[iagi-net-l] Banjir Situ Gintung : “Keringkan saja danau ini ! ”

2009-03-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Banjir Situ Gintung : “Keringkan saja danau ini !”
27 Maret 2009 at 8:38 pm
http://rovicky.wordpress.com/2009/03/27/banjir-situ-gintung-keringkan-saja-danau-ini/

Berita banjir bandang di Jakarta Jumat pagi (27/3/09) sangat mengejutkan.
Dengan korban lebih dari 50 orang meninggal tentusaja ini sebuah bencana
yang cukup serius terjadi di Ibu Kota lagi.

Melihat sepintas pada peta-peta yang saya koleksi kesimpulan sementara
adalah “keringkan saja danau ini, dan jangan dibendung lagi“. Kesimpulan ini
mungkin mengagetkan karena disitu ada sebuah taman wisata yg sangat bagus.
Namun alasan sederhana dibawah barangkali perlu dipikirkan secara seksama.

Continue reading Banjir Situ Gintung : “Keringkan saja danau ini !”…
http://rovicky.wordpress.com/2009/03/27/banjir-situ-gintung-keringkan-saja-danau-ini/

Dongeng Geologi


[iagi-net-l] Ongkowidjojo SOEKADRIE/BPN/ID/EP/Corp is out of the office.

2009-03-27 Terurut Topik Ongkowidjojo SOEKADRIE





I will be out of the office starting  26/03/2009 and will not return until 
30/03/2009.

I will respond your mail when returned.
For urgent matters pls contact directly to Mr. Richard Tobing (1631)

This e-mail (including any attached documents) is intended only for the 
recipient(s) named above.
It may contain  confidential or legally privileged information and should not 
be copied or disclosed
to, or otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient, 
please contact the
sender and delete the e-mail from your system.

Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] BP Migas Ambil SampelLumpur Lapindo : (? minyak)

2009-03-27 Terurut Topik untungm
Terimakasih Pak Awang atas informasinya. yang menarik ini. Suatu Tantangan 
bagi para ahli kebumian perlu ditanggapi dengan serius. Perlu ada pertemuan 
khusus untuk membicarakan hal ini. Geoficika yang lebih rinci dari yang 
sudah-sudah. Ajak itu teman-teman geofisika. Mereka punya senjata apa saja.

M.Untung
- Original Message - 
From: "Awang Satyana" 
To: "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" ; 

Cc: "Geo Unpad" ; "Eksplorasi BPMIGAS" 


Sent: Monday, March 23, 2009 8:59 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] BP Migas Ambil SampelLumpur 
Lapindo : (? minyak)



Sejauh data menunjukkan, lumpur disimpulkan berasal dari sekuen Pliosen.

TD sumur Banjar Panji-1 tak pernah mencapai jauh ke dalam Miosen, sekitar 
puncaknya saja -itu pun hanya berdasarkan korelasi regional dengan sumur di 
dekatnya (Porong-1) yang menembus gamping berumur muda (eq. Wonosari -Miosen 
Atas). Tidak ada gamping Kujung I (Oligo-Miosen) yang ditembus sumur. Bahwa 
sumur hanya menembus lapisan-lapisan tipis gamping di dalam sekuen Pliosen 
masih terbuka kemungkinannya. Tidak ada sampel gamping yang naik ke 
permukaan di TD sumur, sehingga spekulasi terbuka. Hanya, tak mungkin Kujung 
I sudah ditembus, itu akan sangat tidak masuk akal berdasarkan korelasi 
dengan sekitarnya.


Berdasarkan data, wilayah CO2 tinggi di Jawa Timur semuanya terdapat di sisi 
utara onshore dan batas offshore, terutama di bagian barat. Perlu 
mendapatkan perhatian bahwa wilayah selatan pun berpeluang punya CO2 tinggi 
sebab batugamping di sini, berdasarkan data sumur Banjar Panji yang 
diekstrapolasi, bisa masuk ke overmature window. Di samping itu, ia bersatu 
tempat dengan volkanisme. Dalam kasus seperti ini, CO2 bisa tinggi oleh 
thermal degradation karbonat di overmature window, dan volcanic degassing 
oleh magma volkanisme.


Metana selalu berasosiasi dengan mud volcanism, suatu hal yang wajar. Dalam 
kondisi tertentu bila ia terkonsentrasi melebihi ambang batas terbakar, ia 
akan terbakar oleh gesekan udara saja. Saat ini, di banyak tempat 
berdasarkan data, kejenuhan konsentrasi semacam itu belum tercapai di 
wilayah LUSI. Belum ada penelitian rasio antara kandungan gas helium vs. 
metana di wilayah ini. Sebenarnya, itu perlu dilakukan untuk mengetahui 
seberapa jauh sistem volkanisme berpengaruh kepada LUSI. Semakin besar 
kandungan heliumnya (yang dikarakterisasi dengan isotop He3/He4), semakin 
besar ia berasosiasi dengan volkanisme.


Tentang minyak yang dikabarkan keluar (secara signifikan ?) bersamaan 
lumpur, saya pikir akan menjadi salah satu kunci dan novum (bukti baru) 
untuk memahami asal-muasal LUSI. Sejak awal pun sebenarnya oil film sudah 
dilaporkan keluar bersama lumpur, mengambang di atasnya. Kalau di media 
ditulis bahwa warnya cairan hitam mengkilat keluar bersama lumpur dan itu 
dianggap minyak, maka secara volumetrik ia sudah signifikan dibandingkan 
sekedar oil film. Saya tak yakin bahwa BPMIGAS mengambil sampel ini; yang 
saya baca di Media Indonesia hari ini, yang mengambil sampel itu adalah 
Ditjen Migas, Departemen ESDM, bersama BPLS.


Minyak ini, kalau benar minyak, sangat perlu dikarakterisasi secara detail. 
Hasil karakterisasi kemudian harus dibandingkan dengan karakter minyak 
lapangan-lapangan minyak di Jawa Timur, baik offshore maupun onshore. Hasil 
evaluasi regional saya tentang minyak2 Jawa Timur (dipubilkasi di 
Proceedings IPA 2003) menunjukkan bahwa minyak2 ini paraffinic 
waxy-moderately waxy, medium-medium high API, low sulfur content, semua data 
biomarker dan isotop karbon-13 menunjukkan lingkungan terrestrial-marginal 
marine dengan tipe kerogen dominan tipe III. Berdasarkan oil grouping, 
secara regional ia tipe "D" mengikuti klasifikasi (Clayton dan Fleet, 
1991) - ini artinya "kerogen derived from higher landplant in marginal 
marine -deltaic or parallic environment". Minyak2 di onshore Jawa sedikit 
lebih bersifat marin daripada minyak2 offshore-nya yang lebih terrestrial, 
dan berdasarkan rasio oleanane : hopane -mungkin source onshore sedikit 
lebih muda (metode

age-biomarker ini masih harus diselidiki).

Berdasarkan source rock geochemistry dan korelasi, yang paling mungkin 
sebagai batuan induk minyak2 ini adalah middle Eocene Ngimbang Bawah dan 
sebagian atasnya, dan sebagian kecil Late Oligocene Kujung III. Source 
facies dan kekayaan organik kedua batuan induk ini memenuhi syarat dan 
berkorelasi positif. Ke depan, hal ini bisa dibuktikan untuk minyak2 Jawa 
Timur melalui kandungan biomarker bisnorlupane-nya - Eocene age-diagnostic 
biomarker.


Sekali nanti minyak LUSI sudah ada data lengkap geokimianya, akan diketahui 
minyak itu asalnya dari mana. Apa pun batuan induknya, berdasarkan diskusi2 
di atas dan data sejauh ini, ia tak akan keluar dari Middle Eocene Ngimbang 
atau Late Oligocene Kujung III. Apa implikasi ini ? Minyak yang keluar di 
titik sembur LUSI berasal jauh dari tempat yang lebih dalam dari TD sumur 
Banjar Panj-1. Mengapa ia sampai terbawa dalam semburan lu