[iagi-net-l] AWAS KARTU NAMA BERACUN : MODUS KEJAHATAN BARU

2009-11-12 Terurut Topik MIKO

Rekan-rekan yang budiman,

Saya forward di bawah ini, milis dari rekan SOLARIS,  semoga bermanfaat.

Wassalam,
Miko
  

  --- Pada Kam, 15/10/09, noerrachmad n25 noerrachmad@ yahoo.com menulis:



Mohon berhati hati. Kemarin, saya berada di tempat parkir carefour 
setelah berbelanja dan ingin menyalakan mobil saya.

Tiba-tiba seorang pria muncul sambil memegang kartu nama dan meminta 
saya menurunkan kaca jendela saya supaya dia dapat memberikan kartu namanya. 
Saya menolak (karena membaca email dibawah) dengan menggunakan bahasa isyarat, 
tapi dia tetap memaksa. Saya sangat ketakutan dan cepat-cepat menyalakan mesin 
dan menjalakan mobil saya. Untungnya, saya mengunci pintu saya setelah saya 
masuk.
peringatan yang saya terima.
Salam Sulaiman sulai...@jayatama. com

Perihal : KARTU NAMA

Harus Dibaca dan Mohon Berhati-hatilah.
Seorang pria menghampiri seorang wanita yang sedang mengisibensin dan 
menawarkan jasanya sebagai pengecat serta memberikan kartu namanya. Wanita itu 
menolaknya namun menerima kartu nama tersebut karena sopan santun. Pria 
tersebut kemudian masuk ke sebuah mobil yang dikemudikan pria lain. Pada saat 
wanita itu meninggalkan Pompa Bensin, dia melihat bahwa pria tersebut juga 
meninggalkan pompa bensin tersebut pada saat yang bersamaan.

Hampir seketika, wanita tersebut merasa pusing dan kesulitan untuk 
bernapas. Dia mencoba untuk membuka jendela mobil dan kemudian menyadari bahwa 
bau tersebut berasal dari tangannya.
Tangan yang sama dengan tangan yang ia gunakan pada saat menerima kartu 
nama dari pria di Pom Bensin tersebut.

Wanita tersebut menyadari bahwa pria di pom bensin tersebut berada 
tepat dibelakang mobilnya dan ia merasa harus melakukan sesuatu pada saat itu 
juga. Wanita itu kemudian menepi ke jalan masuk rumah yang pertama ia temui dan 
memencet klakson mobilnya berulang-ulang untuk meminta tolong. Laki-laki yang 
membuntuti wanita tersebut kemudian melarikan diri tapi wanita tersebut masih 
merasa sangat pusing setelah beberapa menit sampai akhirnya dia dapat bernapas 
dengan normal. Sepertinya ada sesuatu yang terdapat pada kartu nama tersebut 
yang dapat menyakitinya.

Obat ini disebut dengan Burun Danga dan ini digunakan oleh orang yang 
ingin melumpuhkan korbannya untuk mencuri dari korban tersebut atau 
memanfaatkannya. Obat ini empat kali lipat lebih ampuh dari date rape drug 
(sorry ga ketemu terjemahan yang pas) dan dapat ditransfer kepada korban dengan 
sebuah kartu yang sederhana.

Jadi harap untuk memperhatikan hal ini dan jangan menerima kartu pada 
saat anda sendiri atau di jalanan.

Ini juga berlaku untuk orang yang tak dikenal yang datang ke rumah anda 
dan memberikan kartu nama pada saat menawarkan jasa mereka.

Mohon kirim e-mail ini untuk memperingati semua wanita, atau bahkan 
pria yang anda kenal.

Salam
e...@bintang7. com
 



__._,_.___
Reply to sender | Reply to group 
Messages in this topic (1) 
Recent Activity: 
Visit Your Group Start a New Topic 
MARKETPLACE
Parenting Zone: Your community resource for family and home
 Switch to: Text-Only, Daily Digest . Unsubscribe . Terms of Use.
 
__,_._,___

Re: [iagi-net-l] AWAS KARTU NAMA BERACUN : MODUS KEJAHATAN BARU

2009-11-12 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
email seperti ini termasuk kategori hoax.
ulasan lengkapnya bisa dilihat di:
http://www.snopes.com/crime/warnings/burundanga.asp

tapi tentu saja, kita harus selalu waspada dengan situasi di sekitar kita.


--paulus


 Rekan-rekan yang budiman,

 Saya forward di bawah ini, milis dari rekan SOLARIS,  semoga bermanfaat.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan makalah!
Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010
Call for paper direncanakan Desember 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-12 Terurut Topik yanto R.Sumantri
 Rekan rekan (terutama yang bekerja di Malaysia).Usaha untuk menjadi tuan
dinegri sendiri sering mendapat kendala , dan kendala itu bukan datang
dari luar , akan tetapi diri kita atau fihak kita sendiri !!!Kita
se-akan 2 tidk pernah mepercayai kemampuan kita sendiri BILA
DIBANDINGKAN dengan orang lain (BACA BANGSA ASING).Khusus mengenai
Sertifikasi  memang dimulai pada saat kepengurusan saya ,dan diteruskan
pada era ADB.Dalam menyusun konsep Sertifikasi Ahli Geologi ada dua
pendapat yang berkembang yaitu :a. dengan semacam test.b. Tanpa
Test.Beberapa asosiasi yang tidak mewajibkan test adalah AAPG , tapi
walaupun tanpa test biasanya angota AAPG mencantumkan certified by AAPG
no ..Benar yang dikatakan ADB  , bahwa beberapa rekan telah
mendapatkan sertifikat dari IAGI , termasuk iuntuk bidang geologi
teknik.Apakah PERLU ?PERLU dan tidak perlu itu dapat dilihat dari
urgensi-nya , apabila kita berhasil menetapkan bahwa setiap ahli geoloi
yang belkerja di Indonesia wajib disertifikasi oleh IAGI . Maka pasti
akan banyak menentang , karena di NKRI ini sertifikasi atau
rekomendasi selalu berkaitan dengan biaya dan penyalah guna-an
wewenang. 
Kecuali kalau dilakukan oleh fihak internasional  atau indipenden
heheheh (apa ada yan benar benar indipenden didunia ini ???)
Saya sebagai salah satu penggagas , berfikiran murni bahwa kita wajib
melindungi ahli geologi untuk dapat previllage bekerja di negrinya
sendiri dibandingkan dengan pendatang.
Sangat pasti bahwa Malaysia juga berfikiran seperti ini Persoalan-nya
adalah kewenangan siapa - kah yang menetapkan ini Departemen ESDM /
Tenaga Kerja / atau bahkan DPR.
Saya agak kurang percaya bahwa di Malaysia hal ini diputuskan oleh DPR -
Malaysia , karena hal ini sebenarnya suatu kebijakan yang sangat teknis
sifatnya.
Pemikiran dasarnya adalah melindungi kesempatan keja bag WNI di wilayah
NKRI. Ini memang salah satu hal ang perlu dilaksanakan Nah , ada ndak ya
UU yang mengatur ini ???
Kalaulah ada maka tentunya ada turunannya berupa PP , SKEP MEN atau
peraturan pelaksan lainnya.Jadi Kalau IAGI mau membuat sertifikasi sebagai
WAJIB bagi pekesja ASING , maka harus diruntut UU dan Peraturan tsb.
Tetapi terlebih penting adalah menjawab pertanyaan atau menjadikan Komisi
Serfikasi sebagai suatu komisi yang berwibawa secara profesi dan  ini
hanya dapat terjadi apabila  IAGI menjadi Asosasi yang kuat dan didukung
oleh manajemen organisasi yang sehat. 

Sekedar tanggapan dan saya harap PP -IAGI jangan bosan mensosialisasikan
Sertifikasi ini .Karena benar apa yang dikatakan oleh ADB dilaenea
terakhir .

Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan
berangkat dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan
mencoba untuk :menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita
terbiasa mencipta, tidak terbiasa  dst.

Si Abah




  



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan makalah!
Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010
Call for paper direncanakan Desember 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-12 Terurut Topik Benyamin Sapiie
Betul sekali brurr..Andang.. ini sudah sampai pada tahap yang harus bisa
dilaksanakan..setuju sekali jangan balik lagi prosesnya..saya stuju ini
kebiasaan yang sering kita semua lakukan...

BS



Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas  dan tertahan di DIKTI, tapi
sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan
saya,
dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan
dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara,
persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi
(iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi.
Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum
geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di
Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian
Sertikat
Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT.
Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI
yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus
menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi
sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan
dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4
kota
besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini
kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk
petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh
pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas
(karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi
profesional) pada 2004-2005. Tapi akhirnya Ditjen Migas tidak berani
mengeluarkan satu aturan apapun tentang hal itu karena takut diprotes IPA
(terngkap secara verbal dalam forum forum sosialisasi mereka waktu itu).

Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat
dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk
:menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta,
tidak
terbiasa memelihara.

Sertifikasi? Siapa takut?!!

Salam

adb

- Original Message -
From: Taufik Manan taufik.ma...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: setiyo_pamung...@petronas.com.my
Sent: Thursday, November 12, 2009 10:30 AM
Subject: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?


 Selamat pagi para rekan seprofesi dimanapun,

 Topik ini kami kami angkat atas saran Mas Setiyo Pamungkas (Ketua IAGI
 Komwil KL) sebagai informasi yang berguna (karena Beliau tidak ikut
 milis
 IAGInet. Mohon didaftarkan). Pagi ini kami baru saja menghadiri SKG09
 Geoscience Annual Briefing di KL Convention Center KLCC dan saat yang
 bersamaan di tempat yang terpisah pada KL Convention Center ada Jamuan
 Makan
 Siang bagi SBY yang sedang berkunjung ke KL hari ini.

 Dari diskusi dari kawan2 yang kerja di KL di sela acara ini antara lain
 Mas
 Setiyo, Hendra, dll; saya mewakili mereka membawa topik ini sebagai
 trigger tentang perlukah Sertfikasi IAGI bagi Geosaintis di Indonesia.

 Saat ini di KL sedang digalakkan meski tidak wajib untuk menjadi anggota
 Institute Geology Malaysia (IGM) dimana *sertifikasi kenggotaannya*
 sekitar
 2-3 tahun lagi menjadi *dasar legalitas profesi geosaintis (GG*) yang
 bekerja di Malaysia. Ini sudah diendorse oleh Parlemen (DPR) nya.

 Menurut Mas Setiyo (tolong koreksi bila salah), Serifikasi IAGI sudah
 dibahas sejak beberapa tahun yll dan statusnya masih tertahan di Dikti.
 Mudah-mudahan ini dapat segera mendapat legalitas sehingga eksistensi
 dan
 apresiasi tenaga geosaintis di Indonesia bisa terwujud. Jangan sampai
 tertinggal dari negeri jiran yang sudah mendapat lampu hijau dari
 pemerintah dan parlemennya untuk sertifikasi profesi geosaintis.

 Sebagai catatan di Malaysia, ada Institute Geology Malaysia (IGM) dan
 yang
 lainnya adalah Geology Society of Malaysia (GSM). Petronas membuka
 pendaftaran massal dari para geosaintis yang kerja di sana untuk menjadi
 anggotanya. Saya sendiri dan beberapa rekan2 di KL masih pikir2 dulu
 untuk
 ikut jadi anggotanya.

 Semoga berjaya Indonesia

 Demikian sekilas info dan salam dari KL


 TAM dan Mas Setiyo




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli 

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-12 Terurut Topik Ridwan Djamaluddin

Sangat benar Broer ADB,

Sertifikasi profesi ahli Geologi di IAGI sudah berjalan. Pada waktu 
kepengurusan Pak Luthfi juga terus berlanjut. Komandannya Pak Deny Juanda. 
dalam laporan PP IAGI 2006 - 2008 tercatat 14 orang yang diproses oleh 
Majelis Sertifikasi IAGI.


Dalam hal 'pengakuan' terhadap sertifikat ahli Geologi yang dikeluarkan 
IAGI, masih perlu perjuangan. Ada baiknya PP IAGI bicara dengan Badan 
Geologi.


Wassalam,

R i d w a n

On Thu, 12 Nov 2009 22:47:55 +0700 (WIT)
 Benyamin Sapiie bsap...@bdg.centrin.net.id wrote:

Betul sekali brurr..Andang.. ini sudah sampai pada tahap yang harus bisa
dilaksanakan..setuju sekali jangan balik lagi prosesnya..saya stuju ini
kebiasaan yang sering kita semua lakukan...

BS



Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas  dan tertahan di DIKTI, tapi
sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan
saya,
dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan
dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara,
persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi
(iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi.
Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum
geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di
Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian
Sertikat
Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT.
Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI
yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus
menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi
sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan
dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4
kota
besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini
kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk
petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh
pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas
(karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi
profesional) pada 2004-2005. Tapi akhirnya Ditjen Migas tidak berani
mengeluarkan satu aturan apapun tentang hal itu karena takut diprotes IPA
(terngkap secara verbal dalam forum forum sosialisasi mereka waktu itu).

Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat
dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk
:menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta,
tidak
terbiasa memelihara.

Sertifikasi? Siapa takut?!!

Salam

adb

- Original Message -
From: Taufik Manan taufik.ma...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: setiyo_pamung...@petronas.com.my
Sent: Thursday, November 12, 2009 10:30 AM
Subject: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?



Selamat pagi para rekan seprofesi dimanapun,

Topik ini kami kami angkat atas saran Mas Setiyo Pamungkas (Ketua IAGI
Komwil KL) sebagai informasi yang berguna (karena Beliau tidak ikut
milis
IAGInet. Mohon didaftarkan). Pagi ini kami baru saja menghadiri SKG09
Geoscience Annual Briefing di KL Convention Center KLCC dan saat yang
bersamaan di tempat yang terpisah pada KL Convention Center ada Jamuan
Makan
Siang bagi SBY yang sedang berkunjung ke KL hari ini.

Dari diskusi dari kawan2 yang kerja di KL di sela acara ini antara lain
Mas
Setiyo, Hendra, dll; saya mewakili mereka membawa topik ini sebagai
trigger tentang perlukah Sertfikasi IAGI bagi Geosaintis di Indonesia.

Saat ini di KL sedang digalakkan meski tidak wajib untuk menjadi anggota
Institute Geology Malaysia (IGM) dimana *sertifikasi kenggotaannya*
sekitar
2-3 tahun lagi menjadi *dasar legalitas profesi geosaintis (GG*) yang
bekerja di Malaysia. Ini sudah diendorse oleh Parlemen (DPR) nya.

Menurut Mas Setiyo (tolong koreksi bila salah), Serifikasi IAGI sudah
dibahas sejak beberapa tahun yll dan statusnya masih tertahan di Dikti.
Mudah-mudahan ini dapat segera mendapat legalitas sehingga eksistensi
dan
apresiasi tenaga geosaintis di Indonesia bisa terwujud. Jangan sampai
tertinggal dari negeri jiran yang sudah mendapat lampu hijau dari
pemerintah dan parlemennya untuk sertifikasi profesi geosaintis.

Sebagai catatan di Malaysia, ada Institute Geology Malaysia (IGM) dan
yang
lainnya adalah Geology Society of Malaysia (GSM). Petronas membuka
pendaftaran massal dari para geosaintis yang kerja di sana untuk menjadi
anggotanya. Saya sendiri dan beberapa rekan2 di KL masih pikir2 dulu
untuk
ikut jadi anggotanya.

Semoga berjaya Indonesia

Demikian sekilas info dan salam dari KL


TAM dan Mas Setiyo





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-12 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Hanya menambahkan dari info Pak Taufik.

Berita tentang akan diberlakukannya semua Geoscientist yg bekerja di
Malaysia sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semua geoscientist
termasuk TKA (tenaga kerja asing) harus disertifikasi oleh sebuah
badan pemerintah Malaysia sebelum bekerja. Pemerintah Malaysia akan
mensyaratkan hal ini yang menurut berita terakhir seperti yang ditulis
Taufik Manan, ini akan ditangani IGM.

Sertifikasi ini pengertiannya bisa berujung pada dua hal yaitu :
- Pengakuan keahlian
- Ijin kerja (lisence)

Sertifikasi oleh organisasi AAPG, SEP, IAGI dan juga HAGI sepertinya
masih merupakan pengakuan keahlian oleh organisasi profesinya. Secara
legal (hukum) masih diperlukan ijin kerja seperti lisensi. Kalau tidak
salah profesi driller (juru bor) memerlukan lisensi, bukan hanya
sertifikasi. Kalau membawa kendaraan mungkin bisa mendapat seritifikat
mengemudi dari tempat kursus, tapi kalau ingin mengemudi mobil di
jalan raya perlu SIM (lisensi).

Yang akan diberlakukan di Malaysia itu lisensi oleh pemerintah, bukan
sekedar sertifikasi. Memang masih rencana, namun sebuah langkah untuk
menuju lisensi kerja.

salam
RDP

2009/11/12 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com:
 Pak Taufik,

 Setali tiga uang dengan IAGI, HAGI juga sudah melaksanakan sertifikasi dan
 saat ini langsung dibawah koordinasi VP Certification.

 Salam,
 MJP

 -Original Message-
 From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com]
 Sent: Thursday, November 12, 2009 12:25 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

 Terima kasih atas tanggapannya.

 Subyek ini kami angkat ke milis untuk perhatian kita karena tetangga kita
 ini tidak hanya meniru bahkan sudah beberapa langkah di depan untuk
 sertifikasi geosaintis yang kerja di sini dalam jangka waktu tak lama lagi.
 Ada legalitas dari parlemennya.

 IAGI dan HAGI serta organisasi profesi lainnya di Indonesia seharusnya
 mempunyai legalitas dan didukung pemerintah dan DPR untuk sertifikasi
 profesi. Mungkin nantinya sertifikasi menjadi semacam NPWP bagi pekerja di
 Indonesia.

 Catatan: Malaysia pun punya Malaysia Petroleum Association  seperti halnya
 IPA di Indonesia namun untuk urusan sertifikasi diberikan oleh IGM secara
 legalitas.

 Mumpung belum terlambat dan supaya tenaga kerja Indonesia dapat legalitas
 dan apresiasi di rumahnya sendiri.

 Mungkin nantinya profesi geosaintis akan seperti dokter atau ahli hukum yg
 punya sertifikasi profesi selain ijazah dari institut / universitas.

 Semoga berjaya Indonesia

 TAM


 Sent from my BlackBerryR wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

 -Original Message-
 From: Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com
 Date: Thu, 12 Nov 2009 11:27:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
 halaman depannya memang belum sempat dibereskan
 tapi untuk sertifikasi, bisa cek di:

 http://sertifikasi.iagi.or.id


 semoga bermanfaat.


 --paulus



 2009/11/12 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
 Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas  dan tertahan di DIKTI, tapi
 sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan
 saya,
 dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan
 dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara,
 persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi
 (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi.
 Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum
 geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di
 Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian
 Sertikat
 Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT.
 Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI
 yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus
 menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi
 sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan
 dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4
 kota
 besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini
 kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk
 petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh
 pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas
 (karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi
 profesional) pada 2004-2005. Tapi akhirnya Ditjen Migas tidak berani
 mengeluarkan satu aturan apapun tentang hal itu karena takut diprotes IPA
 (terngkap secara verbal dalam forum forum sosialisasi mereka waktu itu).

 Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat
 dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk
 :menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta,
 tidak
 terbiasa memelihara.

 Sertifikasi? 

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-12 Terurut Topik Yoga Negara
Mungkin yang dimaksud Pak RDP ini adalah competent person dan authorization 
person (di aust yang berlaku kelihatannya kayak gitu).
Sorry kalo salah
Hepi gud en sef wiken... (diartikan sebagai selamat mancing di hari libur..)
\yoga
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Friday, 13 November 2009 12:15 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

Hanya menambahkan dari info Pak Taufik.

Berita tentang akan diberlakukannya semua Geoscientist yg bekerja di
Malaysia sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semua geoscientist
termasuk TKA (tenaga kerja asing) harus disertifikasi oleh sebuah
badan pemerintah Malaysia sebelum bekerja. Pemerintah Malaysia akan
mensyaratkan hal ini yang menurut berita terakhir seperti yang ditulis
Taufik Manan, ini akan ditangani IGM.

Sertifikasi ini pengertiannya bisa berujung pada dua hal yaitu :
- Pengakuan keahlian
- Ijin kerja (lisence)

Sertifikasi oleh organisasi AAPG, SEP, IAGI dan juga HAGI sepertinya
masih merupakan pengakuan keahlian oleh organisasi profesinya. Secara
legal (hukum) masih diperlukan ijin kerja seperti lisensi. Kalau tidak
salah profesi driller (juru bor) memerlukan lisensi, bukan hanya
sertifikasi. Kalau membawa kendaraan mungkin bisa mendapat seritifikat
mengemudi dari tempat kursus, tapi kalau ingin mengemudi mobil di
jalan raya perlu SIM (lisensi).

Yang akan diberlakukan di Malaysia itu lisensi oleh pemerintah, bukan
sekedar sertifikasi. Memang masih rencana, namun sebuah langkah untuk
menuju lisensi kerja.

salam
RDP

2009/11/12 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com:
 Pak Taufik,

 Setali tiga uang dengan IAGI, HAGI juga sudah melaksanakan sertifikasi dan
 saat ini langsung dibawah koordinasi VP Certification.

 Salam,
 MJP

 -Original Message-
 From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com]
 Sent: Thursday, November 12, 2009 12:25 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

 Terima kasih atas tanggapannya.

 Subyek ini kami angkat ke milis untuk perhatian kita karena tetangga kita
 ini tidak hanya meniru bahkan sudah beberapa langkah di depan untuk
 sertifikasi geosaintis yang kerja di sini dalam jangka waktu tak lama lagi.
 Ada legalitas dari parlemennya.

 IAGI dan HAGI serta organisasi profesi lainnya di Indonesia seharusnya
 mempunyai legalitas dan didukung pemerintah dan DPR untuk sertifikasi
 profesi. Mungkin nantinya sertifikasi menjadi semacam NPWP bagi pekerja di
 Indonesia.

 Catatan: Malaysia pun punya Malaysia Petroleum Association  seperti halnya
 IPA di Indonesia namun untuk urusan sertifikasi diberikan oleh IGM secara
 legalitas.

 Mumpung belum terlambat dan supaya tenaga kerja Indonesia dapat legalitas
 dan apresiasi di rumahnya sendiri.

 Mungkin nantinya profesi geosaintis akan seperti dokter atau ahli hukum yg
 punya sertifikasi profesi selain ijazah dari institut / universitas.

 Semoga berjaya Indonesia

 TAM


 Sent from my BlackBerryR wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

 -Original Message-
 From: Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com
 Date: Thu, 12 Nov 2009 11:27:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
 halaman depannya memang belum sempat dibereskan
 tapi untuk sertifikasi, bisa cek di:

 http://sertifikasi.iagi.or.id


 semoga bermanfaat.


 --paulus



 2009/11/12 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
 Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas  dan tertahan di DIKTI, tapi
 sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan
 saya,
 dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan
 dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara,
 persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi
 (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi.
 Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum
 geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di
 Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian
 Sertikat
 Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT.
 Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI
 yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus
 menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi
 sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan
 dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4
 kota
 besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini
 kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk
 petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh
 pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas
 (karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi
 profesional) pada 2004-2005. 

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-12 Terurut Topik mohammad syaiful
betul, pak yoga negara. kalo utk teman2 di bidang mineral dan
batubara, dg kiblat ke aussie, memang lebih dikenal dg istilah
'competent person'; sbgmana sempat diutarakan oleh cak Andang, sejak
lebih setahun ini, IAGI kerja-sama dengan PERHAPI utk berusaha
mengurus masalah ini. kemajuan kerjanya bahkan sudah dipresentasikan
pas PIT IAGI yg lalu di Semarang berupa luncheon talk pada hari kedua.

mungkin pak Sukmandaru (staf khusus PP-IAGI, ketua MGEI, anggota tim
kerja-sama IAGI-PERHAPI utk CP), atau uda Nas (Chairul Nas), dapat
memberikan lebih banyak info ttg hal ini.

salam,
syaiful

2009/11/13 Yoga Negara yneg...@caledon.com.au:
 Mungkin yang dimaksud Pak RDP ini adalah competent person dan authorization 
 person (di aust yang berlaku kelihatannya kayak gitu).
 Sorry kalo salah
 Hepi gud en sef wiken... (diartikan sebagai selamat mancing di hari libur..)
 \yoga
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: Friday, 13 November 2009 12:15 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

 Hanya menambahkan dari info Pak Taufik.

 Berita tentang akan diberlakukannya semua Geoscientist yg bekerja di
 Malaysia sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semua geoscientist
 termasuk TKA (tenaga kerja asing) harus disertifikasi oleh sebuah
 badan pemerintah Malaysia sebelum bekerja. Pemerintah Malaysia akan
 mensyaratkan hal ini yang menurut berita terakhir seperti yang ditulis
 Taufik Manan, ini akan ditangani IGM.

 Sertifikasi ini pengertiannya bisa berujung pada dua hal yaitu :
 - Pengakuan keahlian
 - Ijin kerja (lisence)

 Sertifikasi oleh organisasi AAPG, SEP, IAGI dan juga HAGI sepertinya
 masih merupakan pengakuan keahlian oleh organisasi profesinya. Secara
 legal (hukum) masih diperlukan ijin kerja seperti lisensi. Kalau tidak
 salah profesi driller (juru bor) memerlukan lisensi, bukan hanya
 sertifikasi. Kalau membawa kendaraan mungkin bisa mendapat seritifikat
 mengemudi dari tempat kursus, tapi kalau ingin mengemudi mobil di
 jalan raya perlu SIM (lisensi).

 Yang akan diberlakukan di Malaysia itu lisensi oleh pemerintah, bukan
 sekedar sertifikasi. Memang masih rencana, namun sebuah langkah untuk
 menuju lisensi kerja.

 salam
 RDP

 2009/11/12 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com:
 Pak Taufik,

 Setali tiga uang dengan IAGI, HAGI juga sudah melaksanakan sertifikasi dan
 saat ini langsung dibawah koordinasi VP Certification.

 Salam,
 MJP

 -Original Message-
 From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com]
 Sent: Thursday, November 12, 2009 12:25 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

 Terima kasih atas tanggapannya.

 Subyek ini kami angkat ke milis untuk perhatian kita karena tetangga kita
 ini tidak hanya meniru bahkan sudah beberapa langkah di depan untuk
 sertifikasi geosaintis yang kerja di sini dalam jangka waktu tak lama lagi.
 Ada legalitas dari parlemennya.

 IAGI dan HAGI serta organisasi profesi lainnya di Indonesia seharusnya
 mempunyai legalitas dan didukung pemerintah dan DPR untuk sertifikasi
 profesi. Mungkin nantinya sertifikasi menjadi semacam NPWP bagi pekerja di
 Indonesia.

 Catatan: Malaysia pun punya Malaysia Petroleum Association  seperti halnya
 IPA di Indonesia namun untuk urusan sertifikasi diberikan oleh IGM secara
 legalitas.

 Mumpung belum terlambat dan supaya tenaga kerja Indonesia dapat legalitas
 dan apresiasi di rumahnya sendiri.

 Mungkin nantinya profesi geosaintis akan seperti dokter atau ahli hukum yg
 punya sertifikasi profesi selain ijazah dari institut / universitas.

 Semoga berjaya Indonesia

 TAM


 Sent from my BlackBerryR wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

 -Original Message-
 From: Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com
 Date: Thu, 12 Nov 2009 11:27:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
 halaman depannya memang belum sempat dibereskan
 tapi untuk sertifikasi, bisa cek di:

 http://sertifikasi.iagi.or.id


 semoga bermanfaat.


 --paulus



 2009/11/12 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
 Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas  dan tertahan di DIKTI, tapi
 sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan
 saya,
 dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan
 dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara,
 persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi
 (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi.
 Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum
 geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di
 Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian
 Sertikat
 Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT.
 Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI
 yang 

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-12 Terurut Topik Chairul Nas
Pak Sekjen dan kawan2 semua,
Utk sementara program sertifikasi bidang geologi mineral dan batubara sedang 
dlm proses sbb:
1. Sesuai kesepakatan pengurus IAGI, sertifikasi ahli geologi minral dan 
batubara akan mengikuti program LSP Perhapi yang saat ini sudah jalan. Jadi, 
jika ada kawan2 yg ingin sertifikasi bisa daftar di LSP Perhapi.
2. Khusus utk Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan Mineral dan batubara, 
sertifikasi mungkin akan mengikuti jalur Sistem Competent Person Indonesia, yg 
saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Jadi, bagi geologist yg ingin jadi 
Competent Person Indonesia, mohon bersabar dulu, karena sistemnya sedang dalam 
penyelesaian. Standarnya sendiri sudah selesai, dan siap diluncurkan dalam 
waktu dekat.
Sekian dulu Pak Sekjen dan teman2. Jika ada kawan2 yg berminat mendapatkan info 
lebih lanjut, nanti kita diskusikan.
Wass,
Chairul Nas

--- Pada Jum, 13/11/09, mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com menulis:


Dari: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 13 November, 2009, 11:09 AM


betul, pak yoga negara. kalo utk teman2 di bidang mineral dan
batubara, dg kiblat ke aussie, memang lebih dikenal dg istilah
'competent person'; sbgmana sempat diutarakan oleh cak Andang, sejak
lebih setahun ini, IAGI kerja-sama dengan PERHAPI utk berusaha
mengurus masalah ini. kemajuan kerja


  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-12 Terurut Topik Chairul Nas
Pak Sekjen dan kawan2 semua,
Utk sementara program sertifikasi bidang geologi mineral dan batubara sedang 
dlm proses sbb:
1. Sesuai kesepakatan pengurus IAGI, sertifikasi ahli geologi minral dan 
batubara akan mengikuti program LSP Perhapi yang saat ini sudah jalan. Jadi, 
jika ada kawan2 yg ingin sertifikasi bisa daftar di LSP Perhapi.
2. Khusus utk Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan Mineral dan batubara, 
sertifikasi mungkin akan mengikuti jalur Sistem Competent Person Indonesia, yg 
saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Jadi, bagi geologist yg ingin jadi 
Competent Person Indonesia, mohon bersabar dulu, karena sistemnya sedang dalam 
penyelesaian. Standarnya sendiri sudah selesai, dan siap diluncurkan dalam 
waktu dekat.
Sekian dulu Pak Sekjen dan teman2. Jika ada kawan2 yg berminat mendapatkan info 
lebih lanjut, nanti kita diskusikan.
Wass,
Chairul Nas

--- Pada Jum, 13/11/09, mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com menulis:


Dari: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 13 November, 2009, 11:09 AM


betul, pak yoga negara. kalo utk teman2 di bidang mineral dan
batubara, dg kiblat ke aussie, memang lebih dikenal dg istilah
'competent person'; sbgmana sempat diutarakan oleh cak Andang, sejak
lebih setahun ini, IAGI kerja-sama dengan PERHAPI utk berusaha
mengurus masalah ini. kemajuan kerjanya bahkan sudah dipresentasikan
pas PIT IAGI yg lalu di Semarang berupa luncheon talk pada hari kedua.

mungkin pak Sukmandaru (staf khusus PP-IAGI, ketua MGEI, anggota tim
kerja-sama IAGI-PERHAPI utk CP), atau uda Nas (Chairul Nas), dapat
memberikan lebih banyak info ttg hal ini.

salam,
syaiful

2009/11/13 Yoga Negara yneg...@caledon.com.au:
 Mungkin yang dimaksud Pak RDP ini adalah competent person dan authorization 
 person (di aust yang berlaku kelihatannya kayak gitu).
 Sorry kalo salah
 Hepi gud en sef wiken... (diartikan sebagai selamat mancing di hari libur...)
 \yoga
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: Friday, 13 November 2009 12:15 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

 Hanya menambahkan dari info Pak Taufik.

 Berita tentang akan diberlakukannya semua Geoscientist yg bekerja di
 Malaysia sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semua geoscientist
 termasuk TKA (tenaga kerja asing) harus disertifikasi oleh sebuah
 badan pemerintah Malaysia sebelum bekerja. Pemerintah Malaysia akan
 mensyaratkan hal ini yang menurut berita terakhir seperti yang ditulis
 Taufik Manan, ini akan ditangani IGM.

 Sertifikasi ini pengertiannya bisa berujung pada dua hal yaitu :
 - Pengakuan keahlian
 - Ijin kerja (lisence)

 Sertifikasi oleh organisasi AAPG, SEP, IAGI dan juga HAGI sepertinya
 masih merupakan pengakuan keahlian oleh organisasi profesinya. Secara
 legal (hukum) masih diperlukan ijin kerja seperti lisensi. Kalau tidak
 salah profesi driller (juru bor) memerlukan lisensi, bukan hanya
 sertifikasi. Kalau membawa kendaraan mungkin bisa mendapat seritifikat
 mengemudi dari tempat kursus, tapi kalau ingin mengemudi mobil di
 jalan raya perlu SIM (lisensi).

 Yang akan diberlakukan di Malaysia itu lisensi oleh pemerintah, bukan
 sekedar sertifikasi. Memang masih rencana, namun sebuah langkah untuk
 menuju lisensi kerja.

 salam
 RDP

 2009/11/12 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com:
 Pak Taufik,

 Setali tiga uang dengan IAGI, HAGI juga sudah melaksanakan sertifikasi dan
 saat ini langsung dibawah koordinasi VP Certification.

 Salam,
 MJP

 -Original Message-
 From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com]
 Sent: Thursday, November 12, 2009 12:25 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

 Terima kasih atas tanggapannya.

 Subyek ini kami angkat ke milis untuk perhatian kita karena tetangga kita
 ini tidak hanya meniru bahkan sudah beberapa langkah di depan untuk
 sertifikasi geosaintis yang kerja di sini dalam jangka waktu tak lama lagi.
 Ada legalitas dari parlemennya.

 IAGI dan HAGI serta organisasi profesi lainnya di Indonesia seharusnya
 mempunyai legalitas dan didukung pemerintah dan DPR untuk sertifikasi
 profesi. Mungkin nantinya sertifikasi menjadi semacam NPWP bagi pekerja di
 Indonesia.

 Catatan: Malaysia pun punya Malaysia Petroleum Association  seperti halnya
 IPA di Indonesia namun untuk urusan sertifikasi diberikan oleh IGM secara
 legalitas.

 Mumpung belum terlambat dan supaya tenaga kerja Indonesia dapat legalitas
 dan apresiasi di rumahnya sendiri.

 Mungkin nantinya profesi geosaintis akan seperti dokter atau ahli hukum yg
 punya sertifikasi profesi selain ijazah dari institut / universitas.

 Semoga berjaya Indonesia

 TAM


 Sent from my BlackBerryR wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

 -Original Message-
 From: Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com