Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Jakarta Berpotensi Gempa Besar
Pak Asikin Sukendar ysh, Terimakasih pak. Memang betul pak proses pelapukan yg cepat menyulitkan studi sesar aktif. Kajian multidisiplin terkait studi aktifitas sesar memang mendesak untuk dilakukan. Salah satu yg sedang dimulai bertahap kajian di sesar Lembang, pak Eko, pak Danny (LIPI) dengan trenching survei secara geologis, Pak Ilik dari kegempaan dan estimasi laju geser dari GPS. Hasil awalnya insya Allah akan dipresentasikan pada int. workshop on geohazard of west java pada 12-14 juli ini di itb. nuhun dan salam, irwan meilano 2010/7/2 : > Saya setuju sesar-2 aktif itu di-identifikasi, dipetakan dan karakteristiknya > di discribe. Tapi memang untuk wilayah seperti Indonesia dg pelapukannya yg > tebal ditutupi aluvial menyebabkan sulitnya penelitian sesar aktip. Tetapi > memang harus terutama kalau berhadapan dg penentuan lokasi bangunan vital > seperti Pembangkit Nuklir. > Sebaiknya dilakukan secara terpadu antara geologi, geofisik dan geodesi. > Karena sulitnya peneltiannya, sebaiknya dipilih dulu mana yang saat ini > dianggap berbahaya seperti sesar Lembang (yg ada didepan rumah saya) yang > diduga bersambung dg sesar cimandiri dan karena sesar itu melewati wilayah > padat penduduk. > Di daerah active continental margin kadang sulit unt menghubungkan sejarah > gempa, pusat gempa dan sesar, karena banyak pusat-2 gempa yang berkaitan dg > subduction. > > Selamat bekerja bagi para structural geologists, saya yakin mereka akan mampu > > Asikin Sukendar (geol.53) > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > -Original Message- > From: Irwan Meilano > Date: Fri, 2 Jul 2010 21:43:17 > To: > Reply-To: > Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Jakarta Berpotensi > Gempa Besar > Nuhun pak Awang, > > Memang sedih juga hanya sedikit sekali sesar aktif yang bisa > kita identifikasi : laju gesernya (secara geologis dan geodetis), perioda > ulang gempa dan maksimum maknitudenya. Padahal bukti > morphologis dan sejarah kegempaannya jelas. > Sehingga memang hazard map (psha) yang dibuat masih jauh > dari sempurna. > > Bekerjasama dengan beberapa instansi (LIPI dll) kami mulai > mengamati sesar Baribis, walaupun belum mendapatkan > hasil yang konklusif. > > Setuju sekali pak, bahwa low seismicity tidak berarti > hilangnya potensi gempa, bahkan mungkin menjadi indikasi > dari gap seismik. > > nuhun dan salam, > irwan > > > 2010/7/2 Awang Satyana : >> Pak Irwan, >> >> Di samping sesar-sesar di Jawa seperti yang sudah disebutkan di bawah, harus >> ada juga yang meneliti Sesar Pamanukan-Cilacap yang segmen-segmennya a.l. >> Sesar Kroya, Sesar Citanduy, Sesar Baribis. Sesar yang secara keseluruhan >> dextral ini masih aktif dan beberapa titik episentrum gempa historis pernah >> berada di atasnya. Kemudian, ujung sesar ini di wilayah Cilacap terbuka ke >> wilayah selatan Cilacap yang kelihatannya sepi dari episentrum. Bila wilayah >> sepi ini merupakan wilayah seismic gap zone, yang justru sedang membangun >> gaya2 kompresinya untuk future EQ, dan Sesar Pamanukan-Cilacap benar aktif; >> maka sesar ini akan seperti Sesar Opak yang menjadi accelerator pembawa >> energi gempa dari episentrum Parangtritis ke wilayah rupture di Klaten pada >> saat gempa Yogya terjadi 27 Mei 2006. >> > > > > > > > > -- > Irwan Meilano, Dr.sc > Lecturer > Geodesy Research Group > Faculty of Earth Science and Technology > Institut Teknologi Bandung (ITB) > Ganesa 10, Bandung 40132,Indonesia > irw...@gd.itb.ac.id > irwan.meil...@gmail.com > > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > Ayo siapkan diri! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or > indire
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Jakarta Berpotensi Gempa Besar
Saya setuju sesar-2 aktif itu di-identifikasi, dipetakan dan karakteristiknya di discribe. Tapi memang untuk wilayah seperti Indonesia dg pelapukannya yg tebal ditutupi aluvial menyebabkan sulitnya penelitian sesar aktip. Tetapi memang harus terutama kalau berhadapan dg penentuan lokasi bangunan vital seperti Pembangkit Nuklir. Sebaiknya dilakukan secara terpadu antara geologi, geofisik dan geodesi. Karena sulitnya peneltiannya, sebaiknya dipilih dulu mana yang saat ini dianggap berbahaya seperti sesar Lembang (yg ada didepan rumah saya) yang diduga bersambung dg sesar cimandiri dan karena sesar itu melewati wilayah padat penduduk. Di daerah active continental margin kadang sulit unt menghubungkan sejarah gempa, pusat gempa dan sesar, karena banyak pusat-2 gempa yang berkaitan dg subduction. Selamat bekerja bagi para structural geologists, saya yakin mereka akan mampu Asikin Sukendar (geol.53) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Irwan Meilano Date: Fri, 2 Jul 2010 21:43:17 To: Reply-To: Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Jakarta Berpotensi Gempa Besar Nuhun pak Awang, Memang sedih juga hanya sedikit sekali sesar aktif yang bisa kita identifikasi : laju gesernya (secara geologis dan geodetis), perioda ulang gempa dan maksimum maknitudenya. Padahal bukti morphologis dan sejarah kegempaannya jelas. Sehingga memang hazard map (psha) yang dibuat masih jauh dari sempurna. Bekerjasama dengan beberapa instansi (LIPI dll) kami mulai mengamati sesar Baribis, walaupun belum mendapatkan hasil yang konklusif. Setuju sekali pak, bahwa low seismicity tidak berarti hilangnya potensi gempa, bahkan mungkin menjadi indikasi dari gap seismik. nuhun dan salam, irwan 2010/7/2 Awang Satyana : > Pak Irwan, > > Di samping sesar-sesar di Jawa seperti yang sudah disebutkan di bawah, harus > ada juga yang meneliti Sesar Pamanukan-Cilacap yang segmen-segmennya a.l. > Sesar Kroya, Sesar Citanduy, Sesar Baribis. Sesar yang secara keseluruhan > dextral ini masih aktif dan beberapa titik episentrum gempa historis pernah > berada di atasnya. Kemudian, ujung sesar ini di wilayah Cilacap terbuka ke > wilayah selatan Cilacap yang kelihatannya sepi dari episentrum. Bila wilayah > sepi ini merupakan wilayah seismic gap zone, yang justru sedang membangun > gaya2 kompresinya untuk future EQ, dan Sesar Pamanukan-Cilacap benar aktif; > maka sesar ini akan seperti Sesar Opak yang menjadi accelerator pembawa > energi gempa dari episentrum Parangtritis ke wilayah rupture di Klaten pada > saat gempa Yogya terjadi 27 Mei 2006. > -- Irwan Meilano, Dr.sc Lecturer Geodesy Research Group Faculty of Earth Science and Technology Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesa 10, Bandung 40132,Indonesia irw...@gd.itb.ac.id irwan.meil...@gmail.com PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Jakarta Berpotensi Gempa Besar
Nuhun pak Awang, Memang sedih juga hanya sedikit sekali sesar aktif yang bisa kita identifikasi : laju gesernya (secara geologis dan geodetis), perioda ulang gempa dan maksimum maknitudenya. Padahal bukti morphologis dan sejarah kegempaannya jelas. Sehingga memang hazard map (psha) yang dibuat masih jauh dari sempurna. Bekerjasama dengan beberapa instansi (LIPI dll) kami mulai mengamati sesar Baribis, walaupun belum mendapatkan hasil yang konklusif. Setuju sekali pak, bahwa low seismicity tidak berarti hilangnya potensi gempa, bahkan mungkin menjadi indikasi dari gap seismik. nuhun dan salam, irwan 2010/7/2 Awang Satyana : > Pak Irwan, > > Di samping sesar-sesar di Jawa seperti yang sudah disebutkan di bawah, harus > ada juga yang meneliti Sesar Pamanukan-Cilacap yang segmen-segmennya a.l. > Sesar Kroya, Sesar Citanduy, Sesar Baribis. Sesar yang secara keseluruhan > dextral ini masih aktif dan beberapa titik episentrum gempa historis pernah > berada di atasnya. Kemudian, ujung sesar ini di wilayah Cilacap terbuka ke > wilayah selatan Cilacap yang kelihatannya sepi dari episentrum. Bila wilayah > sepi ini merupakan wilayah seismic gap zone, yang justru sedang membangun > gaya2 kompresinya untuk future EQ, dan Sesar Pamanukan-Cilacap benar aktif; > maka sesar ini akan seperti Sesar Opak yang menjadi accelerator pembawa > energi gempa dari episentrum Parangtritis ke wilayah rupture di Klaten pada > saat gempa Yogya terjadi 27 Mei 2006. > -- Irwan Meilano, Dr.sc Lecturer Geodesy Research Group Faculty of Earth Science and Technology Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesa 10, Bandung 40132,Indonesia irw...@gd.itb.ac.id irwan.meil...@gmail.com PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Padahal dari tahun 1932 Harloff telah membuat buku saku tentang Luk Ulo tersebut yang dipakai guide book saat ada konferensi ilmu pengetahuan alam di Bandung masa itu. Salah satu copy-nya ada di perpustakaan saya. Masa kita sekarang, 80 tahun kemudian, tak juga bisa membuat buku semacam itu? Tentu saja bisa, dengan konsep2 baru, lagipula telah berapa banyak doktor Indonesia dari penelitian di Luk Ulo itu (Pak Kendar sendiri, Ibu Emmy, Pak Agus Handoyo, Pak Prasetyadi, ...). Mestinya kini dana bukan masalah lagi. Sama halnya dengan buku "The Geology of Indonesia" (van Bemmelen, 1949), tak ada yang lebih lengkap dari itu yang telah menulisnya, baik dari ahli2 asing maupun ahli2 geologi Indonesia. Buku2 Hamilton (1979), Katili dan Tjia (1980) -kumpulan paper, Hutchison (1989), Hall dan Blundell (1996) -kumpulan paper, dan Atlas Geologi Indonesia (P3G, 2002) -peta2 regional Indonesia; meskipun memuat konsep2 modern dalam geologi dan tektonik; kalau ditanya kelengkapannya, masihlah lebih lengkap karya van Bemmelen (1949). Tentu saja kita kini mempunyai data yang jauh lebih banyak dari tahun 1940 -saat van Bemmelen mulai menyusun karyanya. Tenaga ahli ? Wah, sangat banyak, jauh lebih dari cukup. Dana? Tentu saja ada, menggunakan APBN pun bisa saja dimintakan oleh Badan Geologi. Tetapi kok setelah 60 tahun, tak pernah juga kita bisa membuat buku semacam yang ditulis van Bemmelen (1949) itu. Prof. Adjat Sudradjat (Geo-Unpad) entah bercanda entah serius pernah mengatakan alasannya dalam suatu kesempatan ngobrol, "terlalu banyak yang pintar saat ini, jadi itu buku tak jadi-jadi ditulis" (?...). Dulu van Bemmelen memang didatangkan ke sini khusus untuk mengompilasi semua hasil penelitian Belanda dari tahun 1850 sampai sekitar 1940, maka jadilah. Dulu, entah dalam periode pengurusan IAGI yang diketuai siapa, pernah ada komisi pembaharuan buku van Bemmelen (1949). Realisasinya hanya beberapa kali rapat lalu selesai dan komisi pun bubar dengan sendirinya -tentu saja tanpa hasil, dan tak diteruskan oleh kepengurusan IAGI berikutnya. Masih bagus rekan Herman Darman dan Hasan Sidi berjibaku mengumpulkan beberapa rekan-rekan geologi yang dinilai menguasai wilayah2 tertentu di Indonesia, diminta menulis, dan kemudian tulisannya disunting oleh Herman dan Hasan, maka jadilah Outline of the Geology of Indonesia (IAGI, 2000) -lumayan -meskipun masih terlalu menonjol petroleum geology-nya (maklum Herman dan Hasan orang2 perminyakan dan juga sebagian besar kontributornya adalah orang2 perminyakan pula). salam, Awang --- Pada Jum, 2/7/10, asikin_suken...@yahoo.com menulis: Dari: asikin_suken...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 2 Juli, 2010, 2:26 PM Lagi-2 masalahnya masalah dana. Masalah ada kaitannya dg prioritas. Dan mungkin pejabat yg mengatur anggaran menganggap geowisata tidak penting. Lebih baik membangun pasar dsb yg ternyata banyak yg terlantar. Saya dulu ingin sekali menyusun "buku saku" yg dpt digunakan oleh siapa saja yg tertarik mengunjunga wilayah Luh-Ulo dg "melange nya" yg terkenal, gk jadi-2. Pertanyannya siapa yg membiayai. Kalau di luar negri, buku saku seperti banyak dijual di kios-2, tinggal pilih mau jalan-2 kemana "tanpa guide". Jadi dg buku saku seperti geologists-2 dalam dan luar negri, bisa bepergian menikmati-menghayati alam yang menarik seperti "karst G.Kidul", "waduk gajah mungkur " termasuk yg baru "gunung lumpur Sidoardjo tadi". Mereka bisa naik mobil sendiri, naik motor atau sepeda dan berhenti distiap tempat yg digambarkan dalm buku tersebut. Malamnya dia bisa baca route besoknya, apa yg akan dilihat dsb Kita belum punya, dan tidak ada salahnya dipromosikan Asikin Sukendar Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Hendratno Agus Date: Thu, 1 Jul 2010 23:54:04 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi All, tidak ada museum geologi di Cilacap. Yang diulas prof. Sukendar Asikin itu bahwa pencanangan Karangsambung sebagai Cagar Geologi Nasional dengan Kepres itu dilakukan SBY pas peresmian berbagai proyek di Indonesia, yang ceremonialnya di Cilacap. Pak Awang, majalah wisata JalanJalan (edisi english dan indonesia) bulan Juni lalu, mengulas ekspedisi dan keunikan Satonda ntb (yang ulasannya tsb mereview dari website koran Mataram yang pernah meliput trip bpmigas-ugm-pemda ntb ke Satonda; tapi yang dikutip malah keliru, karena "ada peluang potensi migas di pulau satonda...", blaik...). Ada baiknya, ulasan pak Awang itu diedit ulang dan dikirim ke Majalah Garuda. Seperti yang diulas Prof.Sukendar Asikin (SA), bahwa ada beberapa aktivis IAGI (seperti : mas Hanang Samodra, mas Yunus, juga mas Budi Brahmantyo) yang telah memberikan masukan ke Kementrian Pariwisata dan Kebudaya untuk mengembangkan kebijakan nasional tentang diversifikasi obyek keaneka-ragaman geologi se
[iagi-net-l] Memperbaharui Alamat
Yth. Anggota IAGI di tempat Dengan hormat, Pengiriman Berita IAGI, MGI (Majalah Geologi Indonesia), dll, kepada setiap anggota IAGI yang dilakukan oleh Sekretariat IAGI, seringkali tidak sampai ke alamat dan dikembalikan. Alasan jasa pos pada umumnya adalah karena yang bersangkutan sudah pindah atau tidak dikenal. Sehubungan dengan hal tersebut dan guna memudahkan komunikasi atau korespondensi via pos, mohon sudilah Bapak/Ibu/Sdr untuk memperbarui data alamat dsb dengan cara melengkapi formulir yang telah disediakan bersama surat ini. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami sampaikan banyak terimakasih. Salam IAGI, Sutar Staf Sekretariat IAGI Formulir untuk Update : Setelah dilengkapi mohon dikirim kembali ke : iagi...@cbn.net.id atau Fax 021 8370 2848 1. No Anggota: 2. Region: 3. Full Name : 4. Sex : 5. Date of birth : 6. Place : 7. Home Address : 8. Postal Code : 9. Phone/ Fax: 10. Works Organization: Mining Industry / Oil/Gas Industry / Education / Government / Other 11. Company/Institution : 12. Address : 13. Postal Code : 14. Phone/ Fax / HP : 15. Email : 16. Education : 17. Specialist Expert : 18. Koresponden :Kantor / Rumah PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Lagi-2 masalahnya masalah dana. Masalah ada kaitannya dg prioritas. Dan mungkin pejabat yg mengatur anggaran menganggap geowisata tidak penting. Lebih baik membangun pasar dsb yg ternyata banyak yg terlantar. Saya dulu ingin sekali menyusun "buku saku" yg dpt digunakan oleh siapa saja yg tertarik mengunjunga wilayah Luh-Ulo dg "melange nya" yg terkenal, gk jadi-2. Pertanyannya siapa yg membiayai. Kalau di luar negri, buku saku seperti banyak dijual di kios-2, tinggal pilih mau jalan-2 kemana "tanpa guide". Jadi dg buku saku seperti geologists-2 dalam dan luar negri, bisa bepergian menikmati-menghayati alam yang menarik seperti "karst G.Kidul", "waduk gajah mungkur " termasuk yg baru "gunung lumpur Sidoardjo tadi". Mereka bisa naik mobil sendiri, naik motor atau sepeda dan berhenti distiap tempat yg digambarkan dalm buku tersebut. Malamnya dia bisa baca route besoknya, apa yg akan dilihat dsb Kita belum punya, dan tidak ada salahnya dipromosikan Asikin Sukendar Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Hendratno Agus Date: Thu, 1 Jul 2010 23:54:04 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi All, tidak ada museum geologi di Cilacap. Yang diulas prof. Sukendar Asikin itu bahwa pencanangan Karangsambung sebagai Cagar Geologi Nasional dengan Kepres itu dilakukan SBY pas peresmian berbagai proyek di Indonesia, yang ceremonialnya di Cilacap. Pak Awang, majalah wisata JalanJalan (edisi english dan indonesia) bulan Juni lalu, mengulas ekspedisi dan keunikan Satonda ntb (yang ulasannya tsb mereview dari website koran Mataram yang pernah meliput trip bpmigas-ugm-pemda ntb ke Satonda; tapi yang dikutip malah keliru, karena "ada peluang potensi migas di pulau satonda...", blaik...). Ada baiknya, ulasan pak Awang itu diedit ulang dan dikirim ke Majalah Garuda. Seperti yang diulas Prof.Sukendar Asikin (SA), bahwa ada beberapa aktivis IAGI (seperti : mas Hanang Samodra, mas Yunus, juga mas Budi Brahmantyo) yang telah memberikan masukan ke Kementrian Pariwisata dan Kebudaya untuk mengembangkan kebijakan nasional tentang diversifikasi obyek keaneka-ragaman geologi sebagai daya tarik wisata. Bagi saya, yang sangat menarik dan strategis adalah kehadiran Mas Budi Brahmantyo (yang geologist dari ITB juga aktivis IAGI) mendapat mandat sebagai Kepala Pusat Penelitian Pariwisata (P2Par ITB.., tidak berubah kan namanya mas Budi??)..., hehehe..., kita tunggu pressure beliau ini ke urusan policy nasional. Siapa tahu, sentilan Prof.SA ini nanti mendorong secara high pressure dan high temperature aktivis IAGI untuk bicara dan action terkait dengan : geologi dan pariwisata. Prof. SA, secara spot-spot, kecil-kecil (mungkin tidak populer..) dan tidak terkoordinasi, beberapa kawan aktivis IAGI sudah memulai promosi itu. Saat ini aktivis Pengda IAGI DIY.., mencoba support ke Pemda Gunungkidul yang telah mencanangkan Gunung Nglanggran (lokasi tipe formasi Nglanggran di Peg.Selatan Gunungkidul telah dideklarasikan sebagai Obyek Geowisata oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul, yang kebetulan Kabid Promosi Wisatanya adalah Mas Birowo Adhi yang pendidikannya adalah Teknik Geologi). Artinya, sudah ada sedikit geologist yang bekerja di bidang kepariwisataan. Cerita lain : awal minggu ini, laboratorium kami di Geologi UGM kedatangan beberapa mhsw-mhswi dan 1 dosen dari departement geologi sebuah Universitas di Ceko yang melakukan perjalanan trip geowisata awa-Bali. Ketika main ke lab., mereka bercerita ingin juga ke Wonosari - Pacitan dan ke lumpur Sidoarjo. Yang mereka tanya : adakah peta perjalanan ke lokasi-lokasi obyek geologi yang menarik dan sepanjang perjalanan itu ada informasi geologi sepanjang jalan dalam bentuk peta? Jelas di Indonesia tidak ada /belum ada yang mentradisikan bahwa peta perjalanan wisata disertai informasi geologi sepanjang jalan, apalagi obyek wisata alam dengan deskripsi geologi. Memang di beberapa negara Eropa, hal tsb ada. Akhirnya sy hanya memberikan1 leaflet dari Dinas Pariwisata Pacitan (hanya 1) yang kebetulan Pemda Pacitan sekarang sedang kampanye usulan Geopark Pacitan Barat ke Departemen Pariwisata-Kebudayaan dan Unesco (dalam bentuk leaflet) dan Leaflet Potensi Karst Pawonsari (Pacitan, Wonogiri, Wonosari). Waaa, mereka sangat senang luar biasa. Kemudian tanya lagi : informasi geologi pulau Jawa secara singkat adakah? Lalu saya berikan buku terbitan IAGI (yang di edit : Herman Darman dan F Hasan Sidi) "An outline of The Geology of Indonesia"wochh senangnya bukan main. Karena saya cuman punya 1, akhirnya hanya dibaca-baca dan kusarankan buka web-nya IAGI untuk beli buku itu atau baca juga di web-nya wikipidia tentang buku tsb dalam bentuk file HTML (yang edit oleh Herman Darman). Saat ini sudah ada upaya untuk menginventarisasi tentang geowisata di Pacitan termasuk, geowisata sungai grindulu..., artinya lokasi-lokasi singkapan geologi / fenomen
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
tambahan saja: utk contoh buku 'pariwisata', tentu om agus juga tahu (atau pernah lihat) karya om heryadi rachmat, ttg rinjani dll di nusa tenggara barat. utk peta perjalanan geowisata, duluu om yudi purnama (dulu dan sekarang jadi komandan divisi geowisata iagi, bersama om hanang samodra) pernah bikin utk bandung. salam, syaiful 2010/7/2 Hendratno Agus : > All, tidak ada museum geologi di Cilacap. Yang diulas prof. Sukendar Asikin > itu bahwa pencanangan Karangsambung sebagai Cagar Geologi Nasional dengan > Kepres itu dilakukan SBY pas peresmian berbagai proyek di Indonesia, yang > ceremonialnya di Cilacap. > > Pak Awang, majalah wisata JalanJalan (edisi english dan indonesia) bulan Juni > lalu, mengulas ekspedisi dan keunikan Satonda ntb (yang ulasannya tsb > mereview dari website koran Mataram yang pernah meliput trip > bpmigas-ugm-pemda ntb ke Satonda; tapi yang dikutip malah keliru, karena "ada > peluang potensi migas di pulau satonda...", blaik...). Ada baiknya, ulasan > pak Awang itu diedit ulang dan dikirim ke Majalah Garuda. > > Seperti yang diulas Prof.Sukendar Asikin (SA), bahwa ada beberapa aktivis > IAGI (seperti : mas Hanang Samodra, mas Yunus, juga mas Budi Brahmantyo) yang > telah memberikan masukan ke Kementrian Pariwisata dan Kebudaya untuk > mengembangkan kebijakan nasional tentang diversifikasi obyek keaneka-ragaman > geologi sebagai daya tarik wisata. Bagi saya, yang sangat menarik dan > strategis adalah kehadiran Mas Budi Brahmantyo (yang geologist dari ITB juga > aktivis IAGI) mendapat mandat sebagai Kepala Pusat Penelitian Pariwisata > (P2Par ITB.., tidak berubah kan namanya mas Budi??)..., hehehe..., kita > tunggu pressure beliau ini ke urusan policy nasional. Siapa tahu, sentilan > Prof.SA ini nanti mendorong secara high pressure dan high temperature aktivis > IAGI untuk bicara dan action terkait dengan : geologi dan pariwisata. Prof. > SA, secara spot-spot, kecil-kecil (mungkin tidak populer..) dan tidak > terkoordinasi, beberapa kawan aktivis IAGI sudah memulai promosi itu. Saat ini > aktivis Pengda IAGI DIY.., mencoba support ke Pemda Gunungkidul yang telah > mencanangkan Gunung Nglanggran (lokasi tipe formasi Nglanggran di Peg.Selatan > Gunungkidul telah dideklarasikan sebagai Obyek Geowisata oleh Dinas > Pariwisata Gunungkidul, yang kebetulan Kabid Promosi Wisatanya adalah Mas > Birowo Adhi yang pendidikannya adalah Teknik Geologi). Artinya, sudah ada > sedikit geologist yang bekerja di bidang kepariwisataan. > > Cerita lain : awal minggu ini, laboratorium kami di Geologi UGM kedatangan > beberapa mhsw-mhswi dan 1 dosen dari departement geologi sebuah Universitas > di Ceko yang melakukan perjalanan trip geowisata awa-Bali. Ketika main ke > lab., mereka bercerita ingin juga ke Wonosari - Pacitan dan ke lumpur > Sidoarjo. Yang mereka tanya : adakah peta perjalanan ke lokasi-lokasi obyek > geologi yang menarik dan sepanjang perjalanan itu ada informasi geologi > sepanjang jalan dalam bentuk peta? Jelas di Indonesia tidak ada /belum ada > yang mentradisikan bahwa peta perjalanan wisata disertai informasi geologi > sepanjang jalan, apalagi obyek wisata alam dengan deskripsi geologi. Memang > di beberapa negara Eropa, hal tsb ada. Akhirnya sy hanya memberikan1 leaflet > dari Dinas Pariwisata Pacitan (hanya 1) yang kebetulan Pemda Pacitan sekarang > sedang kampanye usulan Geopark Pacitan Barat ke Departemen > Pariwisata-Kebudayaan dan Unesco (dalam bentuk leaflet) dan Leaflet Potensi > Karst > Pawonsari (Pacitan, Wonogiri, Wonosari). Waaa, mereka sangat senang > luar biasa. Kemudian tanya lagi : informasi geologi pulau Jawa secara singkat > adakah? Lalu saya berikan buku terbitan IAGI (yang di edit : Herman Darman > dan F Hasan Sidi) "An outline of The Geology of Indonesia"wochh senangnya > bukan main. Karena saya cuman punya 1, akhirnya hanya dibaca-baca dan > kusarankan buka web-nya IAGI untuk beli buku itu atau baca juga di web-nya > wikipidia tentang buku tsb dalam bentuk file HTML (yang edit oleh Herman > Darman). > > Saat ini sudah ada upaya untuk menginventarisasi tentang geowisata di Pacitan > termasuk, geowisata sungai grindulu..., artinya lokasi-lokasi singkapan > geologi / fenomena geologi yang bisa di-deskripsi dengan bahasa pariwisata > dan fotonya menarik. Saya sedang mencoba memulai hal itu dari yang > kecil-kecil, kadang untuk keperluan fieldtrip mhs kami saja. > > salam, gus hend > > > > > > > From: Turidho (TURIDHO) > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Fri, July 2, 2010 8:06:50 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi > > Wah, ada ya museum geologi di Cilacap? Kok kami, yang nota bene dari > komunitas geologist, tidak pernah tahu. Memang nampaknya tidak ada > gaungnya. Beberapa tahun lalu juga ada rencana mendirikan museum geologi > di Bukit Tinggi, tapi sampai sekarang tidak tahu nasib "rencana" itu. > Jadi mengenai object wisata geologi sepertinya suda