dimensi waktu, 
satuannya mulai dari detik sampai jam, dari hari sampai tahun. Lalu tiba-tiba 
saya diperkenalkan dan harus menerima dimensi lain dalam geologi yang sama 
sekali berbeda dengan apa yang telah saya fahami sebelumnya tadi.
 
Dalam ilmu kebumian, dimensi ruang tidak dibatasi oleh batas-batas geografis 
dan administratif suatu negara. Dimensi ruang disini bersifat tiga dimensi yang 
meliputi dimensi lateral (horisontal) dari mulai yang bersifat lokal suatu 
daerah, regional suatu negara sampai bersifat global antar negara dalam 
memahami dimensi vertikal yaitu proses-proses yang terjadi dalam bumi ini, 
antara lain gempa, sedimentasi, volkanisme dan magmatisme serta tentu saja 
dunia (baca : bumi) dalam sistem tatasurya dan lain sebagainya yang menembus 
batas-batas  geografis dan administratif tersebut di atas. Lebih-lebih dalam 
era Teori Tektonik Global (Global Tectonics Theory) seperti  Tektonik Lempeng 
(Plate Tectonics) yang dianut dalam geologi sekarang ini, proses geodinamika 
bumi menembus batas-batas geografis dan administratif suatu 

Re: [iagi-net-l] “Terbelah Segala Mata Air Samudera Raya” : Banjir Nabi Nuh (Kejadian 7)

2008-06-23 Terurut Topik gde wirawan
Kitab agama bukan buku pengetahuan walaupun mengandung pengetahuan, dan juga
tidak bertentangan dengan pengetahuan. Kitab Kejadian berbentuk narasi, jadi
harus extra hati2 jikalau mau mengaitkan dengan ilmu pengetahuan.
Satu hari manusia kemungkinan sama dgn 1000 atau semilyaran hari bagi
Allah-pun harus diinterpretasikan secara hati-hati-jangan terlalu harafiah,
bisa saja berupa metafora.

gde



On 6/23/08, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Just Curious
 Apakah Pak Awang percaya bahwa Banjir Nabi Nuh (Noah) ini sebagai
 kejadian fisis ataukah hanya mithology ?

 Aku sendiri sampai sekarang hanya mempercayai sebagai sebuah mithology
 yang di adopt dalam kitab-kitab agama. Kejadian mitos-mitos itu memang
 menympan makna-makna adanya sisi ilmiah. Apakah kejadian fisis ? Terus
 terang aku skeptics. Sejarah soal nab-nabi yang diklaim sebagai
 bagian saintific (archeologic) discoveries setahu saya hanya sampai
 jaman Ibrahim (abraham). Itu saja masih kontra diksi dengan Ibrahim
 versi Brahmanya dari India.
 Sepertinya ada kemiripan dengan mitologi Benua Atlantis. Yang juga
 berkembang menjadi meta-scientific debate.

 Saintific juga bukan berarti ada tidaknya referensi. Banyak
 refrensi-refrensi ditulis bukan dari sebuah scientific research.
 Sulitnya social research ini mirip-mirip dengan scientific research.
 Baik pendekatan, cara maupun metode analisanya.

 RDP

 2008/6/23 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]:
  Minggu lalu, seorang mahasiswa bertanya kepada saya apakah ada penjelasan
 geologi atas banjir Nabi Nuh. Saya meyakini bahwa untuk apa pun kejadian
 bencana atau kejadian adikodrati yang melibatkan unsur-unsur Bumi yang
 dituliskan di Kitab Suci selalu ada penjelasan geologi/ilmiahnya. Mungkin
 kita tak menemukan penjelasannya sekarang, tetapi kelak kemajuan ilmu
 pengetahuan akan menyingkapkannya.
 
  Kejadian 7 : 10, 11 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang
 ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera
 raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
 
  Dalam beberapa kejadian yang dapat dijelaskan, saya percaya bahwa TUHAN
 menggunakan geologi untuk melaksanakan kehendakNya. Dalam kasus kiamat di
 Sodom dan Gomora, misalnya, saya pernah menulis di milis ini bahwa TUHAN
 menggerakkan sesar mendatar yang memotong Laut Mati yang membentang sejak
 Lembah Retakan Besar Afrika Timur-Laut Merah-Teluk Aqaba-Laut Mati-Lembah
 Yordan-Danau Galilea, memerintahkan gempa menggoyang ujung selatan Laut
 Mati, meletuskan gunung-gununglumpur di wilayah itu melemparkan lumpur, gas,
 garam dan belerang berapi,  menghabisi Sodom dan Gomora –dua tempat di ujung
 selatan Laut Mati yang penuh dengan dosa.  Contoh lain, TUHAN pun pernah
 meletuskan gunungapi Thera-Santorini di Laut Tengah dan meniupkan abunya
 menutupi Matahari di atas Mesir dan menggelapkannya saat Musa hendak membawa
 bangsanya. Gerald Friedman, ahli sedimentologi terkenal itu, pernah
 menuliskan artikel khusus tentang ini di sebuah jurnal riset Alkitab.
 
  TUHAN yang Mahakuasa itu adalah TUHAN atas segala Alam Semesta, yang
 Mahabesar, yang dengan mudah menggerakkan semua elemen Bumi sesuai
 kehendakNya, tetapi juga TUHAN yang Mahakasih, yang tak membiarkan seekor
 burung sekecil pipit pun jatuh ke Bumi tanpa kehendakNya (Matius 10 : 29).
 Apalagi kepada manusia yang jauh lebih berharga daripada burung pipit,
 bilangan helai rambutnya pun Ia ketahui (Matius 10 : 30).
 
  Banjir besar pada zaman Nabi Nuh (terjadi sekitar 2900 BC menurut carbon
 dating endapan banjir tersebut) adalah kisah yang sangat terkenal di dalam
 Alkitab. Kisah ini bukan dongeng, tetapi kenyataan yang pernah terjadi. Para
 ahli geologi awal abad ke-19 pun sangat terinspirasi oleh kisah itu. Ini
 terbukti dari digunakannya istilah diluvium untuk menamai endapan bekas
 banjir besar hasil proses katastrofik itu. Istilah ini pun pernah digunakan
 di benua Eropa pada periode tersebut untuk menamai satu periode Kuarter Tua
 atau Pleistosen, untuk membedakannya dengan aluvium- endapan masa kini
 (lihat Bates dan Jackson, 1987 : Glossary of Geology).
 
  Bagaimana geologi menjelaskan kejadian banjir besar Nabi Nuh itu ?
 Mitchell, seorang ahli dari Department of Western Asiatic Antiquities,
 British Museum, dalam artikel tentang Banjir Nabi Nuh di The New Bible New
 Dictionary (Inter-Varsity Press, 1988) menulis bahwa tak ada gunanya mencari
 penjelasan geologi atas kejadian banjir itu sekalipun Kejadian 7 : 11
 jelas-jelas menyebutkan terbelah segala mata air samudera raya (ini proses
 geologi yang gamblang). Mitchell (1988) menganggap bahwa kata-kata di dalam
 Kejadian 7 : 11 adalah sekedar kata kiasan, jadi tak perlu mencari
 penjelasan geologi atasnya.
 
  Benarkah anggapan Mitchell (1988) ? Kita tinjau buku tua tulisan Henry
 Halley  (1927) Halley's Bible Handbook yang pada tahun 1965 diterbitkan
 edisi ke-24-nya. Halley (1965) 

[iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP nDaru

2008-06-23 Terurut Topik prasiddha Hestu Narendra
-- Forwarded message --
From: Ridwan Djamaludin [EMAIL PROTECTED]
Date: Jun 19, 2008 1:04 PM
Subject: jawaban untuk RDP  nDaru
To: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]

Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2
Anda:
Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang
berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak
kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan
[bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang jelas
untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi
menambah produksi belum gamblang dipaparkan.

Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal
lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. Bahkan,
blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka
kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana.

Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian,
sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan
berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis'
dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan
lingkungan.
Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont
Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi rakyat
di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan
timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena ternyata
menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung politisi lokal...

Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam menyikapi kondisi
ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi.
Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih
oleh bangsa ini.

Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya
air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi
geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci.
Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. Saya yakin, kalau
informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita bisa seperti KPK:
bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan masyarakat...

Sambungan untuk Mas Sukamndaru:

Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, atau di kota-kota
besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota yang di daerah
sebenarnya dapat menjadi ujung tombak dalam kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan kehidupan sehari-hari, seperti masalah lingkungan, tataruang,
tataguna air, mitigasi bencana, dll. Tipikal anggota IAGI di daerah adalah
PNS Dinas ESDM, dosen, atau konsultan geologi teknik. Saya akan mendorong
anggota di daerah untuk bicara tentang isyu-isyu strategis di daerah. Contoh
yang bagus adalah IAGI Riau seperti dilaporkan dalam Rakernas di Bali, IAGI
Sumbar dalam sosialisasi gempa  tsunami, IAGI Nusatenggara, IAGI Jabar
dalam kasus jalan tol Cipularang, dll. Kalau dianggap layak, mereka perlu
juga didorong untuk melakukan 'PIT Daerah', PIT 'kecil2an' untuk membahas
isyu lokal.

Tentang 'pemerataan', saya akan melaksanakan program-program yang lebih
beragam dalam konteks bidang keilmuan. Sebetulnya selama ini sudah cukup
kita upayakan, namun suka atau tidak suka topik-topik migas memang masih
dominan. Tapi ini bukan masalah, yang penting adalah para anggota dalam
bidang lain harus lebih aktif. Batubara, emas, bijih besi, timah, air tanah,
lingkungan, bencana kebumian adalah topik-topik seksi yang menarik.

Saya akan mengkampanyekan semangat: Jangan tanya kenapa IAGI lebih banyak
bicara migas, tapi tanyalah kenapa yang bukan migas nggak
bicara-bicara. Setuju ya...

Terimakasih atas pertanyaan rekan2 yang sesunguhnya merupakan masukan buat
saya.
Hidup IAGI!!!


Re: [iagi-net-l] “Terbelah Segala Mata Air Samudera Raya” : Banjir Nabi Nuh (Kejadian 7)

2008-06-23 Terurut Topik Hendratno Agus



Nabi Nuh dan Banjir dalam Al
Quran

 

Banjir Nuh
disebutkan dalam banyak ayat di dalam Al Quran. Di bawah ini bisa dilihat
ayat-ayat yang disusun berdasarkan urut-urutan peristiwa banjir tersebut:

 

Ajakan Nabi
Nuh atas Kaumnya kepada Agama Kebenaran

 

Sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: 'Wahai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya
(kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari
yang besar (kiamat)'. (QS. Al A'raaf, 7: 59) !

 

Sesungguhnya
aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah
kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah 
kepadamu atas
ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Maka
ber-takwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. (QS. Asy-Syu'araa', 26:
107-110) !

 

Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu ia berkata Hai
kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain Dia. Maka mengapa ka-mu tidak bertakwa (kepada-Nya)? (QS. Al
Mu'minuun, 23: 23) !

 

Peringatan
Nabi Nuh kepada Kaumnya 

akan
Hukuman dari Allah

 

Sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): Berilah
kaummu peringatan sebelum datang ke-padanya azab yang pedih. (QS. Nuh,
71: 1) !

 

Kelak
kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan
yang akan ditimpa azab yang kekal. (QS. Huud, 11: 39) !

 

Agar kamu
tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku kha-watir kamu akan ditimpa azab
(pada) hari yang sangat menyedih-kan. (QS. Huud, 11: 26) !

 

Pembangkangan Kaum Nabi Nuh

 

Pemuka-pemuka
dari kaumnya berkata: 'Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan
yang nyata'. (QS. Al A'raaf, 7: 60) !

 

Mereka
berkata: 'Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah de-ngan kami, dan kamu
telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami
azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar'. (QS. Huud, 11: 32) !

 

Dan
mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin ka-umnya berjalan
melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkata Nuh: 'Jika kamu mengejek kami, maka
sesungguhnya kami (pun) menge-jekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek
(kami)'. (QS. Huud, 11: 38) !

 

Maka
pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya men-jawab: 'Orang ini tidak
lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang
lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus
beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar seruan (seruan yang
seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. Ia tidak lain hanyalah
seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya
sampai suatu waktu'. (QS. Al Mu'minuun, 23: 24-25) !

 

Sebelum
mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh, maka mere-ka mendustakan hamba Kami
(Nuh) dan mengatakan: 'Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi
ancaman'. (QS. Al Qamar, 54: 9) !

 

Penghinaan terhadap Para Pengikut
Nabi Nuh

 

Maka
berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu,
melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak
melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina
di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memi-liki
sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bah-wa kamu adalah
orang-orang yang dusta'. (QS. Huud, 11: 27) !

 

Mereka
berkata: Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu
ialah orang-orang yang hina? Nuh menja-wab: Bagaimana aku mengetahui
apa yang telah mereka kerjakan? Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak
lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari. Dan aku sekali-kali tidak
akan mengusir orang-orang yang beriman. Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi
peringatan yang menjelaskan. (QS. Asy-Syu'araa', 26: 111-115) !

 

Peringatan Allah agar Nabi Nuh
Tidak Bersedih

 

Dan
diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara
kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu 
bersedih
hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. Huud, 11: 36) !

 

Doa Nabi Nuh

 

Maka
itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku
dan orang-orang yang mukmin besertaku. (QS. Asy-Syu'araa', 26: 118) !

 

Maka
dia mengadu kepada Tuhannya: 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan,
oleh sebab itu tolonglah (aku)'. (QS. Al Qamar, 54: 10) !

 

Nuh
berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaum-ku malam dan siang. 
Maka
seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)'. (QS. Nuh,
71: 5-6) !

 

Nuh
berdoa: 'Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendusta-kan aku'. (QS.
Al Mu'minuun, 23: 26) !

 

Sesungguhnya
Nuh telah menyeru Kami: Maka sesungguhnya seba-ik-baik yang memperkenankan 
(adalah

Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP nDaru

2008-06-23 Terurut Topik Ridwan Djamaluddin

Yoga,

Terimakasih tanggapannya. Tapi, memang bicara jauh lebih 
mudah daripada melaksanakan. Kalau saya terpilih, mohon 
bantuannya ya..


R i d w a n

On Mon, 23 Jun 2008 00:51:22 -0700
 Suryanegara, Yoga [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang 
penjawab pertanyaannya

Bravo Mas Ridwan...
Saya tunggu kiprah selanjutnya
Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga 
kedepan saya pun (sebagai org yang bukan dari migas) 
dapat aktif sumbang saran mengenai kemelut tambang 
ditanah air ini


Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya
Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi 
justru jadi starting point buat pengurus IAGI mendatang 
untuk dapat bergerak dan berbuat.(semoga)


Salam

From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru

-- Forwarded message --
From: Ridwan Djamaludin [EMAIL PROTECTED]
Date: Jun 19, 2008 1:04 PM
Subject: jawaban untuk RDP  nDaru
To: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]

Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya 
terhadap pertanyaan2

Anda:
Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, 
terutama adalah kurang
berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang 
bekerja, dan tidak
kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks 
kegeologian, kita akan
[bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya 
rencana yang jelas
untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih 
produksi, tapi strategi

menambah produksi belum gamblang dipaparkan.

Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, 
diserang soal
lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut 
dianggap mahal. Bahkan,
blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan 
harus memilih... Maka
kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk 
berwacana.


Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya 
kebumian,
sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa 
bencana, bukan
berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara 
kepentingan 'kapitalis'
dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. 
perlindungan

lingkungan.
Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. 
Contoh: Newmont
Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke 
dasar laut, tapi rakyat
di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. 
Atau, penambangan
timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena 
ternyata
menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung 
politisi lokal...


Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam 
menyikapi kondisi
ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang 
Sumberdaya Energi.
Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya 
energi yang bisa dipilih

oleh bangsa ini.

Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, 
tataruang, sumberdaya
air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal 
reklamasi, informasi
geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu 
faktor kunci.
Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. 
Saya yakin, kalau
informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita 
bisa seperti KPK:
bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan 
masyarakat...


Sambungan untuk Mas Sukamndaru:

Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, 
atau di kota-kota
besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota 
yang di daerah
sebenarnya dapat menjadi ujung tombak dalam 
kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan kehidupan sehari-hari, seperti masalah lingkungan, 
tataruang,
tataguna air, mitigasi bencana, dll. Tipikal anggota IAGI 
di daerah adalah
PNS Dinas ESDM, dosen, atau konsultan geologi teknik. 
Saya akan mendorong
anggota di daerah untuk bicara tentang isyu-isyu 
strategis di daerah. Contoh
yang bagus adalah IAGI Riau seperti dilaporkan dalam 
Rakernas di Bali, IAGI
Sumbar dalam sosialisasi gempa  tsunami, IAGI 
Nusatenggara, IAGI Jabar
dalam kasus jalan tol Cipularang, dll. Kalau dianggap 
layak, mereka perlu
juga didorong untuk melakukan 'PIT Daerah', PIT 
'kecil2an' untuk membahas

isyu lokal.

Tentang 'pemerataan', saya akan melaksanakan 
program-program yang lebih
beragam dalam konteks bidang keilmuan. Sebetulnya selama 
ini sudah cukup
kita upayakan, namun suka atau tidak suka topik-topik 
migas memang masih
dominan. Tapi ini bukan masalah, yang penting adalah para 
anggota dalam
bidang lain harus lebih aktif. Batubara, emas, bijih 
besi, timah, air tanah,
lingkungan, bencana kebumian adalah topik-topik seksi 
yang menarik.


Saya akan mengkampanyekan semangat: Jangan tanya kenapa 
IAGI lebih banyak

bicara migas, tapi tanyalah kenapa yang bukan migas nggak
bicara-bicara. Setuju ya...

Terimakasih atas pertanyaan rekan2 yang sesunguhnya 
merupakan masukan buat

saya.
Hidup IAGI!!!


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* 

Re: [iagi-net-l] “Terbelah Segala Mata Air Samudera Raya” : Banjir Nabi Nuh (Kejadian 7)

2008-06-23 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,
 
Saya percaya bahwa Banjir Besar Nabi Nuh adalah kejadian fisik, bukan metafora, 
bukan mitologi. Memang ada beberapa bagian dari Kitab Suci yang harus 
ditafsirkan sebagai metafora, tetapi banyak yang mesti ditafsirkan secara 
harafiah sebagaimana adanya. 
 
Apa bukti bahwa itu kejadian fisik ? Arkeologi Perjanjian Lama membuktikannya. 
Endapan banjir besar itu telah ditemukan di beberapa situs arkeologi di 
sepanjang Cekungan Eufrat (misalnya di Ur, Kish, Fara di tepi sungai Eufrat). 
Apakah itu bukan sekedar flood plain deposits Sungai Eufrat ? Bukan, kecurigaan 
ini telah dites melalui uji artefak endapan pre-flood dan post-flood. 
 
Penemuan keping-keping tanah liat (tablet) di sebuah reruntuhan zigurat di 
Persia yang menjadi dasar epik Gilgamesh juga berisi kisah tentang banjir besar 
itu. Dan, sejarah menunjukkan bahwa Gilgamesh adalah seorang raja turunan Babel 
setelah masa banjir besar. Diceritakan dalam tablet2 itu bahwa Gilgamesh 
mendapatkan pencerahan tentang banjir itu sendiri dari Nuh (menggunakan nama 
lain sesuai epik Persia).
 
Lebih tua dari Abraham, artefak sisa Perjanjian Lama telah ditemukan, yaitu 
dasar Menara Babel. Tak ada mitos, semuanya pernah terjadi secara fisik.
 
salam,
awang

--- On Mon, 6/23/08, gde wirawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: gde wirawan [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] “Terbelah Segala Mata Air Samudera Raya” : Banjir 
Nabi Nuh (Kejadian 7)
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Monday, June 23, 2008, 2:16 PM

Kitab agama bukan buku pengetahuan walaupun mengandung pengetahuan, dan juga
tidak bertentangan dengan pengetahuan. Kitab Kejadian berbentuk narasi, jadi
harus extra hati2 jikalau mau mengaitkan dengan ilmu pengetahuan.
Satu hari manusia kemungkinan sama dgn 1000 atau semilyaran hari bagi
Allah-pun harus diinterpretasikan secara hati-hati-jangan terlalu harafiah,
bisa saja berupa metafora.

gde



On 6/23/08, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Just Curious
 Apakah Pak Awang percaya bahwa Banjir Nabi Nuh (Noah) ini sebagai
 kejadian fisis ataukah hanya mithology ?

 Aku sendiri sampai sekarang hanya mempercayai sebagai sebuah mithology
 yang di adopt dalam kitab-kitab agama. Kejadian mitos-mitos itu memang
 menympan makna-makna adanya sisi ilmiah. Apakah kejadian fisis ? Terus
 terang aku skeptics. Sejarah soal nab-nabi yang diklaim
sebagai
 bagian saintific (archeologic) discoveries setahu saya hanya sampai
 jaman Ibrahim (abraham). Itu saja masih kontra diksi dengan Ibrahim
 versi Brahmanya dari India.
 Sepertinya ada kemiripan dengan mitologi Benua Atlantis. Yang juga
 berkembang menjadi meta-scientific debate.

 Saintific juga bukan berarti ada tidaknya referensi. Banyak
 refrensi-refrensi ditulis bukan dari sebuah scientific research.
 Sulitnya social research ini mirip-mirip dengan scientific research.
 Baik pendekatan, cara maupun metode analisanya.

 RDP

 2008/6/23 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]:
  Minggu lalu, seorang mahasiswa bertanya kepada saya apakah ada
penjelasan
 geologi atas banjir Nabi Nuh. Saya meyakini bahwa untuk apa pun kejadian
 bencana atau kejadian adikodrati yang melibatkan unsur-unsur Bumi yang
 dituliskan di Kitab Suci selalu ada penjelasan geologi/ilmiahnya. Mungkin
 kita tak menemukan penjelasannya sekarang, tetapi kelak kemajuan ilmu
 pengetahuan akan menyingkapkannya.
 
  Kejadian 7 : 10, 11 Setelah tujuh hari datanglah air bah
meliputi bumi.
 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari
yang
 ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air
samudera
 raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
 
  Dalam beberapa kejadian yang dapat dijelaskan, saya percaya bahwa
TUHAN
 menggunakan geologi untuk melaksanakan kehendakNya. Dalam kasus kiamat di
 Sodom dan Gomora, misalnya, saya pernah menulis di milis ini bahwa TUHAN
 menggerakkan sesar mendatar yang memotong Laut Mati yang membentang sejak
 Lembah Retakan Besar Afrika Timur-Laut Merah-Teluk Aqaba-Laut Mati-Lembah
 Yordan-Danau Galilea, memerintahkan gempa menggoyang ujung selatan Laut
 Mati, meletuskan gunung-gununglumpur di wilayah itu melemparkan lumpur,
gas,
 garam dan belerang berapi,  menghabisi Sodom dan Gomora –dua tempat di
ujung
 selatan Laut Mati yang penuh dengan dosa.  Contoh lain, TUHAN pun pernah
 meletuskan gunungapi Thera-Santorini di Laut Tengah dan meniupkan abunya
 menutupi Matahari di atas Mesir dan menggelapkannya saat Musa hendak
membawa
 bangsanya. Gerald Friedman, ahli sedimentologi terkenal itu, pernah
 menuliskan artikel khusus tentang ini di sebuah jurnal riset Alkitab.
 
  TUHAN yang Mahakuasa itu adalah TUHAN atas segala Alam Semesta, yang
 Mahabesar, yang dengan mudah menggerakkan semua elemen Bumi sesuai
 kehendakNya, tetapi juga TUHAN yang Mahakasih, yang tak membiarkan seekor
 burung sekecil pipit pun jatuh ke Bumi tanpa kehendakNya (Matius 10 : 29).
 Apalagi kepada manusia yang jauh lebih berharga daripada burung pipit,
 bilangan helai rambutnya 

RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

2008-06-23 Terurut Topik zaim
Pak Kuntadi Yth.,
Terima kasih atas respon dan pencerahannya. Semoga saya dapat semakin
mendekatkan diri pada Ilahi Rabbi, pencipta semesta alam.

Wassalam,
Yahdi Zaim,
KK Geologi FITB
ITB


 Salam,

 Kang Zaim, kemasygulan Anda tentang sulitnya memahami dimensi Allah adalah
 manusiawi sekali, karena kita manusia hanyalah diberi pengetahuan tentang
 Allah, kecuali hanya sedikit kang. Tetapi, Allah - dengan segala misteri
 Nya - tetap memberikan ruang dan waktu bagi kita manusia sebagai makhluk
 berakal untuk terus mengembangkan pikiran-pikiran sebagaimana diskusi yang
 tengah berlangsung ini.  Berikut saya kutipkan dua buah ayat terakhir dari
 Surat Yusuf:
 110. Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang
 keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan,
 datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan
 orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari
 pada orang-orang yang berdosa.

 111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
 orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang
 dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
 menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
 beriman.

 Ayat 110 di atas dalam kaitannya dengan kisah Nabi Nuh (dan nabi-nabi
 lainnya), dimana bencana alam / geologi yang terjadi adalah akibat
 kemungkaran-kemungkaran yang sudah sedemikian parah sehingga Allah
 turunkan azab kepada kaum yang ingkar, dan Allah selamatkan yang beriman
 kepada rasulnya.  Dan di ayat 111, Allah berfirman bahwa azab yang
 diturunkan itu tidak lain adalah untuk pengajaran bagi orang-orang yang
 berakal

 Sebagai penutup, ada satu lagi ayat yang dahsyat di dalam Surat Al Hasyr
 tentang bagaimana Allah menghendaki manusia untuk memikirkan fenomena
 ciptaan Allah sebagai refleksi dari kekuasaan Nya:
 21. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti
 kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada
 Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya
 mereka berfikir.

 Salam,
 Kuntadi

 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, June 23, 2008 11:37 AM
 To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI
 Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian
 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

 Berikut tulisan Prof. Yahdi Zaim (ITB) terkait subyek di atas yang pernah
 dimuat Harian Pikiran Rakyat pada Maret 1997. Pak Zaim, terima kasih atas
 kiriman e-mail dan artikelnya.
  
 salam,
 awang
 D I M E N S I
 ---
 Oleh :
  Yahdi Zaim *)
  
  
 Ketika mengikuti perkuliahan pada tahun pertama 25 tahun yang lalu di
 Jurusan Teknik Geologi FTM-ITB, saya sempat bingung mencerna makna dua
 kata kunci yang selalu muncul dalam geologi, yaitu ruang dan waktu (time
 and space). Kebingungan saya ini bukan karena tidak mengerti maksud dan
 arti kedua kata kunci tadi, tetapi untuk mencerna dimensi yang terkandung
 dalam ruang dan waktu tersebut.
  
 Dalam setiap mata kuliah, kata-kata ruang dan waktu selalu muncul dengan
 penekanan yang sangat penting untuk memahami segala aspek dalam ilmu
 kebumian (geologi). Salah satu contoh misalnya, bagaimana terjadinya fosil
 yang dipelajari dalam mata kuliah Paleontologi. Dijelaskan, bahwa
 organisme (baik fauna maupun flora) yang terawetkan melalui proses alamiah
 dalam ruang dan waktu akan dapat menjadi fosil, yang kemudian sering
 didapatkan dalam lapisan batuan sedimen.
  
 Kata-kata ruang dan waktu memang mengandung arti dimensi atau satuan
 besaran, yaitu besaran ruang dan besaran waktu. Nah, dalam mencerna kedua
 besaran  itulah yang membingungkan saya, karena pada saat itu hati saya
 agak masygul menerimanya. Betapa tidak, dimensi ruang yang sebelumnya saya
 fahami adalah satuan luas serta paling tidak adalah dimensi geografis  dan
 administratif dari mulai kecamatan sampai provinsi dalam sistem negara
 kita dan lebih luas lagi adalah dimensi negara dalam sistem antar negara.
 Sedangkan dimensi waktu, satuannya mulai dari detik sampai jam, dari hari
 sampai tahun. Lalu tiba-tiba saya diperkenalkan dan harus menerima dimensi
 lain dalam geologi yang sama sekali berbeda dengan apa yang telah saya
 fahami sebelumnya tadi.
  
 Dalam ilmu kebumian, dimensi ruang tidak dibatasi oleh batas-batas
 geografis dan administratif suatu negara. Dimensi ruang disini bersifat
 tiga dimensi yang meliputi dimensi lateral (horisontal) dari mulai yang
 bersifat lokal suatu daerah, regional suatu negara sampai bersifat global
 antar negara dalam memahami dimensi vertikal yaitu proses-proses yang
 terjadi dalam bumi ini, antara lain gempa, sedimentasi, volkanisme dan
 magmatisme serta tentu saja dunia (baca : bumi) dalam sistem tatasurya dan
 lain sebagainya yang menembus batas-batas  geografis dan administratif
 tersebut di atas. 

[iagi-net-l] Energy minister summons 25 oil contractors

2008-06-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Smoga ini menjadi salah satu enforcement positip bagi usaha migas di Indonesia.
Kontraktor tidak hanya bisa janji-janji doank, kudu ada realisasi.
Great !!!

RDP

06/21/08 03:25
Energy minister summons 25 oil contractors

Jakarta (ANTARA News) - Energy and Mineral Resources Minister Purnomo
Yusgiantoro on Friday summoned 25 oil contractors who had yet to meet
their oil production targets as set in the revised 2008 State Budget.

After meeting with the oil contractors, the minister said that most of
them had not yet reached their production targets due to operational
constraints.

We will assist them so that they can meet their production targets,
the minister said.

Among the oil contractors were PT Pertamina EP, BOB Pertamina-BSP,
Kondur Petroleum, JOB PN-Golden Spike, Hess-Indonesia Pangkah, Klrez
Energy, Kangean Energy Indonesia, Petroselat, Petrochina Bangko, Camar
Resources Canada, JOB PN-Costa International Group, Medco EP Nus
Lematang, Lapindo Brantas and Mobil Cepu Ltd.

The minister said that of the 25 contractors, nine had achieved 95
percent of their production targets, 14 were still under 95 percent
and two were still not in production.

Yusgiantoro said the 25 oil contractors were part of the 37 oil
contractor companies which had been in production.

He said 12 other oil contractors had met their targets set at the
revised 2008 state budget.

Although there are oil contractors which have not yet achieved their
targets, we are optimistic that the overall production target set in
the revised state budget at 977,000 barrels per day would be
achieved, the minister said.

Up to June 15, 2008, Indonesia`s oil and condensate production had
reached 978,000 barrels per day.

Yusbiantoro said that constraints being faced by the oil contractors
included limited rigs, land overlapping and clearance, lack of
production facilities, operational disturbance such as damage to
compressors, power cuts and infrastructure facilities.

Last week, President Susilo Bambang Yudhoyono and Vice President Jusuf
Kalla held a closed-door meeting with top executives of gas and oil
companies.

Issues related with oil and gas were discussed in the meeting.
President Yudhoyono explained that the Indonesian government has made
a series of efforts at international level to respond to current
developments in the energy situation, Yusgiantoro said. (*)

COPYRIGHT (c) 2008

-- 
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] undangan rapat PP IAGI Kamis 26 Juni 2008

2008-06-23 Terurut Topik Ridwan Djamaluddin
Dengan ini kami mengundang seluruh anggota Pengurus Pusat 
IAGI untuk hadir dalam rapat yang akan diadakan pada hari 
KAMIS, tgl. 26 Juni 2008, pk. 17-20, di BPMIgas lt. 21.


Acara rapat:
1. Penyusunan laporan PP IAGI 2005-2008
2. Persiapan PIT 37 dan Pemilu IAGI.


Para Ketua Departemen dan Ketua Divisi mohon menyiapkan 
bahan laporan masing-masing.


Kami juga mengundang Panitia PIT [Pak Djadjang dkk.] dan 
Panitia Pemilu [Prasidha dkk.] untuk melaporkan kemajuan 
PIT dan Pemilu.


Mohon konfirmasi kehadirannya. Undangan resmi kami 
sampaikan kemudian.


Terimakasih atas kerjasamanya.

Ridwan Djamaluddin
Sekretaris Jenderal




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Opportunities in Thailand

2008-06-23 Terurut Topik Sherry Pambayuning
All,
Just conveying a message. Please write directly to: [EMAIL PROTECTED]
Rgds,
Sherry

I'm writing to you from Templar International Consultants (Thailand) and would 
like to inquire if you would be considering new opportunities in Thailand. If 
so, please write to me at [EMAIL PROTECTED] If you are not interested, may I 
request you to refer me to the people who might be looking for a career move to 
Thailand in the following roles:
- Senior Geophysicist
- Senior Geologist
- Senior Reservoir Engineer
We are looking for 20+ expats to fill the 3 positions. 




  



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

2008-06-23 Terurut Topik zaim

Pak Awang dan Rekan IAGI-netters Yth.,
Saya beberapa kali mengirim ke IAGInet tetapi selalu ditolak/mental. Lalu
saya mendapat kiriman dari [EMAIL PROTECTED] HAGI bahwa saya tidak
dikenal, karena bukan masuk anggota milis. Ya memang saya bukan anggota
HAGI, tetapi saya anggota IAGI dan mengikuti milis IAGI.Namun rupa2nya
saya juga kena cekal oleh IAGI ??.
Mohon info, bagaimana imigrasi IAGI tidak mencekal saya dalam milis IAGI.
Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim.
KK Geologi FITB
ITB


 Berikut tulisan Prof. Yahdi Zaim (ITB) terkait subyek di atas yang pernah
 dimuat Harian Pikiran Rakyat pada Maret 1997. Pak Zaim, terima kasih atas
 kiriman e-mail dan artikelnya.
  
 salam,
 awang
 D I M E N S I
 ---
 Oleh :
  Yahdi Zaim *)
  
  
 Ketika mengikuti perkuliahan pada tahun pertama 25 tahun yang lalu di
 Jurusan Teknik Geologi FTM-ITB, saya sempat bingung mencerna makna dua
 kata kunci yang selalu muncul dalam geologi, yaitu ruang dan waktu (time
 and space). Kebingungan saya ini bukan karena tidak mengerti maksud dan
 arti kedua kata kunci tadi, tetapi untuk mencerna dimensi yang terkandung
 dalam ruang dan waktu tersebut.
  
 Dalam setiap mata kuliah, kata-kata ruang dan waktu selalu muncul dengan
 penekanan yang sangat penting untuk memahami segala aspek dalam ilmu
 kebumian (geologi). Salah satu contoh misalnya, bagaimana terjadinya fosil
 yang dipelajari dalam mata kuliah Paleontologi. Dijelaskan, bahwa
 organisme (baik fauna maupun flora) yang terawetkan melalui proses alamiah
 dalam ruang dan waktu akan dapat menjadi fosil, yang kemudian sering
 didapatkan dalam lapisan batuan sedimen.
  
 Kata-kata ruang dan waktu memang mengandung arti dimensi atau satuan
 besaran, yaitu besaran ruang dan besaran waktu. Nah, dalam mencerna kedua
 besaran  itulah yang membingungkan saya, karena pada saat itu hati saya
 agak masygul menerimanya. Betapa tidak, dimensi ruang yang sebelumnya saya
 fahami adalah satuan luas serta paling tidak adalah dimensi geografis  dan
 administratif dari mulai kecamatan sampai provinsi dalam sistem negara
 kita dan lebih luas lagi adalah dimensi negara dalam sistem antar negara.
 Sedangkan dimensi waktu, satuannya mulai dari detik sampai jam, dari hari
 sampai tahun. Lalu tiba-tiba saya diperkenalkan dan harus menerima dimensi
 lain dalam geologi yang sama sekali berbeda dengan apa yang telah saya
 fahami sebelumnya tadi.
  
 Dalam ilmu kebumian, dimensi ruang tidak dibatasi oleh batas-batas
 geografis dan administratif suatu negara. Dimensi ruang disini bersifat
 tiga dimensi yang meliputi dimensi lateral (horisontal) dari mulai yang
 bersifat lokal suatu daerah, regional suatu negara sampai bersifat global
 antar negara dalam memahami dimensi vertikal yaitu proses-proses yang
 terjadi dalam bumi ini, antara lain gempa, sedimentasi, volkanisme dan
 magmatisme serta tentu saja dunia (baca : bumi) dalam sistem tatasurya dan
 lain sebagainya yang menembus batas-batas  geografis dan administratif
 tersebut di atas. Lebih-lebih dalam era Teori Tektonik Global (Global
 Tectonics Theory) seperti  Tektonik Lempeng (Plate Tectonics) yang dianut
 dalam geologi sekarang ini, proses geodinamika bumi menembus batas-batas
 geografis dan administratif suatu negara. Suatu wilayah yang mengandung
 hidrokarbon atau cebakan mineral ekonomis misalnya, dapat saja dibatasi
 oleh batas-batas geografis dan
  atau administratif suatu negara. Tetapi proses-proses pembentukan dan
 penyebaran kedua bahan tambang tadi dapat menembus kedua batas tersebut.
  
 Dimensi waktu tidak lagi dalam hitungan tahun atau abad, tetapi dalam
 bilangan jutaan tahun. Ini sebenarnya yang membuat saya masygul saat
 pertama kali mencerna dimensi waktu dalam geologi. Dalam hati saya waktu
 itu, dan juga barangkali orang yang awam dalam memahami dimensi waktu
 dalam geologi berpendapat bahwa geologiwan itu aneh, koq percaya pada
 dimensi waktu jutaan tahun, dan mungkin dirasakan sebagai suatu dimensi
 yang imajiner. Tetapi sebenarnya, geologiwan itu masih belum aneh jika
 dibandingkan dengan rekan-rekan yang mendalami bidang astronomi. Betapa
 tidak, karena dalam astronomi dimensi jarak antar bintang saja ukurannya
 dalam jutaan tahun cahaya !. Jadi, dimensi jarak dalam astronomi ini tidak
 lagi dengan besaran kilometer seperti pada jarak antara suatu kota ke kota
 lainnya yang lazim digunakan. Sepertinya dimensi jarak dalam astronomi
 tadi lebih imajiner dalam pandangan orang awam, jika dibandingkan dengan
 dimensi waktu dalam geologi yang
  jutaan tahun tersebut. Padahal, para geologiwan maupun astronomiwan dapat
 menguraikan dan menerangkan kedua dimensi tersebut secara ilmiah yang
 dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.
  
 Dalam perjalanan mencerna dimensi ruang dan waktu selanjutnya, ternyata
 saya merasakan bahwa kedua dimensi tersebut memang sangat logis dan
 diperlukan untuk memahami segala proses yang terjadi dalam bumi kita ini.
 Dan sebenarnya kedua dimensi geologi tadi, terutama dimensi waktu telah
 

[iagi-net-l] Reply all

2008-06-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Zaim yth,

Mungkin karena Pak Zaim menjawab dengan reply to all . Mungkin Pak
Zaim menjawab reply all dari emailnya Pak Awang yang ditujukan ke
beberapa mailist lain dalam addressnya didalamnya ada :
iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED], IAGI
iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI [EMAIL PROTECTED], dan Eksplorasi
BPMIGAS [EMAIL PROTECTED]
Karena Pak Zaim bukan anggota mailist HAGI dan juga mailist2 lain yang
ada dalam address, makanya Pak Zaim dapet kiriman email eror itu.

Untuk yang ke IAGI-net saya terima dengan baik disini
Salam

RDP

On Tue, Jun 24, 2008 at 4:36 PM,  [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Awang dan Rekan IAGI-netters Yth.,
 Saya beberapa kali mengirim ke IAGInet tetapi selalu ditolak/mental. Lalu
 saya mendapat kiriman dari [EMAIL PROTECTED] HAGI bahwa saya tidak
 dikenal, karena bukan masuk anggota milis. Ya memang saya bukan anggota
 HAGI, tetapi saya anggota IAGI dan mengikuti milis IAGI.Namun rupa2nya
 saya juga kena cekal oleh IAGI ??.
 Mohon info, bagaimana imigrasi IAGI tidak mencekal saya dalam milis IAGI.
 Terima kasih,

 Wassalam,

 Yahdi Zaim.
 KK Geologi FITB
 ITB


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-




[iagi-net-l] Re: [IndoEnergy] Energy minister summons 25 oil contractors

2008-06-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Menarik Pak Joi
Memang betul ada faktor luar diluar kuasa kita dalam menjalankan program.

Namun kalau saja melihatnya dari sisi planning, tentu saja
kontraktorpun harus lebih berani melihat kemampuan diri sebelum
memberikan budget proposal atau program kerja. Disini program mimpi
bukan mimpi tak terbatas, tetapi mimpi kali ini harus mendekati
realitas. Keberanian kontraktor untuk mengatakan tidak *tidak mampu)
harus ditegaskan dengan data adanya ketidak mampuan itu. Nantinya
BPMIGAS juga akan (harus) menjelaskan mengapa target-target yg
dimintanya sangat realistis.

Saya melihatnya ada kesenjangan dengan tidak keterbukaan sehingga
(mungkin muncul perception gap antara BPMIGAS dan kontraktor.
Kontraktor yang memberikan janji-janji manis membuat BPMIGAS melihat
seolah memang manis. Makanya dituntut memberikan gula
sebanyak-banyaknya. Ketika gula ditargetkan dan yang diperoleh
kontraktor hanya asam garam  yaah akhirnya muncullah denda
(summons).

Saya pribadi cukup gembira dengan kelugasan Pak Purnomo kali ini.
Karena ngga sesuai target ya ditegur (denda). Kontraktor juga harus
berani memberikan data apa adanya seadanya dan tidak mengada-ada.
Kalau memang reservoirnya jelek ya jangan di booost supaya terlihat
reservesnya lebih optimis menjanjikan besar, lah ketika dituntut
produksinya besar ya harus konsekuen dengan reserves yang optimis
tadi.

Denda ini menurutku bukan untuk siapa yang salah atau bener, tetapi
dalam artian planning kita (kontraktor dan BPMIGAS) sudah berada
dibawah target yang dijanjikan dalam proposal budget. Walaupun ada
yang memenuhi, ada yang hanya 95. Bahkan ternyata ada yang belum
berproduksi seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Selalu ada yang bisa dipetik sebagai pelajaran dari setiap keluhan dan
teguran ...

Salam
RDP
On Tue, Jun 24, 2008 at 9:43 AM, Joi Surya Dharma (IDN/PCOSB)
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Berdasarkan pengamatan saya di beberapa meeting sesama KPS, acara di MIGAS,
 juga dari pengalaman pada waktu di project dan operation di field.

 Banyak problem operational pencapaian target produksi ini dikarenakan
 terutama 2 hal berikut: (this one apart from PSC terms, fiscal, pod and afe
 approval process etc)

 Rig availability, beberapa prs mengalami kesulitan memenuhi target drilling
 schedule nya. Dikarenakan hal ini, banyak aktualisasi drilling exploration,
 development well yang tertunda. Rig yang bisa di-secure hanya untuk kegiatan
 work over/ well service saja.
 Untuk kegiatan di daerah baru terutama lahan bukan milik BUMN, mengalami
 kesulitan perijinan terutama dengan adanya otonomi daerah, dimana say untuk
 pembebasan lahan peraturan bupati dan provinsi ada yang berbeda. Sepertinya
 ini masalah classic, terutama untuk pipeline project yang membentang puluhan
 km.

 Sedangkan operational yg berupa power black out yang disebutkan dalam news
 dibawah menurut saya masih within control masing2 KPS. Karena kebanyakan di
 field menggunakan Power Plant sendiri yg berasal dari gas di field2 KPS
 tersebut.



 In my opinion, 2 hal tersebut harus di utamakan solusinya. Untuk point 1
 Saya tidak tahu apakah masing-masing KPS yang harus men-secure rig
 availabilitynya, setahu saya say untuk Exxon mereka ada kontrak 3 tahun
 benar2 build Rig di Korea untuk drilling deepwaternya mereka. Harapan saya
 semoga bisa lebih di optimalkan mobility dari rig2 yang ada di tanah air
 dengan ada yang oversee utilizationnya.

 Untuk point 2, BPMIGAS regional sangat membantu mitigate problem tersebut
 walau dari informasi dari mereka ada beberapa KPS lain yang tidak melibatkan
 mereka dalam solusi masalah land acquisition tersebut. Hal seperti
 negotiation dalam hal land acquisition ini yang sering kali mengalami
 kendala karena berurusan dengan banyak party, tentunya hal ini mempersulity
 planning suatu onshore project.



 Setahu saya, BPMIGAS/ MIGAS melakukan monthly production performance, jadi
 tiap bulan ada raport (kyk anak sekolahan) KPS mana yg dapat nilai hijau
 karena pencapaian target produksi di bulan tersebut dan yg mana KPS dapat
 nilai merah.



 Salam,

 Joi Surya Dharma

 Business Planning - Petronas





 

 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of IndoExplo
 Sent: Tuesday, June 24, 2008 7:44 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [IndoEnergy] Energy minister summons 25 oil contractors



 06/21/08 03:25
 Energy minister summons 25 oil contractors

 Jakarta (ANTARA News) - Energy and Mineral Resources Minister Purnomo
 Yusgiantoro on Friday summoned 25 oil contractors who had yet to meet
 their oil production targets as set in the revised 2008 State Budget.

 After meeting with the oil contractors, the minister said that most
 of them had not yet reached their production targets due to
 operational constraints.

 We will assist them so that they can meet their production targets,
 the minister said.

 Among the oil contractors were PT Pertamina EP, BOB Pertamina-BSP,
 Kondur Petroleum, JOB PN-Golden Spike, Hess-Indonesia 

Re: [iagi-net-l] Reply all

2008-06-23 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Zaim,
 
Betul yang ditulis Pak Rovicky, karena Pak Zaim bukan anggota milis HAGI, milis 
Geo-Unpad, dan milis Eksplorasi BPMIGAS; maka e-mail Pak Zaim ke ketiga milis 
itu akan mental saat Pak Zaim mengirim reply all ke IAGI-net dan ke ketiga 
milis tersebut.
 
Bila mental ke IAGI-net saya pikir bukan karena pencekalan (Pak Paulus Allo, 
administrator IAGI-net barangkali bisa mengkonfirmasi), tetapi mungkin karena 
sesuatu hal  terjadi di server ITB. Saya pun suka mengalami hal yang sama, 
kadang-kadang e-mail yang saya kirim ke IAGI-net tak pernah muncul di milis 
dengan alamat saya yang terdaftar (yahoo dan bpmigas); kadang2 di yahoo muncul 
di bpmigas tak muncul, dsb. Di yahoo saya, sudah hampir sebulan ini milis IAGI 
masuk otomatis ke spam, sementara milis HAGI masuk ke inbox; padahal sebelumnya 
milis IAGI masuk di inbox dan HAGI di spam. Saya juga terakhir2 ini menulis ke 
IAGI-net menggunakan yahoo karena bila menggunakan bpmigas sering tidak masuk, 
atau baru masuk beberapa hari kemudian.
 
Coba Pak Zaim, bila ada posting untuk IAGI-net, menggunakan alamat yahoo Pak 
Zaim.
 
salam,
awang

--- On Tue, 6/24/08, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Reply all
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, June 24, 2008, 8:14 AM

Pak Zaim yth,

Mungkin karena Pak Zaim menjawab dengan reply to all . Mungkin Pak
Zaim menjawab reply all dari emailnya Pak Awang yang ditujukan ke
beberapa mailist lain dalam addressnya didalamnya ada :
iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED], IAGI
iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI [EMAIL PROTECTED], dan
Eksplorasi
BPMIGAS [EMAIL PROTECTED]
Karena Pak Zaim bukan anggota mailist HAGI dan juga mailist2 lain yang
ada dalam address, makanya Pak Zaim dapet kiriman email eror itu.

Untuk yang ke IAGI-net saya terima dengan baik disini
Salam

RDP

On Tue, Jun 24, 2008 at 4:36 PM,  [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Awang dan Rekan IAGI-netters Yth.,
 Saya beberapa kali mengirim ke IAGInet tetapi selalu ditolak/mental. Lalu
 saya mendapat kiriman dari [EMAIL PROTECTED] HAGI bahwa saya tidak
 dikenal, karena bukan masuk anggota milis. Ya memang saya bukan anggota
 HAGI, tetapi saya anggota IAGI dan mengikuti milis IAGI.Namun rupa2nya
 saya juga kena cekal oleh IAGI ??.
 Mohon info, bagaimana imigrasi IAGI tidak mencekal
saya dalam milis IAGI.
 Terima kasih,

 Wassalam,

 Yahdi Zaim.
 KK Geologi FITB
 ITB


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
on IAGI mailing list.
-


  

Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP nDaru

2008-06-23 Terurut Topik Ismail Zaini
Salah satu produk IAGI yang lalu adalah Peta SDE yg komprehensif  ( thn 92 
an ) , yang merupakan acuan para pengambil keputusan waktu itu , hal ini 
terbukti Peta tsb banyak dipajang dikantor kantor  terutama yg berhubungan 
dg masalah SDE .Mungkin dg koondisi saat ini yang sdh sangat berbeda , peta 
tsb bisa di update lagi , begitu juga Peta untuk bidang lain ( mining , 
potensi bencana alam , dll ), saya kira Peta adalah media yang bagus untuk 
sosilisasi dan promosi yg murah meriah



ISM

Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi.
Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih
oleh bangsa ini.

Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya
air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi
geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci.
Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran
- Original Message - 
From: Suryanegara, Yoga [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 23, 2008 12:51 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru


Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang penjawab 
pertanyaannya

Bravo Mas Ridwan...
Saya tunggu kiprah selanjutnya
Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga kedepan saya pun 
(sebagai org yang bukan dari migas) dapat aktif sumbang saran mengenai 
kemelut tambang ditanah air ini


Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya
Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi justru jadi starting 
point buat pengurus IAGI mendatang untuk dapat bergerak dan 
berbuat.(semoga)


Salam

From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru

-- Forwarded message --
From: Ridwan Djamaludin [EMAIL PROTECTED]
Date: Jun 19, 2008 1:04 PM
Subject: jawaban untuk RDP  nDaru
To: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]

Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2
Anda:
Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang
berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak
kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan
[bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang jelas
untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi
menambah produksi belum gamblang dipaparkan.

Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal
lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. Bahkan,
blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka
kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana.

Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian,
sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan
berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis'
dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan
lingkungan.
Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont
Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi rakyat
di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan
timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena ternyata
menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung politisi lokal...

Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam menyikapi kondisi
ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi.
Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih
oleh bangsa ini.

Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya
air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi
geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci.
Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. Saya yakin, kalau
informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita bisa seperti KPK:
bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan masyarakat...

Sambungan untuk Mas Sukamndaru:

Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, atau di kota-kota
besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota yang di daerah
sebenarnya dapat menjadi ujung tombak dalam kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan kehidupan sehari-hari, seperti masalah lingkungan, tataruang,
tataguna air, mitigasi bencana, dll. Tipikal anggota IAGI di daerah adalah
PNS Dinas ESDM, dosen, atau konsultan geologi teknik. Saya akan mendorong
anggota di daerah untuk bicara tentang isyu-isyu strategis di daerah. Contoh
yang bagus adalah IAGI Riau seperti dilaporkan dalam Rakernas di Bali, IAGI
Sumbar dalam sosialisasi gempa  tsunami, IAGI Nusatenggara, IAGI Jabar
dalam kasus jalan tol Cipularang, dll. Kalau dianggap layak, mereka perlu
juga didorong untuk melakukan 'PIT Daerah', PIT 

Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP nDaru

2008-06-23 Terurut Topik Ridwan Djamaluddin

Pak Ismail, terimakasih tanggapannya.

Proses pemutakhiran Peta Potensi Migas sudah mendekati 
penyelesaian. Tim Pakar sudah bekerja sejak akhir 2007, 
dan lokakarya sudah dilaksanakan 1 Maret di Bandung. 
Sejauh ini hasilnya bagus.


Peta2 sejenis untuk sumberdaya lain, seperti batubara, 
akan kita upayakan pemutakhirannya.


Belajar dari pengalaman kerja Tim pemutakhiran peta migas, 
saya yakin pola kerja yang sama dapat diterapkan untuk 
sumberdaya yang lain.


Salam,

R i d w a n

On Mon, 23 Jun 2008 19:48:30 -0700
 Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salah satu produk IAGI yang lalu adalah Peta SDE yg 
komprehensif  ( thn 92 an ) , yang merupakan acuan para 
pengambil keputusan waktu itu , hal ini terbukti Peta tsb 
banyak dipajang dikantor kantor  terutama yg berhubungan 
dg masalah SDE .Mungkin dg koondisi saat ini yang sdh 
sangat berbeda , peta tsb bisa di update lagi , begitu 
juga Peta untuk bidang lain ( mining , potensi bencana 
alam , dll ), saya kira Peta adalah media yang bagus 
untuk sosilisasi dan promosi yg murah meriah



ISM

Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang 
Sumberdaya Energi.
Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya 
energi yang bisa dipilih

oleh bangsa ini.

Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, 
tataruang, sumberdaya
air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal 
reklamasi, informasi
geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu 
faktor kunci.

Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran
- Original Message - From: Suryanegara, Yoga 
[EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 23, 2008 12:51 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru


Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang 
penjawab pertanyaannya

Bravo Mas Ridwan...
Saya tunggu kiprah selanjutnya
Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga 
kedepan saya pun (sebagai org yang bukan dari migas) 
dapat aktif sumbang saran mengenai kemelut tambang 
ditanah air ini


Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya
Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi 
justru jadi starting point buat pengurus IAGI mendatang 
untuk dapat bergerak dan berbuat.(semoga)


Salam

From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru

-- Forwarded message --
From: Ridwan Djamaludin [EMAIL PROTECTED]
Date: Jun 19, 2008 1:04 PM
Subject: jawaban untuk RDP  nDaru
To: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]

Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya 
terhadap pertanyaan2

Anda:
Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, 
terutama adalah kurang
berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang 
bekerja, dan tidak
kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks 
kegeologian, kita akan
[bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya 
rencana yang jelas
untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih 
produksi, tapi strategi

menambah produksi belum gamblang dipaparkan.

Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, 
diserang soal
lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut 
dianggap mahal. Bahkan,
blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan 
harus memilih... Maka
kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk 
berwacana.


Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya 
kebumian,
sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa 
bencana, bukan
berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara 
kepentingan 'kapitalis'
dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. 
perlindungan

lingkungan.
Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. 
Contoh: Newmont
Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke 
dasar laut, tapi rakyat
di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. 
Atau, penambangan
timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena 
ternyata
menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung 
politisi lokal...


Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam 
menyikapi kondisi
ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang 
Sumberdaya Energi.
Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya 
energi yang bisa dipilih

oleh bangsa ini.

Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, 
tataruang, sumberdaya
air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal 
reklamasi, informasi
geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu 
faktor kunci.
Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. 
Saya yakin, kalau
informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita 
bisa seperti KPK:
bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan 
masyarakat...


Sambungan untuk Mas Sukamndaru:

Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, 
atau di kota-kota
besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota 
yang di daerah
sebenarnya dapat menjadi ujung 

[iagi-net-l] Core Description and Analysis Course

2008-06-23 Terurut Topik benyamin sembiring
 Dear Explorationist

GDA Consultant would like to inform you that we will held the Core
Description and Analysis Course, this course will be conducted at Gn Salak
Hotel Bogor on 1-3 July 2008
For further information, please kindly contact Totok (081548527521;
[EMAIL PROTECTED]
id [EMAIL PROTECTED]), yudi (08157019351; [EMAIL PROTECTED] id [EMAIL 
PROTECTED])
or GDA office 021-83792688

Thank you for your kind attention.

 Best Regards,
GDA Consultant
(Committee)
 - - - - - -
- - -
*COURSE TITLE*
*Core Description and Analysis*


*OVERVIEW *

*WHY THIS COURSE IS DIFFERENT AND IMPORTANT*
When you have core of your reservoir, it will be the most greatest
geological phenomena that you can get.
However, your best interpretation from the most sophisticated wireline tool
can not compare to the best interpretation that you got if you have the
core. *Wireline response will tell you  much, but the core will tell you
more. *
Thus, your best core interpretation will come from the best description.
This course will improve your skill that you can not get from any textbooks
and any course.


*INSTRUCTOR*
Mr. Andang Bachtiar.
25 years experience in Oil and Gas Industry (14 years experience as Wellsite
Geologist).


*DATE  VENUE*
July 1st – 3th , 2008
[start at 8:00 am Tuesday finish at 1:00 pm Thursday]
At Gn Salak Hotel, Bogor

*REGISTRATION FEE*
Rp. 8.000.000,-
include : guide book, t'shirt and loupe
exclude : accommodation, transport, breakfast and dinner


maximum participant : 25
minimum participant : 10
*registration fee into : *
*Geosain Delta Andalan, **Bank Niaga - Soepomo A/C : 025-01.00464. 00.0 IDR
*

*A/C
: 025-02.00533. 00.0  USD*


Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP nDaru

2008-06-23 Terurut Topik Ismail Zaini
Kalau Peta SDE yang lalu mencakup semua SDE dalam satu Peta ( Batubara , 
Migas, Geothermal , Air , dll ) menyangkut status Cekungan , potensi 
sumberdaya, status cadangan,  Satus pemanfaatan ,  perkiraan kedepan , dll 
shg dg satu Peta bisa tercover semuanya hal ini akan mempermudah bagi para 
pengguna  di bd enrgi yang kebetulan banyak yang tidak mempunyai Background 
Geologi , oleh karena itu ada baiknya juga dibuat Peta komprehensif semacam 
ini , begitu juga dg Peta Peta yang lain dimana penggunanya banyak yang 
bukan geologi shg bhs / ket dalam peta  juga yang mudah dipahami oleh awam , 
istilahnya membumi.. sehingga jadi Enak Dibaca dan Perlu
Mungkin dananya dari sponsor yang nantinya  logonya kampeny/ isntitusinya 
bisa  dipampangkan / dicetak di bawahnya. shg bisa diberikan gratis ke 
sekolah sekolah dan kantor kantor di daerah daerah


ISM

- Original Message - 
From: Ridwan Djamaluddin [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 23, 2008 7:08 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru



Pak Ismail, terimakasih tanggapannya.

Proses pemutakhiran Peta Potensi Migas sudah mendekati penyelesaian. Tim 
Pakar sudah bekerja sejak akhir 2007, dan lokakarya sudah dilaksanakan 1 
Maret di Bandung. Sejauh ini hasilnya bagus.


Peta2 sejenis untuk sumberdaya lain, seperti batubara, akan kita upayakan 
pemutakhirannya.


Belajar dari pengalaman kerja Tim pemutakhiran peta migas, saya yakin pola 
kerja yang sama dapat diterapkan untuk sumberdaya yang lain.


Salam,

R i d w a n

On Mon, 23 Jun 2008 19:48:30 -0700
 Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salah satu produk IAGI yang lalu adalah Peta SDE yg komprehensif  ( thn 92 
an ) , yang merupakan acuan para pengambil keputusan waktu itu , hal ini 
terbukti Peta tsb banyak dipajang dikantor kantor  terutama yg berhubungan 
dg masalah SDE .Mungkin dg koondisi saat ini yang sdh sangat berbeda , 
peta tsb bisa di update lagi , begitu juga Peta untuk bidang lain ( mining 
, potensi bencana alam , dll ), saya kira Peta adalah media yang bagus 
untuk sosilisasi dan promosi yg murah meriah



ISM

Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi.
Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa 
dipilih

oleh bangsa ini.

Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, 
sumberdaya

air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi
geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci.
Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran
- Original Message - From: Suryanegara, Yoga 
[EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 23, 2008 12:51 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru


Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang penjawab 
pertanyaannya

Bravo Mas Ridwan...
Saya tunggu kiprah selanjutnya
Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga kedepan saya pun 
(sebagai org yang bukan dari migas) dapat aktif sumbang saran mengenai 
kemelut tambang ditanah air ini


Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya
Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi justru jadi starting 
point buat pengurus IAGI mendatang untuk dapat bergerak dan 
berbuat.(semoga)


Salam

From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru

-- Forwarded message --
From: Ridwan Djamaludin [EMAIL PROTECTED]
Date: Jun 19, 2008 1:04 PM
Subject: jawaban untuk RDP  nDaru
To: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]

Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2
Anda:
Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang
berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak
kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan
[bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang 
jelas

untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi
menambah produksi belum gamblang dipaparkan.

Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal
lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. 
Bahkan,

blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka
kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana.

Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian,
sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan
berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis'
dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan
lingkungan.
Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont
Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi 
rakyat

di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan

[iagi-net-l] Integrated Mapping - Earth Resources

2008-06-23 Terurut Topik Bambang Satya Murti
Hmmm, kalau bisa dijadikan dalam format GIS dan bisa diakses 
publik...hmmmh...


- Original Message 
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, June 24, 2008 12:23:12 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP  nDaru

Kalau Peta SDE yang lalu mencakup semua SDE dalam satu Peta ( Batubara , 
Migas, Geothermal , Air , dll ) menyangkut status Cekungan , potensi 
sumberdaya, status cadangan,  Satus pemanfaatan ,  perkiraan kedepan , dll 
shg dg satu Peta bisa tercover semuanya hal ini akan mempermudah bagi para 
pengguna  di bd enrgi yang kebetulan banyak yang tidak mempunyai Background 
Geologi , oleh karena itu ada baiknya juga dibuat Peta komprehensif semacam 
ini , begitu juga dg Peta Peta yang lain dimana penggunanya banyak yang 
bukan geologi shg bhs / ket dalam peta  juga yang mudah dipahami oleh awam , 
istilahnya membumi.. sehingga jadi Enak Dibaca dan Perlu
Mungkin dananya dari sponsor yang nantinya  logonya kampeny/ isntitusinya 
bisa  dipampangkan / dicetak di bawahnya. shg bisa diberikan gratis ke 
sekolah sekolah dan kantor kantor di daerah daerah

ISM