Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close Geothermal Project

2009-12-16 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Semua orang mempunyai hak berpendapat, tentu termasuk Si Abah

- Original Message - 
From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id

To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, December 16, 2009 10:45 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close Geothermal 
Project








Pak Kusuma


Tidak mutlak - lah tapi mayoritas
yaitu 62 % , mungkin kalau mutlak lebih berani kali yaaa .
Akh ini sih joke jalanan saja , jangan diperoalkan,

Si
Abah

Setiap scientist berhak untuk berpendapat,
terserah saja. Sekarang pun

masih
banyak geoscientists

yang tidak mau menerima plate-tectonics, ya silahkan

saja.

Bahkan di London pun ada orang2 yang tak percaya bumi itu bulat dan

mendirikan the Flat Earth Society.
Tentu yang

jadi masalah adalah kalau pendapat itu dijadikan policy



pemerintah (misalnya peristiwa blue energy), ya jangan dipilih
saja

pemerintahan yang demikian. Kalau pemerintah ingin

membohongi diri

sendiri,
juga silahkan saja, kalau

membohongi rakyat, saya kira rakyatpun sudah

tidak


bisa dibohongi lagi. Sudahlah Sidoarjo tidak perlu dipersoalkan lagi,
itu

sudah menjadi kebijakan pemerintah, dan SBY itu sudah

dipilih rakyat

dengan
suara mutlak.


Wassalam

RPK

- Original Message

-



From: bosman batubara
bosman200...@yahoo.com

To:

iagi-net@iagi.or.id

Sent: Monday, December 14, 2009 6:33

PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close

Geothermal

Project



Pak

RPK,

logika sebaliknya (terlalu jauh bantul dan sidoarjo)

bisa dipakai untuk

pembuktian bahwa lumpur sidoarjo bukan

karena gempa yogya, apalagi kalo

mengacu ke Michael Manga.

tetapi kok tetap aja kalangan yang menyatakan

lumpur

sidoarjo dipicu oleh reaktivasi watukosek karena gempabumi yogya

memimpin opini? kalangan ini papernya dimana2, di jurnal2

internasional.

awak yang awam ni gak bisa apa-apa lagi

kecuali mengacu ke publikasi2

seperti itu. dan kayaknya

sampai sekarang opini yang memimpin (terutama

kalau dari

intensitas publikasi) adalah kalangan yang menyatakan bahwa



lumpur sidoarjo dipicu oleh gempabumi yogyakarta (kira-kira simpelnya

begitu). apa sudah tidak bisa lagi awak ni berpegang pada

science pak?



tabik


bosman batubara


weblog:

http://annelis.wordpress.com








From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

To:

iagi-net@iagi.or.id

Sent: Mon, December 14, 2009 11:33:31

AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to

Close Geothermal

Project

Ah

terlalu jauh antara Bantul dan Sidoarjo, tidak ada dilakukan injeksi

air
di Sidoarjo

-

Original Message -



From: Hendratno Agus
agushendra...@yahoo.com

To:

iagi-net@iagi.or.id

Sent: Monday, December 14, 2009

11:02 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss

to Close Geothermal

Project



Secara eksperiment bisa, Pertanyaannya bagaimana dengan

tingkat

kohesifitas batuan yang di-bor? Di Sidoarjo yang

digenjot bor, lunak

dan
renyah

batuannya..., sementara yang goyang di Bantul..., ada yang

lunak,
terurai, ada yang sangat keras,

dan ada yang lunak tidak terurai...,

hehe..
Agus Hend










From: Benyamin
Sapiie bsap...@bdg.centrin.net.id

To:

iagi-net@iagi.or.id

Sent: Mon, December 14, 2009 6:50:26

AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to

Close Geothermal

Project

Sebenarnya EQ memang akan terjadi dalam hydraulic fractures

experiments

ataupun injections terutama dalam dalam

operasi geothermal.  Biasanya

hasinya berupa micro

seismicity (M~1) yang sangat berguna untuk



mengindentifikasi fractures dan arah dari permeability.  Yang dilakukan

di
Basel untuk EGS yang kedalamananya

sekitar 4-6 km untuk EGS di granit.

Kelihatannya tanpa

disadari mengaktifkan sesar yang ada digranit.


Sebenarnya tidak ada hubungannya dengan operasi geothermal

dan sangat

tergantung dari pre-existing batuannya,

kedalaman dan energi

injeksinya.
Untuk

natural geothermal biasa dangkal dan sehingga energi yang

diperlukan
untuk injeksi tidak terlalu

besar.


Beberapa bulan yang lalu juga

ada analisa gempa besar dichina yang

analsisa

kemungkinannya akibat pembangungan PLTA raksasa.


Konsep yang praktis, tetapi kadangkala hasilnya diluar

dugaan.


BS
Note:

memang betul Mas Rovicky Sidoardjo juga hipothesisnya ini..tapi

pembuktiannya kurang meyakinkan ..







Jangan-jangan gempa

jogja gara-gara pengeboran di Sidoarjo ya ?


Just Joke
RDP

2009/12/12 bosman batubara

bosman200...@yahoo.com





sama ini satu lagi...:





http://www.swissinfo.ch/eng/index/Man-made_tremor_shakes_Basel.html?cid=46232



tabik
bosman batubara

weblog: http://annelis.wordpress.com










From: bosman
batubara bosman200...@yahoo.com

To:

iagi-net@iagi.or.id

Sent: Sat, December 12, 2009

1:42:00 PM

Subject: [iagi-net-l] Quake Threat Leads

Swiss to Close Geothermal

Project

dear all,


baru-baru ini milis ini ramai dengan diskusi tentang energi


Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close Geothermal Project

2009-12-16 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
You are the expert, I am not. Saya hanya mengutip pendapat yang berkembang 
pada waktu gempa di Denver itu terjadi di tahun 1965/1966


- Original Message - 
From: Bagus Endar B. Nurhandoko bagus...@bdg.centrin.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, December 16, 2009 10:01 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close Geothermal 
Project



Pada saat kondisi tertentu..terutama pada puncak2 kesetimbangan..karena 
perubahan yang kecil saja ( atau gangguan kecil)..fenomena chaotic 
(ketidak teraturan) bisa terjadi..

Fenomena ini terlihat pada kurva Lorentz propagator..contoh teori Chaos

Saya percaya dan setuju dengan Prof. Kusumadinata..pada kondisi hyfract 
yang meski kecil gayanya..akan bisa menyebabkan slip pada fault...hal itu 
terjadi asal fault tersebut masih menyimpan gaya yang belum terlepas 
(bagai per yang tertahan)...sehingga gaya fault yang besar sekali akan 
release (terlebih biasanya koefien gesek statis jauh lebih besar 
dibandingkan koefisien gesek dinamis) sehingga terjadi gempa yang dapat 
terasakan oleh manusia (seperti yang dikemukakan Prof. Kusumadinata). 
Mekanisme ini diperkuat jika fluida yang masuk fault menjadi 
sekaligus...menjadi..pelumas fault itu sendiri...

Triggering gempa karena pelumasan fault bisa terjadi
Mekanisme gempa tidak hanya terpaku pada gaya asalnya tetapi akibat 
besaran perubahan momentum yang terjadi (akibat massa slab yang bergerak 
lepas dari gigitan koefisien gesek statik..slip karena 
pelumasan...menubruk dan berhenti pada waktu yang singkat)..perubahan 
waktu menjadi titik kunci disini (keypoint),  Gaya gempa=perubahan 
momentum/ (waktu tubrukan)
Selaras dengan pak Benyamin, kalau overpressured zone berada pada sekitar 
fault...dan kalau fault sudah punya intrinsic force...sepertinya perlu 
hati2 terhadap triggering factor diatas


2 Hari yang lalu saya diundang sebagai pembicara tamu untuk permasalahan 
chaos pada masalah perambatan dan inversi hamburan gelombang, pada int'l 
conference chaos theory ke 2.
Sepertinya sangat menarik masalah ini.(seperti saat menemukan komik 
Nogososro jilid II)kebetulan pembicara kuncinya adalah profesor sepuh 
yg merupakan pionir teori chaos, beliau menerangkan menerangkan dari sejak 
awal teori chaos diketemukan


Dari pola terjadinya gempa2 di sabuk2 gempa dunia..sebenarnya hal tersebut 
adalah Chaos phenomena..(ada keteraturan dalam ketidak 
teraturan..adakalanya ada ketidak teraturan saat ketaraturan 
terjadi )..
cuman masalahnya Chaos u/ kebumian masih belum menarik teman2 disini. 
karena kemarin hanya saya yang berbicara pada data2 seismik dan 
penerapannya pada skala kebumian,
yang lainnya pembicaraan berkisar pada masalah diatas permukaan pada 
masalah chaos u CDMA, perambatan EM di atmosfir, dan chaos u lihat 
kesehatan lewat data ECG jantung, dan masalah2 diatas tanah..


Salam hormat,
Bagus Endar
ITB




- Original Message - 
From: Benyamin Sapiie bsap...@bdg.centrin.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, December 14, 2009 10:43 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close Geothermal 
Project




Justru masalahnya ada didata? secara teoritis justru hysdrofrac
experiments justru akan meyebakan earthquakes karena tujuannya untuk buat
fractures atau buka fractures yang ada. Secara definisi yang ini proses
pembentukan rekahan adalah gempa (releasing elastic energy/deformasi
brittle) tapi berapa besar gempanya; umumnya sangat kecil. Ya dalam
opreasinya ada beberapa2 kasus yang tidak sempurna karena mungkin tidak
dievaluasi sebelumnya atau kondisi bawah permukaan tidak seperti yang
diinterpretasikan (yang payah kalau hanya diprediksi).

Yang jadi masalah bukan hydrofracnya tapi yang sering kali adalah kita
tidak tahu kondisi bawah permukaan sebelum kita melakukan operasi ini.
Sehingga sudah seharusnya dilakukan dulu analisa geomekanika atau insitu
stress measurement .. produk2 lainnya. Sehingga kita bisa mengetahui
kondisi awal dan tidak berargumentasi dgn berbagai asumsi yang akan
menimbulkan pendapat dan seringkali dijadikan acuan tanpa data. Disini
peran penting geologist terhadap engineers.

Yang jelas akan sangat susah meyakinkan para pengambil keputusan atau
pemerintah bahwa kalau gempa tiba2 terjadi gempa karena operasi ini akan
tidak ada masalah. Kebanyakan scientist tidak bisa menggaransi kalau 
gempa

ini tidak akan menyebabkan hal yang lebih buruk. Apalagi harus menyakin
masyarakat awam sepreti yang terjadi di Basel dan California. Ini masalah
political science samas seperti yang terjadi di climate-gate sekarang di
Copenhagen..

Masalah Sidoarjo...tidak ada komentar sementara ini (masih dalam 
penelitian).


Salam,

Ben Sapiie




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close Geothermal Project

2009-12-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Smakin menarik,
Btw, apakah pemikiran dan dasar teori chaos sudah pernah dipakai dalam
memutuskan keputusan hukum ?
Pendapat sains sih tidak ada konsekuensi langsung.

rdp

2009/12/16 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 You are the expert, I am not. Saya hanya mengutip pendapat yang berkembang
 pada waktu gempa di Denver itu terjadi di tahun 1965/1966

 - Original Message - From: Bagus Endar B. Nurhandoko 
 bagus...@bdg.centrin.net.id

 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, December 16, 2009 10:01 AM

 Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close Geothermal
 Project


  Pada saat kondisi tertentu..terutama pada puncak2 kesetimbangan..karena
 perubahan yang kecil saja ( atau gangguan kecil)..fenomena chaotic (ketidak
 teraturan) bisa terjadi..
 Fenomena ini terlihat pada kurva Lorentz propagator..contoh teori Chaos

 Saya percaya dan setuju dengan Prof. Kusumadinata..pada kondisi hyfract
 yang meski kecil gayanya..akan bisa menyebabkan slip pada fault...hal itu
 terjadi asal fault tersebut masih menyimpan gaya yang belum terlepas (bagai
 per yang tertahan)...sehingga gaya fault yang besar sekali akan release
 (terlebih biasanya koefien gesek statis jauh lebih besar dibandingkan
 koefisien gesek dinamis) sehingga terjadi gempa yang dapat terasakan oleh
 manusia (seperti yang dikemukakan Prof. Kusumadinata). Mekanisme ini
 diperkuat jika fluida yang masuk fault menjadi sekaligus...menjadi..pelumas
 fault itu sendiri...
 Triggering gempa karena pelumasan fault bisa terjadi
 Mekanisme gempa tidak hanya terpaku pada gaya asalnya tetapi akibat
 besaran perubahan momentum yang terjadi (akibat massa slab yang bergerak
 lepas dari gigitan koefisien gesek statik..slip karena pelumasan...menubruk
 dan berhenti pada waktu yang singkat)..perubahan waktu menjadi titik kunci
 disini (keypoint),  Gaya gempa=perubahan momentum/ (waktu tubrukan)
 Selaras dengan pak Benyamin, kalau overpressured zone berada pada sekitar
 fault...dan kalau fault sudah punya intrinsic force...sepertinya perlu hati2
 terhadap triggering factor diatas

 2 Hari yang lalu saya diundang sebagai pembicara tamu untuk permasalahan
 chaos pada masalah perambatan dan inversi hamburan gelombang, pada int'l
 conference chaos theory ke 2.
 Sepertinya sangat menarik masalah ini.(seperti saat menemukan komik
 Nogososro jilid II)kebetulan pembicara kuncinya adalah profesor sepuh yg
 merupakan pionir teori chaos, beliau menerangkan menerangkan dari sejak awal
 teori chaos diketemukan

 Dari pola terjadinya gempa2 di sabuk2 gempa dunia..sebenarnya hal tersebut
 adalah Chaos phenomena..(ada keteraturan dalam ketidak
 teraturan..adakalanya ada ketidak teraturan saat ketaraturan terjadi )..
 cuman masalahnya Chaos u/ kebumian masih belum menarik teman2 disini.
 karena kemarin hanya saya yang berbicara pada data2 seismik dan penerapannya
 pada skala kebumian,
 yang lainnya pembicaraan berkisar pada masalah diatas permukaan pada
 masalah chaos u CDMA, perambatan EM di atmosfir, dan chaos u lihat kesehatan
 lewat data ECG jantung, dan masalah2 diatas tanah..

 Salam hormat,
 Bagus Endar
 ITB




 - Original Message - From: Benyamin Sapiie 
 bsap...@bdg.centrin.net.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, December 14, 2009 10:43 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Quake Threat Leads Swiss to Close Geothermal
 Project


  Justru masalahnya ada didata? secara teoritis justru hysdrofrac
 experiments justru akan meyebakan earthquakes karena tujuannya untuk buat
 fractures atau buka fractures yang ada. Secara definisi yang ini proses
 pembentukan rekahan adalah gempa (releasing elastic energy/deformasi
 brittle) tapi berapa besar gempanya; umumnya sangat kecil. Ya dalam
 opreasinya ada beberapa2 kasus yang tidak sempurna karena mungkin tidak
 dievaluasi sebelumnya atau kondisi bawah permukaan tidak seperti yang
 diinterpretasikan (yang payah kalau hanya diprediksi).

 Yang jadi masalah bukan hydrofracnya tapi yang sering kali adalah kita
 tidak tahu kondisi bawah permukaan sebelum kita melakukan operasi ini.
 Sehingga sudah seharusnya dilakukan dulu analisa geomekanika atau insitu
 stress measurement .. produk2 lainnya. Sehingga kita bisa mengetahui
 kondisi awal dan tidak berargumentasi dgn berbagai asumsi yang akan
 menimbulkan pendapat dan seringkali dijadikan acuan tanpa data. Disini
 peran penting geologist terhadap engineers.

 Yang jelas akan sangat susah meyakinkan para pengambil keputusan atau
 pemerintah bahwa kalau gempa tiba2 terjadi gempa karena operasi ini akan
 tidak ada masalah. Kebanyakan scientist tidak bisa menggaransi kalau
 gempa
 ini tidak akan menyebabkan hal yang lebih buruk. Apalagi harus menyakin
 masyarakat awam sepreti yang terjadi di Basel dan California. Ini masalah
 political science samas seperti yang terjadi di climate-gate sekarang di
 Copenhagen..

 Masalah Sidoarjo...tidak ada komentar sementara ini (masih dalam
 penelitian).

 Salam,

 Ben Sapiie