[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] Membangkitkan Kembali Teori Undasi (van Bemmelen, 1927-1977)

2010-09-14 Terurut Topik vicki amir
Menarik sekali tulisannya, Pak Awang. Terlihat sekali akan adanya perkembangan 
suatu teori dari masa ke masa, dimana teori yang dibahas di bawah sudah 
tercetus 
lebih dahulu di tahun 1927, yang kurang lebih 40 tahun lebih tua dari teori 
tektonik lempeng yang dipopulerkan oleh Wegener yang umum diajarkan kepada para 
mahasiswa geologi semenjak ~20-30 tahun yang lalu saya kira. 


Yang menarik adalah, beberapa pembagian dimensi oleh van Bemmelen pada teori 
tersebut pun sepertinya bisa djelaskan oleh tektonik lempeng dan basin 
dynamics saat ini begitu juga dengan mekanismenya. 
Mega-undasi hingga minor-undasi di bawah nampak lebih mengarah kepada uprising 
suatu mantle plume dan juga intrusive igneous rocks, akan tetapi semua itu saya 
kira faktor dan trigger utamanya lebih kepada pressure dan temperature related 
seiring perubahan mineral selama perjalanannya dari high temperature ke low 
temperature zone, walaupun in reality, proses yang terjadi pada pluming dan 
intrusive tersebut jauh lebih kompleks dari ini. 

Untuk teori tektonik gaya berat yang Pak Awang jelaskan di bawah, 
saya cenderung 
mendefinisikannya sebagai compensation result yang cenderung pasif dari suatu 
massa batuan yang terdeformasikan, untuk kasus ini deformasi yang 
dmaksud adalah 
relatif ke arah atas sebagai uplifted masses yang structural related (ex: 
thrusting or uplift) sehingga memberikan suatu nilai tambahan gaya 
potential pada product dari massa tersebut untuk bergerak gravitationally ke 
arah depocenter suatu cekungan. 

Mengenai anomali gaya berat dari triangle zone antara dua sesar mendatar yang 
mengapit Jawa Tengah tersebut, apakah bisa di lampirkan gambarnya juga Pak? 
Agak 
lebih mudah untuk mengemukakannya dengan visual karena bukti sahih dari kedua 
sesar mendatar yang besar tersebut pun masih dalam perdebatan hingga saat ini.

Thanks. Mohon pencerahannya. 

Regards
Vicki Amir





From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; 
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Sent: Tue, 14 September, 2010 10:23:44
Subject: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] Membangkitkan Kembali Teori Undasi (van 
Bemmelen, 1927-1977)

  
Pak Ben,

Saya senang mendapatkan tanggapan dari Pak Ben sebagai seorang ahli yang 
menekuni geologi struktur. Terima kasih atas penjelasan singkat tentang 
mekanika 
deformasi. Saya yakin juga deformasinya akan berjalan secara stress lateral, 
hanya prima causa-nya kelihatannya differential gravity yang lalu secara 
lateral 
jadi gravity sliding atau gliding tectonics. 


Yang paling memuaskan untuk saya saat mengerjakan gravity tectonics adalah 
pengangkatan Pegunungan Meratus, nanti saya ulas tersendiri. Banyak ahli 
mengatakan itu ditekan oleh stress lateral dari benturan Buton/Tukang Besi pada 
Miosen Tengah. Data gayaberat dan penafsiran tektoniknya menunjukkan bahwa 
Pegunungan Meratus terangkat karena ekshumasi, tak ada kaitan sama sekali 
dengan 
benturan mikrokontinen Buton. Memang plate tectonics membawa Meratus ke 
posisinya sekarang, tetapi pekerjaan pengangkatannya kemudian diselesaikan oleh 
gravity tectonics.

Kalau saya tak salah memahami ulasan Pak Ben, undasi memerlukan efek deformasi 
regional yang lebih besar. Kita ingat undasi ada kelas-kelasnya dari yang 
mega-undasi sampai local-undasi.

Karena Pak Ben sudah menyebutkan beberapa struktur di Jawa yang menunjukkan 
fenomena aneh, saya mengamatinya juga, sehingga ada baiknya saya posting saja 
kasus pertama yaitu asal Struktur Serayu Utara, yang buat saya sangat menarik. 
Saya telah cukup lama mengamatinya (dari 2003) dan menafsirkannya. 


Bahwa ada struktur2 di Jawa yang berhubungan dengan volkanisme (yang tahun lalu 
papernya dikeluarkan Robert Hall, Helen Smyth, Ben Clemens) sebenarnya telah 
lama diamati van Bemmelen (1949) dan menarik sekali bahwa van Bemmelen 
menghubungkannya dengan migration of crustal wave dari Oligo-Miosen ke 
Mio-Pliosen. Untuk yang ini nanti saya ulas tersendiri sebab itu menunjukkan 
pergerakan undasi sendiri. Migrasi sesar naik di Jawa Barat yang pernah 
dikemukakan oleh Pak Suyono (1988), dan juga pengangkatan jalur inversi 
Majalengka-Banyumas yang papernya kami publikasikan tahun lalu di IPA 
(Armandita 
et al., 2009) kelihatannya berhubungan dengan hal ini.

Sekali lagi, ini pemikiran alternatif, yang perlu dikaji lagi dan ditantang. 

Gliding Tectonics Antiklinorium Serayu Utara

Serayu Utara membentuk palung lautdalam pada saat Mio-Pliosen bersama dengan 
palung-palung di sebelah baratnya (Palung Bogor) dan di sebelah timurnya 
(Palung 
Kendeng). Palung dalam pengertian ini bukanlah palung penunjaman tempat kerak 
samudera menunjam di bawah kerak samudera lainnya atau di bawah kerak benua. 
Palung dalam konteks ini adalah suatu bentuk cekungan yang memanjang (trough). 
Palung Bogor-Serayu Utara-Kendeng merupakan depresi lautdalam yang memanjang 
barat-timur di 

Re: [iagi-net-l] Membangkitkan Kembali Teori Undasi (van Bemmelen, 1927-1977)

2010-09-14 Terurut Topik hsemim
Sebagai geologist produk tahun 80-an saya juga tidak alergi thd. Gravititional 
Tectonics. Tidak bisa kita abaikan bahwa fenomena itu ada. Hanya yang saya 
tidak sampai ilmunya, sampai skala berapa Gravititional Tectonics itu terjadi 
secara sendirian. Saya yakin Gravititional Tectonics ini tidak bisa dipisahkan 
dari teori2 tektonik lainnya. Mereka menjadi satu kesatuan yang tak 
terpisahkan. Sebagai contoh bodoh saja, akibat tumbukan lempeng akan terbentuk 
suatu kondisi geologi dengan beda tinggi yang besar. Ada pegunungan, ada 
palung, ada rifting, dll. Perbedaan itu tentunya akan membuat muka bumi tidak 
stabil, sehingga dengan kondisi geologi tertentu akan terjadi gerakan2 tektonik 
yang dipicu oleh gaya gravitasi. Secara skala lebih kecil,  hal2 ini juga yang 
meyakini saya akan terjadinya pergerakan Formasi Merawu ke arah tenggara (?) di 
North Serayu Basin (antara Banjarnegara - Karangkobar) melalui suatu bidang 
gelincir  sehingga struktur-nya menyimpang dari arah umum struktur regional 
daerah itu. Maaf kalau bahasanya kurang pas, karena saya bukan ahli tektonik. 
Apakah slump structure juga bisa digolongkan pada Gravititional Tectonics kalau 
skalanya besar?

Salam,
Habash 
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: bsap...@bdg.centrin.net.id
Date: Tue, 14 Sep 2010 07:26:09 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Membangkitkan Kembali Teori Undasi (van Bemmelen,
  1927-1977)
Pak Awang,

Sangat menarik ulasan ini dan memang betul kita meninggalkan teori
geosinklin sangat cepat bahkan dalam text book tahun 90 sudah hampir
menghilang. Walaupun vertical stress driving mechanism mulai berkembang
dan diargue kembali dengan plume tectonics yang sering disebut sebagai
beyond plate tectonics. Dalam sejarah yang saya alami dikampus ITB
pertengahan era 80 terjadi perbedaan persepsi dalam mengaplikasi teori
dilapsi (dicetuskan oleh Almarhum Prof. Sartono) dalam beberapa kasus
geologi di Indonesia. Pak Zaim dan rekan2 yang mengalami sendiri mungkin
dapat berbagi mengenai masalah ini.

Menurut saya phenomena ini memang ada dan teramati tetapi memerlukan
kondisi sangat khusus seperti halnya diapir dan plume sehingga sangat
special dalam pengamatan geologi.  Mechanics adalah suatu proses fisika
yang memerlukan kondisi dan peran materi didalamnya yang sering kita kenal
dengan rheologi. Dengan mengunakan pendekatan continumm mechanics (stress
dan srtain) para ahli sturktur bisa menjelaskan deformasi umum yang
terjadi dalam cekungan sedimentasi misalnya dengan mengunakan sandbox.
Untuk mendapatkan gravity driven force diperlukan vertical stress yang
besar dimana ini dapat terjadi dari masa yang besar (contohnya pengunungan
Himalaya) atau perbedaan densitas yang tinggi (salt, unconsolidate shale).
Jelas dalam keadaan normal umumnya sedimentari basin yang dalamnya 0-15
km, material  masih strong untuk support stress (dikenal dengan kata
brittle) sehinga tidak memmungkin terjadi energi potensial yang bisa
menyebabkan deformasi seperti dalam geosinklin teori. Jika in dipandang
lebih besar dan melibatkan mantle yang bersifat viscous sirkulasi vertikal
memang terjadi sebagai convection current yang menyebabkan plate bergerak
menghasilkan tectonic stress lateral, hanya sedikit yang keluar langsung
kepermukaan atau menyebabkan pembumbungan yang akhirnya menghasil kan
lateral force yang dikenal sebagai ridge-push dalam plate tectonis. Tetap
saja gaya yang dihasilka untuk mendeformasi batuan dalam cekungan adalah
lateral force.  Sebagai tambahan Dari hasil stress analysis banyak tempat
didunia (world stress map)normal stress kondisi atau vertikal stress
jarang dijumpai dan semuanya pada umumnya berkaitan dengan topography
tinggi.

Sekali lagi bukan berarti kita tidak mengamati, kalau kita perhatikan peta
geologi terbitan GRDC di pulau jawa, ada beberapa kasus dimana sesar anjak
yang terjadi mempunyai orientasi berputar mengikuti gunung apai yang ada.
Pertanyaannya apakah sesar ini terbentuk oleh karena pengaruh graviti
akibat pembentukan gunung api (gravity sliding) atau tereorientasi setelah
terbentuk sebelumnya. Pengamatana detail dan pemetaan struktur yang hati
sangat diperlukan untuk menjawab hal ini, karena kelemahannya terletak
pada data yang tidak kontinu sehingga selalu akan ada interpretasi
didalamnya yang sangat dipengaruhi oleh model yang dipilih.  Bahkan saat
ini saya pribadi sedang mengamati dan akan memodelkan phenomena ini dalam
kaitannya menjawab argumen yang diberikan oleh Robert Hall (salah satunya
Smith, 2005) mengenai gravity loading akibat magma emplacement untuk
pembentukan cekungan kendeng.

In sebuah argumen scientific yang sangat baik dan tantangan untuk kita
semua terutama para calon geologi yang akan berminat dalam bidang struktur
geologi. Pendekatan yang saya pilih adalah mekanik karena untuk menjelas
struktur yang terjadi dialam selalu harus mengikuti hukum fisika dan kimia
yang berlaku. ..face the chalenge with open minded...


Re: Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

2010-09-14 Terurut Topik hsemim
Kalau bicara mengenai Volcanology bisa 2 semester Mas Sugeng. Klassifikasinya 
banyak. Ada yang berdasarkan komposisi magmanya, ada yang basa (membentuk lava 
basaltic, batuannya basalt, misalnya di Hawaii, viscositas rendah), ada yang 
intermediate (membentuk lava andesitic, batuannya andesit, viscositas menengah, 
misalnya Merapi), ada yang bersifat asam (membetuk lava atau piroclastics ya?, 
lali aku, batuannya Rhyolite), dari semua itu akan memberikan bentuk gn. Api yg 
berbeda-beda, ada yang kerucut runcing, ada yang luas landai seperti perisai, 
ada yang berupa rekahan, lavanya mbleber kemana-mana. Khusus wedus gembel 
Merapi, karena lavanya kental, lavanya membentuk Lava Dome di kepundan. Dome 
itu terdorong terus oleh magma yang keluar setiap hari saking aktifnya, 
sehingga dome yang panas itu terdorong dan ambrol ke lereng dan membentuk wedus 
gembel yang sering disebut Glowing Avalance. Gunung Api di dunia ini yang 
letusannya mirip Merapi disebut sebagai Merapi Type (Kalau di stratigrafi 
mungkin seperti type locality). Kadang2 kalau lava panas sudah numpuk dipuncak 
Merapi dan ada hujan lebat, bisa juga membentuk awan volcanic yang meluncur ke 
bawah. Mirip dengan kalau kita menyiram arang membara bekas mbakar sate dengan 
air akan mengepul asap tebal yang membawa partikel2 abu. Intermediate magma 
umumnya membentuk gunungapi tipe strato karena produk letusannya kadang2 berupa 
lava, kadang2 berupa piroclastics yang berselang seling secara periodik. Untuk 
yang mungkin lupa, magma itu begitu nongol ke permukaan bumi, namanya berubah 
jadi lava! Wah, mudah2an enggak diketawain ahli gunungapi nih! Maaf ya Pak! 
Soalnya sedang bosen nih ngurusin reservoir minyak melulu, itung2 untuk 
refreshing. It is open wide for correction when necessary.

Salam,
Habash, temannya Mas Sugeng dulu!
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id
Date: Mon, 13 Sep 2010 21:54:38 
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Yth. Abah Yanto dan Ibu Sri,

Yang jelas berita gunung Sinabung masuk dalam majalah TIME edisi 13 Sept 
lengkap dng foto gunung api dengan asap putih yang mengepul dari kawahnya 
sedangkan bagian kaki gunung nampak bongkah-2 batuan.
Ngomong-2 kalau gunung Merapi di Jateng meletus sering dijumpai adanya wedhus 
gembel (istilah penduduk setempat) yaitu awan putih dengan temperatus +/- 600 
C yang melayang-layang ditiup angin. Kalau awan ini menyapu ladang maka 
hanguslah semua tanaman dis ini. Konon misteri wedhus gembel ini hanya ada di 
Merapi.
Mohon dapat dijelaskan.

Trimakasih,
Sugeng



-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: Mon 9/13/2010 8:44 PM
To: iagi-net
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
 



 Sdr Sri

    Terima kasih
informasinya, sangat bermanfat bagi oang tua yang sudah lama meniggalkan
kuliah vulkanomog.

 si Abah

   
Adanya rekaohan pada puncak gunung api yang dibentuk oleh faktor
deflasi
 dan
 inflasi magmatik, memungkinkan untuk
terjadinya infiltrasi airtanah
 (airtanah
 dapat berasal
dari infiltrasi air hujan) ke dalam tubuh magma. Kita tahu

bahwa
 meskipun gunung Sinabung merupakan gunung api Tipe B,
namun di bawahnya
 masih
 ada aktivitas magmatik yang
ditandai dengan adanya sulfatara dan fomarola
 aktif.

Besarnya air infiltrasi ke dalam tubuh magmatik dibandingkan dengan
sumber
 magma
 yang memanaskannya hingga menguapkannya
sangat jauh lebih kecil. Makin
 besar
 tingkat
infiltrasi, makin besar pula pembentukan uapnya, serta makin besar
 pula
 penambahan tekanan erupsi. Memang benar, untuk
membentuk tekanan freatik
 diperlukan waktu yang sangat lama;
Gunung Tambora membutuhkan waktu ribuan
 tahun, Gunung Krakatau
membutuhkan waktu 600 tahun, dan tidak menutup
 kemungkinan
Gunung Sinabung pun yang sudah 400 tahun tidak aktif secara

eksplosif dapat terjadi pula. Makin lama wakti inaktifnya, makin besar
 kemungkinan erupsi eksplosifnya.
 
 Lamanya waktu
inaktif suatu gunung api, juga dapat menimbulkan pemisahan

magmatik oleh proses crystal settling, dari yang bersifat

basaltik-andesitik
 (paling bawah), kemudian bersifat
andesitik-dasitik (karena pengurangan
 unsur
 mineral
mafik) hingga dasitik-riolitik (bisa saja dijumpai di Sumatera)

dan yang
 paling atas adalah busa magma yang dibentuk oleh
campuran uap (airtanah)
 dengan
 permukaan tubuh magma.
Pada kondisi ini air tidak akan berbentuk fluida,
 tetapi
 secara keseluruhan dalam bentuk uap (steam). nah, uap inilah
yang
 membentuk
 tekanan erupsi, jika volumenya sangat
besar maka dapat menimbulkan erupsi
 yang
 bersifat
sangat eksplosif.
 
 OK. ntar dilanjutkan lagi, mau
sholat maghrib dulu. Wallahualam bisssawab.
 
  Salam
 
 
 Sri Mulyaningsih
 
 
 
 - Original Message 

From: Yoga
Negara yneg...@caledon.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wed, September 8, 2010 7:06:25 AM
 Subject: 

Re: Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

2010-09-14 Terurut Topik git sulistiono
Indonesia adalah negara yg memiliki gunungapi aktif terbanyak di dunia. 
Penyebarannya merata di seluruh Nusantara kecuali di Kalimantan dan tanah 
Papua. Sudah selayaknya setiap geolog Indonesia memiliki pengetahuan 
kegunungapian yang cukup kuat sehingga kapan saja ada fenomena volkanik yg 
terjadi dan ada tetangga yang bertanya geolog tersebut dapat memberi jawaban yg 
cukup mendalam dan tidak asal bunyi, sebab kita adalah putra2 tanah volkanik. 
Dari pengamatan saya, banyak geolog profesional kita (termasuk saya) yang 
wawasan kegunungapiannya hanya sedikit di atas masyarakat awam. Saya kira ada 
yg salah dengan pendidikan geologi di negeri kita sehingga fenomena geologi yg 
amat penting ini diabaikan oleh orang2 yg justru khusus menggeluti masalah2 
kebumian (di sini jelas faktor fulus berbicara, cabang2 ilmu geologi 
diklasifikaskan menjadi dua golongan: basah dan kering). Masih banyak geolog 
Indonesia yg tidak 'ngeh' bahwa letusan Toba adalah salah satu kejadian 
volkanik terhebat dalam sejarah plsnet bumi.

Saat ini salah satu kursus volkanologi yang bergengsi di kawasan Asia Pasifik 
justru diadakan di Australia, negara tanpa gunungapi aktif, lengkap dengan 
ekskursi lapangan di daerah Merimbula di mana sekuen batuan volkanik umur Devon 
tersingkap. Pengajarnya ahli2 volkanologi dari Monash University. 
Menurut saya kita jelas2 telah kecolongan. Seharusnya Indonesia menjadi salah 
aatu kiblat volkanologi di dunia, dengan laboratorium alam yg hebat2, bukan 
sekadar dikenal sebagai lokasi terjadinya 3 fenomena volkanik terhebat dalam 
sejarah (Toba, Krakatau, Tambora).

salam
Prianggito


--- On Tue, 14/9/10, Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id wrote:

 From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id
 Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Received: Tuesday, 14 September, 2010, 5:58 PM
 Mas Fajri,
 Trimakasih atas penjelasannya yang rinci, ternyata dalam
 ilmu gunung api
 yang sepertinya hanya itu-itu saja ternyata mengandung
 banyak misteri. 
 Jadi Ibu Bumi
 kita ini bukanlah benda mati yang diam tetapi benda hidup
 yang selalu 
 bergerak
 secara dinamis. Saya suka berpikir, kenapa gunung di Hawaii
 selalu 
 mengalirkan
 lelehan lava pijar, sementara gunung-2 yang lain
 menyemburkan abu panas atau 
 air
 panas serta bahan volkanik lainnya. Khusus gunung Merapi,
 muntahan pasirnya 
 dapat
 memberi nafkah kepada banyak penambang pasir sepanjang
 waktu
 
 Salam hangat,
 Sugeng
 (sejak dulu saya selalu dapat menikmati kegagahan Merapi
 dan Merbabu dari 
 sawah
 di desa saya, khususnya di pagi hari, 1980 saya berhasil
 sampi di bibir 
 kepundannya...).
 
 - Original Message - 
 From: Muhammad Walfajri walfa...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, September 13, 2010 11:04 PM
 Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
 
 
 Pak Sugeng yth,
 
 Wedhus Gembel (awan panas) adalah merupakan salah satu dari
 jenis
 pyroclastic rock yg dimuntahkan oleh gunung api. Awan
 panas ini bisa
 berupa awan panas aliran (pyroclastic flow), awan panas
 hembusan
 (pyroclastic surge) dan awan panas jatuhan (pyroclastic
 fall).
 
 *Pyroclastic flow* adalah batuan piroklastik yang material
 penyusunnya
 tertransport melalui permukaan tanah dengan cara mengalir
 (flow). Biasanya
 antar fragmen dalam batuan jenis ini membentuk ikatan
 terbuka, hampir tidak
 terjadi kontak antar fragmen. Awan panas aliran ini 
 mengalir turun dan
 akhirnya mengendap di dalam dan di sekitar sungai dan
 lembah.
 
 *Pyroclastic surge* adalah batuan piroklastik yang material
 penyusunnya
 tertransport melalui permukaan tanah tetapi terjadi proses
 spin
 (menggelinding atau berputar) sehingga akibat proses spin
 ini, material
 penyusunnya cenderung membulat (rounded).
 
 *Pyroclastic fall* adalah batuan piroklastik yang material
 penyusunnya
 tertransport melalui udara (terbang). Sehingga dapat
 diasumsikan bahwa
 material penyusun batuan piroklastik jenis ini adalah
 material yang ringan
 semisal material debu vulkanik.
 
 Bagaimana membedakan antara *pyroclastic surge* dengan
 *pyroclastic flow*?
 Bentuk fragmen *pyroclastic surge* cenderung membulat
 (*rounded*) sedangkan
 *pyroclastic flow* cenderung menyudut (*edge*).
 
 Utk Gunung Merapi, Wedhus Gembel ini termasuk ke dalam
 kategori *Pyroclastic
 flow. *Fenomena wedhus gembel ini tidak hanya milik
 Merapi, Gunung St.
 Helens dengan letusannya yg terkenal thn 1980 (memakan
 korban ahli
 vulkanologi yg sedang memonitor letusan tsb - kalau tidak
 salah terkena
 directed blast, salah satu jenis pyroclastic rock yg lain)
 dan Gn . Pinatubo
 juga mempunyai fenomena awan panas seperti ini.
 Itulah sedikit penelusuran utk mengingat kembali kuliah
 Vulkanologi dari
 Dosen2 dari Direktorat Vulkanologi dulu (terima kasih
 kepada guru2 kami
 Prof. Adjat Sudradjat, Dr. A.D. Wirakusumah  Ir. Igan
 Sutawijaya, MSc.,
 semoga Allah senantiasa membalas dgn pahala yg berlimpah
 atas ilmu yg telah
 bapak2 berikan).
 

Bls: [iagi-net-l] Peta Geologi Indonesia

2010-09-14 Terurut Topik ipranto wignyowinoto
Ada Pak peta geologi yang dibuat oleh belanda yang mulai dari tahun 1800 an 
malah, sekarang baru saya scan semua peta petanya. Bahkan banyak juga peta peta 
yang rinci kalo daerahnya ada nilai ekonomisnya.
 
Ip

--- Pada Sel, 14/9/10, herman.dar...@shell.com herman.dar...@shell.com 
menulis:


Dari: herman.dar...@shell.com herman.dar...@shell.com
Judul: [iagi-net-l] Peta Geologi Indonesia
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 14 September, 2010, 6:28 PM


Kemarin saya coba cari peta geologi Indonesia di Google, dan saya
mendapatkan digital file dari peta geologi Indonesia bagian barat yang
dibuat oleh The Geographical Society of Japan, tahun 1932.  Kualitas
peta berwarna ini sangat bagus, paling tidak untuk saat itu. Tentunya
peta ini dibuat sebelum R. W. Van Bemmelen 1949, yang semuanya
hitam-putih.



Timbul pertanyaan saya, siapa saja yang pernah membuat peta geologi
Indonesia secara regional? 



Saya kebetulan punya koleksi peta BEICIP Franlab yang dibuat sekitar
tahun 1980an dengan kwalitas yang bagus pula. Cocoknya peta ini
digantung di dinding. Apakah Direktorat Geologi punya peta serupa ini?



Kalau ada teman-teman yang pernah lihat peta geologi Indonesia regional
yang bagus, bisa tolong beri tahu saya? Lebih bagus lagi kalau ada
digital file-nya.



Herman







[iagi-net-l] Butuh wellsite geologist

2010-09-14 Terurut Topik Sad Agus
Rekan2,

 

Saya membutuhkan SEGERA bantuan satu (1) orang wellsite geologist
berpengalaman (minimal 5 tahun) untuk membantu saya dalam pemboran sumur
eksplorasi di lokasi Brunei Darussalam.

1.  Perkiraan hari kerja selama 2 minggu, berangkat akhir bulan
September 2010 atau awal Oktober 2010.
2.  Upah harian dalam US Dollar, silahkan negosiasi sendiri dengan pihak
user (akan diberi tahu selanjutnya setelah ada konfirmasi kesediaan nya).
3.  Mengirimkan CV ke email japri saya (sada...@gmail.com).
4.  Mempunyai passport yg masih berlaku.
5.  Nantinya akan bekerja bersama saya sebagai partner di wellsite.

Mudah2an ada yg dapat membantu saya.

 

Salam,

 

Sad Agus

Wellsite Geologist Consultant

Email: sada...@gmail.com

Web:  http://sadagus.com/ http://sadagus.com

Mobile: +62 8121027857

 



Bls: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] Membangkitkan Kembali Teori Undasi (van Bemmelen, 1927-1977)

2010-09-14 Terurut Topik Awang Satyana
Vicki,

Gambar2 yang diinginkan saya lampirkan dalam milis Geo-Unpad karena bisa 
menerima lampiran, bila tidak bisa diterima, akan saya kirim via japri.

Memang van Bemmelen mengemas teori undasinya dalam kemasan geonomy, yang 
bukan sekedar geologi, sebab geonomy melibatkan seluruh aspek geologi, fisika 
dan kimia planet Bumi. Jadi yang Vicki sebutkan benar, yaitu semuanya 
berhubungan dengan penyeimbangan fisika-kimia.

Saya mempelajari edisi pertama teori undasi van Bemmelen tahun 1931  1932 
(Magma-und Krusten-Undationen: VIe Natuurwetensch. Congres. Bandung September 
1931;  Uber die moglichen Ursachen der Undationen der Erdkruste: Roy. 
Academie. Sci. Amsterdam Proc.1932), sebelum van Bemmelen memodifikasinya 
secara signifikan pada tahun 1970-an dengan masuknya teori tektonik lempeng. 

Di kedua publikasi itu, van Bemmelen memuat filosofi geonomy undasi. 
Ringkasannya adalah bahwa dalam mempelajari perkembangan kerak Bumi, kita dapat 
membedakan dua proses yang mengganggu keseimbangan di kerak Bumi, yaitu proses 
equilibrioturbal (bhs. Latin 'turbare' -mengganggu) dan reaksi 
equilibriopetal (bhs Latin 'petere' - berjuang melawannya). Bila 
equilibrioturbal mengganggu keseimbangan, maka equilibriopetal melakukan 
penyeimbangan (readjustment) keseimbangan yang terganggu. Ini sebenarnya 
hanyalah mengikuti Hukum Newton ke-2 : aksi-reaksi.

Di kerak Bumi terdapat dua jenis keseimbangan - a. keseimbangan fisiko-kimia 
antara komponen-komponen yang bergantung kepada komposisi kimia, temperatur dan 
tekanan di kerak Bumi; dan b. keseimbangan gayaberat (stabilitas gayaberat). 
Ketika keseimbangan rigiditas kerak bumi terganggu oleh bergeraknya dan naiknya 
magma yang terjadi karena keseimbangan fisik--kimia terganggu, maka reaksinya 
adalah berupa penyeimbangan gayaberat dalam bentuk deformasi. 

Naiknya magma yang mempengaruhi deformasi, van Bemmelen menyebutnya sebagai 
astenolith, istilah yang diusulkan oleh Willis (1929) - Metamorphic Orogeny, 
GSA Bull, 40, 557-558.  Astenolith adalah material panas dan ringan di 
astenosfer yang naik ke atas lalu akan mengyebabkan deformasi sebagai respon 
stabilitas gayaberat. Haarman (1930), pencetus Die Oszillations-Theorie, yang 
juga menginspirasi van Bemmelen, menyebutkan bahwa naiknya astenolith itu 
sebagai vertical uplift (primari tectogenesis), sedangkan deformasi berikutnya 
dalam bentuk gliding tectonics sebagai secondary tectogenesis.

Analisis saya tentang asal sruktur2 di Serayu Utara tak memasukkan astenolith 
uplift di Serayu Selatan sebab untuk itu saya harus punya data mantel 
tomography, tetapi bahwa ada astenolith di wilayah Serayu Selatan sangatlah 
mungkin sebab itu jalur Old Andesitic volcanism. Serayu Selatan terangkat 
sampai 2000 m lebih (modeling data gayaberat, berdasarkan nilai +110 mGal) 
dalam pemahaman saya adalah karena ia merupakan puncak segitiga apitan dua 
sesar mendatar besar. Bila ada astenolith di bawahnya sangatlah mungkin. Lalu 
ke utara, menuju Jawa Tengah utara terjadi subsudence yang sangat besar dengan 
data gayaberat sampai - 10 mGal. Maka, syarat suatu gravity sliding atau 
gliding tectonics telah dipenuhi, dan terjadilah thin-skinned deformation dari 
sebelah selatan Karang Kobar sampai ke selatan Brebes. Kita menyebutnya 
sekarang sebagai toe-thrusting. Memang yang disebutkan Vicki benar, vergency 
struktur akan selalu ke arah subsided, dan itu terjadi di
 Serayu Utara, bila ada yang vergency ke selatan, itu hanyalah backthrust-nya.

Sementara itu, van Bemmelen menyebutkan bahwa penyesaran Serayu Utara juga 
didorong oleh astenolith yang bermigrasi ke utara, dalam salah satu plate-nya 
(van Bemmelen, 1949, bukan di bukunya, tetapi salah satu dari 40 peta 
lebarnya), disebutkannya sebagai movement of crustal wave, sebenarnya itulah 
migrasi astenolith. Dalam teori tektonik lempeng, pergerakan 'astenolith' itu 
tak lain dari partial melting yang bergerak lebih ke arah benua akibat 
melandainya sudut Wadati-Benioff.

Demikian, buat saya, sangat menarik untuk melihat kembali semua asal struktur 
di Jawa. Ketika volkanisme, magmatisme, struktur dan konvergensi lempeng 
terjadi bersamaan di satu tempat di sepanjang Bogor-North Serayu-Kendeng-Selat 
Madura trough yang sangat memenuhi syarat kalau mau disebut suatu geosinklin 
terpenting di Indonesia, maka sangat perlu kita melihat lagi konsep2 lama dan 
baru, cek-recek, dan melakukan sintesis.

Saya akan memulainya dengan mempublikasikan beberapa kasus bahwa di Indonesia 
ada beberapa fenonema struktur yang sangat gravitational-tectonic origin, bukan 
lateral tectonic-origin (PIT IAGI Lombok November mendatang).

salam,
Awang


--- Pada Sel, 14/9/10, vicki amir vickirezkya...@yahoo.com menulis:

 Dari: vicki amir vickirezkya...@yahoo.com
 Judul: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] Membangkitkan Kembali 
 Teori Undasi (van Bemmelen,  1927-1977)
 Kepada: geo_un...@yahoogroups.com, iagi-net@iagi.or.id
 Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad 

Re: [iagi-net-l] Butuh wellsite geologist

2010-09-14 Terurut Topik Rendra A
Wah menggiurkan juga boss 
Powered by Randy Comm  BlackBerry®

-Original Message-
From: Sad Agus sada...@gmail.com
Date: Wed, 15 Sep 2010 10:46:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Butuh wellsite geologist
Rekan2,

 

Saya membutuhkan SEGERA bantuan satu (1) orang wellsite geologist
berpengalaman (minimal 5 tahun) untuk membantu saya dalam pemboran sumur
eksplorasi di lokasi Brunei Darussalam.

1.  Perkiraan hari kerja selama 2 minggu, berangkat akhir bulan
September 2010 atau awal Oktober 2010.
2.  Upah harian dalam US Dollar, silahkan negosiasi sendiri dengan pihak
user (akan diberi tahu selanjutnya setelah ada konfirmasi kesediaan nya).
3.  Mengirimkan CV ke email japri saya (sada...@gmail.com).
4.  Mempunyai passport yg masih berlaku.
5.  Nantinya akan bekerja bersama saya sebagai partner di wellsite.

Mudah2an ada yg dapat membantu saya.

 

Salam,

 

Sad Agus

Wellsite Geologist Consultant

Email: sada...@gmail.com

Web:  http://sadagus.com/ http://sadagus.com

Mobile: +62 8121027857