Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-18 Terurut Topik Yanto R. Sumantri


Rekan rekan 

Apa yang dikatakan oleh Pak Ong HL ini benar.
Saya merasa   lebih sedih lagi karena ada  seorang ahli ekonomi perminyakan 
yang beken , kalau tidak salah juag mengambil doktornya di Clrd sana , selalu 
mengatakan bahwa cadangan migas kita berlimpah.
Saya pernah bertemu beliau dan menyatakan kritik saya , beliau menjawab .Ya 
saya kan baca dari mas media dan beberapa data mengatakan begitu a.l kan 
cekungan sedimen kita banyak yang belum dieksplorasi , ada enam puluh (Nah 
.itu kan data IAGI)

Ada lagi seorang mantan menteri jaman pak Harto yang cukup populer menulis di 
harian Kompas hal yang sama ,bahwa cadangan migas kita berlimpah.

Tanpa mengurangi akan kegigihan beliau  , saya teringat ketika Alm pak 
Widjojono sedang getol getolnya mensosialisaskan devirsifikasi BBM ke gas . 
Bagaimana seorang profesional yang sepintar Alm dapat yakin sekali bahwa 
devisrsifikasi BBM ke gas dapat menyelesaikan masalah subsidi tanpa menimbulkan 
masalah disektor peresdiaan gas ?

Saya kira obat sementara sebelum bebenah kebujakan energi yang lebih baik maka 
BERHEMAT adalah satu satunya obat aspirin: yang akan mengurangi sakit kepala 
kita.

Beranikah Pemerintah dan maukah rakyat kita menerima ini sebagai suatu fakta 
yang tidak dapat dipungkiri ? Dan kemudian menerima apapun kebijakan 
korektifnya ? Sejarahlah yang akan memberikan jawaban.

Mengerikan memang pak Ong 

si Abah




 From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, May 18, 2012 9:17 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
 

Rekan-rekan IAGI,
 
Sebagai anggota IAGI sebetulnya kita punya kewajiban untuk membetulkan data 
yang salah. Banyak data salah dari Pemerintah kita diamkan hingga kebijakan 
Pemerintah keliru. Kita kutib dokumen Menteri Keuangan, Agus Martowardjo, yang 
ditayangkan di email IAGI. Apakah data ini betul?

 “Dalam dokumen tersebut, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo
 mengatakan bahwa Salah satu sumber daya alam yang
 diperkirakan masih cukup memadai adalah gas bumi.”

 “Posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir gas terbesar,
 menjadi alasan pemerintah memilih sumber daya gas. Berbeda
 dengan cadangan minyak bumi yang terus menipis, cadangan gas
 bumi Indonesia masih cukup besar. Data 2010 menunjukkan
 total cadangan gas Indonesia diperkirakan mencapai 157,14
 triliun standar kaki kubik (tscf), atau 3 persen cadangan
 gas dunia.”
Apakah Indonesia salah satu eksportir gas terbesar? Dulu ya, tetapi sekarang 
merupakan sejarah. Arun sudah tutup. Badak berkurang 30% dan sekarang sebagian 
dipakai dalam negeri. Donggi hanya 1-3TCF. Yang potensi naik produksinya 
hanyalah Wiryagar tetapi sayang diekspor dengan harga sangat murah $3.40/mmbtu, 
yaitu 1/3 dari harga pembelian PLN dari LNG Bontang di Jakarta. Cadangan Masela 
yang kita banggakan hanya antara 6-14TCF. Masela pun belum bisa dikatakan 
sebagai proven reserve menurut definisi SPE, WPC, AAPG, SPEE, apalagi kalau SEC 
karena proven reserve mempunyai konotasi keekonomian. Apakah Masela akan 
diproduksi, kepastian baru akan diketahui tahun 2015, yaitu dimana Final 
Investment Dicision atau FID disetujui. Cadangan Masela secara definisi belum 
dapat dibukukan sebagai Proven reserve karena commerciality belum ditentukan. 
Jadi kita jangan mimpi bahwa cadangan gas bumi Indonesia masih banyak. Bahwa 
cadangan gas Indonesia 3%, pasti ini data
 sejarah dan belum di-update tertutama kalau dibandingkan penemuan di 
Australia, US, dan Canada. Dalam kurun waktu 10 tahun terakir ini penemuan baru 
untuk replacement baik untuk minyak maupun gas Indonesia kurang dari 
setengahnya yang diproduksi. Kita telah menguras celengan anak cucu kita.  
Negara tetangga Western Australia mempunyai proven reserve 160TCF dan 
Queensland 60TCF (dari CBM). Sedangkan di US dan Canada kebanjiran gas berasal 
dari shale gas dengan harga cuma $2-2.50/mmbtu. Indonesia mamasok LNG Bontang 
ke Jakarta dengan harga $11/mmbtu. Bagaimana menteri bisa mengataiakan bahwa 
cadangan gas bumi  Indonesia masih besar? Data yang diberikan kepada Menteri 
keliru hingga kebijaksanaannya juga akan keliru. 
Bersama ini saya ingin melampirkan dua contoh slides tentang kekeliruan data 
gas Indonesia. Satu gambar dari Woods (lih. attachment) menunjukan bahwa antara 
forecast/prediksi dan realisasi/kenyataan produksi gas Indonesia, terdapat 
perbedaan. Bedanya cukup besar, untuk periode 2007-2011, sampai tiga kali lebih 
besarnya forecast dibandingkan realistas. Umumnya grafik forecast dengan angka 
yang cukup meyakinkan diperlihatkan di laporan-laporan Pemerintah. Sedangkan 
grafik forecast bersamaan dengan realisasi, seperti yang diperlihatkan disini 
oleh Woods biasanya tidak dibuat, supaya tidak terlihat kesalahan/kekeliruan 
kita.   
Gambar kedua saya ambil dari Pemerintah (lih.attachment). Banyak data  dari 
Pemerintah yang salah didiamkan. Salah satu adalah peta yang sering 

Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

2012-05-18 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Oki

Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing secara sehat , dan 
kalau bersaing dengan sehat maka akan lahir effesiensi , dan kwalitas produk 
yang tinggi.
Monopoli , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme ,
Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang terjadi , ya semoga.
BP Migas kan buka entity bisnis , jadi KPI-nya sesuai dengan perintah 
Pemerintah .

si Abah



 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: Iagi iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
 

Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal tersebut 
semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar bumn yang begerak dibidang 
energi kan akhirnya tidak melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani 
mereka.
Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan mensinergikan (?) Penjualan 
minyak gas dan listrik dalam satu perusahaan saja?
Memang akan ramei, seperti halnya jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin 
permina danll, disatukan jadi 
pertamina.
Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling banyak dapat 
untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas minyak batubara untuk dalam negeri 
sebaiknya dibawah satu dirjen, murni tidak ambil keuntungan.
Penjualan dan pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian 
perdagangan, sudah jelas jual beli kan?
Itu pikiran konyol saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk 
investor.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  o - musakti o_musa...@yahoo.com.au 
Date: Thu, 17 May 2012 07:29:37 -0700 (PDT)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

Terimakasih atas ulasannya, Pak Ong yang saya kagumi

Kalau boleh mengajukan pertanyaan lanjutan, bagaimana pendapat pak Ong, atau 
teman-teman yang lain tentang tatakelola gas di Indonesia khususnya interaksi 
antara produser (BP Migas dan KPS2nya termasuk Pertamina), distributor/trader 
(PGN) dan konsumen (industri dalam negeri dan masyarakat).

Maksud saya at least dua dari dari tiga komponen diatas yaitu BPMigas atau 
KPSnya  dan PGN adalah milik negara, tetapi masing-masing entitas mempunyai KPI 
sendiri-sendiri hingga tentunya akan ada persaingan yang entah sehat atau tidak 
sehat diantara mereka.

Misalnya Pertamina menemukan cadangan gas baru di selat Madura. Apakah PGN akan 
'membiarkan' Pertamina membangun pipa sendiri ke surabaya atau gresik alias 
langsung mengakses konsumen atau apakah mereka akan memaksa Pertamina untuk 
menjual ke mereka ? 

Karena PGN juga adalah satu entitas yang mencari untung, tentunya dia ingin 
beli semurah dia bisa (5-6 US$ per MMBTU) dan menjual dengan harga setinggi 
mungkin (11-12 $ ?). Tentunya muncul pertanyaan, apakah spread keuntungan PGN 
yang 100% an itu wajar mengingat yang berkeringat paling banyak adalah produsen 
dengan segala resiko eksplorasinya dan konsumen yang memproduksi barang riil. 

Dari  kacamata PGN, tentu hal ini sah-sah saja karena KPI mereka terpenuhi, 
harga saham moncer dan pendapatan sebagai BUMN masuk ke kas negara. Tapi 
bukankah Pertamina kehilangan potensi keuntungan karena tidak bisa menjual 
produk gasnya dengan harga tinggi dan konsumen industri terkena getah karena 
biaya produksi meningkat karena harga gas tinggiujung-ujungnya berimbas 
pula ke penerimaan pajak negara dan ekonomi riil rakyat. Jadi ibarat terima 
banyak uang di kantong kiri, tapi hilang banyak uang di kantong kanan

Note: Berita Jakarta Pos hari ini, konsumen industri di Jawa Barat teriak 
gara-gara PGN menaikkan harga gas 50% secara tiba-tiba akibat harga beli mereka 
dari produser juga naik 
 http://www.thejakartapost.com/news/2012/05/15/pgn-raises-gas-prices-almost-50-percent-west-java.html

Lantas saya baca berita lain yang yang menyebutkan bahwa PGN malah sekarang 
main di hilir dengan membeli satu KPS. Lha bukannya malah berpotensi conflict 
of interest nantiny...a ?

Tidakkah lebih baik kalau PGN dan Pertamina digabungkan saja supaya terjadi 
sinergy yang mantap dalam pengelolaan gas di tanah air? 

Eniwe  Ini hanya omongan punuk yang sok mikir negara..he he he

Salam
Oki
(Bangga pernah jadi anak didik pak Ong)




--- On Thu, 17/5/12, Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote:


From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Thursday, 17 May, 2012, 1:26 AM


Harga gas yang disinggung oleh Pak Yanto adalah real. Sekarang di US harga gas 
berkisar antara $1.90-2.50/mmbtu untuk tahun 2012 turun dari tahun harga 
$12/mmbtu tahun 2008. US kebanjiran gas. Presiden Obama merencanakan 
penggunaan gas untuk transpor bus  antar kota besar dalam kurun waktu dua 
tahun kedepan.  Pak Yanto juga menanyakan bagaiman efek ke pasaran Indonesia. 
Karena gas adalah commodity dunia dan bisa diangkut dengan LNG, maka harga 
pasar internasional 

Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

2012-05-18 Terurut Topik liamsi
Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan Pertamina
nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi
Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt Merpati
dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan. Bedanya di
Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg
pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota
kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil kecil
spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini konsumennya lbh banyak 
Industri khususnya
untuk yg kecil kecil ( Power plant , industri makanan,
tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah tangga
)maka   trayeknya disamping  Jaringan Transmisi ( spt ruas SSWJ
II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10
Wilayah Jaringan Distribusinya  ( Medan , jakarta, sampai
Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk
industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di
Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon -
Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie )
ISM



 Oki

 Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing
 secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan
 lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi. Monopoli
 , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme ,
 Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang
 terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi
 KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah .

 si Abah


 
 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
 To: Iagi iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???


 Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal
 tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar
 bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak
 melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka.
 Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan
 mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam
 satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya
 jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina danll,
 disatukan jadi  pertamina.
 Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling
 banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas
 minyak batubara untuk dalam negeri sebaiknya dibawah satu
 dirjen, murni tidak ambil keuntungan. Penjualan dan
 pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian
 perdagangan, sudah jelas jual beli kan? Itu pikiran konyol
 saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk
 investor. Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 

 From:  o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 Date: Thu, 17 May 2012 07:29:37 -0700 (PDT)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

 Terimakasih atas ulasannya, Pak Ong yang saya kagumi

 Kalau boleh mengajukan pertanyaan lanjutan, bagaimana
 pendapat pak Ong, atau teman-teman yang lain tentang
 tatakelola gas di Indonesia khususnya interaksi antara
 produser (BP Migas dan KPS2nya termasuk Pertamina),
 distributor/trader (PGN) dan konsumen (industri dalam negeri
 dan masyarakat).

 Maksud saya at least dua dari dari tiga komponen diatas
 yaitu BPMigas atau KPSnya  dan PGN adalah milik negara,
 tetapi masing-masing entitas mempunyai KPI sendiri-sendiri
 hingga tentunya akan ada persaingan yang entah sehat atau
 tidak sehat diantara mereka.

 Misalnya Pertamina menemukan cadangan gas baru di selat
 Madura. Apakah PGN akan 'membiarkan' Pertamina membangun
 pipa sendiri ke surabaya atau gresik alias langsung
 mengakses konsumen atau apakah mereka akan memaksa Pertamina
 untuk menjual ke mereka ? 

 Karena PGN juga adalah satu entitas yang mencari untung,
 tentunya dia ingin beli semurah dia bisa (5-6 US$ per MMBTU)
 dan menjual dengan harga setinggi mungkin (11-12 $ ?).
 Tentunya muncul pertanyaan, apakah spread keuntungan PGN
 yang 100% an itu wajar mengingat yang berkeringat paling
 banyak adalah produsen dengan segala resiko eksplorasinya
 dan konsumen yang memproduksi barang riil. 

 Dari  kacamata PGN, tentu hal ini sah-sah saja karena KPI
 mereka terpenuhi, harga saham moncer dan pendapatan sebagai
 BUMN masuk ke kas negara. Tapi bukankah Pertamina kehilangan
 potensi keuntungan karena tidak bisa menjual produk gasnya
 dengan harga tinggi dan konsumen industri terkena getah
 karena biaya produksi meningkat karena harga gas
 tinggiujung-ujungnya berimbas pula ke penerimaan pajak
 negara dan ekonomi riil rakyat. Jadi ibarat terima banyak
 uang di kantong kiri, tapi hilang banyak uang di kantong
 kanan

 Note: Berita Jakarta Pos hari ini, konsumen industri di Jawa
 Barat teriak gara-gara PGN menaikkan harga gas 50% secara
 tiba-tiba akibat harga beli mereka dari produser juga naik
  http://www.thejakartapost.com/news/2012/05/15/pgn-raises-gas-prices-almost-50-percent-west-java.html
 Lantas saya baca berita lain yang 

[iagi-net-l] OOT: Jokowi

2012-05-18 Terurut Topik Pujiyono
 Berikut adalah pidato Jokowi dari keberhasilan dia di solo.

 http://www.youtube.com/watch?feature=player_embeddedv=imjqSzpZ95k
 
Mohon maaf bila kurang berkenan.

Salam bangkit Indonesia!

__
Sent wirelessly.

Re: [iagi-net-l] OOT: Jokowi

2012-05-18 Terurut Topik Eko Prasetyo
Wah, katanya low profile...ternyata jokowi caper juga...
On May 19, 2012 2:59 AM, Pujiyono pujiy...@gmail.com wrote:

 Berikut adalah pidato Jokowi dari keberhasilan dia di solo.


 http://www.youtube.com/watch?feature=player_embeddedv=imjqSzpZ95k

 Mohon maaf bila kurang berkenan.

 Salam bangkit Indonesia!

 __
 Sent wirelessly.



Re: [iagi-net-l] OOT: Jokowi

2012-05-18 Terurut Topik Bandono Salim
Caper itu apa yaa, waktu kecil dulu caper itu calon perjurit, suka liat 
latiannya di kulon Sangkrah.
Salam 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

2012-05-18 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Benar Is , akan tetapi sifat bisnis itu growing , jadi mungkin disini fungsi 
Pemerintah untuk mengatur pertumbuhan , termasuk menyetujui/tidak menyetujui 
kearah mana BUMN itu berkembang , agar sesuai dengan misinya.
Tapi dengar dengar PGN malahan sudah mempunyai EP company , yang namanya Saka 
Energi .
Apa betul ???
Dan ambisi PGN untuk mempunyai EP Company ini sudah lama juga sih.

si Abah



 From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, May 18, 2012 10:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
 
Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan Pertamina
nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi
Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt Merpati
dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan. Bedanya di
Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg
pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota
kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil kecil
spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini konsumennya lbh banyak 
Industri khususnya
untuk yg kecil kecil ( Power plant , industri makanan,
tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah tangga
)maka   trayeknya disamping  Jaringan Transmisi ( spt ruas SSWJ
II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10
Wilayah Jaringan Distribusinya  ( Medan , jakarta, sampai
Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk
industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di
Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon -
Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie )
ISM



 Oki

 Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing
 secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan
 lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi. Monopoli
 , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme ,
 Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang
 terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi
 KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah .

 si Abah


 
 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
 To: Iagi iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???


 Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal
 tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar
 bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak
 melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka.
 Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan
 mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam
 satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya
 jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina danll,
 disatukan jadi  pertamina.
 Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling
 banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas
 minyak batubara untuk dalam negeri sebaiknya dibawah satu
 dirjen, murni tidak ambil keuntungan. Penjualan dan
 pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian
 perdagangan, sudah jelas jual beli kan? Itu pikiran konyol
 saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk
 investor. Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 

 From:  o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 Date: Thu, 17 May 2012 07:29:37 -0700 (PDT)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

 Terimakasih atas ulasannya, Pak Ong yang saya kagumi

 Kalau boleh mengajukan pertanyaan lanjutan, bagaimana
 pendapat pak Ong, atau teman-teman yang lain tentang
 tatakelola gas di Indonesia khususnya interaksi antara
 produser (BP Migas dan KPS2nya termasuk Pertamina),
 distributor/trader (PGN) dan konsumen (industri dalam negeri
 dan masyarakat).

 Maksud saya at least dua dari dari tiga komponen diatas
 yaitu BPMigas atau KPSnya  dan PGN adalah milik negara,
 tetapi masing-masing entitas mempunyai KPI sendiri-sendiri
 hingga tentunya akan ada persaingan yang entah sehat atau
 tidak sehat diantara mereka.

 Misalnya Pertamina menemukan cadangan gas baru di selat
 Madura. Apakah PGN akan 'membiarkan' Pertamina membangun
 pipa sendiri ke surabaya atau gresik alias langsung
 mengakses konsumen atau apakah mereka akan memaksa Pertamina
 untuk menjual ke mereka ? 

 Karena PGN juga adalah satu entitas yang mencari untung,
 tentunya dia ingin beli semurah dia bisa (5-6 US$ per MMBTU)
 dan menjual dengan harga setinggi mungkin (11-12 $ ?).
 Tentunya muncul pertanyaan, apakah spread keuntungan PGN
 yang 100% an itu wajar mengingat yang berkeringat paling
 banyak adalah produsen dengan segala resiko eksplorasinya
 dan konsumen yang memproduksi barang riil. 

 Dari  kacamata PGN, tentu hal ini sah-sah saja karena KPI
 mereka terpenuhi, harga saham moncer dan pendapatan sebagai
 BUMN masuk ke kas negara. Tapi bukankah Pertamina kehilangan
 potensi keuntungan karena tidak bisa menjual produk gasnya
 dengan harga tinggi dan konsumen 

Re: [iagi-net-l] OOT: Jokowi

2012-05-18 Terurut Topik Shofiyuddin
wah, mantap banget.
Jakarta jauh lebih komplex dengan begitu banyak kepentingan.
Tapi kalo ada niat plus system yang dibentuk serta implementasinya,
saya yakin Jakarta bisa ditangani dengan baik.

Suwun mas Puji atas share video nya.



2012/5/19 Bandono Salim bandon...@gmail.com:
 Caper itu apa yaa, waktu kecil dulu caper itu calon perjurit, suka liat 
 latiannya di kulon Sangkrah.
 Salam
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

2012-05-18 Terurut Topik liamsi
Abah , Kemungkinan besar ada,  PGN mau masuk ke hulu (EP),
soalnya gemes kali pasokan gasnya dari produser tdk sesuai
kontraknya , sebagai contoh untuk memasok kebutuhan Jabar PGN
dapat gas dari sekitar  enam pemasok yang terbesar dari
ConocoPhilips SSWJ yaitu lebih dari 390 BBTUD dan terkecil dari
Ellips sekitar 10 BBTUD dg total pasokan seluruhnya kira kira
785 BBTUD , ternyata hanya dapat terpenuhi kurang dari 70 % nya
( data 2010 ), bahkan PGN sempat ngurangi pasokan gas nya ke
PLTG Muara Tawar sampai 50% akibat adanya pengalihan gas ke
Chevron untuk lifting dan memenuhi ekpor ke Singapura dari
pemasoknya (PGN dikalahkan dulu pasokannya ), akibatnya PLTG
Muara Tawar harus Minum BBM ( ini yg sering disebut Pak DI
waktu Dirut PLN dg istilah pembangkit salah minum ( harusnya
Gas dikasih BBM )), karena sesuai dg Permen ESDM tahun 2010 dan
PTK BP migas 2009 prioritas alokasi gas untuk dalam negeri
urutanya sbb  :- Prioritas pertama untuk Lifting , kedua untuk Pupuk , ketiga
untuk Listrik, dan terakhir baru untuk industri.Lha kemarin PGN menaikan harga 
gasnya ke end user karena harga
dari pasokannya naik ( harga jual gas ke end user ditentukan
oleh harga beli gas di hulu , toll fee untuk penyaluran, dan
biaya operasional dan margin )sama seperti PGN , PLN juga kayaknya mau masuk ke 
Hulu juga (
punya KP Batubara misalnya atau lapangan Pabum atau bahkan blok
migas ) agar terjamin pasokannya energi primernya , persoalanya
apakah cucuk ( fisisbel )kalau harus melakukan semuanya (
Total proyek dari hulu ke Hilir ) ibaratnya punya Restoran tapi
juga punya sawahnya yg menghasilkan beras sendiriMemang
rumit kok Perenergian di NKRI ini. apa ini karena salah
perencanaan karena salah Data yg dipakai . wallahualam...

Salam

ISM



 Benar Is , akan tetapi sifat bisnis itu growing , jadi
 mungkin disini fungsi Pemerintah untuk mengatur pertumbuhan
 , termasuk menyetujui/tidak menyetujui kearah mana BUMN itu
 berkembang , agar sesuai dengan misinya. Tapi dengar dengar
 PGN malahan sudah mempunyai EP company , yang namanya Saka
 Energi . Apa betul ???
 Dan ambisi PGN untuk mempunyai EP Company ini sudah lama
 juga sih.

 si Abah


 
 From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, May 18, 2012 10:48 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

 Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan
 Pertamina
 nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi
 Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt
 Merpati dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan.
 Bedanya di
 Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg
 pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota
 kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil
 kecil
 spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini
 konsumennya lbh banyak Industri khususnya untuk yg kecil
 kecil ( Power plant , industri makanan,
 tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah
 tangga
 )maka   trayeknya disamping  Jaringan Transmisi ( spt ruas
 SSWJ
 II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10
 Wilayah Jaringan Distribusinya  ( Medan , jakarta, sampai
 Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk
 industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di
 Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon
 -
 Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie )
 ISM



 Oki

 Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing
 secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan
 lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi.
 Monopoli
 , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme ,
 Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang
 terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi
 KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah .

 si Abah


 
 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
 To: Iagi iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???


 Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal
 tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar
 bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak
 melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka.
 Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan
 mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam
 satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya
 jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina
 danll,
 disatukan jadi  pertamina.
 Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling
 banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas
 minyak batubara untuk dalam negeri sebaiknya dibawah satu
 dirjen, murni tidak ambil keuntungan. Penjualan dan
 pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian
 perdagangan, sudah jelas jual beli kan? Itu pikiran konyol
 saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk
 investor. Salam.
 Powered by 

Re: [iagi-net-l] OOT: Jokowi

2012-05-18 Terurut Topik Rizqi Syawal
saat ini JOKOWI-AHOK merupakan pasangan yang konsisten, lihatlah saya masih
jarang melihat poster poster mereka tertempel di jalanan ibu kota (sesuai
visinya yang tak mau bikin jakarta nambah kumuh), setelah itu saya juga
melihat konsisten Jokowi terhadap pasar pasar tradisional solo, lah
sekarang di Jakarta itu di penuhi mall, , , khawatir akan hilangnya aspek
pasar tradisional khas jakarta, lihatlah nama nama Pasar Rebo, Pasar Senen,
Pasar Rebo, dan beberapa tempat lainnya yg dahulu emang terkenal pasar
rakyat mulai hilang (CMIIW),
Bismillah saja, semoga pasangan ini amanah, daripada yang ngaku Ahli dan
bisa mengurangi banjir  di jakarta menjadi kata Genangan sepinggang he he
he
Dan semoga saja tidak jadi pasar uang utk pemilu 2014 nanti

2012/5/19 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 wah, mantap banget.
 Jakarta jauh lebih komplex dengan begitu banyak kepentingan.
 Tapi kalo ada niat plus system yang dibentuk serta implementasinya,
 saya yakin Jakarta bisa ditangani dengan baik.

 Suwun mas Puji atas share video nya.



 2012/5/19 Bandono Salim bandon...@gmail.com:
  Caper itu apa yaa, waktu kecil dulu caper itu calon perjurit, suka liat
 latiannya di kulon Sangkrah.
  Salam
  Powered by Telkomsel BlackBerry®


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -




-- 
Rizqi Syawal
Geologist Explorationist
PT Exploration Think Tank Indonesia
Business Email : rizqisya...@etti.co.id
Privacy Email :syawa...@gmail.com
+6285641058211/+6285759459810


Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

2012-05-18 Terurut Topik Bandono Salim
Hehehe dua2nya bisa salah.
Bgmn yang memerintahkan, kalao teges dan benar, pasti tidak kacow.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Sat, 19 May 2012 10:21:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
Abah , Kemungkinan besar ada,  PGN mau masuk ke hulu (EP),
soalnya gemes kali pasokan gasnya dari produser tdk sesuai
kontraknya , sebagai contoh untuk memasok kebutuhan Jabar PGN
dapat gas dari sekitar  enam pemasok yang terbesar dari
ConocoPhilips SSWJ yaitu lebih dari 390 BBTUD dan terkecil dari
Ellips sekitar 10 BBTUD dg total pasokan seluruhnya kira kira
785 BBTUD , ternyata hanya dapat terpenuhi kurang dari 70 % nya
( data 2010 ), bahkan PGN sempat ngurangi pasokan gas nya ke
PLTG Muara Tawar sampai 50% akibat adanya pengalihan gas ke
Chevron untuk lifting dan memenuhi ekpor ke Singapura dari
pemasoknya (PGN dikalahkan dulu pasokannya ), akibatnya PLTG
Muara Tawar harus Minum BBM ( ini yg sering disebut Pak DI
waktu Dirut PLN dg istilah pembangkit salah minum ( harusnya
Gas dikasih BBM )), karena sesuai dg Permen ESDM tahun 2010 dan
PTK BP migas 2009 prioritas alokasi gas untuk dalam negeri
urutanya sbb  :- Prioritas pertama untuk Lifting , kedua untuk Pupuk , ketiga
untuk Listrik, dan terakhir baru untuk industri.Lha kemarin PGN menaikan harga 
gasnya ke end user karena harga
dari pasokannya naik ( harga jual gas ke end user ditentukan
oleh harga beli gas di hulu , toll fee untuk penyaluran, dan
biaya operasional dan margin )sama seperti PGN , PLN juga kayaknya mau masuk ke 
Hulu juga (
punya KP Batubara misalnya atau lapangan Pabum atau bahkan blok
migas ) agar terjamin pasokannya energi primernya , persoalanya
apakah cucuk ( fisisbel )kalau harus melakukan semuanya (
Total proyek dari hulu ke Hilir ) ibaratnya punya Restoran tapi
juga punya sawahnya yg menghasilkan beras sendiriMemang
rumit kok Perenergian di NKRI ini. apa ini karena salah
perencanaan karena salah Data yg dipakai . wallahualam...

Salam

ISM



 Benar Is , akan tetapi sifat bisnis itu growing , jadi
 mungkin disini fungsi Pemerintah untuk mengatur pertumbuhan
 , termasuk menyetujui/tidak menyetujui kearah mana BUMN itu
 berkembang , agar sesuai dengan misinya. Tapi dengar dengar
 PGN malahan sudah mempunyai EP company , yang namanya Saka
 Energi . Apa betul ???
 Dan ambisi PGN untuk mempunyai EP Company ini sudah lama
 juga sih.

 si Abah


 
 From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, May 18, 2012 10:48 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???

 Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan
 Pertamina
 nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi
 Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt
 Merpati dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan.
 Bedanya di
 Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg
 pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota
 kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil
 kecil
 spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini
 konsumennya lbh banyak Industri khususnya untuk yg kecil
 kecil ( Power plant , industri makanan,
 tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah
 tangga
 )maka   trayeknya disamping  Jaringan Transmisi ( spt ruas
 SSWJ
 II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10
 Wilayah Jaringan Distribusinya  ( Medan , jakarta, sampai
 Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk
 industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di
 Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon
 -
 Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie )
 ISM



 Oki

 Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing
 secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan
 lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi.
 Monopoli
 , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme ,
 Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang
 terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi
 KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah .

 si Abah


 
 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
 To: Iagi iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???


 Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal
 tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar
 bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak
 melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka.
 Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan
 mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam
 satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya
 jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina
 danll,
 disatukan jadi  pertamina.
 Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling
 banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas
 minyak