Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
Rekan rekan Apa yang dikatakan oleh Pak Ong HL ini benar. Saya merasa lebih sedih lagi karena ada seorang ahli ekonomi perminyakan yang beken , kalau tidak salah juag mengambil doktornya di Clrd sana , selalu mengatakan bahwa cadangan migas kita berlimpah. Saya pernah bertemu beliau dan menyatakan kritik saya , beliau menjawab .Ya saya kan baca dari mas media dan beberapa data mengatakan begitu a.l kan cekungan sedimen kita banyak yang belum dieksplorasi , ada enam puluh (Nah .itu kan data IAGI) Ada lagi seorang mantan menteri jaman pak Harto yang cukup populer menulis di harian Kompas hal yang sama ,bahwa cadangan migas kita berlimpah. Tanpa mengurangi akan kegigihan beliau , saya teringat ketika Alm pak Widjojono sedang getol getolnya mensosialisaskan devirsifikasi BBM ke gas . Bagaimana seorang profesional yang sepintar Alm dapat yakin sekali bahwa devisrsifikasi BBM ke gas dapat menyelesaikan masalah subsidi tanpa menimbulkan masalah disektor peresdiaan gas ? Saya kira obat sementara sebelum bebenah kebujakan energi yang lebih baik maka BERHEMAT adalah satu satunya obat aspirin: yang akan mengurangi sakit kepala kita. Beranikah Pemerintah dan maukah rakyat kita menerima ini sebagai suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri ? Dan kemudian menerima apapun kebijakan korektifnya ? Sejarahlah yang akan memberikan jawaban. Mengerikan memang pak Ong si Abah From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 9:17 AM Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013 Rekan-rekan IAGI, Sebagai anggota IAGI sebetulnya kita punya kewajiban untuk membetulkan data yang salah. Banyak data salah dari Pemerintah kita diamkan hingga kebijakan Pemerintah keliru. Kita kutib dokumen Menteri Keuangan, Agus Martowardjo, yang ditayangkan di email IAGI. Apakah data ini betul? “Dalam dokumen tersebut, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo mengatakan bahwa Salah satu sumber daya alam yang diperkirakan masih cukup memadai adalah gas bumi.” “Posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir gas terbesar, menjadi alasan pemerintah memilih sumber daya gas. Berbeda dengan cadangan minyak bumi yang terus menipis, cadangan gas bumi Indonesia masih cukup besar. Data 2010 menunjukkan total cadangan gas Indonesia diperkirakan mencapai 157,14 triliun standar kaki kubik (tscf), atau 3 persen cadangan gas dunia.” Apakah Indonesia salah satu eksportir gas terbesar? Dulu ya, tetapi sekarang merupakan sejarah. Arun sudah tutup. Badak berkurang 30% dan sekarang sebagian dipakai dalam negeri. Donggi hanya 1-3TCF. Yang potensi naik produksinya hanyalah Wiryagar tetapi sayang diekspor dengan harga sangat murah $3.40/mmbtu, yaitu 1/3 dari harga pembelian PLN dari LNG Bontang di Jakarta. Cadangan Masela yang kita banggakan hanya antara 6-14TCF. Masela pun belum bisa dikatakan sebagai proven reserve menurut definisi SPE, WPC, AAPG, SPEE, apalagi kalau SEC karena proven reserve mempunyai konotasi keekonomian. Apakah Masela akan diproduksi, kepastian baru akan diketahui tahun 2015, yaitu dimana Final Investment Dicision atau FID disetujui. Cadangan Masela secara definisi belum dapat dibukukan sebagai Proven reserve karena commerciality belum ditentukan. Jadi kita jangan mimpi bahwa cadangan gas bumi Indonesia masih banyak. Bahwa cadangan gas Indonesia 3%, pasti ini data sejarah dan belum di-update tertutama kalau dibandingkan penemuan di Australia, US, dan Canada. Dalam kurun waktu 10 tahun terakir ini penemuan baru untuk replacement baik untuk minyak maupun gas Indonesia kurang dari setengahnya yang diproduksi. Kita telah menguras celengan anak cucu kita. Negara tetangga Western Australia mempunyai proven reserve 160TCF dan Queensland 60TCF (dari CBM). Sedangkan di US dan Canada kebanjiran gas berasal dari shale gas dengan harga cuma $2-2.50/mmbtu. Indonesia mamasok LNG Bontang ke Jakarta dengan harga $11/mmbtu. Bagaimana menteri bisa mengataiakan bahwa cadangan gas bumi Indonesia masih besar? Data yang diberikan kepada Menteri keliru hingga kebijaksanaannya juga akan keliru. Bersama ini saya ingin melampirkan dua contoh slides tentang kekeliruan data gas Indonesia. Satu gambar dari Woods (lih. attachment) menunjukan bahwa antara forecast/prediksi dan realisasi/kenyataan produksi gas Indonesia, terdapat perbedaan. Bedanya cukup besar, untuk periode 2007-2011, sampai tiga kali lebih besarnya forecast dibandingkan realistas. Umumnya grafik forecast dengan angka yang cukup meyakinkan diperlihatkan di laporan-laporan Pemerintah. Sedangkan grafik forecast bersamaan dengan realisasi, seperti yang diperlihatkan disini oleh Woods biasanya tidak dibuat, supaya tidak terlihat kesalahan/kekeliruan kita. Gambar kedua saya ambil dari Pemerintah (lih.attachment). Banyak data dari Pemerintah yang salah didiamkan. Salah satu adalah peta yang sering
Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
Oki Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi. Monopoli , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme , Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah . si Abah From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: Iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka. Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina danll, disatukan jadi pertamina. Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas minyak batubara untuk dalam negeri sebaiknya dibawah satu dirjen, murni tidak ambil keuntungan. Penjualan dan pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian perdagangan, sudah jelas jual beli kan? Itu pikiran konyol saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk investor. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Thu, 17 May 2012 07:29:37 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Terimakasih atas ulasannya, Pak Ong yang saya kagumi Kalau boleh mengajukan pertanyaan lanjutan, bagaimana pendapat pak Ong, atau teman-teman yang lain tentang tatakelola gas di Indonesia khususnya interaksi antara produser (BP Migas dan KPS2nya termasuk Pertamina), distributor/trader (PGN) dan konsumen (industri dalam negeri dan masyarakat). Maksud saya at least dua dari dari tiga komponen diatas yaitu BPMigas atau KPSnya dan PGN adalah milik negara, tetapi masing-masing entitas mempunyai KPI sendiri-sendiri hingga tentunya akan ada persaingan yang entah sehat atau tidak sehat diantara mereka. Misalnya Pertamina menemukan cadangan gas baru di selat Madura. Apakah PGN akan 'membiarkan' Pertamina membangun pipa sendiri ke surabaya atau gresik alias langsung mengakses konsumen atau apakah mereka akan memaksa Pertamina untuk menjual ke mereka ? Karena PGN juga adalah satu entitas yang mencari untung, tentunya dia ingin beli semurah dia bisa (5-6 US$ per MMBTU) dan menjual dengan harga setinggi mungkin (11-12 $ ?). Tentunya muncul pertanyaan, apakah spread keuntungan PGN yang 100% an itu wajar mengingat yang berkeringat paling banyak adalah produsen dengan segala resiko eksplorasinya dan konsumen yang memproduksi barang riil. Dari kacamata PGN, tentu hal ini sah-sah saja karena KPI mereka terpenuhi, harga saham moncer dan pendapatan sebagai BUMN masuk ke kas negara. Tapi bukankah Pertamina kehilangan potensi keuntungan karena tidak bisa menjual produk gasnya dengan harga tinggi dan konsumen industri terkena getah karena biaya produksi meningkat karena harga gas tinggiujung-ujungnya berimbas pula ke penerimaan pajak negara dan ekonomi riil rakyat. Jadi ibarat terima banyak uang di kantong kiri, tapi hilang banyak uang di kantong kanan Note: Berita Jakarta Pos hari ini, konsumen industri di Jawa Barat teriak gara-gara PGN menaikkan harga gas 50% secara tiba-tiba akibat harga beli mereka dari produser juga naik http://www.thejakartapost.com/news/2012/05/15/pgn-raises-gas-prices-almost-50-percent-west-java.html Lantas saya baca berita lain yang yang menyebutkan bahwa PGN malah sekarang main di hilir dengan membeli satu KPS. Lha bukannya malah berpotensi conflict of interest nantiny...a ? Tidakkah lebih baik kalau PGN dan Pertamina digabungkan saja supaya terjadi sinergy yang mantap dalam pengelolaan gas di tanah air? Eniwe Ini hanya omongan punuk yang sok mikir negara..he he he Salam Oki (Bangga pernah jadi anak didik pak Ong) --- On Thu, 17/5/12, Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote: From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? To: iagi-net@iagi.or.id Received: Thursday, 17 May, 2012, 1:26 AM Harga gas yang disinggung oleh Pak Yanto adalah real. Sekarang di US harga gas berkisar antara $1.90-2.50/mmbtu untuk tahun 2012 turun dari tahun harga $12/mmbtu tahun 2008. US kebanjiran gas. Presiden Obama merencanakan penggunaan gas untuk transpor bus antar kota besar dalam kurun waktu dua tahun kedepan. Pak Yanto juga menanyakan bagaiman efek ke pasaran Indonesia. Karena gas adalah commodity dunia dan bisa diangkut dengan LNG, maka harga pasar internasional
Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan Pertamina nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt Merpati dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan. Bedanya di Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil kecil spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini konsumennya lbh banyak Industri khususnya untuk yg kecil kecil ( Power plant , industri makanan, tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah tangga )maka trayeknya disamping Jaringan Transmisi ( spt ruas SSWJ II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10 Wilayah Jaringan Distribusinya ( Medan , jakarta, sampai Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon - Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie ) ISM Oki Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi. Monopoli , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme , Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah . si Abah From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: Iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka. Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina danll, disatukan jadi pertamina. Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas minyak batubara untuk dalam negeri sebaiknya dibawah satu dirjen, murni tidak ambil keuntungan. Penjualan dan pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian perdagangan, sudah jelas jual beli kan? Itu pikiran konyol saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk investor. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Thu, 17 May 2012 07:29:37 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Terimakasih atas ulasannya, Pak Ong yang saya kagumi Kalau boleh mengajukan pertanyaan lanjutan, bagaimana pendapat pak Ong, atau teman-teman yang lain tentang tatakelola gas di Indonesia khususnya interaksi antara produser (BP Migas dan KPS2nya termasuk Pertamina), distributor/trader (PGN) dan konsumen (industri dalam negeri dan masyarakat). Maksud saya at least dua dari dari tiga komponen diatas yaitu BPMigas atau KPSnya  dan PGN adalah milik negara, tetapi masing-masing entitas mempunyai KPI sendiri-sendiri hingga tentunya akan ada persaingan yang entah sehat atau tidak sehat diantara mereka. Misalnya Pertamina menemukan cadangan gas baru di selat Madura. Apakah PGN akan 'membiarkan' Pertamina membangun pipa sendiri ke surabaya atau gresik alias langsung mengakses konsumen atau apakah mereka akan memaksa Pertamina untuk menjual ke mereka ? Karena PGN juga adalah satu entitas yang mencari untung, tentunya dia ingin beli semurah dia bisa (5-6 US$ per MMBTU) dan menjual dengan harga setinggi mungkin (11-12 $ ?). Tentunya muncul pertanyaan, apakah spread keuntungan PGN yang 100% an itu wajar mengingat yang berkeringat paling banyak adalah produsen dengan segala resiko eksplorasinya dan konsumen yang memproduksi barang riil. Dari  kacamata PGN, tentu hal ini sah-sah saja karena KPI mereka terpenuhi, harga saham moncer dan pendapatan sebagai BUMN masuk ke kas negara. Tapi bukankah Pertamina kehilangan potensi keuntungan karena tidak bisa menjual produk gasnya dengan harga tinggi dan konsumen industri terkena getah karena biaya produksi meningkat karena harga gas tinggiujung-ujungnya berimbas pula ke penerimaan pajak negara dan ekonomi riil rakyat. Jadi ibarat terima banyak uang di kantong kiri, tapi hilang banyak uang di kantong kanan Note: Berita Jakarta Pos hari ini, konsumen industri di Jawa Barat teriak gara-gara PGN menaikkan harga gas 50% secara tiba-tiba akibat harga beli mereka dari produser juga naik  http://www.thejakartapost.com/news/2012/05/15/pgn-raises-gas-prices-almost-50-percent-west-java.html Lantas saya baca berita lain yang
[iagi-net-l] OOT: Jokowi
Berikut adalah pidato Jokowi dari keberhasilan dia di solo. http://www.youtube.com/watch?feature=player_embeddedv=imjqSzpZ95k Mohon maaf bila kurang berkenan. Salam bangkit Indonesia! __ Sent wirelessly.
Re: [iagi-net-l] OOT: Jokowi
Wah, katanya low profile...ternyata jokowi caper juga... On May 19, 2012 2:59 AM, Pujiyono pujiy...@gmail.com wrote: Berikut adalah pidato Jokowi dari keberhasilan dia di solo. http://www.youtube.com/watch?feature=player_embeddedv=imjqSzpZ95k Mohon maaf bila kurang berkenan. Salam bangkit Indonesia! __ Sent wirelessly.
Re: [iagi-net-l] OOT: Jokowi
Caper itu apa yaa, waktu kecil dulu caper itu calon perjurit, suka liat latiannya di kulon Sangkrah. Salam Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
Benar Is , akan tetapi sifat bisnis itu growing , jadi mungkin disini fungsi Pemerintah untuk mengatur pertumbuhan , termasuk menyetujui/tidak menyetujui kearah mana BUMN itu berkembang , agar sesuai dengan misinya. Tapi dengar dengar PGN malahan sudah mempunyai EP company , yang namanya Saka Energi . Apa betul ??? Dan ambisi PGN untuk mempunyai EP Company ini sudah lama juga sih. si Abah From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 10:48 PM Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan Pertamina nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt Merpati dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan. Bedanya di Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil kecil spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini konsumennya lbh banyak Industri khususnya untuk yg kecil kecil ( Power plant , industri makanan, tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah tangga )maka trayeknya disamping Jaringan Transmisi ( spt ruas SSWJ II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10 Wilayah Jaringan Distribusinya ( Medan , jakarta, sampai Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon - Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie ) ISM Oki Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi. Monopoli , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme , Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah . si Abah From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: Iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka. Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina danll, disatukan jadi pertamina. Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas minyak batubara untuk dalam negeri sebaiknya dibawah satu dirjen, murni tidak ambil keuntungan. Penjualan dan pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian perdagangan, sudah jelas jual beli kan? Itu pikiran konyol saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk investor. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Thu, 17 May 2012 07:29:37 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Terimakasih atas ulasannya, Pak Ong yang saya kagumi Kalau boleh mengajukan pertanyaan lanjutan, bagaimana pendapat pak Ong, atau teman-teman yang lain tentang tatakelola gas di Indonesia khususnya interaksi antara produser (BP Migas dan KPS2nya termasuk Pertamina), distributor/trader (PGN) dan konsumen (industri dalam negeri dan masyarakat). Maksud saya at least dua dari dari tiga komponen diatas yaitu BPMigas atau KPSnya dan PGN adalah milik negara, tetapi masing-masing entitas mempunyai KPI sendiri-sendiri hingga tentunya akan ada persaingan yang entah sehat atau tidak sehat diantara mereka. Misalnya Pertamina menemukan cadangan gas baru di selat Madura. Apakah PGN akan 'membiarkan' Pertamina membangun pipa sendiri ke surabaya atau gresik alias langsung mengakses konsumen atau apakah mereka akan memaksa Pertamina untuk menjual ke mereka ? Karena PGN juga adalah satu entitas yang mencari untung, tentunya dia ingin beli semurah dia bisa (5-6 US$ per MMBTU) dan menjual dengan harga setinggi mungkin (11-12 $ ?). Tentunya muncul pertanyaan, apakah spread keuntungan PGN yang 100% an itu wajar mengingat yang berkeringat paling banyak adalah produsen dengan segala resiko eksplorasinya dan konsumen yang memproduksi barang riil. Dari kacamata PGN, tentu hal ini sah-sah saja karena KPI mereka terpenuhi, harga saham moncer dan pendapatan sebagai BUMN masuk ke kas negara. Tapi bukankah Pertamina kehilangan potensi keuntungan karena tidak bisa menjual produk gasnya dengan harga tinggi dan konsumen
Re: [iagi-net-l] OOT: Jokowi
wah, mantap banget. Jakarta jauh lebih komplex dengan begitu banyak kepentingan. Tapi kalo ada niat plus system yang dibentuk serta implementasinya, saya yakin Jakarta bisa ditangani dengan baik. Suwun mas Puji atas share video nya. 2012/5/19 Bandono Salim bandon...@gmail.com: Caper itu apa yaa, waktu kecil dulu caper itu calon perjurit, suka liat latiannya di kulon Sangkrah. Salam Powered by Telkomsel BlackBerry® PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
Abah , Kemungkinan besar ada, PGN mau masuk ke hulu (EP), soalnya gemes kali pasokan gasnya dari produser tdk sesuai kontraknya , sebagai contoh untuk memasok kebutuhan Jabar PGN dapat gas dari sekitar enam pemasok yang terbesar dari ConocoPhilips SSWJ yaitu lebih dari 390 BBTUD dan terkecil dari Ellips sekitar 10 BBTUD dg total pasokan seluruhnya kira kira 785 BBTUD , ternyata hanya dapat terpenuhi kurang dari 70 % nya ( data 2010 ), bahkan PGN sempat ngurangi pasokan gas nya ke PLTG Muara Tawar sampai 50% akibat adanya pengalihan gas ke Chevron untuk lifting dan memenuhi ekpor ke Singapura dari pemasoknya (PGN dikalahkan dulu pasokannya ), akibatnya PLTG Muara Tawar harus Minum BBM ( ini yg sering disebut Pak DI waktu Dirut PLN dg istilah pembangkit salah minum ( harusnya Gas dikasih BBM )), karena sesuai dg Permen ESDM tahun 2010 dan PTK BP migas 2009 prioritas alokasi gas untuk dalam negeri urutanya sbb :- Prioritas pertama untuk Lifting , kedua untuk Pupuk , ketiga untuk Listrik, dan terakhir baru untuk industri.Lha kemarin PGN menaikan harga gasnya ke end user karena harga dari pasokannya naik ( harga jual gas ke end user ditentukan oleh harga beli gas di hulu , toll fee untuk penyaluran, dan biaya operasional dan margin )sama seperti PGN , PLN juga kayaknya mau masuk ke Hulu juga ( punya KP Batubara misalnya atau lapangan Pabum atau bahkan blok migas ) agar terjamin pasokannya energi primernya , persoalanya apakah cucuk ( fisisbel )kalau harus melakukan semuanya ( Total proyek dari hulu ke Hilir ) ibaratnya punya Restoran tapi juga punya sawahnya yg menghasilkan beras sendiriMemang rumit kok Perenergian di NKRI ini. apa ini karena salah perencanaan karena salah Data yg dipakai . wallahualam... Salam ISM Benar Is , akan tetapi sifat bisnis itu growing , jadi mungkin disini fungsi Pemerintah untuk mengatur pertumbuhan , termasuk menyetujui/tidak menyetujui kearah mana BUMN itu berkembang , agar sesuai dengan misinya. Tapi dengar dengar PGN malahan sudah mempunyai EP company , yang namanya Saka Energi . Apa betul ??? Dan ambisi PGN untuk mempunyai EP Company ini sudah lama juga sih. si Abah From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 10:48 PM Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan Pertamina nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt Merpati dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan. Bedanya di Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil kecil spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini konsumennya lbh banyak Industri khususnya untuk yg kecil kecil ( Power plant , industri makanan, tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah tangga )maka trayeknya disamping Jaringan Transmisi ( spt ruas SSWJ II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10 Wilayah Jaringan Distribusinya ( Medan , jakarta, sampai Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon - Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie ) ISM Oki Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi. Monopoli , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme , Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah . si Abah From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: Iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka. Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina danll, disatukan jadi pertamina. Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas minyak batubara untuk dalam negeri sebaiknya dibawah satu dirjen, murni tidak ambil keuntungan. Penjualan dan pembelian ke dan dari luar dikelola saja sama kenmentrian perdagangan, sudah jelas jual beli kan? Itu pikiran konyol saya, yang tidak faham ruwetnya memikirkan keuntungan untuk investor. Salam. Powered by
Re: [iagi-net-l] OOT: Jokowi
saat ini JOKOWI-AHOK merupakan pasangan yang konsisten, lihatlah saya masih jarang melihat poster poster mereka tertempel di jalanan ibu kota (sesuai visinya yang tak mau bikin jakarta nambah kumuh), setelah itu saya juga melihat konsisten Jokowi terhadap pasar pasar tradisional solo, lah sekarang di Jakarta itu di penuhi mall, , , khawatir akan hilangnya aspek pasar tradisional khas jakarta, lihatlah nama nama Pasar Rebo, Pasar Senen, Pasar Rebo, dan beberapa tempat lainnya yg dahulu emang terkenal pasar rakyat mulai hilang (CMIIW), Bismillah saja, semoga pasangan ini amanah, daripada yang ngaku Ahli dan bisa mengurangi banjir di jakarta menjadi kata Genangan sepinggang he he he Dan semoga saja tidak jadi pasar uang utk pemilu 2014 nanti 2012/5/19 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com wah, mantap banget. Jakarta jauh lebih komplex dengan begitu banyak kepentingan. Tapi kalo ada niat plus system yang dibentuk serta implementasinya, saya yakin Jakarta bisa ditangani dengan baik. Suwun mas Puji atas share video nya. 2012/5/19 Bandono Salim bandon...@gmail.com: Caper itu apa yaa, waktu kecil dulu caper itu calon perjurit, suka liat latiannya di kulon Sangkrah. Salam Powered by Telkomsel BlackBerry® PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- Rizqi Syawal Geologist Explorationist PT Exploration Think Tank Indonesia Business Email : rizqisya...@etti.co.id Privacy Email :syawa...@gmail.com +6285641058211/+6285759459810
Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ???
Hehehe dua2nya bisa salah. Bgmn yang memerintahkan, kalao teges dan benar, pasti tidak kacow. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Sat, 19 May 2012 10:21:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Abah , Kemungkinan besar ada, PGN mau masuk ke hulu (EP), soalnya gemes kali pasokan gasnya dari produser tdk sesuai kontraknya , sebagai contoh untuk memasok kebutuhan Jabar PGN dapat gas dari sekitar enam pemasok yang terbesar dari ConocoPhilips SSWJ yaitu lebih dari 390 BBTUD dan terkecil dari Ellips sekitar 10 BBTUD dg total pasokan seluruhnya kira kira 785 BBTUD , ternyata hanya dapat terpenuhi kurang dari 70 % nya ( data 2010 ), bahkan PGN sempat ngurangi pasokan gas nya ke PLTG Muara Tawar sampai 50% akibat adanya pengalihan gas ke Chevron untuk lifting dan memenuhi ekpor ke Singapura dari pemasoknya (PGN dikalahkan dulu pasokannya ), akibatnya PLTG Muara Tawar harus Minum BBM ( ini yg sering disebut Pak DI waktu Dirut PLN dg istilah pembangkit salah minum ( harusnya Gas dikasih BBM )), karena sesuai dg Permen ESDM tahun 2010 dan PTK BP migas 2009 prioritas alokasi gas untuk dalam negeri urutanya sbb :- Prioritas pertama untuk Lifting , kedua untuk Pupuk , ketiga untuk Listrik, dan terakhir baru untuk industri.Lha kemarin PGN menaikan harga gasnya ke end user karena harga dari pasokannya naik ( harga jual gas ke end user ditentukan oleh harga beli gas di hulu , toll fee untuk penyaluran, dan biaya operasional dan margin )sama seperti PGN , PLN juga kayaknya mau masuk ke Hulu juga ( punya KP Batubara misalnya atau lapangan Pabum atau bahkan blok migas ) agar terjamin pasokannya energi primernya , persoalanya apakah cucuk ( fisisbel )kalau harus melakukan semuanya ( Total proyek dari hulu ke Hilir ) ibaratnya punya Restoran tapi juga punya sawahnya yg menghasilkan beras sendiriMemang rumit kok Perenergian di NKRI ini. apa ini karena salah perencanaan karena salah Data yg dipakai . wallahualam... Salam ISM Benar Is , akan tetapi sifat bisnis itu growing , jadi mungkin disini fungsi Pemerintah untuk mengatur pertumbuhan , termasuk menyetujui/tidak menyetujui kearah mana BUMN itu berkembang , agar sesuai dengan misinya. Tapi dengar dengar PGN malahan sudah mempunyai EP company , yang namanya Saka Energi . Apa betul ??? Dan ambisi PGN untuk mempunyai EP Company ini sudah lama juga sih. si Abah From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 10:48 PM Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Kalau kembali ke pertanyaan dasarnya : Kenapa PGN dan Pertamina nggak digabung saja toh sama sama BUMN dan sama sama ngurusi Gas.Kalau menurut saya ini bisnis biasa saja ibaratnya spt Merpati dg Garuda sama sama BUMN yg ngurusi penerbangan. Bedanya di Trayek dan Konsumennya kalau Garuda antar Kota Kota Besar dg pesawat berbadan lebar/ Boeing, kalau Merpati lebih ke Kota kota kecil khususnya di IBT kebanyakan pesawatnya kecil kecil spt CN 235 mungkin nanti Sukhoi,Begitu juga PGN ini konsumennya lbh banyak Industri khususnya untuk yg kecil kecil ( Power plant , industri makanan, tekstil,kayu,kimia,keramik,kaca,logam , termasuk rumah tangga )maka trayeknya disamping Jaringan Transmisi ( spt ruas SSWJ II ( Grissik-Bekasi) dan banyak di Distribusi ada lebih 10 Wilayah Jaringan Distribusinya ( Medan , jakarta, sampai Pasuruhan-pubolinggo ), sedangkan Pertamina banyak untuk industri besar ( spt PLN)dan ijin trayeknya banyak di Transmisi, misalnya ruas Gresik- Semarang , ( kalau Cirebon - Semarang oleh Rekin dan Bontang- Semarang oleh Bakrie ) ISM Oki Memang BUMN dibikin beberapa tentunya supaya bisa berasing secara sehat , dan kalau bersaing dengan sehat maka akan lahir effesiensi , dan kwalitas produk yang tinggi. Monopoli , dengan alasan apapun tidak disukai oleh liberalisme , Itu theori liberalisme yang positip , apa begitu yang terjadi , ya semoga. BP Migas kan buka entity bisnis , jadi KPI-nya sesuai dengan perintah Pemerintah . si Abah From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: Iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 18, 2012 4:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] HARGA GAS !!! tURUN ??? Mas, selama pemerintah memikirkan kepentingan nasional, hal tersebut semewstinya tidak perlu terjadi. Persaingan atar bumn yang begerak dibidang energi kan akhirnya tidak melibatkan rAkyat sebagai pengguna, malah membebani mereka. Trus kenapa menteri energi tidak ambil kebijakan mensinergikan (?) Penjualan minyak gas dan listrik dalam satu perusahaan saja? Memang akan ramei, seperti halnya jaman minyak dulu, persaingan antara pertamin permina danll, disatukan jadi pertamina. Yang dihulu biar begerak dihulu, yang dihilir kan paling banyak dapat untungnya, ini yang benar2 harus diatur. Gas minyak