[iagi-net] numpang sharing, FW: Undangan
Kepada rekan-rekan yang berminat Acara ini diadakan di gedung pendukung lantai 4, Komplek perkantoran Lemigas , Jl. Ciledug raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran lama Jakarta Selatan (Gratis). Terima kasih From: Destri Wahyu Dati Sent: 26 Mei 2014 15:22 To: LemigasUsers Subject: Undangan KM Yth Bapak dan Ibu, Dengan ini kami mengundang Bapak dan Ibu untuk hadir dalam acara Knowledge Sharing LEMIGAS yang akan diselenggarakan pada : hari, tanggal : Rabu, 28 Mei 2014 pukul : 09.30 WIB s.d. selesai tempat : Gedung Pendukung Lantai IV judul ceramah : Geology And Hydrocarbon Potential of Eastern Indonesia penyaji : Prof. Robert Hall Director Southeast Asia Research Group, Royal Holloway, University of London Atas perhatian dan kehadiran Bapak dan Ibu, kami ucapkan terima kasih. -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] numpang sharing, FW: Undangan
kalau boleh/bisa dokumentasi dan di upload di youtube. akan sangat bermanfaat. 2014-05-26 14:05 GMT+05:00 Irwansyah irwans...@lemigas.esdm.go.id: Kepada rekan-rekan yang berminat Acara ini diadakan di gedung pendukung lantai 4, Komplek perkantoran Lemigas , Jl. Ciledug raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran lama Jakarta Selatan (Gratis). Terima kasih *From:* Destri Wahyu Dati *Sent:* 26 Mei 2014 15:22 *To:* LemigasUsers *Subject:* Undangan KM Yth Bapak dan Ibu, Dengan ini kami mengundang Bapak dan Ibu untuk hadir dalam acara *Knowledge Sharing* LEMIGAS yang akan diselenggarakan pada : hari, tanggal : Rabu, 28 Mei 2014 pukul : 09.30 WIB s.d. selesai tempat : Gedung Pendukung Lantai IV judul ceramah : *Geology And Hydrocarbon Potential of Eastern Indonesia* penyaji : Prof. Robert Hall Director Southeast Asia Research Group, Royal Holloway, University of London Atas perhatian dan kehadiran Bapak dan Ibu, kami ucapkan terima kasih. -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by *MailScanner* http://www.mailscanner.info/, and is believed to be clean. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
RE: [iagi-net] numpang sharing, FW: Undangan
Mungkin bisa pak...biasanya acara ini direkam ama teman-teman kami dari bagian afiliasi. From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Amir Al Amin Sent: 26 Mei 2014 15:59 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] numpang sharing, FW: Undangan kalau boleh/bisa dokumentasi dan di upload di youtube. akan sangat bermanfaat. 2014-05-26 14:05 GMT+05:00 Irwansyah irwans...@lemigas.esdm.go.id: Kepada rekan-rekan yang berminat Acara ini diadakan di gedung pendukung lantai 4, Komplek perkantoran Lemigas , Jl. Ciledug raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran lama Jakarta Selatan (Gratis). Terima kasih From: Destri Wahyu Dati Sent: 26 Mei 2014 15:22 To: LemigasUsers Subject: Undangan KM Yth Bapak dan Ibu, Dengan ini kami mengundang Bapak dan Ibu untuk hadir dalam acara Knowledge Sharing LEMIGAS yang akan diselenggarakan pada : hari, tanggal : Rabu, 28 Mei 2014 pukul : 09.30 WIB s.d. selesai tempat : Gedung Pendukung Lantai IV judul ceramah : Geology And Hydrocarbon Potential of Eastern Indonesia penyaji : Prof. Robert Hall Director Southeast Asia Research Group, Royal Holloway, University of London Atas perhatian dan kehadiran Bapak dan Ibu, kami ucapkan terima kasih. -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner http://www.mailscanner.info/ , and is believed to be clean. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean.
[iagi-net] Oil eep sekitar Medan
Para Iagi netters Yth: Barangkali ada yang bisa membantu saya untuk memberi informasi mengenai adanya oil seeps yang masih aktif disekitar Medan atau pun di Aceh? Suatu TV Belanda ingin membuat film dokumenter mengenai sejarah Sumatra di abad ke-19, antara lain sejarah diketemukannya minyakbumi, yaitu di Telaga Said. Sebagaimana diketahui diketemukannya minyak bumi pada waktu itu didasarkan atas adanya oil seeps. Maka film ini ingin menayangkan suatu oil seep yang aktif? Apakah di sektar Telaga Said masih ada oil seep yang aktif? Sepanjang pengetahuan saya di Telaga Said itu ada monumen yang memperingati pertama kali diketemukan minyak bumi di Indonesia. Sampai di mana accesibility lokasi ini? Kalau tidak, apakah ada disekitar Medan ataupun dipantai timur Aceh dan Sumatra Utara ada yang mempunyai peta yang menunjukkan oil seeps? Biasanya pada peta2 geologi sistimatik dari P3G bersekala 1: 250.000 itu keberfadaan oil seep itu diberi tanda, namun anehnya pada peta lembar Medan, Lembar Langsa, Lembar Takengon dan Lembar Tapaktuan tanda keberadaan oil seeps itu sama sekali tidak dalam legendanya. Atas perhatian dan bantuannya sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih Wassalam RPK Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
Omong omong ttg Buku Putih tentunya ada Buku Hitamnya yg perlu diklarifikasi dg Buku Putih. Kira kira isu isu apa saja yg perlu di Buku Putihkan ya. kalau melihat perdebatan ttg Visi Misi para capres di bberapa media , ada beberapa hal yg menjadi Pertanyaan , 1. Dalam programnya ttg tatakelola migas dan meningkatkan produksi semua capres ingin melakukan revisi UU Migas , sebetulnya revisi ini sdh berjalan tanpa harus menunggu Capres , yang tidak dijelaskan apa apa saja dari masing masing capres point point yg akan di revisi , shg secepatnya dapat meningkatkan ekplorasi besar besaran untuk menaikan produksinya, kita belum melihat perbedaan antar capres terkait keinginannya merevisi UU Migas point point apa saja antara capres satu dg yang lain karena hanya normatif saja yg disampaikan. 2. Untuk mengurangi subsidi tanpa harus menaikan harga BBM ( mencabut subsidi ) Semua Capres berkeinginan mengembangkan Energi baru Terbarukan ( EBT), Pertanyaannya apa saja yg akan dilakukan , ini yg tdk dijelaskan dg rinci. kebutuhan energi kita itu ada dua jenis BBM dan listrik , kalau EBT itu banyak terkait dg untuk mengatasi kebutuhan Listriknya dan EBT yg paling siap dg kapasitas besar untuk listrik itu hanya Geothermal dan Air, kedua nya memerlukan investsai yg besar 5 juta $/MW dg waktu pembangunannya antara 5-10 tahun. belum lagi ketersediaan cadangan terbuktinya , krena yg ada baru Potensi sumber dayanya , bisa jadi setelah selesai Presiden belum juga terbangun satupun EBT, Padahal kebutuhan subsidi begitu dilantik sdh harus disediakan , untuk tahun 2014 ini saja sdh hampir tembus 400 T ( APBNP 2014 ), dan tahun ini penambahannya sudah diatas 100 T , mangkanya Departemen dan lembaga harus merevisi anggrannya sampai 30 % ( pemotongan ) , itupun masih harus nambah utang LN. Jadi rasanya Pengembangan EBT dalam waktu dekat Tidak bisa mengatasi Subsidi BBM. Mengingat waktu dan ketersediaan dana investasinya. Untuk kebutuhan energi diluar listrik ( BBM) ini lbh sulit untuk menggantikannya dg EBT , ketersediaan BBN Bahan Bakar Nabati ( Biodesel, bioetanol) sbg pengganti BBM Desel kemampuanya masih dibawah 10 % , dan harus diingat BBN ini juga masih harus disubsidi yg besarnya Rp.3000 ,- perliternya, artinya meskipun dikembangkan juga tidak otomatis mengurangi subsidi. 3. Dibidang SDE yg lain ( Batubara) juga tidak ada yg menyinggung secara detail dalam program nya para capres, padahal ini juga tidak kalah pentingnya karena batubara akan menjadi penopang utama sbg energy primer untuk listrik yg saat ini sdh kira kira 50% kontribusinya untuk listrik atau kira kira 80 an Juta Ton Pertahun ( kalau semua proyek 10.000 MW tahap 12( FTP-12 ) selesai . disisilain produksi nya digenjot terus menerus untuk ekpor diaman total sdh mencapai 400 juta ton ( kira kira 80 an % untuk konsumsi ekpor ), Saat ini kapasitas terpasang Listrik kita kira kira 47 GW , sesuai target pertumbuhan permintaan listrik maka tahun 2025 akan menjadi hampir 3 kali lipatnya atau kira kira 115 GW ini artinya kebutuhan batubara juga kan mengalami peningkatan yg besar dimasa datang , belum lagi kalau para Capres juga memprogramkan Rasio elektrifikasi 100 % , sekarang saja baru 75 % ( bahkan untuk di IBT masih dibawah 50 %) masih sulit untuk mengatasinya,karena memerlukan dana investsai yg besar dan ketersediaan energi primernya juga besar. 4. dalam programnya Captres juga akan membangun Kilang , ini juga tidak mudah dan cepat karena pembangunan kilang juga memerlukan Dana besar dan Ketersediaan dan kesinambungan adanya suplai crude yg tercukupi. Kalau diserahkan swasta tentunya harus ada incentif fiskal , dll lagi lagi ini juga tidak akan bisa cepat menyelesaikan masalah kebutuhan energi tanpa mengurangi subsidi. apalagi kalu duitnya dari APBN yg untuk membiayayi rutin saja sdh terseok seok.kalau Duit tdk ada untuk mbangun dan semuanya di serahkan swasta ( Investor Asing ) nanti apa nggak kena pukul balik , katanya mau mandiri dibidang energi tanpa investasi asing Program apapun yg bagus bagus dari para capres ujung ujungnya untuk mengeksekusinya diperlukan biaya , karena ini Pemerintah biaya tsb harus disediakan di APBN , kalau beban APBN sudah berat maka akan sulit untuk menyediaakan dan mengeksekusinya , mungkin harus ada Revolusi APBN misalnya Kurangi subsidi dan kurangi Belanja pemerintah , fokuskan semuanya ke pembangunan infrastruktur termasuk intfra struktur adalan peningkatan ekplorasi. karena yg namanya infrastruktur adalah kewajiban negara,makanya ekplorasi harus masuk dalam infrastruktur sebagai penunjang ketersediaan energi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jadi siapaun nanti presidenya kok rasanya ya kondisinya biasa biasa saja spt saat ini .. Dari pada Sep ISM ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual
Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
MAs Ismail Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku putih atau buku titipan. Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah dan tantangan yang berhubungan dengan fenomena alam dan persoalan kebumian. Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk mengarah kemana. Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh. Apakah perlu UU Geologi ? Salam RDP -- Technology make the blind to see, Open-mind make the don't know become understand. 2014-05-27 12:13 GMT+07:00 lia...@indo.net.id: Omong omong ttg Buku Putih tentunya ada Buku Hitamnya yg perlu diklarifikasi dg Buku Putih. Kira kira isu isu apa saja yg perlu di Buku Putihkan ya. kalau melihat perdebatan ttg Visi Misi para capres di bberapa media , ada beberapa hal yg menjadi Pertanyaan , 1. Dalam programnya ttg tatakelola migas dan meningkatkan produksi semua capres ingin melakukan revisi UU Migas , sebetulnya revisi ini sdh berjalan tanpa harus menunggu Capres , yang tidak dijelaskan apa apa saja dari masing masing capres point point yg akan di revisi , shg secepatnya dapat meningkatkan ekplorasi besar besaran untuk menaikan produksinya, kita belum melihat perbedaan antar capres terkait keinginannya merevisi UU Migas point point apa saja antara capres satu dg yang lain karena hanya normatif saja yg disampaikan. 2. Untuk mengurangi subsidi tanpa harus menaikan harga BBM ( mencabut subsidi ) Semua Capres berkeinginan mengembangkan Energi baru Terbarukan ( EBT), Pertanyaannya apa saja yg akan dilakukan , ini yg tdk dijelaskan dg rinci. kebutuhan energi kita itu ada dua jenis BBM dan listrik , kalau EBT itu banyak terkait dg untuk mengatasi kebutuhan Listriknya dan EBT yg paling siap dg kapasitas besar untuk listrik itu hanya Geothermal dan Air, kedua nya memerlukan investsai yg besar 5 juta $/MW dg waktu pembangunannya antara 5-10 tahun. belum lagi ketersediaan cadangan terbuktinya , krena yg ada baru Potensi sumber dayanya , bisa jadi setelah selesai Presiden belum juga terbangun satupun EBT, Padahal kebutuhan subsidi begitu dilantik sdh harus disediakan , untuk tahun 2014 ini saja sdh hampir tembus 400 T ( APBNP 2014 ), dan tahun ini penambahannya sudah diatas 100 T , mangkanya Departemen dan lembaga harus merevisi anggrannya sampai 30 % ( pemotongan ) , itupun masih harus nambah utang LN. Jadi rasanya Pengembangan EBT dalam waktu dekat Tidak bisa mengatasi Subsidi BBM. Mengingat waktu dan ketersediaan dana investasinya. Untuk kebutuhan energi diluar listrik ( BBM) ini lbh sulit untuk menggantikannya dg EBT , ketersediaan BBN Bahan Bakar Nabati ( Biodesel, bioetanol) sbg pengganti BBM Desel kemampuanya masih dibawah 10 % , dan harus diingat BBN ini juga masih harus disubsidi yg besarnya Rp.3000 ,- perliternya, artinya meskipun dikembangkan juga tidak otomatis mengurangi subsidi. 3. Dibidang SDE yg lain ( Batubara) juga tidak ada yg menyinggung secara detail dalam program nya para capres, padahal ini juga tidak kalah pentingnya karena batubara akan menjadi penopang utama sbg energy primer untuk listrik yg saat ini sdh kira kira 50% kontribusinya untuk listrik atau kira kira 80 an Juta Ton Pertahun ( kalau semua proyek 10.000 MW tahap 12( FTP-12 ) selesai . disisilain produksi nya digenjot terus menerus untuk ekpor diaman total sdh mencapai 400 juta ton ( kira kira 80 an % untuk konsumsi ekpor ), Saat ini kapasitas terpasang Listrik kita kira kira 47 GW , sesuai target pertumbuhan permintaan listrik maka tahun 2025 akan menjadi hampir 3 kali lipatnya atau kira kira 115 GW ini artinya kebutuhan batubara juga kan mengalami peningkatan yg besar dimasa datang , belum lagi kalau para Capres juga memprogramkan Rasio elektrifikasi 100 % , sekarang saja baru 75 % ( bahkan untuk di IBT masih dibawah 50 %) masih sulit untuk mengatasinya,karena memerlukan dana investsai yg besar dan ketersediaan energi primernya juga besar. 4. dalam programnya Captres juga akan membangun Kilang , ini juga tidak mudah dan cepat karena pembangunan kilang juga memerlukan Dana besar dan Ketersediaan dan kesinambungan adanya suplai crude yg tercukupi. Kalau diserahkan swasta tentunya harus ada incentif fiskal , dll lagi lagi ini juga tidak akan bisa cepat menyelesaikan masalah kebutuhan energi tanpa mengurangi subsidi. apalagi kalu duitnya dari APBN yg untuk membiayayi rutin saja sdh terseok seok.kalau Duit tdk ada untuk mbangun dan semuanya di serahkan swasta ( Investor Asing ) nanti apa nggak kena pukul balik , katanya mau mandiri dibidang energi tanpa investasi asing Program apapun yg bagus bagus dari para capres ujung ujungnya untuk mengeksekusinya diperlukan biaya , karena ini Pemerintah biaya tsb harus disediakan di APBN , kalau beban APBN sudah berat maka akan sulit untuk menyediaakan dan mengeksekusinya , mungkin harus ada Revolusi APBN misalnya Kurangi subsidi dan kurangi Belanja pemerintah , fokuskan semuanya ke pembangunan infrastruktur