[iagi-net-l] Bibit Waluyo Geram, LSM Sontoloyo Bubarkan Proyek Rp 5 Triliun
Bibit Waluyo Geram, LSM Sontoloyo Bubarkan Proyek Rp 5 Triliun Sabtu, 25 Juli 2009 | 06:26 WIB TEMPO Interaktif, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengakui dirinya telah gagal membangun pabrik PT Semen Gresik di Sukolilo, Pati. Harga diri saya sudah terinjak-injak karena masalah ini, kata Bibit di sela-sela acara pelantikan Dewan Pengupahan Jawa Tengah di kantor Gubernur Jawa Tengah kemarin. Bahkan Bibit mengatakan harga dirinya sudah dijual rendah sekali untuk merealisasikan pendirian pabrik semen. Kegagalan merealisasikan proyek senilai hampir Rp 5 triliun ini, kata Bibit, sungguh membuat malu di depan publik. Aku isin, proyek bernilai hingga Rp 5 triliun hilang, ujar mantan Panglima Kodam IV Diponegoro ini. Ia menambahkan, kegagalan pendirian pabrik semen hanya karena adanya provokasi dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Itu LSM sontoloyo, edan itu namanya. Bibit menuduh LSM yang datang ke Pati dari berbagai daerah memprovokasi masyarakat sekitar agar menolak pendirian pabrik Semen Gresik di wilayahnya. Padahal, kata Bibit, berbagai kajian akademik dan lingkungan sudah dilakukan oleh berbagai pakar. Hasilnya, pendirian pabrik semen sudah memenuhi standar kelayakan lingkungan dan akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi di Pati dan Jawa Tengah. Bibit mengaku, karena ada pro-kontra di masyarakat, dirinya tak akan memaksakan kehendak dan ngotot untuk mendirikan pabrik. Saya mengalah karena mereka (yang menolak) juga sedulur sendiri. Ia juga menyatakan dalam beberapa waktu ke depan dirinya tak akan datang ke Pati. Hal ini karena dirinya merasa sangat kecewa dengan sikap beberapa masyarakat di wilayah itu yang menolak kehadiran pabrik semen. Bibit menambahkan, dirinya tidak akan mau ikut menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul di Pati, tidak tahu sampai kapan. Kalau ada kekurangan pupuk, jangan meminta ke saya, minta saja ke LSM, katanya. Salah satu LSM yang melakukan pendampingan kepada warga penolak pabrik semen, Society for Health, Education, Environment, and Peace (SHEEP), menolak jika disalahkan. Kami hanya mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah, kata Husain, Koordinator SHEEP. Husain menegaskan, kalau memang kebijakan Gubernur Jawa Tengah berdampak positif terhadap masyarakat, LSM juga akan mendukung. Selama ini, kata Husain, pemerintah tak pernah memberikan jaminan bahwa pendirian pabrik semen memang tidak akan merusak lingkungan. Kalau memang menjamin, kami tidak akan menolak, katanya. Husain menilai, kegagalan pendirian pabrik semen lebih dikarenakan kegagalan komunikasi Bupati Pati Tasiman dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dengan masyarakat. ROFIUDDIN sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/07/25/brk,20090725-188974,id.html?page=2
Re: [iagi-net-l] Bibit Waluyo Geram, LSM Sontoloyo Bubarkan Proyek Rp 5 Triliun
Pak Bibit berhak geram tapi mestinya tidak lalu 'mutung' lepas tangan terhadap persoalan masyarakat Pati ke depan. rekans LSM, tidak lalu merasa 'menang' hanya karena merasa telah 'menyelamatkan' lingkungan dan masyarakat Pati dari dampak akan adanya pabrik semen tersebut . . tantangan lebih lanjut adalah bagaimana rekan LSM juga mampu 'mengganti' katakanlah manfaat bagi masyarakat jika pabrik itu jadi berdiri. semua pekerjaan 'penambangan intinya akan mengubah bentang alam, kasarnya 'merusak' . . hampir tidak ada kegiatan jenis ini yang tak 'merusak' . . masalahnya adalah hitungan manfaat dan mudharatnya . . . boleh menambang tapi tidak merusak = omong kosong . . . tidak boleh menambang (karena merusak) tapi masih giat menggunakan bahan-bahan hasil penambangan baik langsung maupun tidak = tidak kurang dari omong kosongnya dengan pernyataan sebelumnya . . . menurut saya menambang boleh; dengan cara-cara yang ramah lingkungan dengan mengaplikasikan teknik dan teknologi terkini, . . . . . kegiatan ini bisa dikurangi maupun dihentikan sepenuhnya jika suatu saat ketika kebutuhan manusia akan bahan tambang tersebut bisa tergantikan oleh bahan lain (non tambang) atau hasil daur ulang . . selama manusia masih perlu bahan-bahan tambang tersebut (satu hal yang sering luput dari kesadaran sebagian orang) maka kegiatan penambangan akan terus ada . . . Salam, STJ From: Sulastama Raharja sraha...@gmail.com To: geologi...@googlegroups.com; iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, July 25, 2009 10:49:26 AM Subject: [iagi-net-l] Bibit Waluyo Geram, LSM Sontoloyo Bubarkan Proyek Rp 5 Triliun Bibit Waluyo Geram, LSM Sontoloyo Bubarkan Proyek Rp 5 Triliun Sabtu, 25 Juli 2009 | 06:26 WIB TEMPO Interaktif, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengakui dirinya telah gagal membangun pabrik PT Semen Gresik di Sukolilo, Pati. Harga diri saya sudah terinjak-injak karena masalah ini, kata Bibit di sela-sela acara pelantikan Dewan Pengupahan Jawa Tengah di kantor Gubernur Jawa Tengah kemarin. Bahkan Bibit mengatakan harga dirinya sudah dijual rendah sekali untuk merealisasikan pendirian pabrik semen. Kegagalan merealisasikan proyek senilai hampir Rp 5 triliun ini, kata Bibit, sungguh membuat malu di depan publik. Aku isin, proyek bernilai hingga Rp 5 triliun hilang, ujar mantan Panglima Kodam IV Diponegoro ini. Ia menambahkan, kegagalan pendirian pabrik semen hanya karena adanya provokasi dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Itu LSM sontoloyo, edan itu namanya. Bibit menuduh LSM yang datang ke Pati dari berbagai daerah memprovokasi masyarakat sekitar agar menolak pendirian pabrik Semen Gresik di wilayahnya. Padahal, kata Bibit, berbagai kajian akademik dan lingkungan sudah dilakukan oleh berbagai pakar. Hasilnya, pendirian pabrik semen sudah memenuhi standar kelayakan lingkungan dan akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi di Pati dan Jawa Tengah. Bibit mengaku, karena ada pro-kontra di masyarakat, dirinya tak akan memaksakan kehendak dan ngotot untuk mendirikan pabrik. Saya mengalah karena mereka (yang menolak) juga sedulur sendiri. Ia juga menyatakan dalam beberapa waktu ke depan dirinya tak akan datang ke Pati. Hal ini karena dirinya merasa sangat kecewa dengan sikap beberapa masyarakat di wilayah itu yang menolak kehadiran pabrik semen. Bibit menambahkan, dirinya tidak akan mau ikut menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul di Pati, tidak tahu sampai kapan. Kalau ada kekurangan pupuk, jangan meminta ke saya, minta saja ke LSM, katanya. Salah satu LSM yang melakukan pendampingan kepada warga penolak pabrik semen, Society for Health, Education, Environment, and Peace (SHEEP), menolak jika disalahkan. Kami hanya mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah, kata Husain, Koordinator SHEEP. Husain menegaskan, kalau memang kebijakan Gubernur Jawa Tengah berdampak positif terhadap masyarakat, LSM juga akan mendukung. Selama ini, kata Husain, pemerintah tak pernah memberikan jaminan bahwa pendirian pabrik semen memang tidak akan merusak lingkungan. Kalau memang menjamin, kami tidak akan menolak, katanya. Husain menilai, kegagalan pendirian pabrik semen lebih dikarenakan kegagalan komunikasi Bupati Pati Tasiman dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dengan masyarakat. ROFIUDDIN sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/07/25/brk,20090725-188974,id.html?page=2
[iagi-net-l] GEM-LOVERS : PAK FERY MOHON ADVIS JENIS BATU
Yth Pak Fery, Sayang sekali fotonya tidak fokus sehingga mang Okim kesulitan untuk menebak asal usul batu hijau tersebut. Walaupun demikian, setelah membaca penjelasan Bapak bahwa batumulianya mengandung inklusi benda berwarna hijau dan kuning yang berbentuk bundar, maka mang Okim memperkirakan bahwa batumulia Bapak kemungkinan besar adalah batu Bacan. Untuk lebih memastikannya, Bapak bisa singgah ke Serambi Batumulia di Bandung. Tunjukkan salinan email ini ke petugas mang Okim ( yang ada cc IAGI nya ) agar konsultasinya free of charge. Perlu kiranya mang Okim tambahkan bahwa jarang sekali pedagang batumulia yang berbohong tentang asal usul batumulia yang mereka jual. Kalau sengaja berbohong, pastilah pedagang tersebut akan mengaku bahwa batumulianya berasal dari Garut mengingat bahwa jenis yang kristal seperti dalam bayangan foto, tentu lebih mahal dari batu Bacan - - - ta' iya ! Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: Fery Deris To: m...@cbn.net.id Sent: Sunday, July 26, 2009 8:54 AM Subject: Mohon advise untuk jenis batu Dear Pak Miko, Saya tertarik membaca pembahasan Bapak mengenai Batu Bungbulang Garut beberapa tahun yg lalu (khususnya hijau garut). Kebetulan saya memiliki batu yang saya sendiri agak ragu jenisnya, apakah termasuk hijau garut ataukah chrysocolla Bacan. Pas membeli seh, pedagangnya menyebut bahwa batu ini adalah bacan, tp kok hati ini agak mendua karena beberapa pedagang di bogor yang saya tanyakan (saya beli batu ini di jakarta) mengatakan bahwa ini adalah batu hijau garut (ngarepnya juga disebut hijau garut,hehehehehehehehehehe). Berikut saya sertakan fotonya, tp mohon maaf pak agak tidak jelas dikarenakan pake kamera Hp. Paling tidak saya berharap, Pak Miko bisa memberikan penilaian dari sisi warnanya, dan kalaupun ini termasuk bacan, bagaimana kualitasnya. Oya pak, satu hal lg ciri batu ini, didalamnya terdapat inklusi berwarna hijau dan kuning yang berbentuk bulatan2. Mudah2 Pak Miko berkenan untuk meberikan advisenya kepada saya, atas perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih. Salam, Fery