Re: [IAGI-net] [iagi-net-l] Bledug Kuwu, Ajisaka, dan Medang Kamulan: Kronik Sejarah, Legenda, d an Geologi

2011-01-05 Terurut Topik Awang Satyana
Natan,

Kata sebuah aksioma geometri, atas dua titik bisa dibangun satu garis lurus. 
Antara Lusi mv dan Socah mv, karena merupakan representasi dua titik di atas 
permukaan Bumi, maka akan selalu membentuk garis lurus, atau kelurusan, 
berdasarkan aksioma geometri.

Tetapi, kelurusan dalam geologi bukanlah aksioma, melainkan mencerminkan 
sesuatu yang lain di bawah, dalam hal ini mencerminkan keberadaan sesar besar. 
Kelurusan Lusi dan Socah tak dibangun oleh dua titik itu, tetapi oleh 
titik-titik lain mud vocanoes di antaranya, yaitu, a.l.: Kalang Anyar, 
Pulungan, Gunung Anyar, juga sebuah rembesan minyak. Lusi-Kalang 
Anyar-Pulungan-rembesan minyak-Gunung Anyar-Socah-Tasek Bujel (dua yang 
terakhir di Kabupaten Bangkalan Madura) membentuk kelurusan sekitar 30 deg NE.

Kelurusan itu, seperti diintepretasikan, diduduki oleh Sesar Watukosek, sebuah 
sesar mendatar besar di Jawa Timur-Madura. Yang namanya sesar mendatar, ia tak 
pernah membentuk satu bidang sesar, tetapi ia banyak percabangannya, 
splays-nya; inilah yang menyebabkan kadang-kadang kelurusan itu tergeser ke 
kanan atau ke kiri, bergantung kepada relays of deformation-nya, bisa 
right-stepping atau left-stepping. Tetapi secara aerial view, geologists tahu 
bahwa itu sebuah kelurusan.

Gunung Socah-Tasek Bujel terletak sekitar 12 km di sebelah timur Arosbaya atau 
sekitar 20 km di sebelah timurlaut Bangkalan.

salam,
Awang

--- Pada Kam, 6/1/11, Nataniel Mangiwa  menulis:

> Dari: Nataniel Mangiwa 
> Judul: Re: [IAGI-net] [iagi-net-l] Bledug Kuwu, Ajisaka, dan Medang Kamulan: 
> Kronik Sejarah, Legenda, d an Geologi
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Kamis, 6 Januari, 2011, 1:45 PM
> Pak Awang,
> 
> Mumpung sedang menyinggung gununglumpur, ada satu
> pertanyaan saya
> mengenai kelurusan Lusi dengan gununglumpur Socah. Saya
> sempat
> melihat-lihat di peta, sepertinya antara Lusi MV dengan
> Socah MV tidak
> pada 1 tren kelurusan yang sama (mungkin saja saya yang
> salah).
> Kuncinya adalah karena saya tidak tahu dimana kah letak nya
> Socah MV
> tersebut?
> 
> Jika Pak Awang dapat menyebutkan letaknya, mungkin di
> sebelah
> barat/timur/utara/selatan atau berapa kilometer dari
> Bangkalan, atau
> Socah, atau Keleyan.
> 
> Just curios saja..
> 
> Thnks,
> Natan
> 
> 2010/12/30 Awang Satyana :
> > Di milis ini, kita pernah mendiskusikan kapan Bledug
> Kuwu, letusan gununglumpur di Kabupaten Grobogan, Jawa
> Tengah, dimulai. Lumpur yang keluar bisa dianalisis umurnya
> bila lumpur itu mengandung fosil. Peter Lunt, stratigrapher
> ex Coparex & Lundin, yang rajin meneliti Jawa, pernah
> menginformasikan bahwa lumpur Bledug Kuwu tak mengandung
> fosil, nannofosil pun tidak, mungkin disebabkan
> lingkungannya yang asam, katanya. Ini berbeda dengan
> kandungan fosil LUSI yang berlimpah yang menunjukkan umur
> Pliosen, seperti pernah dipresentasikan Pak Adi Kadar
> (2007), stratigrapher Lapindo saat itu.
> >
> > Masalahnya adalah bukan umur lumpur yang keluar,
> tetapi kapan kejadian Bledug Kuwu. Informasi tentang ini
> barangkali akan berguna untuk mengetahui masa hidup
> gununglumpur.
> >
> > Sebuah penampang seismik yang surveinya dilakukan
> Pertamina di Kecamatan Kradenan, tempat Bledug Kuwu dan
> rekan2nya gununglumpur lain bersemayam, barangkali bisa
> membantu. Kebetulan, semua lapisan/horizon seismik di area
> ini menunjukkan diapirisme dengan rim synclines sampai ke
> permukaan yang berakhir dengan gununglumpur di permukaan.
> Dari penampang ini, barangkali kita bisa menduga bahwa
> Bledug Kuwu terjadi pada Kala Holosen. Tetapi, Kala Holosen
> dimulai 10.000 tahun yang lalu, lalu tepatnya kapan Bledug
> Kuwu terjadi. Seperti LUSI, misalnya, kita tahu ia lahir
> pada 29 Mei 2006. Gunung-gununglumpur lain saudara-saudara
> LUSI di sebelah timurnya sampai ke Madura, adalah
> gununglumpur tua juga, kita tak tahu pasti kapan
> kejadiannya.
> >
> > Sebuah gununglumpur lain yang masih suka meleleh dan
> mengeluarkan gas di sebelah timurlaut LUSI, di sekitarnya
> terdapat candi dari bata merah yang menurut penelitian
> dibangun pada zaman Majapahit. Candi itu diberi nama Candi
> Tawang Alun, katanya berasal dari kata-kata "memandang
> alun/gelombang". Gelombang apa yang dilihat, gelombang laut
> Selat Madura dari jauh, atau gelombang telaga gununglumpur
> seperti LUSI sekarang ? Menjadi pertanyaan, apakah bahan
> bata merah candi itu dibuat dari lumpur gununglumpur?
> Penelitian mimeralogi lempung menggunakan X-ray diffraction
> antara lumpur dan bata merah candi kiranya dapat menjawab
> hal ini. Masalah kapan kejadian gununglumpur ini belum
> terpecahkan.
> >
> > Kembali ke Bledug Kuwu, bagaimana kiranya kita bisa
> mendekati umur kejadiannya? Saya merasa ia bisa didekati
> dengan kronik sejarah atau juga dengan legenda. Untuk
> keperluan itu, sambil menyelidiki secara umum gejala
> gununglumpur Bledug Kuwu, saya pada bulan November 2010 yang
> lalu melakukan penyelidikan lapangan di sana termasuk
> mencari informasi dari orang-orang yang tin

Re: [IAGI-net] [iagi-net-l] Bledug Kuwu, Ajisaka, dan Medang Kamulan: Kronik Sejarah, Legenda, d an Geologi

2011-01-05 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Pak Awang,

Mumpung sedang menyinggung gununglumpur, ada satu pertanyaan saya
mengenai kelurusan Lusi dengan gununglumpur Socah. Saya sempat
melihat-lihat di peta, sepertinya antara Lusi MV dengan Socah MV tidak
pada 1 tren kelurusan yang sama (mungkin saja saya yang salah).
Kuncinya adalah karena saya tidak tahu dimana kah letak nya Socah MV
tersebut?

Jika Pak Awang dapat menyebutkan letaknya, mungkin di sebelah
barat/timur/utara/selatan atau berapa kilometer dari Bangkalan, atau
Socah, atau Keleyan.

Just curios saja..

Thnks,
Natan

2010/12/30 Awang Satyana :
> Di milis ini, kita pernah mendiskusikan kapan Bledug Kuwu, letusan 
> gununglumpur di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dimulai. Lumpur yang keluar 
> bisa dianalisis umurnya bila lumpur itu mengandung fosil. Peter Lunt, 
> stratigrapher ex Coparex & Lundin, yang rajin meneliti Jawa, pernah 
> menginformasikan bahwa lumpur Bledug Kuwu tak mengandung fosil, nannofosil 
> pun tidak, mungkin disebabkan lingkungannya yang asam, katanya. Ini berbeda 
> dengan kandungan fosil LUSI yang berlimpah yang menunjukkan umur Pliosen, 
> seperti pernah dipresentasikan Pak Adi Kadar (2007), stratigrapher Lapindo 
> saat itu.
>
> Masalahnya adalah bukan umur lumpur yang keluar, tetapi kapan kejadian Bledug 
> Kuwu. Informasi tentang ini barangkali akan berguna untuk mengetahui masa 
> hidup gununglumpur.
>
> Sebuah penampang seismik yang surveinya dilakukan Pertamina di Kecamatan 
> Kradenan, tempat Bledug Kuwu dan rekan2nya gununglumpur lain bersemayam, 
> barangkali bisa membantu. Kebetulan, semua lapisan/horizon seismik di area 
> ini menunjukkan diapirisme dengan rim synclines sampai ke permukaan yang 
> berakhir dengan gununglumpur di permukaan. Dari penampang ini, barangkali 
> kita bisa menduga bahwa Bledug Kuwu terjadi pada Kala Holosen. Tetapi, Kala 
> Holosen dimulai 10.000 tahun yang lalu, lalu tepatnya kapan Bledug Kuwu 
> terjadi. Seperti LUSI, misalnya, kita tahu ia lahir pada 29 Mei 2006. 
> Gunung-gununglumpur lain saudara-saudara LUSI di sebelah timurnya sampai ke 
> Madura, adalah gununglumpur tua juga, kita tak tahu pasti kapan kejadiannya.
>
> Sebuah gununglumpur lain yang masih suka meleleh dan mengeluarkan gas di 
> sebelah timurlaut LUSI, di sekitarnya terdapat candi dari bata merah yang 
> menurut penelitian dibangun pada zaman Majapahit. Candi itu diberi nama Candi 
> Tawang Alun, katanya berasal dari kata-kata "memandang alun/gelombang". 
> Gelombang apa yang dilihat, gelombang laut Selat Madura dari jauh, atau 
> gelombang telaga gununglumpur seperti LUSI sekarang ? Menjadi pertanyaan, 
> apakah bahan bata merah candi itu dibuat dari lumpur gununglumpur? Penelitian 
> mimeralogi lempung menggunakan X-ray diffraction antara lumpur dan bata merah 
> candi kiranya dapat menjawab hal ini. Masalah kapan kejadian gununglumpur ini 
> belum terpecahkan.
>
> Kembali ke Bledug Kuwu, bagaimana kiranya kita bisa mendekati umur 
> kejadiannya? Saya merasa ia bisa didekati dengan kronik sejarah atau juga 
> dengan legenda. Untuk keperluan itu, sambil menyelidiki secara umum gejala 
> gununglumpur Bledug Kuwu, saya pada bulan November 2010 yang lalu melakukan 
> penyelidikan lapangan di sana termasuk mencari informasi dari orang-orang 
> yang tinggal di sekitar Bledug Kuwu.
>
> Bledug Kuwu berlokasi di Desa Kuwu (karena itu namanya Bledug Kuwu), 
> Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Luas area Bledug Kuwu 
> sekitar 45 hektare, terletak di ketinggian 53 mdpl. Di depan pintu masuk area 
> Bledug Kuwu ada patung seorang tokoh legenda Jawa "Ajisaka". Apa hubungan 
> Ajisaka dengan Bledug Kuwu ? Inilah kiranya salah satu kunci ke arah 
> kronologi Bledug Kuwu - menurut hemat saya.
>
> Letusan lumpur terbesar di Bledug Kuwu dinamai "Joko Tuwo" yang meledak 
> secara periodik sekitar 15 detik sekali, cukup keras bunyinya, dengan 
> lemparan lumpur sekitar 5-10 meter ke udara yang kemudian jatuh ke 
> sekelilingnya sampai sejauh diameter 10 meter. Kandungan gas metana yang 
> membuatnya meledak. Gas CO2 dan H2S dilaporkan dibawa juga. Di beberapa titik 
> letusan yang lebih kecil (a.l. yang dinamai Roro Denok), terjadi 
> letusan-letusan lain yang bunyinya lebih lemah dengan lemparan lumpur ke 
> udara yang lebih rendah dan lemparan lumpur sekitar 1-2 meter keluar dari 
> titiknya. Frekuensi letusan Joko Tuwo sekitar 4-5 kali/menit,  sementara 
> letusan yang lebih kecil bisa sampai 10 kali/menit. Temperatur lumpur dari 
> Joko Tuwo sekitar 30 C, jauh lebih dingin dibandingkan temperatur LUSI yang 
> pernah > 100 C, walaupun saat ini telah menurun ke sekitar 60-75 C.
>
> Keluar dari pusat letusan lumpur itu adalah parit-parit kecil berisi air dan 
> lumpur yang mengalir menjauhi pusat letusan. Saya mencicipi air yang mengalir 
> dan rasanya asin. Dari ceruk-ceruk itulah para petani garam di area ini telah 
> ratusan tahun mengolah garam 'bleng', air lumpur, dan air belerang. 
> Kemasyhuran rasa garam 'bleng' dari Bledug Kuwu telah tercatat d