Re: [iagi-net-l] Overpressure in Indonesia's sedimentary basins

2011-06-28 Terurut Topik Agus Mochamad Ramdhan
Mas Ferdy, sangat-sangat welcome, mas... Ditunggu di kampus kalo gitu... Atau 
tertarik sekalian S-3?

Salam,
Agus

On Tue Jun 28th, 2011 3:26 AM PDT kartiko samodro wrote:

>Mas Agus, kalau ikutan jadi peneliti tapi bukan sponsor boleh enggak ?
>
>On 6/28/11, Agus Mochamad Ramdhan  wrote:
>> Mas Bowo dan Ferdi,
>>
>> Thread-nya saya ubah jadi ‘overpressure in Indonesia’s sedimentary basins’
>> ya, sekalian promosi riset kami nih, hehehe.
>>
>> Mengenai overpressure di Lower Kutai Basin (LKB), ini kami kirimkan abstract
>> dari paper kami yang akan diterbitkan kira-kira September ini di AAPG
>> Bulletin. Sebagai acknowledgement, penulisan paper ini (termasuk PhD
>> studentship saya), disponsori oleh Total E&P Indonesie: Terima kasih!
>>
>>
>> Overpressure and shale compaction in the Lower Kutai Basin, Indonesia – a
>> radical reappraisal
>> Agus M. Ramdhan1* and Neil R. Goulty1
>> 1Department of Earth Sciences, Durham University, South Road, Durham DH1
>> 3LE, UK.
>> *Present address: Department of Geology, Institut Teknologi Bandung, Jl.
>> Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia. Corresponding author (e-mail:
>> agu...@gc.itb.ac.id)
>>
>> ABSTRACT
>>
>> Lateral drainage and high temperatures in the shelfal area of the Lower
>> Kutai Basin provide an exceptional opportunity to study compaction of
>> Miocene shales and overpressure generation. Previous workers agreed that the
>> principal mechanism of overpressure generation is disequilibrium compaction,
>> but sonic and resistivity logs in several fields display reversals at a
>> transition zone into high overpressure, indicating that overpressure is
>> generated by unloading processes. The transition zone coincides with the
>> vitrinite reflectance threshold for gas generation. Extreme overpressures in
>> some wells are associated with reversals on density logs too, interpreted to
>> result from cracks opening.
>>
>> The density–depth trends through the shales are similar in all wells and
>> independent of overpressure until extreme overpressures are encountered.
>> This observation strongly suggests that porosity reduction is controlled by
>> chemical compaction and that cementation has caused the shales to become
>> overcompacted, relative to the prevailing effective stress, at burial depths
>> of ~3 km where the top of overpressure is encountered. Hence, the Lower
>> Kutai Basin contains a unique reported example, to date, of a Neogene
>> succession in which high overpressures are generated by unloading processes
>> with no contribution from disequilibrium compaction.
>>
>> Density logs from the Peciko Field have been used to derive the empirical
>> porosity–depth trend for shales in the depth range 6000–15,000 ft (1800–4600
>> m), where z is depth in thousands of feet. The corresponding temperatures
>> range is 85–170°C, so this compaction curve applies for shales in the
>> chemical compaction regime where no discrete smectite is present.
>>
>>
>> Intinya memang kira-kira bahwa overpressure di LKB tidak disebabkan oleh
>> undercompaction atau disequilibrium compaction (atau kita bisa sebut loading
>> mechanism karena berhubungan dengan penambahan vertical load/sedimentation).
>> Kami menduga penyebabnya adalah unloading (un-related-to loading).
>> Kesimpulan kami ini cukup mengejutkan banyak peneliti yang mendalami
>> overpressure. Mereka bertanya: “how come? You have ‘young’ sedimentary
>> basin, undergoing moderate sedimentation rate, yet the overpressure is not
>> caused by disequilibrium compaction?” Kami jawab, ya memang kami tidak
>> menemukan sama sekali bukti disequilibrium compaction (porosity preservation
>> at overpressure section). Malahan, kami menemukan bahwa sedimen di
>> overpressured section adalah overcompacted instead of undercompacted. Kami
>> tantang balik: coba tunjukkan satu cekungan sedimen di dunia, dimana
>> cekungan tersebut relatif muda (Neogen kurang lebih), kemudian masih aktif
>> mengalami
>>  sedimentasi, dan overpressure bukan disebabkan oleh disequilibrium
>> compaction. Cekungan yang seperti ini sepertinya tidak ada di dunia
>> (setidaknya sampai saat ini), dan LKB mungkin sangat unik!
>>
>> Kami menduga salah satu penyebab unloading yang utama di LKB adalah gas
>> generation (kerogen to gas transformation). Penyebab lainnya kemungkinan
>> adalah clay diagenesis (sebagai contoh transformasi illite jadi kaolinite).
>> Hal ini masih terus kami teliti. Sebagai catatan, riset kami sebelumnya ini
>> tidak mencakup deep-water Kutai Basin. Kami ingin sekali me-riset daerah
>> ini, karena bisa jadi salah satu contoh klasik overpressure di deep water.
>> Berminat mensponsori? Hehehe…
>>
>> Proses unloading overpressuring ini terutama dikontrol oleh temperatur,
>> sehingga kami berhipotesis bahwa karena LKB ini dapat digolongkan sebagai
>> ‘warm basin’ melihat thermal gradient-nya, maka proses-proses unloading
>> sangat mungkin terjadi. Sebagai lanjutannya, kami berhipotesis juga bahwa di
>> cekungan-cekungan sedimen lain di Ind

Re: [iagi-net-l] Overpressure in Indonesia's sedimentary basins

2011-06-28 Terurut Topik Agus Mochamad Ramdhan
Mas Ferdy, sangat-sangat welcome, mas... Ditunggu di kampus kalo gitu... Atau 
tertarik sekalian S-3?

Salam,
Agus

On Tue Jun 28th, 2011 3:26 AM PDT kartiko samodro wrote:

>Mas Agus, kalau ikutan jadi peneliti tapi bukan sponsor boleh enggak ?
>
>On 6/28/11, Agus Mochamad Ramdhan  wrote:
>> Mas Bowo dan Ferdi,
>>
>> Thread-nya saya ubah jadi ‘overpressure in Indonesia’s sedimentary basins’
>> ya, sekalian promosi riset kami nih, hehehe.
>>
>> Mengenai overpressure di Lower Kutai Basin (LKB), ini kami kirimkan abstract
>> dari paper kami yang akan diterbitkan kira-kira September ini di AAPG
>> Bulletin. Sebagai acknowledgement, penulisan paper ini (termasuk PhD
>> studentship saya), disponsori oleh Total E&P Indonesie: Terima kasih!
>>
>>
>> Overpressure and shale compaction in the Lower Kutai Basin, Indonesia – a
>> radical reappraisal
>> Agus M. Ramdhan1* and Neil R. Goulty1
>> 1Department of Earth Sciences, Durham University, South Road, Durham DH1
>> 3LE, UK.
>> *Present address: Department of Geology, Institut Teknologi Bandung, Jl.
>> Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia. Corresponding author (e-mail:
>> agu...@gc.itb.ac.id)
>>
>> ABSTRACT
>>
>> Lateral drainage and high temperatures in the shelfal area of the Lower
>> Kutai Basin provide an exceptional opportunity to study compaction of
>> Miocene shales and overpressure generation. Previous workers agreed that the
>> principal mechanism of overpressure generation is disequilibrium compaction,
>> but sonic and resistivity logs in several fields display reversals at a
>> transition zone into high overpressure, indicating that overpressure is
>> generated by unloading processes. The transition zone coincides with the
>> vitrinite reflectance threshold for gas generation. Extreme overpressures in
>> some wells are associated with reversals on density logs too, interpreted to
>> result from cracks opening.
>>
>> The density–depth trends through the shales are similar in all wells and
>> independent of overpressure until extreme overpressures are encountered.
>> This observation strongly suggests that porosity reduction is controlled by
>> chemical compaction and that cementation has caused the shales to become
>> overcompacted, relative to the prevailing effective stress, at burial depths
>> of ~3 km where the top of overpressure is encountered. Hence, the Lower
>> Kutai Basin contains a unique reported example, to date, of a Neogene
>> succession in which high overpressures are generated by unloading processes
>> with no contribution from disequilibrium compaction.
>>
>> Density logs from the Peciko Field have been used to derive the empirical
>> porosity–depth trend for shales in the depth range 6000–15,000 ft (1800–4600
>> m), where z is depth in thousands of feet. The corresponding temperatures
>> range is 85–170°C, so this compaction curve applies for shales in the
>> chemical compaction regime where no discrete smectite is present.
>>
>>
>> Intinya memang kira-kira bahwa overpressure di LKB tidak disebabkan oleh
>> undercompaction atau disequilibrium compaction (atau kita bisa sebut loading
>> mechanism karena berhubungan dengan penambahan vertical load/sedimentation).
>> Kami menduga penyebabnya adalah unloading (un-related-to loading).
>> Kesimpulan kami ini cukup mengejutkan banyak peneliti yang mendalami
>> overpressure. Mereka bertanya: “how come? You have ‘young’ sedimentary
>> basin, undergoing moderate sedimentation rate, yet the overpressure is not
>> caused by disequilibrium compaction?” Kami jawab, ya memang kami tidak
>> menemukan sama sekali bukti disequilibrium compaction (porosity preservation
>> at overpressure section). Malahan, kami menemukan bahwa sedimen di
>> overpressured section adalah overcompacted instead of undercompacted. Kami
>> tantang balik: coba tunjukkan satu cekungan sedimen di dunia, dimana
>> cekungan tersebut relatif muda (Neogen kurang lebih), kemudian masih aktif
>> mengalami
>>  sedimentasi, dan overpressure bukan disebabkan oleh disequilibrium
>> compaction. Cekungan yang seperti ini sepertinya tidak ada di dunia
>> (setidaknya sampai saat ini), dan LKB mungkin sangat unik!
>>
>> Kami menduga salah satu penyebab unloading yang utama di LKB adalah gas
>> generation (kerogen to gas transformation). Penyebab lainnya kemungkinan
>> adalah clay diagenesis (sebagai contoh transformasi illite jadi kaolinite).
>> Hal ini masih terus kami teliti. Sebagai catatan, riset kami sebelumnya ini
>> tidak mencakup deep-water Kutai Basin. Kami ingin sekali me-riset daerah
>> ini, karena bisa jadi salah satu contoh klasik overpressure di deep water.
>> Berminat mensponsori? Hehehe…
>>
>> Proses unloading overpressuring ini terutama dikontrol oleh temperatur,
>> sehingga kami berhipotesis bahwa karena LKB ini dapat digolongkan sebagai
>> ‘warm basin’ melihat thermal gradient-nya, maka proses-proses unloading
>> sangat mungkin terjadi. Sebagai lanjutannya, kami berhipotesis juga bahwa di
>> cekungan-cekungan sedimen lain di Ind

Re: [iagi-net-l] OOT- Untuk Moderator

2011-06-28 Terurut Topik AWY
Untung aku bukan moderator milis iagi, he... Kebayang sebentar ada yang minta 
si-x di-exclude, kemudian yg laennya muji2, he...
Bentar2 ada yg minta di-xclude, trs comment unix lagi, yg laen nanggepin lg 
dst...dst...


Salam senyum :),
Argo
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Tius Sinyal" 
Date: Wed, 29 Jun 2011 09:00:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] OOT- Untuk Moderator

Mbak Dini, 
 
Saya rasa permintaan maaf yang tulus yang sudah disampaikan sudah cukup
(saya salut lho mbak atas kebesaran hatinya) tanpa harus ada pemblokiran,
karena bagaimanapun juga aspek 'sentilan-sentilun' dari mbak Dini ini juga,
ada manfaatnya dari sisi behind the core/out of box, minimal
inspirasi/relaksasi untuk hal-2 kecil yang tidak terpikirkan, menurut hemat
saya lho, tapi mbak Dini pun harus bisa mengambil aspek 'pengelolaan &
penanggulangan potensi dampaknya' (sesuai aspek lingkungan & konservasi 
:-). 
Biarlah hal ini masuk dalam ketegori pembelajaran sepanjang masa bagi
siapapun juga, dalam hal communities-interaction dan juga Geologic Ethics &
Professionalism yang saya rasa sangat urgent dimiliki profesional apalagi
dengan berbagai kompetensi profesi yang penekanannya lebih ke aspek etika,
seperti halnya bagi competence-person, quality-person, dll. Saya rasa
mailing-list ini bisa berfungsi juga sebagai media pembelajaran-pembekalan
bagaimana beretika yang berkelanjutan (ethics sustainability), dimana
reaksi-koreksi dan responsif-perbaikan yang positif dapat dipetik &
dipelajari serta dikembangkan masing-2 oleh setiap netter, sehingga
mudah-2an dapat bermanfaat dalam aplikasinya di dunia kerja & kehidupan
sehari-2, khususnya hubungan 'koreksi kesalahan-permintaan maaf & tindakan
perbaikan', dan bukan hanya bersifat keilmuan semata.

Sekedar mengutif Fred L. Fox (CPG-AIPG), There exists a problem so massive
and overpowering, a problem that affects countless people and institutions
so
deeply, that most of us live our lives without thinking much about it.
Perhaps "that's life," but I don't think so, and I think that you might
agree.

Saya yakin semuanya dapat diselesaikan & happy-ending lah ... 
Terimakasih atas urun rembugnya.
  

Salam,

Tius_Sinyal
NPA-3794



-Original Message-
From: Dini [mailto:dini.ben...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, June 29, 2011 7:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] OOT- Untuk Moderator

Kepada Moderator yang saya hormati,

Melalui email ini, saya mohon bantuan untuk unsubscribe dari mailing list
IAGI ini,
Saya menyampaikan terimakasih, atas pembelajaran saya di mailing list ini.

Mohon dengan sangat untuk blok mlist saya. Saya akan kembali ke haluan
meneruskan Perjuangan lingkungan dan kemanusian di jalur lain.

Mohon maaf, jika ada kata kata yang tidak berkenan. Segala kebaikan
datangnya dari Allah, segala keburukan dari saya. Mohon maaf.

Silahkan lanjut untuk blokir email saya

Sent from my iPad 


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
---

RE: [iagi-net-l] OOT- Untuk Moderator

2011-06-28 Terurut Topik Tius Sinyal
Mbak Dini, 
 
Saya rasa permintaan maaf yang tulus yang sudah disampaikan sudah cukup
(saya salut lho mbak atas kebesaran hatinya) tanpa harus ada pemblokiran,
karena bagaimanapun juga aspek 'sentilan-sentilun' dari mbak Dini ini juga,
ada manfaatnya dari sisi behind the core/out of box, minimal
inspirasi/relaksasi untuk hal-2 kecil yang tidak terpikirkan, menurut hemat
saya lho, tapi mbak Dini pun harus bisa mengambil aspek 'pengelolaan &
penanggulangan potensi dampaknya' (sesuai aspek lingkungan & konservasi 
:-). 
Biarlah hal ini masuk dalam ketegori pembelajaran sepanjang masa bagi
siapapun juga, dalam hal communities-interaction dan juga Geologic Ethics &
Professionalism yang saya rasa sangat urgent dimiliki profesional apalagi
dengan berbagai kompetensi profesi yang penekanannya lebih ke aspek etika,
seperti halnya bagi competence-person, quality-person, dll. Saya rasa
mailing-list ini bisa berfungsi juga sebagai media pembelajaran-pembekalan
bagaimana beretika yang berkelanjutan (ethics sustainability), dimana
reaksi-koreksi dan responsif-perbaikan yang positif dapat dipetik &
dipelajari serta dikembangkan masing-2 oleh setiap netter, sehingga
mudah-2an dapat bermanfaat dalam aplikasinya di dunia kerja & kehidupan
sehari-2, khususnya hubungan 'koreksi kesalahan-permintaan maaf & tindakan
perbaikan', dan bukan hanya bersifat keilmuan semata.

Sekedar mengutif Fred L. Fox (CPG-AIPG), There exists a problem so massive
and overpowering, a problem that affects countless people and institutions
so
deeply, that most of us live our lives without thinking much about it.
Perhaps "that's life," but I don't think so, and I think that you might
agree.

Saya yakin semuanya dapat diselesaikan & happy-ending lah ... 
Terimakasih atas urun rembugnya.
  

Salam,

Tius_Sinyal
NPA-3794



-Original Message-
From: Dini [mailto:dini.ben...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, June 29, 2011 7:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] OOT- Untuk Moderator

Kepada Moderator yang saya hormati,

Melalui email ini, saya mohon bantuan untuk unsubscribe dari mailing list
IAGI ini,
Saya menyampaikan terimakasih, atas pembelajaran saya di mailing list ini.

Mohon dengan sangat untuk blok mlist saya. Saya akan kembali ke haluan
meneruskan Perjuangan lingkungan dan kemanusian di jalur lain.

Mohon maaf, jika ada kata kata yang tidak berkenan. Segala kebaikan
datangnya dari Allah, segala keburukan dari saya. Mohon maaf.

Silahkan lanjut untuk blokir email saya

Sent from my iPad 


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekeni

[iagi-net-l] OOT- Untuk Moderator

2011-06-28 Terurut Topik Dini
Kepada Moderator yang saya hormati,

Melalui email ini, saya mohon bantuan untuk unsubscribe dari mailing list IAGI 
ini,
Saya menyampaikan terimakasih, atas pembelajaran saya di mailing list ini.

Mohon dengan sangat untuk blok mlist saya. Saya akan kembali ke haluan 
meneruskan Perjuangan lingkungan dan kemanusian di jalur lain.

Mohon maaf, jika ada kata kata yang tidak berkenan. Segala kebaikan datangnya 
dari Allah, segala keburukan dari saya. Mohon maaf.

Silahkan lanjut untuk blokir email saya

Sent from my iPad 

PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Junk mails

2011-06-28 Terurut Topik Taufik Manan
Sepengetahuan saya, ada alternatif milis ini yang boleh membicarakan hal-hal
yang di luar "core" diskusi G&G, yaitu milis IAGI-OOT. Mungkin tidak semua
kita tahu ini. Ada baiknya kita gunakan milis sesuai peruntukannya dan tetap
menjaga kebebasan berpendapat yang sesuai bidang / milisnya.

Dalam beberapa milis, memang kadang ada diskusi yang keluar dari "rel"
diskusi yang seharusnya.namun kita sendirilah sebagai "filternya". Memang
ada etika bermilis dan admin nya, namun kedewasaan kita dalam berdiskusi
menjadi kontrol nyata jalannya diskusi dalam milis ini. Himbauan yang
mendidik atau tindakan khusus dari admin terhadap anggota milis, boleh
dilakukan bila memang diskusinya sudah sangat tendensius menyinggung norma
yang ada.

Jadi marilah kita secara bersama menjaga milis dengan bijaksana dan semuanya
tergantung sikap dan tindakan kita masing-masing.

Maaf bila ada yang kurang berkenan dan hanya urun rembug dari saya yang
khilaf.

Salam dari anggota milis yang bukan admin nya.



2011/6/28 rizfan hasnur 

> ternyata di forum besar sekelas IAGI masih ada aja oknum yang nge'junk'
> banyak ilmu yang saya dapatkan dari forum ini, tapi sayangnya masih ada
> beberapa email yang mungkin kurang tepat untuk di posting di forum ini.
> terkadang terkesan menggangu topik yang sedang dibicarakan. jadi kasian ada
> rekan2 lain yang menanggapi topik pembicaraan dengan serius. so.. ayo
> bersama sama menjaga kenyamanan agar forum IAGI ini banyak membawa manfaat
> bagi kita semua
>
> salam,
> Rizfan
> Geologists bau kencur
>
>
> Pada 28 Juni 2011 19:02, Danu Widhisiadji  menulis:
>
> Bu Vita,
>>
>> Menurut asas manfaat, saya termasuk yang tidak setuju jika diterapkan
>> sangsi "dikeluarkan" terhadap anggota milis yang dirasa menyimpang atau
>> nge'junk'.
>> Menjadi tugas berat moderator untuk memonitor aktifitas dan memberi
>> peringatan, akan tetapi apabila dijumpai adanya penyimpangan mungkin
>> tindakan yang paling tepat adalah 'Auto Banned' tidak bisa memposting email
>> tetapi tetap dapat menerima email.
>>
>> Salam,
>> Danu Widhisaidji
>>
>>
>>
>> --- On *Tue, 6/28/11, yudieiskan...@gmail.com 
>> *wrote:
>>
>>
>> From: yudieiskan...@gmail.com 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Junk mails
>>
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Date: Tuesday, June 28, 2011, 9:36 AM
>>
>> Sudah saatnya memang IAGI mempunyai Netiquette. Ini kompetensinya bos
>> Rovicky
>> Salam
>> Yudie
>>
>> Sent from my own
>> powered by ABC
>> --
>> *From: * Parvita Siregar 
>> *Date: *Tue, 28 Jun 2011 01:10:57 +
>> *To: *iagi-net@iagi.or.id
>> *ReplyTo: * 
>> *Subject: *[iagi-net-l] Junk mails
>>
>>  Ada aturan ndak di IAGI net kalau nge-junk diberikan peringatan atau
>> dikeluarkan dari milis?
>>
>>
>>
>> *Parvita *
>>
>>
>>
>>
>>
>> *From:* dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
>> *Sent:* Tuesday, June 28, 2011 6:46 AM
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>>
>>
>>
>> Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for
>> covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll do...
>>
>> I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight..
>>
>> Thank you all
>> Get up and stand up, get your right brother.
>>
>> Many thanks
>> Kind regard,
>> Dini
>>
>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>> Teruuusss...!
>>  --
>>
>> *From: *"Arya Nuhan" 
>>
>> *Date: *Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 +
>>
>> *To: *
>>
>> *ReplyTo: *
>>
>> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>>
>>
>>
>> Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa
>> nih.
>>
>> Salam, Nuhan
>>  --
>>
>> *From: *dini.ben...@yahoo.com
>>
>> *Date: *Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 +
>>
>> *To: *
>>
>> *ReplyTo: *
>>
>> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>>
>>
>>
>> Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah?
>>
>> Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak
>> ahli bumi juga bagian dari HanKam Nas
>>
>> Terimakasih Pak Arya atas informasinya.
>>
>> Wassalam,
>> Dini
>>
>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>> Teruuusss...!
>>  --
>>
>> *From: *Arya Nuhan 
>>
>> *Date: *Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 -0700 (PDT)
>>
>> *To: *iagi-net@iagi.or.id
>>
>> *ReplyTo: *
>>
>> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>>
>>
>>
>> Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market
>> leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar
>> 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap)
>> Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.
>>
>> Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan
>> tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel).
>> Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara la

Re: [iagi-net-l] Junk mails

2011-06-28 Terurut Topik rizfan hasnur
ternyata di forum besar sekelas IAGI masih ada aja oknum yang nge'junk'
banyak ilmu yang saya dapatkan dari forum ini, tapi sayangnya masih ada
beberapa email yang mungkin kurang tepat untuk di posting di forum ini.
terkadang terkesan menggangu topik yang sedang dibicarakan. jadi kasian ada
rekan2 lain yang menanggapi topik pembicaraan dengan serius. so.. ayo
bersama sama menjaga kenyamanan agar forum IAGI ini banyak membawa manfaat
bagi kita semua

salam,
Rizfan
Geologists bau kencur


Pada 28 Juni 2011 19:02, Danu Widhisiadji  menulis:

> Bu Vita,
>
> Menurut asas manfaat, saya termasuk yang tidak setuju jika diterapkan
> sangsi "dikeluarkan" terhadap anggota milis yang dirasa menyimpang atau
> nge'junk'.
> Menjadi tugas berat moderator untuk memonitor aktifitas dan memberi
> peringatan, akan tetapi apabila dijumpai adanya penyimpangan mungkin
> tindakan yang paling tepat adalah 'Auto Banned' tidak bisa memposting email
> tetapi tetap dapat menerima email.
>
> Salam,
> Danu Widhisaidji
>
>
>
> --- On *Tue, 6/28/11, yudieiskan...@gmail.com *wrote:
>
>
> From: yudieiskan...@gmail.com 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Junk mails
>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, June 28, 2011, 9:36 AM
>
> Sudah saatnya memang IAGI mempunyai Netiquette. Ini kompetensinya bos
> Rovicky
> Salam
> Yudie
>
> Sent from my own
> powered by ABC
> --
> *From: * Parvita Siregar 
> *Date: *Tue, 28 Jun 2011 01:10:57 +
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *[iagi-net-l] Junk mails
>
>  Ada aturan ndak di IAGI net kalau nge-junk diberikan peringatan atau
> dikeluarkan dari milis?
>
>
>
> *Parvita *
>
>
>
>
>
> *From:* dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
> *Sent:* Tuesday, June 28, 2011 6:46 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>
>
>
> Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for
> covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll do...
>
> I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight..
>
> Thank you all
> Get up and stand up, get your right brother.
>
> Many thanks
> Kind regard,
> Dini
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>  --
>
> *From: *"Arya Nuhan" 
>
> *Date: *Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 +
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *
>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>
>
>
> Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa
> nih.
>
> Salam, Nuhan
>  --
>
> *From: *dini.ben...@yahoo.com
>
> *Date: *Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 +
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *
>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>
>
>
> Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah?
>
> Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli
> bumi juga bagian dari HanKam Nas
>
> Terimakasih Pak Arya atas informasinya.
>
> Wassalam,
> Dini
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>  --
>
> *From: *Arya Nuhan 
>
> *Date: *Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 -0700 (PDT)
>
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
>
> *ReplyTo: *
>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>
>
>
> Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market
> leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar
> 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap)
> Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.
>
> Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan
> tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel).
> Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain,
> diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang,
> dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang
> marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa
> terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri
> otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri
> China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi
> saya: Miracle, Asian Quest for Wealth).
>
> Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus
> memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang
> bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir.
> Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur
> pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke
> perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga
> teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang.
>
> Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool
> yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah
> frontir

Re: [iagi-net-l] Junk mails

2011-06-28 Terurut Topik Danu Widhisiadji
Bu Vita,

Menurut asas manfaat, saya termasuk yang tidak setuju jika diterapkan sangsi 
"dikeluarkan" terhadap anggota milis yang dirasa menyimpang atau nge'junk'. 
Menjadi tugas berat moderator untuk memonitor aktifitas dan memberi peringatan, 
akan tetapi apabila dijumpai adanya penyimpangan mungkin tindakan yang paling 
tepat adalah 'Auto Banned' tidak bisa memposting email tetapi tetap dapat 
menerima email.

Salam,
Danu Widhisaidji



--- On Tue, 6/28/11, yudieiskan...@gmail.com  wrote:

From: yudieiskan...@gmail.com 
Subject: Re: [iagi-net-l] Junk mails
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, June 28, 2011, 9:36 AM



 
 
 
 



Sudah saatnya memang IAGI mempunyai Netiquette. Ini kompetensinya bos Rovicky 
Salam
YudieSent from my own
powered by ABCFrom:  Parvita Siregar 
Date: Tue, 28 Jun 2011 01:10:57 +To: 
iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  
Subject: [iagi-net-l] Junk mails


Ada aturan ndak di IAGI net kalau nge-junk diberikan peringatan atau
 dikeluarkan dari milis? 
   

Parvita
 
   

   


From:
 dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] 

Sent: Tuesday, June 28, 2011 6:46 AM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co 


   
Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for 
covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll
 do...



I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight..



Thank you all

Get up and stand up, get your right brother.



Many thanks 

Kind regard,

Dini 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...! 




From:
"Arya Nuhan" 
 


Date:
Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 + 


To:
 


ReplyTo:

 


Subject:
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co 


   

Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih. 
Salam, Nuhan 




From:
dini.ben...@yahoo.com
 


Date:
Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 + 


To:
 


ReplyTo:

 


Subject:
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co 


   

Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah?



Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli 
bumi juga bagian dari HanKam Nas



Terimakasih Pak Arya atas informasinya.



Wassalam,

Dini 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...! 




From:
Arya Nuhan 
 


Date:
Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 -0700 (PDT) 


To:
iagi-net@iagi.or.id 


ReplyTo:

 


Subject:
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co 


   



Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head
 to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran 
Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai 
Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun 
rupiah.



Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak 
musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli,
 diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan 
dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu 
prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar 
ketertinggalan. Industri otomotif
 Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 
80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: 
Miracle, Asian Quest for Wealth).



Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki 
pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli 
dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di 
wireline nggak mungkinlah
 rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan 
pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager 
dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu 
beberapa generasi di belakang.




Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang 
top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. 
Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk 
afe2 pemboran development/infill
 well. Ngga usah ngomong inovasi  perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga 
punya.  Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu 
bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 
inovasi yang nyata, hingga
 berangsur2 "local content" tool mereka jadi 100% made in Indonesia.



Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti
 bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa 
tumbuh.



Tapi memang selalu menarik untuk  me

Re: [iagi-net-l] Overpressure in Indonesia's sedimentary basins

2011-06-28 Terurut Topik kartiko samodro
Mas Agus, kalau ikutan jadi peneliti tapi bukan sponsor boleh enggak ?

On 6/28/11, Agus Mochamad Ramdhan  wrote:
> Mas Bowo dan Ferdi,
>
> Thread-nya saya ubah jadi ‘overpressure in Indonesia’s sedimentary basins’
> ya, sekalian promosi riset kami nih, hehehe.
>
> Mengenai overpressure di Lower Kutai Basin (LKB), ini kami kirimkan abstract
> dari paper kami yang akan diterbitkan kira-kira September ini di AAPG
> Bulletin. Sebagai acknowledgement, penulisan paper ini (termasuk PhD
> studentship saya), disponsori oleh Total E&P Indonesie: Terima kasih!
>
>
> Overpressure and shale compaction in the Lower Kutai Basin, Indonesia – a
> radical reappraisal
> Agus M. Ramdhan1* and Neil R. Goulty1
> 1Department of Earth Sciences, Durham University, South Road, Durham DH1
> 3LE, UK.
> *Present address: Department of Geology, Institut Teknologi Bandung, Jl.
> Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia. Corresponding author (e-mail:
> agu...@gc.itb.ac.id)
>
> ABSTRACT
>
> Lateral drainage and high temperatures in the shelfal area of the Lower
> Kutai Basin provide an exceptional opportunity to study compaction of
> Miocene shales and overpressure generation. Previous workers agreed that the
> principal mechanism of overpressure generation is disequilibrium compaction,
> but sonic and resistivity logs in several fields display reversals at a
> transition zone into high overpressure, indicating that overpressure is
> generated by unloading processes. The transition zone coincides with the
> vitrinite reflectance threshold for gas generation. Extreme overpressures in
> some wells are associated with reversals on density logs too, interpreted to
> result from cracks opening.
>
> The density–depth trends through the shales are similar in all wells and
> independent of overpressure until extreme overpressures are encountered.
> This observation strongly suggests that porosity reduction is controlled by
> chemical compaction and that cementation has caused the shales to become
> overcompacted, relative to the prevailing effective stress, at burial depths
> of ~3 km where the top of overpressure is encountered. Hence, the Lower
> Kutai Basin contains a unique reported example, to date, of a Neogene
> succession in which high overpressures are generated by unloading processes
> with no contribution from disequilibrium compaction.
>
> Density logs from the Peciko Field have been used to derive the empirical
> porosity–depth trend for shales in the depth range 6000–15,000 ft (1800–4600
> m), where z is depth in thousands of feet. The corresponding temperatures
> range is 85–170°C, so this compaction curve applies for shales in the
> chemical compaction regime where no discrete smectite is present.
>
>
> Intinya memang kira-kira bahwa overpressure di LKB tidak disebabkan oleh
> undercompaction atau disequilibrium compaction (atau kita bisa sebut loading
> mechanism karena berhubungan dengan penambahan vertical load/sedimentation).
> Kami menduga penyebabnya adalah unloading (un-related-to loading).
> Kesimpulan kami ini cukup mengejutkan banyak peneliti yang mendalami
> overpressure. Mereka bertanya: “how come? You have ‘young’ sedimentary
> basin, undergoing moderate sedimentation rate, yet the overpressure is not
> caused by disequilibrium compaction?” Kami jawab, ya memang kami tidak
> menemukan sama sekali bukti disequilibrium compaction (porosity preservation
> at overpressure section). Malahan, kami menemukan bahwa sedimen di
> overpressured section adalah overcompacted instead of undercompacted. Kami
> tantang balik: coba tunjukkan satu cekungan sedimen di dunia, dimana
> cekungan tersebut relatif muda (Neogen kurang lebih), kemudian masih aktif
> mengalami
>  sedimentasi, dan overpressure bukan disebabkan oleh disequilibrium
> compaction. Cekungan yang seperti ini sepertinya tidak ada di dunia
> (setidaknya sampai saat ini), dan LKB mungkin sangat unik!
>
> Kami menduga salah satu penyebab unloading yang utama di LKB adalah gas
> generation (kerogen to gas transformation). Penyebab lainnya kemungkinan
> adalah clay diagenesis (sebagai contoh transformasi illite jadi kaolinite).
> Hal ini masih terus kami teliti. Sebagai catatan, riset kami sebelumnya ini
> tidak mencakup deep-water Kutai Basin. Kami ingin sekali me-riset daerah
> ini, karena bisa jadi salah satu contoh klasik overpressure di deep water.
> Berminat mensponsori? Hehehe…
>
> Proses unloading overpressuring ini terutama dikontrol oleh temperatur,
> sehingga kami berhipotesis bahwa karena LKB ini dapat digolongkan sebagai
> ‘warm basin’ melihat thermal gradient-nya, maka proses-proses unloading
> sangat mungkin terjadi. Sebagai lanjutannya, kami berhipotesis juga bahwa di
> cekungan-cekungan sedimen lain di Indonesia, mengingat thermal gradient-nya
> cukup tinggi, unloading sangat boleh jadi merupakan penyebab terjadinya
> overpressure.
>
> Salah satu implikasi dari unloading overpressuring ini adalah kemungkinan
> ‘kegagalan’ metoda standard seperti Eaton’s Metho