Re: [iagi-net-l] Mohon doa restu kesembuhan Pak Sukmandaru

2012-06-25 Thread dudy . elli
Semoga lekas sembuh amin YRA.

Salam,
Dudy
--Original Message--
From: za...@bdg.centrin.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
To: economicgeol...@yahoogroups.com
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon doa restu kesembuhan Pak Sukmandaru
Sent: Jun 23, 2012 15:43

Rekan2 semua,

Maaf ada kesalahan penulisan RS. Yg benar RS AZRA, jln Padjajaran, Bogor.

Baru saja Pak Sumardiman bezuk, Pak Sukmandaru under control, beliau mungkin 
kelelahan.

Salam,

--Original Message--
From: za...@bdg.centrin.net.id
To: economicgeol...@yahoogroups.com
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Mohon doa restu kesembuhan Pak Sukmandaru
Sent: Jun 23, 2012 2:27 PM

Rekan2 Geologist ysh,

Baru saja saya dapat informasi, Pak Sukmandaru Prihatmoko (Ketua MGEI), 
mengalami kelelahan sehabis main tenis tadi pagi, dan sekarang sedang dirawat 
intensif di RS Astra Bogor (beliau dalam keadaan sadar).

Mohon doa restu dari rekan2 semua, agar Pak Sukmandaru dapat segera pulih dan 
kembali beraktifitas. Amin.

Wassalam,


Zardi®
Zardi®
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net-l] Menasionalisasi PSC pada saat kontrak habis.

2012-06-25 Thread Yanto R. Sumantri
Pak Ong YSH

Lain kali "Pak" nya  hilang saja Pak Ong , wong saya muridnya Pak Ong koq , ya 
tetep saja murid Bapak hehehehe.
Terima kasih komentarnya , saya mengerti.
Wasalam

si Abah





 From: Ong Han Ling 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, June 25, 2012 11:46 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Menasionalisasi PSC pada saat kontrak habis.
 

Trim atas komentar Pak Yanto. Mungkin ada salah pengertian sedikit perihal 
tender ONWJ. Tender ini tidak fair dalam arti kata, perusahaan seperti Medco 
harus bayar studi, mungkin sampai satu juta dollar untuk evaluasi tender ONWJ, 
tetapi “playing field” tidak sama. Pertamina berdasarkan cadangan sampai 
terkuras, tetapi Medco membuat evaluasi hanya sampai 7 tahun. Kalau ada 5 
perusahaan ikut tender, berarti kita membuang $5 juta dollar utk nothing. Yang 
sangat diuntungkan adalah BP. Dia hanya punya cadangan yang akan habis 7 tahun. 
Tetapi penawaran Pertamina tinggi sekali karena berdasarkan cadangan sampai 
terkuras (economic limit tercapai). 
 
Saya setuju penunjukan langsung untuk Pertamina dan tidak perlu adanya tender. 
Namun seandainya harus lewat tender karena peraturan, Pertamina tidak perlu 
ikut atau parameter tender dirubah demikian rupa hingga yang ikut tender jangan 
dirugikan dan BP jangan diuntungkan. 
 
Salam,
 
HL Ong
 
From:Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, June 25, 2012 9:25 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menasionalisasi PSC pada saat kontrak habis.
 
Pak Ong yang saya hormati.
 
1.Setuju dengan pendapat pak Ong , bahwa isilah "nasionalisasi" tidak tepat 
diaplikasikan pada perpanjangan Kontrak apapun , termasuk kontrak PSC.
2.Akan tetapi ada hal hal non-teknis yang sangat berperan dalam perpanjangan 
kontrak kontrak khususnya yang berhubungan dengan ekstraksi SDM. Saya kira kita 
semua  maklum mengenai hal ini.
Untuk hal inilah perlu adanya "niat baik" dari seluruh birokrat dan politisi 
untuk melihat mana yang paling menguntungkan bagi NKRI.
3. Mengenai ONWJ , saya kira "fairness" dalam hal ini harus dikalahkan 
.,mengapa ???
Karena Justru "keberpihakan" kepada BUMN  - lah yang harus "dimenangkan" agar  
keuntungan dari ONWJ dapat dinikmati oleh NKRI.
 
Maaf , kalau kurang sependapat.
 
si Abah  
 



From:Ong Han Ling 
To: iagi-net@iagi.or.id; migas_indone...@yahoogroups.com; 
geologi...@googlegroups.com 
Sent: Sunday, June 24, 2012 10:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Menasionalisasi PSC pada saat kontrak habis.


Soal Nasionalisasi dan tender untuk extension.
 
Kalau kontrak PSC sudah selesai, dan tidak diberikan extension, bukanlah 
nasionalisasi. Ini adalah biasa seperti semua business kontrak. Selesai 
kontrak, berhenti. Perpanjangan atau extension kontrak bukanlah Nasionalisasi. 
Itulah biasa dan terjadi dimana-mana termasuk di Malaysia yang disinggung dalam 
diskusi oleh Pak Rovicky. 
 
K3S diperbolehkan mengajukan permohonan extension 6 tahun sebelumnya. Mereka 
mengajukan permohonan karena kontrak akan selesai. Dapat atau tidak tergantung 
dari Pemerintah. Pemerintah langsung bisa jawab tidak bisa. Tapi kalaupun tidak 
dijawab, otomatis terminasi sesuai kontrak, yaitu setelah 30 tahun. Titik. 
Memang kalau tidak dijawab kurang etis; itu saja. Tapi mereka juga harus 
mengerti kebiasaan orang Indonesia,  yang sukar mengatakan tidak. Nasionalisasi 
adalah kalau kontrak belum selesai lalu Negara ambil over, seperti di Argentina 
baru-baru ini. 
 
Menurut saya jangan sekali-sekali menyebut nationalisasi dalam hubungan dengan 
extension. Tidak ada hubungannya sama sekali. Hak Pemerintah untuk memberi 
extension atau tidak.
 
Persoalan kedua adalah ikutnya Pertamina dalam tender untuk WK yang selesai 
kontraknya. Disebutnya akuisisi ONWJ oleh Pertamina lewat tender.
 
Kita anggap BP waktu menawarkan ONWJ mempunyai etis yang tinggi hingga 
memberitahu dalam document tender secara jelas bahwa hak atas cadangannya 
tinggal 7 tahun lagi, dan bukan sampai terkuras. Terkuras disini adalah 
tercapainya economic limit, dimana revenue sama dengan biaya operasi (tidak ada 
depresiasi lagi). Dengan demikian pengikut tender akan menawar berdasarkan 
cadangan 7 tahun tsb. Setelah 7 tahun daerah akan dikembalikan ke Pemerintah.  
 
Dengan ikutnya Pertamina didalam tender, sebetulnya ini tidak fair terhadap 
pengikut tender lainnya.  Mengapa? Pertamina mengetahui bahwa setelah 7 tahun 
selesai, sebagai perusahaan Negara dia bisa minta perpanjangan dari Pemerintah 
dan dia pasti akan dapat. Jadi Pertamina pada waktu tender menghitung cadangan 
sampai reservoir terkuras habis, atau melampaui batas berlakunya PSC BP yang 
tinggal 7 tahun lagi. Pertamina berani manawar lebih tinggi dari Perusahaan 
lainnya yang ikut tender. Inilah yang terjadi dengan penawaran ONWJ. Pengikut 
tender lainnya telah mengeluarkan ratusan ribu dollar untuk evaluasi tender 
berdasarkan cadangan yang lebih kecil, sampai 7 tahun saja. Mereka merasa 
dibohongi. Selain itu y

RE: [iagi-net-l] Shale gas news

2012-06-25 Thread Ruskamto Soeripto
Abah,

Sepanjang pengetahuan saya shale gas tidak selalu methan, tergantung sejarah 
maturity dan type karogen dari sourcenya Pak.

Yang membedakan kondisi arid/semi arid region adalah terbentuknya mineral high 
saline/evaporite evironment seperti dolomite anhydrite kemungkinan juga silika 
bercampur dan interkalasi dengan organic rich shale.  Sehingga source rock 
bersifat brittle, mudah dilakukan fract secara efektif.   Kondisi lingkungan 
tsb sangat bervariasi, memungkinkan terjadinya local depo-pod yang sangat kaya 
mengandungi TOC sampai 3-4%, sehingga ada area dan layer atau “sweet spot” yang 
ideal memenuhi Kriteria sebagai Shale Gas.  Berbeda dengan sistem lacustrine 
dan tropical, kondisinya selalu penuh air dan hyposline clay particles dan 
organic mattersnya (algae/plankton) terkubur bersamaan  “hampir” merata di 
semua bagian danau, sehingga jarang ditemukan “sweet spot”.  Kalau TOCnya 1-2% 
dan yang sisanya adalah clay dan silt particle pertanyaannya adalah apakah 
brittlenessnya bisa meet criteria untuk dilakukan fracturing secara efektif ??  
  Saya kira itu yang sedang didiskusikan oleh Pak Naslin, Pak Anggoro dkk,  
yang penting kriteria TOC cut off atau brittleness dari shale tersebut.   
Mungkin bapak-bapak bisa menambahkan..

Salam Ruskamto 1061

 

 

 

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: 25 Juni 2012 9:52
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news

 

Pak Rus

 

Secara fisik dan mineralogi apakah perbedaan anatar deep sea shale dengan hale 
yang dosebutkan yg doiendapkan pada semi arid /sabhka/ restricted env ? Apa 
pengaruhnya untuk kandungan gas methane ?

 

si Abah

 

  _  

From: Ruskamto 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, June 25, 2012 7:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news





Saya pernah sedikit sharing dimaillist, bahwa umumnya bahwa shale gas yang 
sukses di US adalah mid Paleozoic intracratonic semi-arid, restrictric marine 
hingga sabkha. Sweetspot organic rich shale bercampur authigenic/evaporite 
mineral spt dolomite, anhydrite dll (CMIIW). Kondisi dep env. yang mendukung 
brittleness dan fractability dari shale gas tsb. Sukses story untuk 
Mezosoic(Jurassic Pre-Rift) juga belum terdengar.. Sekedar meramaikan diskusi 
Pak.
RUS 1061

  _  

From: Anggoro Dradjat  

Date: Sun, 24 Jun 2012 19:29:53 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news

 

Nama cekungan yang di Polandia  itu apa yaa? shale di formasi apa? kalau ngak 
salah yang di Amerika itu kebanyakan berada di Intra Craton Basin dan dari 
lingkungan pengedapan Lacustrin,
Kalau yang di Amerika seperti yang dipresentasikan Pak Naslin di UGM, 
horizontal layeringnya terlihat jelas  adanya Vertikal Transfer Isotropic yang 
menggambarkan perbedaan cepat rambat gelombang P secara vertikal, perubahan TOC 
dari shale  juga tercermin dari sonic resistivity DlogR.
Wah kalau abu-abu isotropic dong, sedikit organiknya  dan ngak fracable.
Mungkin lokasinya dipilih dari sweet spot seismic? Tapi seharusnya kan dilihat 
dahulu dari data sumur yang ada? apakah sweet spot itu mengambarkan zona 
resistivitas yang tinggi dan zona anisotropi dari shale.
Kemungkinan yang lain adalah belum ada data sumur, jadi explorasi banget buat 
shale?
Atau operatornya dari negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia tapi 
ngak pernah menang perang...heee...h


Salam
Anggoro Dradjat



On Sun, Jun 24, 2012 at 6:04 PM, nyoto - ke-el  wrote:

Apakah itu berarti operatornya tertipu atau ditipu atau salah interpretasi 
sebelumnya sehingga mengexecute project tsb ? Rasa2nya operator sebesar EM itu 
dg jumlah PhD nya yg sampai 600 (email cak Avi), tidak mungkin deh. Atau ada 
info2 lain ?

 

Wass,

nyoto 

On Sun, Jun 24, 2012 at 3:49 PM, naslin lainda  wrote:

Tadi saya barusan ngobrol ama teman yg terlibat di eksplorasi shale gas di 
polandia ini. Katanya TOC nya rendah dibawah 1%. Dari foto core nya warnanya 
abu2, bukan seperti black shale yg di US. Jadi kayaknya bukan organic rich 
shale yg mereka dapatkan.



Naslin


From: "rakhmadi avianto"rakhmadi.avia...@gmail.com
Sent:Wed, 20 Jun 2012 12:17:44 +0530
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news 


Dari awal aku memang sudah curiga, mungkin ngga ya Shale Gas Exploration, dg 
exitnya EM dari Poland saya kira bukan hal yg main2. Saya yg alumnus EM merasa 
bahwa EM tidak pernah main2 dalam research di Houston setahu saya waktu di sana 
ada 600an lebih PHD yg kerja di Lab yg diambil dari lulusan hampir seluruh 
dunia dg GPA yg mendekati 4 yg diterima artinya lulusan Top of the nudge lah

> 

>Untuk Indonesia, mungkin tidak semua shale punya potential jadi Shale Gas, ini 
>yg belum di evaluasi, belum apa2 koq ujuk2 udah sekian TCF emang dari mana dan 
>dasarnya apa?

>

>Ingat RDP waktu jadi panelis di gas hydrate, acara Pertamina di Kempinski 
>Hotel, RDP mengusulkan harus ada Pilot Project dari Zero ke Hero, artinya 
>research yg ter-integrasi, ada G&G, ada drilling, dll krn m

Re: [iagi-net-l] Shale gas news

2012-06-25 Thread Yanto R. Sumantri
Rus

Ok , tks pencerahannya .
Jadi sifat "britleness" sangat menentukan , dilain fihak sifat fisika ini 
sangat dipengaruhi oleh mineral content-nya , dan mineral content ditentukan 
oleh lingkungan pengendapan .
Jadi apakah lingkungan pengendapan shale lapisan Tersier Indonesia memenuhi 
syarat syarat diatas ???

Pertanyaan kedua , apakah volume shale , kalau itu cocok degan syarat shale gas 
cukup besar ?sebagaimana Cekungan Cekungan Paleozoicum di USA ?

Pertanyaan terakhir : Siapa yang akan menjadi "leading edge" untuk meneliti ini 
semua ???
Rasanya sih kalau Pertamina atau perusahaan minyak ndak cocok lah , bagaimana 
peran Badan Geologi dan "Lemigas" 

Rasanya akan berdosa kita , kalau kita meniupkan "angin sorga" , tetapi pada 
kenyataannya ternyata hanya "angin dingin" . seperti CBM , yang ndak tahu apa 
saja aktifitasnya ,
Padahal Blok Blok CBM sudah laku keras sampai habis daerah daerah itu ditutupi 
oleh Blok CBM.

si Abah






 From: Ruskamto Soeripto 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, June 25, 2012 5:00 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale gas news
 

 
Abah,
Sepanjang pengetahuan saya shale gas tidak selalu methan,
tergantung sejarah maturity dan type karogen dari sourcenya Pak.
Yang membedakan kondisi arid/semi arid region adalah terbentuknya
mineral high saline/evaporite evironment seperti dolomite anhydrite kemungkinan
juga silika bercampur dan interkalasi dengan organic rich shale.  Sehingga
source rock bersifat brittle, mudah dilakukan fract secara efektif.   Kondisi 
lingkungan
tsb sangat bervariasi, memungkinkan terjadinya local depo-pod yang sangat kaya
mengandungi TOC sampai 3-4%, sehingga ada area dan layer atau “sweet spot” yang
ideal memenuhi Kriteria sebagai Shale Gas.  Berbeda dengan sistem lacustrine
dan tropical, kondisinya selalu penuh air dan hyposline clay particles dan 
organic
mattersnya (algae/plankton) terkubur bersamaan  “hampir” merata di semua bagian
danau, sehingga jarang ditemukan “sweet spot”.  Kalau TOCnya 1-2% dan yang 
sisanya
adalah clay dan silt particle pertanyaannya adalah apakah brittlenessnya bisa
meet criteria untuk dilakukan fracturing secara efektif ??    Saya kira itu
yang sedang didiskusikan oleh Pak Naslin, Pak Anggoro dkk,  yang penting 
kriteria
TOC cut off atau brittleness dari shale tersebut.   Mungkin bapak-bapak bisa
menambahkan..
Salam Ruskamto 1061
 
 
 
 
From:Yanto R. Sumantri
[mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: 25 Juni 2012 9:52
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
 
Pak Rus
 
Secara fisik dan mineralogi apakah perbedaan anatar deep sea shale
dengan hale yang dosebutkan yg doiendapkan pada semi arid /sabhka/ restricted
env ? Apa pengaruhnya untuk kandungan gas methane ?
 
si Abah
 


 
From:Ruskamto

To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, June 25, 2012 7:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news


Saya
pernah sedikit sharing dimaillist, bahwa umumnya bahwa shale gas yang sukses di
US adalah mid Paleozoic intracratonic semi-arid, restrictric marine hingga
sabkha. Sweetspot organic rich shale bercampur authigenic/evaporite mineral spt
dolomite, anhydrite dll (CMIIW). Kondisi dep env. yang mendukung brittleness
dan fractability dari shale gas tsb. Sukses story untuk Mezosoic(Jurassic
Pre-Rift) juga belum terdengar.. Sekedar meramaikan diskusi Pak.
RUS 1061


 
From: Anggoro Dradjat  
Date: Sun, 24 Jun 2012 19:29:53 +0700
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale gas news
 
Nama cekungan yang di Polandia  itu apa yaa? shale di
formasi apa? kalau ngak salah yang di Amerika itu kebanyakan berada di Intra
Craton Basin dan dari lingkungan pengedapan Lacustrin,
Kalau yang di Amerika seperti yang dipresentasikan Pak Naslin di UGM,
horizontal layeringnya terlihat jelas  adanya Vertikal Transfer Isotropic
yang menggambarkan perbedaan cepat rambat gelombang P secara vertikal,
perubahan TOC dari shale  juga tercermin dari sonic resistivity DlogR.
Wah kalau abu-abu isotropic dong, sedikit organiknya  dan ngak fracable.
Mungkin lokasinya dipilih dari sweet spot seismic? Tapi seharusnya kan dilihat
dahulu dari data sumur yang ada? apakah sweet spot itu mengambarkan zona
resistivitas yang tinggi dan zona anisotropi dari shale.
Kemungkinan yang lain adalah belum ada data sumur, jadi explorasi banget buat
shale?
Atau operatornya dari negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia tapi
ngak pernah menang perang...heee...h


Salam
Anggoro Dradjat


On Sun,
Jun 24, 2012 at 6:04 PM, nyoto - ke-el  wrote:
Apakah
itu berarti operatornya tertipu atau ditipu atau salah interpretasi sebelumnya
sehingga mengexecute project tsb ? Rasa2nya operator sebesar EM itu dg jumlah
PhD nya yg sampai 600 (email cak Avi), tidak mungkin deh. Atau ada info2 lain ?
 
Wass,
nyoto 
On Sun,
Jun 24, 2012 at 3:49 PM, naslin lainda 
wrote:
Tadi saya
barusan ngobrol ama teman yg terlibat di eksplorasi shale gas di polandia ini.
Katanya TOC nya r