[iagi-net-l] AWAS KARTU NAMA BERACUN : MODUS KEJAHATAN BARU
Rekan-rekan yang budiman, Saya forward di bawah ini, milis dari rekan SOLARIS, semoga bermanfaat. Wassalam, Miko --- Pada Kam, 15/10/09, noerrachmad n25 noerrachmad@ yahoo.com menulis: Mohon berhati hati. Kemarin, saya berada di tempat parkir carefour setelah berbelanja dan ingin menyalakan mobil saya. Tiba-tiba seorang pria muncul sambil memegang kartu nama dan meminta saya menurunkan kaca jendela saya supaya dia dapat memberikan kartu namanya. Saya menolak (karena membaca email dibawah) dengan menggunakan bahasa isyarat, tapi dia tetap memaksa. Saya sangat ketakutan dan cepat-cepat menyalakan mesin dan menjalakan mobil saya. Untungnya, saya mengunci pintu saya setelah saya masuk. peringatan yang saya terima. Salam Sulaiman sulai...@jayatama. com Perihal : KARTU NAMA Harus Dibaca dan Mohon Berhati-hatilah. Seorang pria menghampiri seorang wanita yang sedang mengisibensin dan menawarkan jasanya sebagai pengecat serta memberikan kartu namanya. Wanita itu menolaknya namun menerima kartu nama tersebut karena sopan santun. Pria tersebut kemudian masuk ke sebuah mobil yang dikemudikan pria lain. Pada saat wanita itu meninggalkan Pompa Bensin, dia melihat bahwa pria tersebut juga meninggalkan pompa bensin tersebut pada saat yang bersamaan. Hampir seketika, wanita tersebut merasa pusing dan kesulitan untuk bernapas. Dia mencoba untuk membuka jendela mobil dan kemudian menyadari bahwa bau tersebut berasal dari tangannya. Tangan yang sama dengan tangan yang ia gunakan pada saat menerima kartu nama dari pria di Pom Bensin tersebut. Wanita tersebut menyadari bahwa pria di pom bensin tersebut berada tepat dibelakang mobilnya dan ia merasa harus melakukan sesuatu pada saat itu juga. Wanita itu kemudian menepi ke jalan masuk rumah yang pertama ia temui dan memencet klakson mobilnya berulang-ulang untuk meminta tolong. Laki-laki yang membuntuti wanita tersebut kemudian melarikan diri tapi wanita tersebut masih merasa sangat pusing setelah beberapa menit sampai akhirnya dia dapat bernapas dengan normal. Sepertinya ada sesuatu yang terdapat pada kartu nama tersebut yang dapat menyakitinya. Obat ini disebut dengan Burun Danga dan ini digunakan oleh orang yang ingin melumpuhkan korbannya untuk mencuri dari korban tersebut atau memanfaatkannya. Obat ini empat kali lipat lebih ampuh dari date rape drug (sorry ga ketemu terjemahan yang pas) dan dapat ditransfer kepada korban dengan sebuah kartu yang sederhana. Jadi harap untuk memperhatikan hal ini dan jangan menerima kartu pada saat anda sendiri atau di jalanan. Ini juga berlaku untuk orang yang tak dikenal yang datang ke rumah anda dan memberikan kartu nama pada saat menawarkan jasa mereka. Mohon kirim e-mail ini untuk memperingati semua wanita, atau bahkan pria yang anda kenal. Salam e...@bintang7. com __._,_.___ Reply to sender | Reply to group Messages in this topic (1) Recent Activity: Visit Your Group Start a New Topic MARKETPLACE Parenting Zone: Your community resource for family and home Switch to: Text-Only, Daily Digest . Unsubscribe . Terms of Use. __,_._,___
Re: [iagi-net-l] AWAS KARTU NAMA BERACUN : MODUS KEJAHATAN BARU
email seperti ini termasuk kategori hoax. ulasan lengkapnya bisa dilihat di: http://www.snopes.com/crime/warnings/burundanga.asp tapi tentu saja, kita harus selalu waspada dengan situasi di sekitar kita. --paulus Rekan-rekan yang budiman, Saya forward di bawah ini, milis dari rekan SOLARIS, semoga bermanfaat. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan makalah! Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010 Call for paper direncanakan Desember 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Rekan rekan (terutama yang bekerja di Malaysia).Usaha untuk menjadi tuan dinegri sendiri sering mendapat kendala , dan kendala itu bukan datang dari luar , akan tetapi diri kita atau fihak kita sendiri !!!Kita se-akan 2 tidk pernah mepercayai kemampuan kita sendiri BILA DIBANDINGKAN dengan orang lain (BACA BANGSA ASING).Khusus mengenai Sertifikasi memang dimulai pada saat kepengurusan saya ,dan diteruskan pada era ADB.Dalam menyusun konsep Sertifikasi Ahli Geologi ada dua pendapat yang berkembang yaitu :a. dengan semacam test.b. Tanpa Test.Beberapa asosiasi yang tidak mewajibkan test adalah AAPG , tapi walaupun tanpa test biasanya angota AAPG mencantumkan certified by AAPG no ..Benar yang dikatakan ADB , bahwa beberapa rekan telah mendapatkan sertifikat dari IAGI , termasuk iuntuk bidang geologi teknik.Apakah PERLU ?PERLU dan tidak perlu itu dapat dilihat dari urgensi-nya , apabila kita berhasil menetapkan bahwa setiap ahli geoloi yang belkerja di Indonesia wajib disertifikasi oleh IAGI . Maka pasti akan banyak menentang , karena di NKRI ini sertifikasi atau rekomendasi selalu berkaitan dengan biaya dan penyalah guna-an wewenang. Kecuali kalau dilakukan oleh fihak internasional atau indipenden heheheh (apa ada yan benar benar indipenden didunia ini ???) Saya sebagai salah satu penggagas , berfikiran murni bahwa kita wajib melindungi ahli geologi untuk dapat previllage bekerja di negrinya sendiri dibandingkan dengan pendatang. Sangat pasti bahwa Malaysia juga berfikiran seperti ini Persoalan-nya adalah kewenangan siapa - kah yang menetapkan ini Departemen ESDM / Tenaga Kerja / atau bahkan DPR. Saya agak kurang percaya bahwa di Malaysia hal ini diputuskan oleh DPR - Malaysia , karena hal ini sebenarnya suatu kebijakan yang sangat teknis sifatnya. Pemikiran dasarnya adalah melindungi kesempatan keja bag WNI di wilayah NKRI. Ini memang salah satu hal ang perlu dilaksanakan Nah , ada ndak ya UU yang mengatur ini ??? Kalaulah ada maka tentunya ada turunannya berupa PP , SKEP MEN atau peraturan pelaksan lainnya.Jadi Kalau IAGI mau membuat sertifikasi sebagai WAJIB bagi pekesja ASING , maka harus diruntut UU dan Peraturan tsb. Tetapi terlebih penting adalah menjawab pertanyaan atau menjadikan Komisi Serfikasi sebagai suatu komisi yang berwibawa secara profesi dan ini hanya dapat terjadi apabila IAGI menjadi Asosasi yang kuat dan didukung oleh manajemen organisasi yang sehat. Sekedar tanggapan dan saya harap PP -IAGI jangan bosan mensosialisasikan Sertifikasi ini .Karena benar apa yang dikatakan oleh ADB dilaenea terakhir . Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk :menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta, tidak terbiasa dst. Si Abah PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan makalah! Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010 Call for paper direncanakan Desember 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Betul sekali brurr..Andang.. ini sudah sampai pada tahap yang harus bisa dilaksanakan..setuju sekali jangan balik lagi prosesnya..saya stuju ini kebiasaan yang sering kita semua lakukan... BS Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas dan tertahan di DIKTI, tapi sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan saya, dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara, persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi. Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian Sertikat Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT. Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4 kota besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas (karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi profesional) pada 2004-2005. Tapi akhirnya Ditjen Migas tidak berani mengeluarkan satu aturan apapun tentang hal itu karena takut diprotes IPA (terngkap secara verbal dalam forum forum sosialisasi mereka waktu itu). Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk :menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta, tidak terbiasa memelihara. Sertifikasi? Siapa takut?!! Salam adb - Original Message - From: Taufik Manan taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: setiyo_pamung...@petronas.com.my Sent: Thursday, November 12, 2009 10:30 AM Subject: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Selamat pagi para rekan seprofesi dimanapun, Topik ini kami kami angkat atas saran Mas Setiyo Pamungkas (Ketua IAGI Komwil KL) sebagai informasi yang berguna (karena Beliau tidak ikut milis IAGInet. Mohon didaftarkan). Pagi ini kami baru saja menghadiri SKG09 Geoscience Annual Briefing di KL Convention Center KLCC dan saat yang bersamaan di tempat yang terpisah pada KL Convention Center ada Jamuan Makan Siang bagi SBY yang sedang berkunjung ke KL hari ini. Dari diskusi dari kawan2 yang kerja di KL di sela acara ini antara lain Mas Setiyo, Hendra, dll; saya mewakili mereka membawa topik ini sebagai trigger tentang perlukah Sertfikasi IAGI bagi Geosaintis di Indonesia. Saat ini di KL sedang digalakkan meski tidak wajib untuk menjadi anggota Institute Geology Malaysia (IGM) dimana *sertifikasi kenggotaannya* sekitar 2-3 tahun lagi menjadi *dasar legalitas profesi geosaintis (GG*) yang bekerja di Malaysia. Ini sudah diendorse oleh Parlemen (DPR) nya. Menurut Mas Setiyo (tolong koreksi bila salah), Serifikasi IAGI sudah dibahas sejak beberapa tahun yll dan statusnya masih tertahan di Dikti. Mudah-mudahan ini dapat segera mendapat legalitas sehingga eksistensi dan apresiasi tenaga geosaintis di Indonesia bisa terwujud. Jangan sampai tertinggal dari negeri jiran yang sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah dan parlemennya untuk sertifikasi profesi geosaintis. Sebagai catatan di Malaysia, ada Institute Geology Malaysia (IGM) dan yang lainnya adalah Geology Society of Malaysia (GSM). Petronas membuka pendaftaran massal dari para geosaintis yang kerja di sana untuk menjadi anggotanya. Saya sendiri dan beberapa rekan2 di KL masih pikir2 dulu untuk ikut jadi anggotanya. Semoga berjaya Indonesia Demikian sekilas info dan salam dari KL TAM dan Mas Setiyo PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Sangat benar Broer ADB, Sertifikasi profesi ahli Geologi di IAGI sudah berjalan. Pada waktu kepengurusan Pak Luthfi juga terus berlanjut. Komandannya Pak Deny Juanda. dalam laporan PP IAGI 2006 - 2008 tercatat 14 orang yang diproses oleh Majelis Sertifikasi IAGI. Dalam hal 'pengakuan' terhadap sertifikat ahli Geologi yang dikeluarkan IAGI, masih perlu perjuangan. Ada baiknya PP IAGI bicara dengan Badan Geologi. Wassalam, R i d w a n On Thu, 12 Nov 2009 22:47:55 +0700 (WIT) Benyamin Sapiie bsap...@bdg.centrin.net.id wrote: Betul sekali brurr..Andang.. ini sudah sampai pada tahap yang harus bisa dilaksanakan..setuju sekali jangan balik lagi prosesnya..saya stuju ini kebiasaan yang sering kita semua lakukan... BS Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas dan tertahan di DIKTI, tapi sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan saya, dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara, persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi. Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian Sertikat Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT. Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4 kota besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas (karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi profesional) pada 2004-2005. Tapi akhirnya Ditjen Migas tidak berani mengeluarkan satu aturan apapun tentang hal itu karena takut diprotes IPA (terngkap secara verbal dalam forum forum sosialisasi mereka waktu itu). Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk :menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta, tidak terbiasa memelihara. Sertifikasi? Siapa takut?!! Salam adb - Original Message - From: Taufik Manan taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: setiyo_pamung...@petronas.com.my Sent: Thursday, November 12, 2009 10:30 AM Subject: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Selamat pagi para rekan seprofesi dimanapun, Topik ini kami kami angkat atas saran Mas Setiyo Pamungkas (Ketua IAGI Komwil KL) sebagai informasi yang berguna (karena Beliau tidak ikut milis IAGInet. Mohon didaftarkan). Pagi ini kami baru saja menghadiri SKG09 Geoscience Annual Briefing di KL Convention Center KLCC dan saat yang bersamaan di tempat yang terpisah pada KL Convention Center ada Jamuan Makan Siang bagi SBY yang sedang berkunjung ke KL hari ini. Dari diskusi dari kawan2 yang kerja di KL di sela acara ini antara lain Mas Setiyo, Hendra, dll; saya mewakili mereka membawa topik ini sebagai trigger tentang perlukah Sertfikasi IAGI bagi Geosaintis di Indonesia. Saat ini di KL sedang digalakkan meski tidak wajib untuk menjadi anggota Institute Geology Malaysia (IGM) dimana *sertifikasi kenggotaannya* sekitar 2-3 tahun lagi menjadi *dasar legalitas profesi geosaintis (GG*) yang bekerja di Malaysia. Ini sudah diendorse oleh Parlemen (DPR) nya. Menurut Mas Setiyo (tolong koreksi bila salah), Serifikasi IAGI sudah dibahas sejak beberapa tahun yll dan statusnya masih tertahan di Dikti. Mudah-mudahan ini dapat segera mendapat legalitas sehingga eksistensi dan apresiasi tenaga geosaintis di Indonesia bisa terwujud. Jangan sampai tertinggal dari negeri jiran yang sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah dan parlemennya untuk sertifikasi profesi geosaintis. Sebagai catatan di Malaysia, ada Institute Geology Malaysia (IGM) dan yang lainnya adalah Geology Society of Malaysia (GSM). Petronas membuka pendaftaran massal dari para geosaintis yang kerja di sana untuk menjadi anggotanya. Saya sendiri dan beberapa rekan2 di KL masih pikir2 dulu untuk ikut jadi anggotanya. Semoga berjaya Indonesia Demikian sekilas info dan salam dari KL TAM dan Mas Setiyo PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro...
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Hanya menambahkan dari info Pak Taufik. Berita tentang akan diberlakukannya semua Geoscientist yg bekerja di Malaysia sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semua geoscientist termasuk TKA (tenaga kerja asing) harus disertifikasi oleh sebuah badan pemerintah Malaysia sebelum bekerja. Pemerintah Malaysia akan mensyaratkan hal ini yang menurut berita terakhir seperti yang ditulis Taufik Manan, ini akan ditangani IGM. Sertifikasi ini pengertiannya bisa berujung pada dua hal yaitu : - Pengakuan keahlian - Ijin kerja (lisence) Sertifikasi oleh organisasi AAPG, SEP, IAGI dan juga HAGI sepertinya masih merupakan pengakuan keahlian oleh organisasi profesinya. Secara legal (hukum) masih diperlukan ijin kerja seperti lisensi. Kalau tidak salah profesi driller (juru bor) memerlukan lisensi, bukan hanya sertifikasi. Kalau membawa kendaraan mungkin bisa mendapat seritifikat mengemudi dari tempat kursus, tapi kalau ingin mengemudi mobil di jalan raya perlu SIM (lisensi). Yang akan diberlakukan di Malaysia itu lisensi oleh pemerintah, bukan sekedar sertifikasi. Memang masih rencana, namun sebuah langkah untuk menuju lisensi kerja. salam RDP 2009/11/12 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com: Pak Taufik, Setali tiga uang dengan IAGI, HAGI juga sudah melaksanakan sertifikasi dan saat ini langsung dibawah koordinasi VP Certification. Salam, MJP -Original Message- From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com] Sent: Thursday, November 12, 2009 12:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Terima kasih atas tanggapannya. Subyek ini kami angkat ke milis untuk perhatian kita karena tetangga kita ini tidak hanya meniru bahkan sudah beberapa langkah di depan untuk sertifikasi geosaintis yang kerja di sini dalam jangka waktu tak lama lagi. Ada legalitas dari parlemennya. IAGI dan HAGI serta organisasi profesi lainnya di Indonesia seharusnya mempunyai legalitas dan didukung pemerintah dan DPR untuk sertifikasi profesi. Mungkin nantinya sertifikasi menjadi semacam NPWP bagi pekerja di Indonesia. Catatan: Malaysia pun punya Malaysia Petroleum Association seperti halnya IPA di Indonesia namun untuk urusan sertifikasi diberikan oleh IGM secara legalitas. Mumpung belum terlambat dan supaya tenaga kerja Indonesia dapat legalitas dan apresiasi di rumahnya sendiri. Mungkin nantinya profesi geosaintis akan seperti dokter atau ahli hukum yg punya sertifikasi profesi selain ijazah dari institut / universitas. Semoga berjaya Indonesia TAM Sent from my BlackBerryR wireless device via Vodafone-Celcom Mobile. -Original Message- From: Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com Date: Thu, 12 Nov 2009 11:27:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? halaman depannya memang belum sempat dibereskan tapi untuk sertifikasi, bisa cek di: http://sertifikasi.iagi.or.id semoga bermanfaat. --paulus 2009/11/12 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas dan tertahan di DIKTI, tapi sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan saya, dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara, persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi. Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian Sertikat Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT. Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4 kota besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas (karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi profesional) pada 2004-2005. Tapi akhirnya Ditjen Migas tidak berani mengeluarkan satu aturan apapun tentang hal itu karena takut diprotes IPA (terngkap secara verbal dalam forum forum sosialisasi mereka waktu itu). Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk :menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta, tidak terbiasa memelihara. Sertifikasi?
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Mungkin yang dimaksud Pak RDP ini adalah competent person dan authorization person (di aust yang berlaku kelihatannya kayak gitu). Sorry kalo salah Hepi gud en sef wiken... (diartikan sebagai selamat mancing di hari libur..) \yoga -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Friday, 13 November 2009 12:15 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Hanya menambahkan dari info Pak Taufik. Berita tentang akan diberlakukannya semua Geoscientist yg bekerja di Malaysia sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semua geoscientist termasuk TKA (tenaga kerja asing) harus disertifikasi oleh sebuah badan pemerintah Malaysia sebelum bekerja. Pemerintah Malaysia akan mensyaratkan hal ini yang menurut berita terakhir seperti yang ditulis Taufik Manan, ini akan ditangani IGM. Sertifikasi ini pengertiannya bisa berujung pada dua hal yaitu : - Pengakuan keahlian - Ijin kerja (lisence) Sertifikasi oleh organisasi AAPG, SEP, IAGI dan juga HAGI sepertinya masih merupakan pengakuan keahlian oleh organisasi profesinya. Secara legal (hukum) masih diperlukan ijin kerja seperti lisensi. Kalau tidak salah profesi driller (juru bor) memerlukan lisensi, bukan hanya sertifikasi. Kalau membawa kendaraan mungkin bisa mendapat seritifikat mengemudi dari tempat kursus, tapi kalau ingin mengemudi mobil di jalan raya perlu SIM (lisensi). Yang akan diberlakukan di Malaysia itu lisensi oleh pemerintah, bukan sekedar sertifikasi. Memang masih rencana, namun sebuah langkah untuk menuju lisensi kerja. salam RDP 2009/11/12 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com: Pak Taufik, Setali tiga uang dengan IAGI, HAGI juga sudah melaksanakan sertifikasi dan saat ini langsung dibawah koordinasi VP Certification. Salam, MJP -Original Message- From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com] Sent: Thursday, November 12, 2009 12:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Terima kasih atas tanggapannya. Subyek ini kami angkat ke milis untuk perhatian kita karena tetangga kita ini tidak hanya meniru bahkan sudah beberapa langkah di depan untuk sertifikasi geosaintis yang kerja di sini dalam jangka waktu tak lama lagi. Ada legalitas dari parlemennya. IAGI dan HAGI serta organisasi profesi lainnya di Indonesia seharusnya mempunyai legalitas dan didukung pemerintah dan DPR untuk sertifikasi profesi. Mungkin nantinya sertifikasi menjadi semacam NPWP bagi pekerja di Indonesia. Catatan: Malaysia pun punya Malaysia Petroleum Association seperti halnya IPA di Indonesia namun untuk urusan sertifikasi diberikan oleh IGM secara legalitas. Mumpung belum terlambat dan supaya tenaga kerja Indonesia dapat legalitas dan apresiasi di rumahnya sendiri. Mungkin nantinya profesi geosaintis akan seperti dokter atau ahli hukum yg punya sertifikasi profesi selain ijazah dari institut / universitas. Semoga berjaya Indonesia TAM Sent from my BlackBerryR wireless device via Vodafone-Celcom Mobile. -Original Message- From: Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com Date: Thu, 12 Nov 2009 11:27:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? halaman depannya memang belum sempat dibereskan tapi untuk sertifikasi, bisa cek di: http://sertifikasi.iagi.or.id semoga bermanfaat. --paulus 2009/11/12 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas dan tertahan di DIKTI, tapi sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan saya, dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara, persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi. Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian Sertikat Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT. Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4 kota besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas (karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi profesional) pada 2004-2005.
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
betul, pak yoga negara. kalo utk teman2 di bidang mineral dan batubara, dg kiblat ke aussie, memang lebih dikenal dg istilah 'competent person'; sbgmana sempat diutarakan oleh cak Andang, sejak lebih setahun ini, IAGI kerja-sama dengan PERHAPI utk berusaha mengurus masalah ini. kemajuan kerjanya bahkan sudah dipresentasikan pas PIT IAGI yg lalu di Semarang berupa luncheon talk pada hari kedua. mungkin pak Sukmandaru (staf khusus PP-IAGI, ketua MGEI, anggota tim kerja-sama IAGI-PERHAPI utk CP), atau uda Nas (Chairul Nas), dapat memberikan lebih banyak info ttg hal ini. salam, syaiful 2009/11/13 Yoga Negara yneg...@caledon.com.au: Mungkin yang dimaksud Pak RDP ini adalah competent person dan authorization person (di aust yang berlaku kelihatannya kayak gitu). Sorry kalo salah Hepi gud en sef wiken... (diartikan sebagai selamat mancing di hari libur..) \yoga -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Friday, 13 November 2009 12:15 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Hanya menambahkan dari info Pak Taufik. Berita tentang akan diberlakukannya semua Geoscientist yg bekerja di Malaysia sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semua geoscientist termasuk TKA (tenaga kerja asing) harus disertifikasi oleh sebuah badan pemerintah Malaysia sebelum bekerja. Pemerintah Malaysia akan mensyaratkan hal ini yang menurut berita terakhir seperti yang ditulis Taufik Manan, ini akan ditangani IGM. Sertifikasi ini pengertiannya bisa berujung pada dua hal yaitu : - Pengakuan keahlian - Ijin kerja (lisence) Sertifikasi oleh organisasi AAPG, SEP, IAGI dan juga HAGI sepertinya masih merupakan pengakuan keahlian oleh organisasi profesinya. Secara legal (hukum) masih diperlukan ijin kerja seperti lisensi. Kalau tidak salah profesi driller (juru bor) memerlukan lisensi, bukan hanya sertifikasi. Kalau membawa kendaraan mungkin bisa mendapat seritifikat mengemudi dari tempat kursus, tapi kalau ingin mengemudi mobil di jalan raya perlu SIM (lisensi). Yang akan diberlakukan di Malaysia itu lisensi oleh pemerintah, bukan sekedar sertifikasi. Memang masih rencana, namun sebuah langkah untuk menuju lisensi kerja. salam RDP 2009/11/12 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com: Pak Taufik, Setali tiga uang dengan IAGI, HAGI juga sudah melaksanakan sertifikasi dan saat ini langsung dibawah koordinasi VP Certification. Salam, MJP -Original Message- From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com] Sent: Thursday, November 12, 2009 12:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Terima kasih atas tanggapannya. Subyek ini kami angkat ke milis untuk perhatian kita karena tetangga kita ini tidak hanya meniru bahkan sudah beberapa langkah di depan untuk sertifikasi geosaintis yang kerja di sini dalam jangka waktu tak lama lagi. Ada legalitas dari parlemennya. IAGI dan HAGI serta organisasi profesi lainnya di Indonesia seharusnya mempunyai legalitas dan didukung pemerintah dan DPR untuk sertifikasi profesi. Mungkin nantinya sertifikasi menjadi semacam NPWP bagi pekerja di Indonesia. Catatan: Malaysia pun punya Malaysia Petroleum Association seperti halnya IPA di Indonesia namun untuk urusan sertifikasi diberikan oleh IGM secara legalitas. Mumpung belum terlambat dan supaya tenaga kerja Indonesia dapat legalitas dan apresiasi di rumahnya sendiri. Mungkin nantinya profesi geosaintis akan seperti dokter atau ahli hukum yg punya sertifikasi profesi selain ijazah dari institut / universitas. Semoga berjaya Indonesia TAM Sent from my BlackBerryR wireless device via Vodafone-Celcom Mobile. -Original Message- From: Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com Date: Thu, 12 Nov 2009 11:27:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? halaman depannya memang belum sempat dibereskan tapi untuk sertifikasi, bisa cek di: http://sertifikasi.iagi.or.id semoga bermanfaat. --paulus 2009/11/12 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas dan tertahan di DIKTI, tapi sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan saya, dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara, persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi. Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian Sertikat Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT. Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI yang
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Pak Sekjen dan kawan2 semua, Utk sementara program sertifikasi bidang geologi mineral dan batubara sedang dlm proses sbb: 1. Sesuai kesepakatan pengurus IAGI, sertifikasi ahli geologi minral dan batubara akan mengikuti program LSP Perhapi yang saat ini sudah jalan. Jadi, jika ada kawan2 yg ingin sertifikasi bisa daftar di LSP Perhapi. 2. Khusus utk Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan Mineral dan batubara, sertifikasi mungkin akan mengikuti jalur Sistem Competent Person Indonesia, yg saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Jadi, bagi geologist yg ingin jadi Competent Person Indonesia, mohon bersabar dulu, karena sistemnya sedang dalam penyelesaian. Standarnya sendiri sudah selesai, dan siap diluncurkan dalam waktu dekat. Sekian dulu Pak Sekjen dan teman2. Jika ada kawan2 yg berminat mendapatkan info lebih lanjut, nanti kita diskusikan. Wass, Chairul Nas --- Pada Jum, 13/11/09, mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com menulis: Dari: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 13 November, 2009, 11:09 AM betul, pak yoga negara. kalo utk teman2 di bidang mineral dan batubara, dg kiblat ke aussie, memang lebih dikenal dg istilah 'competent person'; sbgmana sempat diutarakan oleh cak Andang, sejak lebih setahun ini, IAGI kerja-sama dengan PERHAPI utk berusaha mengurus masalah ini. kemajuan kerja Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Pak Sekjen dan kawan2 semua, Utk sementara program sertifikasi bidang geologi mineral dan batubara sedang dlm proses sbb: 1. Sesuai kesepakatan pengurus IAGI, sertifikasi ahli geologi minral dan batubara akan mengikuti program LSP Perhapi yang saat ini sudah jalan. Jadi, jika ada kawan2 yg ingin sertifikasi bisa daftar di LSP Perhapi. 2. Khusus utk Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan Mineral dan batubara, sertifikasi mungkin akan mengikuti jalur Sistem Competent Person Indonesia, yg saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Jadi, bagi geologist yg ingin jadi Competent Person Indonesia, mohon bersabar dulu, karena sistemnya sedang dalam penyelesaian. Standarnya sendiri sudah selesai, dan siap diluncurkan dalam waktu dekat. Sekian dulu Pak Sekjen dan teman2. Jika ada kawan2 yg berminat mendapatkan info lebih lanjut, nanti kita diskusikan. Wass, Chairul Nas --- Pada Jum, 13/11/09, mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com menulis: Dari: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 13 November, 2009, 11:09 AM betul, pak yoga negara. kalo utk teman2 di bidang mineral dan batubara, dg kiblat ke aussie, memang lebih dikenal dg istilah 'competent person'; sbgmana sempat diutarakan oleh cak Andang, sejak lebih setahun ini, IAGI kerja-sama dengan PERHAPI utk berusaha mengurus masalah ini. kemajuan kerjanya bahkan sudah dipresentasikan pas PIT IAGI yg lalu di Semarang berupa luncheon talk pada hari kedua. mungkin pak Sukmandaru (staf khusus PP-IAGI, ketua MGEI, anggota tim kerja-sama IAGI-PERHAPI utk CP), atau uda Nas (Chairul Nas), dapat memberikan lebih banyak info ttg hal ini. salam, syaiful 2009/11/13 Yoga Negara yneg...@caledon.com.au: Mungkin yang dimaksud Pak RDP ini adalah competent person dan authorization person (di aust yang berlaku kelihatannya kayak gitu). Sorry kalo salah Hepi gud en sef wiken... (diartikan sebagai selamat mancing di hari libur...) \yoga -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Friday, 13 November 2009 12:15 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Hanya menambahkan dari info Pak Taufik. Berita tentang akan diberlakukannya semua Geoscientist yg bekerja di Malaysia sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semua geoscientist termasuk TKA (tenaga kerja asing) harus disertifikasi oleh sebuah badan pemerintah Malaysia sebelum bekerja. Pemerintah Malaysia akan mensyaratkan hal ini yang menurut berita terakhir seperti yang ditulis Taufik Manan, ini akan ditangani IGM. Sertifikasi ini pengertiannya bisa berujung pada dua hal yaitu : - Pengakuan keahlian - Ijin kerja (lisence) Sertifikasi oleh organisasi AAPG, SEP, IAGI dan juga HAGI sepertinya masih merupakan pengakuan keahlian oleh organisasi profesinya. Secara legal (hukum) masih diperlukan ijin kerja seperti lisensi. Kalau tidak salah profesi driller (juru bor) memerlukan lisensi, bukan hanya sertifikasi. Kalau membawa kendaraan mungkin bisa mendapat seritifikat mengemudi dari tempat kursus, tapi kalau ingin mengemudi mobil di jalan raya perlu SIM (lisensi). Yang akan diberlakukan di Malaysia itu lisensi oleh pemerintah, bukan sekedar sertifikasi. Memang masih rencana, namun sebuah langkah untuk menuju lisensi kerja. salam RDP 2009/11/12 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com: Pak Taufik, Setali tiga uang dengan IAGI, HAGI juga sudah melaksanakan sertifikasi dan saat ini langsung dibawah koordinasi VP Certification. Salam, MJP -Original Message- From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com] Sent: Thursday, November 12, 2009 12:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Terima kasih atas tanggapannya. Subyek ini kami angkat ke milis untuk perhatian kita karena tetangga kita ini tidak hanya meniru bahkan sudah beberapa langkah di depan untuk sertifikasi geosaintis yang kerja di sini dalam jangka waktu tak lama lagi. Ada legalitas dari parlemennya. IAGI dan HAGI serta organisasi profesi lainnya di Indonesia seharusnya mempunyai legalitas dan didukung pemerintah dan DPR untuk sertifikasi profesi. Mungkin nantinya sertifikasi menjadi semacam NPWP bagi pekerja di Indonesia. Catatan: Malaysia pun punya Malaysia Petroleum Association seperti halnya IPA di Indonesia namun untuk urusan sertifikasi diberikan oleh IGM secara legalitas. Mumpung belum terlambat dan supaya tenaga kerja Indonesia dapat legalitas dan apresiasi di rumahnya sendiri. Mungkin nantinya profesi geosaintis akan seperti dokter atau ahli hukum yg punya sertifikasi profesi selain ijazah dari institut / universitas. Semoga berjaya Indonesia TAM Sent from my BlackBerryR wireless device via Vodafone-Celcom Mobile. -Original Message- From: Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com